Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS MEKANIKA

TADULAKO California Bearing Ratio

BAB II
CBR
(California Bearing Ratio)

2.1 Tujuan Percobaan


Perkerasan ini dilakukan untuk menentukan CBR (California Bearing
Ratio) tanah dan campurkan tanah agregat yang dipadatkan di laboratirium
pada kadar air tertentu.

2.2 Teori Dasar


Cara CBR ini dikembangkan oleh California State Highway Depertemen
sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan (Subgrade). Kemudian
cara ini dipakai dan digunakan lebih lanjut oleh badan–badan lain terutama
oleh U.S Army Corps Of Engineering.
Dengan cara ini suatu percobaan penetrasi (disebut percobaan CBR)
dipergunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan yang hendak
dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang diperlukan diatas
lapisan yang nilai CBR nya ditentukan. Jadi dianggap bahwa diatas suatu
bahan dengan nilai CBR ditentukan perkerasan tidak boleh kurang dari satu
angka tertentu. Untuk mendapatkan tabel perkerasan dari nilai CBR
digunakan grafik yang dikembangkan untuk berbagai muatan roda kendaraan
dan intensitas lalu lintas

Gambar 2.1 Salah satu grafik untuk muatan roda dan intensitas lalu lintas tertentu.
(Sumber : https://lauwtjunnji.weebly.com/cbr-lapangan.html)

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

Alat serta cara melakukan percobaan CBR dapat dilihat pada gambar 2.
Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan
supaya masuk tanah dengan kecepatan 0,05 inci permenit . Luas piston
tersebut adalah 3 inci persegi. Untuk menentukan beban yang bekerja pada
piston ini dipakai sebuah proving ring yang terpasang antara piston dan
dongkrak.

Gambar 2.2 Alat CBR di Laboraturium


(Sumber : Lab. Mekanika Tanah (UNTAD), Kelompok 1, 2021)

Pada nilai tertentu, beban yang bekerja pada piston tercatat sehingga
kemudian dapat dibuat grafik beban penetrasi. Contoh grafik macam ini dapat
dilihat pada gambar 4.

Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,1 sampai 0,2 inchi dengan cara
membagi beban pada penetrasi ini masing – masing dengan beban 3000 dan
4500 pound. Beban ini adalah beban standart yang diperoleh dari percobaan
terhadap macam batu pecah (Standart material) yang dianggap mempunyai
CBR – 100%. Jadi harga CBR adalah harga perbandingan antara kekuatan

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

tanah yang bersangkutan dengan kekuatan beban agregat yang dianggap


standart.

Gambar 2.3 Grafik hubungan antara penetrasi dan beban

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

(Sumber : https://martinyunianto.files.wordpress.com/2016/06/pemadatan.pdf)
Percobaan CBR dapat dilakukan pada contoh tanah asli (Undisturbed
Samples), ataupun pada contoh yang dipadatkan (Compacted Samples).
Percobaan ini juga dapat dilakukan dilapangan. Pada tanah yang mau diuji
contoh tanah yang biasanya dipakai sama seperti pada percobaan pemadatan,
cara memadatkan tanah juga sama, yaitu dengan cara memukul dengan
menggunakan alat pukul dengan jumlah lapisan yang sama. Karena luasan
cetakan CBR lebih besar dari pada cetakan pemadatan maka banyaknya
pukulan baru ditambah untuk mendapatkan daya pemadatan yang sama yaitu :
 Banyaknya pukulan pada contoh CBR = (6/4)2 X 25 = 56,25
 Diameter Cetakan CBR = 6 inchi
 Diameter Cetakan Pemadatan = 4 inchi

Pada penetuan jalan baru tanah dasar (Subgrade) yang dipadatkan


sebaik-baiknya, untuk menjadi lebih kuat dan untuk menjamin supaya
kekuatannya cukup seragam. Apabila tanah galian setempat tanahnya kurang
baik maka tanah tersebut mugkin dapat diganti dengan tanah yang lain yang
sifatnya lebih baik untuk tanah dasar. Pemadatan tanah dasar ini sangat
dilakukan dengan teratur, yaitu kadar air harus dipertahankan antara batas-
batas tertentu (dekat pada kadar air optimum) dan kepadatan harus sedemikian
sehingga isi berat keringnya tidak kurang dari satu angka tertentu, batas-batas
kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan
laboraturium yaitu percobaan pamadatan dan CBR. Kekuatan tanah dasar
tentu banyak tergantung pada kadar airnya, makin tinggi kadar airnya semakin
kecil kekuatan atau nilai CBR dari tanah tersebut. Walaupun demikian hal ini
tidak terlalu berarti bahwa nilai sebaiknya tanah dasar dipadatkan dengan
kadar air rendah supaya mendapatkan nilai CBR yang tinggi. Setelah
pembuatan jalan muka air akan dapat meresap kedalam tanah dasar (dari
bawah, pinggir, dan dari atas) sehingga kekuatan CBRnya turun sampai kadar

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

airnya mencapai nilai konstan. Kadar air konstan ini disebut kadar air
keseimbangan.
Untuk memperhitungkan penurunan kadar air terhadap kekuatan tanah, maka
untuk contoh percobaan CBR sering direndam didalam air selama 4 hari
sebelum dilakukan percobaan CBR. Selama perendaman ini, percobaan ini
dilakukan seperti biasa dengan beban tetap diatasnya. Nilai CBR yang
diperoleh dengan cara ini disebut (Soaked CBR) disini diperlihatkan hasil
percobaan CBR yang dilakukan pada sejumlah contoh yang dipadatkan
dengan kadar air yang berlainan. Daya pemadatan yang dipakai adalah
Modified, percobaan CBR dilakukan terlebih dahulu secara langsung
kemudian dengan cara yang sama diulangi tetapi sebelum percobaan, contoh
direndam selama 4 hari.

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

2.3 Alat dan Bahan Yang Digunakan


1. Mesin Penetrasi (Leading Machine)

Gambar 2.1 Leading Machine


(Sumber : Lab.Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

2. Cetakan Logam Berbentuk Silinder

Gambar 2.2 Cetakan Logam Silinder


(Sumber : Lab.Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

3. Alat Penumbuk dengan Metode yang Sesuai dengan Cara Pemeriksaan


Pemadatan.

Gambar 2.3 Alat Penumbuk


(Sumber : Lab.Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

4. Satu Buah Arloji Beban dan Satu Buah Arloji Pengukur Penetrasi.

Gambar 2.4 Arloji Beban Dan Arloji Pengukur Penetrasi


(Sumber : Lab.Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

5. Keping Beban dengan Berat 2,27 Kg Diameter 194,2 mm dengan Lubang Tengah
Berdiameter 54,0 mm.

Gambar 2.5 Keping Beban


(Sumber : Lab.Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

2.4 Benda Uji


Ambil tanah yang akan diuji secukupnya dan disaring sesuai dengan
pemeriksaan pemadatan tanah, dan tambahkan air sampai diperoleh kadar air
yang diinginkan, biasanya dipake kadar air optimum, kemudian padatkan
tanah tersebut sesuai dengan cara pemadatan tanah.
2.5 Prosedur Kerja
a. Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji seberat 4,5 kg atau
sesuai dengan perkerasan.
b. Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga beban
arloji menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg. Pembebanan
permulaan ini dimaksudkan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna
antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk
penetrasi di nol-kan.
c. Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi
mendekati kecepatan 1,27 mm/menit. Catat beban maksimum dan
penetrasinya bila pembebanan maksimum sebelum 12,50 mm.
d. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar airnya dari seluruh
kedalaman bila diperlukan kadar air rata–rata. Benda uji untuk pemeriksaan
kadar sekurang kurangnya 100 gr untuk tanah berbutir halus dan sekurang
–kurangnya 500 gr untuk tanah berbutir kasar.
2.7 Analisa Grafik
Grafik hubungan antara penetrasi Vs beban:

1. Grafik diperoleh dengan cara menghubungkan titik 6, sedangkan 1, 2, 3,


4, dan 5 diregresi. Grafik hubungan antara penetrasi Vs beban berbentuk
kurva terbuka ke bawah.
2. Grafik hubungan antara penetrasi Vs beban adalah berbanding lurus,
artinya semakin besar nilai penetrasi maka semakin besar nilai beban.
3. Dan hasil plot grafik pada penetrasi 0,1 inchi diperoleh nilai beban 769,7
lbs dan pada penetrasi 0,2 inchi diperoleh nilai beban 1937 lbs.

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO California Bearing Ratio

2.8 Kesimpulan dan Saran


2.8.1 Kesimpulan
CBR (California Bearing Ratio) adalah suatu metode untuk
menentukan kepadatan tanah atau jalan yang akan dipadatkan untuk
jalan raya. CBR dipengaruhi oleh kadar air dan berat isi kering dari
sampel tanah tersebut.
CBR bertambah apabila kadar airnya bertambah sampai batas
optimumnya dan akan turun kembali apabila kadar airnya telah
melampaui kadar air batas maksimumnya.
Dari hasil percobaan di laboratorium diperoleh nilai CBR
sebagai berikut:
a. Pada penetrasi 0,1 inci (atas) = 25,65 %
b. Pada penetrasi 0,2 inci (atas) = 43,04 %
2.8.2 Saran
1. Sebelum melakukan percobaan periksa dengan baik alat
tersebut apakah sudah terkalibrasi dengan baik atau belum.
2. Ketika pada pembacaan modul praktikan harus
mendengarkan dengan baik, agar pada saat melakukan
praktikum tidak terjadi kesalahan.
3. Ketika membaca arloji beban dan arloji pengukur penetrasi
harus dengan teliti.
4. Ketika melakukan pemutaran pada alat haruslah konstan,
agar arloji yang dibaca mendapat hasil yang baik
5. Jagalah peralatan ketika melakukan praktikum dengan baik,
dikarenakan jika peralatan rusak kita akan dikanahi sanksi.
6. Sebaiknya dilakukan penggantian alat, agar ketika
melakukan pecobaan kita mendapatkan hasil yang
maksimal.

KELOMPOK 2 KELAS D

Anda mungkin juga menyukai