Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN 3

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

PETA KONSEP

Mempelajari kimia
lingkungan bangunan dan
penerapannya

Dampak bahan Bahan bangunan Penggunaan bahan


bangunan merusak lingkungan bangunan yang
berbahaya
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KIMIA LINGKUNGAN BANGUNAN

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Fase : XI/F
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Bidang Keahlian : Teknik Konstruksi dan Properti
Program Keahlian : Teknik Konstruksi dan Perumahan

A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami dampak lingkungan dari bahan bahan
bangun dan proses konstruksi, dapat menganalisis bahan bangunan meliputi kualitas,
reaksi kesetimbangan kimia, dan ikatan kimia. Melalui pengembangan sejumlah
pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur,
objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan
global.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan kalian memiliki kemampuan:
1. Memahami dampak bahan bangunan terhadap lingkungan
2. Mengidentifikasi bahan bangunan yang berpotensi merusak lingkungan
3. Menjelaskan konsekuensi penggunaan bahan bangunan yang berbahaya bagi
lingkungan

C. Uraian Materi
Berdasarkan bidang keahlian teknik konstruksi dan perubahan atau pembangunan,
adapun uraian materi tentang bahan atau material bangunan yang digunakan dalam
konstruksi pembangunan terhadap lingkungan dalam konteks materi kimia lingkungan
dibawah ini:

1. Dampak bahan bangunan terhadap lingkungan


Sebelum kita mengidentifikasi dampak bahan bangunan terhadap lingkungan,
perlu kita tahu definisi tentang bahan atau material bangunan itu sendiri. Nah, Bahan
bangunan adalah semua bahan-bahan baik sebagai bahan pokok maupun penolong
yang diperlukan untuk membangun suatu bangunan tertentu. Bahan bangunan tersebut
di atas termasuk berbagai jenis kayu dan bambu, berikut barang-barang yang dibuat
daripadanya seperti : papan jati, plywood gedek, dan lain-lain.
Dimana bahan atau material pada bangunan memiliki dampak yang signifikan
terhadap lingkungan. Pengerjaan dan penggunaan bahan bangunan yang tidak
kompeten dapat berakibat fatal terhadap material bangunan, sehingga memerlukan
perhatian khusus. Material bangunan yang berkualitas rendah dan pengerjaan
konstruksi yang sembarangan mungkin akan menimbulkan kerusakan seperti
kebocoran, retak, kerusakan, dan lain-lain. Hal ini dapat meningkatkan biaya
pengoperasian dan pemeliharaan bangunan.
Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, seperti bangunan hijau, dapat
mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Ini meliputi aspek seperti tepat guna
lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, siklus dan sumber material,
kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, dan manajemen lingkungan bangunan.
Adapun Saat kita berbicara tentang 'Dampak Bahan Pembangunan terhadap
Lingkungan', yang Anda maksud adalah dampak ekstraksi, pemrosesan, penggunaan,
dan pembuangan bahan terhadap lingkungan atau setiap proses bahan
tersebut. Dampak-dampak ini bisa bersifat langsung, seperti polusi dan penipisan
sumber daya, atau tidak langsung, seperti perubahan pola penggunaan lahan dan
hilangnya keanekaragaman hayati.
 Penggunaan energi: total energi yang dikonsumsi untuk mengekstraksi,
memproses, dan mengangkut material.
 Penggunaan air: jumlah air yang dibutuhkan di seluruh siklus hidup material.
 Emisi gas rumah kaca: jejak karbon yang dihasilkan dalam siklus hidup material.

2. Bahan bangunan yang berpotensi merusak lingkungan


Dalam proses membuat suatu bangunan, tentu digunakan material bahan
bangunan yang tak sedikit. Mulai dari pekerjaan pondasi, struktur, hingga finishing
memakai banyak sekali material bahan bangunan konstruksi. Namun sayangnya ada
material bahan bangunan yang sejak proses pembentukannya hingga barang jadi
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan manusia. Hal ini perlu mendapat
perhatian yang serius agar tidak terjadi kerusakan dan kerugian lingkungan yang
semakin buruk. Adapun beberapa bahan pembangunan yang berpotensi merusak
lingkungan, antara lain:

Material bahan bangunan dengan jejak karbon besar


Jejak karbon atau “carbon footprint” adalah suatu ukuran jumlah emisi karbon
yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai aktivitas
manusia pada kurun waktu tertentu. Salah satu emisi itu berupa gas karbondioksida
(CO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil minyak bumi, gas alam,
dan batu bara. Semakin tingginya jejak karbon dicurigai dapat memberikan dampak
yang negatif bagi kehidupan di bumi, diantaranya perubahan cuaca ekstrim,
bencana alam, berkurangnya sumber air bersih, kekeringan, berubahnya produksi
rantai makanan, dan kerusakan alam lainnya.

Aktivitas itu mulai dari pengambilan bahan baku, proses pengolahan, produksi,
distribusi penyaluran, hingga barang jadi, dan akhirnya barang tidak terpakai lagi
atau menjadi limbah (waste).

Material bahan bangunan yang tak terbarukan


Terdapat material bahan bangunan yang bahan bakunya berasal dari alam bebas
hasil penambangan logam dan mineral. Bahan tambang itu lama kelamaan dapat
menjadi langka dan habis ketersediaannya. Bahan tambang tersebut tergolong tidak
dapat diperbaharui atau sulit diperbarui karena tidak mungkin dibuat kembali atau
kalaupun bisa, membutuhkan waktu yang sangat lama (non-renewable material).
Material bangunan yang berasal dari bahan tambang diantaranya semen yang
berasal dari batu kapur, besi kontruksi dari bahan baku bijih besi, aspal dari minyak
bumi, aluminium, gypsum, dan sebagainya.

Dari uraian diatas maka dapat di klasifikasikan lebih ringkas bahwa adapun
Bahan bangunan yang berpotensi merusak lingkungan antara lain:
Kayu kering: Rayap kayu kering meresahkan kayu-kayu di bangunan rumah yang
telah kering dan tidak bersentuhan dengan tanah
Bencana alam: Gempa bumi, badai, hujan lebat, dan banjir dapat mempercepat
proses pelapukan kayu dan membuat retak pada beton
Hewan pengganggu: Rayap dan semut dapat menyerang bangunan
Kimia perusak: Pengaruh pengasaman, penggaraman, dan sebagainya dapat
mengganggu beton
Adapun untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, perlu
dilakukan manajemen risiko lingkungan yang mengidentifikasi, menilai, mengelola,
dan mengurangi risiko-risiko yang dapat timbul dari kegiatan operasional atau proyek
yang dilakukan terhadap lingkungan alam.

3. Konsekuensi penggunaan bahan bangunan yang berbahaya bagi lingkungan


Adapun akibat dari penggunaan bahan bangunan yang dapat berbahaya bagi
lingkungan adalah:
Tidak tahan lama
Pengerjaan dan penggunaan bahan bangunan yang sembarangan akan
berdampak pada kerusakan bangunan. Bangunan Anda akan rentan mengalami
masalah seperti kebocoran, retak, kerusakan, dan lain-lain. Anda tentu menginginkan
bangunan yang tahan lama tanpa masalah, bukan?
Material bahan bangunan berkualitas tinggi akan bertahan lebih lama, dan akan
meningkatkan daya tahan bangunan Anda. Dengan berinvestasi pada bahan bangunan
yang lebih mahal namun bekualitas tinggi, Anda tidak hanya dapat menikmati
bangunan Anda dalam jangka waktu yang lebih lama, tetapi Anda juga akan tahu bahwa
bangunan Anda lebih aman

Tampilan yang mudah rusak


Tampilan bangunan tentu menjadi hal yang penting karena bangunan Anda akan
dinilai pertama kali berdasarkan tampilannya. Bangunan yang dikerjakan sembarangan
dan menggunakan bahan bangunan yang berkualitas rendah akan terlihat jelas pada
tampilannya. Tampilan bangunan akan mudah rusak, retak, berkarat, dan menimbulkan
kerugian.
Dalam mengerjakan bangunan Bahan berkualitas tinggi terlihat lebih baik
daripada bahan berkualitas rendah, dan ini dapat meningkatkan estetika keseluruhan
proyek Anda. Jika Anda menggunakan bahan berkualitas rendah, Anda mungkin tidak
terlalu senang dengan hasil akhirnya.

Biaya perbaikan yang lebih tinggi


Meskipun pada awalnya Anda akan menghemat uang pada proyek dengan
memilih bahan berkualitas rendah, kemungkinan besar Anda akan mengeluarkan biaya
lebih banyak dalam jangka panjang. Bahan-bahan bangunan berkualitas rendah dan
pengerjaan konstruksi yang sembarangan dapat berakibat fatal terhadap material
bangunan. Material bangunan akan mengendap, mengeras, luntur, melengkung,
memudar, pecah, terkelupas, dan terkorosi. Pada saat Anda selesai mengganti
semuanya, Anda akan menghabiskan biaya yang sama banyaknya, atau lebih, dengan
yang Anda keluarkan jika Anda menggunakan bahan berkualitas tinggi terlebih dahulu.
Sebaliknya, penggunaan bahan bangunan berkualitas tinggi yang disertai dengan
pengerjaan konstruksi sesuai standar akan menghemat biaya perbaikan di masa
mendatang. Material bangunan Anda akan lebih stabil, kuat, dan tahan lama tanpa perlu
mengeluarkan biaya perbaikan.

Resiko Kesehatan
Pengerjaan dan penggunaan bahan bangunan yang sembarangan dapat
meningkatkan resiko kesehatan. Jika bangunan Anda bocor dan lembab, kelembaban
udara yang sangat tinggi akan dapat menimbulkan resiko terganggunya pernafasan
Anda. Selain itu, bangunan Anda akan mudah berjamur yang juga akan mengganggu
kesehatan Anda.
Jika Anda memilih bahan bangunan berkualitas tinggi dengan pengerjaan yang
sesuai standar, kualitas udara dalam ruangan (IAQ) dalam bangunan Anda akan
terkontrol. Bangunan terbaik adalah bangunan yang memberikan perlindungan dan
kenyamanan bagi Anda.

Reputasi
Jika Anda seorang kontraktor, pengerjaan dan penggunaan bahan bangunan
yang buruk dapat merusak reputasi Anda. Jika pemilik rumah atau kontraktor umum
memiliki masalah dengan proyek yang Anda tangani, mereka akan memberikan
reputasi buruk kepada Anda. Hal ini tidak hanya merusak reputasi Anda secara
keseluruhan, tetapi juga akan membuat Anda kehilangan bisnis,.

D. Rangkuman
Bahan bangunan adalah semua bahan-bahan baik sebagai bahan pokok maupun penolong
yang diperlukan untuk membangun suatu bangunan tertentu. Bahan bangunan tersebut di atas
termasuk berbagai jenis kayu dan bambu, berikut barang-barang yang dibuat daripadanya
seperti : papan jati, plywood gedek, dan lain-lain. Dimana bahan atau material pada bangunan
memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Dampak-dampak ini bisa bersifat
langsung, seperti polusi dan penipisan sumber daya, atau tidak langsung, seperti perubahan
pola penggunaan lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati. Sebagai contohnya :
Penggunaan energi
Penggunaan air
Emisi gas rumah kaca

Dalam proses membuat suatu bangunan, tentu digunakan material bahan bangunan yang
tak sedikit. Mulai dari pekerjaan pondasi, struktur, hingga finishing memakai banyak sekali
material bahan bangunan konstruksi. Namun sayangnya ada material bahan bangunan yang
sejak proses pembentukannya hingga barang jadi memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan manusia antara lain:
Material bahan bangunan dengan jejak karbon besar
Material bahan bangunan yang terbarukan

Dari uraian diatas maka dapat di klasifikasikan lebih ringkas bahwa adapun Bahan
bangunan yang berpotensi merusak lingkungan antara lain:
Kayu kering: Rayap kayu kering meresahkan kayu-kayu di bangunan rumah yang telah
kering dan tidak bersentuhan dengan tanah
Bencana alam: Gempa bumi, badai, hujan lebat, dan banjir dapat mempercepat proses
pelapukan kayu dan membuat retak pada beton
Hewan pengganggu: Rayap dan semut dapat menyerang bangunan
Kimia perusak: Pengaruh pengasaman, penggaraman, dan sebagainya dapat
mengganggu beton

Adapun akibat dari penggunaan bahan bangunan yang dapat berbahaya bagi lingkungan
adalah:
Tidak tahan lama
Tampilan yang mudah rusak
Biaya perbaikan yang lebih tinggi
Resiko kesehatan
Reputasi
LAMPIRAN 4
GLOSARIUM

Glosarium

Bahan bangunan : Semua bahan-bahan baik sebagai bahan pokok maupun penolong
yang diperlukan untuk membangun suatu bangunan tertentu

Lingkungan : Sebagai Tempat Hidup, Lingkungan menjadi tempat bagi makhluk


hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan untuk berpijak.

Limbah : Zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri
maupun domestik (rumah tangga).

Emisi karbon : Penyebab utama perubahan iklim global. Ini menyebabkan


peningkatan suhu rata-rata di seluruh dunia, yang dapat
mengakibatkan cuaca yang lebih ekstrem

Bahan tambang : Jenis sumber daya alam yang berupa mineral radioaktif, mineral
logam, mineral bukan logam, batuan, batubara termasuk bitumen
padat dan batuan aspal, minyak dan gas bumi, dan panas bumi

Efek rumah kaca : Fenomena alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer bumi
menyerap dan memancarkan kembali sebagian dari radiasi panas
yang dipancarkan oleh permukaan bumi
LAMPIRAN 5
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

https://www.studysmarter.co.uk/explanations/engineering/materials-engineering/environmental-
impact-of-materials/

https://www.mapei.com/id/en/blog/detail/blog/2023/04/05/5-dampak-pengerjaan-dan-
penggunaan-bahan-bangunan-yang-sembarangan

https://www.fobuma.com/id/blog/pos_bahan-bangunan-untuk-kelestarian-lingkungan

https://materiips.com/dampak-pembangunan-terhadap-lingkungan

Imran, M. 2023. Material Konstruksi Ramah Lingkungan Dengan Penerapan Teknologi Tepat Guru.
Jurnal Peradaban Sains, rekayasa dan teknologi. Radial 6(2), 146-157.

Kimsan, M. 2023. Konstruksi Gedung & Dampak Lingkungan: A Review. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil.
Stabilitas 11(3), 184-194.

Anda mungkin juga menyukai