Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN

S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
BAB III
PENGUJIAN SEMEN

Semen adalah bahan perekat yang mampu mempersatukan bahan-bahan


padat menjadi kesatuan yang kokoh. Semen pertama kali dilakukan dengan cara
membakar campuran batu kapur dengan tanah liat. Semen portland dihasilkan
dengan cara mengahluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang
bersifat hidralius, bersama bahan tambahan yang biasa digunakan adalah gypsum.

Bubuk halus yang diperoleh dengan menggiling klinker ini bila dicampur
dengan air, selang beberapa waktu akan menjadi keras. Jika ditambah air, semen
akan menjadi pasta semen yang jika mengering akan mempunyai kekuatan
seperti batu. Jika ditambah agregat halus, pasta semen akan menjadi mortat
yang digabungkan dengan agregat kasar akan menjadi campuran beton yang
segar.

3.1. BERAT VOLUME SEMEN

3.1.1. TUJUAN
Untuk mengukur berat volume semen khususnya semen GRESIK.

3.1.2. LANDASAN TEORI


Berat volume beton sangat dipengaruhi oleh berat jenis bahan-bahan
penyusunnya, sehingga apabila bahan penyusun mempunyai berat jenis
yang besar maka beton yang dihasilkan akan mempunyai berat volume
yang besar pula. Demikian juga sebaliknya apabila digunakan bahan
penyusun dengan berat jenis ringan maka beton yang dihasilkan akan
mempunyai berat volume yang kecil. Berat volume adalah perandingan
antara berat beton dengan volume beton. Pada penelitian ini dipakai benda
uji berbentuk silinder.

3.1.3. ALAT DA BAHAN PRAKTIKUM


1. Timbangan analitis 2600 gram

2. Takaran berbentuk silinder dengan volume 3 liter

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

3. Alat perojok besi dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm

4. spatula

5. Semen portland jenis 1.

3.1.4. PROSEDUR PENGUJIAN


1. TANPA ROJOKAN
a. Silinder ditimbang dalam keadaan kering
b. Isi silinder dengan semen sampai berlebihan mengguanakan
sekop
c. Ratakan permukaan dengan batang perata
d. Timbang dan catat massa silinder beserta semen

2. DENGAN ROJOKAN
a. Silinder ditimbang dengan keadaan kering
b. Isi dengan semen sepertiga dari volume penuh, rojok sebanyak
25 kali
c. Isi dengan semen dua pertiga dari volume penuh, rojok
sebanyak 25 kali
d. Isi dengan semen sampai berlebih , rojok sebanyak 25 kali
e. Ratakan permukaan dengan batang penusuk
f. Timbang massanya

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
BAB IV
PENGUJIAN AGREGAT HALUS

Agregat halus meiliki butiran kurang dari 5 mm atau lolos saringan


no.4 dan tertahan pada saringan no.2. Agregat halus harus terdiri dari butiran-
butiran tajam, keras, dan bersifat kekal artinya tidak hancur oleh pengaruh cuaca
dan temepratur, seperti terik matahari, hujan dan lain-lain. Agregat halus
berfungsi sebagai bahan pengisi pada rongga campuran beton.

4.1. ANALISA SARINGAN PASIR

4.1.1. TUJUAN
Mengukur distribusi ukuran pasir/gradasi pasir.

4.1.2. LANDASAN TEORI


Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan
pengisi dalam campuran mortart atau beton. Kira-kita 70% volume mortar
atau beton diisi oleh agregat.

Ukuranya bervariasi antara uuran no.4 dan no.100 saringan standar


Amerika. Variasi ukuran dalam campuran harus mempunyai gradasi yang
baik, yang sesuai dengan standar analisis saringan dari ASTM.

4.1.3. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


Bahan dan alat praktikum yang digunakan :
1. Satu set ayakan ASTM : #4, #8, #16, #30, #50, #100

2. Timbangan analitis 2600 gram

3. Alat penggetar (Shieve Shaker)

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

4. Pasir dalam keadaan kering oven

4.1.4. PROSEDUR PENGUJIAN


1. Timbang pasir sebanyal 1000 gram
2. Masukkan pasir dalam ayakan dengan ukuran saringan paling besar
ditempatkan diatas, dan digetarkan dengan Sieve Shaker selama 10
menit
3. Pasir yang tertinggal dalam ayakan ditimbang
4. Kontrol berat pasir = 1000 gram

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4.2. BERAT JENIS PASIR (ASTM C 128-78)

4.2.1. TUJUAN
Mengukur berat jenis pasir dalam kondisi SSD.

4.2.2. LANDASAN TEORI


Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari
struktur paling bawah hingga paling atas dalam bangunan. Ada banyak
jenis pasir yang beredar dipasaran. Tiap pasir memiliki sifat yang berbeda
dan kegunaan yang berbeda pula untuk bangunan.

Berat jenis pasir akan mempengaruhi kekuatan beton itu sendiri.


Selain itu pemeriksaan berat jenis dan SSD pasir merupakan hal yang
penting untuk mengetahui pasir tersebut telah memenuhi syarat atau belum
untuk bahan campuran adukan beton.

4.2.3. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Timbangan analitis 2600 gram

2. picnometer 100 cc

3. Oven

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4. Pasir kondisi SSD (pasir yang sudah direndam selama 24 jam)

4.2.4. PROSEDUR PENGUJIAN


1. Timbang picnometer
2. Timbang pasir kondisi SSD sebanyak 50 gram
3. Masukkan pasir kedalam picnometer kemudian ditimbang
4. Picnometer yang berisi pasir diisi air sampai penuh dan dipegang
miring (diputar-putar ) hingga gelombang udara keluar
5. Picnometer diisi air hingga batas kapasitas dan ditimbang beratnya
6. picnometer kosong diisi air hingga batas kapasitas dan ditimbang
beratnya.

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4.3. BERAT VOLUME PASIR (ASTM 29-78)

4.3.1. TUJUAN
Mengukur berat volume pasir baik dalam keadaan lepas maupun
padat.

4.3.2. LANDASAN TEORI


Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah ,
Dikeluarkan dengan mekanis (menggilas/memukul/mengolah).
Bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis sehingga utiran-
butiran tanah akan merapat dan mengurangi rongga udara.

4.3.3. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Timbangan analitis 2600 gram

2. Takaran berbentuk silinder dengan volume 10 liter

3. Alat perojok dan besi dengan diameter 16 mm dan panjang 60


mm

4. Pasir kering.

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4.3.4. PROSEDUR PENGUJIAN
1. TANPA ROJOKAN
a. Silinder ditimbang dalam keadaan kering
b. Isi silinder dengan pasir sampai berlebihan mengguanakan
sekop
c. Ratakan permukaan dengan batang perata
d. Timbang dan catat massa silinder beserta pasir

2. DENGAN ROJOKAN
a. Silinder ditimbang dengan keadaan kering
b. Isi dengan pasir sepertiga dari volume penuh, rojok sebanyak
25 kali
c. Isi dengan pasir dua pertiga dari volume penuh, rojok
sebanyak 25 kali
d. Isi dengan pasir sampai berlebih , rojok sebanyak 25 kali
e. Ratakan permukaan dengan batang penusuk
f. Timbang massanya.

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4.4. AIR RESAPAN PASIR (ASTM C-128)

4.4.1. TUJUAN
Mengukur kadar air resapan pasir.

4.4.2. LANDASAN TEORI


Kadar air resapan pasir adalah peningkatan massa pasir akibat air
menembus pada pori-pori partikel, selama jangka waktu yang ditentukan,
tetapi tidak termasuk air ada permukaan luar dari patikel. Proses
penyerapan air pada bahan sangat berpengaruh terhadap waktu untuk beton
mengeras. Masing-masing bahan campuran beton memiliki tingkat resapan
yang berbeda-beda tergantung jumlah rongga udara yang terjadi.

4.4.3. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Timbangan analitis

2. Oven

3. Pasir kondisi SSD

4.4.4. PROSEDUR PENGUJIAN


1. Timbang pasir kondisi SSD sebanyak 100 gram
2. Masukkan ove selama 24 jam
3. Pasir dikeluarkan dan setelah dingin ditimbang

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4.5. KELEMBAPAN PASIR (ASTM C 556-72)

4.5.1. TUJUAN
Mengukur kelembapan pasir dengan cara kering.

4.5.2. LANDASAN TEORI


Kadar air agregat adalah perbandigan antara berat air yang
dikandung agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering. Jumlah air
yang dikandung didalam agregat perlu diketagu, karena akan
mempengaruhi jumlah air yang yang diperlukan didalam campuran beton.
Agregat yang basah (banyak mengandung air), akan membuat campuran
juga lebih basah dan sebaliknya.

4.5.3. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


Bahan dan alat praktikum yang digunakan:
1. Timbangan analitis 2600 gram

2. Oven

3. Pan

4. Pasir dalam keadaan asli

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4.5.4. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Pasir dalam keadaan asli ditimbang beratnya 250 gram
2. Pasir dimasukkan oven selama 24 jam dengan temperatur 110 + 50
3. Keluarkan pasir dari oven, setelah dingin ditimbang beratnya

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
4.6. KADAR LUMPUR PASIR (ASTM C 117-76)

4.6.1. TUJUAN
Mengukur kadar lumpur pada pasir

4.6.2. LANDASAN TEORI


Kebersihan material penyusun beton harus dipertimbangkan,
maksudnya adalah tidak boleh ada benda asing selain material tersebut
dalam beton. Adanya benda asing lain inilah yang menyebabkan kekuatan
beton menjadi berkurang.
Lumpur merupakan partikel yang berukuran 0,075 mikro atau lebih.
Lumpur yang terdapat pada permukaan agregat dapat mengganggu ikatan
antara agregat dengan pasta semen.

4.6.3. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Gelas ukur berkapasitas 1000 ml dan plastik penutup

2. Pasir dan pelarut air biasa.

4.6.4. PROSEDUR PENGUJIAN


1. Masukkan pasir secukupnya kedalam gelas ukur 1000 ml
2. Tambahkan air, lalu tutup menggunakan plastik
3. Kocok sebanyak 50 kali untuk mencuci pasir dari lumpur
4. Kemudian simpan gelas ukur ditempat yang aman dan datar lalu
biarkan mengendap selama 24 jam
5. Ukur tinggi kadar lumpur yang terletak dibagian paling atas pasir.

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150
LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL BANGUNAN
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

NANDA AMALIA SHILFA


201910301150

Anda mungkin juga menyukai