Anda di halaman 1dari 30

KRITERIA PERENCANAAN

PERKERASAN JALAN
(2)
Tanah Dasar
TANAH DASAR

• Tanah dasar adalah lapisan tanah asli


yang 80 - 100 cm di bawah lapis
pondasi bawah atau tanah timbunan
dimana diatasnya diletakkan struktur
perkerasan jalan.
JENIS TANAH DASAR

Dari sifat-sifat dan gradasi butiran tanah dasar


dapat dibedakan atas 3 (tiga) jenis
a. Tanah dasar berbutir kasar (Cohesionless
Subgrade)
b. Tanah dasar berbutir halus (Cohesion
Subgrade);
c. Tanah dasar dengan sifat kembang-susut yang
besar (High Swelling Subgrade)
Daya Dukung Tanah Dasar
DAYA DUKUNG

 Daya dukung tanah adalah kemampuan


tanah untuk memikul beban yang
bekerja di atasnya.
 Daya dukung tanah dapat dinyatakan
dalam nilai
 CBR
 UCS
 DCP ataupun nilai N dari SPT.
CBR
• CBR ditentukan dari benda uji yang telah dipadatkan
pada kadar air optimum dengan menggunakan tiga
energi pemadatan yang berbeda.
• Nilai CBR suatu bahan dapat ditentukan sebagai
berikut :

Beban penetrasi bahan


CBR = x 100%
Beban penetrasi standar

• Keterangan :
 Beban Bahan = Beban penetrasi pada 0.1 inch atau 0.2 inch
 Beban Standar = 1000 psi untuk penetrasi 0.1 inch dan
1500 psi untuk penetrasi 0.2 inch.
Jenis CBR

Berdasarkan kondisi benda uji, CBR


dibedakan :

• CBR rencana
• CBR lapangan
• CBR lapangan rendaman
Gambar : Alat CBR Lapangan
Nilai CBR dari satu titik pengamatan
• Nilai CBR yang mewakili satu titik pengamatan:

Gambar : Lapisan tanah di bawah satu titik pengamatan

dengan :
h₁ +h₂ + …………+ hn = h cm
hn = tebal tiap lapisan tanah ke n
CBRn = nilai CBR pada lapisan ke n
CBR Segmen Jalan
• Segmen jalan adalah bagian dari ruas jalan yang
memiliki mutu daya dukung, sifat tanah, dan keadaan
lingkungan yang realtif sama

• Sebaiknya pengujian dilakukan setiap jarak 250 meter


segmen jalan

x x x x x
x x x x
ruas jalan
250m 250m

x = titik pengamatan, daya dukung siwakili oleh CBRttk pengamatan


Segmen = bagian dari ruas jalan dengan CBR titik pengamatan yang realtif sama,
daya dukung diwakili oleh CBR segmen
ruas = bagian jalan antara 2 simpang
Cara Analitis (penentuan CBR Rencana)

• CBR seg = CBR rata2 - (CBRmaks - CBRmin) / R

• Keterangan :
CBR seg = CBR rencana atau CBR wakil segmen
CBRmaks = CBR maksimum
CBRmin = CBR minimum
R = Nilai R tergatung dari jumlah data yang terdapat
dalam satu segmen, yang besarnya dapat dilihat
pada Tabel berikut:

Jumlah Titik
2 3 4 5 6 7 8 9 > 10
Pengamatan
Nilai R 1,41 1,91 2,24 2,48 2,67 2,83 2,96 3,08 3,18
Cara Grafis (Penentuan CBR Rencana)

Grafik Penentuan CBR Rencana


CBR J umlah ≥ % yang ≥

Persen sama dan lebih besar


3 11 100 100
90
3 - 80

4 9 81,8 70

4 - 60
50
5 7 63,6 40

6 6 54,4 30
20
6 - 10
6 - 0
0 2 4 6 8 10 12
6 - CBR (%)

10 2 18,2
11 1 9
Langkah-langkah :
1. Tentukan nilai CBR terkecil
2. Susunlah nilai CBR dari yang terkecil ke yang
terbesar, dan tentukan jumlah data dengan
nilai CBR yang sama atau lebih besar dari
setiap nilai CBR
3. Angka terbanyak diberi nilai 100%, angka yang
lain merupakan persentase dari 100%
4. Gambarkan hubungan antara nilai CBR dan
presentase dari butir 3
5. Nilai CBR segmen adalah nilai pada angka 90 %
sama atau lebih besar dari CBR yang tertera.
Tugas :
Dari hasil pengujian CBR di sepanjang ruas jalan antar Sta (1+000) nilai CBR
sebagai berikut :

STA CBR titik STA CBR titik


pengamatan pengamatan
(%) (%)
0+000 6 2+250 10
0+250 7 2+500 11
0+500 6 2+750 14
0+750 6 3+000 12
1+000 8 3+250 15
1+250 7 3+500 13
1+500 8 3+750 16
1+750 9 4+000 16
2+000 8 4+250 14

Ruas jalan dibagi menjadi 2 segmen, yaitu :


- Segmen pertama antara STA 0+000 s/d STA 2+000
- Segmen kedua antara STA 2+250 s/d STA 4+250
Hitung besarnya nilai CBR masing-masing segmen dengan cara analitis dan
grafis
KUAT TEKAN BEBAS (UCS)

• Kuat Tekan Bebas


adalah besarnya beban aksial persatuan
luas pada saat benda uji mengalami
keruntuhan atau pada saat regangan
aksialnya mencapai 20%.
DYNAMIC CONE PENETROMETER
(DCP)
• Dynamic Cone Penetrometer (DCP) adalah suatu
alat yang dirancang untuk mengukur dengan cepat
kekuatan bahan perkerasan dari material berbutir
tanpa bahan pengikat.

• Kedalaman penetrasi
D
DN =
N
dengan :
D = kedalaman penetrasi, mm
N = jumlah pukulan untuk mencapai
kedalaman D mm
Gambar : Penetrometer Konus Dinamis (DCP)
Korelasi nilai DPC dengan CBR

• DPC kerucut 60° :

• DPC kerucut 30° :


Modulus Resilient (MR)

• Sejak 1986 : AASHTO menggunakannya

• Cara uji MR di laboratorium dilakukan dengan


memodelkan beban kendaraan yang
diperkirakan akan menggunakan perkerasan
selama umur rencana.

• Korelasi nilai MR dengan CBR


Fungsi Jalan
• Menggambarkan jenis kendaraan
pengguna jalan dan beban lalu lintas yang
akan dipikul oleh struktur perkerasan
jalan.

• UU No. 38 Tahun 2004 membedakan


jalan berdasarkan peruntukkan menjadi :
- Jalan Umum
- Jalan Khusus
Sistem Jaringan Jalan Umum

Sistem jaringan jalan dibedakan atas:


• sistem jaringan jalan primer;
• sistem jaringan jalan sekunder.
Fungsi Jalan Umum

Berdasarkan fungsinya, jalan umum dapat


dikelompokkan ke dalam:
1. jalan arteri,
2. jalan kolektor,
3. jalan lokal,
4. jalan lingkungan.
Gambar : Skema Fungsi jalan
Gambar : Skema sistem jaringan jalan
Status Jalan Umum

 Jalan umum menurut statusnya


dikelompokan kedalam :
1. jalan nasional,
2. jalan kabupaten,
3. jalan kota,
4. jalan desa.

Anda mungkin juga menyukai