Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BETON

UJI KADAR LUMPUR PADA AGREGAT HALUS DENGAN CARA


PENGENDAPAN

Dosen:
Drs. Prihantono, M. Eng

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Suhendro Pratama (5423154678)
Tazkia Cita Riardi (5423154861)
Irna Nurhidayah (5423155071)
Johannes Oktavian (5423155405)
Salsabila Ilham (5423155602)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
UJI KADAR LUMPUR PADA AGREGAT HALUS DENGAN CARA
PENGENDAPAN

I. Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan presentase kadar lumpur dalam
agregat halus. Kandungan lumpur harus lebih kecil dari 5%, merupakan ketentuan dalam
peraturan bagi penggunaan agregat halus untuk pembuatan beton.

II. Dasar Teori


Tanah liat dan lumpur biasanya serta bahan-bahan organik tercampur dalam
agregat halus. Bila jumlahnya cukup banyak dapat mempengaruhi dan mengurangi
kekuatan beton serta beberapa kemungkinan lainnya dapat muncul sehingga dapat
menghambat hidrasi semen. Keadaan ini akan menjadi lebih buruk lagi bila lumpur atau
tanah liat membentuk suatu lapisan yang menyelimuti agregat sehingga mencegah
terjadinya adhesi semen.
Dalam pemeriksaan ini, untuk menghilangkan lumpur atau tanah liat dari dalam
agregat, maka dilakukan pencucian agregat melalui saringan uji, sehingga diperoleh
perbedaan berat antara benda uji yang tertahan diatas saringan, selisih ini dianggap
berupa lumpur atau tanah liat. Dalam pemeriksaan ini lumpur akan mengendap dan naik
kepermukaan agregat halus sehingga kadar lumpur dapat diperhitungkan dengan
menggunakan millimeter gelas ukur. Kadar lumpur dalam agregat halus yang disyaratkan
dalam campuran beton adalah harus lebih kecil dari 5%.

III. Peralatan
1. Gelas ukur 1000 ml

2. Plastik dan karet untuk penutup

Laporan Praktikum Teknologi Beton Kelompok 1 Page 2


3. Sendok semen

IV. Benda Uji dan Bahan Lain

1. Benda uji adalah pasir secukupnya dalam kondisi lapangan

2. Air jernih dan bersih (air PAM)

V. Prosedur Pengujian
Laporan Praktikum Teknologi Beton Kelompok 1 Page 3
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Gunakan sarung tangan
3. Isi gelas ukur dengan pasir sebanyak 1/3 volume botol lalu tambahkan air jernih
sampai dengan ¾ penuh

4. Tutup gelas ukur dengan penutup lalu tabung dikocok selama 30 menit. Bertujuan
agar pasir dan lumpur dapat terpisahkan dan dapat diketahui berapa presentase
kadar lumpur yang terkandung didalam pasir

5. Setelah 24 jam sample akan membentuk tiga lapisan yaitu, Air, Lumpur, dan Pasir

6. Hitung volume lumpur (V1) dan pasir (V2)

Laporan Praktikum Teknologi Beton Kelompok 1 Page 4


7. Hitung kadar lumpur dalam persen dengan membandingkan volume lumpur (V1)
dan volume pasir+lumpur (V1+V2)
8. Bersihkan alat-alat yang digunakan
9. Letakkan kembali ke tempat semula
10. Bersihkan tempat kerja

VI. Hasil Pengujian

Sampel Volume lumpur Volume pasir Volume


(V1) ml lumpur+pasir
(V2) ml (V1+V2) ml
V2 = Tinggi Lumpur 1 79 240 319

V1 = Tinggi Pasir 2 70 320 290


3 70 230 300

V2
Kadar lumpur = x100%
V1  V 2

Laporan Praktikum Teknologi Beton Kelompok 1 Page 5


Dimana : V1 = Tinggi pasir
V2 = Tinggi lumpur

Perhitungan:

1. x 100% = 24,76%

2. x 100% = 24,10%

3. x 100% = 23,30%

Kadar lumpur rata-rata =

= 24,05%

VII. Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan tersebut di atas diperoleh kadar lumpur rata-rata
agregat halus sebesar 24,05 %. Sehinggga dapat disimpulkan bahwa pasir tersebut tidak
dapat digunakan dalam campuran beton karena kadar lumpur maksimal yang disyaratkan
untuk agregat halus adalah harus lebih kecil dari 5%.

Laporan Praktikum Teknologi Beton Kelompok 1 Page 6

Anda mungkin juga menyukai