BAB II
CBR
(California Bearing Ratio)
Gambar 2.1 Salah satu grafik untuk muatan roda dan intensitas lalu lintas tertentu.
(Sumber : https://lauwtjunnji.weebly.com/cbr-lapangan.html)
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
Alat serta cara melakukan percobaan CBR dapat dilihat pada gambar 2.
Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan
supaya masuk tanah dengan kecepatan 0,05 inci permenit . Luas piston
tersebut adalah 3 inci persegi. Untuk menentukan beban yang bekerja pada
piston ini dipakai sebuah proving ring yang terpasang antara piston dan
dongkrak.
Pada nilai tertentu, beban yang bekerja pada piston tercatat sehingga
kemudian dapat dibuat grafik beban penetrasi. Contoh grafik macam ini dapat
dilihat pada gambar 4.
Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,1 sampai 0,2 inchi dengan cara
membagi beban pada penetrasi ini masing – masing dengan beban 3000 dan
4500 pound. Beban ini adalah beban standart yang diperoleh dari percobaan
terhadap macam batu pecah (Standart material) yang dianggap mempunyai
CBR – 100%. Jadi harga CBR adalah harga perbandingan antara kekuatan
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
(Sumber : https://martinyunianto.files.wordpress.com/2016/06/pemadatan.pdf)
Percobaan CBR dapat dilakukan pada contoh tanah asli (Undisturbed
Samples), ataupun pada contoh yang dipadatkan (Compacted Samples).
Percobaan ini juga dapat dilakukan dilapangan. Pada tanah yang mau diuji
contoh tanah yang biasanya dipakai sama seperti pada percobaan pemadatan,
cara memadatkan tanah juga sama, yaitu dengan cara memukul dengan
menggunakan alat pukul dengan jumlah lapisan yang sama. Karena luasan
cetakan CBR lebih besar dari pada cetakan pemadatan maka banyaknya
pukulan baru ditambah untuk mendapatkan daya pemadatan yang sama yaitu :
Banyaknya pukulan pada contoh CBR = (6/4)2 X 25 = 56,25
Diameter Cetakan CBR = 6 inchi
Diameter Cetakan Pemadatan = 4 inchi
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
airnya mencapai nilai konstan. Kadar air konstan ini disebut kadar air
keseimbangan.
Untuk memperhitungkan penurunan kadar air terhadap kekuatan tanah, maka
untuk contoh percobaan CBR sering direndam didalam air selama 4 hari
sebelum dilakukan percobaan CBR. Selama perendaman ini, percobaan ini
dilakukan seperti biasa dengan beban tetap diatasnya. Nilai CBR yang
diperoleh dengan cara ini disebut (Soaked CBR) disini diperlihatkan hasil
percobaan CBR yang dilakukan pada sejumlah contoh yang dipadatkan
dengan kadar air yang berlainan. Daya pemadatan yang dipakai adalah
Modified, percobaan CBR dilakukan terlebih dahulu secara langsung
kemudian dengan cara yang sama diulangi tetapi sebelum percobaan, contoh
direndam selama 4 hari.
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
4. Satu Buah Arloji Beban dan Satu Buah Arloji Pengukur Penetrasi.
5. Keping Beban dengan Berat 2,27 Kg Diameter 194,2 mm dengan Lubang Tengah
Berdiameter 54,0 mm.
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio
KELOMPOK 2 KELAS D