Anda di halaman 1dari 37

BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

LAPORAN PRAKTIKUM

BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL

Disusun Oleh :

ADELIA (41117110044)

ANNEKE ARIFIDANTI KARTIKA (41117110051)

MUHAMMAD ‘AMMAR HILMI YAHYA (41117110052)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Jl. Meruya Selatan No. 1, RT.5/RW.1, Joglo, Kembangan, Telp.5840816 Jakarta Barat 11650

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 1


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

BAB I
PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT
(SNI 03-1971-1990) (AASHTO C 70-94) (ASTM C – 556-67)

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun tujuan dari praktikum adalah menentukan kadar air agregat halus dan kasar
dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat airyang
terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering. Nilai kadar air ini
digunakan untuk koreksi takaran air dalam adukan beton yang sesuaidengan kondisi
lapangan

1.2 DASAR TEORI


Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam
agregat dengan agregat dalam keadaan yang kering. Kadar air agregat dipengaruhi oleh
besar jumlah air yang terkandung pada pori-pori agregat, semakin besar selisih antara
agregat semula dengan agregat setelah kering oven maka semakin besar kadar air agregat
maka banyak pula air yang dikandung oleh pori-pori agregat tersebut dan sebaliknya.

1.3 ALAT DAN BAHAN


1.3.1 Alat Praktikum

Gambar 1.3.1a (Talam)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 2


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

Gambar 1.3.1b (Timbangan Digital)

Gambar 1.3.1c (Oven)

1.3.2 Bahan Pengujian

Gambar 1.3.2a (500 gr Agregat kasar lolos saringan 1½” tertahan di No.4)

Gambar 1.3.2b (500 gr Agregat halus lolos saringan No.4 tertahan di No.200)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 3


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

1.4 PELAKSANAAN PENGUJIAN


Adapun lokasi dan waktu kegiatan dilakukan pada :

Hari : Sabtu, 13 Maret 2019

Waktu : Pukul 16.30 WIB s/d 18.30 WIB.

Tempat : Laboratorium Teknologi dan Bahan Konstruksi

Universitas Mercu Buana, Kampus Meruya (Jakarta).

1.5 LANGKAH KERJA


1.5.1 Siapkan timbangan digital dengan ketilitian 0.1 gram dari berat benda uji, dan
timbang 2 buah talam untuk agregat kasar dan halus (W1 ).\

1.5.2 Masukkan agregat kasar dan halus (W2 ) sebesar 500 gram (W3 )

1.5.3 Setelah itu, keringkan contoh benda uji bersama talam kedalam oven pada suhu
(110°±5)°C sampai mendapatkan berat benda uji yang tetap

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 4


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

1.5.4 Setelah kering, benda contoh ditimbang dan dicatat berat benda uji beserta talam
(W4 ).
1.5.5 Hitunglah berat benda uji kering (W5 = W4 − W1 ).

1.6 PERHITUNGAN
(W3 −W5 )
Kadar air agregat = x 100%
W5

W3 = berat benda uji semula (gram)


W5 = berat benda uji kering (gram)

1.7 PENGOLAHAN DATA


Item Berat
Berat Talam Agregat Kasar (W1Kasar) 202 gr
Berat Talam Agregat Halus (W1Halus) 209 gr
Berat Talam + Agregat Kasar (W2Kasar) 702 gr
Berat Talam + Agregat Halus (W2Kasar) 709 gr
Berat Agregat Kasar (W3Kasar) 500 gr
Berat Agregat Halus (W3Halus) 500 gr
Berat Kering Oven Agregat Kasar + Talam (W4Kasar) 693 gr
Berat Kering Oven Agregat Halus + Talam (W4Halus) 677 gr
Berat Kering Oven Agregat Kasar (W5Kasar) 491 gr
Berat Kering Oven Agregat Halus (W5Halus) 468 gr

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 5


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

 Kadar Air Agregat Kasar


500 − 491
= X 100%
491
= 1.83%

 Kadar Air Agregat Halus


500 − 468
= X 100%
468
= 6.83%

No. Sampel Kadar Air


1. Agregat Kasar 1.83%
2. Agregat Halus 6.83%

1.8 KESIMPULAN
Menurut SNI untuk pasir yang digunakan sebagai campuran dalam adukan beton
adalah 2% - 8%. Jadi, pada agregat ini memenuhi standard dan layak untuk dipakai
dalam campuran beton. Sehingga tidak perlu menambah atau mengurangi dari nilai
jumlah air yang dibutuhkan.
Apabila agregat mengalami penambahan atau pengurangan air yang dibutuhkan
dalam pembuatan beton diharapkan dapat sama dengan beton yang memiliki kadar air
yang normal sehingga menghasilkan kuat tekan yang sesuai direncanakan. Dengan
mengetahui kadar airmaka nilai dari kadar air memiliki hubung dalam perencanaan mix
design beton dan uji slump yang dilakukan dalam pelaksanaan pengujian slump.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 6


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

BAB II
PEMERIKSAAN BERAT ISI AGREGAT
(SNI 03-4804-1998) (AASHTO T-19-74) (ASTM C–29-71)

2.1 MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat halus dan isi
agregat kasar. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memperoleh angka berat isi agregat
halus dan agregat kasar yang diperlukan dalam perhitungan bahan campuran beton
apabila jumlah bahan ditakar dengan ukuran volume.

2.2 DASAR TEORI


Berat isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat merupakan rasio antara berat
agregat dan isi/volume. Berat isi agregat diperlukan dalam perhitungan bahan campuran
beton, apabila jumlah bahan ditakar dengan ukuran volume.

Berat volume agregat ditinjau dalam dua keadaan, yaitu berat volume gembur dan
berat volume padat. Berat volume gembur merupakan perbandingan berat agregat
dengan volume literan, sedangkan berat volume padat adalah perbandingan berat agregat
dalam keadaan padat dengan volume literan.

2.3 ALAT DAN BAHAN


2.3.1 Alat Praktikum

Gambar 2.3.1a (Timbangan Digital)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 7


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

Gambar 2.3.1b (Bejana)

Gambar 2.3.1c (Jangka Sorong)

Gambar 2.3.1d (Penumbuk)

2.3.2 Bahan

Gambar 2.3.2a (Agregat Halus)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 8


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

Gambar 2.3.2a (Agregat Kasar)

2.4 PELAKSANAAN PENGUJIAN


Adapun lokasi dan waktu kegiatan dilakukan pada :

Hari : Sabtu, 13 Maret 2019

Waktu : Pukul 16.30 WIB s/d 18.30 WIB.

Tempat : Laboratorium Teknologi dan Bahan Konstruksi

Universitas Mercu Buana, Kampus Meruya (Jakarta).

2.5 LANGKAH KERJA


2.5.1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.5.2. Timbang berat bejana dalam keadaan kosong.
Bejana 1 (Agregat Halus) : 238 gram, Bejana 2 (AgregatKasar) : 270 gram.

2.5.3. Ukurlah tinggi dan diameter bejana menggunakan jangka sorong.


- Bejana 1 (Agregat Halus) : Tinggi = 14,03 cm, Diameter = 13,7 cm.
- Bejana 2 (Agregat Kasar) : Tinggi = 14 cm, Diameter = 13,67 cm.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 9


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

2.5.4. Isilah wadah dengan benda uji dalam 3 lapis yang sama tebal. Setiap 1/3 lapisan
dipadatkan dengan penumbuk sebanyak 25 kali tusukan sampai merata, Proses
di ulangi sebanyak 3x. Pada proses pemadatan, tongkat harus masuk sampai ke
bagian bawah tiap-tiap lapisan. Setelah itu ratakan permukaan benda uji.

2.5.5. Lalu timbanglah dan catat berat bejana beserta benda uji.
- Bejana 1 (Agregat Halus) + Agregat Halus: 3545 gram.
- Bejana 2 (Agregat Kasar) + Agregat Kasar: 3407 gram.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 10


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

2.6. DATA LABORATORIUM


2.6.1 Agregat Halus.

Perhitungan Berat Isi Agregat Halus


No. Uraian Satuan Perhitungan
1 Berat Bejana Gram 238
2 Berat Bejana + Agregat Gram 3545
3 Berat Agregat = ( 2 – 1 ) Gram 3307

2.6.2 Agregat Kasar.

Perhitungan Berat Isi Agregat Kasar


No. Uraian Satuan Perhitungan
1 Berat Bejana Gram 270
2 Berat Bejana + Agregat Gram 3407
3 Berat Agregat = ( 2 – 1 ) Gram 3137

2.7. RUMUS PERHITUNGAN


2.7.1.Volume Bejana = 1/4 x π x d x d x t
Keterangan :
π = 22/7 atau 3,14
d = Diameter bejana
t = Tinggi bejana
- Volume Bejana 1 (Agregat Halus) = 1/4 x π x d x d x t
= 1/4 x 3,14 x 13,7 x 13,7 x 14,03
= 2067,133 Cm³
- Volume Bejana 2 (Agregat Kasar) = 1/4 x π x d x d x t
= 1/4 x 3,14 x 13,67 x 13,67 x 14
= 2053,689 Cm³

𝑾𝟑
2.7.2. Berat Isi Agregat Halus = 𝐕

Keterangan :
W3 = Berat agregat
V = Volume bejana
𝑊3
- Berat Isi (Agregat Halus) = V

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 11


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

3073
= = 1,487 gr/cm³
2067,133

𝑊3
- Berat Isi (Agregat Kasar) = V
3137
= = 1,527 gr/cm³
2053,689

2.8. TABEL REKAPITULASI


2.8.1. Agregat Halus.

PERHITUNGAN BERAT ISI AGREGAT HALUS


NO. URAIAN SATUAN PERHITUNGAN
1 Volume Bejana Cm³ 2067,133
2 Berat Isi Agregat Halus gr/cm³ 1,487

2.8.2. Agregat Kasar.

PERHITUNGAN BERAT ISI AGREGAT KASAR


NO. URAIAN SATUAN PERHITUNGAN
1 Volume Bejana Cm³ 2053,689
2 Berat Isi Agregat Halus gr/cm³ 1,527

2.9. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan yang telah dilaksanakan didapat data berat isi agregat
halus sebesar 1,49 gr/cm³ dan berat isi agregat kasar sebesar 1,53 gr/cm³ maka dapat
disimpulkan bahwa berat isi agregat halus dan berat isi agregat kasar tidak memenuhi
berat standar nasional Indonesia (SNI) 03-480-1998 yaitu berkisar antara 1,842
gr/cm³ sampai 2,483 gr/cm³. Perolehan data tidak sesuai dengan SNI terssebut
disebabkan oleh kesalahan pratikan dalam proses pratikum.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 12


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

BAB III
PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR
(SNI 03-1968-1990) (AASHTO T-27-82) (ASTM C–136-46)

3.1 MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan sebgai acuan dan pegangan dalam menentukan
pembagian butir ( gradasi ) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan
saringan diameter tertentu.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah
presentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh
dapat ditunjukkan dalam bentuk table dan grafik

3.2 DASAR TEORI


Analisa Agregat memberikan suatu informasi penting
mengenai persentase agregat yang lolos dari saringan yang sidah ditentukan. Dari hasil
ini maka dapat ditentukan agrgat tersebut memiliki gradasi yang baik, cukup, baik
maupun kurang baik. Semakin baik gradasi yang di dapat maka akan didapatkan
kekuatan yang lebih dari beton yang dihasilkan.

3.3 ALAT DAN BAHAN


3.3.1 Alat Praktikum

Gambar 3.3.1a (Satu set saringan. No. 3/4, 1/2, 3/8, 4, 8, 16, 40, 100, 200 dan 1 pan)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 13


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

Gambar 3.3.1b (Timbangan digital)

Gambar 3.3.1c (Oven yang dilengkapi pengatur suhu (110±5)ºC)

Gambar 3.3.1d (Sieve Shaker)

Gambar 3.3.1e (Talam)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 14


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

Gambar 2.3.1b (Bejana)

Gambar 2.3.1c (Jangka Sorong)

Gambar 2.3.1d (Penumbuk)

3.3.2. Bahan

Gambar 2.3.2a (Agregat Halus)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 15


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

Gambar 2.3.2a (Agregat Kasar)

3.4 PELAKSANAAN PENGUJIAN


Adapun lokasi dan waktu kegiatan dilakukan pada :

Hari : Sabtu, 13 Maret 2019

Waktu : Pukul 16.30 WIB s/d 18.30 WIB.

Tempat : Laboratorium Teknologi dan Bahan Konstruksi

Universitas Mercu Buana, Kampus Meruya (Jakarta).

3.5 LANGKAH KERJA


3.5.1 Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih dan
masih berfungsi dengan baik.
3.5.2. Timbang talam sebelum diisi bahan uji. Catat hasilnya.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 16


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

3.5.3. Timbang agregat halus dan agregat kasar masing- masing 500 gr.

3.5.4. Siapkan saringan untuk masing- masing agregat

3.5.5. Masukkan agregat halus yang telah di timbang pada saringan, hidupkan mesin
pengguncang (sieve shaker) selama ±15 menit.

3.5.6. Kemudian masukkan saringan yang berisi agregat ke mesin sieve shaker selama
15 menit, nyalakan dan guncangkan selama 10-15 menit.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 17


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

3.5.7. Untuk agregat kasar timbang kertas terlebih dahulu

3.5.8. Timbang masing-masing sample dari sieve shaker

3.5.9. Tumbuk sample sampai ketinggian pada talam

3.5.10. Lalu masukkan sample kedalam oven selama 24 jam

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 18


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

3.6. RUMUS

berat sampel tanah tertahan


Persentase tertahan = × 100%
total sampel tanah

3.7. PENGOLAHAN DATA


3.7.1 Agregat Kasar

Dia dan Berat Presentase Kumulatif Presentase


No Tertahan Tertahan Presentase Lolos (%)
Saringan (gr) (%) Tertahan
(%)
36,1 (1½) 0 0 0 100,0
25,4 (1") 20 2 2 98,0
19,1 (3/4) 208 20,8 22,8 77,2
12,7 (1/2) 425 42,5 65,3 34,7
9,52 (3/8) 170 17 82,3 17,7
No 4 150 15 97,3 2,7
Pan 27 2,7 100 0,0
∑ 1000 100

3.7.2 Agregat Halus

Dia dan Berat Presentase Kumulatif


No Tertahan Tertahan Presentase Presentase
Saringan (gr) (%) Tertahan (%) Lolos (%)
No 4 141 14,1 14,1 85,9
No 8 194 19,4 33,5 66,5
No 30 333 33,3 66,8 33,2
No 50 59 5,9 72,7 27,3
N0 100 223 22,3 95 5,0
No 200 40 4 99 1,0
Pan 10 1 100 0,0
∑ 1000 100

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 19


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

3.7.3 Grafik

Grafik Sive Analysis Agregat Kasar


100.0

80.0

60.0

40.0

20.0

0.0
1 10 100

Grafik Sive Analysis Agregat Halus


100.0

80.0

60.0

40.0

20.0

0.0
0.01 0.1 1 10 100

3.8. PENGOLAHAN DATA


Berdasarkan percobaan dan perhitungan yang kami lakukan, dapat diketahui
bahwa tanah yang kami teliti adalah tanah berbutir kasar yaitu pasir, kami dapat
mengatakan demikian karena diameter butir tersebut 4,75-0,074.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 20


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

BAB VI
PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR
( SNI S-04-1989-F )
( ASTM C-33-2003 )

6.1 MAKSUD DAN TUJUAN


7.1.1 Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetapkan kandungan lumpur dalam
agregat halus ( pasir ).
7.1.2 Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengurangi kadar lumpur pada pasir sehingga
perencanaan mutu beton dapat tercapai.

6.2 DASAR TEORI


6.2.1. Pasir adalah bahan yang gembur, terdiri dari partikel-partikel sebesar antara
0,14-5 mm yang terjadi sebagai hasil desintegrasi batuan alam ( natural sand )
atau dapat di peroleh dengan menggiling batuan alami ( artificial sand ).
6.2.2. Kadar lumpur agregat normal menurut Sk Sni S-04-1989-F adalah :
 Agregat halus ( Pasir ) : kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70
mikro ( 0,075 mm ) maksimum 5%.

6.3 ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1 Gelas ukur kapasitas 200 cc.

Gambar 6.3.1( Gelas ukur kapasitas 200 cc)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 21


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

2 Timbangan digital.

Gambar 6.3.2 ( Timbangan digital )


3 Talam.

Gambar 6.3.3( Talam )


4 Saringan no. 200

Gambar 6.3.4 ( Saringan no. 200 )


5 Stopwatch.

Gambar 6.3.5( Stopwatch )

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 22


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

 Bahan
1. Agregat sebanyak 100 gr

Gambar 6.3.6 ( Agregat )


2. Air

Gambar 6.3.7( Air )

7.1 PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Ambil agregat dan saring dengan saringan no. 200 dan ambil agregat yang
tertahan disaringan kira-kira sampai berat 100 gr.

2. Timbang talam kosong.

3. Timbang agregat hingga mencapai berat 100 gr

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 23


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

4. Masukan agregat yang sudah di timbang kedalam gelas ukur.

5. Isi gelas ukur dengan air sampai mencapai 12 cm lalu diaduk dan diamkan selama
1 menit. ( ulangi 3 kali sampai air didalam gelas ukur terlihat tidak keruh )

6. Buang air dari gelas ukur hingga sisa endapan agregat

7. Keringkan selama selama 24 jam.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 24


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

8. Timbang kembali agregat yang sudah di keringkan selama 24 jam.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 25


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

6.4 LAPORAN
FORMULIR PEMERIKSAAN

KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR

Kelompok : III Tanggal : 30-03-2019


Jadwal Praktikum : Pukul 16.30 WIB (Sesi A) Asisten : Anita

No. Uraian Benda uji


1 Berat Talam 134 gr
2 Berat Talam + Benda Uji Sebelum dicuci ( keadaan kering ) 234 gr
3 Benda Uji Sebelum dicuci ( keadaan kering ) ( W1 ) 100
4 Berat Talam + Benda Uji setelah dicuci ( keadaan kering ) 225 gr
5 Benda Uji setelah dicuci ( keadaan kering ) ( W2 ) 91
6 Berat Lumpur 9 gr
7 Kandungan Lumpur 9%

6.5 PERHITUNGAN
RUMUS :
W1 − W2
Kandungan Lumpur = × 100%
𝑊1

Keterangan :
W1 = Berat pasir sebelum dicuci ( gr )
W2 = Berat pasir sesudah dicuci ( gr )

Penyelesaian :
W1 − W2
Kandungan Lumpur = × 100%
𝑊1
100 − 91
= × 100%
100
= 9%

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 26


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

6.6 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dan perhitungan yang telah kami lakukan bahwa dalam agregat
halus yang dilarutkan dalam gelas ukur berisi air mengandung endapan lumpur dan pasir
dengan berat pasir sebesar - gr dan berat lumpur sebesar - gr sehingga diperoleh kadar
lumpur sebesar 9%. Sehingga agregat tersebut tidak memenuhi syarat karena kadar
lumpur melebihi 5% sesuai SK SNI S-04-1989 F.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 27


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

BAB VII
PEMERIKSAAN BERAT JENIS SEMEN PORTLAND
( SNI 03-2531-1991 )
( AASHTO T-132-74 )
( ASTM C-188-71 )

7.1 MAKSUD DAN TUJUAN


7.1.1 Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis semen portland.
7.1.2 Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan nilai berat isi semen portland
Dan untuk mengendalikan mutu semen.
7.2 DASAR TEORI
Berat jenis semen portland adalah perbandingan antara berat isi kering semen pada
suhu kamar dengan berat isi kering suling pada 4ºC yang isinya sama dengan isi semen.

7.3 ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1 Botol Le Chatelier

Gambar 7.3.1(Botol Le Chatelier)


2 Kerosin

Gambar 7.3. 2 ( Kerosin )

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 28


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

3 Timbangan

Gambar 7.3.3 ( Timbangan )


4 Talam

Gambar 7.3.4 ( Talam )


 Bahan
1. Semen portland sebanyak 58 gr

Gambar 8,3,5 ( Semen portland )

7.4 PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Timbang talam kosong.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 29


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

2. Saring semen portland menggunakan saringan No.200 sampai berat 58 gr.

3. Timbang semen dengan talam.

4. Masukan cairan karosin kedalam botol Le Chatelier.

5. Masukan semen kedalam botol Le Chatelier.

6. Kocok hingga tercampur rata.


7. Diputer dengan sudut kemiringan 45º selama beberapa menit sehingga
gelembung yang ada di dalam menghilang

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 30


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

7.5 LAPORAN
FORMULIR PEMERIKSAAN
BERAT JENIS SEMEN PORTLAND

Kelompok : III Tanggal : 30-03-2019


Jadwal Praktikum : Pukul 16.30 WIB (Sesi A) Asisten : Anita

No. Uraian Benda uji


1 Berat Semen 58 gr
2 Pembacaan Skala Awal (V1)
3 Pembacaan Skala Akhir (V2)
4 Berat Jenis Semen Portland

7.6 PERHITUNGAN
RUMUS :
Berat Jenis
Berat jenis = ×𝑑
(𝑉2 − 𝑉1)

Keterangan :
V1 = Pembacaan pertama pada sekala botol
V2 = Pembacaan kedua pada skala botol
(V!-V2) = Isi cairan tang dipindahkan oleh semen dengan berat tertentu
D = Berat isi air pada suhu 4ºC (1 gr/cm3)

Penyelesaian :

Berat Jenis
Berat jenis = × 100%
(𝑉2−𝑉1)
58
= (𝑉2−𝑉1) × 100%

=..........?

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 31


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

7.7 KESIMPULAN
Berat jenis semen portland yang memenuhi standart adalah 3 sampai 3,2 sedangkan data
yang di dapatkan kelompok kami pada dua sample menghasilkan data yang sama, yaitu ........
Jadi berat jenis semen portland memenuhi standart.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 32


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

BAB VIII
PEMERIKSAAN KEHALUSAN SEMEN PORTLAND
( SNI 15-2530-1991 )
( AASHTO T-128-67 )
( ASTM C-188-66 )
8.1 MAKSUD DAN TUJUAN
7.1.3 Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetapkan kandungan lumpur dalam
agregat halus ( pasir ).
7.1.4 Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengurangi kadar lumpur pada pasir sehingga
perencanaan mutu beton dapat tercapai.

8.2 DASAR TEORI


Kalusan semen merupakan suatu faktor penting yang dapt mempengaruhi kecepatan
antara partikel semen dengan air, Dengan semakin halus butiran semen Portland , maka
reaksi hidrasi semen akan semakin cepat karena hidrasi dimulai dari permukaan butir.

8.3 ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1 Talam.

Gambar 8.3.1( Gelas ukur kapasitas 200 cc)

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 33


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

2 Timbangan digital.

Gambar 8.3.2 ( Timbangan digital )


3 Saringan no. 100 dan n0. 200

Gambar 8.3.3 ( Saringan no. 100 dan no.200 )


4 Mesin peguncang (sieve shaker )

Gambar 8.3.4 Mesin peguncang (sieve shaker )


 Bahan
1. Semen portland sebanyak 50 gr

Gambar 8,3,5 ( Semen portland )

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 34


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

8.4 PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Timbang talam kosong.

2. Timbang semen portland sebanyak 50 gr

3. Saring semen portland dengan saringan no.100 dan sarigan no.200.

4. Letakan saringan kedalam mesin sieve shaker selama 20 menit.

5. Timbang semen portland yang tertahan di setiap saringan.

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 35


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

8.5 LAPORAN
FORMULIR PEMERIKSAAN
KEHALUSAN SEMEN PORTLAND

Kelompok : III Tanggal : 30-03-2019


Jadwal Praktikum : Pukul 16.30 WIB (Sesi A) Asisten : Anita

No. Uraian Benda uji


1 Berat Awal 50 gr
2 Berat Semen Tertahan Saringan N0.100 dan No.200 49 gr
3 Kehalusan Semen Portland 98%

8.6 PERHITUNGAN
RUMUS :
A
F= × 100%
𝐵

Keterangan :
F = Kehalusan semen portland
A = Berat benda uji yang tertahan
B = Berat benda uji semula

Penyelesaian :
 Saringan no.100
A
F = × 100%
𝐵
49
= × 100%
50
= 98%

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 36


BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL | KELOMPOK 4

8.7 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan di atas didapat data-data yang telah memenuhi syarat yang
sesuai dengan standart ketetapan kehalusan semen portland. Benda uji memenuhi syarat
kehalusan 98% tertahan diatas saringan No.100 dan pada saringan No.200 menunjukkan
kehalusan sebesar 0% (menurut SNI 15-2530-1991 maksimal 22% yang tertahan diatas
saringan no.200 ). jadi semen portland yang kita uji ( Tidak Memenuhi Syarat. )

Teknik Sipil Universitas Mercu Buana 37

Anda mungkin juga menyukai