Dasar dan
Peningkatan Daya
Dukung
H. R. Anwar Yamin
Tujuan Perencanaan Perkerasan
Untuk memilih jenis dan menentukan tebal lapis perkerasan yg
ekonomis sesuaai dg Kondisi tanah dasarnya, dg komposisi
lapisan yg dapat menghasilkan LoS yg memuaskan sehubungan
LL rencananya
Gunanya :
A. Untuk memperkirakan nilai DDT dasar
B. Untuk menentukan metode perbaikan tanah dasar apabila dibutuhkan
C. Untuk menentukan jenis pemadat
D. Untuk menentukan penyelidikan tanah lebih lanjut (apabila gambut)
A. Daya Dukung Tanah Dasar
• Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk memikul
beban yang bekerja di atasnya.
• Daya dukung tanah dasar dapat dinyatakan dalam nilai
• California Bearing Ratio (CBR)
• Dynamic Cone Penetrometer (DCP) Umum digunakan)
• Resilient Modulus (Mr)
• Plate Bearing Test (modulus reaksi tanah dasar, k).
• Keterangan :
Beban Bahan = Beban penetrasi pada 0.1 inch atau 0.2 inch
Beban Standar = 1000 psi untuk penetrasi 0.1 inch dan
1500 psi untuk penetrasi 0.2 inch.
Jenis CBR
3 11 100
3 - 90
80
4 9 81,8 70
4 - 60
50
5 7 63,6 40
6 6 54,4 30
6 - 20
10
6 - 0
2 4 6 8 10 12
6 - CBR (%)
10 2 18,2
11 1 9
• Selain dari uji CBR, DDT dasar dapat diketahui dari Uji DCP
DN =mm/tumbukkan
b) Untuk mengetahui CBR titik pengujian
• Nilai CBR yang mewakili satu titik pengamatan:
dengan :
h₁ +h₂ + …………+ hn = h cm
hn = tebal tiap lapisan tanah ke n
CBRn = nilai CBR pada lapisan ke n
1
𝐶𝐵𝑅 0= 𝐶𝐵𝑅 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑑𝑔 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚1 𝑚 𝑑𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑏𝑔𝑟𝑎𝑑𝑒(% )
[ ]
1 3
∑ ( h𝑖 𝐶𝐵𝑅 0 0,333
𝑖 ) hi = Ketebalan lapisan i, (m)
𝐶𝐵𝑅 1
0=
0
1
x x x x x
x x x x
ruas jalan
250m 250m
• Membuat segmen yang lebih panjang berdasarkan nilai CBR yang lebih
konservatif. 32
• Perlu membedakan daya dukung rendah yang bersifat lokal
(setempat/isolated) dengan daya dukung tanah dasar yang lebih umum
(mewakili suatu lokasi).
• Tanah dasar lokal dengan daya dukung rendah biasanya dibuang dan
diganti dengan material yang lebih baik atau ditangani secara khusus.
CBR (%)
CBR (%)
4 4
3 3
2 2
1 1
0 0
0 500 1000150020002500300035004000 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
STA STA
a. Segmen b. Subsegmen
35
d) Untuk menentukan CBR segmen atau subsegmen
Menggunakan spreadsheet
10th persentil
Metode persentil menggunakan distribusi data nilai CBR pada segmen seragam
yang dianggap terdistribusi secara normal. Nilai persentil ke “k” dari suatu
kumpulan data membagi kumpulan data tersebut dalam dua bagian, yaitu bagian
yang mengandung “k” persen data dan bagian yang mengandung (100 – k) persen
data.
Dalam hal ini, k = 10.
Pengertian persentil
Nilai CBR yang dipilih adalah adalah nilai persentil ke 10 (10th percentile) yang
berarti 10% data segmen yang bersangkutan lebih kecil atau sama dengan nilai
CBR pada persentil tersebut.
Artinya: 90% dari data CBR pada segmen seragam tersebut lebih besar atau sama
dengan nilai CBR pada persentil tersebut. 36
d) Untuk menentukan CBR segmen atau subsegmen
Koefisien variasi (CV) maksimum dari data CBR untuk satu segmen
tidak lebih besar dari 25%. Koefisien variasi sampai dengan 30%
masih boleh digunakan.
Apabila jumlah data per segmen kurang dari 10 maka nilai CBR
terkecil dapat mewakili sebagai CBR segmen. 37
6
5
CBR karakteristik CBRrata rata f StdDev
4
CBR segmen = 3,5 % (3%)
Pada tingkat kepercayaan 90 % - 95 %,
CBR (%)
3
Apakah DTT segmen seragam ?
2
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
STA
8
6
CBR karakteristik CBRrata rata f StdDev
5 CBR segmen= 2,2 % (2%)
CBR (%)
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
STA
CBR Segmen Vs Subsegmen 8
7 Outlayer
8 6
7 5
CBRseg = 3,5 %
CBRSeg = 3,7 %
CBR (%)
6 CBRSeg = 2,5 %
5 4 CBRSeg = 2,8 %
4 3
CBR (%)
CBRseg = 3,1 %
3 2 Outlayer
2 1
1 CBR segmen(CBRSeg= 2,4 %) 0
0 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
0 1000 2000 3000 4000
STA
STA
8
Tidak dimasukan dalam
CBR Subsegmen 7 perkiraan CBR
4.5
4.0 6
4.0
5 CBRSeg = 3,2%
CBR (%)
CBRSeg = 3,7 %
3.5
3.0 3.0 3.0 3.0
3.0 4 CBRSeg = 2,8 %
CBRSeg = 2,8 %
CBR (%)
2.5
2.0 3 CBRSeg = 3,1%
1.5 2 Ditangani tersendiri
1.0
0.5 1
0.0
Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 Segmen 4 Segmen 5 0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Segmen
STA
Guna Mentahui Tipe Tanah Dasar
: A. Untuk memperkirakan nilai CBR
B. Untuk menentukan metode perbaikan DDT dasar apabila dibutuhkan
C. Untuk menentukan jenis pemadat
D. Untuk menentukan penyelidikan tanah lebih lanjut (apabila gambut)
B. Perbaikan Tanah Dasar
• Untuk tujuan perencanaan tebal perkerasan, CBR tanah dasar yg
digunakan dianggap 6%
• Bila CBR rencana hasil pengujian < 6%, makan perlu dilakukan
Perbaikan Tanah Dasar untuk Meningkatkan DDT-nya
1. Timbunan Pilihan
• Untuk memperbaiki DDT tanah dasar normal.
• Untuk memperbaiki DDT tanah dasar berupa tanah bermasalah (tanah
lunak, tanah ekspansif kecuali gambut) yang tebalnya < 1 m. Untuk
gambut, harus dilakukan penyelidikan geoteknik
• Untuk drainase bawah permukaan perkerasan thd MAT maks dan banjir
tahunan
Berapa Tebalnya ?
a) Timbunan pilihan
• Untuk tanah lunak, tebal capping layer min 650 mm untuk mencapai DDT ≈ 2,5%
Ekuivalen CBR 6 %
45
2. Stabilisasi
Pemilihan Bahan Penstabilisasi (AUSTROAD, 1998)
• Soil cement (UCS 2 MPA umur 28 hari) dapat
digunakan di daerah dengan keterbatasan
material berbutir atau kerikil atau,
• Jika biaya stabilisasi tanah lebih
menguntungkan. Umumnya untuk LL 10 * 106
ESA5
• Batasan tebal lapisan yang diuraikan pada
bagan desain dan batasan kadar semen
diperlukan untuk membatasi retak.
• Tebal minimum Soil cemen adalah 15 cm dan
maks 30 cm. Sedangkan tebal lapis beraspal
minimum diatasnya 17,5 cm
47
CBR tanah yang Distabilisasi Semen
Dipilih nilai terkecil dari tiga nilai berikut:
1. CBR rendaman 4 hari dari material yang distabilisasi;
2. Empat kali daya dukung tanah asal sebelum distabilisasi;
3. Daya dukung yang diperoleh dari formula:
48
Guna Mentahui Tipe Tanah Dasar
: A. Untuk memperkirakan nilai CBR
B. Untuk menentukan metode perbaikan DDT dasar apabila dibutuhkan
C. Untuk menentukan jenis pemadat
D. Untuk menentukan penyelidikan tanah lebih lanjut (apabila gambut)
C. Penentuan Jenis Pemadat
• Tanah plastis dan kohesif Sheepfoot roller + PTR
• Pasir atau Kerikil Kepasiran
Vibrating
(Vibro
Penggilas Getar Roller) roller, PTR
• Pasir/Kerikil PTR
• Penggunaan dindingatau penahan pada kaki timbunan harus dihindari. Jika penahan
pada kaki timbunan digunakan maka stabilitasnya harus diperiksa dan, jika diperlukan,
tiang pancang atau penanganan lainnya harus digunakan.
• Jika tinggi timbunan lebih dari 3 meter, analisis stabilitas lereng harus dilakukan oleh
tenaga ahli geoteknik; bordes atau penanganan lainnya harus disediakan.
Saluran Samping dan Drainase Bawah Permukaan Perkerasan
Jalan yg dilengkapi dg drainase samping
STA CBR STA CBR
0 4 2100 3 Tugas :
100 3 2200 5 Suatu trase akan dibangun jalan
Tiap STA dari trase tersebut memiliki daya dukung dg nilai
200 4 2300 4 CBR
300 3 2400 6 seperti dalam tabel
400 4 2500 7
500 3 2600 6 Cari CBR wakil dengan
600 5 2700 7 tingkat kepercayaan 95%
700 10 2800 6
800 4 2900 5 Untuk CBR yg outlier (pencilan)
900 3 3000 6 bagaimana mensiasati dan menanganninya
1000 4 3100 5
1100 5 3200 5 Berapa tebal capping layer (timbunan pilihan)
1200 6 3300 6 untuk menaikan CBR ruas jalan tersebut menjadi 6%
untuk LL 4 juta
1300 4 3400 5 ESA
1400 6 3500 2
1500 5 3600 5
1600 6 3700 6
1700 5 3800 5
1800 5 3900 5
1900 2 4000 5
2000 6 4100