Anda di halaman 1dari 11

CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPANGAN PADA

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH


Chandra Sulaiman
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
Email: chandrasulaiman10@gmail.com

Abstrak
Percobaan CBR sudah amat dikenal pada kebanyakan proyek di indonesia, baik pada proyek
pembuatan jalan maupun pada proyek pengurugan. Bahkan dapat dikatakan bahwa percobaan
CBR merupakan standar tes untuk mengetahui kekuatan tanah. Nilai CBR digunakan sebagai dasar
perencanaan perkerasan timbunan jalan, besarnya tergantung dari kelas jalan yang dikehendaki.
Semakin tinggi nilai CBR, menunjukan kondisi tanah dasar semakin baik. Jika tanah asli
mempunyai nilai CBR rendah, maka konstruksi jalan akan cepat rusak. Nilai CBR yaitu
perbandingan beban penetrasi suatu bahan terhadap beban penetrasi suatu bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi tertentu. Metodologi yang dilakukan pada praktikum
mekanika tanah di lapangan Teknik Sipil Universitas Gunadarma bersifat kuantitatif.Hasil yang
diperoleh dari percobaan CBR lapangan akan menghasilkan data kadar air tanah, berat isi basah,
dan berat isi kering yang akan dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan perencanaan tebal
perkerasan atau lapis tambah pererasan.
Kata kunci: CBR lapangan, kekuatan tanah, tebal perkerasan

1. PENDAHULUAN bergantung pada daya dukung tanah


1.1 Latar Belakang dalam kepadatan maksimum. Bila
Tanah merupakan komponen perkerasan jalan tidak mempunyai
utama subgrade yang memiliki kekuatan secukupnya, maka jalan
karakteristik, macam, dan keadaan tersebut akan mengalami kerusakan.
yang berbeda-beda, sehingga setiap Dan untuk menilai kekuatan tanah
jenis tanah memiliki kekhasan dasar tersebut, dipergunakanlan nilai
perilaku. Sifat tanah dasar CBR (California Bearing Ratio).
mempengaruhi ketahanan lapisan Pada umumnya perencanaan
diatasnya (Silvia Sukirman, 1999). jalan raya, bandar udara serta
Kekuatan tanah dasar memegang pekerjaan kontruksi yang luas lainnya
peranan penting dalam mendukung di Indonesia khususnya di
suatu konstruksi seperti; jalan, Departemen Pekerjaan Umum dan
bangunan gedung , jembatan dan Dinas Pekerjaan Umum di daerah
sebagainya. Pada jalan raya, kekuatan menggunakan nilai CBR (California
struktur suatu perkerasan jalan sangat Bearing Ratio) dalam menentukan

1
tebal perkerasan. Data CBR dapat ring dan truk standar dengan beban 8
digunakan untuk mengevaluasi ton sebagai landasan beban saat
perlunya pemeliharaan dan penetrasi dilakukan.
peningkatan perkerasan. Dalam upaya 1.2 Tujuan Percobaan
mendapatkan data CBR di lapangan, Tujuan dari percobaan CBR
dapat dilakukan penentuan nilai CBR lapangan yang akan dilakukan dalam
di tempat (in situ) secara praktikum mekanika tanah adalah
konvensional namun cara ini sebagai berikut:
memerlukan waktu yang relatif lama 1. Memperoleh nilai CBR langsung
dan peralatan CBR Laboratorium di lokasi pemadatan yang
yang relatif mahal (SNI 03-1738- digunakan untuk perencanaan
1989). tebal perkerasan maupun lapis
Parameter yang digunakan tambah perkerasan.
pada pegujian yaitu nilai 2. Menentukan nilai kapasitas
California Bearing Ratio (CBR). pembebanan rata-rata yang dapat
California Bearing Ratio yaitu dipikul oleh suatu lapisan atau
perbandingan beban penetrasi suatu bahan tanah.
bahan terhadap beban penetrasi suatu 1.3 Rumusan Masalah
bahan standar dengan kedalaman Berdasarkan tujuan percobaan
dan kecepatan penetrasi tertentu. CBR lapangan pada praktikum
Pada umumnya pembanding dari mekanika tanah dapat dirumuskan
bahan yang diuji adalah batu split beberapa masalah penting sebagai
atau biasa disebut batu pecah yang berikut:
mempunyai nilai CBR mendekati 1. Apa yang dimaksud dengan
100 %. percobaan CBR lapangan?
Pada percobaan kali ini nilai 2. Bagaimana prosedur percobaan
CBR didapatkan dengan melakukan CBR lapangan?
pengujian CBR in-place atau CBR 3. Bagaimana cara untuk
lapangan biasanya digunakan untuk mengetahui nilai CBR lapangan?
mendapatkan nilai CBR in-situ.
Pengujian ini menggunakan proving

2
2. TINJAUAN PUSTAKA dengan menggunakan beban
Percobaan CBR (California yang dilimpahkan melalui
Bearing Ratio) lapangan merupakan gardan truk (Sukirman, 1993).
percobaan daya dukung tanah yang Alat yang digunakan untuk
dikembangkan oleh California State menentukan besarnya CBR berupa
Highway Department Tahun 1928. alat yang mempunyai piston dengan
Tujuan utama dari percobaan CBR luas 3 inch dengan kecepatan gerak
lapangan adalah untuk mengetahui vertikal ke bawah 0,05 inch/menit.
nilai perbandingan penetrasi di Proving ring digunakan untuk
sebuah lokasi yang digunakan untuk mengukur beban yang dibutuhkan
merencanakan tebal lapisan pada penetrasi tertentu yang diukur
perkerasan jalan. CBR lapangan dengan arloji pengukur (dial).
disebut juga CBR inplace atau field Penentuan nilai CBR yang biasa
CBR dengan kegunaan sebagai digunakan untuk menentukan
berikut : kekuatan pondasi jalan adalah
a. Mendapatkan CBR asli di penetrasi 0,1” dan penetrasi 0,2” yaitu
lapangan sesuai dengan kondisi dengan rumus sebagai berikut:
tanah dasar. Umumnya CBR 0,1” = x/3000 x 100%
digunakan untuk perencanaan CBR 0,2” = y/4500 x 100%
tebal lapis perkerasan yang Dimana :
lapisan tanah dasarnya sudah x : pembacaan dial pada saat
tidak akan dipadatkan lagi. penetrasi 0,1”
b. Untuk mengontrol apakah y : pembacaan dial pada saat
kepadatan yang diperoleh penetrasi 0,2”
sudah sesuai dengan yang Nilai CBR yang didapat adalah
diinginkan. Pemeriksaan ini tidak nilai yang terkecil diantara hasil
umum digunakan. Metode perhitungan kedua nilai CBR diatas.
pemeriksaannya dengan Berikut ini adalah tabel beban yang
meletakkan piston pada digunakan untuk melakukan penetrasi
kedalaman dimana nilai CBR bahan standar :
akan ditentukan lalu dipenetrasi

3
Tabel 1. Beban Penetrasi Bahan berpenampang bulat seluas 3 inch2
Standar
dengan kecepatan 0,05 inch/menit
Penetrasi (inch) Beban Standar (lbs) Beban Standar (lbs/inch)
0,1 3000 1000 terhadap tekanan yang diperlukan
0,2 4500 1500 untuk menembus bahan standar
0,3 5700 1900
0,4 6900 2300 tertentu. Umumnya CBR dinyatakan
0,5 7800 6000 pada penetrasi 0,1 inch, jika CBR
pada penetrasi 0,2 inch lebih besar
Setelah melakukan percobaan pada CBR pada penetrasi 0,1 inch,
CBR lapangan, kita dapat mengetahui maka pengujian harus dilakukan
seberapa besar tebal lapisan minimal 3 kali pada lokasi yang
perkesaran yang direncanakan sesuai berdekatan. Hasil dari 3 kali
dengan kapasitas pembebanan rata- pengujian menunjukkan CBR pada
rata yang dapat dipikul oleh lapisan penetrasi 0,2 inch lebih besar dari
perkerasan. CBR pada penetrasi 0,1 inch, maka
ditetapkan nilai CBR adalah CBR
3. METODOLOGI pada penetrasi 0,2 inch.
Metodologi yang dilakukan pada 4.2 Prosedur CBR lapangan
Praktikum Mekanika Tanah di Prosedur dalam percobaan CBR
lapangan Laboratorium Teknik Sipil lapangan adalah sebagai berikut.
Universitas Gunadarma bersifat 1. Memasang tiang penghantar
kuantitatif. Data yang didapatkan untuk menjangkarkan ambang
diambil dari pengujian lapangan penahan pada bagian atas atau
dengan percobaan CBR lapangan. pangkal tiang penghantar,
kemudian memasang pengunci.
4. PEMBAHASAN mengatur sedemikian rupa hingga
4.1 Pengertian Percobaan CBR tiang pengahantar berdiri tegak
Lapangan dan kokoh.
CBR (California Bearing Ratio) 2. Menyambung piston penetrasi
adalah perbandingan antara tekanan dengan pipa set supaya jarak
yang diperlukan untuk menembus piston dengan permukaan tanah
tanah dengan piston yang sekitar 1 - 2 cm.

4
3. Meletakkan jembatan bantu di 0,3000" (7,620 mm)
sebelah pipa set. 0,4000" (10,160 mm)
4. Memasang magnetic dial holder 0,5000" (12,700 mm)
pada piston penetrasi, mengatur 10. Menentukan kadar air dan berat
lengannya agar dial menyentuh isi benda uji setempat.
jembatan bantu. 11. Pemeriksaan ini harus
5. Meletakkan plat distribusi beban dilaksanakan paling sedikit 3
diameter 10 inci di bawah piston kali dengan jarak minimum 30
penetrasi, bila perlu gunakan cm.
bahan tambahan. 12. Harga CBR lapangan ditetapkan
6. Menurunkan piston dengan sama dengan rata-rata dari hasil
memutar engkol jack sampai pemeriksaan jika hasil
proving ring menunjukkan pemeriksaan tersebut masih
beban yang sama dengan berat dalam batas toleransi.
beban yang dipasang. 13. Melakukan 3 kali pemeriksaan
7. Mengatur dial proving ring dan lagi jika hasil pemeriksaan ini
dial penetrasi agar menunjukkan melebihi dari toleransi. Nilai
angka nol. CBR ditetapkan sama dengan
8. Memutar engkol jack dengan rata-rata dari hasil 6 kali
kecepatan konstan agar pemeriksaan.
kecepatan penetrasi mencapai 14. Batas-batas toleransi lapangan:
0,05"/menit (1,27 mm/menit). CBR < 10% : + 3%
9. Membaca dial proving pada CBR 10 - 30% : + 5%
penetrasi CBR 30 - 60% : + 10%
0,0125" (0,318 mm) CBR > 60% : + 25%
0,0250" (0,635 mm) 15. Membereskan semua peralatan
0,0500" (1,270 mm) yang sudah dipakai.
0,0750" (1,905 mm) 16. Menghitung semua hasil
0,1000" (2,540 mm) pengujian, lalu memasukkan
0,1500" (3,810 mm) harga CBR lapangan bila perlu
0,2000" (5,080 mm) harga kadar air dan berat isinya.

5
4.3 Tabel dan Perhitungan beban
= 100%
Tabel data dan perhitungan yang 3 1500
digunakan pada percobaan CBR 190,480 lbs
=  100%
3 1500
lapangan dapat dilihat pada lampiran.
Hasil percobaan CBR lapangan dapat = 4,233%

dilihat pada Tabel 4.1 hingga 4.4 2. Perhitungan kadar air percobaan

Percobaan CBR Lapangan dan untuk CBR Lapangan pada sampel 1

hasil Gambar 4.1 Grafik Percobaan a. Berat tanah kering

CBR Lapangan yang dapat dilihat = (berat tin box + berat tanah

pada lampiran. kering) - berat tin box

Perhitungan pada percobaan CBR = 46, 200 g − 0,160 g


lapangan adalah sebagai berikut. = 37,040 g
1. Perhitungan penetrasi CBR b. Berat air
Lapangan = (berat tin box + berat tanah
a. Beban 0,100” basah) - (berat tin box +
= pembacaan dial × kalibrasi berat tanah kering)
proving ring = 61,460 g − 46,200 g
= 3,800 div  35,2740 lbs div = 15,260 g
= 134,041 lbs c. Kadar air
b. Nilai CBR 0,100” A
= × 100%
beban B
= 100%
3 1000 15, 260
= 100%
134,041 lbs 37, 050
= 100%
3 1000 = 41,199%
= 4,468% Keterangan :
c. Beban 0,200”
A : Berat air (g)
= pembacaan dial × kalibrasi
B : Berat tanah kering (g)
proving ring
3. Perhitungan berat isi percobaan
= 5,400 div  35,2740 lbs div
CBR Lapangan pada sampel 1
= 190,480 lbs
Berat ring = 94,020 g
d. Nilai CBR 0,200”

6
Diameter ring (d) = 5,970 cm F : Kadar air tanah (%)
Tebal ring (t) = 2,170 cm
a. Berat tanah basah 5. KESIMPULAN
= (berat ring + tanah basah) – berat 5.1 Kesimpulan
ring Berdasarkan hasil dari percobaan
= 199,540 – 94,020 CBR lapangan yang telah dilakukan,
= 105,520 didapat nilai CBR pada penetrasi
b. Berat isi basah 0,100” sebesar 4,468% dan pada
C penetrasi 0,200” sebesar 4,233%.
=
D Sesuai Tabel 4.5 nilai CBR sebesar
105,520 g 4,468% termasuk kedalam klasifikasi
=
60, 743 cm3
tanah dengan kekuatan sub grade
3
= 1,737 g/cm yang normal dan sesuai syarat SNI
Keterangan : 1738:2011 dengan nilai CBR pada
C : Berat tanah basah (g) penetrasi 0,100” lebih besar dari nilai

D : Volume ring (cm3) CBR pada penetrasi 0,200”.

c. Volume ring 5.2 Saran

1 Dalam melaksanakan percobaan


=   d 2  t
4 CBR lapangan dapat disarankan agar
1 percobaan dilakukan mengikuti
=  3,140  (5,970) 2  2, 710
4 prosedur percobaan yang tertera di
= 60,743 cm3 dalam modul dan diperlukan
d. Berat isi kering ketelitian serta kedisiplinan untuk
E menghindari adanya kesalahan dalam
= 100%
100 + F mengukur, menghitung, dan
1,737 g mendeskripsikan tanah.
= 100%
100 + 41,199%
= 1,230 g/cm3 6 . DAFTAR PUSTAKA
Keterangan : ArdiantoYupi,T.2017.Menentukan
3
E : Berat isi basah (g/cm ) Nilai CBR Menggunakan Alat
DCP Dalam Grafik Dan

7
Persamaan Fungsi: Suatu Studi
Berdasarkan Kebutuhan Dunia
Usaha Jasa Konstruksi. Skripsi
diterbitkan.Lampung: UNILA.
BSN. (2011). SNI 1738:2011. ara Uji
CBR (California Bearing Ratio)
Lapangan. 2011. Badan
Standarisasi Nasional: Jakarta.
Chairani, Merya, Teuku. 2020.
Laporan Praktikum Mekaika
Tanah,2012:(Online),(https:/dhav
iee.blogspot.com/2012/05/lapora
n-praktikum-mekanika-
tanah.html, diakses 22 Juli 2020).
Edi, Barian, .2020. Penelitian
KekuatanTanah:(Online),( https:/
/ejournal.borobudur.ac.id/index.p
hp/teknik/article/download/326/3
23, diakses 22 Juli 2020).
Hardiyatmo, Hary Cristady. 2012.
Mekanika Tanah I Edisi VI.
Yogyakarta: Gadjah Mada
UniversityPress.

8
LAMPIRAN
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Penetrasi CBR Lapangan
Pembacaan Dial
Waktu (menit) Penurunan (inchi) Beban (lbs)
(div)

0,250 0,0125 0,500 17,637


0,500 0,0250 0,800 28,219
1,000 0,0500 1,500 52,911
1,500 0,0750 2,800 98,767
2,000 0,1000 3,800 134,041
3,000 0,1500 5,300 186,952
4,000 0,2000 5,400 190,480
6,000 0,3000 6,500 229,281
8,000 0,4000 7,000 246,918
10,000 0,5000 7,500 264,555

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Kadar Air CBR Lapangan


Hasil
No Parameter
1 2 3
1 Berat Tin Box (g) 9,160 14,800 10,150
2 Berat Tin Box + Tanah Basah (g) 61,460 63,680 54,950
3 Berat Tin Box + Tanah Kering (g) 46,200 47,440 42,160
4 Berat Tanah Kering (g) 37,040 32,640 32,010
5 Berat Air (g) 15,260 16,240 12,790
6 Kadar Air (%) 41,199 49,755 39,956
Rata-rata (%) 45,477

9
Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Berat Isi CBR Lapangan
Sampel Ring
No Parameter
1 2
1 Berat Ring (g) 94,020 77,860
3
2 Volume Ring (cm ) 60,743 56,332
3 Berat Ring + Tanah Basah (g) 199,540 178,680
4 Berat Tanah Basah (g) 105,520 100,820
3
5 Berat Isi Basah (g/cm ) 1,737 1,789
6 Berat Isi Kering (g/cm3) 1,230 1,195
3
Rata-rata (g/cm ) 1,212

Grafik CBR Lapangan


300

250

200
Beban (lbs)

150

100

50

0
0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600

Penurunan (inchi)
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Beban dengan Penurunan

Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Nilai CBR Lapangan

Parameter Nilai CBR


(inch) (%)

0,100 5,997
0,200 5,565

10
Tabel 4.4 Nilai CBR terhadap Kekuatan Subgrade Jalan
Nilai CBR Kekuatan Subgrade Komentar
,< 3 % Jelek Pemadatan diperlukan
3% - 5% Normal Perlu tidaknya pemadatan tergantung
dengan kategori jalan
5% - 15% Bagus Pemadatan secara normal tidak
diperlukan kecuali untuk lalu lintas
berat

11

Anda mungkin juga menyukai