SIEVE ANALYSIS
43
44
Keterangan :
1. Penguat Sieve Shake
2. Rangkaian Mesh
3. Electric Sieve Shaker
Gambar 5.1.
Rangkaian Alat Tyler Sieve
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti Batuan)
47
5.6.2. Perhitungan
1) Menghitung % Berat kumulatif
WKn
% Berat kumulatif = x100%
Wtotal
- Sieve Number 16
WK 1
% WK1 = x100%
Wtotal
0,025
= x100%
200
= 0.0125%
49
- Sieve Number 20
WK 2
% WK2 = x100%
Wtotal
0.291
= x100%
200
= 0.1455%
- Sieve Number 40
WK 3
% WK3 = x100%
Wtotal
48.801
= x100%
200
= 24.40%
- Sieve Number 50
WK 4
% WK4 = x100%
Wtotal
84.449
= x100%
200
= 42.225%
- Sieve Number 60
WK 5
% WK5 = x100%
Wtotal
147,43
= x100%
200
= 73.715%
- Sieve Number 140
WK 5
% WK5 = x100%
Wtotal
200
= x100%
200
= 100%
50
5.7. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul Sieve Analysis yaitu suatu metode yang
digunakan untuk menentukan keseragaman butiran pasir, dengan cara mengayak
sampel yang telah dibersihkan menggunakaan beberapa tingkatan saringan yang
mempunyai ukuran (skala mesh) dan mempunyai ukuran bukaan saringan (sieve
opening). Alat yang digunakan berupa tyler sieve ASTM ( 16,20,40,50,60), sieve
shaker, dan timbangan digital sedangkan bahan yang digunakan adalah sampel
core pasir. Prinsip perja yang digunakan adalah pemilahan ukuran butir.
Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini dimulai dengan
melakukan penimbangan sampel seberat 200 gram. Kemudian dimasukkan
kedalam sieve. Dimana sieve merupakan susunan screen secara vertikal dan pada
setiap series sieve tersebut memiliki jumlah lubang yang berbeda. Contohnya,
tertulis series nomor 16 maksudnya adalah terdapat 16 lubang dalam setiap in2. Di
mana ukuran saringan lubang terbesar diletakkan paling atas, dan seterusnya. Ke
bawah makin kecil ukuran lubangnya. Setelah itu sampel ditempatkan pada
bagian teratas (ukuran lubang screen terbesar). Lalu ditempatkan pada alat
pengguncang dan digoncangkan pada kekuatan tertentu selama 15 menit.
Selanjutnya pasir akan terpisah berdasarkan ukuran butirnya. Butiran pasir yang
tertinggal pada masing-masing ukuran saringan itu kemudian ditimbang dan
ditentukan persen berat kumulatifnya. Kemudian membuat grafik semilog antara
opening diameter vs % berat kumulatif.
Pada percobaan, didapatkan harga D40 (opening diameter pada berat
kumulatif 40%) sebesar 0,297 mm dan harga D90 (opening diameter pada berat
kumulatif 90%) sebesar 0,105 mm. Di mana harga tersebut didapat dari
pembacaan grafik semilog antara opening diameter vs % berat kumulatif.
Perhitungan koefisien keseragaman butir pasir (c) diperoleh dengan melakukan
perbandingan antara D40 dengan D90. Di mana D40 dan D90 dipilih disebabkan
karena berat kumulatif 40% sudah dianggap mewakili setengahnya berat
kumulatif untuk D40. Sedangkan D90 dipilih karena berat kumulatif 90% sudah
dianggap mewakili berat kumulatif keseluruhan atau 100%. Dimana 10% sisa dari
berat kumulatif tersebut bisa tertinggal di saringan pada saat percobaan dilakukan.
53
5.8. KESIMPULAN