PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur.
Kota Balikpapan menjadi salah satu daerah yang mendapatkan manfaat karena
terhubung langsung dengan Ibu Kota Negara (IKN). Salah satunya di bidang
pembangunan jalan khususnya pembangunan jalan tol yang akan menjadi akses utama
ke Ibu Kota Negara.
Biaya yang berlebih merupakan salah satu faktor resiko yang dihadapi pemangku
pekerjaan. Biaya yang berlebih tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah terjadinya waste yang merupakan hasil suatu pekerjaan namun
tidak menambah progres proyek secara keseluruhan.
Material dalam sebuah proyek konstruksi jalan juga sangat rentan terhadap
pemborosan akibat kesalahan penanganan material, sehingga akan menjadikan
material tersebut menjadi waste atau tidak terpakai. Munculnya waste dalam proyek
jalan tol sangat terkait dengan metode pelaksanaan konstruksi, adanya proses
pemilahan dan penggunaan kembali fasilitas untuk waste konstruksi di lokasi proyek,
dan tingkat pendidikan dan keahlian para pekerja.
2
Hal ini tentu sangat merugikan bagi perusahaan penyedia jasa konstruksi
apabila material waste terhitung sangat banyak porsinya dari kewajaran. Selain itu,
waste yang berbentuk non-fisik juga sering terjadi seperti adanya waktu yang
terbuang yang diakibatkan oleh berbagai masalah di lapangan. Oleh sebab itu
penulis menjadikan topik tersebut untuk dapat mengidentifikasi apa yang harus
menjadi perhatian terhadap adanya potensi waste ini dan cara mengatasi
pengurangan resiko / mitasi khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek Tol
IKN segmen KKT Kariangau - Sp. Tempadung (IKN Segmen 3B) Kota Balikpapan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Material Waste
Menurut Franklin (1998), material waste dalam suatu proyek konstruksi
merupakan material yang tidak digunakan, sebagai hasil dari proses konstruksi,
perbaikan, atau perubahan. Waste berupa material ini juga didefinisikan sebagai
barang yang muncul sebagai hasil produksi dari proses maupun suatu
ketidaksengajaan yang tidak dapat langsung dipergunakan kembali tanpa adanya
suatu perlakuan lagi. Definisi lain dari waste berbentuk material adalah sesuatu
sumber daya material yang jumlahnya berlebih atau telah digunakan, termasuk yang
dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, dapat dikembalikan ke supplier,
atau dipindahtangankan ke tempat yang dapat digunakan kembali oleh orang lain.
Penyusutan quantity dapat terjadi pada saat transportasi ke site dan pada saat
pembongkaran material untuk ditempatkan pada gudang atau lokasi
penumpukan. Penyusutan quantity juga dapat terjadi pada proses pemindahan
material dari satu tempat ke tempat lain dalam lokasi proyek, terutama untuk
material lepas seperti pasir dan kerikil.
Waste jenis ini biasanya dilakukan oleh para pelaksana yang menggunakan
material secara langsung, waste ini juga dapat disebabkan oleh over method,
over quality atau ketidaktelitian tentang ukuran/ dimensi, sehingga dimensi
6
pekerjaan yang terjadi lebih besar dari gambar. Kelebihan penggunaan material
juga dapat disebabkan oleh metode yang kurang efisien dan juga akibat
pekerjaan ulang yang terjadi
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rencana Penelitian
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode metode
kualitatif, yaitu dengan metode pengumpulan data primer yang didapat
dengan melakukan observasi, wawancara dan analisis data proyek. Metode
kualitatif ini digunakan untuk menyelediki atau menemukan masalah yang
tidak dapat dijelaskan, mengetahui faktor penyebab waste, menghitung waste
yang memiliki biaya besar maupun kecil yang dengan menggunakan
instrument penelitian pada Proyek Tol IKN segmen KKT Kariangau - Sp.
Tempadung (IKN Segmen 3B) Kota Balikpapan. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan,
pengumpulan data, dan analisis informasi data proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Franklin Associates, (1998), Characterization of Building related Construction an
Demolition Debris in USA, Enviromental Protections Agency (EPA)
Illingworth, J. (1998). "Waste in Construction Process."