https://doi.org/10.32315/ti.7.j044
Abstrak
Dalam perkembangan beton, beton mulai menggunakan bahan substitusi untuk mengurangi sifat
getas beton. Bahan substitusi merupakan bahan yang dapat menggantikan material beton baik
agregat kasar, agregat halus, maupun semen dengan bahan material lain, seperti semen portland
dengan terak baja, batu pecah (agregat kasar) dengan batu apung dan lain-lain. Salah satu manfaat
dari metode substitusi material beton yaitu dapat menggunakan limbah organik. Limbah organik
dapat berupa hasil sisa produksi maupun pemakaian, salah satunya adalah cangkang kemiri yang
merupakan limbah dari buah kemiri. Cangkang kemiri merupakan suatu potensi baru yang dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan lebih besar lagi. Tentu saja ini dapat meningkatkan nilai ekonomi
cangkang kemiri yang selama ini hanya dikenal sebagai bahan buangan dari buah kemiri. Tujuan
dari pembahasan ini adalah mengetahui karakteristik limbah organik cangkang kemiri dan mix design
sebagai material penyusun beton. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan cara uji
kadar lumpur, kadar air dan massa serta menyusun mix design dengan metode DOE, pengujian
dilakuakn di laboratorium bahan,struktur dan konstruksi bangunan Departemen Arsitektur FT-UNHAS
Hasil dari pembahasan ini adalah mendapatkan karakteristik dari material penyusun beton
(karakteristik Agregat Kasar, agregat halus, cangkang kemiri, semen dan air) dan mix design dari
campuran beton cangkang kemiri.
Fakultas Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, Semarang Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | J 044
ISBN 978-602-51605-8-5 E-ISBN 978-602-51605-5-4
Uji Karakteristik dan Mix-Design Material Beton Berbahan Limbah Organik Cangkang Kemiri
pecah (agregat kasar) dengan batu apung dan Metode Analisis Data
lainlain. Salah satu manfaat dari metode
substitusi material beton yaitu dapat Metode analisis data yang digunakan adalah
menggunakan limbah organik. Limbah analisis kauntitatif dengan sistem tabulasi dan
organik dapat berupa hasil sisa produksi grafis
maupun pemakaian, salah satunya adalah
Hasil dan Pembahasan
cangkang kemiri yang merupakan limbah
dari buah kemiri. Cangkang kemiri merupakan
Pengujian harus dilaksanakan dalam sistematika
suatu potensi baru yang dapat dikembangkan
dan urutan yang jelas dan teratur sehingga
dan dimanfaatkan lebih besar lagi. Tentu saja ini
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
dapat meningkatkan nilai ekonomis cangkang
Tahapan pelaksanaan dari penelitian ini secara
kemiri yang selama ini hanya dikenal sebagai
garis besar dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
bahan buangan dari buah kemiri. Pada daerah
Kemirie Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan, 1. Tahap Persiapan
pemanfaatan limbah cangkang kemiri masih
belum optimal, namun pada kenyataannya Persiapan Pada tahap ini seluruh bahan dan
potensial dari cangkang kemiri dapat peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian
dimanfaatkan lebih besar lagi. Adapun komposisi dipersiapkan terlebih dahulu agar penelitian
cangkang kemiri yaitu CaO, SiO2, Al2O3, MgO, dapat berjalan dengan lancar.
H2O, Fe2O3. Saat semua bereaksi, akan ada
sisa SiO2 yang belum bereaksi akan membentuk 2. Tahap Pemeriksaan Bahan
reaksi silika turunan dengan gel CSH-2
menghasilkan gel CSH-3 yang lebih padat, Pengujian Material Pada tahap ini dilakukan
sehingga akan meningkatkan pasta semen dan penelitian terhadap agregat kasar dan agregat
agregat (Goldberd H.D Sinaga,2013). halus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sifat
Berdasarkan penjelasan di atas, sangat cocok dan karakteristik bahan tersebut apakah
apabila cangkang kemiri yang selama ini memenuhi persyaratan atau tidak. Selain itu,
sebagai limbah yang tidak terpakai dapat hasil dari pengujian ini akan digunakan sebagai
digunakan sebagai bahan subtitusi pada data rancangan campuran beton (Mix Design).
campuran beton.
. Berikut adalah tabel spesifikasi pemeriksaan uji
Metode Penelitian material agregat kasar dan agregat halus :
Metode yang digunakan adalah eksperimental Tabel 1. Spesifikasi Uji Material Agregat Kasar dan
dengan cara uji kadar lumpur, kadar air dan Halus
massa serta menyusun mix design dengan
UJI AGREGAT AGREGAT
metode DOE, pengujian dilakuakn di MATERIAL HALUS KASAR
laboratorium bahan,struktur dan konstruksi Berat Volume SNI 03-4804- SNI 03-4804-
bangunan Departemen Arsitektur FT-UNHAS (lepas dan 1998 1998
padat) Interval 1,4 - Interval 1,6 -
1,9 kg/ltr 1,9 kg/ltr
Metode Pengumpulan Data
Kadar Air SNI 03-1971- SNI 03-1971-
1990 1990
Data dikumpulkan dengan cara mengukur nilai Interval 2% - Interval
kadar air, kadar lumpur, kadar absorpsi, kadar 5% 0,5% - 2%
organik dan massa pada material penyusun Kadar Lumpur SNI 03-4142- SNI 03-4142-
1996 1996
beton melalui timbangan digital kemudian data Maks 5% Maks 1%
diolah menggunakan microsoft excel. Kadar Organik SNI 03-2816- -
1992
< No.3
Berat Jenis dan SNI 1970:2008 SNI
Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Analisa Kadar Air dari Dari hasil pengujian sampel diatas, dapat dilihat
Agregat Kasar bahwa kadar lumpur agregat kasar dan
Keterangan Berat (gram) cangkang kemiri memenuhi standar SNI yaitu
Berat tempat/talam 425 maksimal 1%. Sehingga agregat tersebut dapat
Berat tempat + benda uji 2425 digunakan sebagai bahan untuk campuran
Berat benda uji = B – A 2000 beton.
Berat benda uji kering 1975
Kadar air = C–D 1,25%
X 100% 2) Hasil Pengujian Agregat Halus
D
Berat Jenis dan Penyerapan
Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Analisa Kadar Air dari Berikut adalah nilai berat jenis dan penyerapan
Cangkang kemiri
yang didapat :
Keterangan Berat (gram)
Berat tempat/talam 440 Tabel 10. Hasil Pemeriksaan Analisa Berat jenis dan
Berat tempat + benda uji 1440 Penyerapan dari Agregat Halus
Berat benda uji = B – A 1000
Berat benda uji kering 990 Keterangan Hasil
Kadar air = C–D 1% Berat Jenis Curah 2
X 100% Berat Jenis Kering Permukaan 2,63
D Berat Jenis Semu 2,08
Penyerapan 2%
Dari hasil pengujian sampel diatas, dapat dilihat
bahwa kadar air agregat kasar dan cangkang Dari hasil percobaan nilai penyerapan telah
kemiri memenuhi standar SNI yaitu antara 0,5% memenuhi standard SNI yaitu 2%. Sedangkan
- 2%. Sehingga agregat tersebut dapat nilai berat jenis yang ideal berada diantara 1,6 –
digunakan sebagai bahan untuk campuran 3,3. Sehingga dapat disimpulkan agregat halus
beton. yang digunakan telah memenuhi standard SNI
1970:2008.
Kadar Lumpur
Pengujian dilakukan berdasarkan standar SNI
03-4142-1996.
Interva Hasil
Karakteri
N l Peng
stik Ket
o Spesifik amat
Agregat
asi an
Kadar 4.08
1 Max 5 % Memenuhi
Lumpur % Gambar 2. Grafik Gradasi Penggabungan Agregat
Kadar
2 < No 3 No 3 Memenuhi
Organik Hasil Perhitungan Mix Design
2% -
3 Kadar Air 4.5 % Memenuhi
5%
Komposisi Campuran Beton (Mix Design
Berat
4 Concrete)Data-data perhitungan mix design
Volume
e. Kondi untuk membuat beton normal adalah sebagai
1.6 – 1.9
si 1.6 Memenuhi berikut :
kg/Liter
Lepas
1) F’c = 25 MPa
f. Kondi
1.6 – 1.9 2) Slump = 10 cm
si 1.4 Memenuhi
kg/Liter
Padat 3) Modulus kehalusan pasir= 2,700
5 Absorpsi Max 2% 2% Memenuhi 4) Ukuran maksimum agregat= 20 mm
Berat
6 5) Berat jenis spesifik SSD pasir= 2,63
Jenis
g.Bj 6) Berat jenis spesifik SSD agregat kasar (batu
1.6 - 33 2 Memenuhi pecah) = 2,39
Curah
h.Bj 7) Kadar pir Pasir (Wp) = 4,50%
Kering 8) Absorpsi pasir (Rp) = 2,00%
1.6 - 33 2.63 Memenuhi
Permuk
aan 9) Kadar kir Agregat kasar (batu pecah) (Wk)=
1,25%
i. Bj Semu 1.6 - 33 2.08 Memenuhi 10) Absorpsi agregat kasar (batu pecah) (Rk) =
Modulus 1.50 – 1,75%
7 2.70 Memenuhi
Kehalusan 3.80 11) Presentase gabungan terbaik :
Ket : Agregat dicuci terlebih dahulu sebelum diuji • Pasir = 28,68%
• Agregat kasar (batu pecah) = 71,32%
Kesimpulan