Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok : Rafly Andi Hanafi (5415161474)

Josua Sabar Krisnandar (5415161295)


Annisa Us Salamah (5415161613)
Andry Fajar Prasetya (5415161850)

Kelas : S1 PendidikanTeknik Bangunan 2016 Sesi 1


Mata kuliah : Struktur Beton 1
TUGAS : KEDUA

Soal:
Rencanakan suatu balok beton bertulang penampang persegi pada dukungan
sederhana dengan bentangan 8,0 m, mendukung beban kerja merata yang terdiri dari
beban hidup merata 30 KN/m’ dan beban mati merata (tidak termasuk berat sendiri
balok) 15 kN/m’. Berikan gambar sketsanya!
Ketentuan : bentangan balok 8,0 m → satu angka terakhir diganti sesuai satu angka
akhir nomor registrasi mahasiswa!

Diketahui:
LL (beban hidup merata) = 30 KN/m DL (beban mati merata) = 15 KN/m
Bentang balok = 8,2 m f’c (mutu beton) = 20 MPa
fy (tegangan luluh baja) = 400 MPa

Jawab:

 Menentukan fsizin (tegangan tarik pada tulagan)


fsizin (tegangan tarik pada tulangan) = 170 Mpa
Tulangan Mutu fy 400 atau lebih dan jaring kawat las (polos atau ulir) 170 MPa
(Lihat SNI beton 2002 halaman 243)

 Menentukan f cijin
Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh prategang, beban mati dan beban hidup
tetap f cijin = 0,45f'c
(Lihat SNI beton 2002 halaman 176)
f cijin =0,45 x f c'
¿ 0,45 x 20
¿ 9 MPa
 Menentukan nilai n
Berdasarkan tabel A-7 maka didapat nilai n=9

TABEL A-7
SIFAT-SIFAT DAN KONSTANTA BETON

f'c N
40 MPa 6
35 MPa 7
30 Mpa 8
20 Mpa 9
17 Mpa 10

 Mencari 4 besaran perencanaan (m, j, k, dan ρ )

 Menentukan nilai – nilai besaran perencanaan untuk penampang


balok beton bertulang ideal. Tegangan – tegangan ijin, fc = 0,45fc’ =
9 MPa, dan fs = 170 MPa (mutu baja 40) nilai n = 9.
fc 9
m= = =0,3226
o fs 170
fc+ 9+
n 9
1 1
o j=1− . m=1− .0,3226=0,8925
3 3
1 1
o k = . fc . m. j= . ( 9 ) . ( 0,3226 ) . ( 0,8925 )=1,2956 1.3 Mpa
2 2
1 m . fc 1 0,3226 .( 9)
o ρ¿ . = . =¿0,00853
2 fs 2 170

 Menentukan ukuran balok sementara dengan perkiraan berat balok 7 KN/m


1
Mw1 (beban hidup) ¿ .≪.( L)²
8

1
¿ . ( 30 ) .(8,2)²
8
¿ 252,15 k . Nm

1
Mw2 (beban mati) ¿ .( DL +7).(L) ²
8
1
¿ .(15+7) .(8,2)²
8
¿ 184,91 k . Nm

Mw (beban total)= Mw1 (beban hidup) + Mw2 (beban mati) +


¿ 252,15+184,91=437,06 k . Nm

 Menentukan momen lentur ijin:


o Mencari Mw;

2 MW
b.d =
k

437,06
b . d 2=
1,2956
337 ,341
d=√
1,2956(b)

 Selanjutnya dilakukan cara coba-coba nilai b dan d sebagai berikut


(perbandingan b dan d kira-kira harus 1:1,5)
d(ideal) = 1,5b

b d b= 550 memiliki interval yang paling


300 1058.6 dekat dengan d =783,1 jika
380 940,6 menggunakan hubungan di atas
450 864,35
500 820
550 781,83

 Dengan memperkirakan menggunakan dua lapis batang tulangan baja


berdiameter sama, tinggi total yang diperlukan 781,3 + selimut beton + diameter
sengkang + diameter batang tulangan +setengah jarak bersih antar lapis
tulangan. Dimana selimut beton = 40 mm, diameter batang sengkang umumnya
dipakai D10 atau D12, batang tulangan pokok D25 (anggapan), setengah jarak
bersih lapisan tulangan 12,5 mm. dengan demikian, untuk balok dengan dua
lapis batang tulangan baja memerlukan tambahan tinggi 85-100 mm terhadap
tinggi efektif d (disini 100 mm)

tinggi total h=781,83+100=881,83 mm ≈ 900 mm (dibulatkan ke 50an terdekat)

 Tetapkan ukuran balok 550 mm x 900 mm


 Pemeriksaan berat balok sendiri dan revisi langkah apabila diperlukan
Berat balok = b . h . bj = (0.550) (0.900) (23) = 11,385 kN/m

1
M W =Mw ( beban hidup )+ (berat mati+ berat balok )( 8,2)2
8
1
¿ 252,15+ ( 11,385+ 23 ) ( 8,2 )2=541,155 kNm
8

 Kontrol dengan b = 550 cm dan Mw = 541,155 kN/m didapat d (dengan b dan Mw


maka didapatkan d= :

2 MW
b.d =
k

541,155
550 . d 2=
1, 3

541,155
d=√ = 869,977 ≈ 90 0 mm
1, 3(550)

d= 869,977 mm, sehingga h= 869,977 + 100 = 969,977 cm ≈ 1000. Maka ukuran


balok 550 cm x 900 cm tidak dapat dipakai. Ukuran balok menjadi 550 mm x 1000
mm

 Menentukan luas batang tulangan baja yang diperlukan. Apabila diperkirakan


akan menggunakan baja tulangan D10, maka akan mendapatkan d dapat
dikurangi 90 mm terhadap h
d aktual =100 0−90=91 0 mm
Mw
A s= =541,155 ¿ ¿
f s ( j . d)
Mencari As> 3919,4320 mm2

As>3919,4320 mm2 padatabel A-4 ialah 3693,2 mm2maka menggunakan 6


batangtulangan D29 dalam 2 lapis, AS= 3693,2 mm2

 Pemeriksaan rencana penampang


o Sebelumnya harus mencari D
d=1000−( D29+ selimut beton+ ∅ sengkang+ ∅ batang tulangan+ jarak bersih antar tulangan)
D=100 0−¿ 40 – 10 – 29 – 12,5
D=¿908,5 mm

ND = NT
1 '
f c bx= Asfy
2
3919,4320(400)
X= 1 '
fcb
2
3919,4320(400)
X = 1 (20)(550)
2
X = 285,0496 mm

1
Z=d- 3x
1
Z = 900 - 3 (285,0496)
Z = 804,9834 mm

 Lengan kopel momen = 908,5 – 1/3 (285,0496) = 813,483

o Mencari ND dan NT
Mw 541,155. ( 103 )
ND = NT = lengan = = 665,23 kN
813,483

NT 665,23. ( 103 )
Fs = As = = 169,72 MPa
3919,4320

ND 665,23 ( 103 )
Fc’ = 1 bx = 1 = 8,48 MPa
2
(550 )( 285,0496 )
2

Jadi balok beton berukuran 550 cm x 1000 cm dapat dipakai karena nilai
f c ' < f c ' izin=8,48 MPa <9 MPa dan nilai f s < f s izin=169,272 MPa<170 MPa

 Kontrol jarak antar tulangan

550 cm

Jarak antar tulangan = = h - selimut beton - ∅ sengkang - ∅ batang tulangan - ½


jarak bersih antara lapis tulangan

1000−( 2.40 ) −( 2.10 )−(6.29)


= 29,04 cm ≈ 29 c m
5
SKETSA:
Fc’ijin = 20 MPa fc’ = 8,48 MPa
ND
x x= 285,0496 mm
Garis Netral jd = 812,175

d = 900 mm
6D29 h = 1000 mm
6D32

NT fs 169,72
fs ijin 170 = =18,85
=
n 9 n 9

b = 550 mm

Anda mungkin juga menyukai