Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM IX

UJI KADAR AIR RESAPAN PASIR

9.1 Tujuan

Untuk mengetahui nilai kadar air dalam agregat pada kondisi permukaan atau saturated
surface dry (SSD).

9.2 Dasar Teori

Pada saat terbentuknya agregat ada kemungkinan adanya udara yang terjebak dalam
lapisan agregat atau mungkin agregat tersebut terbentuk karena dekomposisi mineral
pembentuknya akibat perubahan cuaca, maka terbentuklah lubang atau rongga kecil di dalam
butiran agregat (pori). Pori dalam agregat mempunyai variasi yang cukup besar dan menyebar
di seluruh tubuh butiran. pori-pori mungkin menjadi reservoir air bebas dalam agregat.
presentase berat air yang mampu diserap agregat dalam air disebut sebagai serapan air,
sedangakan banyaknya air yang terkandung dalam agregat disebut kadar air.

1. Serapan Air

Serapan air dihitung dari banyaknya air yang mampu diserap oleh agregat pada kondisi
jenuh permukaan kering atau saturated surface dry (SSD).

Kondisi ini merupakan :

a. Keadaan kebasahan agregat yang hampir sama dengan agregat dalam beton sehingga
agregat tidak akan menambah maupun mengurangi air dari pastanya

b. Kadar air di lapangan lebih banyak mendekati kondisi SSD daripada kondisi kering tungku

2. Kadar Air

Kadar air adalah banyaknya air yang terkandung dalam suatu agregat.

Kadar air agregat dapat dibedakan menjadi empat jenis :

a. Kadar air kering tungku yaitu keadaan yang benar-benar tidak berair

b. Kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat yang permukaan nya kering tetapi sedikit
mengandung air dalam porinya dan masih dapat menyerap air
c. Jenuh kering permukaan (SSD) yaitu keadaan dimana ridak ada air di permukaan agregat,
tetapi agregat tersebut masih mampu menyerap air. pada kondisi ini air dalam agregat
tidak akan menambah atau mengurangi air pada campuran beton. (4) kondisi basah yaitu
kondisi dimana butir-butir agegat banyak mengandung air, sehingga akan menyebabkan
penambahan kadar air campuran beton.

Dari keempat kondisi tersebut hanya dua kondisi yang sering dipakai yaitu kondisi kering
tungku dan kondisi SSD.

3. Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya 0,0625-2 mm.
Penggunaannya sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan untuk lantai
kerja, pemasangan fondasi batu kali, pemasangan dinding bata, spesi untuk keramik lantai,
dinding, batu alam, plesteran dinding dan lain-lain. Selain itu, pasir digunakan untuk bahan
campuran beton.

Biasanya pasir beton berwarna hitam dan butirannya cukup halus, namun bila dikepal
dengan tangan tidak menggumpal dan akan pudar kembali. Pola silika yang berujung runcing
membuat kemampuan pasir menyerap partikel tidak diinginkan jauh lebih baik ketimbang
pasir biasa. Pola partikel tersebut membuat ikatan pasir dengan semen menjadi lebih kuat.

9.3 Standart Uji

SNI 1970- 2008


9.4 Alat dan Bahan

1. 500 gram pasir SSD (Saturated Surface Dry).

Gambar 9.1 500 gram Pasir SSD


2. Oven

Gambar 9.2 Oven


3. Timbangan

Gambar 9.3 Timbangan


4. Cawan

Gambar 9.4 Cawan

9.5 Langkah Kerja

1. Menimbang nampan yang akan di gunakan.

2. Menimbang pasir kondisi yang sudah dalam kondisi SSD sebanyak 500 gr

3. Masukkan pasir ke dalam nampan

4. Memasukkan nampan yang telah berisi pasir ke dalam oven dengan temperatur 110ºC ± 5º
selama 24 jam

5. Mengeluarkan pasir yang telah di oven

6. Menimbang pasir yang sudah di oven (sudah dingin)


9.6 Hasil Praktikum
500 − A
Air resapan = 𝐴
× 100%

Keterangan :

A = Berat pasir kering setelah oven


B = Berat pasir sebelum di oven

Tabel 9.1 Berat Pasir SSD Sebelum dan Setelah di Oven

Percobaan Sebelum dioven Setelah dioven


Pasir SSD
ke- Berat (gr) (B) Berat (gr) (A)

1 Pasir 1 500 490.5

2 Pasir 2 500 498.7

3 Pasir 3 500 498.5

Rata-rata 500 495.9

500 – A
Percobaan 1 Kadar Air Resapan Pasir = 𝐴
× 100%
(500−490.5)𝑔
= 𝑥 100%
(490.5)𝑔

= 1.94 %
500 – A
Percobaan 2 Kadar Air Resapan Pasir = 𝐴
× 100%
(500−498.7)𝑔
= 𝑥 100%
(498.7)𝑔

= 0.2 %
500 – A
Percobaan 3 Kadar Air Resapan Pasir = 𝐴
× 100%
(500−498.5)𝑔
= 𝑥 100%
(498.5)𝑔

= 0.3 %
1.94%+0.2%+0.3%
Rata- rata Kadar Air Resapan Pasir =
3

= 0.81 %
9.7 Kesimpulan

Dari praktikum uji resapan pasir maka dapat disimpulkan bahwa kadar air dalam sample pasir
SSD yang telah dioven adalah 0.81 %. Sedangkan menurut SNI 1970- 2008 , kadar air resapan
pasir maksimal yaitu sebesar 2% sampai 2,3%. Dalam praktikum ini kadar air resapan
pasirnya tidak melebihi 2%, maka bahan dianggap bagus untuk praktikum dan pembuatan
beton.

Anda mungkin juga menyukai