Anda di halaman 1dari 24

MODEL PEMBELAJARAN

Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas didalam Mata Kuliah Strategi dan
Media Pembelajaran yang diampu oleh Dr. Riyan Arthur, M.Pd

Kelompok 3 :

Esya Rizkiyana A 5415163276


Alif Rizky F 5415162844
Annisaa Uswatun H 5415163573
Aditya Riyang A 5415163640
Maliakhi 5415162755

PRODI PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
petunjuk dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini.
Pada makalah kali ini kami akan membahas mengenai Model Pembelajaran.
Makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Riyan Arthur, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Strategi
dan Media Pembelajaran
2. Teman-teman Prodi Pendidikan Teknik Bangunan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah tentang
Model Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat yang banyak untuk pembaca.

Jakarta, 6Maret 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
Latar Belakang....................................................................................1
Rumusan Masalah..............................................................................2
Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
Definisi Model Pembelajaran.............................................................3
Fungsi Model Pembelajaran..............................................................3
Jenis Model Pembelajaran.................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................18

iii
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal penting dalam kita menjalankan hidup. Oleh
karena itu, perkembangan yang terjadi dalam pendidikan haruslah ikut
berkembang seiring perkembangan jaman. Menurut Jean Piaget
Pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang
tumbuh dan disisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi
tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Dalam
pendidikan tentu kita akan belajar. Belajar adalah kata yang akrab kita
temui sebagai pelajar. Definisi belajar menurut Sardiman (2003: 20),
bahwa “belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”. Sedangkan menurut kamus
bahasa Indonesia (KBBI) adalah berusaha memperoleh atau mendapatkan
kepandaian atau ilmu, berlatih, merubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Arends, modelpembelajaran mengacu pada pendekatan
yang digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-
tahap dalam kegiatanpembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas. Menurut Joyce, model
pembelajaranadalahsuatuperencanaanatausuatupola yang
digunakansebagaipedomandalammerencanakanpembelajarandikelasataupe
mbelajarandalam tutorial danuntukmenentukanperangkat –
perangkatpembelajaran di dalamnyabuku, film, computer, kurikulumdan
lain-lain.
Sehingga, Model Pembelajaran adalah Perencanaan atau
pendekatan yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran dengan
menggunakan perangkat pembelajaran.

1
2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan Model Pembelajaran?
2. Apa saja fungsi dari Model Pembelajaran?
3. Apa saja jenis – jenis dari Model Pembelajaran?
4. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari Jenis – Jenis Model
Pembelajaran
5. Bagaimana Kedudukan Model Pembelajaran?

3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dari Model Pembelajaran
2. Mengetahui fungsi dari Model Pembelajaran
3. Mengetahui jenis-jenis Model pembelajaran
4. Mengetahuikelebihan dan kekurangan dari jenis – jenis Model
Pembelajaran.
5. Mengetahui kedudukan Model Pembelajaran

2
BAB II PEMBAHASAN
a. Definisi Model Pembelajaran
Konsep pembelajaran menurut Corey (Sagala, 2010:61) adalah
”suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola
untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan”.
Sedangkan pengertian model pembalajaran menurut Trianto (2010:
51), bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Menurut Joyce, Model Pembelajaran adalahsuatu perencanaan atau
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran
dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan menentukanperangkat –
perangkat pembelajaran, didalamnya buku, film, computer, kurikulim dan
sebagainya.
Sehingga, Model Pembelajaran adalah Perencanaan atau
pendekatan atau prosedur yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran
dengan menggunakan perangkat pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.

b. Fungsi Model Pembelajaran


Fungsi Model Pembelajaran dapat mendorong tumbuhnya rasa
senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa

3
untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil
belajar yang lebih baik.

c. Jenis Model Pembelajaran


1. Model Pembelajaran Langsung
a. Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung adalah di mana guru menyampaikan
informasi atau keterampilan secara langsung kepada peserta didik,
pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru.

b. Fungsi Pembelajaran Langsung


Fungsi utama pembelajaran langsung adalah untuk memaksimalkan
potensi belajar peserta didik dan penggunaan waktu.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung


 Transformasi dan keterampilan secara langsung dari guru kepada
siswa.
 Materi pembelajaran yang sudah matang dan teratur.
 Lingkungan belajar sudah teratur.
 Diatur oleh guru.

d. Cara Pelaksanaan:
 Menyampaikan tujuan belajar serta orientasi terhadap siswa
 Menyampaikan materi yang akan diajarkan
 Melaksanakan pembimbingan
 Menilai hasil latihan siswa dan memberikan arahan
 Memberikan latihan kepada siswa dengan tugas mandiri
e. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
Kelebihan :
1. guru mengendalikan isi dan urutan materi yang akan diterima
oleh siswa,

4
2. Dapat diterapkan dan di aplikasikan secara efektif pada kelas
yang berskala besar maupun kecil.
3. Menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi yang
sangat terstruktur.
4. Merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan konsep yang
eksplisit kepada siswa yang memiliki prestasi yang rendah.
5. Informasi yang disampaikan dapat diakses secara merata oleh
seluruh siswa.
6. Merupakan cara yang bermanfaat untuk siswa yang tidak
suka membaca.
7. Tidak menimbulkan rasa stres atau tertekan.
Kelemahan :
1. Model pembelajaran langsung bergantung pada
kemampuan siwa untuk mengolah informasi dan
mendengarkan informasi yang didapat. Tetapi tidak semua
siswa memiliki kemampuan yang baik dalam hal ini.
2. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi
ketidaksamaan keterampilan, minat belajar dan kemampuan
siswa.
3. Siswa kurang meiliki kesempatan dalam mengemukakan
pendapatnya.
4. Model pembelajaran ini sangatlah bergantung pada
kemampuan guru. Sedangkan tidak semua guru memiliki
minat dan keterampilan yang baik dalam menyampaikan
materi. Hal ini dapat berdampak kepada minat siswa dalam
belajar.
5. Siswa mudah teralihkan pusat perhatianya.
6. Guru sulit mendapatkan informasi apakah siswa paham
dengan materi yang telah disampaikan karena tidak adanya
umpan balik dari siswa.

5
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
a. Pengertian pembelajaran berbasis masalah
Diambil dari bahasa inggris Problem Based Instruction (PBI).
Model pembelajaran yang dipakai saat ini ditinjau secara umum
belajardari masalah, yang disajikan kepada siswa situasi masalah
yang original.Metode ini, merupakan metode yang efektif membantu
siswa untuk memproses informasi dan menyusun pengetahuan
mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.

b. Model ini memiliki karakteristik sebagai berikut:


1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
2. Berfokus pada ketertarikan antar disiplin
3. Penyelidikan autentik
4. Menghasilkan produk dan memamerkannya
5. Kolaborasi

c. Model ini memiliki fungsi sebagai berikut:


1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan
pemecahan masalah.
2. Belajar menjadi orang dewasa yang orisinil
3. Dapat menjadi pembelajar yang disiplin dan mandiri

d. Cara pelaksanaan:
 Orientasi kepada siswa tentang masalah yang akan dihadapi
 Mengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok
 Membimbing siswa dalam mengembangkan masalah dan
pencarian informasi yang terarah.
 Membantu siswa agar dapat membagikan hasil diskusi kepada
kelompok lain dengan mepresentasikanya

6
 Mengevaluasi hasil penyelidikan siswa

e. Kelebihan dan kekurangan model ini sebagai berikut:


Kelebihan:
 Dapat memiliki kemampuan problem solving
 Bersifat realistis
 Memiliki konsep sesuai dengan kebutuhan pelajar
 Dapat memiliki rasa keingintahuan yang tinggi
 Menguatkan konsep dari retensi

Kekurangan:

 Sulitnya mencari permasalahan yang relevan.


 Sering terjadinya ketidak pahaman akan sebuah konsep.
 Persiapan pembelajaran yang terlalu kompleks
 Terlalu banyak memakan waktu.

3. Model pembelajaran pendidikan matematika realistik Indonesia


(PMRI)
a. Definisi pendekatan PMRI
Pendidikan matematika realistik indonesia secara umum artinya
adalah suatu model pembelajaran matematika yang memberikan
pengalaman familiar dengan siswa sebagai sarana untuk memahami
persoalan matematika dan daya nalar.

b. Karakteristik PMRI sebagai berikut:


 Menggunakan model belajar matematika
 Menggunakan masalah konstektual yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari
 Menggunakan hasil dan konsep siswa sendiri dibawah bimbingan
guru

7
 Terjadinya interaksi antara guru dan murid
 Pembelajaran terfokus kepada siswa
c. Fungsi dari model PMRI adalah mengembangkan pengetahuan
siswa tentang matematika dan meningkatkan daya nalar siswa.

d. Cara pelaksanaan:
 Persiapan masalah kontekstual dan strategi dalam
menyelesaikan masalah
 Memperkenalkan strategi yang akan dipakai serta masalah
dari dunia nyata yang akan dihadapi
 Siswa mencoba berbagai strategi untuk menyelesaikan
masalahnya, setelah itu mempresentasikan dan
mendiskusikannya dengan kelompok atau siswa lain
 Guru membimbing jalanya diskusi dan memberikan strategi
yang paling tepat dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi
 Siswa diajak untuk menarik sebuah kesimpulan dari hasil
diskusi dan memberikan soal evaluasi

e. Kelebihan dan kekurangan PMRI adalah


Kelebihan:
 Memberikan penjelasan yang pasti kepada siswa tentang
keterkaitan antara kehidupan sehari-hari dan masalah
matematika
 Memberikan penjelasan yang pasti kepada siswa bahwa
permasalahan matematika dapat diselesaikan dan
dikembangkan sendiri oleh siswa
 Memberikan penjelasan yang pasti kepada siswa bahwa cara
menyelsaikan suatu masalah tidaklah harus secara tunggal
ataupun bersama dengan orang lain

8
 Memberikan penjelasan yang pasti kepada siswa bahwa
dalam pelajaran matematika, proses adalah yg utama

Kelemahan:

 Dalam menciptakan soal yang kontekstual menjadi sulit.


 Sulit untuk mendorong siswa agar dapat menyelsaikan
masalah dengan caranya sendiri

4. Model pembelajaran kontekstual


a. Pengertian pembelajaran kontekstual
Adalah pembelajaran yang menggunakan konsep dunia nyata
didalam kelas untuk menjadi jembatan penghubung antara
pengetahuan dan kehidupan siswa.

b. Karakteristik model pembelajaran kontekstual:


1. Pembelajaran dilakukan dalam konteks orisinil(dalam konteks
kehidupan nyata)
2. Pembelajaran dapat memberikan peluang kepada siswa untuk
menyelsaikan tugas-tugas yang bermakna
3. Pembelajaran dilaksanakan melalui diskusi dan kerja
kelompok
4. Pembelajaran dapat memberikan rasa kebersamaan kerjasama
dalam dan saling memahami
c. Fungsi model pembelajaran kontekstual adalah membuat proses
pembelajaran menyenangkan sehingga siswa dapat mempraktekan
materi yang telah dipelajarinya.

9
d. Cara pelaksanaan:
 Menumbuh kembangkan pemikiran siswa agar dapat
menumbuhkan kemampuanya sendiri
 Mengelompokan siswa secara heterogen
 Memberikan model pembelajaran
 Melakukan penilaian serta refleksi di akhir pertemuan
e. Kelebihan dan kekurangan:
Kelebihan:
 Siswa aktif dalam proses belajar mengajar
 Dapat menumbuhan kreatifitas siswa dalam memecahkan
masalah
 Proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan
 Menumbuhkan sikap kerja sama antar siswa

Kelemahan:

 Membutuhkan waktu lama dalam proses pembelejaran dan


tidak efektif
 Tampak jelas ketidaksetaraan kemampuan antar siswa yang
dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri
 Siswa yang tertinggal dalam pelajaran akan tertinggal dan sulit
untuk mengikuti pelajaran

5. Model pembelajaran index Card Match (Mencari pasangan)


a. Pengertian Model pembelajaran index card match
Merupakan model pembelajaran yang menyenangkan dengan
cara memberikan materi yang sudah atau belum diberikan.

b. Kelebihan dan kelemahan Index Card Match (Mencari Pasangan)


Kelebihan:

10
 Menimbulkan kegembiraan dalam proses belajar
 Materi yang disampaikan bisa menarik perhatian perserta
didik
 Dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan
 Pengamat / observer dan peserta didik melakukan
penilaian besama
Kelemahan:
 Peserta didik membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikan tugas dan presentasi
 Persiapan matang sangat dibutuhkan guru dan membuat
waktu yang lama
 Menuntut peserta didik untuk menimbulkan sifat
menyelesaikan yang sama
 Suasana kelas menjadi gaduh.

c. Fungsi model pembelajaran card match index yaitu untuk memberikan


suasana belajar yang aktif dan gembira, dan juga memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk memberikan penilaian.

d. Cara Pelaksanaan
 Guru membuat potongan – potongan kartu sebanyak jumlah
siswa yang ada di dalam kelas
 Guru membagi potongan kartu tersebut menjadi dua bagian,
pada separuh bagian potongan kartu dituliskan pertanyaan
tentang materi yang akan dipelajari, pada separuh kartu lain
guru menuliskan jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat.
 Kemudian kartu di kocok sehingga tercampur anatar pertanyaan
dan jawaban.

11
 Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Kemudian
guru menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan
berpasangan.
 Guru meminta mereka untuk menemukan pasangan dan duduk
berdekatan, kemudian setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada
teman – temannya yang lain, selanjutnya pertanyaan akan
dijawab oleh pasangannya.
 Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan
kesimpulan.

6. Model pembelajaran kooperatif


a. Pengertian model pembelajaran kooperatif
Dalam bahasa asing adalah Cooperative Learning, model ini
merupakan model pembelajaran yang mentitik beratkan pada kerja
sama antara siswa saat mengerjakan suatu pekerjaan tanpa
mendapatkan bimbingan dari guru secara penuh.

b. Karakteristik pembelajaran Kooperatif


Kooperatif learning sebenarnya dan sama dengan kerja kelompok
dan memiliki tujuan yang sama. Sepertpi hubungan timbal balik,
interaksi yang langsung terjadi antara siswa, adanya tanggung jawab
pribadi dan menampilkan keterampilan bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah.

c. Fungsi model pembelajaran kooperatif


 Hasil belajar akademik
 Penerimaan terhadap perbedaan individu
 Pengembangan keterampilan sosial
 Peningkatan kinerja prestasi

12
 Penerimaan terhadap keragaman

d. Cara Pelaksanaan
 Menyampaikan Tujuan dan Motivasi kepada siswa
 Menyampaikan informasi dengan jalan demonstrasi atau lewat
bacaan
 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
 Membimbing kelompok belajar
 Mengevaluasi hasil belajar siswa
 Memberikan penghargaan terhadap hasil belajar siswa

7. Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS)


a. Pengertian Model pembelajaran SSCS
Model pembelajaran merupakan model yang meningkatkan
kreatifitas siswa, untuk bertanya dan aktif dikelas pembelajaran. Model
ini mempunyai empat dase, yaitu search untuk mengindentifikasi
sebuah masalah, lalu solve untuk mendisain penyelsaian masalah,
setelah itu create untuk melakukan penyelsaian masalah, dan terakhir
share yang untuk menbagikan penyelsaian masalah yang dilakukan.

b. Karakteristik Model pembelajaran SSCS


1. Student-centered, yang bermaksud mengutamakan peran siswa
menjadi pusat pembelajaran
2. Mengutamakan proses dalam pemerolehan pengetahuan yang
siswa dapat.
3. Membuat peserta didik tidak menghafal, namun mengerti ilmu
yang didapat lebih dalam dan bersifat permanen.

c. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran SSCS


Kelebihan:

13
 Membuat siswa lebih kreatif dalam mencari dan mendapat
ilmu.
 Menuntut siswa aktif dalam pembelajarannya, seperti bertanya,
melakukan dan menyebarkan apa yang sudah ia pelajari.
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan
pengetahuan yang ia dapat itu valid atau tidak.
 Menumbuhkan sifat mandiri, keberanian, dan kerja sama antar
siswa.

Kelemahan:

 Siswa yang tidak tertarik pada suatu mata pelajaran tidak akan
aktif dalam pembelajaran ini.
 Banyak waktu tersita dalam model pembelajaran ini.
 Guru yang tidak paten dalam model pembelajaran ini akan
membuat siswa enggan aktif.

d. Fungsi dari model pembelajaran SSCS adalah untuk


menumbuhkan sifat siswa yang aktif, menciptakan sifat kritis dalam
diri siswa tersebut dan keingintahuan yang tinggi akan sebuah ilmu.

e. Cara Pelaksanaan

8. Model Pembelajaran Eksperimen.


a. Pengertian Model Pembelajaran Metode Eksperimen
Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan
atau hipotesis tertentu. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
eksperimen siswa dapat kesempatan untuk mengamati, menganalisis,
membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek.
Peran seorang guru sangat penting, karna guru disini sebagai factor

14
penentu gagal atau tidaknya metode eksperimen tersebut.

b. Kelebihan dan Kelemahan 9Model Pembelajaran Eksperimen


Kelebihan:
 Membuat Siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri.
 Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris
tentang sains dan teknologi
 Bersifat objektif dan realistis
Kelemahan :
 Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan murah
 Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
 Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi.

c. Fungsi dari model pembelajaran eksperimen adalah untuk memberikan


pembuktian yang objektif dan realistis kepada siswa bahwa yang dia
pelajari benar adanya dan mengembangkan sifat eksploratoris tentang
sains teknologi.

d. Cara Pelaksanaan
 Menetapkan kesesuaian metode eksperimen terhadap tujuan
yang hendak dicapai
 Menetapkan kebutuhan peralatan, bahan, dan sarana lain yang
dibutuhkan dalam eksperimen
 Guru mengadakan uji eksperimen terlebih dahulu sebelum
menugaskan kepada siswa, sehingga guru dapat mengetahui apa
saja kemnungkinan yang akan terjadi
 Menyediakan bahan,perlatan, dan sarana lain yang dibutuhkan
 Guru menyediakan lembar kerja

15
 Mendiskusikan dengan Bersama sama seluruh siswa mengenai
prosedur perlatan, dan bahan untuk eksperimen serta hal – hal
yang perlu dicatat dan diamati selama eksperimen
 Membimbing, membantu dan mengawasi eksperimen yang
dilakukan oleh siswa dimana para siswa mengamati serta
mencatat hal hal yang dieksperimenkan
 Siswa membuat kesimpulan dan laporan tentang eksperimennya
 Evaluasi akhir eksperimen oleh guru

9. Model Pembelajaran Karyawisata


a. Pengertian Model Pembelajaran Karyawisata
Karyawisata ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para siswa
untuk mendapatkan pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian
internal dari kurikulum sekolah. Dengan karyawisata, para siswa
dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat – tempat tertentu dengan
tujuan belajar bukan untuk bertamasya.
Menurut Rusyan (1993:82) Karyawisata banyak memiliki nilai non
akademis, tetapi tujuan umum Pendidikan dapat tercapai, terutama
mengenai wawasan dan pengalaman tentang dunia luar.

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Karyawisata


Kelebihan :
 Siswa dapat mengamati kenyataan – kenyataan yang beraneka
ragam dari dekat.
 Siswa dapat menghayati pengalaman – pengalaman baru dengan
mencoba turut serta di dalam suatu pekerjaan.
 Siswa dapat mejawab masalah-masalah yang ada dengan melihat,
mendengar, dan membuktikan secara langsung.
 Siswa dapat memperoleh informasi

16
 Siswa dapat mempelajari sesuatu secara integral dan
komprehensif.

Kelemahan :

 Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak


 Jika terlalu sering melakukan karyawisata dapat menggangu
kelancaran rencana pembelajaran di sekolah
 Kadang – kadang mendapat kesulitan dalam bidang
pengangkutan
 Memerlukan pengawasan yang ketat
 Memerlukan biaya yang relative tinggi

c. Fungsi dari model pembelajaran karyawisata adalah untuk


memberikan informasi dalam dunia nyata, sehingga siswa memiliki
pengalaman baru untuk bekal di masa depan.

d. Cara Pelaksanaan
 Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai tema kegiatan
belajar yang dipilih
 Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran
karyawisata
 Merumuskan program kegiatan melalui karyawisata
 Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk karyawisata
 Menetapkan tata tertib karyawisata
 Permintaan izin dan partisispasi orang tua anak
 Persiapan pendidik di kelas

10. Model Pembelajaran Sosiodrama


a. Pengertian Model Pembelajran Sosiodrama
Metode Mengajar yang dimana dalam pelaksanaannya siswa

17
mendapatkan tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi
sosial yang mengandung suatu problem, agar siswa dapat memecahkan
suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Sosiodrama


Kelebihan :
 Siswa dapat melatih, memahami, dan mengingat bahan yang akan di
dramakan. Sehingga dapat melatih daya ingat siswa.
 Siswa terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
 Bakat yang terpendam pada siswa akan muncul dan timbul bibit
seni dari sekolah.
 Kerja sama dapat ditumbuhkan dan dibina sebaik-baiknya.
 Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi
tanggung jawab dengan sesamanya
 Bahasa lisan bisa dibina menjadi lebih baik dan mudah untuk
dipahami.

Kelemahan :

 Sebagian anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi


kurang aktif
 Banyak memakan waktu
 Memerlukan tempat yang luas
 Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton yang
terkadang bertepuk tangan dan sebagainya.

c. Fungsi dari model pembelajaran sosiodrama yaitu membuat siswa aktif


berseni yang dalamnya muncul sebuah masalah untuk diatasi, dapat
juga menampung bakat terpendam siswa dalam kesenian.

d. Cara Pelaksanaan

18
 Mempersiapkan masalah situasi hubungan sosial yang akan
diperagakan atau pemilihan tema cerita
 Menentukan pelaku atau pemeran
 Kemudian siswa dipersilahkan untuk mendramatisasikan
masalah yang telah ditentukan sebelumnya selama 4-5 menit
berdasarkan pendapat dan inisiatif mereka sendiri
 Setelah dramatisasi selesai, kemudia guru melanjutkan dengan
diskusiyang diikuti oleh peserta didik. Diskusi berupa
tanggapan, pendapat dan beberapa kesimpulan
 Permainan drama yang telah diperankanoleh beberapa anak
sebelumnya kemudian diperankan kembali oleh beberapa siswa
yang menjadi penonton setelah didapat kesimpulan dari diskusi
sebelumnya.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

19
Model Pembelajaran adalah sebuah prosedur atau pola sistematis yang
digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya
terdapat strategi, teknik, model, bahan, media dan alat penilaian pembelajaran.
Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu :
1. Terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2. Dari sudut peserta didik atau siswa.
3. Pertimbangan lainnya yang bersifat non-teknis.

DAFTAR PUSTAKA
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada

20
Afandi, Muhammad, dkk. 2013. Model danMetodePembelajaran Di
Sekolah. Semarang: UNISSULA PRESS

Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV


ALFABETA

Saefuddin, Asis, dkk. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Komalasari, Kokom. 2015. Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan


Aplikasi. Bandung : PT Refika Aditama

21

Anda mungkin juga menyukai