TUJUAN
Sieve Analysis:
1. Menentukan distribusi butiran pasir dengan bantuan peralatan susunan saringan dengan
no.: 4, 9,20, 35, 60, 150, dan 200.
2. Menentukan klasifikasi tanah dan jenis tanah menurut:
a. Unified Soil Classification.
b. Texture Soil Classification.
c. U.S. Army Soil Classification, dll.
Hydrometer:
1. Menentukan distribusi butir-butiran tanah yang lebih kecil dari butiran-butiran pasir
yang lolos saringan no. 200.
2. Sebagai pelengkap Grafik Grain Size Analysis untuk menentukan klasifikasi jenis
tanah.
3. Mendapatkan perbandingan prosentase butiran-butiran pasir, lanau, dan lempung.
RUANG LINGKUP
Menentukan istribusi butiran pasir dan butir-butiran tanah yang lebih kecil dari butir-
butiran pasir yang lolos dari saringan no.200 serta menentukan klasifikasi jenis tanah dan
membandingkan prosentase butir-butiran pasir, lanau dan lempung.
DASAR TEORI
Sieve Analysis:
W Retained = Berat pasir yang tertinggal pada tiap saringan.
W Retained
% Retained = 100%
500 gr.
18 n v
D =
s - w
Kecepatan penurunan butiran pada cairan tersebut dapat dilihat dari: Hidrometer 151 H,
atau 152 H. Pembacaan Ra per satuan waktu dan temperatur tertentu.
Dalam hal ini rumus dapat disederhanakan dengan memakai tabel.
L
v =
T
Rc = Ra - Zero Correction + Ct
Rc a L
% Finer = 100% D = K
Ws T
Gs (1,65)
a = disederhanakan di tabel -2
6
(Gs-1) 2,65
Ct tabel 6-3 T = Waktu pembacaan
K tabel 6-4 Ws = Berat tanah uji
L tabel 6-5 a = Koreksi dari butiran tanah
tergantung wet dari tanah
di sini diambil Gs-nya.
Sieve Analysis:
1. Susunan saringan no. 4, 9, 20, 35, 60, 150, 200, pan.
2. Pengayak (shaker).
3. Timbangan ketelitian 0,1 gram dan 0,01 gram.
4. Oven dengan suhu 105 - 110 C.
5. Kuas, sikat, kertas, can, dll.
Hydrometer:
1. Hidrometer tipe 151 H atau 152 H.
2. Gelas ukur 1000 cc, 250 cc, 50 cc.
3. Mixer pengaduk.
4. Gelas kaca dan pengaduk kaca.
5. Stop Watch.
6. Termometer ketelitian 0,1 C.
7. Air suling/ledeng.
8. Water glass
PERSIAPAN PRAKTIKUM
Sieve Anaysis:
Tanah dengan berat 500 gram kering oven dicuci dengan saringan no. 200.
Hydrometer:
Persiapan contoh tanah pada percobaan ini terbagi 2, dan ini tergantung dari hasil
percobaan Sieve Analysis.
Sieve Analysis:
1. Tanah kering oven 500 gram, dicuci dengan air sampai bersih di atas saringan no. 200.
2. Hasil pencucian berupa kadar pasir yang terkandung dalam tanah.
3. Masukkan dalam oven pasir yang didapat selama 24 jam dengan suhu 105 - 110 C.
4. Timbang contoh pasir yang didapat kering oven.
5. Siapkan susunan saringan yang telah ditentukan.
6. Lakukan pengayakan selama 10 menit pada susunan saringan dari contoh pasir
tersebut.
7. Timbang hasil pasir yang tertinggal pada tiap saringan didapat Wt Retained (= berat
pasir yang tertinggal).
8. Hitung prosentase Retained pasir yang dibandingkan dengan 500 gram berat tanah
yang dicuci.
9. Hitung prosentase passing (yang lolos) yaitu: 100% - % Retained.
10. Buat grafik hubungan antara % finer dengan no. saringan (diameter butiran pasir).
11. Didapat klasifikasi tanah menurut salah satu yang tertera pada tujuan percobaan.
Hydrometer:
1. Buat larutan dispersi 4%, 1000 cc air suling dengan 40 gr Na2SiO3 (water glass, sampai
water glass larut dalam air suling 1000 cc).
2. Campurkan larutan dispersi sebanyak 125 cc dengan tanah lolos saringan no. 200
sebanyak = 50 gr kering oven dan aduk dengan pengaduk kaca 1-2 menit, agar tanah
dan larutan dispersi homogen dan diamkan 18-24 jam.
3. Untuk memisahkan antar butiran-butiran tanah satu sama lain, maka untuk larutan
dispersi dan tanah dimixer 1-2 menit kemudian masukkan dalam gelas ukur 1000 cc
dan ditambah air suling/ledeng hingga 1000 cc.
4. Untuk mencari Zero Correction kita buatkan suatu larutan dispersi 4% sebanyak 125 cc
ditambah air suling/ledeng hingga 1000 cc. Masukkan hidrometer pada larutan tersebut,
baca pada koreksi nolnya (pada pembacaan: Ra) - Nol koreksi dapat dilakukan pada
korektornya air suling.
5. Kocok larutan dispersi + tanah dalam gelas ukur selama 1 menit dan letakkan pada alas
yang rata. Masukkan dengan hati-hati Hidrometer 151 H atau 152 H dan lakukan
pembacaan Ra, T pada: menit-menit ke 1,2,3,4.
6. Lakukan berulang kali sehingga didapat harga-harga Ra yang sama pada menit ke:
1,2,3,4 sambil membaca temperaturnya.
7. Lakukan pembacaan seterusnya pada menit-menit ke: 8,15,30,60,120,240,480,1380,
dan 1440, sambil mencatat temperaturnya.
8. Setelah kita dapatkan data-data t (waktu), T (temperatur), dan Ra (pembacaan
Hidrometer 151 H atau 152 H), maka dapat dihitung % Finer dan Diameternya.
Materi yang harus dilaporkan sehubungan dengan praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a. Tentukan distribusi butiran, klasifikasi jenis tanah dan bandingkan prosentase butiran-
butiran pasir, lanau, dan lempung.
b. Ambil kesimpulan dari percobaan di atas.
c. Tentukan faktor kesalahan.
CONTOH PERHITUNGAN SIEVE ANALYSIS - MECHANICAL
DATA:
PERHITUNGAN:
Sieve no. = 10
Diameter = 2 mm
Weight retained = 0,1 gram
% retained = ( Weight Retained / Weight of sample ) x 100 %
= (0,1 / 500) x 100%
= 0,02 %
A
% Coarse to medium (C) = x 100%
500
= (31,9 / 500) x 100 %
= 6,38 %
B
% Fine sand (D) = x 100%
500
= (77,7 / 500) x 100 %
= 15,54 %
% Sand =C+D
= 6,38 % + 15,54 %
= 21,92 %
CONTOH PERHITUNGAN GRAIN SIZE ANALYSIS - HIDROMETER METHOD
DATA :
PERHITUNGAN
L/t = 10 / 1
= 10
L
D = K
t
= 0.0126 x 10
= 0.0399 mm
PERHITUNGAN % FINER
% Silt =A-C
= 68,04596 % - 36 %
= 32,04596 %
% Clay =C-B
= 36 % - 23,93039 %
= 12,06961 %