Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PADA

PROYEK PEMBANGUNAN MASJID ANNUR PEGUNDUNGAN


PEJAWARAN, BANJARNEGARA

Anggit Cahyo Wibowo ( 2020130019 )


Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer,
Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo

Abstrak
Proses konstruksi menghasilkan limbah dalam berbagai bentuk, termasuk limbah padat,
cair, dan gas. Jika limbah tidak dikelola dengan baik, maka dapat mengganggu aktivitas di
proyek konstruksi itu sendiri dan wilayah sekitarnya. Berdasarkan masalah ini , penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan limbahkonstruksi
muncul di proyek tertentu dan bagaimana pengelolaannya dilakukan di proyek konstruksi. Tata
cara riset yang digunakan dalam riset ini merupakan survei lapangan serta analisis informasi.
Survei lapangan dicoba buat mengumpulkan data tentang aplikasi pengelolaan limbah
konstruksi yang diterapkan pada proyek pembangunan yang lagi berlangsung. Informasi setelah
itu dianalisis buat mengevaluasi daya guna aplikasi pengelolaan limbah konstruksi yang
terdapat. Hasil riset menampilkan kalau sebagian besar proyek pembangunan masih mengalami
tantangan dalam pengelolaan limbah konstruksi. Sebagian hambatan yang diidentifikasi
meliputi minimnya pemahaman hendak berartinya pengelolaan limbah konstruksi, minimnya
pengetahuan tentang tata cara yang pas buat mengelola limbah konstruksi. Aktivitas
pengelolaan limbah konstruksi yang berada di proyek di Desa Pegundungan termasuk:
pengawasan pekerja yang ketat dan berkala untuk mengurangi kesalahan; prosedur penindakan
dan penyimpanan bahan yang jelas; penggunaan komponen modular untuk desain yang
memungkinkan; dan penyimpanan material yang aman dari cuaca dan mudah diakses.

Kata Kunci : Pengelolaan limbah, limbah, konstruksi, limbah pada konstruksi


1. PENDAHULUAN Industri konstruksi memiliki
pengaruh yang besar terhadap area sumber
Pembangunan yang bertujuan buat energi alam yang digunakan ataupun limbah
penuhi kebutuhan serta tingkatkan keamanan yang timbul. Tidak hanya itu, kontraktor
pekerja tidak terlepas dari pemakaian hendak menanggulangi munculnya keluhan
bermacam tipe sumber energi alam selaku dari warga di dekat posisi proyek serta wajib
bahan material. Penggunaan material selama menghasilkan bayaran lebih buat penindakan
konstruksi ini mengakibatkan banyaknya limbah yang menimbulkan bayaran total
material yang tidak terpakai. Area proyek jadi lebih besar. (Sanjaya, 2019).
konstruksi mencakup bagian-bagian dari Banyaknya jumlah limbah konstruksi
pengambilan material ke lokasi konstruksi, yang dihasilkan hendak dipengaruhi oleh tipe
proses konstruksi, operasi konstruksi, bangunan, dimensi ataupun desain dari
perawatan bangunan hingga pembongkaran proyek tersebut, serta manajemen yang
bangunan.(Zalaya et al., 2019). diterapkan. Sehingga dibutuhkan peranan
dari kontraktor buat bisa membagikan
Limbah kontruksi ialah perihal yang
sesuatu pemecahan penindakan limbah yang
tidak sempat terpisahkan dari suatu
dihasilkan dari proyek pembangunan supaya
pembangunan proyek. Aspek– aspek pemicu
tidak membagikan akibat negatif yang sangat
munculnya limbah kontruksi ini disebabkan
besar terhadap lingkungan. (Harefa, 2020).
bermacam perihal, semacam akibat dari
material yang kelewatan, kelalaian tenaga Penindakan dari limbah proyek di
kerja, minimnya manajemen limbah, serta Indonesia masih sangat sedikit, perihal
minimnya pengawasan. Dari pekerjaan beton tersebut terjalin sebab para kontraktor yang
membutuhkan bermacam berbagai material terpaut berpikiran kalau limbah konstruksi
diawali dengan baja tulangan, beton ready hendak jadi sampah yang tidak bermanfaat
mix, serta kayu. Sebaliknya kelalaian tenaga sehingga terkadang diabaikan tanpa
kerja akibat kesalahan pembacaan foto terdapatnya aksi penindakan buat
material yang kelewatan maupun pergantian menggunakan ataupun kurangi volume
bisa jadi munculnya limbah kontruksi, serta limbah yang tidak berguna dengan cara- cara
sedikit kontraktor yang melakukan tertentu. Karena pada dasarnya limbah
pengelolaan limbah kontruksi dari perkerjaan konstruksi harus melalui tahapan reduce,
beton dengan baik. (Zalaya et al., 2019). reuse, dan recycle sebelum dapat dibuang di
tempat pembuangan akhir. (Widhiawati et
Limbah konstruksi adalah bahan
al., 2019)
yang tidak terpakai yang dihasilkan selama
konstruksi, modifikasi dan penggantian. Green construction adalah suatu
Proyek konstruksi dikenal sebagai pekerjaan upaya untuk menciptkan kegiatan konstruksi
kotor, yang membuat area di sekitar proyek pembangunan yang memperhatikan aspek
menjadi kotor dan berserakan. Banyaknya lingkungan, kesehatan manusia. Proses
aktivitas peralatan, personel, dan material konstruksi menimbulkan dampak yang kecil
membuat lokasi konstruksi kacau balau. bagi lingkungan jika dibandingkan dengan
Peralatan dan barang inventaris dibiarkan operasional bangunan, tetapi dampak yang
sembarangan, bahan sisa berserakan, dan ditimbulkan lebih intensif. (Harefa, 2020).
limbah yang dihasilkan oleh pekerja.
Dalam penelitian ini adalah
Limbah konstruksi bisa jadi dikira bahan
bagaimana mengelola limbah konstruksi
tidak beresiko serta tidak menimbulkan
dalam proyek pembangunan masjid. Proyek
banyak permasalahan, tetapi kenyataannya,
diseleksi merupakan proyek swasta yang lagi
perihal tersebut memiliki akibat yang
dikerjakan dalam periode 2023. Bersumber
signifikan terhadap area.
pada observasi dini yang dicoba terhadap banyaknya konsumsi volume material dari
sebagian proyek tersebut, belum yang diinginkan, serta tidak terjalin sisa
membagikan atensi spesial terpaut material secara raga di lapangan. (Wiryonoto
pengelolaan limbah konstruksi. Oleh sebab et al., 2017)
itu, dibutuhkan sesuatu kajian buat meninjau
3. METODE PENELITIAN
sepanjang mana pengelolaan sisa material
konstruksi yang telah dicoba dan aspek apa Metode dalam penelitian yang saya
yang menyebabkan munculnya sisa material
lakukan ialah metode kualitatif, yaitu
yang terdapat pada pembangunan masjid
metode yang mengandalkan pengamatan atau
Anur pegundungan.
pengambilan sampel pada suatu objek.
2. LANDASAN TEORI Secara umum, metode kualitatif dalam
penelitian dilakukan survey atau pengamatan
Khairulzan Yahya, & A. Halim langsung. Pembahasan penelitian kualitatif
Boussabaine berpendapat meliputi pembatasan istilah pada judul dan
variabel yang dilibatkan. Mencermati
Konstruksi bahan limbah adalah
humanisme ataupun orang manusia serta
bahan-bahan yang dikeluarkan dari lokasi
sikap manusia ialah jawaban atas
konstruksi yang tidak dapat digunakan dan
harus dibuang tanpa alasan. Bahan ini dapat pemahaman kalau seluruh akibat dari
berupa batu, beton, batu bara, atap, instalasi perbuatan manusia terbawa- bawa pada
listrik, dll.(Firmawan, 2007) aspek- aspek internal orang. Aspek internal
tersebut semacam keyakinan, pemikiran
Oyeshola Femi Kofoworola dan Shabbir politik, serta latar balik sosial dari orang
H. Gheewala
yang bersangkutan, pada penelitian yang
Menyatakan bahwa limbah yang dilakukan dengan metode survey atau
dihasilkan dari konstruksi, konstruksi, dan pengamatan ke lokasi proyek pembangunan
pembongkaran bangunan disebut limbah masjid Annur desa Pegundungan, Pejawaran,
pembangunan dan pembongkaran. Istilah ini Banjarnegara.
biasanya mengacu pada limbah yang
dihasilkan dari konstruksi, pengerjaan, 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
perbaikan, pembangunan real estate,
pembangunan infrastruktur, pengerjaan Gambaran Umum Proyek
tanah, dan pembersihan lahan (US EPA1998, Masjid memiliki peran penting dalam
Tang, Segera, & Larsen 2003). Fatta et al. sejarah umat Islam karena sejak masa
(AL) melaporkan bahwa limbah konstruksi Rasulullah SAW, masjid telah menjadi pusat
dihasilkan dari konstruksi, pengerjaan, (Ii, segala kegiatan umat Islam dan “sarana”
2002)
untuk kemajuan peradaban. Masjid berdiri
Skoyles sebelum hijrah Rasulullah SAW ke Madinah.
Dia membangun masjid sebagai langkah
Sisa material konstruksi bisa
pertamanya di Madinah. Masjid yang
digolongkan ke dalam 2 jenis bersumber
pada jenis, ialah: direct waste serta indirect dibangun oleh Rasulullah Saw di Madinah—
waste.( Jefta Ekaputra, 2001) Direct waste yang sebelumnya disebut Yatsrib—
merupakan sisa material yang mencuat di diputuskan oleh Allah SWT untuk menjadi
proyek sebab rusak serta tidak bisa titik awal masyarakat Islam. Selain itu, lokasi
digunakan lagi sebaliknya Indirect waste di masjid mana yang dibangun ini adalah
merupakan sisa material yang terjalin dalam Madinah, sebuah kota yang secara harfiah
wujud selaku kehabisan material terjalin berarti "tempat peradaban", dan tak
diragukan lagi bahwa peradaban telah digunakan yang dihasilkan dari proses
dimulai dari sana. (Kurniawan, 2014) konstruksi, perbaikan, perubahan, atau
Secara umum, pengelolaan masjid barang apapun yang dibuat selama proses
kita masih buruk. Apa rasanya jika ada solusi tersebut dan tidak dapat digunakan lagi di
yang dapat dicoba untuk mengaktualkan lapangan tanpa melalui proses tertentu.
fungsi dan posisi masjid di era modern? (Limbah et al., 2015)
Supaya masjid dapat menjadi pusat aktivitas a) Besi
umat kembali, seperti yang dicontohkan oleh
Besi yang digunakan pada Proyek
Rasulullah dan teman-temannya, kita harus
Pembangunan Masjid Annur Desa
berkolaborasi tentang masalah ini. 158 Jil. 10
Pegundungan, Pejawaran, Banjarnegara
Nomor. 2 Juli 2016 155- 163 P- ISSN: 1978-
difabrikasi di lokasi proyek (on-site). Ketika
6948 e- ISSN: 2502- 8650. Berikut ini adalah material besi didatangkan ke proyek, panjang
beberapa manfaat masjid untuk pada besi belum sesuai yang dibutuhkan.
memaksimalkan kedudukan dan Pada prosesnya panjang besi tersebut masih
kemanfaatan; memerlukan penyesuaian sehingga
1. Masjid selaku tempat Da’wah menimbulkan sisa-sisa besi hasil potongan
2. Masjid selaku inti berkembangnya Moral dan tidak bisa digunakan kembali.
dan Sosial
b) Kayu
3. Masjid selaku Pusat Pendidikan
4. Masjid selaku Pusat Pengembangan Limbah kayu adalah sisa kayu yang
Ekonomi. dipotong dalam berbagai bentuk dan ukuran
5. Masjid selaku Pusat Pengembangan yang harus dibuang saat digunakan untuk
Politik.(Rifa’i, 2016) bekisting. Permukaan kayu yang telah
dipakai untuk bekisting lama-kelamaan akan
Masjid Annur desa pegundungan mengalami pemuaian dan tidak dapat
merupakan masjid yang biasa digunkan digunakan lagi . Selain itu, pekerja yang
sebagai tempat ibadah umat islam pada tidak memiliki keterampilan yang diperlukan
umumnya, masjid ini tepatnya berada pada saat memotong bekisting menyebabkan
dusun pegundungan. limbah kayu menjadi lebih rusak.
Pada bangunan masjid ini memiliki 2 c) Beton
latai dengan posisi bangunan berada di
tengah-tengah desa, akses pada bangunan Beton yang didatangkan untuk proyek
masjid juga mudah dengan melalui jalan pembangunan masjid berbanding lurus
utama desa. dengan luas tanah yang akan dicor. Namun,
dalam pengalaman pimpinan operasional
Kendala yang sering dihadapi oleh proyek yang berpengalaman, jika volume
pihak kontraktor dalam pelaksanaan beton impor sesuai dengan luas tanah yang
pengelolaan limbah di lapangan sehingga akan dituang, maka akan banyak ruang
penerapannya kadang kurang maksimal kosong pada beton yang dituang. Sebab,
adalah keterbatasan lahan, biaya yang mahal, volume beton impor selalu lebih besar dari
kebiasaan pekerja, keterbatasan teknologi, luas tanah yang akan dicor. Untuk
dan kurangnya pengawasan dari pemerintah. mengurangi residu beton, selain beton siap
Penyebab terjadinya timbulan limbah pakai juga digunakan pengadukan tangan.

Setiap proyek konstruksi Beton galian dan skrap pengecoran


menghasilkan limbah konstruksi, yang merupakan dua contoh beton yang dapat
merupakan sisa-sisa yang tidak dapat digunakan. Beton retak karena tuangnya
tidak sempurna dan tidak memenuhi standar
yang ada. Menurut Johnston dan Mincks untuk pembuatan bekisting. Selain kayu,
(1992), kegagalan untuk memenuhi standar plywood juga digunakan pada proyek
tersebut disebabkan oleh pekerja yang tidak tersebut. Plywood digunkan pada
terlatih.Jenis Limbah Kontruksi Pada bekisting tangga. Selain itu adanya
Proyek Pembangunan Masjid Annur Di limbah kayu dan plywood bisa terjadi
Desa Pegundungan karena ketidakterampilan pekerja,
keterbatasan pengawasan dan kesalahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan
pengerjaan. Kayu dan plywood yang
dua orang informan dan dari hasil observasi
masih layak untuk digunakan disimpan
penulis ada berbagai jenis limbah yang
dan bisa digunakan pada proyek
terdapat pada proyek tersebut.
selanjutnya. Sedangkan kayu dan
Jenis-jenis limbah konstruksi pada proyek plywood yang sudah tidak dapat
pembangunan masjid annur desa digunakan akan dibakar para pekerja
pegundungan dapat dilihat pada tabel. untuk mengahangatkan badan atau
memasak air.
Tabel. Jenis Hasil limbah konstruksi 2) Batu bata
NO Jenis Material Presentase Limbah batu bata disebabkan karena
Limbah pekerja kurang berhati-hati ketika
1 Limbah - Kayu mengambil bata sehingga
Padat - Plywood mengakibatkan bata terjatuh dan pecah.
- Batu bata Bata pecah juga bisa diakibatkan karena
- Baja penyimpanan yang kurang tepat dan sisa
- Besi potongan bata dalam pemasangan
- PVC board tembok. Limbah bata ini juga digunakan
- Besi hollow 70 % kontraktor sebagai urugan di lokasi
- Plastik
proyek.
- Paku
3) PVC board dan besi hollow
- Bungkus
- Semen Disebabkan karena adanya sisa
- Bambu potongan plafon, untuk menyesuaikan
- Keramik pada ukuran dan bentuk yang
- Pipa
diinginkan. Limbah rangka plafon
- Kabel listrik
dihasilkan dari sisa potongan.
2 Limbah - Oli bekas
Cair - Air semen 4) Keramik
sisa 20 % Disebabkan dari sisa pemotongan,
- cat kramik pecah karena pekerja tidak
- Air bekas berhati-hati dan pada proses
cucian
penyimpanan yang kurang baik. Pada
3 Limbah - Debu 10 %
proyek tersebut juga terjadi kesalahan
Gas - Polusi
desain pada kamar mandi sehingga
keramik yang salah harus di bobok
Pada tabel 1, dapat dilihat bahwa limbah menyebabkan limbah keramik
konstruksi berdasarkan jenis pada proyek menumpuk sangat banyak dalam
pembangunan Hotel Horison yaitu : penelolaan limbah keramik masih
dikumpulkan dalam satu tempat
1) Kayu dan plywood
5) Bungkus semen
Limbah kayu pada proyek
pembangunan ini dihasilkan dari sisa-
sisa hasil pemotongan yang jadikan
Bungkus semen yang dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: faktor yang
masih memiliki harga jual ke pengepul paling sering menimbulkan limbah
barang bekas. konstruksi pada proyek konstruksi adalah:
6) Kabel listrik, Paku, dan Plastik
1) Pengengertian dan keterampilan yang
Limbah ini berasal dari sisa
kurang, diantaranya adalah :
pengerjaan pada pembangunan tersebut.
- Pemindahan material dari gudang ke
Paku yang masih layak digunakan
lokasi proyek yang kurang baik.
kembali sedangkan yang tidak layak
- Ketidaksesuaian material dengan
dibiarkan saja. Limbah plastik yang
penyimpanannya.
dihasilkan dari material atau bungkus
- Ketidaksesuaian kontraktor dalam
kemasan dibiarkan saja dikumpulkan di
mengelola material yang ada.
satu tempat menimbulkan lalat dan bau
- Kurangnya pengawasan yang baik
tidak sedap karena lembab beberapa
dan berkala terhadap pekerja di
limbah plastik digunakan pekerja untuk
lapangan.
menghidupkan api.
2) Penanganan bahan bangunan yang
Pada tabel 1 terdapat pula limbah cair. Ada buruk, meliputi :
beberapa jenis limbah cair yang terdapat - Kerusakan material konstruksiyang
pada proyek pembangunan Hotel Horison, disebabkan pihak tertentu.
yaitu : - Tenaga kerja yang kurang terampil
dan ahli yang menyebabkan
1) Oli dihasilkan dari bekas pelumas pada
bannyaknya pekerja yang salah.
mesin molen concrete mixer.
- Kemampuan tenaga kerja yang
2) Air semen, dan sisa cat berasal dari sisa
kurang dalam mengoperasikan alat.
cat timbul dari bekas cat yang tumpah
- Keadaan cuaca yang buruk.
pada saat pengerjaan.
- Alat yang tidak berfungsi dengan
Pada tabel juga terdapat limbah gas. Ada baik.
beberapa jenis limbah gas yang terdapat pada 3) Kualitas material yang kurang bagus,
proyek pembangunan Masjid Annur, yaitu diantaranya:
- Tidak ada perencanaan pemotongan
1) Debu ditimbulkan dari bekas roda material sebelu m proyek konstruksi
kendaraan pengangkut material maupun di laksanakan.
mobil ready mix, kendaraan lainnya, sisa - Mudahnya rusaknya material karna
adukan semen yang telah mengering, kurang baik.
dan pembobokan keramik. - Kesalahan pekerja ketika saat
2) Polusi suara berasal dari kebisingan pelaksanaan di lapangan.
terdengar di lokasi pekerjaan seperti 4) Metode kerja yang tidak sesuai,
suara mesin potong kramik dan besi. meliputi hal-hal berikut :
Polusi udara berasal dari hasil - Minimya pelaksana dan pekerja
pembakaran limbah padat seperti kayu, dalam menjalankan metode kerja
kertas, plastik, dan bambu. yang baik.
Penyebab Limbah Kontruksi Pada Proyek - Potongan material yang berlebihan
Pembangunan Masjid Annur Di Desa pada akhir pekerjaan.
Pegundungan - Terjadi perbedaan ukuran material
yang disiapkan dengan ukuran
Berdasarkan penelitian tentang material yang dibutuhkan.
penyebab terjadinya limbah konstruksi pada - Pada proyek tidak adanya sisitem
proyek pembangunan masjid dan cara manajemen.
pengelolaan limbah konstruksi, dapat ditarik
Pengelolaan limbah konstruksi adalah An-Nur di Desa Pegon Dugan, dapat ditarik
tindakan yang paling umum dilakukan pada kesimpulan sebagai berikut :
proyek yang termasuk dalam kategori 1) Komposisi limbah pembangunan
penggunaan kembali dan pengurangan, di masjid ini didominasi oleh besi, beton
antaranya adalah pengawasan pekerja yang dan kayu.
ketat dan berkala untuk meminimalkan 2) Sisa pemotongan material dalam
jangka waktu tertentu merupakan
kesalahan, prosedur yang jelas untuk
penyebab utama limbah konstruksi
menangani dan menyimpan material,
pada proyek pembangunan masjid.
penggunaan komponen modularuntuk desain 3) Limbah konstruksi masjid terutama
yang memungkinkan, dan penyimpanan disebabkan oleh kesalahan pekerja
material yang mudah dijangkau dan 4) Penerapan prinsip 3R (reuse, reduce,
terlindung dari cuaca. dan recycle) masih belum diterapkan
dengan baik
Analisis Data
5) Kurangnya kesadaran dan kepedulian
Dari data yang didapat dari hasil terhadap lingkungan
pengamatan observasi dan wawancara pada
pembangunan Masjid Annur pengelolaan Saran
Hasil kajian menunjukkan bahwa
limbah masih belum sepenuhnya di terapkan
beberapa usulan dapat dibuat untuk
seperti penerapan 3R (reduce, reuse,
mengurangi limbah konstruksi pada proyek
recycle). Terutama pada proses recycle (daur
pembangunan Masjid Annur Pegundungan di
ulang) masih sepenuhnya belum diterapkan.
Pejawaran, Banjanegara.:
Limbah masih dibiarkan di tempat dan belum
ada perhatian khusus selama proses 1) Pengelola harus memberikan
pembangunan. Beberapa limbah padat seperti sosialisasi atau pelatihan kepada
kayu dan plywood masih digunakan kembali pekerja tentang kegiatan konstruksi
untuk pembuatan bekisting. Sedangkan penghasil limbah dan pengelolaan
limbah cair dan polusi masih belum ada limbah. Ini akan meningkatkan
pengelolaan sama sekali. Polusi udara yang kapasitas dan keterampilan pekerja
dihasilkan dapat mengganggu dalam proses sambil meminimalkan jumlah limbah
pembangunan, bau tidak sedap yang yang dihasilkan.
dihasilkan karena limbah sampah yang 2) 2) Kontraktor harus meningkatkan
dibiarkan dapat mengganggu pekerja dan pengelolaan limbah konstruksi,
menimbulkan penyakit. Uap yang dihasilkan khususnya kegiatan pengurangan,
karena proses pembakaran limbah padat penggunaan kembali, dan
dalam skala besar tentu saja dapat pengembalian, agar dapat diterapkan
membahayakan pekerja karena seringkali sebagai sistem pengelolaan limbah
udara yang bergerak menuju tempat yang berkelanjutan. Untuk itu
pembangunan menimbulkan kericuhan antara diperlukan penetapan Standar
pekerja karena pekerja tidak dapat melihat Operasional Prosedur (SOP) yang
dengan baik dan pernafasannya terganggu. jelas agar limbah konstruksi yang
Pada proyek ini proses pengelolaan limbah dihasilkan dapat dikendalikan dengan
hanya menerapkan prinsip reuse dan reduce. baik, penggunaan material konstruksi
menjadi lebih efisien, dan limbah
5. KESIMPULAN DAN SARAN
konstruksi tidak mengganggu
Kesimpulan lingkungan sekitar proyek.
Berdasarkan hasil kajian faktor
timbulan sampah dan pengelolaan sampah
konstruksi pada proyek pembangunan Masjid DAFTAR PUSTAKA
Firmawan, K. dan K. L. ( F. (2007). Construction Waste Dalam Pekerjaan
Karakteristik dan Komposisi Limbah (. Kolom. 256–264.
Karakteristik Dan Komposisi Limbah
(Construction Waste) Pada Zalaya, Y., Handayani, P., & Lestari, I. W.
Pembangunan Proyek Konstruksi, 18, (2019). Pengelolaan Limbah Hasil
10. Konstruksi Pada Proyek Pembangunan
Gedung. Forum Ilmiah, 16(1), 63–73.
Harefa, M. B. (2020). Implementasi
Manajemen Pengolahan Limbah
Konstruksi Dalam Mewujudkan Green
Construction (Studi Kasus:
Pembangunan Transmart Carrefour
Padang). JUITECH: Jurnal Ilmiah
Fakultas Teknik …, 4(1), 20–30.
Ii, B. A. B. (2002). Bab I ْ َ ُ ‫أ ه ُ َ ل ْ ُ تي ض ُ َ ني د‬
‫َلُتلَْأوْمِْنوَْلعَوَُتوِرِوَْي‬
َ ‫ل َ ي ِ ت و َ و ْ ك ْ و ْ ك ْ ك ُ ك َ َ ال س َ ع َ ت َ ك‬
‫و ﴾ ا ً ني د‬. lim(2009), 1–25.
Kurniawan, S. (2014). Masjid Dalam
Lintasan Sejarah Umat Islam. Jurnal
Khatulistiwa-Journal of Islamic Studies,
4(September), 169.
Limbah, P., Pekerjaan, K., Pada, B.,
Pembangunan, P., & Skripsi, G. T.
(2015). Astri Ratnasari , 2015
PENGELOLAAN LIMBAH
KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON
PADA PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG TINGGI SKRIPSI
Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu. 1–5.
Rifa’i, A. (2016). Revitalisasi Fungsi Masjid
Dalam Kehidupan Masyarakat Modern.
Universum, 10(2), 155–163.
https://doi.org/10.30762/universum.v10i
2.256
Sanjaya, I. K. A. (2019). Pengelolaan
Limbah Konstruksi Pada Proyek
Pembangunan Di Bali. Seminar
Nasional Arsitektur, Budaya Dan …,
135–140.
Widhiawati, I. A. R., Astana, Y., &
Indrayani, N. L. A. (2019). Kajian
Pengelolaan Limbah Konstruksi Pada
Proyek Pembangunan Gedung di Bali.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 55–61.
Wiryonoto, Y. N., Amanda, G., Wibowo, M.
A., Sipil, D. T., Teknik, F., Diponegoro,
U., & Pengecoran, P. (2017). Evaluasi
LAMPIRAN
NO GAMBAR NAMA GAMBAR SUMBER
1 Limbah padat kayu dan Analisa pribadi
bambu bekas
penggunaan bekisting
Yang masih berserakan

2 Limbah padat kawat Analisa pribadi


bandrat yang
dikumpulkan di dalam
karung

3 Kardus semen yang Analisa pribadi


belum dikumpulkan dan
masih berserakan
4 Limbah paku bekas Analisa pribadi
yang dikumpulkan
dalam ember

5 Limbah padat potongan Analisa pribadi


sisa besi yang sudah
dikumpulkan dan tidak
lagi berserakan

6 Limbah cair air sisa Analisa pribadi


pengecoran yang di
biarkan dan tidak ada
tindakan pembersihan
7 Limbah semen sisa cor Analisa pribadi
yang tidak langsung di
bersihkan sehingga
semen mengeras

8 Berseraknya ember cor Analisa pribadi


yang telah digunakan
dan tidak kunjung di
bersihkan

Anda mungkin juga menyukai