Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI DI PROYEK RENOVASI

GEDUNG PONDOK PESANTREN MODERN SAHID


Oleh : Arif Yusron Afifi

Latar Belakang
Proyek Konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu
bangunan struktur, yang umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk dalam
bidang Teknik Sipil dan Arsitektur (Suprapto dan Wulandari, 2009). Setiap kegiatan
konstruksi selalu menghasilkan sampah atau limbah akibat kegiatan konstruksi tersebut.
Pada umumnya limbah yang di hasilkan berupa padat, udara dan cair yang menimbulkan
dampak berupa terjadinya pencemaran lingkungan berupa paparan debu, menumpuknya
limbah padat, dan pencemaran kualitas air dan tanah di lingkungan proyek.

Limbah pembangunan dan pembongkaran adalah limbah yang dihasilkan selama


proses konstruksi, renovasi dan pembongkaran bangunan (Oyeshola Femi dan Shabbir
2008). Menurut Pramesti, 2011 Limbah konstruksi dapat berbentuk dari puing-puing
bangunan, tanah, beton, baja, kayu dan bahan-bahan campuran lainnya yang timbul dari
berbagai kegiatan konstruksi. Limbah-limbah tersebut ada yang masih memiliki nilai jual
ekonomis ada juga yang sudah tidak memiliki nilai jual ekonomis lagi. Limbah yang meiliki
nilai jual ekonomis seperti baja, kayu, dan lain-lain memiliki penadah yang bersedia
menampung limbah tersebut. Sedankan tanah, lumpur, maupun sisa air kotor akan di buang
karena tidak memiliki nilai ekonomis lagi.

Sumber utama adanya limbah konstruksi adalah material, penggalian, limbah


pembongkaran, pembersihan lokasi proyek dan renovasi. Menurut Bossink dan Browers
(1996) limbah konstruksi timbul karena adanya perbedaan antara ukuran bahan yang di beli
dengan ukuran bahan yang di butuhkan, ketidakcakapan kontraktor dan pengetahuan yang
kurang dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga mempengaruhi metode kerja yang di
gunakan.

Penanganan dari limbah konstruksi di Indonesia masih sangat minim, hal tersebut
terjadi karena para pihak yang terkait beranggapan bahwa limbah konstruksi yang terjadi
aan menjadi sampah yang tidak berguna sehingga terkadang diabaikan tanpa adanya
tindakan penanganan untuk memanfaatkan atau mengurangi volume material yang tidak
terpakai dengan cara-cara tertentu.

Seperti pada umumnya proyek konstruksi, proyek renovasi Gedung Pondok


Pesantren Modern Sahid juga menghasilkan limbah konstruksi berupa puing-puing
bangunan, kaca, kayu, besi, dan air sisa pembuatan beton serta lain sebagainya. Tidak
hanya menghasilkan limbah konstruksi. Aktivitas pekerjaan konstruksi di proyek ini
menghasikan pencemaran seperti pencemaran udara akibat debu dari aktivitas proyek,
kebisingan, hingga pencemaran tanah dan pencemaran air akibat air kotor sisa pekerjaan
yang di buang ke tanah maupun saluran drainase. Dampak pencemaran tersebut dapat
menghasilkan penurunan kualitas udara akibat terpapar debu, penurunan kadar tanah dan
air yang sangat beresiko bagi pekerja, santri, ustad dan ustadzah serta masyarakat sekitar.

Melihat pentingnya menanggulangi dampak limbah akibat proyek renovasi Pondok


Pesantren Modern Sahid yang dapat mencemari lingkungan maka di perlukan strategi
dalam pengelolaan limbah dan dampak yang di hasilkan agar meminimalisir terjadinya
pencemaran lingkungan.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana komposisi timbulan limbah konstruksi dari proyek renovasi Pondok


Pesantren Modern Sahid ?
2. Berapa presentase timbulan limbah kontruksi berdasarkan jenis-jenisnya ?
3. Apa saja sumber yang dihasilkan dari setiap jenis limbah dan faktor-faktor penyebab
terjadimya limbah konstruksi ?
4. Apa dampak yang di timbulkan bagi lingkungan dan yang di rasakan oleh pekerja,
santri, ustad dan ustadzah serta masyarakat sekitar akibat pekerjaan proyek
konstruksi dan limbah konstruksi?
5. Bagaimana cara meminimalisir terjadinya limbah konstruksi dan mencegah dampak
yang ditimbulkan ?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari sinopsis rencana penelitian ini adalah :

1. Mengetahui komposisi dari timbulan limbah konstruksi berdasarkan tipe dan


jenisnya.
2. Mengetahui presentase jumlah, berat serta volume dari masing-masing limbah yang
di hasilkan berdasarkan tipe dan jenisnya.
3. Mengetahui sumber dan faktor penyebab timbulnya limbah konstruksi.
4. Mengetahui dampak yang di rasakan oleh pekerja, santri, ustad dan ustadzah serta
masyarakat sekitar berdasarkan wawancara atau kuisioner.
5. Mengetahui dampak bagi lingkungan akibat limbah konstruksi dan kegiatan
pekerjaan proyek yang terjadi berdasarkan pengamatan dan uji sample kualitas
udara, air dan tanah.
6. Mencari strategi dalam menanggulangi limbah konstruksi dan dampaknya di area
proyek.

Daftar Pustaka

Andiani, & Pramesti. (2011). Identifikasi Komposisi Limbah Konstruksi Pembangunan Struktur
Bangunan Bertingkat Tinggi.

Bosshink, B.A.G., & Brouwers H.J.H. (1996). Construction Waste: Quantification and Source
Evaluation. Journal of Construction Engineering and Management, 122, 55-60.

Firmawan, F. (2012). Karakteristik dan Komposisi Limbah (Construction Waste) Pada Pembangunan
Proyek Konstruksi.

Oyeshola,Femi, K., & Gheewala, S. H. (2008). Estimation of Construction Waste Generation and
Management in Thailand. Journal of Waste Manageme

Suprapto, & Wulandari. (2009). Studi Model Pengelolaan Limbah Konstruksi dalam Pelaksanaan
Pembangunan Proyek Konstruksi.

Widhiani, I. A., & Niluh Ayu Indrayani, N. Y. (2018). Kajian Pengelolaan Limbah Konstruksi Pada
Proyek Pembangunan Gedung di Bali.

Anda mungkin juga menyukai