Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

HYDROMETER

3.1. Standar Acuan

ASTM D 421 "Standard Practice for Dry Preparation of Soil Samples for Particle-Size Analysis and
Determination of Soil Constants"
ASTM D 422 "Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils"
3.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

Menentukan distribusi dari butiran tanah yang memiliki diameter yang lebih kecil dari 0.074
mm (lolos saringan No. 200 ASTM) dengan cara pengendapan (hydrometer analysis).

3.3. Alat dan Bahan

a. Alat

 Hydrometer (tipe 152 H)


 Gelas ukur
 Stopwatch
 Pengaduk mekanis (mixer)
 Oven
 Termometer Celcius
 Saringan No. 200
 Timbangan digital (ketelitian 0.01 gram)
 Alat penyemprot

b. Bahan

 Sampel tanah lolos saringan No. 200 hasil tertahan percobaaan sieve analysis,50
gram(untuk `1 sampel)
 Water glass
 Air suling

3.4. Teori dan Rumus yang Digunakan


Praktikum hidrometer merupakan praktikum yang hubungannya antara kecepatan jatuh dari
suatu

butiran di dalam suatu larutan. Hubungan tersebut dapat dijabarkan oleh hukum Stokes
sebagai:

dengan:

V = kecepatan jatuh dari butiran ( cm/s )

γS = berat jenis butiran ( gr/cm3)

γW = berat jenis larutan ( gr/cm3)

η = kepekatan larutan ( dyne.s/cm2)

D = diameter butiran ( cm )

Batasan dari Hukum Stokes:

- Berlaku apabila 0.0002 mm < D < 0.2 mm.


- Butiran yang lebih besar dari 0.2 mm menyebabkan turbulensi larutan, butiran yang lebih
dari 0.0002 mm melakukan gerak Brown
- Jumlah sampel yang digunakan harus lebih sedikit dari pada butiran yang dipakai (±5 %)
ini dilakukan agar tidak terjadi interferensi selama pengendapan berlangsung.
- hydrometer tipe152 H dikalibrasi untuk suspensi larutan yang mengandung 60 gram
dalam 1000 ml air.
Kecepatan jatuh butiran:

dengan:

v = kecepatan jatuh dari butiran.

L = tinggi jatuh butiran

T = waktu

Vb = volume Bulb Hydrometer

A = luas penampang Hydrometer

L1 = dapat dilihat pada tabel sesuai pembacaan hydometer tipe 152 H dan dikoreksi terhadap
miniskus

Untuk yang sudah dikoreksi :

𝑅𝐶 = 𝑅𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 + 𝑍𝑒𝑟𝑜 𝑐𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 + CT

dengan:

CT = koreksi terhadap temperatur yang dapat dilihat pada tabel

untuk GS = 2.65 rumus yang digunakan :

untuk Gs ≥ 2.65 :
Dimana:

Setelah % finer dan D yang saling terkait telah dihitung, maka didapat grafik distribusi
butiran D10, D30 dan D60.

Sehingga koefisien keseragaman (CU) kita bisa dapatkan dengan rumus:

Definisi koefisien keseragaman untuk beberapa nilai:

 CU = 1 , tanah yang hanya memililki satu ukuran butiran


 2 < CU< 3 , tanah yang gradasinya sangat buruk
 CU > 15 , tanah bergradasi baik

Selain itu koefisien curvature (kelengkungan) CC kita bisa dapatkan dengan rumus:

1 < CC < 3, dapat dianggap suatu range untuk tanah yang bergradasi baik.

3.5. Prosedur Praktikum

3.5.1. Persiapan

1. Siapkan 50 gram tanah kering yang sudah dioven.

2. Timbang 40 gram water glass dan masukkan water glass ke dalam hydrometer

4. Tuang larutan 125 ml larutan dispersi ke dalam gelas yang sudah berisi tanah sebanyak 50
gram

5. diamkan selama ± 24 jam.


6. masukkan125 ml larutan dispersi dan tambahkan air hingga 1000 ml ke dalam tabung.

3.5.2. Jalannya Praktikum

1. Periksa koreksi miniskus dan koreksi nol pada hydrometer tipe152 H

2. Masukkan campuran tanah dan larutan dispersi yang telah direndam selama ± 24 jam ke
dalam mixer cup dan kemudian tambahkan air kurang lebih 2/3 dari mixer cup.

3. Aduk selama kurang lebih 15 menit.

4. tuangkan campuran dari mixer cup ke dalam tabung hydrometer lalu tambahkan air suling
sebanyak 1000 ml.

5. Tutup tabung dan kocok secara horizontal selama kurang lebih 2 menit.

6. letakkan dan masukkan hydrometer tipe 152 H, baca hydrometer pada 30 detik pertama,
hingga menit ke 4,,15,30,60,240,1440 kemudian angkat kembali hydrometer.

7. ulangi langkah yang sama pada beberapa sampel

8. setelah selesai tuang setiap larutan ke saringan 200 persampel. Butiran yang tertahan
digunakan untuk percobaan sieve analysis.

3.6. Pengolahan Data

3.6.1. Data Hasil Praktikum (terlampir)

3.6.2. Perhitungan:
BAB 4

SIEVE ANALYISIS

4.1. Standar Acuan

 >ASTM D 421"Standard Practice for Dry Preparation of Soil Samples for Particle-Size Analysis and
Determination of Soil Constants"
 >ASTM D 422 "Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils"

4.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

Mengetahui distribusi ukuran butiran tanah yang berdiameter 4.76 mm sampai 0.074 mm
(lolos saringan No. 4 ASTM dan tertahan saringan No. 200) dengan cara mekanis.

4.3. Alat dan Bahan

a. Alat

- Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram


- Saringan standar No. 4, 8, 20, 40, 60, 80, 10, 18, 40, 60, 100, 200, Pan
- Cawan besar
- Sieve Shaker
- Sikat kawat
- kuas
- Oven

b. Bahan

- Tanah kering setelah dioven sebanyak 500 gram

4.4. Teori dan Rumus yang Digunakan


Dengan mengetahui pembagian besarnya butiran dari suatu tanah, maka dapat ditentukan
klasifikasi terhadap suatu macam tanah atau dapat mendeskripsikan tanah dengan metode
seiving. Besarnya butiran tanah digambarkan dalam grafik analisis ukuran butiran.
Dari grafik ini dapat dapat dilihat pembagian besarnya butiran tanah tertentu dan juga dapat
kita lihat batas antara kerikil, pasir, dan lanau.
Rumus yang digunakan untuk percobaan sieve analysis ini adalah:
∑tertahan sieve no.4
presentasetanah tertahan (%tertahan )= x 100 %
∑total
∑total−∑tertahan sieve no .4
presentasetanah lolos (%lolos )= x 100 %
∑total

4.5. Prosedur Praktikum


4.5.1. Persiapan
1. tanah basah 500 gram
2. Masukkan tanah yang sudah bersih ke dalam cawan, lalu masukkan
ke dalam oven ±24 jam.
4.5.2. Jalannya Praktikum
1. Keluarkan tanah dari oven dan diamkan sejenak, lalu timbang
beratnya.
2. Susun saringan menurut urutan nomor yaitu: 4, 8 20, 40, 60, 80, 100, 140, 200 dan pan.
3. Masukkan tanah yang telah ditimbang ke atas saringan No. 4
4. Letakkan susunan saringan pada Sieve Shaker) dan tutup, kemudian nyalakan selama 15
menit.
5. Kumpulkan sampel tanah yang tertahan pada masing-masing saringan dan selanjutnya
timbang dan catat beratnya.
6. Bersihkan saringan dari butiran-butiran tanah yang tertinggal
pada setiap saringan dengan bantuan sikat kawat.

4.6. Pengolahan Data


4.6.1. Data Hasil Praktikum (terlampir)
4.6.2. Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai