Anda di halaman 1dari 9

RESUME MODUL PERKULIAHAN 1

MANAJEMEN KONSTRUKSI

OLEH :
TAZKIA CITA RIARDI
NIM :
41119110140

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Menurut Sidarta Karmawan (Widiasanti, 2013), beberapa pengertian Manajemen


dari empat sudut pandang yang berbeda, diantaranya :

1. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (management as a science )


Bersifat interdisipliner (mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial,
filsafat, dan matematika).
2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system)
Suatu kegiatan dimana kegiatan tersebut dapat dilaksanakan tanpa menunggu
kegiatan lain selesai walaupun saling berkaitan.
3. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process )
Serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan
dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia.
4. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people/group of
people )
Suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan
kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas,
kelompok pimpinan tengah, dan kelompok pimpinan bawah.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen


merupakan kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan sekelompok orang yang bersifat konseptual (perencanaan-
perencanaan strategis), bukan teknikal maupun operasional.

B. FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi dari manajemen sendiri yaitu sebagai tindakan penetapan tujuan atau
sasaran yang diikuti oleh tindakan perencanaan yaitu apa yang akan dilakukan
(planning), pengorganisasian yaitu perancangan dan penugasan kelompok kerja
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan/ pengendalian (controlling)
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.
Dimana menurut George R Terry (Widiasanti, 2013) secara umum fungsi – fungsi
manajemen tersebut, diantaranya :

1. Perencanaan / Planning
Merupakan tindakan penetapan tujuan, dan rencana induk jangka panjang dan
pendek, strategi tindakan yang dilakukan, penetapan rencana pembiayaan yang
akan dibutuhkan, serta standar kualitas yang diharapkan, dimana diharapkan
tindakan perencanaan (planning) ini dapat menjadi pedoman pelaksanaan suatu
kegiatan terkait tujuan yang akan dicapai.

2. Pengorganisasian / Organizing
Merupakan tindakan mempersatukan beberapa orang terkait pekerjaan,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mampu bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.

3. Pelaksanaan / Actuating
Merupakan fungsi terpenting bagaimana usaha anggota untuk mencapai tujuan
bersama, dengan saling berkoordinasi, komunikasi, saling mendistribusi tugas,
wewenang, dan tanggung jawab terkait pelaksanaan kegiatan upaya terciptanya
keseimbangan tugas, hak, dan kewajiban untuk mendorong tercapainya efisiensi
untuk mencapai tujuan bersama.

4. Pengendalian / Controlling
Merupakan kegiatan evaluasi terkait kualitas hasil, membandingkan antara hasil
terhadap standar kualitas, penyimpangan yang muungkin terjadi, saran perbaikan,
dan penyusunan laporan kegiatan upaya memperkecil kemungkinan kesalahan
yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya, maupun waktu yang
digunakan/dihasilkan.
C. PENGERTIAN PROYEK

Pengertian Proyek menurut buku Panduan PMBOK ( A Guide to the Project


Management Body of Knowledge), adalah suatu usaha yang memiliki jangka waktu
tertentu yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang saling
berbeda antara satu dengan yang lainnya.

D. CIRI – CIRI PROYEK

Beberapa ciri-ciri proyek, diantaranya :


 Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir.
 Dalam proses mewujudkan lingkup yang dimaksud, maka ditentukan jumlah
biaya,
 jadwal, kriteria mutu, serta sumber daya yang diperlukan.
 Bersifat sementara, dalam arti ada batasan waktu yang telah ditentukan. Titik awal
dan akhir ditentukan dengan jelas.
 Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung.

E. PERBEDAAN PROYEK DENGAN OPERASIONAL

No Kegiatan Poyek Kegiatan Operasional


1 Bersifat dinamis Bersifat rutin
2 Berlangsung dalam kurun waktu terbatas Berlangsung dalam jangka panjang
3 Intensitas kegiatan berbeda-beda Intensitas kegiatan sama
4 Kegiatan harus selesai sesuai dengan dana Batasan tidak setajam proyek hanya diatur
dan waktu yang tertentu dalam anggaran tahunan
5 Menyangkut kegiatan yang beragam dan Tidak terlalu banyak macam-macam
perlu klasifikasi tenaga kerja yang kegiatan
bermacam-macam
6 Guna memperoleh hasil yang efektif perlu Penekanan pada jalur vertikal
jalur komunikasi dan tanggung jawab baik
vertikal maupun horizontal
F. KOMPLEKSITAS DAN MACAM – MACAM PROYEK

Kompleksitas proyek tergantung dari hal-hal sebagai berikut : (Soeharto, 1997)


 Jumlah macam kegiatan didalam proyek.
 Macam dan jumlah hubungan antar kelompok (organisasi) didalam proyek.
 Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan (organisasi) didalam proyek dengan
pihak luar.
Dilihat dari komponen kegiatan utamanya, maka proyek dapat dikelompokkan
antara lain sebagai berikut : (Soeharto.1997)
1. Proyek Engineering-Konstruksi
Terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan kostruksi.
Contoh : pembangunan gedung, jembatan, pelabuhan, jalan raya, fasilitas industri.
2. Proyek Engineering-Manufaktur
Merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Meliputi desain-
engineering, pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba
fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.
3. Proyek Penelitian Dan Pengembangan
Proyek yang bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka
menghasilkan suatu produk tertentu.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Diantaranya merancang sistem informasi manajemen, meliputi perangkat lunak
maupun perangkat keras, merancang program efisiensi dan penghematan,
melakukan disversifikasi, penggabungan dan pengambil alihan.
5. Proyek Kapital
Umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material dan
peralatan, manufaktur (pabrikasi) dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi.
G. UNSUR PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PROYEK

Beberapa unsur-unsur yang terlibat dalam pembangunan proyek terdiri dari :

1. Pemberi tugas (owner)


Merupakan seseorang, badan hukum, atau instansi yang memiliki proyek dan
menyediakan dana untuk merealisasikannya

2. Kontraktor
Merupakan pihak yang diberi tugas untuk melaksanakan pembangunan proyek
oleh owner melalui prosedur pelelangan, mengacu dengan RKS dan kualitas yang
ditentukan.

3. Perencana
Merupakan pihak yang diberi tugas untuk merencanakan, maupun mengawasi
mutu yang ditargetkan, RAB, desain, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan
oleh kontraktor.

H. MANAJEMEN PROYEK

 Pengertian Manajemen Proyek


1. Menurut Project Management Project Body Knowledge
Merupakan implementasi dari pengetahuan, keterampilan,alat, dan Teknik
pada suatu kegiatan proyek untuk mencapai tujuan dari suatu proyek.

2. Menurut H.Kurzner, manajemen proyek


Merupakan kegiatan merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang telah ditentukan.
 Proses Mananajemen Proyek
Proses dalam manajemen proyek dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

Dimana :

Iniating Processes : Tahap permulaan ketika stakeholder


memberikan target
Planning Processes : Tahap perencanaan yang berisi lingkup
projek dan pendefinisian aktifitas untuk
menyelesaikan suatu proyek
Executing Processes : Tahap pelaksanaan proyek dimana
pengendalian jadwal, anggaran, dan
pengawasan mutu
Monitoring & : Tahap pengendalian terjadi sejak tahap
Controlling Processes perencanaan hingga semua proses
Closing Processes : Tahap untuk mengakhiri sebuah proyek
Berikut adalah framework atau kerangka kerja manajemen proyek yang
digambarkan dalam bentuk diagram.

Keterangan gambar :
 Stakeholder mempunyai proyek
 Proyek didelegasikan ke Manajer Proyek
 Manager proyek mengelela atau mengatur proyek tersebut.
 Pengelolaan proyek meliputi : scope, time, cost, quality, HR,
communication, risk dan procurement dan diintegrasikan melalui project
integration management (project management knowledge area).
 Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan pada knowledge area
tersebut untuk memperoleh hasil yang diinginkan, yaitu suksesnya proyek.

 Faktor Pembatas Manajemen Proyek


Tiga faktor pembatas atau sering disebut triple constraint di dalam lingkup
manajemen proyek, dapat dijelaskan didalam gambar :

a. Scope atau ruang lingkup


Membahas jenis dan batasan-batasan yang ada pada sebuah proyek. Sejauh
mana batasan-batasan atau ruang lingkup suatu proyek ditentukan. Ruang
lingkup atau batasan proyek sangatlah diperlukan dalam suatu proyek, karena
memberi dampak pada faktor-faktor proyek terutama biaya dan waktu
pengerjaan proyek..
b. Time atau waktu
Menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah
proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama suatu proyek dipaksa untuk
selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada membengkaknya
biaya.
c. Cost atau biaya.
Menentukan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah
proyek.. Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu,
maka akan semakin besar pula biaya suatu proyek.

 Manfaat Manajemen Proyek


Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya manajemen antara lain
adalah :
 Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu.
 Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan
scope, biaya, sumber daya dan waktu yang telah ditentukan.
 Meningkatkan kualitas.
 Meningkatkan produktifitas.
 Bisa menekan risiko yang timbul sekecil mungkin.
 Koordinasi internal yang lebih baik.
 Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas team terhadap
proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota
team.

Anda mungkin juga menyukai