BAB III
III.1. PENDAHULUAN
Dalam proses pembuatan beton, selain semen diperlukan juga bahan pengisi yaitu
agregat halus maupun kasar. Pasir dalam hal ini adalah agregat halus yaitu hasil
disintegrasi alami dari batuan atau dihasilkan oleh industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
Sebagai bahan pencampur beton dan untuk menghasilkan mutu beton yang baik,
maka pasir minimal harus memenuhi syarat-syarat diantaranya: terdiri dari butiran
yang tajam keras dan kekal, tidak boleh mengandung bahan organik terlalu banyak dan
dibuktikan dengan percobaan warna NaOH, tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
5% berat kering, dan harus berasal dari gradasi baik (well graded) yaitu diatas ayakan 4
mm minimal terdapat 2% berat total, diatas ayakan 1 mm minimal terdapat 10% berat
total, dan sisa diatas ayakan 0,25 mm berkisar antara 80% - 95% berat total.
Dalam pembuatan campuran beton, pasir berfungsi sebagai bahan pengisi. Butir-
butir pasir yang dipakai dalam campuran beton harus bersifat keras dan kekal, artinya
tidak mudah pecah atau hancur oleh pengaruh alam seperti panas atau hujan. Oleh
sebab itu perlu diketahui segala sesuatu tentang pasir sehubungan dengan fungsinya
dalam campuran beton, antara lain seperti :
Susunan butir/gradasi, yaitu pemisahan pasir sesuai dengan diameternya yang
dilakukan dengan analisa saringan
Kadar organis yang dikandung oleh pasir
Kadar Lumpur dalam pasir, yaitu tidak boleh lebih dari 5% sesuai dengan yang di
syaratkan dalam buku pedoman
Kelembapan dan resapan pasir
Berat jenis pasir
Berat volume baik dalam keadaan lepas maupun padat
Persyaratan tentang bahan pasir secara lengkap dan jelas dapat dilihat di buku
pedoman atau buku peraturan yang ada.
4 4.76
8 2.38
16 1.09
30 0.59
50 0.29
100 0.15
Pan -
C. Bahan
Bahan : Pasir keadaan kering oven
D. Prosedur pengujian :
Timbang pasir sebanyak 1000gr dan keringkan dalam oven dengan suhu 1050C
selama 24 jam
Kemudian masukkan pasir kedalam ayakan yang telah disusun, kemudian digetar
dengan mesin penggetar selama 3-5 menit
Timbang pasir yang tertinggal pada tiap-tiap ayakan. Periksa berat pasir
keseluruhan adalah 1000 gram
Dari hasil ayakan, buat grafik guna menentukan daerah gradasi butiran pasir dan
modulus kehalusannya.
E. Data Praktikum
Analisa Gradasi Pasir dan Modulus Halus
Saringan Yang tertinggal pada % kumulatif
saringan
No mm Gram % Tertinggal Lolos
4 4.76 55,9 6,11 6,11 93,89
8 2.38 84,2 9,26 15,37 84,63
16 1.19 115,2 12,6 27,97 72,03
30 0.59 143,5 15,68 43,65 56,35
50 0.297 211,7 23,14 66,79 33,21
100 0.149 218,4 23,88 90,67 9,3
pan 0.00 85,3 9,33 - 0
Jumlah 914,7 100 250,56 349,44
Modulus kehalusan = 2,5056
(𝟏𝟎𝟎𝟎−𝟗𝟏𝟒,𝟕)
%kehilangan = × 𝟏𝟎𝟎%
𝟏𝟎𝟎𝟎
= 8,53 %
Berat butiran yang lolos = berat total – berat butiran tertinggal
55,9
RnNo.4 = 𝑥 100% = 6,11%
914,2
84,2
RnNo.8 = 𝑥 100% = 9,21%
914,2
115,2
RnNo.16 = 𝑥 100% = 12,6%
914,2
143,5
RnNo.30 = 𝑥 100% = 15,7%
914,2
221,7
RnNo.50 = 𝑥 100% = 23,16%
914,2
218,4
RnNo.100 = 𝑥 100% = 23,89%
914,2
85,3
Pan = 𝑥 100% = 9,33%
914,2
Menentukan persentase kumulatif dari tanah yang tertahan di ayakan
= ∑ Rn
No. 4 = 6,11 %
No. 8 = 6,11% + 9,21% = 15,32%
No. 16 = 6,11% + 9,21% + 12,60% = 27,93%
No. 30 = 6,11% + 9,21% + 12,60%+15,70% = 43,62%
No. 50 = 6,11% + 9,21% + 12.60%+15,70% + 23,16% = 66,78%
No. 100 = 6,11% + 9,21% + 12,60%+15,70% + 23,16% +23,89%
= 90,67%
Pan = 6,11% + 9,21% + 12,60%+15,70% + 23,16% +23,89% + 9,33%
=100%
Menentukan kumulatif dari tanah yang lolos ayakan
= (100 - ∑Rn) %
No. 4 = (100 – 6,11) % = 93,89 %
No. 8 = (100 – 15,32) % = 84,68 %
No. 16 = (100 – 27,93) % = 72,07 %
No. 30 = (100 – 43,62) % = 56,38 %
No. 50 = (100 – 66,78) % = 33,22 %
No. 100 = (100 – 90,67) % = 9,33 %
Pan = (100 – 100) % =0%
ωi 1000
Modulus kehalusan = jumlah presentase tertahan kumulatif
100
250,56
=
100
= 2,5056
F. Grafik Analisa Pasir dan Modulus Halus Butir
60 60 60 40
59
55
50 50 50
40 40 60
35
30 30 34 70
30
20 20 80
15 15 15
10 12 90
10 8
5
0 100
0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 3/8" 3/4"
No. Saringan
Grafik 2.1 Lengkung Ayakan Pasir
Keterangan:
Grading Zone 1
Grading Zone 2
Grading Zone 3
Grading Zone 4
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa lengkung ayakan berada pada
grading zone 2 dengan nilai modulus kehalusan sebesar 2,5056.
Percobaan nomor 1
Berat pasir asli (w1 gram) 500
Berat pasir oven (w2 gram) 476.8
w1 w2
Kelembaban pasir = 100% 4,64%
w2
F. Perhitungan :
Berat pan = 44,2 gr
Mencari nilai w2 = 521 gr – 44,2 gr= 476,8 gr
Diketahui :
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil UWKS
27
Laporan Praktikum Teknologi Beton dan Material
W2 = 476,8 gr
W1 = 500 gr
500 476,8
Kelembaban = 100% 4,64%
476,8
G. Kesimpulan:
Percobaan dilakukan sebanyak satu kali. Berdasarkan data dan
perhitungan diatas diperoleh kelembaban pasir sebesar 4,64%. Standart
kelembaban pasir adalah tidak lebih 5%. Dapat disimpulkan bahwa pasir yang
digunakan dalam praktikum memenuhi standart kelembaban pasir untuk
digunakan dalam campuran agregat beton. (Kelembaban ini selanjutnya akan
digunakan untuk mencari perbandingan banyaknya agregat pasir dari kondisi
SSD ke kondisi asli dalam mix design).
F. Perhitungan:
250
Berat jenis = 2,5%
(250 769,5 619,5)
G. Kesimpulan:
Percobaan dilakukan sebanyak satu kali. Standart berat jenis pasir adalah
tidak lebih dari 3%. Berdasarkan data dan perhitungan diatas diperoleh berat
jenis pasir yang digunakan dalam praktikum 2.5 % (<3%). Jadi pasir yang
digunakan dalam praktikum memenuhi standart berat jenis pasir untuk
digunakan dalam campuran agregat beton. (Berat jenis pasir ini selanjutnya
akan digunakan dalam perhitungan mix design untuk menentukan berat jenis
relatif agregat).
F. Perhitungan:
4760
Berat volume tanpa rojokan = 0,32 g/cm3
14941
6115
Berat volume dengan rojokan = 0,41 g/cm3
14941
0,32 0,41
Berat volume rata-rata = 0,36 gr/cm3
2
G. Kesimpulan:
Percobaan dilakukan sebanyak dua kali yaitu dengan rojokan dan tanpa
rojokan. Pada percobaan pertama (tanpa rojokan) diperoleh berat volume
sebesar 0,32 g/cm3 percobaan kedua (dengan rojokan) diperoleh berat volume
sebesar 0,41 g/cm3. Setelah dirata-rata diperoleh berat volume rata-rata sebesar
0,36 gr/cm3 (Berat volume pasir ini selanjutnya akan digunakan dalam
menentukan perbandingan volume agregat pasir dalam kondisi asli dalam mix
design).
BeratPasir
Rumus : Volume Pasir=
BeratVolum ePasir
yang akan kita gunakan karena akan berpengaruh pada kekuatan beton yang
akan kita buat.
G. Keterangan tambahan :
Dari ASTM C 40 – 92
Warna Larutan Penurunan Kekuatan
Tidak berwarna/kuning muda 0%
Teh encer Batas
Kuning tua 10 – 20%
Merah tua 15 – 30 %
Merah - kecoklatan 25 – 50%
Coklat - merah tua 50 – 100%
F. Perhitungan:
0.5
Kadar lumpur = 3%
6
G. Kesimpulan:
Percobaan dilakukan sebanyak satu kali. Pada percobaan diperoleh kadar
lumpur 3%. Berdasarkan SNI 03-1750-1990 kebersihan pasir terhadap Lumpur
dengan cara basah kurang dari 5% untuk layak digunakan dalam campuran
agregat beton. Data dan perhitungan diatas diperoh besarnya kebersihan pasir
terhadap Lumpur dengan cara basah mencapai 3 % ( > 5 % ). Sehingga pasir
yang digunakan dalam praktikum memenuhi standar pengujian dan layak
digunakan dalam agregat campuran beton. Karena pasir harus memiliki kadar
lumpur kurang dari 1/14 (dari ASTM C 117 – 76), dapat ditarik kesimpulan
bahwa pasir memenuhi syarat tidak mengandung lumpur yang terlalu banyak.
F. Perhitungan:
500 498
Kadar lumpur = 100% 2.4%
500
G. Kesimpulan:
Percobaan dilakukan sebanyak satu kali. Pada percobaan diperoleh kadar
lumpur 2.4%. Karena pasir harus memiliki kadar lumpur kurang dari 5%, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pasir memenuhi syarat tidak mengandung lumpur
yang terlalu banyak.
H. Keterangan tambahan :
Menurut ASTM C 117 – 76
Syarat kadar lumpur untuk pasir < 5% dari berat kering.