Anda di halaman 1dari 7

Bab I Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, percepatan

pembangunan terutama di sektor infrastruktur pun turut meningkat. Sehingga

semakin berkembangnya bidang pembangunan ini menyebabkan banyak para

pengembang yang mulai tertarik untuk ber investasi. Hal ini tidak terlepas dari

penggunaan material bahan konstruksi yang juga semakin banyak digunakan.

Material konstruksi sebagai salah satu komponen yang penting dalam

menentukan besarnya biaya suatu proyek memiliki konstribusi sebesar 40-60%

tersendiri dari biaya proyek, sehingga secara tidak langsung memegang peranan

penting dalam menunjang pelaksanaan proyek.

Berkaitan dengan hal tersebut, penggunaan material konstruksi di lapangan pun

tentunya selalu menghasilkan sisa yang cukup besar. Ketidakefesienan pekerjaan

yang dilakukan akan menimbulkan pemborosan sumber daya atau yang bisa

disebut waste. Waste dapat dikatakan sebaga masalah yang utama dalam sektor

konstruksi Muhwezi et al. (2012).

Waste di bidang konstruksi dapat diartikan sebagai kehilangan atau kehilangan

sumber daya material, waktu (berkaitan dengan tenaga kerja dan peralatan) dan

modal, yang disebabkan oleh kegiatan yang membutuhkan biaya, langsung atau

tidak langsung, tetapi tidak menambah nilai pada akhir produk untuk pengguna

jasa konstruksi (Waty et al, 2018).

Dalam masalah waste di bidang konstruksi ini, material besi beton merupakan

salah satu penyumbang waste terbesar dalam suatu konstruksi. Hal ini diperkuat

I-1
Bab I Pendahuluan

dari hasil studi kasus proyek pembangunan showroom auto 2000 di Binjai oleh

Adlin et al. (2017). Dalam studi kasusnya dikatakan bahwa waste material

terbesar disebabkan oleh besi beton yang berada di angka 3.69% dari volume

totalnya sebesar 3139.95 kg. Jika angka tersebut dikonversikan ke dalam biaya,

total kerugian waste akibat material besi beton berkisar Rp. 31,734,000.

Penelitian yang dilakukan oleh Formoso et al. (2002) Pada Jurnal Tirsa (2017)

mendapatkan material besi beton menempati urutan pertama dalam persentase

sisa material yaitu 20% dari total biaya sisa material. Sedangkan penelitian lain

dari Tam (2008) mendapatkan persentase sisa material besi beton adalah 21.1%

dari total biaya sisa material.

Proyek Jembatan PIK 2 merupakan salah satu proyek infrastruktur dikawasan

berkembang yaitu PIK2 yang berlokasi di Kota Tangerang, Banten. PT. Kukuh

Mandiri Lestari yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Agung Sedayu

Group, memilih PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama,

dengan nilai kontrak sebesar RP 169.000.000.000,00.

Resiko besarnya persentase waste material besi dilapangan yang tinggi, yang

disebabkan oleh sisa pemotongan material besi yang terbilang cukup panjang

misal 2-3 meter namun sudah tidak digunakan kembali pun tentunya ada, serta

belum adanya penanganan terhadap sisa panjang pemotongan material besi

tersebut pada Proyek Jembatan Pantai Indah Kapuk 2 ini. Hal tersebutlah yang

menyebabkan persentase waste material besi tinggi. Dimana dari perhitungan

waste material besi awal Proyek Jembatan Pantai Indah Kapuk 2, didapatkan

hasil persentase waste sebesar 18,866% dimana dari hasil perhitungan tersebut

terlihat ketidak sesuaian terhadap waste material besi pada umumnya yakni 3-

I-2
Bab I Pendahuluan

5% karena belum adanya program untuk dilakukan optimasi waste material besi

yang dihasilkan. Namun dengan batas persentase waste material besi yang

diizinkan dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, yaitu maksimal 5%, beberapa

usaha guna meminimalisasi jumlah atau besarnya waste besi dilapangan serta

memenuhi batas persentase waste material besi yang diizinkan tentunya

diperlukan oleh tim dari proyek untuk merencanakan pemanfaatan/ optimalisasi

sisa potongan besi terhadap penggunaannya dilapangan dengan melakukan

alokasi sisa material besi. Dimana usaha untuk mengalokasikan sisa material

besi dilakukan pada sisa material besi yang terbilang cukup panjang untuk saling

digunakan kembali pada masing – masing tulangan lainnya guna menekan

kebutuhan batang material besi baru dan juga mengurangi dampak pencemaran

lingkungan akibat waste besi yang terbuang, sehingga secara tidak langsung juga

mengurangi persentase waste material besi itu sendiri.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah, maka identifikasi yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Banyak sisa potongan besi/ waste besi yang tidak terpakai dilapangan

2. Belum adanya upaya penanganan sisa material besi untuk meminimalisasi

persentase waste material besi pada Proyek Jembatan Pantai Indah Kapuk

3. Adanya indikasi kerugian jika persentase waste material besi tinggi

I-3
Bab I Pendahuluan

1.3 Perumusan Masalah

Berdasar uraian masalah yang telah dijelaskan diatas, maka diambil rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar persentase waste besi beton pada struktur jembatan

tersebut ?

2. Berapa selisih terhadap perhitungan eksisting waste besi beton ?

3. Bagaimana cara mengalokasikan sisa potongan besi dalam upaya

optimasi waste besi?

1.4 Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besar persentase waste besi beton pada struktur

jembatan Proyek Pantai Indah Kapuk 2, Tangerang, Banten

2. Mengetahui selisih terhadap perhitungan eksisting waste besi beton

3. Mengetahui cara mengalokasikan sisa potongan besi dalam upaya

optimasi waste besi

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan dan mengambil

manfaatnya antara lain:

1. Mengetahui penanganan yang dilakukan sebagai upaya

meminimalisasikan waste besi beton sia pemotongan dilapangan

I-4
Bab I Pendahuluan

2. Menambah keuntungan dari segi efektifitas biaya dari sudut pandang

kontraktor

3. Adanya relefansi penelitian terkait optimalisasi penggunaan material

besi beton untuk diaplikasikan di pekerjaan

4. Menambah wawasan peneliti untuk diaplikasikan di proyek yang akan

datang

1.6 Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah

Agar dalam penulisan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan awal, maka

ruang lingkup dan batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada struktur jembatan Proyek Pantai Indah Kapuk

2, Tangerang, Banten

2. Besi beton yang digunakan sesuai dengan SNI 07-2052-2002 merek

Master Steel

3. Data penelitian ini bersumber pada data proyek per-bulan Juli 2020 –

Januari 2021

4. Peninjauan Optimasi Bar Bending Schedulle tidak mempertimbangkan

adanya redesign jumlah, Diameter, dan spesifikasi besi yang digunakan

I-5
Bab I Pendahuluan

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diperlukan agar laporan penelitian ini mudah dipahami

oleh pembaca. Maka sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan perencanaan,

manfaat penelitian, pembatasan dan ruang lingkup masalah serta sistematika

penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori mengenai pengertian tentang Manajemen Material,

Optimasi Waste material besi beton dan metode yang digunakan dalam

penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang uraian konsep pendekatan studi, jenis dan sumber data yang

digunakan, metodologi analisis yang akan menjadi petunjuk dari proses

penelitian sampai dengan tahap analisis.

BAB IV. HASIL DAN ANALISIS

Berisi tentang pengolahan data, pembahasan perencanaan serta prosedur

pengolahan mulai dari cara pengumpulannya sampai dengan analisisnya

sehingga permasalahan dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan secara

ilmiah

I-6
Bab I Pendahuluan

BAB V. PENUTUP

Berisi kesimpulan yang dapat diambil secara keseluruhan dari data serta analisis

penulisan tugas akhir ini serta saran-saran yang mendukung untuk

kesempurnaanpenulisan.

I-7

Anda mungkin juga menyukai