Anda di halaman 1dari 12

MEKANIKA FLUIDA

PERTEMUAN KE 1
SEJARAH & PERKEMBANGAN MEKANIKA FLUIDA
Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang mempelajari prilaku fluida baik
dalam keadaan diam (static) maupun bergerak (dynamic) serta akibat
interaksi dengan media batasnya (zat padat atau fluida dengan zat lain).
Seperti kebanyakan disipilin ilmu lainnya, mekanika fluida mempunyai
sejarah panjang dalam pencapaian hasil-hasil pokok hingga menuju ke
era modern seperti sekarang ini.
Pada masa prasejarah, kebudayaan-kebudayaan kuno sudah memiliki
pengetahuan yang cukup untuk memecahkan persoalan-persoalan
aliran tertentu. Sebagai contoh perahu layar yang sudah dilengkapi
dengan dayung dan system pengairan untuk pertanian sudah dikenal
pada masa itu.
Pada abad ketiga sebelum Masehi, Archimedes dan Hero dari
Iskandariah, memperkenalkan hukum jajaran genjang untuk
penjumlahan vektor. Selanjutnya Archimedes (285-212 SM)
merumuskan hukum apung dan menerapkannya pada benda-benda
terapung atau melayang, dan juga memperkenalkan bentuk kalkulus
differensial sebagai bagian dari analisisnya.
Munculnya ilmu hidrolika karena mengikuti penemuan berbagai hukum
dan lahirnya sejumlah kasus yang punya hubungan dengan
keseimbangan & gerakan fluida. Yang pertama mempelajari hidrolika
adalah Leonardo Da Vinci (pertengahan abad 20) dengan karya tulisnya
The Flow of Water and River Structures. Setelah itu ia melakukan
observasi dan memperoleh pengalaman membangun instalasi hidrolika
di Milan( Italia ) dan juga di Florence dsb. 8erikutnya muncul Galileo
dengan studi sistematik mengenai dasardasar hidrostatika.
Pada 1643 seorang murid Galileu bernama Torricelli memperkenalkan
hukum tentang aliran-bebas zat cair melewati lobang (celah). Pada
1650 diperkenalkan hukum distribusi tekanan dalam zat cair yang
dikenal dengan hukum Pascal. Hukum tentang gesekan dalam fluida
yang mengalir, yang sangat terkenal sampai saat ini dirumuskan oleh
Issac Newton. Selain itu ia juga dikenal sebagai penemu teori
viskositas, dan pula dasar teori mengenai similaritas hidrodinamik.
Akan tetapi hukum-hukum tersebut sampai dengan pertengahan abad
18 statusnya masih ngambang karena tak ada ilmu yang betul-betul
mendalam tentang sifat fluida. Dasar teori mekanika fluida dan
hidrolika kemudian menjadi baku setelah Leonhard Euler dan Daniel
Bernoulli memperkenalkan ilmunya dalam abad 18.
Tahun 1738 dengan tulisannya tentang hidrodinamika membuat
rumusan yang merupakan hukum-dasar aliran fluida yang menyatakan
hubungan antara tekanan ( p ); kecepatan ( v ) dan head (h) dari fluida.
Persamaan Bernoulli merupakan prinsip dari teori mekanika fluida
secara umum, dan khususnya hidrolika.
Pakar lain yang juga perlu diketahui adalah seorang ahli matematika,
fisika dan astronomi Leonhard Euller (1707-1783) dari negeri
Switzerland tinggal di St. Petersburg. Tahun 1755 ia menemukan
persamaan diferensial-umum aliran fluida-ideal (Non viscous) bila di-
integral merupakan persamaan Bernoulli.
Abad 18 sampai 19 hanya merupakan penemuan data-data eksperimen
dari aliran pada saluran terbuka & saluran tertutup dan juga faktor
koreksi persamaan Bernoulli (μ). Kemampuan analisa sebelumnya hanya
didasarkan teori semata -mata yang menyangkut fluida-ideal sehingga
tidak dapat memenuhi selera bidang praktis, seperti misalnya yang
menyangkut pengaruh Viskositet.
Orang-orang yang terkenal dalam periode ini adalah Antoine Chezzy,
Henry Darcy, Jean Poiseuille, Julius Weisbach, Lagrange, Daint Venant
Dalam periode berikutnya dimulai penelitian pengaruh viskositet fluida,
teori similaritas dan berbagai teori serta hal-hal praktis. Perkembangan
tersebut akibat tuntutan massalah produksi dan perkembangan
teknologi, sehingga muncullah beberapa pakar: George stokes (1819-
1903), Osborne Reynolds (1842-1912), Prandtl, Von Karman, Nikuradse,
Mekanika fluida dan hidraulika merupakan cabang mekanika terapan
yang berkenaan dengan tingkah-laku fluida dalam keadaan diam dan
bergerak. Dalam perkembangan prinsip-prinsip mekanika fluida,
sebagian sifat-sifat fluida memainkan peran penting, sebagian lainnya
hanya memainkan peran kecil atau tanpa peran sama sekali. Dalam
statika fluida, berat merupakan sifat penting, sedangkan dalam aliran
fluida, kerapatan dan kekentalan merupakan sifat-sifat utama.
Bilamana ada kompresibilitas yang cukup besar, prinsip-prinsip
termodinamika harus dipertimbangkan. Tekanan uap menjadi penting
bila terdapat tekanan (meteran) negatif, dan tarikan permukaan
mempengaruhi kondisi statik dan kondisi aliran dalam lubang-lubang
Kecil.
DEFINISI FLUIDA
Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri
dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan,
fluida tidak dapat menahan gaya tangensial atau gaya geser. Semua
fluida memiliki suatu derajat kompresibilitas dan memberikan tahanan
kecil terhadap perubahan bentuk.
Fluida dapat digolongkan ke dalam cairan atau gas. Perbedaan-
perbedaan utama antara cairan dan gas adalah (a) cairan praktis tak
kompresibel, sedangkan gas kompresibel dan sering-kali harus
diperlakukan demikian dan (b) cairan mengisi volume tertentu dan
mempunyai permukaan-permukaan bebas sedangkan gas dengan
massa tertentu mehgembang sampai mengisi seluruh bagian wadah
tempatnya.
HUKUM NEWTON II
Semua gerak yang ada di alam dapat dijelaskan oleh Hukum Newton II
yang menyatakan bahwa laju perubahan momentum (massa M x
kecepatan V) adalah berbanding langsung dengan gaya yang bekerja
dan dalam arah yang sama dengan gaya tersebut.

Apabila M adaiah konstan, maka gaya akan sebanding dengan


perkalian antara massa dan laju perubahan kecepatan ( V), yaitu
percepatan (a); atau

Hukum Newton II banyak digunakan dalam analisis gerak fluida.


DIMENSI DAN SATUAN
Dimensi merupakan besaran terukur yang menunjukkan karakteristik
suatu obyek seperti massa, panjang, waktu, temperatur, dan sebagainya.
Satuan adalah suatu standar untuk mengukur dimensi, misalnya satuan
untuk panjang dan waktu adalah kilogram (kg), meter (m), dan detik (d)
satuan Systeme International d'Unite (SI); atau kilogram massa (kgm),
meter (m) dan detik (d) dalam satuan MKS.

Anda mungkin juga menyukai