Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN

”PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR


PASIR DAN KERIKIL”

NAMA : ARDI SUPRIANTO DANIEL MANIK


NIM : 5183550015
DOSEN PENGAMPU : 1. SYAHREZA ALVAN.,ST.,Msi.IPM
2. KINANTI WIJAYA.,M.Sc
MATA KULIAH : PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
April 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan, kemampuan, dan kesehatan serta kenikamatan yang telah diberikan
kepada Saya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan praktikum teknologi bahan
ini. untuk memenuhi tugas terstrukutur mata kuliah praktikum teknologi bahan.
Saya berharap dengan pembuatan laporan ini dapat menambah wawasan tentang
syarat-syarat penggunaan pasir yang diizinkan.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari laporan praktikum ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syahreza


Alvan.,ST,M.Si.IPM dan Ibu Kinanti Wijaya., M.Sc yang mengajar saya tentang
materi ini. Dan asisten dosen yang bertugas membimbing saya. Akhir kata saya
mengucapkan terima kasih.

Medan, 02 Mei 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. DASAR TEORI

Agregat halus dalam fungsinya sebagai bahan campuran beton


harus lebih bersih dari materi yang halus( lumpur). Pemakaian semen akan
semakin banyak jika lumpur yang di kandung dalam agregat semakin
banyak, hal ini disebabkan karena semakin luas permukaan yang harus di
selimuti sedangkan larutan perekat semakin menipis yang mengakibatkan
kemampuan mengikat akan berkurang dan kekuatan beton kecil.
Hal utama yang haarus diperhatikan dalam agregat halus tersebut
adalah kebersihannya, jadi dilakukan meremas – remas pasir (mencuci)
diperkirakan bagian bagian yang kotor seperti lumpur dan tanah liat akan
berkurang.

B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan persentase kadar
lumpur pada pasir dan kerikil.

C. MANFAAT
Manfaat dari praktikum ini yaitu untuk menentukan presentasi kadar
lumpur dalam agregat,dan kadar lumpur seharusnya 3% dari berat agregat
( ASTM C-33-2003)
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT-ALAT
1. Ayakan No. 200

2. Oven.

3. Timbangan.

4. Wadah
B. BAHAN-BAHAN
1. Pasir kering oven 1000 gram

2. Kerikil Oven 2000 gram

3. Air
BAB III
PROSEDUR PENGUJIAN
Sampel 1 : Pasir
1. Ambil pasir yang telah di keringkan oven
2. Sediakan 2 (dua) sampel pasir sebanyak masing-masing 500 gram dan 2
(dua) sampel kerikil sebanyak masing-masing 1000 gram.

3. Tuang pasir kedalam ayakan No.200 dan di siram dengan air melaui kran
sambil digoyang-goyang.

4. Pada saat pencucian, pasir harus diremas-remas sehingga air yang keluar
melalui ayakan terlihat jernih dan bersih.
5. Pindahkan sampel pasir dari saringan kedalam sebuah wadah lalu uang
Air yang masih ada di wadah bersama pasir.

6. Usahakan pasir yang di dalam wadah tidak tumpah keluar


7. Sampel didalam pan dikeringkan dalam oven selama 24 jam.
8. Setelah 24 jam, sampel yang ada didalam pan diangkat kemudian
ditimbang dan hasilnya di catat. Persentase selisih Antara berat mula-mula
dan berat kering setelah pencucian adalah kadar lumpur yang terkandung
dalam mineral.
9. Lakukan lagi percobaan untuk kedua dan sampel kerikil.
Sample 2 : kerikil
1. Ambil kerikil yang telah di keringkan oven
2. Sediakan 2 (dua) sampel kerikil sebanyak masing-masing 1000 gram
3. Tu
a ng

kerikil kedalam ayakan


No.200 dan di siram dengan air melaui kran sambil digoyang-goyang.
4. Pada saat pencucian, pasir harus diremas-remas sehingga air yang
keluar melalui ayakan terlihat jernih dan bersih.

5. Cek warna airnya,jika sudah bening


dan jernih,maka proses pencucian telah selesai.
6. Setelah itu kerikil yang sudah di cuci di masukkan kedalam wadah lalu di
oven selama 24 jam
7. Setelah di oven timbang kembali kerikil tersebut.
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN
Data hasil percobaan kadar lumpur pasir
Keterangan Sampel I Sampel II

Berat pasir mula – mula 500 500


( gr )

Berat pasir kering ( gr ) 486 462

Kandungan Lumpur ( gr ) 0,029% 0,082%

Data hasil percobaan kadar lumpur kerikil


Keterangan Sampel I Sampel II

Berat kerikil mula – mula 1000 1000


( gr )

Berat kerikil kering ( gr ) 996 996

Kandungan Lumpur ( gr ) 0,004% 0,004%


BAB V
ANALISIS DATA

I. Perhitungan
Perhitungan untuk kadar lumpur adalah sebagai berikut.

KL =
BM −BK
BK
Dimana:
KL = kadar lumpur agregat dalam persen.
BM = berat sampel mula-mula
BK = berat sampel setelah dikeringkan selama 24 jam.

II. Analisis data


Persentase kadar lumpur pasir dan kerikil.
a. Persentase kadar lumpur pada sampel pasir
1. Sampel 1
BM −BK
KL = x 100%
BK
500−462
KL =
462
KL = 8,2%
2. Sampel 2
BM −BK
KL = x 100 %
BK
500−486
KL =
486
KL = 2,8%
b. Persentase kadar lumpur pada sapel kerikil.
1. Sampel 1
BM −BK
KL =
BK
1000−996
KL = x 100 %
996
KL = 0,4%

2. Sampel 2
BM −BK
KL =
BK
1000−996
KL = x 100 %
996
KL = 0,4%

BAB VI
KESIMPULAN

Jadi, dari praktikum yang telah dilakukan, kita bisa mendapatkan data hasil
percobaan, yaitu
Untuk kadar lumpur pada agregat halus
Sampel I = 0,029%
Sampel II = 0,082%
Untuk kadar lumpur pada agregat kasar
Sampel I = 0,004%
Sampel II = 0,004%
Menurut PBI ’71, Kadar lumpur pada agregat kasar ( Kerikil ) tidak boleh
lebih dari 1% dan kadar lumpur pada agregat halus ( pasir ) tidak boleh lebih dari
5 %. Jadi, untuk sampel agregat halus dan kasar yang digunakan ini termasuk
agregat yang masih bisa digunakan dalam proses pembuatan beton.
DAFTAR PUSTAKA

Sarwa.dkk,”Pengujian Material dan Bahan”,Medan:2019


SNI-03-1970-2008 (Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus)

Anda mungkin juga menyukai