Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERENCANAAN PERKERASAN BANDARA

PERKERASAN LENTUR BANDARA

ADITYA WINAHYO EKA PUTRA


NRP : 3116105058

PROGRAM S1 LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2017
Perencanaan perkerasan lentur

Pada data diatas annual departure masing masing pesawat sudah dijadikan dengan
nilai rencana 20 tahun dengan tingkat pertumbuhan 6%. Nilai annual departure awal
dikalikan (1+0,06)20.
Hal pertama yang perlu dicari ada tebal perkerasan masing masing pesawat. Melalui
grafik dari masing masing type pesawat. Kemudian tentukan besarnya CBR. CBR untuk
subgrade 10 dan sub base 15. Kemudian di plot kedalam grafik dengan menggunakan nilai
avg. Annual departure dan MTOW. Berikut salah satu contoh :
Gambar 1. Grafik tebal perkerasan untuk gear dual wheel

Pada grafik diatas dimasukan data pesawat B737 (737-200) dengan data annual departure
12.058,83 dan MTOW 115396 lbs. Kemudian dimasukan ke dalam grafik sehingga di
dapatkan untuk nilai CBR 10 sebesar 21 inch. Dari hasil plot grafik tersebut didapatkan tebal
perkerasan paling tebal pada pesawat A333. Sehingga pesawat tersebut dipakai untuk data
design aircraft. Setelah didapat data untuk desig aircraft kemudian dilakukan penyetaraan
atau equivalensi untuk anual departure masing-masing pesawat dengan mengalikannya
dengan koefisien penyetaraan. Jenis gear design aircraft yang terpilih adalah dual tandem
sehingga jenis pesawat dual wheel dan double dual tandem disetarakan menjadi dual tandem.
Gambar 2. Faktor konversi annual departure
Setelah selesai kemudian dilanjutkan untuk menghitung nilai wheel load pada masing masing
pesawat. Pada pesawat pendistribusian beban pada roda pesawat untuk roda depan adalah
5% dari total beban dan roda belakang sebesar 95% dari seluruh total beban yang akan
didistrubusikan secara merata pada setiap roda. Untuk jenis pesawat dual wheel pada bagian
belakang roda terdapat 4 buah roda sehingga caranya adalah (MTOW/4 buah roda) x 95%.
Untuk dual tandem (MTOW/8 buah roda) x 95%. Dan untuk double dual tandem MTOW
dianggap memiliki besar 300.000 lbs yang kemudian dibagi 8 buah roda (jumlah roda yang
sama dengan dual tandem) dikalikan 95%.

Gambar 3. Pembagian bobot MTOW pada tiap roda


Dari hasil perhitungan diatas kemudan diambil wheel load design aircraft dari pesawat yang
sudah dipilih, yaitu wheel load pesawat A333 dengan nilai 60159,7 lbs. Setelah selesai
kemudian dilanjutkan dengan melakukan ekivalensi pada masing-masing pesawat untuk nilai
annual departure dengan menggunakan rumus :

Contoh perhitungan :
Aircraft : B737 (737-200)
R2: 7235,3
W1: 60159,7 lbs
W2: 27406,55 lbs
Log R1 = Log R2 x (W2/W1)1/2
Log R1 = Log (7235,3) x (27406,55/60159,7)1/2
= 402,7.
Dari hitungan ekivalensi seluruh pesawat maka akan didapatkan total dari annual departure
design aircraft yang digunakan untuk mencari nilai tebal total perkerasan dan nilai tebal base
dan surface untuk di plot ke dalam grafik. Karena pesawat yang dipilih memiliki jenis gear
dual tandem. Maka grafik yang digunakan adalah grafik untuk pesawat dual tandem. Data
CBR, CBR sub base = 15 dan CBR untuk subgrade = 10. Maka di plot ke dalam grafik untuk
mencari tebal subgrade.

Dari hasil grafik maka didapatkan tebal total perkerasan sebesar 44 inch. Untuk mencari
masing masing tebal perkerasan maka masukan data pesawat A333 dengan total ekivalensi
annual departure design aircraft pada grafik dengan nilai CBR 15.
Maka didapatkan tebal perkerasan base + surface sebesar 31 inch. Sesuai peraturan yang
berlaku tebal surface untuk perkuatan lentur adalah 4 inch. Sehingga tebal perkerasan untuk
masing masing lapis adalah sebagai berikut.
1) Mencari tebal sub base
Sub base = tebal total perkerasan tebal base + surface
= 44 inch 31 inch
= 13 inch
2) Mencari tebal base
Base = tebal base + surface tebal surface
= 31 inch 4 inch
= 26 inch
Maka dari hasil perhitungan didapat kan :
- Tebal perkerasan sub base : 13 inch
- Tebal perkerasan base : 26 inch
- Tebal perkerasan surface : 4 inch
Surface = 4 inch

Base = 26 inch

Sub Base 13 inch

Surface
Base
Sub base

Gambar skema perkerasan pada potongan melintang

Anda mungkin juga menyukai