Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN UJI BERAT JENIS TANAH

Dosen Pengampu : Dra. Daryati, M. T

Disusun oleh

Vieri Agustian (1503619033)

Dina Yudiana (1503619035)

PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Berat jenis (spesific gravity) tanah (Gs) didefinisikan


sebagai perbandingan antara berat volume butiran padat (ys) dengan berat
volume air (yw) pada temperatur tertentu. Rumus untuk mencari berat jenis
tanah yaitu,

Gs = ys / yw

Keterangan :

Gs = Berat jenis tanah (specific gravity)

ys = Berat volume butiran padat

yw = Berat volume air

Jenis Tanah Berat Jenis (Specific Gravity)


Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau Anorganik 2,62 – 2,68
Lempung Anorganik 2,58 – 2,65
Lempung Organik 2,68 – 2,75

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa dapat melakukan pengujian berat jenis tanah dengan


benar,
2. Mahasiswa dapat menghitung berat jenis tanah dari sebuah sampel
tanah,
3. Mahasiswa dapat mengambil rata-rata berat jenis tanah dari berbagai
sampel tanah.
BAB 2

PERALATAN

2.1 Peralatan

a) Piknometer
b) Desikator
c) Oven
d) Neraca dengan ketelitian 0,01 gr
e) Termometer ukuran 0°C - 50°C
f) Saringan no.40 dan wadahnya
g) Botol berisi air suling
h) Bak perendam
i) Pompa hampa udara atau tungku listrik

BAB 3

BAHAN

3.1 Bahan

Benda uji harus dipersiapkan sebagai berikut :

a) Saringlah bahan yang akan diperiksa dengan saringan no. 40 dan jika
ternyata bahan tersebut terdiri dari butir yang tertahan saringan no.
4 maka pemeriksaan berat jenis harus dilakukan menurut uji PB-
0202-76 . Jika bahan yang akan diperiksa mengandung campuran
butir yang tertahan dan yang lewat dari saringan no. 40 tersebut
maka berat jenis butir yang tertahan pada saringan no. 40 diperiksa
menurut cara pemeriksaan PB-0202-76 sedang yang melalui
saringan no. 40 diperiksa dengan pemeriksaan PB-0108-76 . Berat
jenis bahan adalah harga rata-rata (sebanding dengan prosentase
berat kering masing-masing ukuran) yaitu yang dicantumkan pada
pemeriksaan PB-0201 – 76
b) Dapatkan contoh dengan pemisah contoh atau cara perempat dari
bahan yang lewat saringan no. 40. Benda uji dalam keadaan kering
oven tidak boleh kurang dari 10 gram untuk botol ukur dan 50 gram
untuk piknometer.
c) Keringkan benda uji pada 105 - 110 C dan dinginkan sesudah itu
dalam desikator atau jika benda uji tidak dikeringkan maka dapat
lihat catatan dibelakang.

BAB 4

LANGKAH PENGUJIAN

a. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan. Timbang piknometer dan
tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram (W1)
b. Masukkan benda uji kedalam piknometer dan timbang bersama tutupnya
dengan ketelitian 0,01 gram (W2)
c. Tambahlan air suling hingga piknometer terisi dua pertiga. Untuk bahan
yang mengandung lempung diamkan benda uji terendam selama paling
sedikit 24 jam.
d. Didihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimum 10 menit dan
miringkan botol sekali-kali untuk membantu mempercepat pengeluaran
udara yang tersekap.
e. Didalam hal mempergunakan pompa cacuum tekanan udara didalam
piknometer atau botol ukur tidak boleh dibawah 100 mm Hg. Kemudian
isilah piknometer dengan air suling dan biarkan piknometer beserta isinya
untuk mencapai suhu konstan didalam bejana air atau dalam kamar. Sesudah
suhu konstan tambahkan air suling seperlunya sampai tanda batas atau
sampai penuh. Tutuplah piknometer, keringkan bagian luarnya dan timbang
dengan ketelitian 0,01 gram (W3). Ukur suhu dari isi piknometer dengan
ketel;itian 1°C.
f. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut :
kosongkan piknometer dan bersihkan, isi piknometer dengan air suling yang
suhunya sama dengan suhu pada (c) dengan ketelitian 1°C dan pasang
tutupnya. Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01
gram dan dikoreksi terhadap suhu (W4).
BAB 5

HASIL PERHITUNGAN

Rumus berat jenis,

𝒘𝟐 − 𝒘𝟏
(𝒘𝟒 − 𝒘𝟏) − (𝒘𝟑 − 𝒘𝟐)

Hasil uji sampel 2,

292,40 − 185,30
= 𝟐, 𝟏𝟖𝟏
(698,70 − 185,30) − (756,70 − 292,40)

Hasil uji sampel 4,

279,40 − 182,70
= 𝟑, 𝟔𝟔𝟑
(683,50 − 182,70) − (753,80 − 279,40)

Hasil uji sampel 7,

268,80 − 189,40
= 𝟐, 𝟎𝟑𝟔
(695,90 − 189,40) − (736,30 − 268,80)

Piknometer 2 4 7
Berat pikno kosong, W1 (gr) 185,3 182,7 189,4
Berat pikno + air pada suhu uji, W4 (gr) 698,7 683,5 695,9
Faktor koreksi, k
Berat pikno + air pada suhu 25 C, W4
(gr)
Berat pikno + tanah, W2 (gr) 292,4 279,4 268,8
Berat pikno + tanah + air, W3 (gr) 756,7 753,8 736,3
Berat jenis 2,181 3,663 2,036
Berat jenis rata-rata 2,63
BAB 6

IMPLIKASI

Hasil dari praktikum ini dapat memberikan hasil bahwa tanah yang diuji
memiliki berat jenis tanah sebesar 2,181; 3,663; dan 2,036. Dari hasil tersebut
diambil rata-ratanya menjadi 2,63.

Berdasarkan tabel berat jenis tanah, sampel tanah yang diuji masuk kedalam
jenis tanah lanau anorganic atau lempung organic. Dimana lanau anorganik
memiliki berat jenis tanah sebesar 2,62-2,68 dan lempung anorganic memiliki berat
jenis tanah sebesar 2,58-2,65.

Jenis Tanah Berat Jenis (Specific Gravity)


Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau Anorganik 2,62 – 2,68
Lempung Anorganik 2,58 – 2,65
Lempung Organik 2,68 – 2,75
BAB 7

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai