Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan praktikum ini bisa lancar dan
selesai tepat pada waktunya. Kedua kalinya kami selaku penulis dan
penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak
yaitu :

1. Bapak Satria Wibawa, selaku dosen pengampu mata kuliah


Fisika Dasar Universitas Mercu Buana Jakarta Kampus Meruya.
2. Farah Devina dan Ridho selaku Asisten Dosen mata kuliah
Fisika Dasar Universitas Mercu Buana Jakarta Kampus
Meruya.
3. Teman-teman Prodi Teknik Sipil mata kuliah Fisika Dasar
Universitas Mercu Buana Jakarta Kampus Meruya.
4. Teman-teman mahasiswa dan mahasiswi Universitas Mercu Buana.

5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang
telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan praktikum dan
penyusunan laporan praktikum ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang


setimpa kepada mereka yang sudah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal ‘Alamin.
Dan juga kami berharap ilmu yang kami dapatkan dalam praktikum ini
dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri dan juga untuk orang lain.

Jakarta, 11 November 2017

Penulis

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | KATA 1


PENGANTAR
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………… 1
Daftar Isi………………………………………………………. 2
Bab 1 Bandul Matematis………..……………………………. 3
1.1 Tujuan Praktikum...…………………………………….. 3
1.2 Alat dan Bahan…………………………………………. 3
1.3 Teori………...………………………………………….. 3
1.4 Cara Kerja……………………………………………… 5
1.5 Lembar Pengamatan...…………………………………. 5
1.6 Tugas Pendahuluan…………………………………….. 6
1.7 Tugas Akhir……...……………...……………………… 7
Bab 2 Modulus Elastisitas………..……………………………. 9
2.1 Tujuan Praktikum...……………………………………... 9
2.2 Alat dan Bahan………………………………………….. 9
2.3 Teori………...…………………………………………... 9
2.4 Cara Kerja………………………………………………. 10
2.5 Lembar Pengamatan...…………………………………... 10
2.6 Tugas Pendahuluan……………………………………... 11
2.7 Tugas Akhir……..……………………………………… 11

Bab 3 Tetapan Gaya Pegas dan Percepatan Gravitasi………… 13

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | DAFTAR ISI 2


3.1 Tujuan Praktikum...…………………………………….. 13

3.2 Alat dan Bahan…………………………………………. 13

3.3 Teori………...………………………………………….. 13

3.4 Cara Kerja………………………………………………. 14

3.5 Lembar Pengamatan...…………………………………... 14

3.6 Tugas Pendahuluan……………………………………... 15

3.7 Tugas Akhir……......……………………………………. 15

Bab 4 Bandul Matematis…………………………...…………. 17


4.1 Tujuan Praktikum...…………………………………….. 17

4.2 Alat dan Bahan…………………………………………. 17

4.3 Teori………...…………………………………………… 17

4.4 Cara Kerja………………………………………………. 18

4.5 Lembar Pengamatan...………………………………….. 18

4.6 Tugas Pendahuluan……………………………………... 19

4.7 Tugas Akhir……..……………………………………… 20

Bab 5 Pengukuran Benda Padat...…………………...………… 23


5.1 Tujuan Praktikum...…………………………………….. 23

5.2 Alat dan Bahan…………………………………………. 23

5.3 Teori………...…………………………………………... 23

5.4 Cara Kerja………………………………………………. 23

5.5 Lembar Pengamatan...…………………………………... 24

5.6 Tugas Akhir……...……………………………………… 25

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | DAFTAR ISI 3


BAB 1
BANDUL MATEMATIS
4.1 Tujuan Praktikum
 Mengukur percepatan gravitasi (g) dengan menggunakan simple
pendulum.

4.2 Alat dan Bahan


 Set alat bandul matematis
 Stop watch
 Mistar ukur

4.3 Teori
Bila suatu bandul diberi simpangan sudut dari posisi setimbang dan
kemudian dilepas, maka pendulum (bandul) itu akan bergerak harmonis.
Bila 𝜃 “cukup kecil” maka periode ayunannya adalah :
5 𝑻 = 𝟐𝝅√𝒍⁄𝒈 … … … … … . (𝟑. 𝟏)
Dimana :
l : Panjang tali
g : Percepatan gravitasi di tempat percobaan
Grafik
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)−∑ 𝑥.∑ 𝑦
1. Hitungan gradient dengan rumus: 𝑏 =
𝑁.
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan: 𝑎 = (∑ 𝑦 − 𝑏 ∑ 𝑥)
𝑁
3. Persamaan garis: 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎

Rumus g pada grafik: 𝑔 = 4. 𝜋 2 . 𝑏 … … … … … … (3.2)

4.4 Cara Kerja


1. Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali percobaan dengan panjang
tali 30, 27, 24, 21, 18 cm
2. Memasang tali pada ujung penyangga bandul kemudian memasang beban
yang besarnya ditentukan oleh asisten dengan panjang tali yang sudah
ditentukan
3. Melepaskan simpangan sudut (sepanjang 10 cm) atau 45º
4. Melepaskan beban tersebut dan dibiarkan mengayun sebanyak 20 kali
ayunan.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | BAB 1 4


BANDUL MATEMATIS
5. Catat waktu yang ditempuh selama 20 kali ayunan tersebut ke dalam Form
Pengambilan Data yang sudah diberikan asisten.
6. Catat waktu yang telah terukur kedalam Form Pengambilan Data.
7. Melakukan langkah 3 s/d langkah 7 sampai percobaan yang terakhir yaitu
dengan panjang tali 18 cm.
8. Melakukan hal yang sama yaitu langkah 1 s/d 7 dengan mengganti beban
yang lebih kecil yang telah disediakan oleh asisten..

4.5 Lembar Pengamatan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Lembar 5


Pengamatan
4.6 Tugas Pendahuluan
1. Periode ayunan sederhana dapat ditulis :
𝑇 = 2𝜋√𝑙/𝑔

2. Apa yang dimaksud dengan gerak harmonis sederhana (simple pendulum


motion)
3. Secara matematis, ramalkan bentuk grafik 𝑓𝑣𝑠 (𝑇 2 )
Jawab :
1. 𝑇 = 2𝜋√𝑙/𝑔
𝑇 = 2𝑥3,14√0,3/9,8
𝑇 = 1,10

2. Gerak harmonis sederhana adalah adalah gerak bolak-balik suatu benda


melalui titik keseimbangannya tanpa teredam. Beberapa benda yang
melakukan gerak harmonik sederhana antara lain gerak benda pada ayunan
sederhana, gerak benda pada lintasan licin yang berbentuk busur lingkaran,
gerak benda yang digetarkan pada pegas, dan gerak zat cair yang digerakkan
naik turun pada sebuah pipa U. Atau dengan kata lain benda yang bergerak
harmonis sederhana pada ayunanan sederhana memiliki periode alias waktu
yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu gerakan secara lengkap. Benda
melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik
dimana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.

3. Gradien ( m ) b

𝑁. ∑(𝑥. 𝑦) − ∑𝑥. ∑𝑦
𝑏=
𝑁. ∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

= 5 .128,61 − 120 . 5,21


5 . 2970 − (120)2
643,05−625,2
= 14850−14400
17,85
= 450

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | 6


= 0,04
 Titik potong kurva a

1
𝑎= (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
𝑁
1
= (5,21 − (0,04.120)
5
1
= . 0,041
5
= 0,082
 Persamaan garis
𝑦1 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,04.30 + 0,082
= 1,2 + 0,082
= 1,28
𝑦2 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,04 . 27 + 0,082
= 1,08 + 0,082
= 1,16
𝑦3 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,04 . 24 + 0,082
= 0,96 + 0,082
= 1,04
𝑦4 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,04 . 21 + 0,082
= 0.84 + 0,082
= 0,92
𝑦5 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,04.18 + 0,082
= 0,80

T ( Kuadrat ) Panjang tali


1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
30 27 24 21 18

T ( Kuadrat ) Panjang tali


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | 7
4.7 Tugas Akhir
1. Dengan melihat Grafik antara 𝑙 dan T2 , hitunglah besar percepatan
gravitasi ditempat percobaan saudara.
2. Bandingkan hasil yang saudara peroleh dari rumus (3-1) dengan g yang
didapat dari rumus grafik.
3. Mengapa simpangan yang diberikan harus kecil.
4. Hal-hal apa saja yang menyebabkan kesalahan pada percobaan saudara
5. Berikan kesimpulan dari percobaan ini!
Jawab :
1. Grafik ( bandul besar )

T ( Kuadrat ) Panjang tali


1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
30 27 24 21 18

T ( Kuadrat ) Panjang tali

• Percepatan Gravitasi untuk bandul Besar

𝑔 = 4. 𝜋 2 . 𝑏
𝑔 = 4. 3,142 . 0,082
𝑔 = 3,234

2. Perbandingan percepatan grafitasi (3.1) dengan rumus grafik


𝑇 = 2𝜋√𝑙/𝑔
= 2𝑥3,14√0,3/9,8
= 1,10
𝑇 = 2𝜋√𝑙/𝑔
= 2𝑥3,14√0,27/9,8
= 1,04
𝑇 = 2𝜋√𝑙/𝑔
= 2𝑥3,14√0,24/9,8
= 0,98

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 8


𝑇 = 2𝜋√𝑙/𝑔
= 2𝑥3,14√0,21/9,8
= 0,91
𝑇 = 2𝜋√𝑙/𝑔
= 2𝑥3,14√0,18/9,8
= 0,85

Dapat disimpulkan bahwa,jika percepatan grafitasi dari rumus grafik


periodenya lebih lama,

3. Karena untuk mendapatkan gaya pemulih pada bandul tersebur,dan gaya


pemulih adalah gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan
selalu berlawanan arah dengan arah simpangan. Gaya pemulih yang
menyebabkan benda bergerak harmonik sederhana.

4. Hal – hal yang mengakibatkan kesalahan dalam percobaan :

 Kurang tepatnya cara melepas bandul sehingga gerakan ayunan


menjadi miring.
 Pengukuran waktu yang kurang tepat, ketika melepas bandul dan
menekan tombol stopwatch.
 Kurang tepatnya pemberian simpangan sudut sesuai yang di
tentukan yaitu sebesar 45o.

5. Semakin panjang tali yang di gunakan untuk menggantungkan bandul


maka semakin besar nilai periode dan waktunya. Semakin besar massa
beban yang digunakan, maka semakin cepat percepatan gaya gravitasinya
dan begitu pula dengan periodenya. Karena beban dan gravitasi saling
berhubungan dan tegak lurus. Apabila sebuah bandul matematis dan
bandul fisis digantung kemudian diberi simpangan kecil , maka bandul
akan berayun dan melakukan gerakan harmonis sederhana.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 9


BAB 2
TETAPAN GAYA PEGAS DAN PERCEPATAN
GRAVITASI
1.1 Tujuan Praktikum
 Mengungkapkan hokum Hooke untuk sebuah pegas.
 Mengukur percepatan gravitasi dengan getaran sebuah pegas.

1.2 Alat dan Bahan


 Stopwatch
 Penyangga beban
 Statip
 Pegas
 Mistar ukur

1.3 Teori
A.
1. Bila sebuah pegas dibebani sebuah gaya, maka perpanjangan pegas
akan sebanding dengan gaya itu (selama batas elastisitas pegas belum
dilampaui).
Menurut hokum Hooke :
F = k.x ………………(1)
k = ketetapan gaya pegas
x = pertambahan panjang
2. Grafik antara gaya F dan perpanjangan x merupakan garis lurus.
Dengan grafik itu dapat dicari harga k.
3. Pegas yang digantungi suatu beban dan beban itu ditarik melampaui
titik setimbangnya, kemudian dilepaskan. Pegas tersebut akan bergetar
dengan waktu getar :
𝑇 = 2𝜋√𝑀′/𝐾 ………………(2)
Dimana :
T : Waktu getar pegas
M’ : Total massa yang bekerja pada pegas
k : Tetapan gaya pegas

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | BAB 2 10


TETAPAN GAYA PEGAS DAN PERCEPATAN GRAVITASI
4. Disisi M’ merupakan massa total yang menyebabkan gaya pegas :
𝑀′ = 𝑀𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 + 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 + 𝑀𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 dengan f = harga antara 0 dan 1

Jadi :
4𝜋 2
𝑇2 = 𝑘 (𝑀𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 + 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 + 𝑀𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 )……………(3)
5. Grafik antara 𝑇 2 dan 𝑀𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 merupakan garis lurus, dengan grafik ini
dapat dicari harga.
6. Harga k ini dapat digunakan untuk menghitung f.
B.
1. Dengan mempergunakan analogi getaran pada pegas, maka waktu
getar dapat ditulis sebagai berikut :
𝑇 = 2𝜋√𝑙/2𝑔…………………… (4)
l = panjang pegas
g = Percepatan gravitasi
2. Dengan mengukur T dan l dapat dihitung g.
Grafik

Langkah-langkah membuat grafik :


N.∑(𝑥.𝑦)−∑ 𝑥.∑ 𝑦
1. Hitung gradient dengn rumus : 𝑏 = N.∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan : 𝑎 = N (∑ 𝑦 − 𝑏 ∑ 𝑥)
3. Persamaan garis : y = bx + a

3.4 Cara Kerja


A. Hokum Hooke
1. Gantungkan penyangga beban pada pegas dan ukur panjang pegas
dan catat pada form pengambilan data sebagai Lo.
2. Masukkan keeping beban pada penyangga beban dan ukur
pertambahan panjangnya dan kemudian hasilnya dicatat pada form
pengambilan data.
3. Tambahkan beban pada ember berturut-turut (sesuai dengan
pengarahan dari asisten dosen) dan ukur masing-masing
pertambahan panjangnya dan dicatat pada form pengambilan data.
B. Periode Getaran
1. Pasang beban awal ( sesuai dengan instruksi asisten dosen), lalu
tarik pegas ke bawah sejauh jarak yang ditentukan.
2. Lepaskan beban dan menghitung sampai 20 kali getaran.
3. Catat waktu yang ditempuh sebanyak 20 kali getaran tersebut dan
dicatat pada form pengambilan data.
4. Lepaskan beban.
5. Mengulangi langkah kerja kedua sampai dengan kelima terhadap
beban dengan melakukan penambahan beban sesuai intruks.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Cara Kerja 11


3.5 Tugas Pendahuluan
1. Buktikan rumus yang digunakan dalam percobaan ini.
2. Apa yang dimaksud dengan hokum hooke.

Jawab :

1. F = k . x
0,49 = k . 1
K = 0,49/1
K = 0,49
2. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam
bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir
atau pegas

3.6 Tugas Akhir


1. Gambarlah grafik antara F (gaya) dan x (perpanjangan)
2. Hitung k dari grafik ini
3. Gambarlah grafik antara 𝑇 2 dan 𝑀𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
4. Bandingkan antara k (point 2) dan k (point 4). Cara mana yang lebih
baik.
5. Hitunglah harga g pada percobaan B
6. Berikan kesimpulan dari percobaan ini.
Jawab :
3

2.5

1.5

0.5

0
1,5 cm 2,2 cm 3,6 cm 4,4 cm 6,3 cm

Gaya Pegas
1.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas 12


Pendahuluan
2.
 F=k.x
0,49 = k . 1
K = 0,49/1
K = 0,49
 F=k.x
0,98 = k . 1,7
K = 0,98/1,7
K = 0,576
 F=k.x
1,47 = k . 3,6
K = 1,47/3,6
K = 0,445
 F=k.x
1,96 = k . 4,4
K = 1,96/4,4
K = 0,445
 F=k.x
2,45 = k . 6,3
K = 2,45/6,3
K = 0,388

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 13


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Periode Getaran
0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
50 gr 100 gr 150 gr 200 gr 250 gr

Periode Getaran
3.

Kesimpulan
Pegas akan bertambah panjang jika diberi beban yang semakin
besar searah gravitasi. Semakin besar massa beban maka semakin
besar perpanjangan pegas (∆L). Massa beban juga mempengaruhi
terhadap getaran pegas dan berbanding lurus dengan waktu yang
ditempuh setiap getarnya.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | 14


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

BAB 3
PENGUKURAN BENDA PADAT
5.1 Tujuan Praktikum
 Mengukur percepatan gravitasi (g) dengan menggunakan simple
pendulum.

5.2 Alat dan Bahan


 3 buah keping balok yang berbeda
 Jangka sorong

5.3 Teori
Pengukuran cara statis digunakan untuk mengukur volume zat padat yang
teratur bentuknya (kontinu) dapat pula dilakukan secara tidak langsung
dengan mengukur perubah (variabel) yang membangunnya. Pengukuran cara
statis pada zat padat contohnya pada balok dan silinder.
Volume balok dapat juga dilakukan dengan cara mengukur panjang lebar
dan tinggi dari balok itu sehingga :
Vbalok = p x l x t
Dengan;
P = panjang balok
L = lebar balok
T = tinggi balok
Untuk menghitung massa jenis balok dilakukan dengan cara mengukur
massa benda tersebut dibagi dengan volume benda itu sehingga :
ρ = m/v
Dengan ;
ρ = massa jenis (Kg/m3)
M = massa zat (Kg)
V = volume zat (m3)
Dalam pengukuran panjang, lebar, dan tinggi balok dapat menggunakan
alat jangka sorong dengan tingkat ketelitian lebih baik daripada penggaris.

5.4 Cara Kerja


1. Siapkan 3 jenis balok berbeda yang diberikan asisten dosen serta jangka
sorongnya.
2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan untuk memudahkan
memasukkan benda yang akan diukur.
3. Masukkan balok pertama yang akan diukur.
4. Geser lagi rahang ke sebelah kiri dengan rapat agar mendapatkan hasil
pengukuran yang optimal.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | BAB 3 15


PENGUKURAN BENDA PADAT
Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

5. Ada dua angka NOL pada jangka sorong. Yang pertama pada skala atas
(ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah.

6. Perhatikan garis pertama sebelum angka NOL yang bawah (skala utama).
Setelah angka 1 adalah 1,1, kemudian 1,2, 1,3 dan seterusnya. Sehingga
disini kita dapat angka 2,5.
7. Perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala
nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius
(2,5). Di sini didapat angka 1 atau sesungguhnya 0,01.
8. Jumlahkan dua angka yang di dapat tadi. Maka diameter dari koin ini
adalah 2,51 cm.
9. Lakukan kembali kegiatan diatas (no. 2 hingga 8) pada pengukuran tinggi
dan lebar, serta dilanjutkan pada balok yang kedua dan ketiga.

5.5 Lembar Pengamatan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Lembar 16


Pengamatan
Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

5.6 Tugas Akhir


1. Tentukan massa jenis dari setiap jenis balok.
2. Dengan menggunakan table jenis bahan, analisa dan bandingkan
perhitungan yang dilakukan.

Jawab :
1. Massa jenis tiap balok :
a. Balok Kuning (m = 50,4gr)
Diketahui : Panjang rata-rata = 3,4 cm
Lebar rata-rata = 2,6 cm
Tinggi rata-rata = 1,4 cm
Jadi,
Vbalok = p x l x t
= 3,4 x 2,6 x 1,4
= 12,376 cm³
ρ = m/v
= 50,4 / 12,376
= 4,073 gr/cm³
b. Balok Coklat (m = 47,2gr)
Diketahui : Panjang rata-rata = 3,2 cm
Lebar rata-rata = 2 cm
Tinggi rata-rata = 1 cm
Jadi,
Vbalok = p x l x t
= 3,2 x 2 x 1
= 6,4 cm³
ρ = m/v
= 47,2 / 6,4
= 7,375 gr/cm³
c. Balok Silver (m = 16,2gr)
Diketahui : Panjang rata-rata = 3 cm
Lebar rata-rata = 2,5 cm
Tinggi rata-rata = 1,7 cm
Jadi,
Vbalok = p x l x t
= 3 x 2,5 x 1,7
= 12,75 cm³
ρ = m/v
= 16,2 / 12,75
= 1,270 gr/cm³

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 17


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

2. Tabel

 Balok kuning dengan massa jenis = 4,073 gr/cm³


Seng
 Balok coklat dengan massa jenis = 7,375 gr/cm³
Besi
 Balok silver dengan massa jenis = 1,270 gr/cm³
Aluminium

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | 18


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

BAB 4
MODULUS PUNTIR
1.1 Tujuan Praktikum
 Menentukan Modulus Puntir (Modulus Geser) secara otomatis.

1.2 Alat dan Bahan


 Mikrometer sekrup
 Jangka sorong
 Mistar baja
 Batang uji
 Roda punter
 Beban (massa)
 Katrol dan tali P
 Jarum penunjuk dan busur derajat (skala sudut S)
 Penyekat (penjepit) batang T

1.3 Teori
Sebuah batang jepit keras-keras pada salah satu ujungnya T dan
ujung yang lain bebas berputar dan padanya dipasang keras-keras sebuah
roda P, kalua roda dengan pertolongan katrol dan diberi beban pada ujung
talinya maka roda itu akan menghasilkan momen M terhadap batang
tersebut.
Dengan jarum penunjuk yang mendekat pada batang dan
pembagian skala S dapat dibaca sudut puntiran batang. Maka modulus
puntiran dapat dihitung dari :
2.𝑀.𝐿
𝐺 = 𝑅4 …………………(1)
360.𝑔.𝑟.𝐿.𝑚
Atau 𝐺 = 𝜋2.𝑅4 .𝜃𝑟𝑎𝑑 ………………(2)
Dimana ;
G : Modulus puntir (modulus geser)
M : Momen yang bekerja pada batang
L : Panjang batang yang dipuntir
R : Jari-jari batang yang dipuntir
ɵ : Sudut puntiran dalam radial
g : percepatan gravitasi
r : jari-jari roda P
m : massa beban-beban
α : sudut puntiran dalam derajat

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | BAB 4 19


MODULUS PUNTIR
Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Langkah-langkah membuat grafik :


N.∑(𝑥.𝑦)−∑ 𝑥.∑ 𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus : 𝑏 = N.∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
1
2. Tentukan titik potong kurva dengan : 𝑎 = N (∑ 𝑦 − 𝑏 ∑ 𝑥)
3. Persamaan garis : y = bx + a
360.𝑔.𝑟.𝐿
Rumus G grafik : 𝐺 = 𝜋 2 .𝑅4 .𝑏

1.4 Cara Kerja


1. Memasang satu batang yang diberikan oleh asisten dosen, kemudian
mengeraskan semua sekrup.
2. Memeriksa kebebasan gerak puntiran ujung batang yang berbeda, dan
memeriksa apakah momen sudah akan diteruskan ke seluruh batang.
3. Mengukur L, R, r dan menimbang m.
4. Memastikan kedudukan jarum penunjuk pada posisi tegak lurus
terhadap busur derajat ( dianggap posisi nol ).
5. Memberikan beban pada roda punter dan mengamati pergerakan
jarum penunjuk pada busur derajat dan mencatat hasilnya pada form
pengambilan data.
6. Melakukan hal diatas (no. 5) secara berturut-turut hingga semua beban
uji yang diberikan asisten dosen dapat teruji.

1.5 Tugas Pendahuluan


1. Buktikan rumus (2)
2. Apakah yang dimaksud dengan Elastisitas, Plastisitas
3. Gambarlah grafik antara 𝜃 𝑟𝑎𝑑 dengan m menurut teori.

Jawab :
360.𝑔.𝑟.𝐿.𝑚
1. 𝐺 = 𝜋 2 .𝑅4 .𝜃𝑟𝑎𝑑
360.9,8.0,042.0,5.0,5
𝐺=
3,142 . 0,0022 . 0,069

𝐺 = 4,148𝑥1012
2. Elastisitas adalah Kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan hilang.
Plastisitas adalah Ketidakmampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan hilang.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Cara Kerja 20


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

𝑁.∑(𝑥.𝑦) − ∑𝑥.∑𝑦
3. 𝑏 = 𝑁.∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

= 5 .1,2685 − 7,5 .0,767


5 . 13,75 − (7,5)2
6,34−5,75
= 68,75−56,25
0,59
= 12,5

= 0,047

 Titik potong kurva a

1
𝑎= (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
𝑁
1
= (0,767 − (0,0,47. 7,5)
5
1
= . 0,415
5
= 0,083
 Persamaan garis
𝑦1 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047.0,5 + 0,083
= 0,024 + 0,083
= 0,107
𝑦2 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047. 1 + 0,083
= 0,047 + 0,083
= 0,13
𝑦3 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047 . 1,5 + 0,083
= 0,071 + 0,083
= 0,154
𝑦4 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047 . 2 + 0,083
= 0.94 + 0,083
= 0177
𝑦5 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047.2,5 + 0,083
= 0,118 + 0,083
= 0,201
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas 21
Pendahuluan
Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

θ^rad
0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
500 gr 1000 gr 1500 gr 2000 gr 2500 gr

θ^rad

1.6 Tugas Akhir


1. Buatlah grafik antara 𝜃 𝑟𝑎𝑑 dengan L untuk tiap-tiap m.
2. Hitunglah harga G untuk tiap harga L dan hitunglah harga G rata-rata.
3. Bandingkan hasil saudara peroleh dari rumus (2) dengan G yang
didapat dari rumus grafik.
4. Berilah kesimpulan dari percobaan saudara.
Jawab :

1. Gradien ( m )

𝑁. ∑(𝑥. 𝑦) − ∑𝑥. ∑𝑦
𝑏=
𝑁. ∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

= 5 .1,2685 − 7,5 .0,767


5 . 13,75 − (7,5)2
6,34−5,75
= 68,75−56,25
0,59
= 12,5

= 0,047

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 22


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

 Titik potong kurva a

1
𝑎= (∑𝑦 − 𝑏∑𝑥)
𝑁
1
= (0,767 − (0,0,47. 7,5)
5
1
= . 0,415
5
= 0,083
 Persamaan garis
𝑦1 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047.0,069 + 0,083
= 0,0032 + 0,083
= 0,086
𝑦2 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047. 0,105 + 0,083
= 0,0049 + 0,083
= 0,088
𝑦3 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047 .0, 157 + 0,083
= 0,0074 + 0,083
= 0,09
𝑦4 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047 . 0,192 + 0,083
= 0.009 + 0,083
= 0,092
𝑦5 = 𝑏. 𝑥 + 𝑎
= 0,047.0,244 + 0,083
= 0,012 + 0,083
= 0,095

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 23


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

θ^rad
0.096

0.094

0.092

0.09

0.088

0.086

0.084

0.082

0.08
0,069 0,105 0,157 0,192 0,244

θ^rad

Kesimpulan
Semakin besar beban massanya maka akan semakin besar derajat radian
yang dihasilkan.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 24


Dimas Eko Wahyu Setiyawan - 4117110121
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

BAB 5
MODULUS ELASTISITAS
2.1 Tujuan Praktikum
 Menentukan Modulus Elastisitas ( E ) dari beberapa zat padat dengan
pelenturan

2.2 Alat dan Bahan


 Kait pada tumpuan
 Tumpuan
 Skala dengan cermin
 Batang yang akan di ukur E-nya T

2.3 Teori
Sebuah batang R diletakkan di atas dua titik tumpuan T dan
dipasang kait K di tengah-tengah batang tersebut, kemudian pada kait K
tersebut diberi beban B yang berubah-ubah besarnya: Pada K terdapat
garis rambut G yang di belakanganya dipasang skala S dengan cermin di
sampingnya. Bila B ditambah atau dikurangi maka G akan turun/naik.
Kedudukan G dapat dibaca pada skala S. Untuk mengurangi kesalahan
pembacaan, maka pembacaan harus dilakukan supaya berhimpit dengan
bayangan pada cermin.
Bila pelenturan = (f) pada penambahan beban maka :

𝐵. 𝑙 3 𝐵. 𝑙3
𝑓= = … … … … … … … … … … (3.1)
48. 𝐸. 𝐼 4. 𝐸. 𝑏. ℎ
Dimana :
E : Modulus elastisitas
b : Lebar batang
h : Tebal batang
l : Panjang dari tumpuan satu
ke tumpuan lain
I : Momen inersia linier
batang terhadap garis netral
f : Pelenturan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | BAB 5 25


MODULUS ELASTISITAS
Bagoes Yudha Sulistyo - 4117110154
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Grafik
Langkah-langkah membuat grafik:
𝑁.∑(𝑥.𝑦)−∑ 𝑥.∑ 𝑦
1. Hitung gradient dengan rumus: 𝑏 = 𝑁.∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
1
2. Tentukan titil potong kurva dengan: 𝑎 = (∑ 𝑦 − 𝑏 ∑ 𝑥)
𝑁
3. Persamaan garis: 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎

𝑙3
Rumus E grafik: 𝐸 = … … … … … … … … . (3.2)
4.𝑏.ℎ3 .𝑏

2.4 Cara Kerja


1. Mengukur panjang batang dari beberapa bahan.
2. Mengukur lebar dan tebal batang dari beberapa bahan.
3. Menimbang masing-masing bahan B.
4. Mengatur jarak titik tumpu sejauh 80 cm dengan jarak kanan dan kiri sama
terhadap skala baca.
5. Meletakkan batang uji 1 (tebal) dan memberinya beban awal yang
diberikan asisten, kemudian mengukur kelenturan yang dihasilkan dan
dicatat dalam Form Pengambilan Data.
6. Tambahakan beban uji, lalu catat lagi hasil kelenturan yang didapat ke
dalam form pengambilan data. Percobaan dilakukan sebanyak 5 kali.
7. Lalu lakukan pengukuran denagn batang uji II (sedang), dengan
melakukan hal yang sama pada point 4 s/d 6.

2.5 Lembar Pengamatan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Cara Kerja 26


Bagoes Yudha Sulistyo - 4117110154
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

2.6 Tugas Pendahuluan


1. Berilah definisi tentang Modulus Young.
2. Tentukan dimensi dan satuan E dan I.
3. Buktikan rumus-rumus diatas.
Jawab :
1. Modulus Young (E) menjelaskan elastisitas Tarik atau kecenderungan
suatu benda untuk berubah bentuk sepanjang sumbu ketika stress
berlawanan diaplikasikan sepanjang sumbu itu.
2. Dimensi E= [M][L^2][L^(-2)][T^(-2)] (satuan = N/m^2)
Dimensi I = [M][L^(-2)] (satuan = kg/m^2)
𝑙3
3. 𝐸 = 4.𝑏.ℎ 3 .𝑏
4. 213
100 3 𝑓=
𝐸= 48.9,766.100
4.4. 43 . 4
10000 296352
𝐸=
1024
𝑓=
46876,8
𝐸 = 9,766
𝐵. 𝑙3 𝑓 = 6,322 𝑐𝑚
𝑓=
48. 𝐸. 𝐼

2.7 Tugas Akhir


2. Buatlah grafik antara f (m) dengan beban (kg)
3. Bandingkan hasil yang saudara peroleh dari rumus (3-1) dengan E yang
didapat dari rumus grafik
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini.
Jawab :

`
0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
500 gr 1000 gr 1500 gr 2000 gr 3000 gr

Grafik kelenturan kayu


1.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas 27


Pendahuluan
Bagoes Yudha Sulistyo - 4117110154
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

𝑙3
2. 𝐸 = 4.𝑏.ℎ 3 .𝑏
3
100
𝐸=
4.4. 43 . 4
10000
𝐸=
1024
𝐸 = 9,766
3. Modulus Young meruipakan perbandingan antara tegangan tarik dan
regangan tarik. Jika beban yang diberikan semakin besar maka semakin
besar pula kelenturan yang terjadi.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA | Tugas Akhir 28

Anda mungkin juga menyukai