Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS MEKANIKA

TADULAKO BERAT JENIS TANAH

BAB IX
BERAT JENIS TANAH
(SPESIFIC GRAVITY)

9.1 Tujuan Percobaan


Untuk mengetahui berat spesifik butiran tanah (specific gravity, Gs) yaitu
ratio antara berat volume tanah dan berat volume air pada temperature 280c.

9.2 Teori Dasar


1. Definisi berat isi tanah (Bulk Density)
Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah
adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan
volume tanah, dinyatakandalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi tanah sangat
bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaan
kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,jenis fauna
tanah, dan kadar air tanah.

Tabel 9.1 Nilai Wc untuk tanah keadaan tanah asli lapangan

Macam Tanah Wc %
Pasir seragam 19-32

Pasir berbutir campuran 16-25

Tanah liat lunak 70-110

Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau


kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah
bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-partikel tanah itu. Bobot isi
tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam
membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk
pertumbuhan akar tersebut.

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf


kemampatan tanah. Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulit
perkembangan perakaran tanaman, pori makro terbatas dan penetrasi air
terhambat.

2. Definisi berat jenis tanah (Particle Density)


Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan
kerapatan dari partikel dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan
sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume
tidak termasuk ruang pori antarpartikel. Berat jenis partikel ini penting
dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin.

Tabel 9.2 Berat Jenis Tanah

Macam Tanah Berat Jenis


Kerikil 2,65-2,68

Pasir 2,65-2,68

Lanau Tak Organik 2,62-2,68

Lempung Organik 2,58-2,65

Lempung Tak Organik 2,68-2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25-1,80

Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah
dan berat isi air suling dengan isi sama pada suhu 40°C. Peralatan yang
digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur,
saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji


di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji
dimasukkan ke dalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya.
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah
dan beratisi air suling dengan isi sama pada suhu 40°C. Peralatan yang
digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur,
saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat
pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji
di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji
dimasukkan kedalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya. Berat
jenis adalah perbandingan relative antara massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³.

3. Besar berat isi dan berat jenis pada berbagai lahan


Beda halnya dengan kerapatan butir yang hanya mengenai butir-butir
padat saja, kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori-pori maupun
butir padat partikel tanah.
 Lanau Lempungan
Merupakan endapan rawa dan limpah banjir terutama dibentuk oleh
lanau lempungan dengan sisipan pasir lanauan. Lanau lempungan berwarna
coklat kehitaman, konsistensilunak, plastisitas rendah – sedang di beberapa
tempat mengandung organik, berat isi tanah asli1,575 – 1,715 gr/cm3.
 Satuan Pasir – Pasir lanauan
Satuan ini merupakan endapan pematang pantai dan sungai. Satuan ini
merupakan merupakan hasil pelapukan lanjut dari batu lempung tufaan,
napal dan batu pasir tufaan, dengan penyusunnya berupa lempung  dan
lempung lanauan  morfologi pebukitan dengan konsistensi teguh, plastisitas
tinggi, permeabilitas rendah, berat isi tanah asli 1,660 gr/cm3 dan berat
jenis (GS) = 2,65 g/cm3.

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

 Satuan Batu Pasir, Batu Lempung – Napal


Satuan ini merupakan bagian dari anggota batu pasir Formasi Halang
yang terdiri dari batu pasir,napal, batu lempung, konglomerat dan
serpih.Tanah pelapukan berupa lanau lempungan (MH), berwarna coklat
tua kemerahan, plastisitasrendah, permebilitas rendah, konsistensi teguh
hingga kaku, dengan ketebalan tanah pelapukanantara 1,00 – < 1,50
meter.Tanah pelapukan satuan batuan ini mempunyai berat isi asli  =1,49
g/cm3 dan berat jenis (GS)= 2,66 g/cm3.

4. Pengaruh pengolahan lahan terhadap berat isi dan berat jenis tanah
Hasil analisis uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5% untuk
selisih bobot isi tanah setelah 3 bulan sejak perlakuan menunjukkan bahwa,
peningkatan bobot isi tanah oleh kelima jenis bokashi tidak berbeda nyata.
Perbedaan nyata hanya terdapat antara pupuk anorganik dengan semua
bokashi.

Tabel 9.3 Pengaruh pertanaman tunggal (semusim) dan Allay Cropping terhadap
Bulk Density dan konduktivitas Hidraulik setelah 14 kali pertanamanse musim

Bulk Density
KonduktivitasHidraulik
Perlakuan
(cm/hari)
(kg/meter kubik)
Pertanamansemusim 1,43 18,5

Allay Cropping 1,29 50,0

HutanSekunder 1,20 99,8

LSD (0,05) 0,06 6,8

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

Berat jenis atau berat spesifik butiran tanah (solid) adalah perbandingan
antara berat isi butiran tanah dengan berat isi air suling pada temperature
28ºC.

ws
γs V
Gs= = Pada 28° C
γw Ww
V .........(pers 9.1)

Ws = berat tanah kering dengan volume padat (tanpa pori-pori) V


Ww = berat air dengan volume V
V = volume butiran pada tanah = volume air
Gs = berat jenis butir tanah (specific gravity of soil)
S = berat volume tanah (gr/cc), kN/m3)
W = berat volume air

Volume butiran pada tanah (Vs) adalah sama dengan volume air (Vw)
yang dipindahkan pada saat tanah dimasukkan dalam air. Jadi., bila Vs = Vw
= V pada 4ºC maka :
γS WS
Gs= =
γW WW
.........(pers 9.2)

Untuk percobaan yang dilakukan pada Tºc, nilai Gs tersebut harus


dikoreksi dengan suatu harga “ α ” sebagai berikut :

γS WS
Gs=α =α
γW WW
.........(pers 9.3)

Dimana α adalah faktor koreksi temperature, apabila pengujian

dilakukan pada temperature TºC.

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

9.3 Alat Yang Digunakan


1. Picnometer atau Volumetric Flask 100 ml (lebih teliti bila 500 ml).

Gambar 9.1 Picnometer


(Sumber : Lab. Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

2. Oven yang Dilengkapi dengan Pengatur Suhu Untuk Pemanas


(±110°C - 5C).

Gambar 9.2 Oven


(Sumber : Lab. Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

3. Timbangan dengan Ketelitian 0,01 gram Untuk Picnometer 100 ml.

Gambar 9.3 Timbangan


(Sumber : Lab. Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

4. Pemanas (Untuk Metode Pemanasan).

Gambar 9.4 Pemanas


(Sumber : Lab. Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

5. Cawan dan Penumbuk Porselin.

Gambar 9.5 Cawan


(Sumber : Lab. Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

6. Bahan : Air suling.

Gambar 9.6 Air Suling


(Sumber : Lab. Mekanika Tanah (UNTAD),Kelompok 1,2021)

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

9.4 Persiapan Sampel


1. Saring benda yang akan di periksa dengan saringan No.4.
2. Peroleh contoh dengan pemisahan contoh atau cara penempatan dari
bahan yang lewat saringan no.4 dan no.10. Benda uji dalam keaadaan
kering, oven tidak boleh kurang dari 10 gram untuk botol ukur dan 50
gram untuk picnometer.
3. Keringkan benda uji pada suhu 105 – 110 derajat celcius dan dinginkan
sesudah itu dalam disikator atau benda uji dalam keaadaan tidak
dikeringkan

9.5 Cara Melakukan Percobaan

1. Cuci picnometer dengan air suling dan keringkan. Timbang picnometer


dan tutupnya dengan ketelitiaan 0,001 gram (w1).
2. Masukan benda uji kedalam picnometer dan timbanag bersama tutupnya
dengan ketelitian 0,001 gram (w2).
3. Tambah air suling sehingga picnometer berisi 2/3, Untuk bahan yang
mengandung lempung diamkan benda uji terendam selama paling sedikit
24 jam.
4. Dididihkan isi picnometer dengan hati – hati selama minimal 10 menit,
dan miringkan botol sekali – sekali untuk membantu mempercepat
pengeluaran udara yang terperangkap.
5. Didalam hal mempergunakan pompa vacuum tekanan udara didalam
picnometer atau botol ukur tidak boleh di bawah 100 mm. Kemudiaan isi
picnometer dengan air suling dan berikan picnometer berserta isinya untuk
mencapai suhu konstan, didalam bejana air atau didalam kamar. Sesudah
suhu konstan tambahkan air suling seperlunya sampai tanda batas atau
sampai penuh. Tutuplah picnometer, keringkan bagian luarnya dan
timbang dengan ketelitian 0,01 gram (w3). Ukur suhu dari isi picnometer
dengan ketelitian. 1C.

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

6. Bila isi picnometer belum diketahui maka tentukan isi sebagai berikut.
Kosongkan picnometer dan bersihkan. Isi picnometer dengan air suling
dengan suhu pada temperatur dengan ketelitian 1C dan pasang tutupnya.
Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram, dan
di koreksi terhadap suhu lihat catatan (w4).
7. Pemeriksaan dilakukan ganda (duplo).

KELOMPOK 2 KELAS D
UNIVERSITAS MEKANIKA
TADULAKO BERAT JENIS TANAH

9.7 Kesimpulan Dan Saran

9.8.1 Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan dan perhitungan data diperoleh berat jenis
tanah sebesar 2,64 (untuk picnometer A) dan 2,65 (pada
picnometer B) Sebelum terkoreksi.
2. Sedangkan Berat jenis tanah setelah terkoreksi dengan nilai suhu
koreksi 0,9989 sebesar 2,64 (pada picnometer A) dan 2,65 (pada
picnometer B)
3. Dari hasil perhitunganm diperoleh berat jenis tanah rata yaitu
sebesar 2,645 jenis tanahnya yaitu kerikil 2,65-2,68.

9.8.2 Saran
Dalam melakukan percobaan berat jenis tanah ada hal-hal yang harus
diperhatikan saat praktikum, antara lain :
1. Sebaiknya memerhatikan asisten dengan baik
2. Seharusnya panaskan picnometer hanya sampai gelembung sudah
terlihat
3. Perhatikan Tanah yang ingin digunakan, jangan sampai
kekeringanya kurang
4. Kalibrasi alat alat harus sesuai dengan prosedur yang ada.
5. Hati-hati dalam melakukan percobaan karena alat alat yang ada
susah untuk di dapatkan kembali.
6. Semoga alat alat yang masih kurang di tambahkan kedepanya agar
hasil yang didapatkan lebih maksimal.

KELOMPOK 2 KELAS D

Anda mungkin juga menyukai