JOB II
MENGHITUNG KADAR LUMPUR AGRAEGAT HALUS DAN AGREAGAT KASAR
B. DASAR TEORI
Kadar lumpur merupakan perbandingan antara ladar lumpur yang terkandung
dalam agregat berat sebelum dilakukan pencucian.
Adapun spesifikasi kandungan Kadar Lumpur agregat halus yang disyaratkan untuk
agregat halus dengan cara cuci berdasarkan ASTM 117-95 yaitu < 5%. Bila lebih besar dari
yang disyaratkan, maka agregat halus harus dicuci sebelum digunakan untuk campuran beton.
Dengan rumus:
W1 − W2
𝒌𝒍 = 𝑥 100%
W1
Keterangan :
KI : kadar lumpur
W1 : berat agregat kering sebelum di cuci (gram)
W2 : berat agregat kering setelah di cuci (gram)
2. Bahan
Agregat halus/pasir
D. LANGKAH KERJA
1. Mengambil sampel dilapangan (agregat halus), lalu di ayak dengan saringan No.4
2. Mengeringkan sampel dengan menggunakan oven selama 24 jam, lalu dikeluarkan.
3. Menunggu sampai sampel dingin sekitar 2 jam, lalu menimbang sampel (W1)
4. Mencuci sampel, membuang air cucian sampel pada saringan nomor 200 karena yang lolos
pada saringan ini dianggap debu atau lumpur.
5. Lakukan langkah ke-5 sampe airnya jernih.
6. Mengeringkan kembali sampel selama 24 jam.
7. Mendinginkan sampel, lalu menimbang sampel (W2).
W2 − W1
Kadar air (%) 𝑋 100% 1,09% 1,19%
W1
2. Perhitungan
W1−W2
Kadar lumpur (KI) = 𝑥 100%
W1
2000,02−1978,11
= 𝑥 100%
1978,11
= 1,09%
F. KESIMPULAN
Data hasil pengujian yang dilakukan maka didapatkan kadar lumpur rata-rata agregat
halus (pasir alami) sebesar 1,14% dan memenuhi syarat yaitu < 5%.
G. DOKUMENTASI
B. DASAR TEORI
Lumpur tidak diizinkan dalam jumlah banyak, ada kecenderungan meningkatnya
pemakaian air dalam campuran beton, jika ada bahan-bahan itu todak dapat menyatuh dengan
semen sehingga mengalaami penggabungan antara semen dan agregat serta mengurangi kuat
tekan beton.
Kadar lumpur merupakan perbandingan antara kadar lumpur yang terkandung dalam
agregat dengan berat agregat sebelum dilakukan pencucian.
Adapun spesifikasi kandungan dalam agregat dengan cara cuci berdasarkan ASTM 117 –
95 yaitu < 1%. Bila lebih besar dari yang disyaratkan, maka agregat kasar harus dicuci sebelum
digunakan untuk campuran beton.
Rumus :
W1 − W2
𝒌𝒍 = 𝑥 100%
W1
Keterangan:
Kl : kadar lumpur
W1 : berat agregat kering sebelum di cuci (gram)
W2 : berat agregat kering setelah dicuci (gram)
2. Bahan
Agregat kasar/kerikil
D. LANGKAH KERJA
1. Mengambil sampel dilapangan (agregat kasar) + 3000 gram
2. Mengeringkan sampel dengan menggunkan oven selama 24 jam, lalu keluarkan dan
menunggu sampai sampel dingin disekitar 2 jam, kemudian menimbang sampel (W1).
3. Mencuci sampel sampai air cucian tersebut itu jernih.
4. Mengeringkan kembali sampel selam 24 jam
5. Mendinginkan sampel, dan menimbangnya Kembali (W2)
W2 − W1
Kadar air (%) 𝑋 100% 0,52% 0,49%
W1
2. Perhitungan
W1−W2
Kadar lumpur (KI) = 𝑥 100%
W1
3000,26−2984,54
= 𝑥 100%
2984,54
= 0,52%
F. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan maka didapatkan kadar lumpur rata-rata agregat kasar
sebesar 0,51%, maka agregat kasar tersebut memenuhi syarat yaitu disyaratkan < 1%.
G. DOKUMENTASI