KELOMPOK 4
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAKIDENDE
KONAWE
2020
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
diperlukan pengetahuan tentang bahan-bahan penyusun
beton. Bahan-bahan penyusun beton terdiri dari agregat,
bahan perekat dan air. Perkembangan akhir-akhir ini
penggunaan admixture/bahan tambah untuk memperbaiki
sifat beton semakin umum digunakan. Buku ini
menguaraikan tentang batu alam sebagai dasar untuk
mempelajari agregat-agregat, bahan perekat, air dan
admixture.
1.2 TUJUAN
3
1.3 MANFAAT
BAB 2
PEMBAHASAN
4
fungsi, penggunaan, dan pengembangan bahan-bahan yang di
pakai untuk konstruksi sipil.
5
Bahan bangunan untuk instalasi listrik dan air,
Bahan bangunan untuk akustik dan isolasi panas, dan
Bahan bangunan untuk dekorasi dan interior.
2.1.1 pengertian
6
Sebagian besar batu tersusun atas mineral-mineral
(Pidwirny 2006). Mineral oleh ahli geologi didefinisikan
sebagai suatu padatan anorganik yang tercipta secara
alami yang memiliki struktur kristal dan komposisi kimiawi
yang beragam. Tentu saja, susunan antara unsur-unsur
penyusun mineral pada batuan di bumi sangat beragam
antara suatu mineral dengan mineral yang lainnya.
Berdasarkan warnanya, mineral diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu mineral felsik (mineral yang lebih terang), dan
mineral mafik (mineral yang lebih gelap). Mineral felsik
antara lain kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
Mineral mafik antara lain biotit, piroksen, amphibol dan
olivine. Berikut adalah tabel daftar unsur-unsur kimia yang
paling banyak menyusun mineral pada batuan di bumi
(Harvey 1997).
7
2.1.2 Siklus (terbentuknya) batu alam
8
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang
pendinginannya berada di dalam bumi.
sedangkan batuan beku luar adalah batuan yang
pendinginannya berada di permukaan bumi.
batuan beku dalam disebut juga batuan instrusi
atau platonik. Sedangkan batuan beku luar
disebut sebagai batuan vulkanis. Tidak semua
batuan beku dapat dipakai sebagai bagian dari
konstruksi bangunan. Batuan beku yang biasa di
pakai sebagai bagian dari konstruksi rumah
seperti. Batu Andesit batu ini biasa di pakai dalam
candi. Batu ini berwarna abu- abu dan bisa
dipakai sebagai pengeras jalan. Batu Lavastone
batu ini adalah batu candi yang berwarna merah
hati. Batu ini banyak ditemukan di daerah
Cirebon. Batu ini sering dipakai sebagai penghias
pagar.
9
Batuan Robohan, yaitu semacam batuan lapisan
yang terdiri dari bermacam mineral kontak.
Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu
paras, dll.
Menurut tegangannya :
10
sebuah bangunan. Batu alam ini memiliki corak
dan nilai seni yang tinggi.
Batu alam mulia adalah batu alam yang biasa
dipakai sebagai perhiasan. Batu alam ini memiliki
nilai ekonomis yang tinggi, serta memiliki nilai
seni yang tinggi pula.
11
dijadikan pedoman oleh seorang insinyur untuk
menentukan bahan atau material yang akan
digunakan dalam pekerjaan teknik sipil, seperti
pembangunan gedung, pemukiman, dan jalan,
pekerjaan bangunan di air, campuran bahan
bangunan, dan sebagainya. Fungsi dan keunggulan
dari masing-masing jenis batuan ditentukan oleh sifat
fisik, sifat mekanik, dan harga dari batuan tersebut.
(Agung 2004).
12
Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis
± 2,6, baik untuk digunakan sebagai bahan
pekerjaan teknik berat.
13
Penggunaanya : Berbutir halus untuk pembuatan
jalan-jalan dan jembatan-jembatan yang akan
dibebani beban berat. Konstruksi bangunan air dan
konstruksi bagian luar. Berbutir kasar tugas yang
tidak begitu berat seperti : tugu kuburan, konstruksi
ringan, dekorasi, dll.
2. Batu Andesit
14
Gambar 1.4. batu lavastone dan proses pengolahannya
15
perabotan rumah tangga.Batu kapur, dari golongan
batuan sedimen, memiliki keunggulan sebagai
material yang dapat digunakan untuk membuat
bahan bangunan semen. Semen dapat digunakan
untuk bermacam-macam keperluan, salah satunya
dalam pembuatan beton. Beton terbuat dari semen
yang dicampur dengan pasir, kerikil, dan air. Selain
sebagai material pembuat bahan bangunan, batu
kapur dapat juga digunakan sebagai bahan
penyususn bangunan. Batu kapur sebagai penyusun
bangunan ditemukan pada bangunan yang berdiri
5000 tahun yang lalu dan sampai sekarang masih
berdiri, yaitu pyramid di Mesir.
.
Gambar 1.6 pyramid di Mesir
5. Sandstone
16
Gambar 1.7. sandstone
batu ini memiliki tekstur yang hampir mirip dengan
limestone. Yang membedakan adalah strukturnya
yang lebih keras. Di indonesia batu ini sering disebut
sebagai batu palimanan.
6. Marmer:
17
pada taman, atau lantai untuk di pinggir kolam. Batu
ini sangat tipis, sehingga bisa di tempel dimana saja.
2.2 AGREGAT
18
Agregat merupakan komponen utama dari
struktur perkerasan perkerasan jalan, yaitu 90% –
95% agregat berdasarkan persentase berat, atau 75
–80% agregat berdasarkan persentase volume.
Dengan demikian kualitas perkerasan jalan
ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran
agregat dengan material lain.
Berdasarkan Asalnya
a. Agregat alam
19
Agregat yang menggunakan bahan baku dari
batu alam atau penghancurannya. Jenis batuan yang
baik digunakan untuk agregat harus keras, kompak,
kekal dan tidak pipih. Agregat alam terdiri dari : (1)
kerikil dan pasir alam, agregat yang berasal dari
penghancuran oleh alam dari batuan induknya.
Biasanya ditemukan di sekitar sungai atau di
daratan. Agregat beton alami berasal dari pelapukan
atau disintegrasi dari batuan besar, baik dari batuan
beku, sedimen maupun metamorf. Bentukya bulat
tetapi biasanya banyak tercampur dengan kotoran
dan tanah liat. Oleh karena itu jika digunakan untuk
beton harus dilakukan pencucian terlebih dahulu. (2)
Agregat batu pecah, yaitu agregat yang terbuat dari
batu alam yang dipecah dengan ukuran tertentu.
b. Agregat Buatan
Agregat yang dibuat dengan tujuan
penggunaan khusus (tertentu) karena kekurangan
agregat alam. Biasanya agregat buatan adalah
agregat ringan.
Contoh agregat buatan adalah : Klinker dan
breeze yang berasal dari limbah pembangkit tenaga
uap, agregat yang berasal dari tanah liat yang
dibakar (leca = Lightweight Expanded Clay
Agregate), cook breeze berasal dari limbah sisa
pembakaran arang, hydite berasal dari tanah liat
(shale) yang dibakar pada tungku putar, lelite terbuat
dari batu metamorphore atau shale yang
mengandung karbon, kemudian dipecah dan dibakar
pada tungku vertical pada suhu tinggi.
20
a. Agregat Beku (igneous rock)
Agregat beku adalah agregat yang mendingin
dan membeku. Agregat beku luar (extrusive igneous
rock) dibentuk dari magma yang keluar ke
permukaan bumi di saat gunung berapi meletus, dan
akibat pengaruh cuaca mengalami pendinginan dan
membeku. Umumnya agregat beku luar berbutir
halus seperti batu apung, andesit, basalt, obsidian,
pumice.
Agregat beku dalam (intrusive igneous rock)
dibentuk dari magma yang tak dapat keluar ke
permukaan bumi, mengalami pendinginan dan
membeku secara perlahan-lahan di dalam bumi,
dapat ditemui di permukaan bumi karena proses
erosi dan atau gerakan bumi. Agregat beku dalam
umumnya bertekstur kasar seperti : gabbro,
diorit,syenit.
21
Agregat sedimen yang dibentuk dengan proses
organis, seperti batu gamping, batu bara, opal.
Agregat sedimen yang dibentuk dengan proses
kimiawi, seperti batu gamping, garam, gips, dan
flins.
a. Agregat berat
b. Agregat Normal
22
c. Agregat ringan
23
Kekerasan Agregat
24
agregat yang cukup kasar dan bersih dari bahan-
bahan kotoran, mikroorganisme dan bahan-bahan
yang akan mengganggu kelekatan aspal terhadap
agregat.
Permukaan yang licin kurang memiliki daya
ikat antara butiran satu dengan yang lainnya
dibandingkan dengan permukaan yang kasar dan
juga permukaan yang licin kurang mempunyai daya
ikat terhadap aspal.
25
transportasi yang umumnya beroperasi dengan
anggaran terbatas. Selain itu, produsen campuran aspal
dihadapkan dengan tantangan untuk melestarikan
sumber daya alam dan menghasilkan campuran ramah
lingkungan yang hemat biaya. Salah satu industri cara
dapat mengatasi tantangan konservasi sumber daya
alam adalah dengan menggunakan bahan daur ulang
tersedia seperti herpes zoster aspal daur ulang dan
reklamasi perkerasan aspal.
Tujuan dari penelitian Mogawer akan menjadi
mengevaluasi hot mix campuran aspal tanaman-
diproduksi yang berisi daur ulang aspal herpes zoster
untuk mengidentifikasi kritis sifat material dan operasi
pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan daur ulang
aspal herpes zoster campuran dengan kelelahan dan
suhu rendah retak sifat setara atau lebih baik dari
campuran khas yang diproduksi.
26
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) Kuat tekan beton yang dihasilkan dari agregat daur
ulang semakin menurun dalam setiap
pengulangannya.
2) Hubungan keausan dan porositas agregat daur ulang
dengan kuat tekan beton. Pada saat nilai keausan
agregat turun sebesar 15.69% (R1), 43.03% (R2),
44.4% (R3), dengan nilai porositas agregat kasar
turun sebanyak 58.28% (R1), 52.11% (R2), dan
47.28% (R3) kuat tekan betonnya menurun sebesar
1.25% (R1), 25.61% (R2), dan 82.56% (R3). 3) Kuat
tekan beton daur ulang dengan agregat dari sungai
Opak tidak lebih baik dari kuat tekan beton daur
ulang dengan agregat dari sungai Krasak.
27
didapat nilai kuat tekan beton sebesar 376,22
kg/cm2.
2.2 AIR
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting
bagi semua bentuk kehidupan di bumi,salah satunya adalah
dalam hal pembuatan beton. Air mempunyai peranan yang
cukup penting dalam pembuatan beton, karena
berpengaruh terhadap sifat-sifat beton, sifat-sifat yang
berpengaruh adalah kemudahan pengerjaan dan
penyusutan, selain itu tujuan utama pemakaian air adalah
untuk proses hidrasi, yaitu reaksi antara semen dan air
yang menghasilkan campuran keras setelah beberapa
waktu tertentu. Setelah pengecoran, air juga berfungsi
untuk perawatan guna menjamin proses pengerasan yang
sempurna.
Persyaratan Air
28
a. Air tidak boleh mengandung banyak minyak, asam,
alkali, garam-garam, bahan organis dan lain yang
dapat merusak mutu beton.
- Clorida dapat menimbulkan korosi pada logam
- Sulfur dapat menimbulkan korosi pada beton dan
tulangan
- Zat-zat organik dapat mempengaruhi waktu
pengikatan dan kekuatan semen
- Garam akan mengurangi kekuatan beton
b. Air yang dapat diminum boleh digunakan untuk
pembuatan beton
c. Apabila ada keraguan tentang air, dianjurkan untuk
membawa contoh air tersebut ke lembaga
pemeriksaan bahan-bahan untuk di test.
d. Apabila pemeriksaan air dilembaga tersebut tidak
dapat dilakukan, maka air tersebut dapat digunakan
asalkan campuran semen + air harus mempunyai
kekuatan tekan paling sedikit 90 % dari kekuatan
tekan semen + air suling pada 7 dan 28 hari
Pengujian Air
29
- Tambahkan sisa air secara bertahap sedikit demi sedikit
hingga mencapai 500 mL, cawan dan seluruh isinya harus
diuapkan sampai kering, kemudian letakkan pada oven
dengan temperatur 132°C selama 1jam.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
30
ini penggunaan admixture/bahan tambah untuk
memperbaiki sifat beton semakin umum digunakan. Buku
ini menguaraikan tentang batu alam sebagai dasar untuk
mempelajari agregat-agregat, bahan perekat, air dan
admixture.
3.2 SARAN
31
DAFTAR PUSTAKA
http://agebaturimba.blogspot.co.id/2011/10/batu-sebagai-bahan-
teknik.html (diakses 17 maret 2017)
http://ilmugeografi.com/geologi/pengertian-batu-alam (diakses
17 maret 2017)
http://putramahkotaofscout.blogspot.co.id/2013/09/teknologi-
bahan-konstruksi-batuan-alam.html (diakses 17 maret 2017)
http://www.badatanci.com/2015/01/air-dan-admixture-bahan-
konstruksi.html
http://tugas-mia19.blogspot.co.id/2015/03/teknologi-bahan-
konstruksi.html
32