Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan kami kesehatan sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan
laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar dengan baik dan tepat pada waktunya. Isi
dari laporan ini adalah pemaparan pengetahuan tentang beberapa judul bahasan
teori yang ada dalam pembahasan Fisika Dasar.
Kami selaku penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam
penyusunan laporan ini.
Jakarta,
Kelompok 2
1|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : BANDUL MATEMATIS
1.1 TUJUAN
1.2 ALAT
1.3 DASAR TEORI
1.4 CARA KERJA
1.5 LEMBAR PENGAMATAN
1.6 TUGAS PENDAHULUAN
1.7 TUGAS AKHIR
BAB II : MODULUS ELASTISITAS
2.1 TUJUAN
2.2 ALAT
2.3 DASAR TEORI
2.4 CARA KERJA
2.5 LEMBAR PENGAMATAN
2.6 TUGAS PENDAHULUAN
2.7 TUGAS AKHIR
BAB III : MODULUS PUNTIR
3.1 TUJUAN
3.2 ALAT
3.3 DASAR TEORI
3.4 CARA KERJA
3.5 LEMBAR PENGAMATAN
3.6 TUGAS PENDAHULUAN
3.7 TUGAS AKHIR
BAB IV : TETAPAN PEGAS
4.1 TUJUAN
4.2 ALAT
4.3 DASAR TEORI
4.4 CARA KERJA
4.5 LEMBAR PENGAMATAN
4.6 TUGAS PENDAHULUAN
4.7 TUGAS AKHIR
2|Page
BAB V : PENGUKURAN BENDA PADAT
5.1 TUJUAN
5.2 ALAT
5.3 DASAR TEORI
5.4 CARA KERJA
5.5 LEMBAR PENGAMATAN
5.6 TUGAS PENDAHULUAN
5.7 TUGAS AKHIR
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
3|Page
BAB I
BANDUL MATEMATIS
1.1 TUJUAN
1.2 ALAT
1 Bandul
2 Meteran
4|Page
1.3 DASAR TEORI
T=2π
√I
g
Keterangan :
l : Panjang tali
g : Percepatan gravitasi
5|Page
3. Setelah itu berikan simpangan sudut (sepanjang 10 cm ) atau 45◦.
6|Page
6. Lakukanlah langkah 3 s/d 5 dengan panjang tali yang berbeda – beda
dari 30 cm hingga 18 cm.
7|Page
1.5 LEMBAR PENGAMATAN
T = t/n
Ket :
t = Waktu
N = Banyaknya Ayunan
8|Page
1.6 TUGAS PENDAHULUAN
1.
9|Page
3.
Gradien Titik Potong
b = N (xy) - x . y a = 1 (y–bx)
N x² - ( x )² N
10 | P a g e
1.7 TUGAS AKHIR
1. Percepatan gravitasi
Pada rumus
g = 4π² l
T²
2. Percepatan gravitasi
Pada grafik
g = 4π².b
g = 4 (3,14)² . 9
g = 39,43 . 9
g = 354,94
11 | P a g e
Rumus Grafik
354,94 9,16
3. Jika digunakan θ besar maka akan menyebabkan simpangan yang
besar dan mampu mempengaruhi besar perhitungan gravitasinya,
maka digunakanlah sudut kecil (biasanya < 5°) agar didapatkan besar
gravitasi yang sesuai, karena jikalau θ kecil maka sin (θ) ≈ θ .
ΣF =ma
-mg sin Φ = m d²s/dt²
12 | P a g e
BAB II
MODULUS ELASTISITAS
2.1 TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan
modulus elastisitas (E) dari beberapa zat padat dengan metode
pelenturan.
2.2 ALAT
1 Meteran
2 Kayu I
3 Kayu II
13 | P a g e
4 Beban
Skala
14 | P a g e
2.3 DASAR TEORI
Sebuah bataang R diletakkan si atas dua titik tumpu T dan
dipasang kait K di tengah-tengah batang tersebut, kemudian di kait K
tersebut diberi beban B yang berubah-ubah besarnya,pada K terdapat
garis rambut G yang dibelakangnya di pasang skala S dengan cermin di
sampingnya . Bila B ditambah atau dikurangi maka G akan
turun/naik .kedudukan G dapat dibaca pada skala.untuk mengurangi
kesalahan pembacaan, maka pembacaan harus dilakukan supaya berimpit
dengan bayangannya pada cermin.
f= B.l3 = B.l3
48.E.I 4.E.b.h
Keterangan :
E : Modulus elastisitas l : panjang dari tumpuan 1 ke 2
b : Lebar batang I : momen inersia linear batang
terhadap garis netral
h : Tebal batang f : pelenturan
15 | P a g e
.
4. Jarak titik tumpu diatur sejauh 80 cm dengan jarak kanan dan kiri
sama terhadap skala baca.
16 | P a g e
5. Letakan batang uji 1 (tebal) dan berikan beban awalyang telah
disiapkan, kemudian ukurlah kelenturan yang dihasilkan dan catatlah
hasil pengukuran di Form Pengambilan Data.
6. Setelah itu tambahkan beban uji, lalu catat kembali hasil kelenturan
yang didapat kedalam Form Pengambilan Data , lakukan percobaan
ini sebanyak 5 kali.
17 | P a g e
2.5 LEMBAR PENGAMATAN
18 | P a g e
x y
No Massa(kg) Kelenturan f = f-fo M(kg) f x.y x2
1 200 gr 3,1 cm 0,2 kg 0,1 cm 0,02 kg cm 0,04 kg2
2 500 gr 3,3 cm 0,5 kg 0,3 cm 0,15 kg cm 0,25 kg2
3 700 gr 3,4 cm 0,7 kg 0,4 cm 0,28 kg cm 0,49 kg2
4 2000 gr 4 cm 2 kg 1 cm 2 kg cm 4 kg2
5 2500 gr 4,3 cm 2,5 kg 1,3 cm 3,25 kg cm 6,25 kg2
Σx = 5,9 kg Σy = 3,1 cm Σx.y = 5,70 kg cm Σx2 = 11,03 kg
Kelenturan Awal Kayu (fo) = 3
2. E = N / m²
I = Kg / m²
I = m. r² = [M] [L]²
E = (F/A) / (ΔL/L)
19 | P a g e
= F.L / (A.ΔL) --> F = m.ΔL
= m. ΔL.L / A. ΔL
= m. L / A
1. Percobaan I
Gradien Titik Potong
b = N (xy) - x . y a = 1 (y–bx)
N x² - ( x )² N
20 | P a g e
0,5 0,1
1 0,2
1,5 0,3
2 0,4
2,5 0,5
1.
Percobaan II
Gradien Titik Potong
b = N (xy) - x . y a = 1 (y–bx)
N x² - ( x )² N
21 | P a g e
0,7 0,38
2 1,03
2,5 1,28
1. Modulus Elastisitas
Pada grafik
E = l³
4 b h³ b
Percobaan I
E1 = (0,8)³ = 11,42 x 10
Percobaan II
E2 = (0,8)³ = 0,02 x 10
Modulus Elastisitas
Pada rumus
E = B l³
4bhf
22 | P a g e
Percobaan I
E1 = 0,5 (0,8)³ = 0,091 x 10
4. . 0,1
E2 = 1 (0,8)³ = 0,091 x 10
4. . 0,2
E4 = 2 (0,8)³ = 0,091 x 10
4. . 0,4
Percobaan II
E1 = 0,2 (0,8)³ = 0,036 x 10
4. . 0,1
23 | P a g e
E4 = 2 (0,8)³ = 0,036 x 10
4. .1
Perbandingan nilai E
Rumus Grafik
Percobaan I 0,091 x 10 11,42 x 10
Percobaan II 0,033 x 10 0,02 x 10
24 | P a g e
BAB III
MODULUS PUNTIR
3.1 TUJUAN
3.2 ALAT
1
Penjepit Batang
25 | P a g e
2 Jangka Sorong
3 Beban (50gr)
4 Meteran
26 | P a g e
Sebuah batang dijepit keras-kera pada salah satu ujungnya T dan
ujung yang lain bebas berputar dan padanya dipasang keras-keras sebuah
roda dengan pertolongan katrol dan diberi beban pada ujung talinya
maka roda itu akan menghasilkan momen M terhadap batang tersebut.
Dengan jarum penunjuk yang melekat pada batang dan pembagian skala S dapat
dibaca sudut puntiran batang.Maka modulus puntiran dapat dihitung dari:
G = 2.M.L
R4
atau
G = 360.g.r.L.m
Π2.R4.θrad
Keterangan:
G : Modulus puntir (Modulus geser)
M : Momen yang bekerja pada batang
L : Panjang batang yang dipuntir
R : Jari-jari batang yang dipuntir
θ : Sudut puntiran dalam radial
g : Percepatan gravitasi
r : Jari-jari roda P
m : Masa beban-beban
α : Sudut puntiran dalam derajat
27 | P a g e
2. Periksa kebebasan gerak puntiran ujung batang yang beroda , dan
periksalah apakah momen sudah akan diteruskan ke seluruh batang .
28 | P a g e
5. Berikan beban pada roda puntir dan amatipergerakan jarum penunjuk
pada busur dan catatlah hasilnya pada Form Pengambilan Data.
6. Lakukan poin ke 5 secara berturut turut hingga semua beban uji yang
diberikan asisten dapat diuji
29 | P a g e
3.5 LEMBAR PENGAMATAN
30 | P a g e
No Massa(gr) Derajat Puntiran x y x.y x2
(ά) M(kg) (Rad)
1 500 gr 2° 0,5 kg 0,035 Rad 0,017 kg Rad 0,25 kg2
2 1000 gr 3° 1 kg 0,052 Rad 0,052 kg Rad 1 kg2
3 1500 gr 7° 1,5 kg 0,122 Rad 0,183 kg Rad 2,25 kg2
4 2000 gr 9° 2 kg 0,157 Rad 0,314 kg Rad 4 kg2
5 2500 gr 11° 2,5 kg 0,192 Rad 0,480 kg Rad 6,25 kg2
Σx = 7,5 kg Σy = 0,558 Rad Σx.y = 1,046 kg Rad Σx2 = 13,75 kg2
Misal:
1® = 1/57,3 Rad
= 0,0175 Rad
31 | P a g e
Regangan geser ∆x| L θ
3.
Gradien Titik Potong
b = N (xy) - x . y a= 1 (y–bx)
N x² - ( x )² N
32 | P a g e
b = 5(1,046) – (7,5 . 0,558) a = 1/5 ( 0,558 – 0,08 . 7,5 )
5 (13,75) – (7,5)² a = 1/5 ( 0,558 – 0,6 )
2.
33 | P a g e
3. Modulus puntir
Pada grafik
G = 360 . g . r . L
π² . R . b
Modulus puntir
Pada rumus
G= 360 . g . r . L . m
π² . R . θ
34 | P a g e
G1 = 360 . 10 . 0,04 . 0,5 . 0,5 = 6,52 x 10
(3,14) (0,002) . 0,035
G2 = 360 . 10 . 0,04 . 0,5 . 1 = 8,78 x 10
(3,14) (0,002) . 0,052
35 | P a g e
BAB IV
TETAPAN PEGAS
4.1 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk Mengungkapkan hokum
hooke untuk sebuah pegas. Dan untuk mengukur percepatan gravitasi
dengan putaran sebuah pegas.
4.2 ALAT
No Nama Alat Gambar Alat
36 | P a g e
1 Pegas
2 Statif
3 Beban
4 Meteran
37 | P a g e
F = k.x ……….…….(1)
Keterangan :
k : Tetapan gaya pegas
x : Pertambahan panjang
Keterangan :
T : Waktu getar pegas
M’ : Total masa yang bekerja pada pegas
k : Tetapan gaya pegas
38 | P a g e
A. Hukum Hooke
1. Gantungkan penyangga beban pada pegas dan ukur panjang pegas
dan catatlah pada Form Pengambilan Data sebagai Lo.
B. Periode Getaran
39 | P a g e
1. Pasang beban awal, lalu tarik pegas ke bawah sejauh jarak yang
ditentukan.
40 | P a g e
4.5 LEMBAR PENGAMATAN
41 | P a g e
5 250 gr 0,17 m 0,06 m 2,45 N 0,147 Nm 0,0036 m3
Σx = 0,19 m Σy = 7,35 N Σx.y = 0,336 Nm Σx = 0,0087 m2
2
g = 9,8 m/s2
T = t/n
Ket :
t = Waktu
n = Banyakmya Getaran
1.
42 | P a g e
2. Pertambahan panjang yang timbul berbanding lurus dengan gaya
tarik yang diberikan. Hal ini pertama kali diselidiki pada abad 17 oleh
seorang arsitek berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke.
Hooke menyelidiki hubungan antara gaya tarik yang diberikan
pada sebuah pegas dengan pertambahan panjang pegas tersebut. Hooke
menemukan bahwa pertambahan panjang pegas yang timbul berbanding
lurus dengan gaya yang diberikan.
43 | P a g e
Keterangan:
F = gaya yang diberikan pada pegas (N)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
1. Percobaan I
Gradien Titik Potong
b = N (xy) - x . y a = 1 (y–bx)
N x² - ( x )² N
44 | P a g e
b = 0,26
0,01
b = 26
2. Konstanta pegas
Pada grafik
K = F / ∆x
Percobaan I
K1 = 0,74 / 0,01 = 74
K2 = 1,26 / 0,03 = 42
K3 = 1,52 / 0,04 = 38
K4 = 1,78 / 0,05 = 35,6
K5 = 2,04 / 0,06 = 34
45 | P a g e
4. Konstanta pegas
T = 2π M’ / K
K= M .......................(2)
T² / (2π)²
Percobaan II
K1 = 0,05 =5
(0,65)² / (2. 3,14)²
K1 = 0,1 = 10
(0,66)² / (2. 3,14)²
46 | P a g e
K1 = 0,15 = 15
(0,66)² / (2. 3,14)²
K1 = 0,2 = 20
(0,74)² / (2. 3,14)²
K1 = 0,25 = 25
(0,75)² / (2. 3,14)²
Rata – rata = 15
T = 2π l / 2g ...................... (4)
K= M .......................(2)
T² / (2π)²
K1 = 0,05 = 8,33
( 0,49 )² / ( 2. 3,14 )²
K2 = 0,1 = 14,28
( 0,53 )² / ( 2. 3,14 )²
K3 = 0,15 = 21,42
( 0,54 )² / ( 2. 3,14 )²
K4 = 0,2 = 28,57
( 0,56 )² / ( 2. 3,14 )²
K5 = 0,25 = 31,25
( 0,58 )² / ( 2. 3,14 )²
47 | P a g e
Rata – rata = 20,77
5. Gaya gravitasi
T = 2π l / 2g ......................... (4)
g= l .......................(2)
2. T² / (2π)²
g1 = 0,12 =6
2. ( 0,65 )² / ( 2. 3,14 )²
g2 = 0,14 =7
2. ( 0,66 )² / ( 2. 3,14 )²
g3 = 0,15 = 7,5
48 | P a g e
2. ( 0,66 )² / ( 2. 3,14 )²
g4 = 0,16 =8
2. ( 0,74 )² / ( 2. 3,14 )²
g5 = 0,17 = 8,5
2. ( 0,75 )² / ( 2. 3,14 )²
BAB V
5.1 TUJUAN
49 | P a g e
5.2 ALAT
No Nama Alat Gambar Alat
1 Jangka Sorong
2 Balok Hitam
3 Balok Silver
4 Balok Emas
50 | P a g e
Volume benda padat dapat dilakukan dengan pengukuran benda
nya tersebut atau dimensinya (jika bentuk benda berturan) dan untuk
benda tidak beraturan digunakan pengukuran dengan prinsip
Archimedes. Pengukuran benda yang beraturan bentuknya bisa juga
disebut dengan cara statis, yaitu mengukur panjang, lebar dan tebal
benda tersebut di lain tempat. Pengukuran benda yang tidak beraturan
dilakukan dengan prinsip Archimedes atau dengan cara dinamis.yaitu
dengan mencelupkan benda padat kedalam gelas ukur yang berisi air
yangsebelumnya sudah diukur massa di udaranya, kemudian setelah
dicelupkan didapatlah massa yang baru yaitu massa di air. Volume benda
padat ini adalah selisih massa di udara dengan massa di air.
51 | P a g e
5.5 LEMBAR PENGAMATAN
52 | P a g e
3 Balok Silver cm cm cm cm cm cm cm cm cm
3,17 3,00 3,09 1,73 2,03 2,00 1,01 1,05 1,09
Rata – rata
cm cm cm cm cm cm cm cm cm
Pengukuran Benda Padat
Volume
V1 = 5,53 cm3
V2 = 6,39 cm3
V3 = 6,78 cm3
Rho
ρ 1 = 9,11 gr/cm3
ρ 2 = 7,41 gr/cm3
ρ 3 = 2,40 gr/cm3
53 | P a g e