Anda di halaman 1dari 14

DEFENISI

1. Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara


atom yang sama atau berbeda karena adanya
tarik menarik antara atom-atom tersebut
2. Daya tarik atara atom ini sangat berhubung
dengan konfigurasi electron terluar ataom-atom
bersangkutan

TUJUAN IKATAN KIMIA


memperoleh keadaan yang lebih stabil
pada kondisi tertentu.
Teori oktaf menurut Lewis (1916)
Konfigurasi gas mulia dapat diperhatikan
sebagai berikut:
Tabel konfigurasi gas mulia menurut lewis
Sedangkan konfigurasi electron terluar unsur mulia
ini tersusun sebagai berikut :

1s2 2s2 2p6 3s2 2p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2 5p6 6s2 4f14
5d10 6p6

Atau jumla electron terluarnya mengikuti pola :

2, 8, 8, 18, 32, 32
Untuk mencapai tujuan ini , maka atom-atom melakukan
usaha:

a. Melepaskan atau menerima suatu atau lebih electron


terluarnya misalnyaa:
Na, konfigurasi electron terluarnya 3s3, melepaskan
suatu elektronnya atau electron 3s nya ini, maka
konfigurasi electron terluarnya menjadi 2s2 2p6 =
konfigurasi gas mulia Neon (Ne)
Pada contoh diatas , Na melepaskan satu elektronnya
,maka dia bermuatan electron
Positif atau bias ditulis Na+1. Sebaliknya jika suatu atom
molekul menerima satu atau lebih electron , disebut ion
negative.
Misalnya: C1 + e = C1-1.
Konfigurasi electron terluar C1 = 3s2 3p5
Konfigurasi electron terluar C1-1 3P6 = Aragon

Sifat- sifat kimia senyawa yang berbentuk dari ikatan


ion ini antara lain :
1. Dapat membentuk makromolekul
2. Membentuk Kristal
3. Bersifat polar , lebih muda larut dalam pelarut
polar dari pada pelarut non polar
4. Titik lebur dan titik didinya relative sangat
tinggi
5. Dalam larutan, dapat menghantar aliran listrik .
b. atom- atom memperserokan suatu atau lebih e- terluarnya,
sehingga terjadi penggabungan atom-atom yang
bersangkutan. Misanya : empat e- terluadanr dari atom
karbon, masing-masing bergabung dengan satu electron
dari tiap –tiap atom hidroden atau kalor membentuk
senyawa CH4 dan CC14 ikatan demikian disebut ikatan
kovalensi.

Sifat-sifat senyawa yang dibentuk dari ikatan ini , antara


lain:
1. Pada umumnya membentuk molelekul sederhana .
2. Titik didih dan leburnya relative rendah.
3. Bersifat nonpolar , lebih mudah larut dalam pelarut
nonpolar dari pada pelarut polar
4. Dalam larutan tidak menghantar aliran listrik.
c. Kadang-kadang suatu atom mampu menarik
sepasang electron dari ion atau molekul untuk
dipakai bersama , tetapi dia sendiri memperserokan
elektronnya.ikatan yang terjadi dari perseroan
sepihak ini disebut koordinat kovalen.
Misalnya: BF3NH3, H3O+, A1C14-1, NH4+ dan
sebagainya
Namum teori Lewis ini tidak dapat menerangkan
terbentuknya senyawa BF3, CO, PC15
Disamping itu, teori ini tidak dapat mennerangkan
terjadinya senyawaCH4. Konfigurasi electron terluar
C adalah 2s2 2p6 2py1 untuk mencapai orbital
penuh, maka hanya diperlukan 2 elektron saja atau 2
atom hydrogen saja dan buka 4.
TEORI IKATAN VALENS

Ikatan kimia terjadi dengan cara saling


bertindihan dari orbital-orbital atom yang masih
mengandung satu electron , dan kedua electron
bertidihan ini harus mempunyai spin yang berlawanan
arah .

Beberapa contoh ikatan valensi ini sebagai berikut:

a. Pertindihan S-S pada molekul H-H


b. Pertindihan S-P. Upamanya molekul H-L1, H-O-H
c. Pertindihan P-P, umpamanya molekul C1-C1
Untuk menerangkan terjadinya ikatan ini menurut teori
valensi, pada teori in iterdapat dua konsep penting, yaitu :

1. Konsep resonansi
Jika suatu molekul senyawa dapat dituliskan lebih dari
suatu bangunan elektronik yang energinya kurang lebih
sama , maka banunan yang paling satabil bukan sala satu
bangunan itu, tetapi berada pada dalam bangunan-
bangunan itu, misalnya senyawa banzen
2.Konsep hibridisasi
Menurut konsep ikatan valensi dengan teori pertindihan
nya, maka electron dari suatu orbital akan bertindihan
dengan electron lain yang berlawanan arah putaran
spinya.
Hubungan antara hibridisasi dengan bentuk geometric

Orbital hbrida jmlh ikatan Bentuk geometri


Contoh
SP 2 linear
BeC12 C2H2
SP2 3 trigonal planar
BC13, C2H2, BO-3
2P3 4 Tatrahendral
CH4, NH3
dSP2 4 bujursangkar planar
Ni(CN)2-4
SP3d 5 trigonal bipiramidal
PC15
SP3d2 6 oktahendral
SF6, FeC13-6
Ikatan – ikatan kimia lainya :
• Ikatan logam: Ikatan terjad pada logam-logam
,dimana electron valensi atom-atom logam
bergabung membentuk suatu kesatuan,
sehinnga tidak bias dibedakan asal electron
tersebut. Elektron-elektron ini dapat bergerak
bebas dari satu atom ke atom lainnya, sehingga
dapat menghantar listrik dari ujung logam
keseluruh bagian logam lainnya. Ikatan ini dapat
menerangkan sifat-sifat logam, umpamanya,
logam muda dibentuk, ditempa, mengkilat, dan
sebagainya.
 Sesunggunya, senyawa yang terbentuk dari atom-
atoom berbeda khususnya berbeda sifat keelektro
negatifannya maka ikatan yang terdapat di antara atom-
atom itu tidak simetris letaknya,tetapi lebih dekat
kepada atom yang lebih elektro negatif. Umpamanya
H-F, kedua elektron yang bertindihan ( - ) lebih dekat
ke F daripada H. Sehingga terjadi dipul momennya,
maka makin tinggi kepolarannya. Selain berikatan
kovalen dapat pula berikatan ion, atau berionisasi
dalam air. Sifat ikatan snyawa ini, tergantung pada
jarak kedua atom itu, dan besarnya dipol momen.
Makin besar jarak kedua atom, dan makin besar dipol
momennya, makin dekat jarak kedua atom dan makin
kecil dipol momennyamakin kecil dipol momennya,
maka makin besar ikatan kovalennya

Anda mungkin juga menyukai