BAB I
PENDAHULUAN
pengembang yang mulai tertarik untuk ber investasi. Hal ini tidak terlepas dari
tersendiri dari biaya proyek, sehingga secara tidak langsung memegang peranan
yang dilakukan akan menimbulkan pemborosan sumber daya atau yang bisa
disebut waste. Waste dapat dikatakan sebaga masalah yang utama dalam sektor
sumber daya material, waktu (berkaitan dengan tenaga kerja dan peralatan) dan
modal, yang disebabkan oleh kegiatan yang membutuhkan biaya, langsung atau
tidak langsung, tetapi tidak menambah nilai pada akhir produk untuk pengguna
Dalam masalah waste di bidang konstruksi ini, material besi beton merupakan
salah satu penyumbang waste terbesar dalam suatu konstruksi. Hal ini diperkuat
I-1
Bab I Pendahuluan
dari hasil studi kasus proyek pembangunan showroom auto 2000 di Binjai oleh
Adlin et al. (2017). Dalam studi kasusnya dikatakan bahwa waste material
terbesar disebabkan oleh besi beton yang berada di angka 3.69% dari volume
totalnya sebesar 3139.95 kg. Jika angka tersebut dikonversikan ke dalam biaya,
total kerugian waste akibat material besi beton berkisar Rp. 31,734,000.
Penelitian yang dilakukan oleh Formoso et al. (2002) Pada Jurnal Tirsa (2017)
sisa material yaitu 20% dari total biaya sisa material. Sedangkan penelitian lain
dari Tam (2008) mendapatkan persentase sisa material besi beton adalah 21.1%
berkembang yaitu PIK2 yang berlokasi di Kota Tangerang, Banten. PT. Kukuh
Mandiri Lestari yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Agung Sedayu
Group, memilih PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama,
Resiko besarnya persentase waste material besi dilapangan yang tinggi, yang
disebabkan oleh sisa pemotongan material besi yang terbilang cukup panjang
misal 2-3 meter namun sudah tidak digunakan kembali pun tentunya ada, serta
tersebut pada Proyek Jembatan Pantai Indah Kapuk 2 ini. Hal tersebutlah yang
waste material besi awal Proyek Jembatan Pantai Indah Kapuk 2, didapatkan
hasil persentase waste sebesar 18,866% dimana dari hasil perhitungan tersebut
terlihat ketidak sesuaian terhadap waste material besi pada umumnya yakni 3-
I-2
Bab I Pendahuluan
5% karena belum adanya program untuk dilakukan optimasi waste material besi
yang dihasilkan. Namun dengan batas persentase waste material besi yang
diizinkan dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, yaitu maksimal 5%, beberapa
usaha guna meminimalisasi jumlah atau besarnya waste besi dilapangan serta
alokasi sisa material besi. Dimana usaha untuk mengalokasikan sisa material
besi dilakukan pada sisa material besi yang terbilang cukup panjang untuk saling
kebutuhan batang material besi baru dan juga mengurangi dampak pencemaran
lingkungan akibat waste besi yang terbuang, sehingga secara tidak langsung juga
Dari latar belakang masalah, maka identifikasi yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Banyak sisa potongan besi/ waste besi yang tidak terpakai dilapangan
persentase waste material besi pada Proyek Jembatan Pantai Indah Kapuk
I-3
Bab I Pendahuluan
Berdasar uraian masalah yang telah dijelaskan diatas, maka diambil rumusan
tersebut ?
I-4
Bab I Pendahuluan
kontraktor
datang
Agar dalam penulisan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan awal, maka
ruang lingkup dan batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
2, Tangerang, Banten
Master Steel
3. Data penelitian ini bersumber pada data proyek per-bulan Juli 2020 –
Januari 2021
I-5
Bab I Pendahuluan
oleh pembaca. Maka sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
penulisan.
Optimasi Waste material besi beton dan metode yang digunakan dalam
penelitian.
Berisi tentang uraian konsep pendekatan studi, jenis dan sumber data yang
ilmiah
I-6
Bab I Pendahuluan
BAB V. PENUTUP
Berisi kesimpulan yang dapat diambil secara keseluruhan dari data serta analisis
kesempurnaanpenulisan.
I-7