Anda di halaman 1dari 30

Rekayasa Lapangan Terbang

BAB I
PERENCANAAN RUNWAY

1.1 PENDAHULUAN

Keadaan sekeliling pelabuhan udara akan mempengaruhi panjang pendeknya runway.

Kondisi-kondisi yang diperhatikan adalah :

1. Suhu

Keadaan suhu pelabuhan udara pada tiap-tiap tempat tidaklah sama. Makin tinggi

suhu di Airport makin panjang runwaynya, karena makin tinggi temperatur maka density

udaranya makin kecil yang mengakibatkan kuat desak pesawat berkurang sehingga

dengan kondisi seperti ini akan dituntut runway yang panjang.

Setiap kenaikan 10 F diperlukan panjang runway antara 0,42–0,65% dari

panjang runway standar, yakni kondisi suhu 59 0–90 0 F.

2. Surface wind

Surface wind adalah angin yang lewnat diatas permukaan landasan. Panjang

runway sangat ditentukan oleh angin, yang dibedakan atas tiga keadaaan :

Arah angin sejajar arah pesawat, hal ini akan memperpanjang runway.

Arah angin berlawanan arah pesawat, hal ini akan memperpendek runway.

Arah angin tegak lurus arah pesawat, hal ini tidak mungkin digunakan dalam

perencanaan.

Penentuan arah angin untuk menentukan arah runway ditentukan oleh arah angin

dengan kecepatan terbesar.

3. Runway gradient

Kemiringan dari landasan juga akan mempengaruhi panjang pendeknya runway.

Tanjakan landasan akan mengakibatkan tuntutan panjang yang lebih jika dibandingkan

dengan landasan datar. Landasan yang menurun akan mengakibatkan runway akan

menjadi lebih pendek.

Karena sulitnya pembuatan uniform gradient, maka kemiringan yang diambil

adalah Averange Gradient yaitu dengan menghubungkan ujung-ujung runway tersebut.

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Pada peta topografi yang direncanakan boleh dibuat rata yaitu diambil harga

rata-ratanya dengan syarat daerah yang naik dan yang turun tidak lebih dari 5 ft.

4. Ketinggian pelabuhan udara

Semakin tinggi elevasi pelabuhan udara dari muka air laut maka hawanya lebih

tipis dari hawa laut, sehingga landasan membutuhkan runway yang lebih panjang.

Setiap kenaikan 1000 ft akan terjadi perpanjangan runway 7%.

5. Kondisi permukaan runway

Adanya genangan air menyebabkan runway lebih panjang, karena pada saat take-

off, pesawat akan mengalami hambatan-hambatan kecepatan akibat genangan air.

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

1.2 Penentuan Arah Runway

Data Perencanaan :

Kelas bandara menurut ICAU :C

Peta topografi : terlampir

Temperatur rata-rata tertinggi : 34o C

Data angin :C

Persentase (%)
Total
Kecepatan Angin
0 - 4 4 – 15 15 – 31 31 – 47 (%)
(MPh) (MPh) (MPh) (MPh)
N - 2,0 2,5 - 4,5
NNE - 2,9 1,4 - 4,3
NE - 3,2 2,0 0,1 5,3
ENE - 4,1 2,0 - 6,1
E - 4,6 2,7 - 7,3
ESE - 2,1 4,0 - 6,1
SE - 3 2,8 0,1 5,9
SSE - 2,8 5,2 0,1 8,1
S - 6,1 3,8 - 9,9
SSW - 3,2 0,6 - 3,8
SW - 2,5 1,0 0,1 3,6
WSW - 4,0 4,0 - 8,0
W - 3,8 1,0 - 4,8
WNW - 4,2 0,8 - 5,0
NW - 2,8 2,6 0,1 5,5
NNW - 4,8 2,0 - 6,8
Calm 5,0 - 5,0
Total 100

Penentuan Arah Runway

Cross wind maksimum yang diijinkan untuk airport kelas C adalah 13 knot(15 MPh).

Untuk alat ukur yang tingginya 20 ft, memiliki faktor koreksi sebesar c = 1,0.

Sehingga lebar Wind Coverage (a) :

2. Pcw 2. 15
a    30 MPh.
c 1
Skala diagram windrose : 1 MPh : 2 mm

Jadi a dalam skala = 30. 0,2 = 6 cm

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Diagram windrose
Skala : 2 mm : 1 MPh

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Hasil Perhitungan Cross Wind

 Runway I (33 – 15)

Besar usability yang didapat adalah sebagai berikut :

Persentase (%)
Kecepatan Total
Angin 0 - 4 4 – 15 15 – 31 31 – 47 (%)
(MPh) (MPh) (MPh) (MPh)
N - 2,0 2,5 - 4,5
NNE - 2,9 1,4 - 4,3
NE - 3,2 1,9 - 5,1
ENE - 4,1 1,8 - 5,9
E - 4,6 2,7 - 7,3
ESE - 2,1 4,0 - 6,1
SE - 3 2,8 0,1 5,9
SSE - 2,8 5,2 0,1 8,1
S - 6,1 3,8 - 9,9
SSW - 3,2 0,6 - 3,8
SW - 2,5 0,9 0,08 3,48
WSW - 4,0 3,9 - 7,9
W - 3,8 1,0 - 4,8
WNW - 4,2 0,8 - 5
NW - 2,8 2,6 0,1 5,5
NNW - 4,8 2,0 - 6,8
Calm 5,0 - 5,0
Total 99,38

Karena usability factor > 95% maka arah tersebut memenuhi syarat sebagai

runway.Setelah dianalisa secara grafis (wind rose methode) terhadap data angin yang ada

yaitu dengan membuat lingkaran-lingkaran yang mewakili kecepatan angin, garis-garis radial

yang menunjukkan arah angin, dengan menggunakan kertas transparan yang telah dibuat

wind coveragenya. Setelah dibuat arah runway 33 – 15 dengan harga useability sebesar

99,38 % maka arah tersebut dapat digunakan, yang artinya 99,38 % dari waktu runway

tersebut dapat digunakan dan 0,962 % dari waktu runway tidak dapat digunakan karena

wind cross yang terjadi melebihi wind cross yang diijinkan.

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Diagram windrose
Skala : 2 mm : 1 MPh

 Runway II (4,5 – 22,5)

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Besar usability yang didapat adalah sebagai berikut :

Persentase (%)
Kecepatan Total
Angin 0 - 4 4 – 15 15 – 31 31 – 47 (%)
(MPh) (MPh) (MPh) (MPh)
N - 2,0 2,5 - 4,5

NNE - 2,9 1,4 - 4,3

NE - 3,2 2,0 0,1 5,3

ENE - 4,1 2,0 - 6,1

E - 4,6 2,7 - 7,3

ESE - 2,1 3,9 - 6

SE - 3 2,7 - 5,7

SSE - 2,8 5,1 0,03 7,93

S - 6,1 3,8 - 9,9

SSW - 3,2 0,6 - 3,8

SW - 2,5 1,0 0,1 3,6

WSW - 4,0 4,0 - 8

W - 3,8 1,0 - 4,8

WNW - 4,2 0,7 - 4,9

NW - 2,8 2,4 - 5,2

NNW - 4,8 1,9 - 6,7

Calm 5,0 - 5,0

Total 99,03

Karena usability factor > 95% maka arah tersebut memenuhi syarat sebagai

runway.Setelah dianalisa secara grafis (wind rose methode) terhadap data angin yang ada

yaitu dengan membuat lingkaran-lingkaran yang mewakili kecepatan angin, garis-garis radial

yang menunjukkan arah angin, dengan menggunakan kertas transparan yang telah dibuat

wind coveragenya. Setelah dibuat arah runway 4,5 – 22,5 dengan harga useability sebesar

99,03 % maka arah tersebut dapat digunakan, yang artinya 99,03 % dari waktu runway

tersebut dapat digunakan dan 0,97 % dari waktu runway tidak dapat digunakan karena wind

cross yang terjadi melebihi wind cross yang diijinkan.

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

BAB II
PERHITUNGAN PANJANG RUNWAY

Berdasarkan Aerodrome Physical Characteristics and Contril Obstructions, maka :

Panjang dasar runway adalah = 1500 m

Komponen crosswind ijin maks. = 13 Knots ( 15 mph )

Useability = 95 %

Lebar runway = 30 m (100 ft)

Slop longitudinal rata-rata tidak melebihi = 1,5 %

Slop longitudinal maksimum pada bagian sembarang = 1,0 %

Perubahan slop longitudinal maksimum = 1,5 %

Panjang strip minimal = 60 m

Lebar strip = 150 m

Take off climb area and surface = 60 m

Length of Luner Edge = 180 m

Dasar pembuatan persyaratan diatas berdasarkan pada kondisi Aeroplane Reference

Field Length ( ARFL ), yaitu pada kondisi bandar udara pada elevasi muka air laut ( +0,00),

kondisi standar atmosfir, keadaan tanpa angin bertiup, dan landasan pacu tanpa kemiringan

(0 %), sedangkan kondisi pada perencanaan ini tidak sesuai dengan kondisi ARFL, maka perlu

dilakukan koreksi :

A. Koreksi Terhadap Elevasi

Panjang runway akan bertambah sebesar 7 % untuk setiap kenaikan 300 m dihitung

dari muka air laut. Maka untuk rencana bandar udara ini yang direncanakan terletak pada

elevasi + 900 m diatas permukaan air laut dan panjang runway kondisi standar diambil 1500

m diperlukan koreksi sebesar :

Fe = 1 + 0,07 {h/300} = 1+ 0,07 {900/300} = 1,21

B. Koreksi Terhadap Temperatur

Sebagai standar, temperatur diambil 59 o F = 15 o C. Panjang runway bertambah 1%

untuk setiap kenaikan 1o C. maka untuk temperatur 34 o C diperlukan koreksi sebesar :

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Ft = 1 + 0,01 [T - 15 0 – ( 0,0065 x elevasi bandara )]

= 1 + 0,01 [34 o - 150 – ( 0,0065 x 900 )]

= 1,1315

C. Koreksi Terhadap Kemiringan

Koreksi terhadap kemiringan tergantung pada besarnya gradient efektif pada lokasi

runway tersebut. Gradient efektif adalah selisih maksimum antara titik tertinggi dan titik

terendah runway dibagi dengan panjang runway yang sudah dikoreksi terhadap tinggi dan

temperatur.

ICAO merekomendasikan untuk menambah panjang runway sebesar 20% dari

panjang runway yang sudah dikoreksi terhadap elevasi dan temperatur setiap kenaikan 1 %

gradient efektif.

Dari peta kontur didapat lokasi runway ternyata terletak didaerah datar yaitu pada

ketinggian diantara +900 m dan +880 m, sehingga panjang runway tidak memerlukan koreksi

terhadap kelandaian.

S1 = {(895-890)/1500} x 100 % = 0,0033 % dan

S2 = {(890-885)/1500} x 100 % = 0,0033% .

Faktor koreksi :

Fs = 1 + ( 0,1 x S ) = 1 + ( 0,1 x 0,0033 ) = 1,003

Jadi panjang landasan pacu yang diperlukan dalam perencanaan yaitu :

L = Lo . Fe . Ft . Fs

= 1500 . 1,21 . 1,13 . 1,003

= 2057,787 m ≈ 2100 m

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Airport direncanakan untuk jenis pesawat B-737-400. Berdasarkan table 3-1

karakteristik pesawat terbang transport utama dalam perencanaan dan perancangan Bandar

udara.

Jenis pesawat B-737-400 sbb :

Bentang sayap = 94’09”

Panjang pesawat = 119’07”

Jarak roda = 46’10”

Jarak antar roda pendaratan = 17’02”

Berat lepas landas struktur maksimum = 138500 lb

Berat maksimum pesawat = 121000 lb

Muatan pesawat = 146 - 189

Tekanan pemompaan tipikal (table 3.3) = 148 psi

Panjang landasan pacu = 2400 m

BAB III
Created by Andra and Maya
Rekayasa Lapangan Terbang

KONFIGURASI AIRPORT

1. Runway

Panjang Runway : 2100 m

Lebar Runway : 30 m (100 ft)

Kemiringan melintang : 1,5%

Kemiringan memanjang rata–rata tidak lebih dari : 1,5%

2. Bahu Landasan

Ditetapkan total lebar bahu dan lebar landasan paling tidak 60 m, sehingga dengan

lebar landasan 30 m, diambil bahu untuk kanan kiri badan landasan sebesar 7,5 m.

Kemiringan melintang bahu maksimal 2,5 %

3. Safety Area

Area keamanan ujung landasan dibuat dengan panjang secukupnya, tetapi paling

kurang 90 m.

Lebar paling kurang 2 kali panjang landasan ( FAA merekomendasikan lebar

minimum 150 m = 500 ft ).

Kemiringan memanjang untuk safety area diambil 2 %

Kemiringan melintangnya tidak lebih dari 5 %

4. Blast Pad

Panjangnya diambil 60 m

Lebarnya diambil sama dengan lebar landasan 30 m

Kemiringan memanjang adalah 1 %

5. Clear Way

Kemiringan tidak boleh lebih dari 1,5 %

Lebarnya tidak kurang dari 500 ft = 150 m

Clear way merupakan perpanjangan as landasan, masih dibawah kontrol kepala

pelabuhan udara dan tidak boleh ada benda atau bukit yang menjulang.

Panjangnya tidak boleh melebihi ½ panjang take off run (800 ft = 250 m).

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

6. Taxiway

Untuk Bandara kelas C :

Lebar = 10,5 m ( 35 ft )

Lebar taxiway strip = 39 m ( 128 ft )

Lebar area yang diratakan untuk strip taxiway adalah 25 m

Perubahan kemiringan memanjang maksimum 1 % tiap 25 m

Kemiringan transversal maksimum dari taxiway adalah 2 %

Kemiringan transversal maksimum dari bagian yang diratakan pada setiap strip

taxiway :

a. Miring keatas = 3%

b. Miring kebawah = 5%

Kurva taxiway

Radius sisi dalam perkerasan minimum 60 m, agar pesawat dapat bergerak dengan

kecepatan ( v ) = 32 – 96 km/jam

7. Strip Landasan

Strip landasan merupakan daerah bebas dikiri dan dikanan serta ujung runway.

Strip diujung runway minimum = 100 m

Strip kekiri dan kekanan runway minimum = 100 : 2 = 50 m

Kemiringan strip sampai dengan 150 m adalah 2,5 %

Lengkung peralihan adalah 0,3 %

Jarak pandang bebas lengkung minimum = 3 m

Perubahan naik kemudian turun adalah ½ dari jarak runway.

BAB IV
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Exit taxiway untuk menekan sekecil mungkin gangguan waktu penggunaan landasan

oleh pesawat yang mendarat. Sedangkan pada perencanaan taxiway digunakan untuk

pergerakan pesawat didarat sependek mungkin.

Penentuan letak exit taxiway dari Threshold dihitung sebagai berikut :

Se adalah jarak dari ujung landasan ditambah D

D adalah jarak dari titik sentuh ke titik awal kurva Exit Taxiway

Dimana D = ( Vtd² - Ve² )

Vtd adalah kecepatan pada saat menyentuh landasan = 121 Knots

Menurut PDPBU ( tabel 9 – 9 hal. 309 ) 60 knot untuk jenis pesawat kelas C dengan

jumlah dan tipe mesin tunggal, berbaling – baling kecil.

Ve adalah kecepatan awal ketika meninggalkan landasan pacu

Ve = 60 Mph = 26,87 m/det

a adalah perlambatan rata – rata pada landasan pacu

a = 5 ft/det² = 5 x 0,3048 m/dt = 1,5 m/det²

Jarak titik sentuh Touch Down untuk pesawat = 450 m

Untuk bandara kelas C

Vtd = 121 x 1,15 = 139,15 mil/jam

= ( 139,15 x 1852 ) / ( 60 x 60 ) = 71,58 m/det

Se = 450 + [( 71,58² - 26,87² )/( 2 x 1,5 )] = 1917,47 m

Jarak ini harus dikoreksi terhadap temperatur sebesar 1,5% untuk setiap 10º F

diatas 59º F , dan 3% untuk setiap ketinggian 1000 ft diatas muka air laut.

 Untuk suhu 34º C

F = C. 9/5 + 32

= 34. 9/5 + 32 = 93,2º F

Secara interpolasi:( 93,2- 59 )/10 x 1,5% = 5,13 %

 Koreksi terhadap elevasi :

900
x3%=9%
300
Sehingga total koreksi = 5,13 + 9 = 14, 13 %

Se = (14,13 % x 1917,47 ) + 1917,47 = 29011,32 m  29015 m

Lebar perkerasan = 25 ft = 7,62 m

Daerah aman = 60 ft = 18,29 m

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Catatan : Harga ini akan dikoreksi berdasarkan jarak putar minimum pesawat

dalam pengembangannya.

Direncanakan sudut Exit Taxiway dengan Runway 30º

Stop Distance

Kecepatan pesawat ketika meninggalkan landasan pacu = 30,9 m/det

Perlambatan rata – rata = 1,5 m/det²

Sehingga waktu yang diperlukan untuk berhenti adalah :

Vt = Vo + a.t

= 30,9 + 1,5. t

t = 20,6 det

Jarak untuk berhenti ( stop distance ) :

E1 = Vo. t + ½ a t²

= 30,9. 20,6 + ½. 1,5. 20,6²

= 954,81 m  diambil = 960 m

Jadi jarak untuk berhenti adalah E1 = 960 m

Jika Exit Taxiway dengan Runway bersudut 30º maka :

E2 = E1. sin 30º

= 960 . ½

= 480 m

BAB V
PERHITUNGAN LUAS APRON

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Apron yang direncanakan adalah untuk menampung 5 pesawat. Disini diambil jenis

pesawat B-737-200, dengan data sebagai berikut :

Bentang sayap = 93’00” = 28,35 m

Panjang pesawat = 100’02” = 30,49 m

Jarak roda = 37’04” = 11,30 m

Panjang runway = 5600 ft = 1706,88 m

Bentang sayap = 142,5 ft = 42,79 m

Karena panjang runway yang ada 2400 m, maka pesawat B-737-200 memenuhi syarat.

Radius putar minimum 37’04”, maka :

d = 2r = 2. 37’04” = 74’08” = 22,6 m.

Jarak antara pesawat yang diam ( sudah taxi ) dengan yang bergerak atau yang

sedang taxi adalah 25 ft = 7,5 m.

Jarak antar pesawat di apron juga diambil min 25 ft = 7,5 m.

Sehingga didapat :

Panjang apron

(P) = 5d + 6s

= ( 5 . 22,6 ) + ( 6 . 7,5 )

= 158 m.

Lebar apron

(L) = 3d + 4s

= (3 . 22,6) + (4 . 7,5)

= 97,8 m.

Luas apron = Panjang x Lebar

= 158 x 97,8 = 15452,4 m 2

Gambar Apron

dengan Kapasitas 4 buah Pesawat B-737-200

L–(d+s)

Created by Andra and Maya


d

s
Rekayasa Lapangan Terbang

s d s d s s s s

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

BAB VI

PERHITUNGAN LUAS TERMINAL FASILITAS

Pesawat rencana jenis B-737-200, menurut table 2.1 tentang karateristik pesawat

pengangkut, muatan penumpang = 97 – 136. Rata-rata penumpang diambil 95 % dari jumlah

penumpang maksimal, Maka :

95 % x 136 = 129,2 penumpang

= 130 penumpang.

Asumsi jumlah pemakai ruang tunggu = 130 x (2+1) = 390 orang ( untuk setiap

penumpang membawa 2 orang pengantar )

Asumsi setiap penumpang membawa barang bawaan yang diijinkan memerlukan luas

tempat 2 m2.

Asumsi setiap orang memerlukan ruang/tempat seluas 1,5 m 2.

 Luas ruang tunggu untuk keberangkatan :

( 390. 1,5 ) + ( 130. 2 ) = 845 m 2.

 Luas ruang tunggu untuk kedatangan :

30 % . 845 m2 = 253,5 m2

= 254 m2.

 Luas total = 845 + 254

= 1099 m2

= 1100 m2.

Rencana :

Kebe
Kedatangan rangka 10 m
tan

110 m

BAB VII
Created by Andra and Maya
Rekayasa Lapangan Terbang

PERHITUNGAN PERKERASAN RUNWAY

Kelas bandara C, diketahui data sebagai berikut :

Panjang Runway = 1500 m

Jenis pesawat = Boeing (B-737-200)

Berat struktural lepas landas = 100.000 lb

Tekanan roda = 85 Psi

CBR Subgrade = 4%

CBR SubBase ( Tanah lempung kepasiran) = 20 %

CBR Base ( Batu pecah kelas B ) = 80 %

Surface ( Aspal beton ) = Laston Ms 744

Konfigurasi roda pesawat = Dual

Dimensi = 30,5 in.

Asumsi roda depan menahan gaya 10% dan roda belakang menahan gaya 90% :

P = ¼. 90%. 100.000

= 22.500 lb

Dengan CBR Subgrade = 4%, P = 22.500 lb dan tekanan kemampuan tipikal 85 Psi,

dari grafik diagram perencanaan perkerasan lentur untuk roda ganda didapat :

Untuk tekanan 100 Psi  T100 = 37,5 inch.

Untuk tekanan 75 Psi  T75 = 32,5 inch.

Maka untuk tekanan 85 Psi dengan interpolasi didapat :

85 – 75
T85 = ( T 100 - T75 ) + T75
100 – 75

85 – 75
= ( 37,5 – 32,5 ) + 32,5
100 – 75
= 34,5 inch

= 87,63 cm  88 cm.

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Mencari tebal sub Base dengan CBR 20%

T20100 = 13,125 inch

T2075 = 10,313 inch

85 – 75
T20 85
= ( 13,125 – 10,313 ) + 10,313
100 – 75
= 11,438 inch

= 29,05 cm  30 cm.

Tebal surface diasumsikan = 6” = 15,24 cm, diambil 15 cm.

Maka tebal Base = 88 – ( 15 + 30 )

= 43 cm.

Gambar rencana perkerasan :

LASTON MS 744 15 cm

BASE 80%
BATU PECAH 43 cm

30 cm
SUB BASE 20%

SUB GRADE 5 %

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

BAB VIII

PERENCANAAN DRAINASE

Dari konfigurasi Airport diketahui :

Lebar perkerasan : 30 m dengan kemiringan melintang = 1,5%.

Bahu landasan : 15 m dengan kemiringan melintang = 2,5%.

Daerah aman : 150 m dengan kemiringan melintang = 5%.

2,5 % 1,5 % 1,5 % 2,5 %


5% 5%

75 m 7,5 m 30 m 7,5 m 75 m

Perhitungan Drainase Runway :

Diketahui : nd Aspal = 0,013 C Aspal = 0,90

nd Tanah dasar = 0,02 C Tanah dasar = 0,8

nd rumput = 0,04 C rumput = 0,20

1. Perhitungan tc ( time of consentration )

Tof = ( 2/3. 3,28. L. nd/so)0,167

Tof = ( 2/3. 3,28. 15. 0,013/0,015)0,167 = 1,232 menit

Tof = ( 2/3. 3,28. 7,5. 0,02/0,025)0,167 = 1,130 menit

Tof = ( 2/3. 3,28. 75. 0,04/0,05)0,167 = 1,758 menit

Tof total = 4,120 menit

Ldf = 1500 + ( 2. 150 ) = 1800 m.

Tdf = Ldf / 60. V

Tdf = 1800 / 60. V

= 30 /V

Tc = Tof + Tdf

= 4,12 + 30.V

2. Menghitung intensitas

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

I = R/24 [ 24/Tc ]2/3 ; diambil R = 300 mm

= 300/24 [ 24/(4,12 + 30/V) ] 2/3

3. Menghitung debit rencana.

Q = 0,278 C.I.A

= 0,278 I ( C1A1 + C2A2 + C3A3 )

= 0,278. I . { 0,9 .(15. 1500) + 0,8. (7,5 .1500) + 0,2. (75 .1500) } . 10 -6

= 0,0143865 . I

4. Menghitung dimensi saluran

Direncanakan saluran penampang hidrolis berbentuk trapesium 1/2 heksagonal dengan :

panjang sisi =Y

Kedalaman ( Y’) = 3/4. Y

Luas penampang ( A ) = Y 2 3 dan R = 1/2. Y

Tinggi jagaan ( F ) = (0,5. Y)

Rumus Manning :

V = 1/n. R2/3. S1/2 ; n = 0,025 S = 0,2%

= 1/0,025. (1/2 Y) 2/3 (0,002)1/2

= 1,127 Y 2/3

Y = 0,887 V3/2

5. Menghitung daya tampung debit dari saluran (Qs)

Qs = V. A

= V. Y 2 3

Agar debit rencana yang diakibatkan oleh besarnya intensitas curah hujan (Qr) dapat

ditampung didalam saluran maka disyaratkan :

Qr  Qs

Dengan Trial & Error didapat :

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

1 V (m/det) 0,510 0,520


2 Tc = 4,12 + 30 / V 62,944 61,812
2/3
3 I = 300/24 [24/(4,12+30/V)] 6,573 6,653
4 Qr = 0,0143865 . I 0,095 0,096
3/2
5 Y= 0,887 . V 0,323 0,333

6 Qs = V . Y 2 . V3 0,092 0,100
Qr < Qs NO YES

Didapat : Panjang sisi ( Y ) = 0,333 m

Kedalaman ( Y’) = 3/4 Y = 0,250 m

Freeboar ( F ) =  (0,5. Y’) = 0,354 m

Lebar permukaan ( T ) = Y + 2  3. Y’

= 0,333 + 2  3. 0,250 = 1,199 m

Gambar Saluran :

1,199 m

0,354 m

0,250 m

0,333 m

Perhitungan Drainase Apron :

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Dari konfigurasi Airport diketahui :

Lebar perkerasan : 30 m dengan kemiringan melintang = 1,5%.

Bahu landasan : 15 m dengan kemiringan melintang = 2,5%.

Daerah aman : 150 m dengan kemiringan melintang = 5%.

2,5 % 1,5 % 1,5 % 2,5 %


5% 5%

75 m 7,5 m 30 m 7,5 m 75 m

Merencanakan saluran yang terletak disekeliling apron dengan data :

nd Aspal = 0,013 C Aspal = 0,9

1. Perhitungan tc

Tof = ( 2/3. 3,28. 97,8. 0,013/0,001)0,167

= 1,986 menit.

Tdf = 158 / 60.V

= 2,132/V

Tc = 1,986 + ( 2,132/V )

2. Menghitung intensitas

I = R/24 [ 24/Tc ]2/3 ; diambil R = 300 mm

= 300/24 [ 24/(1,986 + 2,132/V) ] 2/3

3. Menghitung debit rencana.

Q = 0,278 C.I.A

= 0,278. {0,9. I. (97,8. 158,9 )} . 10-6

= 0,0021664. I

4. Menghitung dimensi saluran

V = 1/n. R2/3. S1/2

= 1/0,025. (1/2 Y) 2/3 (0,001)1/2

= 1,7968 Y 2/3

Y = 1,255 V3/2

5. Menghitung daya tampung debit dari saluran (Qs)

Qs = V. A

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

= V. Y 2 3

Qr  Qs (syarat)

Dengan Trial & Error didapat :

Didapat : Panjang sisi ( Y ) = 0,306 m

Kedalaman ( Y’) = 3/4 Y = 0,230 m

Freeboar ( F ) =  (0,5. Y’) = 0,339 m

Lebar permukaan ( T ) = Y + 2  3. Y’

= 1,103 m

Gambar Saluran :

1,103 m

0,339 m

0,230 m

0,306 m

Perhitungan Drainase Taxiway :

2% 2%
1,5 % 1,5 %

Created by Andra and Maya

13,5 m 4,165 4,165 13,5 m


m m
Rekayasa Lapangan Terbang

1. Perhitungan tc

Tof Aspal = ( 2/3. 3,28. 4,165. 0,013/0,02)0,167 = 0,971 menit

Tof Tanah = ( 2/3. 3,28. 13,5. 0,013/0,02)0,167 = 1,300 menit

Tof total = 2,271 menit

Tdf = 420 / 60. V

= 7/V

Tc = 2,271 + 7/V

2. Menghitung intensitas

I = R/24 [ 24/Tc ]2/3 ; diambil R = 300 mm

= 300/24 [ 24/(2,271 + 7/V) ]2/3

3. Menghitung debit rencana.

Q = 0,278 C.I.A

= 0,278 I ( 0,9. 4,165. 420 + 0,8. 13,5. 420 ) 10 -6

= 0,00171. I

4. Menghitung dimensi saluran

V = 1/n. R2/3. S1/2

= 1/0,025. (1/2 Y) 2/3 (0,01)1/2

= 2,520 Y 2/3

Y = 0,397 V3/2

5. Menghitung daya tampung debit dari saluran (Qs)

Qs = V. A

= V. Y 2 3

Qr  Qs (Syarat)

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

Dengan Trial & Error didapat :

1 V (m/det) 0,570 0,580


2 Tc = 2,271 + 7 / V 14,552 14,340
2/3
3 I = 300/24 [24/(2,271+7/V)] 17,449 17,621
4 Qr = 0,00171 . I 0,030 0,030
3/2
5 Y= 0,397 . V 0,171 0,175

6 Qs = V . Y 2 . V3 0,029 0,031
Qr < Qs NO YES

Didapat : Panjang sisi ( Y ) = 0,175 m

Kedalaman ( Y’) = 3/4 Y = 0,131 m

Freeboar ( F ) =  (0,5. Y’) = 0,256 m

Lebar permukaan ( T ) = Y + 2  3. Y’

= 0,175 + 2  3. 0,131 = 0,629 m

Gambar Saluran :

0,629 m

0,256 m

0,131 m

0,175 m

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

BAB IX

PERENCANAAN GORONG-GORONG

Dari perhitungan sebelumnya :

Qr = 0,0021664 I  Tc = 14,340 I = 27,259

Sehingga didapat Qr = 0.0021664 . 27,259 = 0,059m 3/ detik

Dari rumus Manning, V yang diambil = 0,390 m/ detik

maka Qd = V . A = 0,39 . 1/8. (  - sin  ) d2

Menentukan dimensi gorong – gorong :

Direncanakan gorong – gorong terisi setengah ( 50% Luas).

Qd min = 0,07 m3 / detik

 = 180°

Qd = 0,39 . 1/8 . 3,14 . d²

0,048. 3,14 . d² > 0,07

d²> 0,458

d > 0,677 m

Diambil d = 0,677 m  untuk terisi penuh !

Karena direncanakan hanya terisi 50% , maka :

d² > 100/50. 0,677

d > 1,164

Diambil d = 0,8 m, maka :

Qd = 0,39. 1/8 . 3,14 . 0,8² = 0,098 > 0,07 m 3 /detik  OK !!

0,8 m

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan

ilmu-Nya kepada kita maka tugas ini dapat terselesaikan.

Tugas ini berjudul “ Tugas Terstruktur Rekayasa Lapangan Terbang “ dan tugas ini

kami susun dalam rangka pelaksanaan tugas Mata Kuliah Rekayasa Lapangan Terbang

semester VI tahun 2003 / 2004 oleh pembimbing kami.

Dalam penyusunan tugas ini tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :

1.Dosen pembimbing tugas : Hery Azwansyah ,ST,MT.

2.Dosen Mata Kuliah : Hery Azwansyah ,ST,MT/ Ir. H. Wahyu S, MT

3.Pihak lain yang telah membantu.

Harapan kami, semoga Tugas yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Untuk itu kami juga tidak menutup kekurangan atas diri kami dalam penulisan

makalah ini. Serta kami juga mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan Tugas yang

kami buat ini

Pontianak , 30 Mei 2004

Penulis

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................
i

DAFTAR ISI............................................................................................................................
i

PENDAHULUAN.....................................................................................................................
1

ANALISA HIDROLIS.........................................................................................................
1
MEERCU OGEE..........................................................................................................
7
PERENCANAAN KOLAM
OLAKAN....................................................................12
PERENCANAAN PINTU
PEMBILAS..................................................................15
PERENCANAAN
INTAKE.....................................................................................20
PERENCANAANUNDERSLUICE.........................................................................2
3
PERENCANAAN KANTONG
LUMPUR..............................................................27

ANALISA
KONTRUKSI........................................................................................................30
BERAT SENDIRI
BENDUNG...............................................................................31
AKIBAT GAYA
GEMPA...........................................................................................31
AKIBAT TEKANAN
LUMPUR..................þE..........................................................32
AKIBAT TEKANAN
AIR.......................................................................................33
AKIBAT TEKANAN
TANAH................................................................................35

Created by Andra and Maya


Rekayasa Lapangan Terbang

AKIBAT GAYA-GAYA UPLIFT


PRESSURE....................................................36
PENETAPAN UKURAN TEMBOK
TEGAK........................................................45
PENETAPAN JEMBATAN
PELAYANAN.........................................................47

RESUME...................................................................................................................................
51

DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................................................54

Created by Andra and Maya

Anda mungkin juga menyukai