Anda di halaman 1dari 24

PERKERASAN LAPANGAN

TERBANG
Pendahuluan

Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari


beberapa lapisan dengan kekerasan dan daya
dukung yang berlainan
Perkerasan berfungsi sebagai tumpuan rata-
rata pesawat, permukaan yang rata menghasilkan
jalan pesawat yang confort, maka harus dijamin
bahwa tiap-tiap lapisan dari atas ke bawah cukup
kekerasan dan ketebalannya sehingga tidak
mengalami distress (perubahan karena tidak
mampu menahan beban)
Lapisan Perkerasan

Surface ●


Terdiri dari aspal dan agregat
Menahan beban repitisi

Coarse Membagi beban kepada lapisan di bawhnya


Base Coarse Terdiri atas material campuran semen atau aspal


Atau bahan alam tanpa campuran


Subbase ●
Material yang telah diperbaiki

Atau juga dengan material alam atau lapisan sirtu
Coarse
Macam-Macam
Metode Perkerasan Flexible

Perkerasan

CBR FAA LCN


METODE CBR
Metode CBR yang umum dikenal adalah metode CBR dari U.S
Army Corps of Engineers (USACE). Prinsip dasar dari metode CBR adalah
menyediakan tabel lapisan perkerasan yang sesuai dengan kualitas bahan
yang digunakan untuk melindungi lapisan di bawahnya dari kerusakan
alur (deformasi plastis) selama masa layan perkerasan.
Dalam metode CBR, digunakan anggapan bahwa, jika tebal lapisan
perkerasan dan kualitas bahan yang digunakan cukup memadai maka
kerusakan alur sebagian besar akan terjadi pada tanah dasar. Oleh karena
itu, desain struktur perkerasan dapat dikontrol dengan membatasi
tegangan yang terjadi pada tanah dasar agar akumulasi dalam alur yang
terjadi selama masa layan akibat repetisi dari tegangan tersebut tidak
melebihi nilai batas yang diijinkan.
CONTOH PERHITUNGAN METODE CBR

Rencanakan perkerasan untuk melayani beban repitisi 100.000 dari ESWL


tekanan roda = 2 Mpa, ESWL = 27.000 kg, CBR Subgrade = 5
Material yang tersedia:
•Beton Asphalt (asphalt concrete/AC)
•Cement treated base (CTB) dengan mutu Compressive Strength 7 hari. 4,5
Mpa = 45 atm
•Subbase batu pecah
T = Tebal perkerasan total (mm) di atas subgrade
R = Jumlah ESWL yang bekerja (beban repitis)
S = Tekanan roda (ban) dalam Mpa
P = ESWL dalam Kg
Perhitungan:
R = 100.000
S = 2 Mpa
CBR = 5
P = 27.000 kg

1250 mm adalah tebal total subbase batu pecah.


Untuk membedakan lapisan-lapisan perkerasan, dipakai faktor
equivalen dari AASHTO:
Misal tebal A/C ditentukan : 150 mm, maka:
adalah equivalen dengan 3 x 150 = 450 mm CSB
Misal CTB ditentukan tebalnya = 200 mm
adalah equivalen dengan 1,65 x 200 = 330 CSB
Jadi CSB yang diperlukan = 1250 – 450 – 330 = 470 mm

Maka, diperoleh total perkerasan dengan metode CBR


sebagai berikut:
Surface Course = 150 mm = 15 cm AC
Base Course = 200 mm = 20 cm CTB
Subbase Course = 150 mm = 15 cm CSB
METODE FEDERAL AVIATION
ADMINISTRATION (FAA)

Metode perencanaan perkerasan yang dikembangkan oleh FAA


pada dasarnya analisa statistik perbandingan-perbandingan kondisi lokal
dari tanah, sistem drainase dan cara pembebanan untuk berbagai tingkah
laku beban.
Menentukan Equivalen Annual Departure FAA

a) Pilih pesawat rencana. Pesawat yang mengakibatkan


perkerasan yang paling tebal adalah pesawat rencana (R1)
b) R2 dihitung dengan mengkonvers tipe roda pendaratannya ke
roda pesawat rencana dengan tabel dibawah.
c) Wheel Load dihitung dengan menganggap 95% ditumpu oleh
roda pendaratan utama (W2).
d) Berat wheel load pesawat rencana = W1
e) Equialent annual departure terhadap pesawat rencana R1
dihitung dengan rumus sebagai berikut
Tabel. Faktor konversi tipe roda pendaratan pesawat
CONTOH PERHITUNGAN METODE FAA

Rencanakan lapisan lapisan perkerasan flexible yang melayani pesawat


rencana dengan roda pendaratan dual gear, berat landas 32.000 lbs,
Equivalen Annual Departure 750 dari pesawat rencana, harga CBR Subbase =
20% dan Subgrade 5%
•Tebal perkerasan total, bisa dihitung dengan memakai gambar kurva
dibawah, dengan CBR = 5 pada absis paling atas diikuti garis tegak lurus ke
bawah berpotongan dengan berat pesawat rencana 32.000 lbs. Dari titik ini
garis horizontal ke samping berpotongan dengan equivalent annual departure
750, dari sini turun kebawah memotong absis pada titik 15,5 inchi = 39,37 cm
•Tebal Subbase. Gunakan gambar yang sama, adri titik CBR 20, proyeksikan
ke bawah dan seterusnya seperti diatas, sampai absis bawah didapat
ketebalan subbase 5,3 inchi = 13,46 cm. Angka ini berarti, ketebalan surface
dan base di atas lapisan subbase dengan CBR 20 diperlukan 13,46 cm. Maka
tebal subbase 15,5 – 5,3 = 10,2 inchi.
Kurva Rencana perkerasan flexible untuk daerah kritis
– Single Wheel Gear
•Tebal Permukaan. Tertulis catatan pada gambar kurva diatas, bahwa
tebal lapisan surface untuk daerah kritis 4 inchi = 100 mm, sedangkan
daerah non kritis 3 inchi = 75 mm.
•Tebal Base Coarse. Ketebalannya bisa dihitung dengan mengurangkan
5,3 inchi – 4 = 1,3 inchi. Hasil perhitungan base coarse ini harus diuji
terhadap gambar 4.6, dibandingkan tebal base coarse minimum yang
dibutuhkan. Perhatikan gambar 4.6, tebal minimum base coarse adalah 6
inchi = 15,2 cm untuk daerah kritis. Dari ordinat paling kiri, ambil angka
21,3 inchi tarik garis horizontal, berpotongan dengan garis CBR subgrade
ambil angka CBR 5, dari sini tarik kebawah berpotongan dengan absis
bawah, di situ terbaca tebal base coarse minimum adalah 6 inchi.
•Selisih base coarse 6 - 1,3 = 4,7 inchi tidak ditambahkan pada tebal
total perkerasan, tetapi diambil dari tebal subbase, maka tebal subbase =
10,2 – 4,7 = 5,5 inchi.
Kurva tebal minimum Base Coarse yang
diperlukan
•Ketebalan Daerah Tidak Kritis. Dipakai faktor pengali 0,9 kali base dan
subbase yang kritis. Faktor 0,7 T hanya berlaku pada base coarse karena
subbase dilalui oleh drainage melintang landasan.

Hasil Perhitungan metode FAA

Tebal Lapisan
Pavement
Kritis (inc) Non Kritis (inc) Pinggir (inc)
Surface 4 3 2
Base Coarse 6 5 3
Subbase Coarse 5,5 4,5 4,5
Drainage
0 3 6
Melintang
Total 15,5 15,5 15,5
METODE LOAD CLASSIFICATION
NUMBER (LCN)
Metode Load Classification Number (LCN) adalah metode
perencanaan perkerasan dan evaluasi, yang merupakan formulasi dari Air
Ministry Directorat General Of Work, Inggris, yang telah diakui oleh ICAO.
Dalam prosedurnya kapasitas daya dukung perkerasan dinayatakan
dalam angka LCN.
Setiap pesawat dapat dinayatakan dalam LCN. Angka-angka LCN
tergantung kepada geometri roda pendaratan, tekanan roda pesawat,
komposisi dari tebal perkerasan.
CONTOH PERHITUNGAN METODE LCN
Diiketahui dengan data:
ESWL : 32.000 lbs
Tekanan Roda Pesawat : 87,42 Psi
CBR Subgrade :5
CBR Subbase : 20
CBR Base : 50
Kurva LCN hubungan antara beban tekanan ban dan kontak area

Dari hubungan antara beban tekanan ban dan kontak area didapat pada titik antara
30 – 40, maka diambil kesimpulan digunakan LCN 35.
Kurva Perencanaan Perkerasan Flexible untuk Landasan

Menggunakan CBR yang telah ditentukan dengan LCN 35 didapat tebal perkerasan.
Tebal Perkerasan Total; LCN 35; CBR 5
= 26 inchi
Tebal subbase dari LCN 35; CBR 20
Tebal perkerasannya = 12 inchi
Tebal subbase = 26 – 12 = 14 ichi
Tebal base coarse; LCN 35; CBR 50
Tebal perkerasannya = 5,5 inchi
Tebal subbase = 12 – 5,5= 6,5 ichi

Maka hasil perhitungan adalah:

Tebal Perkerasan
Lapisan
mm inchi
Surface 139,7 5,50
Base 165,1 6,50
Subbase 355,6 14,00
Total 660,4 26,00
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Heru. 1996. Merancang dan Merencana Lapangan Terbang. Bandung: Penerbit
Alumni
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai