Anda di halaman 1dari 9

BAHAN PERKERASAN JALAN

BAB IV
KADAR LUMPUR
SNI 03 4141 1996

4.1 Dasar teori

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kandungan lumpur di agregat sehingga


dapat dilakukan proses lebih lanjut seperti pencucian agar kandungan lumpur di agregat
berkurang dan tidak berpengaruh terhadap perkerasan jalan.Lumpur tidak diizinkan dalam
jumlah banyak, ada kecenderungan meningkatnya pemakaian air dalam campuran beton, jika ada
bahan bahan itu tidak dapat menyatu dengan semen sehingga menghalangi penggabungan
antara semen dan agregat serta mengurangi kekuatan tekan beton.

Dalam pemeriksaan kadar lumpur agregat digunakaan standard SNI 03 4141 1996 ,
metode ini digunakan untuk menghitung besarnya persentasi gumpalan lempung dan butiran
butiran mudah pecah dalam agregat halus maupun kasar.Menurut SII. 0052 kadar lumpur atau
bagian yang lebih kecil dari 70 mikron (0.074 mm) maksimum 5% (PBI 1971).

Lumpur adalah gumpalan atau lapisan yang menutupi permukaan butiran agregatdan lolos
ayakan No. 200. Kandungan kadar lumpur pada permukaan butiran agregatakan mempengaruhi
kekuatan ikatan antara pasta semen dan agregat sehingga akanmengurangi kekuatan dan
ketahanan beton.Lumpur dan debu halus hasil pemecahan batu adalah partikel berukuran antara
0,002 mm s/d 0,006 mm ( 2 s/d 6 mikron).

Adanya lumpur dan tanah liat menyebabkan bertambahnya air pengaduk yang diperlukan
dalam pembuatan beton,disamping itu pula akan menyebabkan berkurangnya ikatan antara pasta
semen denganagregat sehingga akan menyebabkan turunnya kekuatan beton yang bersangkutan
sertamenambah penyusutan dan creep.Oleh karena itu penting bagi kita untuk melakukan
pengujian, sehingga didapatkadar lumpur yang memenuhi syarat menurut SNI 03 2461 2002,
yaitu tidak bolehlebih dari 5 % untuk agregat halus dan 1 % untuk agregat kasar.

KELOMPOK 3 31
BAHAN PERKERASAN JALAN

4.2 Alat dan bahan :


a. Pengeringan dengan suhu 110o C

b. Cawan

c. Timbangan dengan ketelitian 5 gr

KELOMPOK 3 32
BAHAN PERKERASAN JALAN

d. Loyang

4.3 Langkah Kerja


4.3.1 Agregat Halus
a. Ambil sample agregat kering

b. Masukkan agregat ke dalam oven

c. Timbanglah berat wadah (ww)

d. Timbang berat sample agregat + wadah (wbw)

e. Tentukan berat sample agregat (wb = wbw ww )

f. Cuci sample agregat.

g. Keringkan agregat tadi dalam ovenselama 24 jam

h. Keluarkan, lalu timbang.

i. Timbang berat sample agregat + wadah setelah dioven (wkw)

j. Tentukan berat sample agregat kering(wk = wbw - ww)

KELOMPOK 3 33
BAHAN PERKERASAN JALAN

4.3.2 Agregat Kasar


a. Ambil sample agregat kering

b. Masukkan agregat ke dalam oven

c. Timbanglah berat wadah (ww)

d. Timbang berat sample agregat + wadah (wbw)

e. Tentukan berat sample agregat (wb = wbw - ww)

f. Cuci sample agregat.

g. Keringkan agregat tadi dalam ovenselama 24 jam

h. Keluarkan, lalu timbang.

i. Timbang berat sample agregat +wadah setelah dioven(wkw)

j. Tentukan berat sample agregat kering(wk = wbw- ww)

KELOMPOK 3 34
BAHAN PERKERASAN JALAN

LABORATORIUM KONSTRUKSI DAN BAHAN BANGUNAN


PROGRAM SUDI TEKNIK SIPL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu

HASIL DAN PEMBAHASAN KADAR LUMPUR


Agregat : Split 2:3
Asalagregat : Bengkulu
TgI.Pengujian : 20 November 2014

Sampel
No Tanparujukan Sampel A
B
1 Berat Cawan 42,5 58,5
2 Beratbendaujikering oven sebelumdicuci (Wb) (gr) 321,5 321
3 Beratbendaujikering oven setelahdicuci (Wk) (gr) 319,95 320
4 Kadar lumpuragregat = (Wb-Wk)/Wk x 100 (%) 0,48% 0,31%
Perhitungan :
Sampel A :

228224
Kandungan Lumpur = 100%
224

= 0,825 %
Sampel B :
252248
Kandungan Lumpur = 100%
248

= 1,47 %

0,825 % + 1,47%
Rata-rata Kandungan lumpur = = 1,15 %
2

KELOMPOK 3 35
BAHAN PERKERASAN JALAN

LABORATORIUM KONSTRUKSI DAN BAHAN BANGUNAN


PROGRAM SUDI TEKNIK SIPL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu

HASIL DAN PEMBAHASAN KADAR LUMPUR


Agregat : Pasir gunung selolong
Asalagregat : Bengkulu
TgI.Pengujian : 20 November 2014

Sampel
No Tanparujukan Sampel A
B
1 Berat Cawan 54 60
2 Beratbendaujikering oven sebelumdicuci (Wb) (gr) 300 300
3 Beratbendaujikering oven setelahdicuci (Wk) (gr) 288 286
4 Kadar lumpuragregat = (Wb-Wk)/Wk x 100 (%) 4,52% 4,89%
Perhitungan :
Sampel A :

300288
Kandungan Lumpur = 100%
288

= 4,52 %
Sampel B :
300286
Kandungan Lumpur = 100%
286

= 4,89 %

4,52 % + 4,89 %
Rata-rata Kandungan lumpur = = 4,52 %
2

KELOMPOK 3 36
BAHAN PERKERASAN JALAN

4.4 Kesimpulan
a. Kadar lumpur untuk tiap-tiap agregat baik kasar maupun halus nilainya berbeda-
beda. Kadar lumpur yang tebanyak terdapat pada pasir sungai denganpersentase
kadar lumpurnya yaitu: 4,52 % . Sedangkan kadar lumpur paling sedikit adalah split
2:3 dengan persentase kandungan lumpur 0,305% Sehingga Material tersebut baik
untuk perkerasan jalan.
b. Berdasarkan pengujian yang kami lakukan kadar lumpur untuk agregat halus dan
agregat kasar sudah memenuhi peraturan Bina Marga tahun 2010 dengan kadar
lumpur maksimal 1 % untuk agregat kasar dan maksimal 5% untuk agregat halus

KELOMPOK 3 37
BAHAN PERKERASAN JALAN

DOKUMENTASI KADAR LUMPUR

Sampel yang akan diuji sampel dimasukkan kedalam oven

KELOMPOK 3 38
BAHAN PERKERASAN JALAN

Sampel dicuci bersih sampel dimasukkan ke cawan lalu ditimbang

KELOMPOK 3 39

Anda mungkin juga menyukai