Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS DAN MITIGASI WASTE PADA PROYEK PERKANTORAN

DI JALAN KALIDAMI SURABAYA

OLEH :
ALIEF ILHAM SYAHFIAR
NPM. 01.2016.1.05236
DOSEN PEMBIMBING :
JENNY CAROLINE, ST.,MT.
NIP. 941021

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2020
BAB 1
LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia


yang memiliki jumlah penduduk 268,5 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk
tersebut maka permintaan pembangunan akan terus meningkat. Lebih dari
50% dari seluruh waste yang dihasilkan berasal dari aktivitas konstruksi.
Beberapa waste yang sering terjadi pada sebuah proyek bangunan gedung
bertingkat antara lain kayu bekisting, besi tulangan, semen, koral, serta
pasir

Dari latar belakang tersebut penulis ingin menganalisis waste material


terbesar pada konstruksi gedung perkantoran di Jl. Kalidami, Surabaya
serta melakukan identifikasi faktor – faktor penyebab terjadinya waste
material serta menemukan mitigasi waste yang tepat
BAB 1
RUMUSAN MASALAH

01 Jenis material apa yang memiliki nilai waste cost


tertinggi pada proyek yang diteliti?

02 Apa faktor penyebab terjadinya waste dominan pada


jenis material dengan nilai waste cost tertinggi pada
proyek yang diteliti?

Bagaimana upaya mitigasi terjadinya waste material


03 dengan waste cost tertinggi pada proyek yang diteliti?
BAB 1
BATASAN MASALAH
Penelitian dilaksanakan di proyek gedung perkantoran Jalan Kalidami
Surabaya.

Jenis waste material yang dianalisa berupa waste fisik dalam pekerjaan
struktur.

Jenis material yang dianalisis adalah jenis material signifikan (memiliki


volume dan nilai harga yang tinggi) pada pengerjaan struktur.

Penelitian ini tidak sampai mengihitung true cost waste

Hanya membahas waste cost, faktor penyebab waste, dan mitigasi


penyebab waste
BAB 1
TUJUAN PENELITIAN

Menganalisis nilai waste cost material tertinggi dalam pekerjaan


01 proyek yang diteliti.

Mengidentifikasi faktor dominan penyebab waste pada jenis


02 material dengan waste cost tertinggi pada proyek yang diteliti.

Mencari mitigasi untuk mencegah terjadinya faktor dominan


03 penyebab waste pada proyek yang diteliti.
BAB 1 MANFAAT PENELITIAN

MANFAAT TEORITIS MANFAAT PRAKTIS

• Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman • Dapat menjadi sumbangan fikiran bagi para manajer
terkait pentingnya menganalisa nilai waste pada konstruksi untuk mengendalikan biaya berlebih yang
proyek pembangunan gedung bertingkat diakibatkan adanya waste material dalam jumlah besar.
• Sebagai tambahan wawasan keilmuan bagi • Menjadi referensi untuk kajian-kajian yang ingin dilakukan
institusi mengenai keilmuan pengelolaan waste kedepan sebagai upaya penambahan pemahaman mengenai
konstruksi. waste material, faktor-faktor penyebab dan upaya mitigasi
• Sebagai sumbangan fikiran bagi para pembaca suatu proyek gedung.
yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai nilai • Dapat menjadi pemahaman bagi perencana dalam
waste, faktor penyebab waste dan mitigasi menghitung anggaran material bahan konstruksi.
waste pada konstruksi gedung bertingkat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu

Analisis Waste material Penanganan Waste Material


Identifikasi Waste Material Pada Proyek Konstruksi
Pekerjaan Struktur Pada
Pada Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat
Proyek Konstruksi
Peneliti : Wiguna, 2009 Peneliti : Putra dkk , 2018
Hasil : Peneliti : Sudiro dan Musyafa , 2018
Hasil :
waste level terbesarnya adalah besi polos Hasil :
Hasil dari penelitian tersebut yaitu 1)
diameter 10 mm dengan nilai 7,75% serta Diketahui hasil dari penelitian ini yaitu 1)
jenis waste yang terbesar adalah
waste cost terbesar ditempati oleh pada pekerjaan struktural, triplek
kayu bekisting 2) penanganan yang
material yang sama senilai Rp memiliki kuantitas waste tertinggi. 2)
diupayakan material yang masih
34.980.089. Adapun urutan waste perubahan desain adalah faktor utama
memiliki nilai atau dimanfaatkan
levelnya 1) Besi Beton Polos Diameter 10 penyebab timmbulnya waste material dari
kembali. 3) untuk meminimalisir
mm (7,75%). 2) Batu Bata (6,21%). 3) pekerjaan struktur yang tertinggi. 3)
adanya waste material dapat
Besi Ulir Diameter 16 (2,29%). 4) pemantauan atau monitoring pekerjaan
melakukan tindakan pencegahan
Keramik 40x40 (1,34%). adalah solusi yang efektif untuk mengatur
mencangkup optimalisasi
waste material konstruksi.
penggunaan material,
BAB 3 Metodologi Penelitian

Bagan Alir Penelitian


MULAI
A
Latar Belakang & Rumusan Masalah
Pengolahan Data

1. Identifikasi Jenis Material Signifikan (Memiliki Peluang Besar Terhadap


Studi Literatur
Waste Cost)

2. Analisis Nilai Waste Material


Data Primer 3. Mengidentifikasi Faktor Penyebab Waste Dominan
Data Sekunder
1. Kuesioner 4. Mencari Mitigasi Berdasarkan Faktor Dominan Penyebab Waste
2. Wawancara 1. Rancangan Anggaran Biaya
(RAB)
2. Laporan material masuk dan Hasil Dan Pembahasan
keluar gudang
3. Gambar As Build Drawing
4. Laporan Mingguan Kesimpulan Dan Saran

SELESAI

A
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Material Signifikan


Material Trading didapatkan dari data Bill of Quantity pada pekerjaan struktur
Persentase
Harga sat Jumlah Kumulatif Persentase
No Jenis Material Sat Volume Jumlah (Rp) Kumulatif
(Rp) (Rp) Total (% )
(% )
a b c d e dxe f g h
1 Besi Ø8 Polos kg 39,498.20 12,000.00 473,978,420.37 473,978,420.37 28.22 28.22
2 Besi D13 Ulir kg 36,628.48 12,000.00 439,541,757.96 913,520,178.33 26.17 54.40
3 Ready mix Fc 25 Mpa m3 492.14 870,000.00 428,158,498.33 1,341,678,676.66 25.49 79.89
4 Bekisting Triplek 12mm lbr 1,401.32 152,000.00 213,000,210.86 1,554,678,887.52 12.68 92.57
5 Besi D10 Ulir kg 3,780.52 12,000.00 45,366,248.92 1,600,045,136.44 2.70 95.27
6 Besi Hollow 100x50x2 mm m 208.47 75,000.00 15,635,220.59 1,615,680,357.02 0.93 96.20
7 Kayu Meranti Usuk 4/6 m3 3.73 4,100,000.00 15,283,488.00 1,630,963,845.02 0.91 97.11
8 Paku Biasa kg 429.31 22,000.00 9,444,820.00 1,640,408,665.02 0.56 97.68
9 wermesh M8 lbr 11.40 725,000.00 8,265,000.00 1,648,673,665.02 0.49 98.17
10 Besi Ø6 Polos kg 656.04 12,000.00 7,872,480.00 1,656,546,145.02 0.47 98.64
11 Ready mix Fc 30 Mpa m3 8.15 920,000.00 7,498,000.00 1,664,044,145.02 0.45 99.08
12 Bendrat roll 22.25 320,000.00 7,118,991.94 1,671,163,136.96 0.42 99.51
13 Besi Hollow 50x50x2 mm m 157.43 27,000.00 4,250,647.06 1,675,413,784.02 0.25 99.76
14 Besi Hollow 40x40x2 mm m 79.88 22,500.00 1,797,220.59 1,677,211,004.61 0.11 99.87
15 Semen (PC) 40 Kg zak 13.82 63,000.00 870,912.00 1,678,081,916.61 0.05 99.92
16 Besi Hollow 20x40 m 26.11 25,000.00 652,850.49 1,678,734,767.10 0.04 99.96
17 Koral Cor m3 1.11 466,000.00 516,452.27 1,679,251,219.37 0.03 99.99
18 Pasir cor m3 0.71 232,100.00 165,202.15 1,679,416,421.52 0.01 100.00
TOTAL 1,679,416,421.52 100.00
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Material Signifikan


Analisis Pareto Konsep analisis pareto yang digunakan adalah 20 % material
signifikan (volume dan harga satuannya besar) mengandung 80 % dari total harga
material trading.
Berikut ini adalah jenis material yang
menempati 20 % material signifikan beserta
jumlah harga materialnya (sesuai urutan)
yaitu :

1. Besi Ø8 Polos : Rp 473,978,420.37


2. Besi D13 Ulir : Rp 439,541,757.96
3. Readymix Fc 25 : Rp 428,158,498.33
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Nilai Waste Material


Menghitung Volume Material Pada Pekerjaan Struktur untuk mencari tau jumlah
material terpasang pada pekerjaan struktur dengan acuan gambar As Build Drawing

Besi Sengkang Polos Diameter 8 mm Besi Tulangan Ulir Diameter 13 mm Readymix Fc 25 Mpa
No Item Pekerjaan satuan Volume
No Item Pekerjaan satuan Volume No Item Pekerjaan satuan Volume
1 Sloof S1 kg 124.80
1 Sloof S1 kg 51.84 2 Sloof S2 kg 401.23 1 Pile Cap PC 4 1200x1200x400 m3 5.18

2 Sloof S2 kg 222.24 3 Pile Cap PC 5 1500x1500x400 kg 76.96 2 Pile Cap PC 5 1500x1500x400 m3 0.90
3 Kolom K1 kg 622.92
4 Pile Cap PC 4 1200x1200x400 kg 461.26 3 Pile Cap PC 6 1800x1200x400 m3 1.73
5 Balok B1 (250x400) kg 864.75
5 Pile Cap PC 6 1800x1200x400 kg 74.46 4 Sloof S1 m3 1.50
6 Balok B2 (250x400) kg 103.69
5 Sloof S2 m3 6.43
7 Balok B3 (250x350) kg 87.56 6 Kolom K1 kg 1,705.60
6 Rabat m3 11.26
8 Plat Lantai kg 2,324.58 8 Balok B1 (250x400) kg 1,561.25 7 Kolom K1 m3 14.22
9 Balok B2 (250x400) kg 249.60 8 Balok B1 (250x400) m3 25.02
Total Volume Terpasang 4,277.57
10 Balok B3 (250x350) kg 174.72
9 Balok B2 (250x400) m3 3.00
Total Volume Terpasang 4,829.88
10 Balok B3 (250x350) m3 2.45
11 Plat lantai m3 36.74
Total Volume Terpasang 108.43
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Nilai Waste Material


Menghitung Waste Level untuk mencari tau persentase dari waste level pada tiap
material signifikan yang akan digunakan dalam perhitungan waste Cost

Catatan :
- Vol terpakai didapat dari perhitungan
volume laporan masuk dan keluar Gudang
serta laporan mingguan
- Vol terpasang didapat dari perhitungan
volume dengan acuan gambar As Build
Drawing
- Vol Waste = Vol Terpakai – Vol Terpasang
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Nilai Waste Material


Menghitung Waste Cost untuk mendapatkan biaya harga sisa pada tiap material
signifikan

Catatan :
- Harga Satuan didapat dari Bill of Quantity
- Jumlah Harga Satuan didapat dari
perhitungan Vol Terpakai x Harga Satuan
- Bobot Pekerjaan didapati dari

- Total Nilai Kontrak didapat dari RAB


senilai Rp 3.250.336.000
- Waste Cost = Waste Level x Bobot
Pekerjaan x Total Nilai Kontrak

Pada tabel 4.6 diatas menunjukkan hasil perhitungan waste cost dengan besi
Ø8 polos sebagai material yang memiliki waste cost terbesar kemudian
disusul oleh besi D13 ulir polos dan beton readymix Fc 25 Mpa
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Faktor Penyebab Waste Dominan


Menentukan Variabel – Variabel Faktor Penyebab Waste dilakukan untuk
membuat variabel acuan yang sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Faktor Penyebab Waste Dominan


Menentukan Variabel – Variabel Faktor Penyebab Waste dilakukan untuk
membuat variabel acuan yang sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Faktor Penyebab Waste Dominan


Menentukan Variabel – Variabel Faktor Penyebab Waste dilakukan untuk
membuat variabel acuan yang sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Faktor Penyebab Waste Dominan


Mencari Faktor Dominan Penyebab Waste menggunakan Skala Likert pada
variabel – variabel yang telah pasti sebagai acuan yang sesuai dengan kondisi
lapangan yang sebenarnya
Keterangan :
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Faktor Penyebab Waste Dominan


Mencari Faktor Dominan Penyebab Waste menggunakan Skala Likert pada
variabel – variabel yang telah pasti sebagai acuan yang sesuai dengan kondisi
lapangan yang sebenarnya
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Faktor Penyebab Waste Dominan


Mencari Faktor Dominan Penyebab Waste menggunakan Skala Likert pada
variabel – variabel yang telah pasti sebagai acuan yang sesuai dengan kondisi
lapangan yang sebenarnya

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa


faktor dominan penyebab waste material dari
jenis material besi tulangan Ø8 polos adalah
karena tidak ada perencanaan pemotongan
yang memiliki total skor sebesar 14
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mencari Mitigasi Berdasarkan Faktor Dominan Penyebab Waste

Mencari mitigasi waste dilakukan dengan mewawancarai Project Manager. Berikut adalah
alur penjelasan beliau untuk memitigasi terjadinya waste pada material Ø8 polos :

1. Pembuatan gambar bestat pembesian pada setiap gambar konstruksi (pondasi, sloof, kolom, balok, dan plat
lantai). Dari gambar bestat ini jumlah dari pemakaian material besi dapat diketahui dan tentunya akan menjadi
lebih efisien pada penggunaan material.

2. Koordinasi berkala, monitoring dan evaluasi kontraktor dengan tukang khususnya untuk mencegah terjadinya
waste material besi.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang dilakukan pada proyek gedung perkantoran di Jalan Kalidami
Surabaya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Material yang berkontribusi besar terhadap waste cost adalah besi Ø8 polos dengan waste cost sebesar Rp
9.075.717,50
2. Faktor dominan penyebab waste material besi Ø8 polos berdasarkan hasil dari kuesioner II dikarenakan tidak
adanya perencanaan pemotongan material dengan total skor 14.
3. Upaya mitigasi yang diperoleh dari wawancara dengan project manager adalah :
- Pembuatan gambar bestat pembesian pada setiap gambar konstruksi.
- Koordinasi berkala, monitoring dan evaluasi pelaksana dengan tukang.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah mengevaluasi hasil dari keseluruhan penelitian, penulis memberikan


beberapa saran mengenai aspek – aspek yang telah penulis bahas :

1. Untuk penelitian lebih lanjut penulis menyarankan mengambil 2 proyek sejenis atau lebih untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat.
2. Kepada kontraktor pelaksana diharapkan menyediakan gambar – gambar rencana secara lengkap sebelum
proyek dimulai.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2020

TERIMA KASIH
ANALISIS DAN MITIGASI WASTE PADA PROYEK PERKANTORAN
DI JALAN KALIDAMI SURABAYA
OLEH :
ALIEF ILHAM SYAHFIAR
NPM. 01.2016.1.05236

DOSEN PEMBIMBING :
JENNY CAROLINE, ST.,MT.
NIP. 941021

Anda mungkin juga menyukai