BAB 3
UJI LABORATORIUM
60
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
61
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.1 Tipe Tanah dalam Keadaan Asli dan Kadar Air
Jenis Tanah Kadar Air (%)
Pasir lepas dengan butiran seragam 30
Pasir padat dengan butiran seragam 16
Pasir berlanau yang lepas dengan butiran bersudut 25
62
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.1 Tipe Tanah dalam Keadaan Asli dan Kadar Air (Lanjutan)
Jenis Tanah Kadar Air (%)
Pasir berlanau yang padat dengan butiran bersudut 15
Lempung kaku 21
Lempung lembek 30 – 50
Tanah 25
Glacial till 10
Sumber: Braja. M. Das, 1995
3.2.1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan kadar air tanah (water
content) adalah:
1. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110
5)C.
2. Cawan kedap udara dan tidak berkarat dengan ukuran yang cukup. Cawan
dapat terbuat dari gelas atau logam, misalnya aluminium.
3. Timbangan dengan berbagai ketelitian:
a. Timbangan dengan ketelitian = 0,01 gram
b. Timbangan dengan ketelitian = 0,10 gram
c. Timbangan dengan ketelitian = 1,00 gram
4. Desikator
63
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2. Menempatkan benda yang akan diuji dalam cawan yang bersih dan kering
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Untuk masing-masing contoh tanah harus menggunakan cawan-cawan
yang diberi tanda dan tidak boleh sampai tertukar.
b. Untuk setiap benda uji harus menggunakan minimal 2 cawan,
sehingga kadar air dapat diambil rata-rata.
3. Menimbang cawan yang berisi benda uji.
4. Mengutamakan pengeringan dengan oven, yaitu dengan membuka tutup
cawan dan kemudian menempatkannya dalam oven selama 24 jam dengan
suhu 110oC atau sampai berat tetap. Agar pengeringan dapat berjalan
dengan baik, maka susunan benda uji di dalam oven harus diatur sehingga
pengeringan tidak terganggu, serta saluran udara harus dibuka.
5. Menutup cawan yang berisikan benda uji yang telah dikeringkan kemudian
mendinginkannya dalam desikator.
6. Menimbang dan mencatat berat cawan setelah dingin.
7. Menghitung kadar air dengan ketentuan:
Berat cawan kosong =A (gram)
Berat cawan + tanah basah =B (gram)
Berat cawan + tanah kering =C (gram)
Berat air = (B ‒ C) (gram)
Berat tanah kering = (C ‒ A) (gram)
BC
Kadar air = 100% (%)
CA
64
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.1.5 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari sampel percobaan kadar air
tanah (water content) pada sampel 2 adalah:
Berat cawan kosong = 152,000 gram
Berat cawan + tanah basah = 452,000 gram
Berat cawan + tanah kering = 370,980 gram
Berat air = (berat cawan + tanah basah) –
(berat cawan + tanah kering)
= 452,000 – 370,980
= 81,020 gram
Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) –
(berat cawan)
= (370,980 – 152,000)
= 218,980 gram
Berat air
Kadar air = 100%
Berat tanah kering
81,020
= 100%
218,980
= 36,999%
65
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Hasil
No. Parameter
1 2 3
1. Berat cawan (gram) 131,000 152,000 162,000
2. Berat cawan + tanah basah (gram) 631,000 452,000 262,000
3. Berat cawan + tanah kering (gram) 461,330 370,980 235,980
4. Berat air (gram) 169,670 81,020 26,020
5. Berat tanah kering (gram) 330,330 218,980 73,980
66
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
67
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
68
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.2.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan berat isi tanah (density test)
adalah:
1. Ring berat isi
2. Jangka sorong
3. Timbangan
4. Oven
5. Desikator
6. Cawan
69
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2. Mengukur diameter dalam dan tinggi ring berat isi dengan jangka sorong,
kemudian menghitung volumenya.
3. Menimbang ring berat isi lalu memasukkan sampel tanah ke dalam ring,
langsung dari tabung sampel dengan menggunakan extruder.
4. Meratakan permukaan tanah di kedua ujung ring dengan pisau pemotong.
5. Membersihkan bagian luar ring, kemudian menimbang kembali ring berikut
cawan.
6. Memasukkan ring yang berisi sampel tanah tadi ke dalam oven dengan suhu
110oC selama 24 jam.
7. Memasukkan benda uji tersebut ke dalam desikator sampai dingin, lalu
menimbangnya kembali.
3.2.2.4 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari percobaan berat isi tanah
(density test) pada sampel 2 adalah:
Diketahui:
Berat ring = 15,550 gram
Berat ring + tanah basah = 68,870 gram
Berat ring + tanah kering = 51,930 gram
Volume ring =
= 35,032 cm3
= 0,000035 m3
1
Faktor K =
1000 × volume ring
1
=
1000 × 0,000035
= 28,545 kg/m3
Berat jenis (Gs) = 2,491 gram/cm3
70
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
71
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
berat air
Derajat kejenuhan (Sr) = × 100%
isi pori
16,940
= × 100%
20,429
= 82,920%
isi pori
Porositas = × 100%
volume ring
20,429
= × 100%
35,032
= 58,315%
72
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.5 Hasil Pemeriksaan Berat Isi, Isi Pori, Derajat Kejenuhan
Hasil Rata-
No. Parameter
1 2 rata
1. Diameter ring (cm) 5,020 5,020 -
2. Tebal ring (cm) 1,480 1,770 -
3. Volume ring (cm³) 29,293 35,032 -
5. Faktor K (kg/g.m3) 34,138 28,545 -
6. Berat ring (gram) 36,370 15,550 -
7. Berat ring + tanah basah (gram) 82,460 68,870 -
8. Berat ring + tanah kering (gram) 66,590 51,930 -
9. Berat air (gram) 15,870 16,940 -
10. Berat tanah kering (gram) 30,220 36,380 -
11. Kadar air (%) 52,515 46,564 49,539
12. Berat tanah basah (gram) 46,090 53,320 -
13. Berat isi kering (kg/m³) 1031,657 1038,466 -
14. Berat jenis 2,535 2,491 2,513
15. Volume tanah kering (cm³) 11,921 14,603 -
16. Isi pori (cm³) 17,372 20,429 18,900
17. Derajat kejenuhan (%) 91,356 82,920 87,138
18. Porositas (%) 59,303 58,315 58,809
73
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
74
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
75
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.3.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan berat jenis tanah (spesific
gravity) adalah:
1. Labu ukur 500 ml
2. Termometer 50°C
3. Air suling
4. Botol air suling
5. Cawan perendam
6. Saringan No.4
7. Timbangan ketelitian 0,1 gram dan 0,01 gram
8. Desikator
9. Hot plate
76
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
77
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.3.5 Perhitungan
Adapun perhitungan dari sampel 2 pada percobaan berat jenis tanah
(spesific gravity) adalah:
Berat sampel setelah di oven = 50,000 gram
Berat labu + air = 662,000 gram
Berat labu ukur + air + tanah = 692,000 gram
Temperatur (T) = 27,000oC
Faktor K pada T oC = 0,9965 gram/cm3
faktor K berat tanah kering
berat tanah kering berat labu air berat labu air tanah
Gs =
0,9965 50,000
=
(50,000 662,000) 692,000
= 2,491 gram/cm3
Catatan:
Faktor K ditentukan dengan melihat Tabel 3.8.
78
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Hasil
No. Parameter
1 2
1. Berat labu (gram) 170,000 166,000
2. Berat labu + air (gram) 667,000 662,000
3. Berat labu + air + tanah (gram) 698,000 692,000
4. Berat sampel kering (gram) 50,000 50,000
5. Suhu (ºC) 28,000 27,000
6. Faktor K 0,996 0,997
7. Berat jenis 2,622 2,491
Berat jenis rata-rata 2,557
79
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
80
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
81
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.4.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan analisis gradasi butiran
adalah:
1. Saringan 3/8”, No.4, No.10, No.40, No.60, No.100, No.120, dan No.200
2. Timbangan
3. Pan dan cover
4. Spatula
5. Sieve shaker
6. Gelas ukur
82
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
7. Hidrometer B
8. Termometer
9. Cawan
10. Hot plate
11. Water glass
12. Beaker glass
83
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
84
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
85
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.4.6 Perhitungan
Adapun perhitungan pada percobaan analisis gradasi butiran tanah
terbagi atas dua perhitungan yaitu sebagai berikut:
1. Perhitungan uji analisis saringan dengan menggunakan saringan No.40
a. Berat tertahan = (berat cawan+ saringan+ tertahan)
(berat cawan+ saringan)
= 665,000 385,000
= 280,000 gram
= 58,000 + 280,000
= 338,000 g
berat tertahan
c. Persentase berat tertahan = 100%
berat tanah kering
338,000
= × 100%
1000,000
= 33,800%
d. Persentase berat lolos = 100% persentase berat tertahan
= 100 33,800
= 66,200%
2. Perhitungan uji analisis hidrometer
Zero correction = 1,000
Meniscus correction = 0,0005
Gs (Berat jenis) = 2,557 gram/cm3
Ws (Berat tanah kering) = 50,000 gram
Perhitungan pada menit ke 5.
a. Mencari harga a
Gs 1,650
a =
Gs 1,000 2,650
2,557 1,650
a =
2,557 1,000 2,650
86
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
a = 1,023
b. Mencari RC (koreksi pembacaan hidrometer)
Rc = Ra – zero correction + FT
Fta = 0,25t – 4,850
= 0,250 (27,000) – 4,850
= 1,900 (Hirometer A)
Ftb = 1,001 (Hidrometer B)
RC = 1,027 – 1,000 + 1,001
= 1,028
c. Persen finer
1606 (Rc 1) a
% Finer 100%
Ws
1606 × (1,028 1) × 1,023
= ×100%
50,000
= 91,974%
4. Koreksi Meniscus Hydrometer
R = Ra + Meniscus Correction
= 1,027 + 0,0005
= 1,028
Didapat dari Tabel 3.6 sesuai dengan harga R yang bersangkutan
L = 8,900
K = 0,013
Harga K bisa didapat di Tabel 3.7 dari kombinasi antara suhu dan berat jenis
L
D =K
t
11,800
0,013
0,250
= 0,082
87
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
5. Finer akhir
persen finer persentase lolos saringan No.200
Fine finer =
100
9,700 91,974
=
100
= 8,921 %
88
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
89
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
90
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Berat
Berat Berat Σ Berat Persentase
Saringan Diameter Cawan +
Cawan Tertahan Tertahan
No. Saringan Tertahan
Tertahan Lolos
(gram) (gram) (gram) (gram) (%) (%)
3/8” 9,500 522,000 522,000 0,000 0,000 0,000 100,000
4 4,750 429,000 432,000 3,000 3,000 0,300 99,700
10 2,000 414,000 469,000 55,000 58,000 5,800 94,200
40 0,425 385,000 665,000 280,000 338,000 33,800 66,200
60 0,250 256,000 444,000 188,000 526,000 52,600 47,400
100 0,150 243,000 426,000 183,000 709,000 70,900 29,100
120 0,125 381,000 413,000 32,000 741,000 74,100 25,900
200 0,075 236,000 398,000 162,000 903,000 90,300 9,700
Pan 445,000 542,000 97,000 1000,000 1000,000 0,000
91
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
92
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
93
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
94
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
95
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
96
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
97
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan batas cair (liquid limit)
adalah:
1. Liquid limit device
2. ASTM grooving tool
3. Tin box
4. Porcelain dish
5. Spatula
6. Sieve No.40
7. Pan dan cover
98
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
6. Membuat alur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkok tersebut
menggunakan ASTM grooving tool melalui garis tengah mangkok dengan
posisi tegak lurus permukaan mangkok.
7. Memutar tuas dengan kecepatan 2 ketukan per detik (dalam 1 detik
mangkok jatuh dua kali) sampai kedua sisi tanah bertemu sepanjang 0,5
inch (12,7 mm). Mencatat jumlah pukulan yang diperlukan.
8. Menentukan kadar air pada bagian yang bersinggungan.
9. Mengulangi prosedur 4 sampai 8 dengan kadar air dan jumlah ketukan yang
berbeda (minimal 3 kadar air).
10. Prosedur perhitungan dalam percobaan batas cair (liquid limit) adalah
sebagai berikut:
a. Menggambarkan dalam bentuk grafik hasil-hasil yang diperoleh dari
pengujian tersebut berupa nilai-nilai kadar air dan jumlah pukulan-
pukulan merupakan skala horizontal dengan skala logaritma.
b. Membuat garis lurus melalui titik tersebut, menentukan nilai batas cair
benda uji tersebut berdasarkan kadar air pada jumlah pukulan ke-25.
Apabila titik-titik yang diperoleh tidak satu garis lurus, dan membuat
garis yang melalui titik berat dari titik-titik tersebut.
11. Adapun catatan dalam percobaan batas cair (liquid limit) yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Proses persinggungan kedua sisi tanah harus terjadi karena aliran dan
bukan karena geseran antara tanah dan mangkok.
b. Selama berlangsungnya percobaan, kadar air harus dijaga konstan.
c. Untuk memperoleh hasil yang teliti, jumlah pukulan diambil antara 10
- 20, 20 - 30, 30 - 40.
99
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.1.5 Perhitungan
Adapun perhitungan hasil dari percobaan batas cair (liquid limit) yang
ditampilkan merupakan sampel pertama pada ketukan 20 - 30 sampel 1, yaitu:
Berat tin box = 12,010 gram
Berat tin box + tanah basah = 22,170 gram
Berat tin box + tanah kering = 18,540 gram
Berat air = (berat tin box + tanah basah) – (berat tin box +
tanah kering)
= 22,170 – 18,540
= 3,630 gram
Berat tanah kering = (berat tin box + tanah basah) – (berat tin box)
= 18,540– 12,010
= 6,530 gram
berat air
Kadar air = 100%
berat tanah kering
3,630
= × 100%
6,530
= 55,590%
100
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
101
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
25
Gambar 3.3 Grafik Hubungan antara Jumlah Ketukan dengan Kadar Air
102
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
103
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan batas plastis (plastic limit)
adalah:
1. Glass plate
2. Reference rod
3. Tin box
4. Spatula
5. Sieve No.40
6. Pan dan cover
7. Wash bottle
104
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
retak, maka menyatukan kembali benda uji lalu menambahkan sedikit air
suling untuk memperbesar kadar airnya.
4. Bila setelah mencapai diameter inch tanah belum retak, membiarkan
batang tanah tersebut beberapa saat di udara terbuka supaya kadar airnya
berkurang karena penguapan.
5. Setelah kadar airnya berubah diaduk terus sampai homogen, lalu memilin
sampel kembali sehingga terjadi retakan tepat pada saat diameternya
mencapai inch.
3.2.5.2.5 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari sampel percobaan batas
plastis (plastic limit) pada sampel adalah:
Berat tin box = 9,660 gram
Berat tin box + tanah basah = 12,560 gram
Berat tin box + tanah kering = 11,680 gram
105
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Berat air = (berat tin box + tanah basah) – (berat tin box +
tanah kering)
= 12,560 – 11,680
= 0,880 gram
Berat tanah kering = (berat tin box + tanah kering) – (berat tin box)
= 11,680 – 9,660
= 2,020 gram
berat air
Kadar air = 100%
berat tanah kering
0,880
= 100%
2,020
= 43,564%
Kadar air PI = (kadar air liquid limit) – (kadar air plastic limit)
= 60,640 – 43,217
= 17,423%
106
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
107
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
108
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.3.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan batas susut (shrinkage
limit) adalah:
1. Prong plate
2. Monel dish
3. Crystallizing dish
4. Cawan petri
5. Mercury
6. Porcelain dish
7. Sieve No.40
8. Pan dan cover
109
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
110
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.3.5.5 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari sampel percobaan batas
susut (shrinkage limit) pada sampel 2 adalah:
Berat monel dish = 10,270 gram
Berat tanah basah = (berat tanah basah + monel dish) berat monel dish
= 34,450 10,270
= 24,180 gram
111
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Berat tanah kering = (berat tanah kering + monel dish) berat monel dish
= 26,010 10,270
= 15,740 gram
(berat monel dish mercury) (berat monel dish)
Volume tanah basah =
13,600
210,760
=
13,600
= 15,497 cm3
(berat cawan petri mercury) (berat cawan petri)
Volume tanah kering =
13,600
142,210
=
13,600
= 10,457 cm3
Berat air = berat tanah basa erat tana kering
= 24,180 – 15,740
= 8,440 gram
berat air
Kadar air (w) = × 100%
berat tanah kering
15,651
= 100%
8,440
= 53,621%
= 21,598%
112
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
113
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
114
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
115
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.4 Grafik Hubungan antara Batas Cair dengan Indeks Plastis
116
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
117
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.1.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan uji geser langsung
(direct shear test) adalah sebagai berikut:
1. Alat geser langsung
2. Ring cetakan benda uji
3. Extruder
4. Pisau pemotong
5. Stopwatch
6. Proving ring
7. Dial untuk pembacaan horizontal dan vertikal
118
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Keterangan gambar:
1. Dial pergeseran 8. Box gigi penggerak
2. Bak perendam 9. Meja dudukan
3. Pelat beban 10. Engkol pemutar
4. Lengan keseimbangan 11. Sekrup pendorong
5. Dial konsolidasi 12. Tiang penekan
6. As pendorong 13. Landasan bawah
7. Proving ring 14. Beban
119
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
121
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.1.5 Perhitungan
Hasil perhitungan dari percobaan kuat geser langsung (direct shear
test) adalah:
1. Beban = 1,000 kg
beban
2. Tegangan normal (σ) =
1
πd2
4
1,000
=
33,781
= 0,030 kg/cm2
3. Gaya geser = pembacaan dial kalibrasi proving ring
= 12,000 0,7707
= 9,248
122
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
gaya geser
4. Tegangan geser =
1
π d2
4
9,248
=
33,781
= 0,274 kg/cm2
123
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.18 Hasil Pemeriksaan Kuat Geser Langsung (Direct Shear Test) Beban 1
Kg
124
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.19 Hasil Pemeriksaan Pengujian Kuat Geser Langsung (Direct Shear
Test) Beban 2 Kg
125
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.20 Hasil Pemeriksaan Pengujian Kuat Geser Langsung (Direct Shear
Test) Beban 3 Kg
126
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.6 Grafik Hubungan antara Tegangan Geser dan Tegangan Normal
127
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
128
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.2.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam kuat tekan bebas (unconfined
compression test) adalah:
1. Mesin penekan
2. Tabung penuh dan tabung pecah
3. Alat pengeluar contoh (extruder)
4. Dial deformasi
5. Jangka sorong
6. Stopwatch
7. Oven
8. Timbangan
129
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
9. Pisau
10. Proving ring
11. Trimer
Keterangan gambar:
1. Mur tiang
2. Proving ring
3. Dial beban
4. Pelat penekan atas
5. Pelat penekan bawah
130
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
131
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.2.5 Perhitungan
Perhitungan dan hasil analisis dari uji kuat tekan bebas (unconfined
compression test) adalah:
Contoh perhitungan pemeriksaan kuat tekan bebas tanah terganggu detik ke-30.
Beban (kg) = pembacaan dial × kalibrasi proving ring
= 1,2 0,856
= 1,027 kg
luas contoh
Luas koreksi (cm2) =
regangan
1
100
8,241
=
0,434
1
100
= 8,277 cm²
beban
Tegangan (kg/cm2) =
luas koreksi
1,027
=
8,277
= 0,124 kg/cm²
Contoh perhitungan tabel pemeriksaan kuat tekan bebas tanah tidak terganggu
tanah asli detik ke-30.
Beban (kg) = pembacaan dial × kalibrasi
= 0,8 0,856
= 0,685 kg
luas contoh
Luas koreksi (cm2) =
regangan
1
100
9,507
=
0,422
1
100
= 9,547 cm²
133
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
beban
Tegangan (kg/cm2) =
luas koreksi
0,685
=
9,547
= 0,072 kg/cm²
134
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.22 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)
Tanah Terganggu
135
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.22 Hasil Pemeriksaan Parameter Sampel Kuat Tekan Bebas Tanah
Terganggu (Lanjutan)
Berat Kadar
Diameter Tinggi Luas Isi Berat Berat Isi
Macam Tanah Air
Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh
Tanah Kering Contoh
(cm) (cm) (cm²) (cm³) (gram) (gram/cm³)
(gram) (%)
Terganggu 3,240 6,450 8,241 53,152 107,120 2,015 69,800 53,467
Gambar 3.8 Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan Kuat Tekan Bebas
Tanah Terganggu
136
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.23 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)
Tanah Asli
137
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.23 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)
Tanah Asli (Lanjutan)
Regangan Beban Luas
Waktu Tegangan
Pembacaan Regangan Pembacaan Beban Luas
(detik) (kg/cm²)
Dial (%) Dial (kg) Koreksi
420 382,000 5,560 11,000 9,416 10,066 0,935
450 408,000 5,939 11,100 9,502 10,107 0,940
480 435,000 6,332 11,200 9,587 10,149 0,945
510 465,000 6,769 11,100 9,502 10,197 0,932
540 493,000 7,176 11,000 9,416 10,242 0,919
570 520,000 7,569 10,900 9,330 10,285 0,907
600 545,000 7,933 10,800 9,245 10,326 0,895
Berat
Diameter Tinggi Luas Isi Berat Berat Isi Kadar Air
Macam Tanah
Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh
Tanah Kering
(cm) (cm) (cm²) (cm³) (gram) (gram/cm³) (%)
(gram)
Asli 3,480 6,870 9,507 65,311 99,860 1,529 64,770 54,176
138
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Te
ga
ng
an
kg
/c
m²
Regangan (%)
Gambar 3.9 Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan Kuat Tekan Tanah
Asli
139
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
140
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.3 Konsolidasi
3.3.3.1 Maksud
Pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam melakukan
pengujian untuk mengetahui sifat-sifat pemampatan dan penurunan tanah pada
saat dibebani.
141
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.3.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam uji konsolidasi adalah
sebagai berikut:
1. Alat konsolidasi
2. Cetakan benda uji
3. Extruder
4. Stopwatch
5. Dial deformasi
6. Timbangan
7. Oven
142
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Keterangan gambar:
1. Beban keseimbangan 7. Pelat penekan
2. Pelat beban 8. Batu pori
3. Tiang penyangga 9. Benda uji
4. Dudukan dial 10. Ring sampel
5. Sel konsolidasi 11. Sel konsolidasi
6. Bola baja 12. Beban
143
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
144
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
10. Mengisi sel konsolidasi dengan air suling hingga sampel terendam.
11. Mengatur posisi dial deformasi dalam posisi tertekan, kemudian mengatur
dial dalam posisi nol, menahan lengan beban dengan palang penahan.
12. Memasang beban pertama yang menghasilkan tekanan pada benda uji
sebesar 0,25 kg/cm2.
13. Membaca deformasi tanah pada detik ke 0, 6, 10, 15, 30, kemudian menit ke
1, 2, 4, 8, 12, 15, 30, dan pada jam ke 16, 20, 25, 30.
14. Memasang beban kedua sebesar 2 kali beban pertama, melakukan
pembacaan sesuai prosedur ke 12.
15. Melakukan hal yang sama untuk beban-beban yang lebih besar (4×, 8×, 16×,
32×).
16. Setelah melakukan pembebanan maksimum, mengurangi beban dalam tahap
dua tahap sampai mencapai beban pertama. Membaca dial deformasi 5 jam
setelah pengurangan beban lalu mengurangi beban lagi. Melakukan
pembacaan kembali setelah 5 jam berikutnya.
17. Setelah mencatat pembacaan terakhir, segera mengeluarkan ring contoh dan
benda uji dari sel konsolidasi.
18. Mengeluarkan batu pori dan kertas saring.
19. Mengeluarkan benda uji dari dalam ring contoh lalu menimbang dan
menentukan berat keringnya.
20. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam percobaan ini adalah:
a. Untuk menjaga supaya tidak terjadi perubahan kadar air, benda uji
harus segera diperiksa dan diberi beban pertama.
b. Pada permulaan percobaan, batu pori harus benar-benar rapat pada
permukaan benda uji dan plat penekan, bola baja serta baut penekan
harus rapat satu sama lain. Jika hal ini tidak diperhatikan maka pada
pembebanan pertama kemungkinan diperoleh pembacaan penurunan
yang lebih besar daripada yang sesungguhnya.
c. Selama percobaan sel konsolidasi harus selalu terisi penuh dengan air.
145
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.3.5 Perhitungan
Adapun perhitungan hasil percobaan uji konsolidasi terbagi menjadi
pemeriksaan konsolidasi, pemeriksaan beban, pemeriksaan angka pori, dan
peneriksaan indeks pemampatan adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan pemeriksaan setelah konsolidasi:
a. Berat tanah basah = (berat ring + tanah basah) – berat ring
= 61,130 – 16,000
= 45,130
b. Berat tanah kering = (berat ring + tanah kering) – berat ring
= 45,120 – 16,000
= 29,120
c. Berat air = (berat tanah basah + ring)
(berat tanah kering + ring)
= 61,130 – 45,120
= 16,010
berat air
d. Kadar air = 100%
berat tanah kering
16,010
= 100%
29,120
= 54,979 %
berat tanah basah
e. Berat isi basah =
volume tanah basah
45,130
=
30,584
146
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
= 1,476 gram/cm3
berat isi basah
f. Berat isi kering = 100%
100 kadar air
1,476
= 100%
100 54,979
= 0,952 gram/cm3
2. Perhitungan pemeriksaan beban 1 kg konsolidasi:
Pemeriksaan Beban 1 kg
Untuk t = 6 detik
5
b. Pembacaan dial = 0,05 mm
100
3. Perhitungan pemeriksaan angka pori sesudah konsolidasi:
berat tanah kering
a. Tinggi tanah kering =
1
π diameter 2 berat jenis
4
29,120
=
22,051 2,492
= 0,530 cm
tinggi contoh tinggi tanah kering
b. Angka pori =
tinggi tanah kering
=
1,387 0,530
0,530
= 1,617
kadar air
berat jenis
100 100%
c. Derajat kejenuhan =
angka pori
54,979
2,491
= 100
100%
1,617
= 84,730%
147
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
beban
d. Tekanan =
1
diameter 2
4
1,000
=
1
3,140 5,300 2
4
= 0.045 kg/cm2
0,848 h 2
e. Cv = t 90
0,848 0,744 2
=
10,240
= 0,046 cm2/menit
(e1 e 2)
f. Cc =
P2
Log
P1
(1,743 1,665)
=
0,185
Log
0,093
= 0,0261
148
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.24 Hasil Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Percobaan Konsolidasi
Hasil
NO. Parameter
Sebelum Sesudah
Berat ring/ cawan (gram) 30,000 16,000
1.
Berat tanah basah + ring (gram) 70,320 61,130
2.
Berat tanah basah (gram) 46,130 45,130
3.
Berat tanah kering + ring (gram) 45,120
4.
Berat tanah kering (gram) 29,120
5.
Berat air (gram) 25,200 16,010
6.
Kadar air (%) 86,538 54,979
7.
Volume tanah basah/ ring (cm3) 32,855 30,584
8.
Berat isi basah (gram/cm3) 1,404 1,476
9.
Berat isi kering (gram/cm3) 0,752 0,952
10.
149
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 1,000 kg
Tekanan = 0,0454 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
Tinggi
T t0,5 Pembacaan Dial Penurunan
Waktu Akhir
(menit) (menit)1/2 (10-2 mm) (mm)
(mm)
0 detik 0,000 0,000 5,000 0,050 14,850
6 detik 0,100 0,316 5,000 0,050 14,850
15 detik 0,250 0,500 5,000 0,050 14,850
30 detik 0,500 0,707 5,000 0,050 14,850
1 menit 1,000 1,000 6,000 0,060 14,840
2 menit 2,000 1,414 6,000 0,060 14,840
4 menit 4,000 2,000 6,500 0,065 14,835
8 menit 8,000 2,828 7,000 0,070 14,830
15 menit 15,000 3,873 7,000 0,070 14,830
30 menit 30,000 5,477 8,000 0,080 14,820
1 jam 60,000 7,746 8,500 14,815 0,085
150
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 1,000 kg
Tekanan = 0,0454 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
Tinggi
T t0,5 Pembacaan Dial Penurunan
Waktu Akhir
(menit) (menit) 1/2 (10-2 mm) (mm)
(mm)
2 jam 120,000 10,954 9,000 0,090 14,810
4 jam 240,000 15,492 10,000 0,100 14,800
10 jam 7 menit 607,000 24,637 11,500 0,115 14,875
151
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 1,000 kg
Tekanan = 0,0454 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
Gambar 3.11 Grafik Hubungan antara Penurunan Beban 1 kg dengan Akar Waktu
152
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 2,000 kg
Tekanan = 0,0907 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
153
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 2,000 kg
Tekanan = 0,0907 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
154
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 2,000 kg
Tekanan = 0,0907 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
Gambar 3.12 Grafik Hubungan antara Penurunan Beban 2 kg dengan Akar Waktu
155
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 4,000 kg
Tekanan = 0,1814 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
156
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 4,000 kg
Tekanan = 0,1814 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
157
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 4,000 kg
Tekanan = 0,1814 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
Gambar 3.13 Grafik Hubungan antara Penurunan Beban 4 kg dengan Akar Waktu
158
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 8,000 kg
Tekanan = 0,3628 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
159
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 8,000 kg
Tekanan = 0,3628 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
160
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Beban = 8,000 kg
Tekanan = 0,3628 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 1,490 cm
Gambar 3.14 Grafik Hubungan antara Penurunan Beban 8 kg dengan Akar Waktu
161
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Hasil
No. Parameter
Sebelum Sesudah
162
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
163
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.15 Grafik Hubungan antara Nilai Angka Pori dengan Tekanan
164
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
e1 1,743
e2 1,665
P1 0,093
P2 0,185
CC 0,261
165
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
166
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
167
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.3.4.3 Peralatan
Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam percobaan
Pemadatan (compaction test) adalah:
1. Modified proctor mold
2. Modified proctor hammer
3. Extruder mold
4. Square pan
5. Tin box
6. Graduated cylinder
7. Sekop
8. Trowel
9. Straight edge
10. Rubber mallet
11. Steel wire brush
12. Saringan No.4
13. Heavy duty solution balance
168
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
dikepalkan dengan tangan lalu dibuka tidak hancur, namun juga tidak
lengket. Setelah mendapat tanah seperti itu, mencatat jumlah air yang
ditambahkan tadi. Kemudian menentukan kadar airnya dengan
perhitungan sebagai berikut:
B 100
DC B
A
e. Mengisikan data tersebut pada form untuk kadar air optimum di
tengah. Kemudian mengisi kolom-kolom samping kiri dan kanan
untuk kadar air –3%, –6%, +3% dan +6%.
f. Menghitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sampel
tanah dengan kadar air dengan perhitungan sebagai berikut:
DB
C A
100 B
Dimana: D = Kadar air yang dicari (%)
C = Penambahan air (ml)
B = Kadar air semula (%)
A = Berat tanah (gram)
g. Melakukan penambahan air sesuai perhitungan lalu simpan sampel
tanah tersebut dalam plastik selama 24 jam agar didapatkan kadar air
yang merata.
2. Menimbang mold berikut alasnya dengan timbangan ketelitian 1 gram.
Memberi tanda mold tersebut agar tidak tertukar.
3. Memasang collar lalu mengencangkan dan menempatkan pada tumpuan
yang kokoh.
4. Mengambil salah satu sampel tanah dari dalam kantong plastik yang telah
dipersiapkan tadi, kemudian mengisikan ke dalam mold 4”. Menum uk
dengan modified proctor hammer sebanyak 25 kali tumbukan secara merata.
Mengulangi langkah tersebut hingga mencapai 5 lapisan.
169
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
5. Melakukan hal yang sama untuk lapisan berikutnya sampai lapisan terakhir
mengisi sebagian collar.
6. Melepaskan collar dan meratakan kelebihan tanah pada mold dengan
menggunakan staright edge (pisau pemotong).
7. Mengisi rongga-rongga yang terbentuk dengan tanah bekas potongan
sehingga didapat permukaan yang merata.
8. Menimbang mold berikut tanah yang ada di dalamnya dengan timbangan
ketelitian 1 gram.
9. Mengeluarkan sampel tanah dari mold dengan menggunakan extruder mold
dan ambil sampel untuk diperiksa kadar airnya.
10. Melakukan hal yang sama untuk kadar air yang lain sehingga didapatkan 5
data pemadatan.
11. Cara Modified Proctor adalah sebagai berikut:
a. Untuk cara modified proctor bisa juga digunakan mold dengan
diameter 4” atau 6” dan palu pemadatan se esar 10 l .
b. Jumlah lapisan per-mold adalah 5 lapis.
c. Jumlah tumbukan per lapis untuk 4” adala 25 kali tum ukan, dan
untuk mold 6” adala 56 kali tum ukan.
d. Prosedur percobaan sama dengan pemadatan standar.
12. Laporan
Gambarkan grafik berat isi tanah kering terhadap kadar air dari hasil
percobaan, kemudian gambarkan sebuah kurva yang halus yang paling mendekati
dengan titik-titik yang digambarkan dan tentukan berat isi kering maksimum dari
kurva tersebut dengan ketelitian 0,01 gram/cm3. Kadar air yang sesuai dengan
berat isi maksimum ini adalah kadar air optimum dan harus dicatat dengan
ketelitian 0,5%.
Setelah diketahui w optimum dan d maksimum gambarlah garis jenuh (zero
air void line) dengan rumus:
170
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
ZAVC
Gsγw
w
Gs
1 100
Sr
Dengan: Gs = Berat jenis tanah
= Berat jenis air (gram/cm3)
w = Kadar air (%)
Sr = Derajat kejenuhan
Grafik pemadatan tidak boleh memotong garis jenuh (zero air void
line) dan pada harga kadar air yang tertinggi menjadi sejajar dengan garis tersebut.
3.3.4.5 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari percobaan Pemadatan
(compaction test) adalah:
B 100
Kadar air optimum (D) = C B
A
30,035 100
= 1026,3 30,035
2200,000
= 90,696
DB
Penambahan air (kadar air 0%) (C) = A
100 B
90,696 30,035
Kadar air akhir 0% =
2200,000
100 30,035
= 1026,3 ml
berat tanah basah
Berat isi basah ( γw ) =
Isi cetakan
1420,000
=
939,313
= 1,511 gram/cm3
171
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
172
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Parameter Hasil
173
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Hasil
No. Parameter
-6 -3 0 3 6
1. Berat cetakan (gram) 3698,000 3698,000 3698,000 3698,000 3698,000
Berat tanah basah +
2.
cetakan (gram) 5019,000 5030,000 5118,000 5253,000 5320,000
3. Berat tanah basah (gram) 1321,000 1332,000 1420,000 1555,000 1622,000
4. Isi cetakan (cm3) 939,313 939,313 939,313 939,313 939,313
5. Berat isi basah (gram/cm3) 1,406 1,418 1,512 1,655 1,727
6. Berat isi kering (gram/cm3) 1,084 1,091 1,171 1,196 1,254
174
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
175
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.17 Grafik Hubungan antara Kadar Air dengan Berat Isi Kering
176
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
177
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
178
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
besar, sehingga hal ini mengakibatkan harga berat volume maksimal akan lebih
besar pula. Hal tersebut akan mempengaruhi kadar air yang optimum.
3.3.5.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan california bearing ratio
laboratorium (CBR laboratorium) adalah:
1. Mechanical loading pressure 13. Scoop
2. CBR mold 14. Trowel
3. Spacer dish 15. Straight edge
4. Cutting edge 16. Extruder
5. Circular surcharge weight 17. Swell plate
6. Slotted surcharge weight 18. Swell tripod
7. Filter paper 19. Moisture content test set
8. Modified proctor hammer 20. Saringan No.4
9. Proving ring 21. Dial indicator
10. Square pan 22. Heavy duty solution balance
11. Tin box 23. Rectangular pan
12. Graduated cylinder
179
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Keterangan gambar:
1. Plat penahan atas 12. Palu penumbuk
2. Mur prisma 13. Piringan pemisah
3. Tiang prisma 14. Keping beban bulat
4. Proving ring 15. Keping beban alur
5. Piston penetrasi 16. Alat perata
6. Dial penetrasi 17. Alat pengukur swelling
7. Piringan penekan 18. Collar
8. Piston mekanik 19. Mold
9. Jack 20. Alas mold
10. Engkol pemutar 21. Tripod
11. Alat penahan bawah
180
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Keterangan gambar:
1. Dial
2. Tripod
3. Sloted surcage weight
4. Sirculair surcage weight
5. Swell plate
6. Screen filter
7. Mold CBR
8. Container
181
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
182
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
8. Melepaskan collar lalu meratakan tanah dibagian atas mold dengan staright
edge (alat perata).
9. Membalik mold lalu mengeluarkan piringan pemisah dan kertas saring,
kemudian menimbangnya.
10. Memasang kertas saring di kedua permukaan tanah dalam mold lalu
memasang kembali alasnya dengan posisi mold terbalik.
11. Meletakkan swell plate di atas kertas saring seberat 10 lbs (beban ini
sebagai beban pengganti yang akan dilimpahkan pada tanah nantinya),
kemudian memasang swell tripod dan dial indicator.
12. Merendam mold tersebut dalam air selama 4 × 24 jam. Permukaan air
selama perendaman harus tetap.
13. Melakukan pembacaan dial perkembangan setiap hari untuk perhitungan.
14. Mengangkat mold dari dalam air, lalu membuang genangan air di atasnya.
Mengangkat swell plate dari dalam mold.
15. Meletakkan mold di atas piringan penekan pada alat penetrasi CBR ketika
beban masih terpasang.
16. Mengatur posisi dial beban dan dial penetrasi pada posisi nol lalu
melakukan penekanan dengan kecepatan 0,05”/menit.
17. Melakukan pembacaan dial e an pada penetrasi 0,0125”, 0,0025”, 0,050”,
0,075”, 0,10”, 0,15”, 0,20”, 0,30”.
18. Mencatat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum
terjadi se elum penetrasi 0,59” tercapai.
19. Mengeluarkan benda uji dari cetakan dan menentukan kadar air dari lapisan
tana enda uji sete al 1”.
20. Membuat sampel dengan kadar air optimum dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Melakukan pencocokan warna sampel dengan sampel dalam kantong
plastik.
183
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
100 B
4) Penambahan air = 5000 1 gram
100 A
3.3.5.5 Perhitungan
Perhitungan dan hasil analisis dari percobaan california bearing ratio
laboratorium (CBR Laboratorium) adalah:
berat tanah basah
Berat isi basah =
volume cetakan
62,000
=
78,700
= 0,787 gram/cm3
berat isi basah
Berat isi kering = 100%
100 (kadar air)
0,788
= 100%
100 41,143
= 0,558 gram/cm3
Beban = pembacaan dial 8,6895
= 8 8,6895
= 69,516 lbs
Nilai CBR 30 tumbukan
beban
0,1” = 100%
3 1.000
79,0745
= 100%
3 1.000
184
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
=2,633%
beban
0,2” = 100%
3 1.500
230,272
= 100%
3 1.500
= 5,111%
185
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
186
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
187
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
188
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
189
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
190
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.21 Grafik Hubungan antara Berat Isi Kering dengan Nilai CBR
Laboratorium
191
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
192
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma