Penyelesaian
Dianggap bahwa distribusi regangan linear, juga tegangan sebanding dengan regangan
seperti diperlihatkan pada Gambar 5.1. Langkah pertama penyelesaian adalah menentu-
kan letak garis netrai. Gaya-gaya dalam didapatkan dengan cara menghitung volume benda
tegangan. Maka gaya tekan dalam dari beton adalah:
ND = ½ fc 'bx=150fc 'x
Gaya tarik dalam adalah:
Rasio fs terhadap fc' tersebut dapat juga diperoleh dengan menggunakan hubungan re-
gangan linear dan hukum Hooke,
(600 − )
=
( )
= = = (10)…………………………….. pers. (2)
225
= = = = 440
0,5109
440(10)
= = = 10,98
150 150(267,2)
440(10)
= = = 136,77
3217,2 3217,2
.
Dalam proses perencanaan diberikan nilai-nilai momen lentur, rasio modulus elastisitas, dan
tegangan-tegangan kerja ijin, untuk kemudian menetapkan nilai-nilai b, d, dan As. Keinginan
untuk mencapai penampang beton bertulangan ideal jarang sekali dapat terpenuhi secara tepat
karena nilai b dan h harus ditetapkan sebagai angka bulat, selain itu nilai AS yang dipasang harus
dipilih dari sejumlah batang tulangan yang tersedia di pasaran yang jumlah luas penampangnya
tidak dapat tepat sama dengan As perlu. Harap diperhatikan pula bahwa dalam hal menentukan
ukuran balok pada bangunan gedung umumnya untuk suatu kelompok balok yang mempunyai
pembebanan dan bentangan kira-kira sama akan ditetapkan ukuran b dan h yang sama pula.
Ketentuan tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan ekonomi dan teknis pelaksanaan
pembangunannya.
Untuk menjelaskannya berikut ini akan diuraikan langkah-langkah penentuan nilai-nilai
teoretis b, h, dan As suatu penampang beton bertulang ideal yang untuk sementara waktu tanpa
menghiraukan pembulatan nilai-nilai b dan h perlu, atau pemilihan batang tulangan baja yang
akan digunakan. Dengan mengacu gambar penampang balok beton bertulangan ideal, dari dua
segitiga sebanding oqr dan uqs didapat nilai perbandingan sebagai berikut:
′
= =
′ +
Penyederhanaan notasi :
Sedangkan untuk :
Mw = NT(jd) = As .(fs ijin) .jd
=
( )
Kesimpulan :
Besaran-besaran m, j, p, dan k dinamakan sebagai empat besaran perencanaan untuk suatu
penampang bertulang ideal.
Nilai-nilainya tergantung pada tegangan kerja ijin fc' dan fs serta nilai banding modulus elastisitas
n.
Besaran m, j, dan p adalah bilangan tanpa dimensi, sedangkan untuk k umumnya dalam MPa.
Dengan demikian ringkasan langkah-langkah untuk menentukan nilai-nilai teoretis b, h, dan
As penampang balok beton bertulangan ideal adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai bd2 yang diperlukan dari Mw/k.
2) Perkirakan nilai b kemudian tentukan d, memilih komposisi b dan h kemudian memeriksa
beratnya.
3) Tentukan Asdari pbd dan periksalah nilai tersebut dari persamaan,
= ( )
Contoh :
Rencanakan suatu penampang balok persegi untuk mendukung beban hidup terbagi rata
27 kN/m dan beban mati terbagi rata 14 kN/m (tidak termasuk berat sendiri), terletak
diatas bentangan sederhana 10 m, mutu bahan f’c = 25 MPa, fy = 400 MPa
Penyelesaian
Tegangan-tegangan ijin,
f’c ijin= 0,45fc'= 11,25 MPa, dan fs ijin = 170 MPa (mutu baja 40), nilai n = 9
Menghitung besaran-besaran :
′
=
′ +
11,25
= = 0,3733
170
11,25 + 9
j =1-⅓m = 0,8756
k = ½ (f’c ijin) jm
= ½ (11,25)(0,3733)(0,8756) = 1,8386 MPa
( )
= = 0,0124
2( )
Menentukan dimensi balok ( b.s diperkirakan 7 kN/m)
Mw = 1/8 (27)(10)2 + 1/8 (14+7) (10)2
= 600 kNm
600 (10)
²= = = 326335,3255
1,8386
selanjutnya dilakukan cara coba-coba nilai b dan d sebagai berikut :
dicoba b didapat d
300 1042,9
380 926,7
450 851,6
500 807,9
Dengan memperkirakan menggunakan dua lapis batang tulangan baja berdiameter
sama, tinggi total yang diperlukan (h)
h = d + selimut beton + D sengkang + D tul.pokok + ½ jarak bersih antar lapis tul.
Selimut beton 40 mm (anggapan), setengah jarak bersih lapis tulangan 125 mm ( SNI 3-
2847-2002). Dengan demikian, untuk balok dengan dua lapis batang tulangan baja
memerlukan tambahan tinggi 85 -100 mm terhadap tinggi efektif d.
Tinggi total h = 807,9 +100 = 907,9 mm ~ 950
mm Tetapkan ukuran balok 500 mm x 950 mm.
Pemeriksaan berat sendiri balok, dan revisi langkah apabila diperlukan.
Berat balok = 0,50(0,95)(23) = 10,925 kN/m
Mw = 337,5+1/8 (24,925)(lO)2
= 337,5+ 311,5 = 649 kNm
untuk b = 500 mm, dengan mengulang cara coba-coba didapatkan d= 840 mm sehingga
h = 840 + 100 = 940 mm. Maka, ukuran balok 500 mm x 950 mm dapat dipakai.
Menentukan luas batang tulangan baja yang diperlukan:
Apabila diperkirakan akan menggunakan batang tulangan D10, maka untuk mendapatkan
d dapat dikurangkan nilai 90 mm terhadap h, bukannya 100 mm seperti contoh yang lalu.
d aktual = 950 - 90 = 860 mm
= = 4687
( )
= = = 797,85
= = 150
′ = = 9,97
½( . )
TUGAS 1