3. Meletakkan cincin ebonit yang telah terisi pasta semen pada alat vicat.
7. Melepaskan jarum vicat pada 15 menit pertama (menit ke-60) pada titik
lain, dan mencatat penurunan yang terjadi. Jarak minimum antar titik adalah 5
mm dan 10 mm dari tepi cincin ebonit.
10. Waktu pengikatan awal ditentukan jika penurunan telah mencapai 25 mm.
Waktu pengikatan awal diperoleh dari grafik hubungan waktu penurunan (menit)
terhadap besarnya penurunan (mm) dari hasil pengujian.
D. Hasil Pengujian
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Waktu Pembacaan (menit)
E. Analisis
Ikat awal semen pada penurunan jarum tepat 25 mm terjadi diantara menit ke 75-
90.
F. Kesimpulan
Hasil pengujian, pengikatan awal semen terjadi setelah menit ke 75 karena setelah
menit 75 penurunan jarum kurang dari 25 mm.
G. Evaluasi
1. Semen yang akan digunakan menggumpal sehingga harus ditumbuk terlebih
dahulu untuk memudahkan pembuatan pasta semen.
2. Jarum vicat tidak lurus sempurna sehingga ada kemungkinan memperbesar
gesekan yang terjadi antara jarum vicat dan pasta semen yang berpengaruh
pada waktu turun jarum.
H. Saran
a) Membersihakan alat alat yang digunakan untuk mendapatkan pengujian yang
akurat
b) Patikan jarum vicat dalm kondisi bersih dan baik sehingga dapat menghindari
gesekan lain oleh kotoran pada jarum vicat
c) Batasi penggunaan pelumas agar tidak mempengaruhi pasta semen agar pasta
semen tidak tercampur dengan pelumas
d) Pencampuran yang dilakukan pada pasta tidak boleh lebih dari 3 menit agar
pasta semen tidak kehilangan sifat plsatisnya.
I. Standar Pengujian
Waktu pengikatan awal untuk segala macam semen tidak boleh kurang dari satu
jam(NI-8,1965, hal. 11) dan waktu pengikatan awal semen tipe I, II, III, IV, dan V,
miinimum sebesar 5 menit dan akhir maksimum sebesar 8 jam(SII0013-81 dan
ASTM.C-15).
ASTMC-191 mengatur prosedur pengujian waktu ikat semen dengan
menggunakan alat vicat.