Disusun oleh:
Nabila A’syuro Putri (5111420015)
1. Menentukan persentase nilai kadar lumpur dalam agregat halus yang digunakan.
2. Mampu menggunakan alat praktikum serta pengolahan data pemeriksaan kadar
lumpur agregat halus.
3. Mampu memahami prosedur pemeriksaan kadar lumpur dalam agregat halus sesuai
dengan prosedur standar.
B. Dasar Teori
Pengujian kadar lumpur pada agregat normal (halus dan kasar) sebelum digunakan
akan mengandung kadar lumpur yang banyak, tapi kada lumpur agregat normal yang
diizinkan SK SNI S – 04 – 1989 – F untuk agregat halus (pasir) maksimal 5% tidak boleh
mengandung Lumpur (bagian yang dapat melewati ayakan 0,060 mm) lebih dari 5%. Apabila
lebih dari 5% maka pasir harus dicuci. Karena kadar lumpur yang berlebih dalam agregat
halus dapat menurunkan kekuatan beton dan menyebabkan mutu beton yang telah
direncanakan akan tidak terpenuhi.
b. Cawan
c. Oven
d. Ayakan 4,75 mm atau No. 4
f. Desikator
2. Bahan
a. Pasir kering tungku dengan berat 500 gram
b. Air
D. Langkah Pengujian
• Menyaring pasir dengan ayakan no. 4, untuk memisahkan pasir dengan kerikil
No Uraian Hasil
1 No cawan 1 2
● Hasil Perhitungan
𝐴1 − 𝐵1
Kandungan lumpur 1 = × 100%
𝐴1
(250−225)
= × 100%
250
25
= 250 × 100%
= 10,00 %
● Hasil Perhitungan
𝐴2 − 𝐵2
Kandungan lumpur 2 = × 100%
𝐴2
(250−218,3)
= × 100%
250
31,7
= × 100%
250
= 12,68 %
F. Kesimpulan
G. Rekomendasi