1. Pelaksanaan Praktikum
Hari/ Tanggal : Rabu, 14 Juni 2023
Waktu : 08.00 WIB s.d. Selesai
Tempat : Laboratorium Jalan Raya UMSU
2. Tujuan Percobaan
Menentukan besar butir agregat dan menentukan gradasi agregat serta
sebagai penentu komposisi pembuatan benda uji pada marshall.
Gradasi yang baik adalah gradasi yang memenuhi syarat tertentu dari
agregat halus tidak boleh mengandung bagian yang lolos pada suatu saringan
selayakan lebih dari 45°
5. Teori Tambahan
Analisa saringan atau analisa ayakan merupakan prosedur yang secara
umum digunakan untuk mengukur distribusi ukuran artikel dari suatu bahan.
Sedangkan analisa hidrometer merupakan metode yang digunakan untuk
menghitung distribusi ukuran butir tanah berdasarkan sedimentasi tanah
dalam air. Dalam analisa saringan dan hidrometer terdapat kurva distribusi
ukuran-ukuran butiran dapat digunakan untuk membandingkan beberapa
jenis tanah yang berbeda-beda. Hasil dari analisis saringan dan hidrometer ini
umumnya digambarkan dalam semilogaritmik yang dikenal sebagai kurva
distribusi dapat digambarkan oleh koefisien kelengkungan dan keseragaman.
Penentuan nilai koefisien tersebut bertujuan untuk mengetahui jenis tanah
yang bergradasi baik. Metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan
kali ini yaitu dengan mengolah data sekunder menggunakan studi literatur
dari artikel-artikel terkait yang mendukung pembahasan ini. Dari hasil
pembahasan ini didapatkan nilai dari koefisien keseragaman 1,84 dan
koefisien kelengkungan 1,43 dapat disimpulkan bahwa jenis tanah yang
digunakan dalam pengujian dikatakan bergradasi baik berdasarkan nilai
koefisien kelengkungan yang berkisar antara 1,0-3,0 untuk kerikil dan
pasiran. Pengujian analisa saringan dan hidrometer ini dapat berguna untuk
melakukan preparasi mikrofosil dengan memisahkan hasil dari material
pengotor lainnya yang dapat digunakan untuk menentukan kandungan
minyak bumi dan kadar zat-zat lainnya yang terkandung di dalam tanah
tersebut untuk mengetahui kualitas daripada minyak bumi tersebut (K. A.
Hanafiah, 2005).
Pengujian analisis saringan bertujuan untuk menentukan persentase ukuran
butir tanah pada benda uji yang tertahan saringan no. 200 dan untuk
menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat halus dan agregat kasar.
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/360454276_ANALISA_SARINGAN_
MEKANIKAL_DAN_HIDROMETER
6. Prosedur Percobaan
a. Analisa Saringan
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Menyiapkan benda uji berupa agregat kasar dan halus dengan ketentuan
- Lolos saringan 1” tertahan No. 4 sebanyak 10.000 gram untuk sampel
1 dan 2.
- Lolos saringan ¾” tertahan di saringan No. 4 sebanyak 1000 gram
untuk sampel 1 dan 2.
- Abu batu lolos saringan No. 4 sebanyak 1000 gram untuk sampel 1
dan 2.
- Pasir, lolos saringan No. 4 sebanyak 500 gram untuk sampel 1 dan 2.
3) Menuangkan 5 fraksi ke pan satu persatu dimulai dari agregat kasar 1” dan
melakukan metode kuartering yang diambil saling berhadapan lalu benda
uji dimasukkan ke dalam plastic masing – masing sehingga setiap fraksi
menjadi 2 sampel.
4) Menyiapkan saringan:
- Agregat halus : No, 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200, pan.
- Agregat kasar : 1”, ¾”, ½”, 3/8”, dan No. 4
5) Menyusun saringan dengan susunan dimulai dari diameter terbesar di
bagian atas.
6) Memasukkan benda uji ke dalam saringan yang paling atas pada suhu non
jaringan.
7) Mulai mengayak secara manual hingga agregat jatuh dari saringan per
saringan.
8) Menimbang dan mencatat berat agregat yang tertekan di setiap agregat
halus ( No, 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200, dan pan), agregat kasar ( 1”, ¾”, ½”,
3/8”, dan No. 4).
9) Percobaan selesai, membersihkan dan merapikan alat praktikum.
b. Berat Jenis Agregat Kasar
1) Mengambil agregat kasar lolos saringan 1” dan tertahan di No. 4 sebanyak
20.000 gr.
2) Membagi 2 agregat tersebut, sehingga menjadi 10.000 gr.
3) Mengisi air ke dalam ember, kemudian masukkan agregat ke dalam ember
dan rendam selama 24 jam.
4) Setelah 24 jam, kemudian buang air yang ada di dalam ember, dan
keringkan agregat dengan kain lap untuk memperoleh kondisi SSD,
masukkan ke dalam oven kemudian menimbangnya.
5) Mengambil Kembali air dengan menggunakan ember.
6) Masukkan keranjang besi yang telah berisi air dan kaitkan dengan
timbangan dunagan.
7) Menstabilkan timbangan dunagan dalam posisi netral saat keranjang besi
sudah ¾ terendam ke dalam air.
8) Masukkan benda uji ke dalam keranjang lalu menggoyangkan untuk
menyalakan udara yang terperangkap di keranjang besi.
9) Menimbang agregat di dalam air dengan timbangan dunagan lalu mencatat
angkanya.
10) Membersihkan dan menyimpan Kembali alat – alat praktikum.
11) Percobaan selesai
c. Berat Jenis Agregat Halus
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Mengambil hasil ayakan dan masukkan ke dalam piknometer dengan
menggunakan corong.
3) Mengisi piknometer dengan air, lalu menimbang dan mencatat hasilnya.
4) Mengisi piknometer + sampel lalu mengisi air, kemudian membolak –
balikkan piknometer untuk membebaskan gelembung udara yang ada
dalam piknometer.
5) Menyalakan api dan memanaskan piknometer berisi bahan dan air selama
15 menit. Setiap 15 menit piknometer diangkat lalu membolak – balikkan
selama 1 menit.
6) Merendam piknometer yang telah dipanaskan ke dalam ember berisi air
selama 24 jam.
7) Memindahkan agregat halus dari piknometer ke dalam wadah.
8) Memasukkan wadah berisi benda uji ke dalam oven selama 24 jam pada
suhu 110° C ± 5°C.
9) Menimbang agregat halus yang telah dioven pada neraca digital lalu
mencatat hasilnya.
10) Percobaan selesai.
7. Analisa Data
1) Agregat Kasar ( 1” , 10.000 gr) sampel 1
a. Saringan 1”
- Agregat Tertahan : 0 gr
0
- % berat tertahan : x 100 % : 0 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 0% : 100 %
b. Saringan ¾”
- Agregat Tertahan : 0 + 2553 : 2553 gr
2553
- % berat tertahan : x 100 % : 25, 53 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 25, 53 % : 74, 47 %
c. Saringan ½”
- Agregat Tertahan : 2553 + 3049 : 5602 gr
5602
- % berat tertahan : x 100 % : 56, 02 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 56, 02% : 43, 98 %
d. Saringan 3/8”
- Agregat Tertahan : 5602 + 2315 : 7917 gr
7917
- % berat tertahan : x 100 % : 79, 17 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 79, 17 % : 20, 83 %
e. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 7917 + 1759 : 9676 gr
9676
- % berat tertahan : x 100 % : 96, 76 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 96, 76 % : 3, 24 %
b. Saringan ¾”
- Agregat Tertahan : 0 + 2661 : 2661 gr
2661
- % berat tertahan : x 100 % : 26, 61 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 26, 61 % : 73, 39 %
c. Saringan ½”
- Agregat Tertahan : 2661 + 3910 : 6571 gr
6571
- % berat tertahan : x 100 % : 65, 71 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 65, 71 % : 34, 29 %
d. Saringan 3/8”
- Agregat Tertahan : 6571 + 1788 : 8359 gr
8359
- % berat tertahan : x 100 % : 83, 59 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 83, 59 % : 16, 41 %
e. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 8359 + 1393 : 9752 gr
9752
- % berat tertahan : x 100 % : 97, 52 %
10.000
- % lolos saringan : 100 % - 97, 52 % : 2, 48 %
b. Saringan ½ ”
- Agregat Tertahan : 0 + 2503 : 2503 gr
2503
- % berat tertahan : x 100 % : 50, 06 %
5000
- % lolos saringan : 100 % - 50, 06 % : 49, 94 %
c. Saringan 3/ 8 ”
- Agregat Tertahan : 2503 + 655 : 3158 gr
3158
- % berat tertahan : x 100 % : 63, 16 %
5000
- % lolos saringan : 100 % - 63, 16 % : 36, 84 %
d. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 3158 + 1544 : 4702 gr
4702
- % berat tertahan : x 100 % : 94, 04 %
5000
- % lolos saringan : 100 % - 94, 04 % : 5, 96 %
b. Saringan ½ ”
- Agregat Tertahan : 0 + 2624 : 2624 gr
2624
- % berat tertahan : x 100 % : 52, 48 %
5000
- % lolos saringan : 100 % - 52, 48 % : 47, 52 %
c. Saringan 3/ 8 ”
- Agregat Tertahan : 2624 + 631 : 3255 gr
3255
- % berat tertahan : x 100 % : 65, 10 %
5000
- % lolos saringan : 100 % - 65, 10 % : 34, 90 %
d. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 3255 + 1569 : 4824 gr
4824
- % berat tertahan : x 100 % : 96, 48 %
5000
- % lolos saringan : 100 % - 96, 48 % : 7, 52 %
b. Saringan 3/8 ”
- Agregat Tertahan : 0 + 561 : 561 gr
561
- % berat tertahan : x 100 % : 22, 44 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 22,44 % : 72, 56 %
c. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 561 + 1181 : 1742 gr
1742
- % berat tertahan : x 100 % : 69, 68 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 69, 68 % : 30, 32%
d. Saringan No. 8
- Agregat Tertahan : 1742 + 309 : 2051 gr
2051
- % berat tertahan : x 100 % : 82, 04 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 82, 04 % : 17, 96 %
e. Saringan No. 16
- Agregat Tertahan : 2051 + 209 : 2260 gr
2260
- % berat tertahan : x 100 % : 90, 40 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 90, 40 % : 9, 60 %
f. Saringan No. 30
- Agregat Tertahan : 2260 + 15 : 2275 gr
2275
- % berat tertahan : x 100 % : 91,00%
2500
- % lolos saringan : 100 % - 91,00 % : 9, 00 %
g. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 2275 + 119 : 2394 gr
2394
- % berat tertahan : x 100 % : 95, 76 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 95, 76 % : 4, 24 %
j. Pan
- Agregat Tertahan : 2455 + 30 : 2485 gr
2485
- % berat tertahan : x 100 % : 99, 40 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 99, 40 % : 0, 60 %
c. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 429 + 1409 : 1838 gr
1838
- % berat tertahan : x 100 % : 73, 52 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 73, 52 % : 26, 48 %
d. Saringan No. 8
- Agregat Tertahan : 1838 + 267 : 2105 gr
2105
- % berat tertahan : x 100 % : 84, 20 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 84, 20 % : 15, 80 %
e. Saringan No. 16
- Agregat Tertahan : 2105 + 136 : 2241 gr
2241
- % berat tertahan : x 100 % : 89, 64 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 89, 64 % : 10, 36 %
f. Saringan No. 30
- Agregat Tertahan : 2241 + 83 : 2324 gr
2324
- % berat tertahan : x 100 % : 92, 96 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 92, 96 % : 7, 04 %
g. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 2324 + 106 : 2430 gr
2430
- % berat tertahan : x 100 % : 97, 20 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 97, 20 % : 2, 80 %
j. Pan
- Agregat Tertahan : 2479 + 21 : 2500 gr
2500
- % berat tertahan : x 100 % : 100 %
2500
- % lolos saringan : 100 % - 100 % : 0 %
a. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 0 gr
0
- % berat tertahan : x 100 % : 0 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 0 % : 100 %
b. Saringan No. 8
- Agregat Tertahan : 0 + 29 : 29 gr
29
- % berat tertahan : x 100 % : 2, 90 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 2, 90 % : 97, 10 %
c. Saringan No. 16
- Agregat Tertahan : 29 + 77 : 106 gr
106
- % berat tertahan : x 100 % : 10, 60 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 10, 60 % : 89, 40 %
d. Saringan No. 30
- Agregat Tertahan : 106 + 120 : 226 gr
226
- % berat tertahan : x 100 % : 22, 60 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 22,60 % : 77,40 %
e. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 226 + 610 : 836 gr
836
- % berat tertahan : x 100 % : 83, 60 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 83, 60 % : 16, 40 %
f. Saringan No. 100
- Agregat Tertahan : 836 + 8 : 844 gr
844
- % berat tertahan : x 100 % : 84, 40 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 84, 40 % : 15, 60 %
h. Pan
- Agregat Tertahan : 894 + 61 : 955 gr
955
- % berat tertahan : x 100 % : 95, 50 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 95, 50 % : 4, 50 %
8) Agregat Halus (Pasir, 1000 gr) sampel 2
a. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 0 gr
0
- % berat tertahan : x 100 % : 0 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 0 % : 100 %
b. Saringan No. 8
- Agregat Tertahan : 0 + 41 : 41 gr
41
- % berat tertahan : x 100 % : 4, 10 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 4, 10 % : 95, 90 %
c. Saringan No. 16
- Agregat Tertahan : 41+ 89 : 130 gr
130
- % berat tertahan : x 100 % : 13, 00 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 13, 00 % : 87,00 %
d. Saringan No. 30
- Agregat Tertahan : 130 + 137 : 267 gr
267
- % berat tertahan : x 100 % : 26, 70 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 26, 70 % : 73, 30 %
e. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 267 + 670 : 937 gr
937
- % berat tertahan : x 100 % : 93, 70%
1000
- % lolos saringan : 100 % - 93, 70 % : 6, 30 %
h. Pan
- Agregat Tertahan : 987+ 4 : 991 gr
991
- % berat tertahan : x 100 % : 99, 10 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 99, 10 % : 0, 90
Rata – Rata Pasir (1000 gr)
100+100
a. Saringan No. 4 : : 100 %
2
97,10+95,90
b. Saringan No. 8 : : 96, 50%
2
89 , 40+87,00
c. Saringan No.16 : : 88,20 %
2
77,40+73,30
d. Saringan No.30 : : 75, 35 %
2
16 , 40+6 , 30
e. Saringa No. 50 : : 11, 35 %
2
15 ,60+5 ,30
f. Saringan No. 100 : : 10,45 %
2
10,60+1 ,30
g. Saringan No. 200 : : 5, 95 %
2
4 ,50+0,90
h. Pan : : 2, 70 %
2
9) Agregat Halus (Abu Batu, 500 gr) sampel 1
a. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 0 gr
0
- % berat tertahan : x 100 % : 0 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 0 % : 100 %
b. Saringan No. 8
- Agregat Tertahan : 0 + 100 : 100 gr
100
- % berat tertahan : x 100 % : 20, 00%
500
- % lolos saringan : 100 % - 20, 00 % : 80, 00 %
c. Saringan No. 16
- Agregat Tertahan : 100 + 105 : 205 gr
205
- % berat tertahan : x 100 % : 41, 00 %
500
- % lolos saringan : 100 % - 41, 00 % : 59 ,00 %
d. Saringan No. 30
- Agregat Tertahan : 205 + 68 : 273 gr
273
- % berat tertahan : x 100 % : 54, 60 %
500
- % lolos saringan : 100 % - 54, 60 % : 45, 40 %
e. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 273 + 129 : 402 gr
402
- % berat tertahan : x 100 % : 80, 40 %
500
- % lolos saringan : 100 % - 80, 40 % : 19, 60 %
h. Pan
- Agregat Tertahan : 441 + 49 : 490 gr
490
- % berat tertahan : x 100 % : 98, 00%
500
- % lolos saringan : 100 % - 98, 00 % : 2, 00 %
10) Agregat Halus (Abu Batu, 500 gr) sampel 2
a. Saringan No. 4
- Agregat Tertahan : 0 gr
0
- % berat tertahan : x 100 % : 0 %
1000
- % lolos saringan : 100 % - 0 % : 100 %
b. Saringan No. 8
- Agregat Tertahan : 0 + 98: 98 gr
98
- % berat tertahan : x 100 % : 19, 60 %
500
- % lolos saringan : 100 % - 19, 60 % : 80, 40 %
c. Saringan No. 16
- Agregat Tertahan : 98 + 108 : 206 gr
206
- % berat tertahan : x 100 % : 41, 20 %
500
- % lolos saringan : 100 % - 41, 20 % : 58 ,80 %
d. Saringan No. 30
- Agregat Tertahan : 206 + 76 : 282 gr
282
- % berat tertahan : x 100 % : 56, 40 %
500
- % lolos saringan : 100 % - 56, 40 % : 43 , 60 %
e. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 282 + 133 : 415 gr
415
- % berat tertahan : x 100 % : 83, 00 %
500
- % lolos saringan : 100 % - 83, 00 % : 17, 00 %
h. Pan
- Agregat Tertahan : 462 + 31 : 493 gr
493
- % berat tertahan : x 100 % : 98, 60%
500
- % lolos saringan : 100 % - 98, 60 % : 1, 40 %
Rata – Rata Abu Batu (500 gr)
100+100
a. Saringan No. 4 : : 100 %
2
80+80 , 40
b. Saringan No. 8 : : 80, 20 %
2
59+58 ,80
c. Saringan No.16 : :58, 90 %
2
45 , 40+ 43 , 60
d. Saringan No.30 : : 44, 50 %
2
19 ,60+17 ,00
e. Saringa No. 50 : : 18, 30 %
2
19 ,20+15 , 80
f. Saringan No. 100 : : 17, 50 %
2
11, 80+7 ,60
g. Saringan No. 200 : : 9, 70 %
2
2, 00+1 , 40
h. Pan : : 1, 70 %
2
b. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 0 + 2 : 2 gr
2
- % berat tertahan : x 100 % : 0,80 %
250
- % lolos saringan : 100 % - 0, 80 % : 99, 20 %
e. Pan
- Agregat Tertahan : 88 + 161 : 249 gr
249
- % berat tertahan : x 100 % : 99, 60 %
250
- % lolos saringan : 100 % - 99, 60 % : 0, 40 %
b. Saringan No. 50
- Agregat Tertahan : 0 + 1 : 1 gr
1
- % berat tertahan : x 100 % : 0,40 %
250
- % lolos saringan : 100 % - 0, 40 % : 99, 60 %
e. Pan
- Agregat Tertahan : 24 +221 : 245 gr
245
- % berat tertahan : x 100 % : 98, 00 %
250
- % lolos saringan : 100 % - 98, 00 % : 2, 00 %
BK 1
- Berat Jenis (Bulk) 1 :
( BJ 1−BA 1)
4900
:
( 4929−3149)
: 2, 752 gr/ cc
BK 2
- Berat Jenis (Bulk) 2 :
( BJ 2−BA 2)
4900
:
( 4988−3189)
: 2, 723 gr/ cc
2,752+ 2,723
- Rata – Rata :
2
: 2737, 5 gr/ cc
BJ 1
- Berat Jenis Permukaan :
( BJ 1−BA 1)
Kering (SSD) 1
4929
:
( 4929−3149)
: 2, 769 gr / cc
BJ 2
- Berat Jenis Permukaan :
( BJ 2−BA 2)
Kering (SSD) 2
4988
:
( 4988−3189)
: 2, 772 gr / cc
2769+2772
- Rata – Rata :
2
: 2770, 5 gr / cc
BK 1
- Berat Jenis Semu :
( BK 1−BA 1)
(Agregat) 1
4900
:
( 4900−3149)
: 2, 798 gr / cc
BK 2
- Berat Jenis Semu :
( BK 2−BA 2)
(Agregat) 2
4900
:
( 4900−3189)
: 2, 863 gr / cc
2798+2863
- Rata – Rata :
2
: 2830, 5 gr/ cc
BJ 1−BK 1
- Penyerapan 1 : x 100 %
BK 1
4929−4900
: x 100 %
4900
: 0, 591 %
BJ 2−BK 2
- Penyerapan 2 : x 100 %
BK 2
4988−4900
: x 100 %
4900
: 1, 795 %
Maka :
BK 1
- Berat Jenis (Bulk) 1 :
( BJ 1−BA 1)
2937
:
(2949−1859)
: 2, 694 gr/ cc
BK 2
- Berat Jenis (Bulk) 2 :
( BJ 2−BA 2)
2950
:
(2968−1860)
: 2, 662 gr/ cc
2,694+2,662
- Rata – Rata :
2
: 2, 678 gr/ cc
BJ 1
- Berat Jenis Permukaan :
( BJ 1−BA 1)
Kering (SSD) 1
2949
:
(2949−1859)
: 2, 706 gr / cc
BJ 2
- Berat Jenis Permukaan :
( BJ 2−BA 2)
Kering (SSD) 2
2968
:
(2968−1860)
: 2, 679 gr / cc
2705+2678
- Rata – Rata :
2
: 2692, 5 gr / cc
BK 1
- Berat Jenis Semu :
( BK 1−BA 1)
(Agregat) 1
2937
:
(2937−1859)
: 2, 724 gr / cc
BK 2
- Berat Jenis Semu :
( BK 2−BA 2)
(Agregat) 2
2950
:
(2950−1860)
: 2, 706 gr / cc
2724+2706
- Rata – Rata :
2
: 2715 gr/ cc
BJ 1−BK 1
- Penyerapan 1 : x 100 %
BK 1
2949−2937
: x 100 %
2937
: 0, 409 %
BJ 2−BK 2
- Penyerapan 2 : x 100 %
BK 2
2968−2950
: x 100 %
2950
: 0, 610 %
0,409+0. 610
- Rata – Rata :
2
: 0, 509 %
Maka :
BK 1
- Berat Jenis (Bulk) 1 :
( BJ 1−BA 1)
1896
:
(1910−1150)
: 2, 495 gr/ cc
BK 2
- Berat Jenis (Bulk) 2 :
( BJ 2−BA 2)
2950
:
(1899−1180)
: 2, 616 gr/ cc
2,495+2,616
- Rata – Rata :
2
: 2555, 5gr/ cc
BJ 1
- Berat Jenis Permukaan :
( BJ 1−BA 1)
Kering (SSD) 1
1910
:
(1910−1150)
: 2, 513 gr / cc
BJ 2
- Berat Jenis Permukaan :
( BJ 2−BA 2)
Kering (SSD) 2
1899
:
(1899−1180)
: 2, 641 gr / cc
2513+2641
- Rata – Rata :
2
: 2577 gr / cc
BK 1
- Berat Jenis Semu :
( BK 1−BA 1)
(Agregat) 1
1896
:
(1896−1150)
: 2, 542 gr / cc
BK 2
- Berat Jenis Semu :
( BK 2−BA 2)
(Agregat) 2
1881
:
(1881−1180)
: 2, 683 gr / cc
2542+ 2683
- Rata – Rata :
2
: 2612, 5 gr/ cc
BJ 1−BK 1
- Penyerapan 1 : x 100 %
BK 1
1910−1896
: x 100 %
1896
: 0, 738%
BJ 2−BK 2
- Penyerapan 2 : x 100 %
BK 2
1899−1881
: x 100 %
1881
: 0, 957 %
0,738+0. 957
- Rata – Rata :
2
: 0, 847 %
Maka :
BK 1
- Berat Jenis (Bulk) 1 :
( B 1+ AI −Bt 1)
490
:
(599+500−980)
: 4, 12 gr/ cc
BK 2
- Berat Jenis (Bulk) 2 :
( B 2+ A 2−Bt 2)
498
:
(658+500−979)
: 2, 78 gr/ cc
4 ,12+2 , 78
- Rata – Rata :
2
: 3, 45 gr/ cc
A1
- Berat Jenis Permukaan :
( B 1+ A 1−BT 1)
Jenuh 1
500
:
(599+500−980)
: 4, 20 gr / cc
A2
- Berat Jenis Permukaan :
( B 2+ A 2−BT 2)
Jenuh 2
500
:
(658+500−979)
: 2, 79 gr / cc
4 ,20+2 , 79
- Rata – Rata :
2
: 3, 49 gr / cc
BK 1
- Berat Jenis Semu 1 :
( B 1+ BK 1−BT 1)
490
:
(599+ 490−980)
: 4, 50 gr / cc
BK 2
- Berat Jenis Semu 2 :
( B 2+ BK 2−BT 2)
498
:
(658+ 498−979)
: 2, 81 gr / cc
4 ,50+2 , 81
- Rata – Rata :
2
: 3, 65 gr/ cc
A 1−BK 1
- Penyerapan 1 : x 100 %
BK 1
500−490
: x 100 %
490
: 2, 04 %
A 2−BK 2
- Penyerapan 2 : x 100 %
BK 2
500−498
: x 100 %
498
: 0, 40 %
2, 04 +0. 40
- Rata – Rata :
2
: 0, 102 %
Maka :
BK 1
- Berat Jenis (Bulk) 1 :
( B 1+ AI −Bt 1)
473
:
(660+500−924)
: 2, 00 gr/ cc
BK 2
- Berat Jenis (Bulk) 2 :
( B 2+ A 2−Bt 2)
444
:
(654 +500−943)
: 2, 10 gr/ cc
2, 00+2 , 10
- Rata – Rata :
2
: 2, 05 gr/ cc
A1
- Berat Jenis Permukaan :
( B 1+ A 1−BT 1)
Jenuh 1
500
:
(660+500−924)
: 2, 12 gr / cc
A2
- Berat Jenis Permukaan :
( B 2+ A 2−BT 2)
Jenuh 2
500
:
(654 +500−943)
: 2, 37 gr / cc
2, 37+2 , 12
- Rata – Rata :
2
: 2, 24 gr / cc
BK 1
- Berat Jenis Semu 1 :
( B 1+ BK 1−BT 1)
473
:
(660+ 473−924)
: 2, 26 gr / cc
BK 2
- Berat Jenis Semu 2 :
( B 2+ BK 2−BT 2)
444
:
(654 +444−943)
: 2, 86 gr / cc
2, 26+ 2, 86
- Rata – Rata :
2
: 2, 56 gr/ cc
A 1−BK 1
- Penyerapan 1 : x 100 %
BK 1
500−473
: x 100 %
473
: 5, 71 %
A 2−BK 2
- Penyerapan 2 : x 100 %
BK 2
500−444
: x 100 %
444
: 12, 61 %
5 ,71+012 , 61
- Rata – Rata :
2
: 9, 16 %
Maka :
BK 1
- Berat Jenis (Bulk) 1 :
( B 1+ AI −Bt 1)
471
:
(680+500−935)
: 1, 922 gr/ cc
BK 2
- Berat Jenis (Bulk) 2 :
( B 2+ A 2−Bt 2)
453
:
(615+500−948)
: 2, 713 gr/ cc
1, 922+2 , 713
- Rata – Rata :
2
: 2, 317 gr/ cc
A1
- Berat Jenis Kering :
( B 1+ A 1−BT 1)
Permukaan Jenuh 1
500
:
(680+500−935)
: 2, 041 gr / cc
A2
- Berat Jenis Kering :
( B 2+ A 2−BT 2)
Permukaan Jenuh 2
500
:
(615+500−948)
: 2, 994 gr / cc
2,041+ 2, 994
- Rata – Rata :
2
: 2, 517 gr / cc
BK 1
- Berat Jenis Semu 1 :
( B 1+ BK 1−BT 1)
471
:
(680+ 471−935)
: 2, 181 gr / cc
BK 2
- Berat Jenis Semu 2 :
( B 2+ BK 2−BT 2)
453
:
(615+ 453−948)
: 3, 775 gr / cc
2, 181+3 , 775
- Rata – Rata :
2
: 2, 978 gr/ cc
A 1−BK 1
- Penyerapan 1 : x 100 %
BK 1
500−471
: x 100 %
471
: 6, 157 %
A 2−BK 2
- Penyerapan 2 : x 100 %
BK 2
500−453
: x 100 %
453
: 10, 375 %
Maka :
Gambar Fungsi
1) Satu set saringan agregat kasar Berfungsi sebagai alat yang
digunakan untuk menyaring
agrega kasar.
Gambar Fungsi
1) Agregat Halus Sebagai benda uji pada saat
percobaan.
9. Kesimpulan
a. Dari hasil percobaan, maka didapat hasil sebagai berikut.
- Berat jenis agregat kasar 1” (SSD)
Sampel 1 : 2, 769
Sampel 2 : 2, 864
Rata – Rata : 2, 831
- Berat jenis permukaan kering 1”
Sampel 1 : 2, 753
Sampel 2 : 2, 724
Rata – Rata : 2, 738
- Berat jenis semu 1”
Sampel 1 : 2, 798
Sampel 2 : 2, 864
Rata – Rata : 2, 831
- Penyerapan
Sampel 1 : 0, 592
Sampel 2 : 1, 796
Rata – Rata : 1, 194
b. Hasil dari percobaan berat jenis agregat halus adalah
- Pasir
Berat Jenis : 2, 054
Berat Kering Permukaan Jenuh : 2, 244
Berat Jenis Contoh Semu : 2, 564
Penyerapan : 9, 160
- Abu Batu
Berat Jenis : 3, 450
Berat Jenis Kering permukaan : 3, 497
Berat Semu : 3, 654
Penyerapan : 1, 221
- Fly Ash
Berat Jenis : 2, 318
Berat Jenis Kering Permukaan : 2, 517
Berat Semu : 2, 978
Penyerapan : 8, 266
10. Saran
a. Diharapkan agar memperbarui alat – alat praktikum.
b. Diharapkan agar menambah pendingin ruangan di laboratorium.
c. Diharapkan agar memperbarui alat – alat praktikum.