Anda di halaman 1dari 11

Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

PERCOBAAN III
BERAT JENIS TANAH
1. Teori Percobaan

Definisi berat jenis tanah (particle density)

Berat jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan


kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai
perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume, tidak
termasuk ruang pori antar partikel. Berat jenis partikel ini penting dalam
penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin.

Tabel 2.3 Berat Jenis Tanah

Macam Tanah Berat Jenis


Kerikil 2,65-2,68

Pasir 2,65-2,68

Lanau Tak Organik 2,62-2,68

Lempung Organik 2,58-2,65

Lempung Tak Organik 2,68-2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25-1,80

Sumber :Hary Christiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

Berat jenis tanah dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara


berat butir tanah tersebut dengan berat air (aquades) yang mempunyai isi sama
pada suhu standart.

Berat jenis didefenisikan sebagai rasio (perbandingan) dari berat isi


bahan terhadap berat isi air. Tabel diatas, menunjukkan daftar berat jenis dari
sejumlah bahan yang biasa terdapat dalam tanah. Sebagian besar tanah
(butiran – butiran individu yang terkumpul) mengandung banyak kwarsa
(quarts) dan feldspart dan dalam jumlah yang lebih kecil mika (mica) dan
mineral – mineral berdasarkan besi.

Hasil – hasil penentuan berat jenis dari sebagian besar tanah


menunjukkan bahwa nilai-nilai dari 2,5 sampai 2,80 merupakan nilai – nilai
yang biasa terdapat, diamana nilai-nilai antara 2,6 dan 2,75 merupakan nilai
yang paling banyak terdapat. Pada kenyataannya, uji berat jenis jarang
dilakukan, dan nilai – nilai diambil secara kasar sebagai berikut :

 Pasir, Kerikil, bahan-bahan berbutir kasar Gs = 2,65 - 2,67

Tanah kohesif, sebagai campuran

 Lempung, lanau , pasir dan sebagainya Gs = 2,68 - 2,72

Nilai kasar tersebut diperoleh dari sampel antara lain pasir, kerikil,
lempung, lanau, dan sebagainya.

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

2. Maksud percobaan :
Untuk mendapatkan berat jenis tanah.

3. Peralatan yang digunakan :


1. Piknometer kapasitas 50 ml dan 100 ml
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
3. Kompor
4. Air suling
5. Stopwatch
6. Wadah
7. Saringan No.40

3. Prosedur Percobaan :
1. Saring tanah dengan menggunakan ayakan No.40.
2. Piknometer dalam keadaan kosong ditimbang untuk mendapatkan berat
piknometer.
3. Timbang contoh tanah 16 gram lalu masukkan ke dalam piknometer
kapasitas 50 ml dan contoh tanah 33 gram ke dalam piknometer kapasitas
100 ml dan tambahkan air suling ke dalam dua piknometer hingga 2/3 isi,
4. kemudian piknometer tersebut diisi air hingga penuh dan usahakan tidak
ada gelembung udara di dalam, selanjutnya ditimbang.
5. Nyalahkan kompor, kemudian letakkan piknometer yang berisi air suling
dan tanah diatas kompor, jika air sudah mengeluarkan gelembung maka
nyalahkan stopwatch dan tunggu hingga 15 menit.
6. Diamkan piknometer sampai mencapai suhu konstan dan tambahkan
bagian luar piknometer dan keringkan kemudian ditimbang.
7. Bersihkan piknometer, lalu masukkan air suling kedalaman piknomerter
setelah itu di timbang.

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

4. Perhitungan
1. Timbang piknometer dalam keadaan bersih dan kering (W1)
2. Isi piknometer dengan air suling dalam suhu ruang,kemudian timbang
beratnya
3. Timbang contoh tanah tersebut (W0)
4. Bersihkan bagian luar piknometer dan keringkan,kemudian timbang (W3)
W0
Gs = W 0 +(W 2 −W 3 )

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

PEMERIKSAAN BERAT JENIS


ASTM D 854 – 58
(SPECIFIC GRAVITY TEST)

Proyek : Praktikum Mekanika Tanah


Lokasi : Kampus UKI-Paulus Makassar
Dikerjaan : Selyn Angelyca Simatupang
Diperiksa : Hizkia Timbe
Tanggal : 02 Juli 2018

No. Contoh 50 100

Kedalaman

No. botol Satuan 1 2

Berat botol + Tanah (W2) (gr) 39,89 66,63

Berat botol (W1) (gr) 23,90 33,68

Berat tanah (W2 – W1) (gr) 15,99 32,95

Suhu (T) (oC) 30 30

Berat botol + Air pada T (W4) (gr) 71,90 134,76

(W2 – W1 + W4) (%) 87,89 167,71

Berat botol + Air + Tanah (W3) (gr) 81,57 154,89

Isi tanah (W2 –W1) + (W4 – W3) (cm3) 25,66 53,08

Berat Jenis Tanah gr/cm3 2,530 2,570

Berat rata-rata gr/cm3 2,55


Catatan :
Jenis tanah Lempung Organik

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

Perhitungan :
a. Untuk piknometer 1
 Berat piknometer kosong (W1) = 23,90 gr
 Berat piknometer + tanah kering(W2) = 39,89 gr
 Berat piknometer + tanah + air (W3) = 81,57 gr
 Berat piknometer + air (W4) = 71,90 gr
 Temperatur (t) o c = 30 o
C
 A = W2 – W1 = 39,89 – 23,90 = 15,99 gr
 B = W3 - W4 = 81,57 – 71,90 = 9,67 gr
 C=A - B = 15,99 – 9,67 = 6,32 gr
A 15,99
 Berat jenis Gs1 = C = 6,32 = 2,530
gr/cm3

b. Untuk Piknometer B
 Berat piknometer kosong (W1) = 33,68 gr
 Berat pknometer + tanah kering (W2) = 66,63 gr
 Berat piknometer + tanah + air (W3) = 154,89 gr
 Berat piknometer + air (W4) = 134,76 gr
 Temperatur t oc = 30 o
C
 A= W2 - W1 = 66,63 - 33,68 = 32,95 gr
 B = W3 - W4 = 154,89 - 134,76 = 20,13 gr
 C= A - B = 32,95 - 20,13 = 12,82 gr

A 32 , 95
 Berat jenis Gs2 = C = 12 ,82 = 2,570 gr/cm3

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

G1 + G2 + . . .. +Gn
 Berat jenis G2 = n =

2,530 + 2,570
2
= 2,55 gr/cm3

Kesimpulan :
1. Dari percobaan yang telah dilakukan di laboratorium dengan dua sampel
tanah yang berbeda ukuran, masing-masing berat jenis tanah, yaitu sampel
A = 2,530 gr/cm3 dan sampel B = 2,570 gr/cm3 dengan berat jenis rata-rata
= 2,55 gr/cm3
2. Berat jenis tanah dapat ditentukan dengan perbandingan antara butir tanah
dan berat air yang mempunyai isi sama dan suhu standar
3. Berat jenis didefinisikan sebagai rasio ( perbandingan ) dari berat isi bahan
terhadap berat isi air
4. Sebagian besar tanah (butiran-butiran individu yang berkumpul)
mengandung banyak kwarsa dan feldspart dan dalam jumlah yang lebih
kecil
5. Deskripsi tanah harus didasarkan atas distribusi ukuran partikel dan
plastisitas, biasanya dengan memakai prosedur cepat dimana karakteristik-
karakteristiknya ditentukan dengan pengamatan langsung dan percobaan.

Saran :

1. Sebelum memulai percobaan praktikan harus terlebih dahulu memahami


maksud dan tujuan percobaan.
2. Praktikan dan asisten harus tepat waktu saat akan melakukan praktikum
agar waktu lebih efisien.

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

3. Sebelum melakukan pengambilan data, praktikan harus menggunakan


pakaian rapi.
4. Pada saat pelaksanaan praktikum diharapkan agar memperhatikannya
dengan teliti agar data yang diperoleh lebih akurat.
5. Agar alat di lab di perbaharui bila ada alat yang sudah usang atau rusak
6. Sebelum meninggalkan laboratorium pastikan alat-alat yang dipakai
sebelumnya telah dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya.
7. Setelah mengambil data dan melaksanakan praktikum, agar menulis
keadaan alat dan bahan yang digunakan dengan akurat.

Foto/Gambar Alat :

Piknometer

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

Kompor

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

Air suling

Stopwatch

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar


Berat Jenis Tanah Kelompok XXXIV

Saringan No.40

Wadah

Laboratorium Mekanika Tanah UKIP Makassar

Anda mungkin juga menyukai