LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUJIAN MEKANIKA TANAH S1 TS OFFERING E
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengujian mekanika tanah
Dosen Pengampu : Bpk. Drs. Eko Suwarno, M.Ed., M.Pd.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
1.2 Tujuan
1. Laporan tugas akhir untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekanika Tanah bagi
penulis.
2. Laporan tugas Mekanika Tanah bertujuan memberikan informasi bagi para
pembaca.
2
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
BAB II
PENGUJIAN
2.1. UMUM
2.2.1 Pendahuluan
Kadar air tanah merupakan salah satu parameter terpenting untuk menentukan
korelasi antara perilaku tanah dengan sifat fisik tanah, yang dilakukan secara rutin
dalam pelaksanaan pengujian di laboratorium.
Yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang
terkandung dalam masa tanah, terhadap berat butiran padat (tanah kering) yang dinyatakan
dalam persen.
Percobaan ini dilakukan menggunakan metoda kering oven (oven drying method),
dimana benda uji dipanaskan pada suhu (1105) ºC, selama 16 s.d 24 jam.
Pada keadaan khusus dimana tanah yang diujikan berupa jenis lempung yang
terdiri dari mineral monmorilonite/holosite, gypsum, ataupun bahan-bahan organik
3
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
(misalnya tanah gambut), maka suhu pengeringan maksimum dibatasi sampai dengan 60
ºC, dengan waktu pengeringan yang lebih lama.
Penentuan kadar air tanah sedapat mungkin dilakukan segera setelah penyiapan benda
uji, terutama bila cawan yang digunakan mudah berkarat.
2.2.5 Perhitungan
Kadar air dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑊2 − 𝑊3
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 = × 100%
𝑊3 − 𝑊1
172,69 − 146,00
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 = × 100% = 21,70 %
146,00 − 23,00
4
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
80,00 − 61,00
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 = × 100% = 41.94 %
61,00 − 15,00
21,70 + 41,94
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 = = 31,82 %,
2
2.2.6 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan perhitungan yang telah praktikan selesaikan, dari kadar air
sampel 1 didapatkan nilai sebesar 21,70% dan kadar air sampel 2 didapatkan nilai sebesar
41,94%. Dari kedua sampel tersebut diambil nilai rata-rata sehingga didapatkan nilai kadar
air rata-rata yaitu 31,82%, sehingga dari nilai kadar air tersebut maka sampel tanah masuk
kedalam kategori soft clay berdasarkan tabel Typical Values of Water Content in a
Saturated Stated dibawah ini.
5
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
2.2.7 Lampiran
6
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
5) Air
6) Spatula
7) Sampel tanah
2.3.5 Perhitungan
Berat Jenis:
𝑊𝑠 𝑊2−𝑊1
Gs = 𝑉𝑠 𝛾𝑤 = (𝑊4.𝐶𝑡)+(𝑊2−𝑊1−𝑊3)
7
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
93−54
=
(152,9𝑥0,9991)+(39−176)
= 2,47 gram
Sampel 2
𝑊2−𝑊1
Gs = (𝑊4.𝐶𝑡)+(𝑊2−𝑊1−𝑊3)
244,5−145,5
= (377,5𝑥0,9991)+(99−432,6)
= 2,27 gram
Berat rata-rata
𝐺𝑠1+𝐺𝑠2
∑𝑮𝒔 = 2
2,47+2,27
=
2
= 2,37 gram
2.3.6 Kesimpulan
Specific gravity dipengaruhi oleh suhu dan komposisinya. Pikometer dapat
digunakan untuk zat berbentuk liquid dan solid. Jika peroses penimbangan tidak teliti maka
hasil yang diperoleh bisa tidak sesuai. Sehingga dilakukan 2 kali pengujian dan
menghasilkan nilai berat jenis rata-rata yaitu 2,37 gram.
2.3.7 Lampiran
2.4.1 Pendahuluan
Pada dasarnya partikel – partikel pembentuk struktur tanah mempunyai ukuran dan
bentuk yang beraneka ragam, baik tanah kohesif maupun non kohesif. Sifat tanah
8
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
ditentukan oleh ukuran butir tanah dan distribusinya. Sehingga di dalam mekanika tanah,
analisa ukuran butir banyak dilakukan/diapaki acuan untuk mengklasifikan tanah.
Keterangan gambar
9
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
2.4.5 Perhitungan
1) Jumlah berat tertahan untuk masing-masing ukuran saringan secara kumulatif
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 1 × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 2
10
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
keterangan:
berat tanah 1 = berat tanah tertahan kumulatif
berat tanha 2 = berat tanah tertahan
2) Jumlah prosentase berat benda uji dihitung terhadap berat total secara kumulatif
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 1
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
keterangan:
berat tanah 1 = berat tanah tertahan kumulatif
3) Jumlah prosentase berat benda uji lolos saringan
𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠 = 100% − 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
4) Menghitung koefisien seragaman (Cu)
Kemiringan dan bentuk umum dari kurva dapat digambarkan oleh koefisien
keseragaman Cu (Coefisien of Uniformity) dan Cc adalah koefisien gradasi (Coefisien of
Gradiation), rumusnya sebagai berikut:
𝐷60
𝐶𝑢 =
𝐷10
5) Menghitung koefisien gradasi Cc
𝐷302
𝐶𝑐 =
𝐷60 × 𝐷10
6) Perhitungan data pada pengujian
Koefisien:
60
𝐾𝑒 60 ∶ 𝐷60 = × 100 = 60%
100
30
𝐾𝑒 30 ∶ 𝐷30 = × 100 = 30%
100
10
𝐾𝑒 10 ∶ 𝐷10 = × 100 = 10 %
100
Menentukan diameter (Ø) saringan
60−43,55
𝐷60 = 0,600 + 48,32−43,55 × (0,850 − 0,600) = 1,461
30−18,72
𝐷30 = 0,075 + 28,38−18,72 × (0,150 − 0,075) = 0,163
10−0,000
𝐷10 = 0,000 + 18,72−0,000 × (0,075 − 0,000) = 0,040
𝐷60 1,461
𝐶𝑢 = = = 36,46
𝐷10 0,040
𝐷302 0,1632
𝐶𝑐 = = = 0,45
𝐷60 × 𝐷10 1,461 × 0,040
11
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
2.4.6 Kesimpulan
Dari data di atas menurut AASHTO tanah tersebut termasuk tidak well graded
untuk pasir. Dan menurut USCS termasuk clayey sands, sand-clay mixtures.
2.4.7 Lampiran
2.5.1 Pendahuluan
Tanah berbutir halus yang perlu diperhatikan adalah sifat plastisitasnya. Plastisitas
disebabkan oleh adanya partikel mineral lempung dalam tanah. Plastisitas digambarkan
sebagai kemampuan tanah dalam menyesuaikan diri pada perubahan bentuk maupun
volume yang konstan tanpa retak-retak atau remuk. Pada umumnya tanah berbutir halus
adalah tanah plastis.
12
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
Sifat-sifat plastisitas dinyatakan dengan harga indeks plastisitas (Plasticty Index) yang
merupakan selisih nilai kadar air batas cair dengan nilai kadar air batas plastis.
2.5.2. Tujuan Pengujian
1) Praktikan dapat melaksanakan salah satu cara pengujian batas plastis dan semi padat
(batas plastis) dengan prosedur yang benar.
2) Praktikan dapat menentukan jenis, sifat serta klasifikasi tanah dengan benar.
2.5.3. Peralatan
1) Alat batas cair standar (Atterberg)
2) Alat pembuat alur
3) Grooving tool (ASTM) untuk tanah kepasiran
4) Grooving tool (Cassagrande) untuk tanah kohesif
5) Spatula
6) Botol berisi air suling (botol semprot)
7) Plat kaca
8) Tin box
9) Desikator
10) Oven
11) Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram
Keterangan Gambar
1. Mangkok 8. Alur pembuat casagrande
13
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
4) Mengambil benda uji yang telah mencapai keretakan pada diameter 3 mm, memasukkan
ke dalam tin box (cawan), menentukan kadar aimya dengan menggunakan metoda
pengujian kadar air.
14
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
2.5.5 Perhitungan
1) Hitunglah ukuran indeks plastisitas dengan menghitung batas cair dan air plastis
2) Hitunglah berat cawan untuk mengetahui kadar air , kadar air merupakan salah satu
unsur penting dalam bahan pangan, meskipun bukan sumber nutrient namun
keberadaannya sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimiawi organisme
hidup. Air dalam bahan pangan terdapat dalam berbagai bentuk
W2−W3
Kadar air = W3−W1 x 100%
dimana :W1 = Berat cawan kosong
W2 = Berat cawan + tanah basah
W3 = Berat cawan + tanah kering
W2−W3
= W3−W1 x 100%
68.23−50.00
= 50.00−23.40 x 100%
= 68.53 %
• Uji Sampel 2
W2−W3
= W3−W1 x 100%
55.41−42.00
= 50.00−23.00 x 100%
= 70.58 %
15
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
68.53 + 70.58
= 2
= 69.56 %
• Uji Sampel 1
W2−W3
= W3−W1 x 100%
37.93−32
= x 100%
32−17.5
= 28.66 %
= 69.56 – 40.90
= 28.66 %
2.5.6 Kesimpulan
Dari data di atas menurut AASHTO Kadar air nilai kadar batas platis rata-rat dari
ketiga sample yaitu 28.66 % dalam menentukan btas plastis yaitu dengan rumus PI = LL
PL, dimana PI merupakan indeks plastisitas, PL merupakan batas plastis da LL merupakan
kadar air ketika sifat tanah pada batas dari keadaan cair menjadi plastis. maka dengan
demikian indeks plastisitasnya adalah PI = LL- PL = PI ,kita dapat menyimpulkan bahwa
tanah tersebut mempunyai indeks plastisitas lebih dari 17 dan mempunyai plastisitas yang
tinggi dan merupakan tanah lempung yang kohesif
2.5.7 Lampiran
16
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
17
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
BAB III
TABEL HASIL PENGUJIAN
18
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
100.00
80.00
% Komulatif lolos
60.00
40.00
20.00
0.00
10.000 1.000 0.100 0.010
80
75
y = -0.073x + 71.821
% Kadar air
70
65
60
1 10 100
N (jumlah pukulan)
19
LAPORAN PENGUJIAN MEKANIKA TANAH TANAH
20