Elektrokimia
Penulis:
Dr. Agung Suprihatin, S.Pd, M.Si
Penyunting:
Dr. Yahmin, S.Pd, M.Si.
Dr. Sumari,M.Si
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
V
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
VI
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
VII
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
VIII
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
DAFTAR ISI
Hal
KATA SAMBUTAN____________________________________ V
KATA PENGANTAR_________________________________ VII
DAFTAR ISI_______________________________________ IX
PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN________________ 1
UNIT PEMBELAJARAN 1 SEL VOLTA_____________________ 3
UNIT PEMBELAJARAN 2 SEL ELEKTROLISA_______________ 91
PENUTUP________________________________________ 195
DAFTAR PUSTAKA_________________________________ 197
LAMPIRAN_______________________________________ 201
IX
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
X
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
Paket Unit Pembelajaran Elektrolisis ini terdiri dari dua (2) unit pembelajaran,
yaitu Unit Pembelajaran 1. Sel Volta dan Unit Pembelajaran 2. Sel Elektrolisis.
Setiap unit pembelajaran berkaitan dengan satu pasang Kompetensi Dasar
(KD) yang tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
Unit-unit tersebut sebaiknya dipelajari secara berurutan, namun bisa juga
dipelajari secara terpisah tergantung pada kebutuhan. Guru dapat langsung
mempelajari unit-unit tertentu yang dibutuhkan tanpa mempelajari unit
sebelumnya.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Sel Volta
Penulis:
Dr. Agung Suprihatin, S.Pd, M.Si
Penyunting:
Dr. Yahmin, S.Pd, M.Si
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
PENDAHULUAN
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
KOMPETENSI DASAR
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kompetensi Pengetahuan
Indikator Pendukung
3.6.1 Menerapkan aturan penulisan notasi sel Volta.
Indikator Kunci
Indikator Pengayaan
Kompetensi Keterampilan
Indikator Pendukung
4.6.1 Mempraktikkan konsep spontanitas reaksi redoks.
12
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Indikator Kunci
Indikator Pengayaan
13
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
A. Baterai Primer
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
secara spontan pada saat kedua kutub nya dihubungkan oleh suatu
konduktor.
16
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Komponen utama sebuah baterai terdiri dari dua bahan konduktor tak
sejenis (elektrode) yang dicelupkan dalam larutan yang mampu
menghantarkan listrik (elektrolit), baik dalam bentuk padatan, lelehan
maupun larutan. Salah satu elektrode akan bermuatan listrik positif dan yang
lain negatif. Ujung elektrode yang menonjol diatas elektrolit dikenal sebagai
terminal positif dan terminal negatif. Ketika kedua terminal dihubungkan
dengan kawat konduktor (misalnya: tembaga), arus listrik akan mengalir
melalui kawat dari terminal negatif ke positif. Beda potensial atau tekanan
listrik antar terminal tergantung pada bahan elektrode dan elektrolit dan
diukur dalam volt.
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indonesia juga sedang fokus dengan teknologi industri 4.0 yang tengah
menjadi trend global.
Dalam rangka “Making Indonesia 4.0 menuju Top 10 Ekonomi Global Tahun
2030 telah ditetapkan berbagai sektor usaha/industri unggulan dan
teknologi penopang industri 4.0 untuk dikembangkan. Lima sektor unggulan
industri 4.0 meliputi industri makanan dan minuman, industri tekstil dan
pakaian, industri otomotif, industri kimia dan industri elektronik. Lima
teknologi penopang industri 4.0 yang dimaksud adalah internet of Things,
Human-Machine Interface, Teknologi robotik dan sensor, Artificial
Intellegence dan Teknologi 3D Printing.
18
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Baterai Sekunder
Jenis sel Volta yang dapat digunakan ulang atau dapat diisi ulang dikenal
dengan baterai sekunder. Baterai jenis ini juga tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari manusia sebagai sumber energi. Berbagai peralatan di
sekitar kita dioperasikan dengan baterai jenis ini. Handphone, laptop,
kamera, mobil listrik dan tower pemancar merupakan contoh perangkat yang
memerlukan baterai sekunder sebagai sumber energi untuk
pengoperasiannya.
20
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
energi tersebut bisa tersedia secara mudah dan murah dengan daya tahan
lama. Hal ini tentunya juga menuntut pemikiran pengembangan komponen
dari sel baterai yang digunakan sehingga menjadi sumber energi sesuai yang
diharapkan. Misalnya saja untuk mobil, umumnya menggunakan aki 12 volt
dan untuk bisa menyalakan mobil paling tidak butuh tegangan 9 volt.
Pernahkah Anda mendengar istilah aki soak? Atau saat Anda mengendarai
mobil atau sepeda motor, tiba-tiba kendaraan Anda tidak bisa distarter?
Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal yang pertama dan yang paling sering
bermasalah adalah aki, jika aki anda sudah soak atau sudah tidak bisa
menyimpan daya listrik sudah bisa dipastikan kalau starter tidak bisa
berfungsi karena tidak adanya suplai daya ke starter itu, cara mengeceknya
adalah dengan menekan klakson motor anda, jika klakson sudah lemah juga
pasti aki anda yang rusak namun jika klakson masih berbunyi keras mungkin
komponen lain yang bermasalah, jadi jika aki yang lemah anda perlu
melakukan charger aki atau menggantinya dengan aki yang baru agar bisa
berfungsi normal. Seperti halnya baterai kering, dalam pemakaian
aki/akumulator mobil maupun sepeda motor terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode dan elektrolitnya.
Saat pemakaian aki, pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida
(PbO2) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Perubahan yang terjadi pada katode
adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Adapun pada larutan
elektrolit terjadi perubahan asam sulfat pekat menjadi encer, karena pada
pengosongan aki terbentuk air (H2O). Jadi pada saat aki digunakan, baik
anode maupun katode perlahan-lahan akan berubah menjadi timbal sulfat
(PbSO4). Jika hal itu terjadi, maka kedua kutubnya memiliki potensial sama
dan arus listrik berhenti mengalir. Pada keadaan demikian, jika mobil
dinyalakan atau distarter tidak akan berhasil.
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
22
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
24
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini disajikan contoh soal ujian nasional Kimia SMK tahun 2004 yang
berkaitan dengan komponen dan proses yang terjadi pada sebuah sel Volta.
No Soal
Aki mempunyai elektrode Pb dan PbO2, selama aki bekerja akan terjadi
19
perubahan-perubahan ...
A. Pb dan PbO2 berubah menjadi PbSO4
B. Pb dan PbO2.berubah menjadi PbSO3
C. Pb berubah menjadi PbSO4 dan PbO2 tetap
D. Pb tetap, PbO2 berubah menjadi PbSO4
E. Pb dan PbO2 berubah menjadi Pb2SO3
Identifikasi
Level Kognitif : L3
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berikut ini adalah contoh soal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap
Sel Volta, khususnya berkaitan dengan perhitungan spontanitas reaksi
redoks berdasarkan E0 sel yang diketahui.
No Soal
A. 2 Al + 3 Mg 2+ → 2 Al3+ + 2 Mg
B. Cu + Fe2+ → Cu2+ + Fe
C. Zn + Mg 2+ → Zn2+ + Mg
D. Cu2+ + Mg → Cu + Mg 2+
E. 3 Zn + 2 Al3+ → 3 Zn2+ + 2 Al
Identifikasi
Level Kognitif : L2
26
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
27
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
30
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
mengkonfirmasi pernyataan
kesimpulan mengenai urutan daya
desak logam terkait daya pengoksidasi
atau daya pereduksinya dan
merefleksi kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan refleksi terhadap 5 menit
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan dengan bimbingan dan fasilitasi
oleh guru.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
34
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
c. Bagaimana perhitungan
tegangan secara teoritis dari
masing-masing sel?
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
25 menit
3. Guru memfasilitasi peserta didik
melakukan praktik membuat
susunan baterai terbaik seperti
pada LKPD 2.
36
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Kegiatan Penutup
Peserta didik bersama guru merefleksi 5 menit
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
38
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
40
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
5 menit
6. Memfasilitasi peserta didik untuk
mengkonfirmasi pernyataan kesimpulan
mengenai urutan daya desak logam daya
pereduksinya.
Kegiatan Penutup
Peserta didik bersama guru merefleksi 5 menit
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berikut ini disajikan 3 lembar kerja peserta didik, yaitu: LKPD 1. Seri
Keaktifan Logam, LKPD 2. Komponen Baterai Terbaik, dan LKPD 3.
Membangun Sel Baterai Basah yang Efisien.
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang
harus disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat dan bahan yang disebutkan berikut dapat juga dimodifikasi sesuai
dengan kondisi setempat selama masih memadai untuk pencapaian
tujuan pembelajaran.
Alat:
42
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Bahan:
Keselamatan Kerja:
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prosedur Kegiatan:
44
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Hasil Pengamatan:
Ion Logam
Logam
Cu2+ Fe2+ Mg2+ Pb2+ Zn2+
Cu
Fe
Mg
Pb
Zn
Pengolahan Data
Petanyaan:
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
46
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang
harus disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat dan bahan yang disebutkan dalam unit pembelajaran ini dapat juga
dimodifikasi sesuai dengan kondisi masing-masing lokasi pembelajaran
dengan tetap memperhatikan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Alat:
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan:
Keselamatan Kerja:
48
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Prosedur Kegiatan:
1. Siapkan 4 gelas kimia atau gelas plastik bekas air mineral dan beri
tulisan Fe, Cu, Zn dan Mg pada bagian sisi samping gelas yang mudah
terlihat.
2. Atur posisi gelas yang sudah diberi label seperti gambar berikut.
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hasil Pengamatan:
Sel
Pengamatan/Pengukuran
Zn/Cu Mg/Cu Fe/Cu
Tegangan (volt)
Arus (miliampere)
Lampu LED
(Menyala/tidak)
50
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Pengolahan Data
Petanyaan:
1. Manakah logam yang bertindak sebagai anode dan katode dari masing-
masing pasangan logam dalam percobaan yang dilakukan?
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..
52
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang
harus disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat dan bahan yang disebutkan dalam unit pembelajaran ini dapat
dimodifikasi sesuai kondisi lokasi sekolah, namun tetap memperhatikan
pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Alat:
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan:
Keselamatan Kerja:
Prosedur Kegiatan:
1. Isi gelas bekas air mineral yang sudah dibersihkan dengan air suling
dengan 30 mL natrium sulfat 0,5 M.
54
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
4. Gulung ujung terbuka tabung dialisis di antara ibu jari dan jari telunjuk
Anda. Tarik dinding dengan hati-hati agar terbuka dan membentuk
silinder.
9. Tekuk bagian atas strip tembaga ke arah luar gelas dandi atas mulut
gelas, jepit kantong dialisis ke dinding gelas.
10. Jepit klip kabel penghubung ke elektrode magnesium dan tepi gelas.
11. Lakukan hal yang sama untuk elektrode tembaga menggunakan klip dari
ujung kawat lainnya. (gambaran hasil rangkaian adalah seperti gambar
berikut ini)
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
12. Ukur tegangan dan arus listrik sel yang telah Anda buat. Kaitkan sel ke
lampu LED.
Ingatlah bahwa kaki panjang LED positif, dan kaki pendek negatif.
Sambungkan sel Anda ke perangkat bertenaga baterai apa pun yang
membutuhkan pengoperasian 1,5 V (misalnya, radio, mainan, dan
pemutar musik portabel). Saat memasang sel volta Anda ke meter dan
perangkat listrik lainnya, ingat ini: (-) anode dan (+) katode.
13. Ulangi langkah 1 sampai dengan 11 untuk membuat empat (4) sel serupa
yang berikutnya.
14. Sambungkan secara seri kelima sel yang telah dibuat. (Positif-negatif-
positif-negatif-dan seterusnya dengan rangkaian 2 sel, 3 sel, 4 sel dan 5
sel)
16. Jawablah pertanyaan yang ada pada pengolahan data dan tuliskan
jawabannya secara cermat.
56
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Hasil Pengamatan:
Jumlah Sel
Pengamatan/
Pengukuran 1 2 3 4 5
Tegangan
(volt)
Arus
(miliampere)
Nyala Lampu
LED
Pengolahan Data
Petanyaan:
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..…
4. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..….
5. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..….
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
58
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
C. Bahan Bacaan
Reaksi kimia pada sel elektrokimia sebenarnya berasal dari reaksi redoks
(reduksi-oksidasi). Reaksi oksidasi merupakan reaksi setengah sel
elektrokimia yang terjadi karena adanya pelepasan elektron, sedangkan
reaksi reduksi terjadi karena penerimaan elektron.
Pada baterai berlangsung reaksi redoks spontan yaitu reaksi redoks yang
berlangsung serta-merta. Sementara itu pada peristiwa penyepuhan
berlangsung reaksi redoks tidak spontan.
Sel Galvani disebut juga sel Volta yaitu sel elektrokimia yang dapat
menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan.
Reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini
ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta.
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Secara sederhana sebuah sel Volta dapat terbentuk apabila dua logam
dicelupkan dalam larutan elektrolit. Logam-logam tersebut dinamakan
elektrode. Salah satu logam akan mengalami reaksi oksidasi disebut sebagai
anode dan menghasilkan kation yang terlarut dalam larutan elektrolit dengan
melepaskan elektron. Logam yang lain pada permukaannya terjadi reduksi
ion-ion logam dari dalam larutan. Tempat reaksi reduksi disebut sebagai
katode karena mengikat elektron yang mengalir ke logam tersebut. Oleh
karena oksidasi adalah pelepasan elektron dan reduksi adalah pengikatan
elektron, maka anode bertindak sebagai elektrode negatif sedangkan katode
bertindak sebagai elektrode positif. Jadi elektron akan berpindah dari
elektrode negatif ke elektrode positif sedangkan arus listrik akan mengalir
dari elektrode positif ke elektrode negatif.
60
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Amati Gambar 9!
Pada saat reaksi oksidasi berlangsung pada anode konsentrasi ion Zn2+
makin lama makin besar mengakibatkan larutannya menjadi bermuatan
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
positif dan menolak ion-ion Zn2+ dari logam sehingga logam Zn tidak dapat
larut lagi. Sedangkan reaksi reduksi yang berlangsung pada katode
menyebabkan ion-ion Cu2+ diubah menjadi Cu. Oleh karena itu konsentrasi
ion SO42- menjadi berlebih dan menyebabkan larutannya bermuatan negatif.
Larutan yang bermuatan negatif akan menolak elektron dari logam. Maka
diperlukan sekat pemisah yang berpori, sekat ini dapat memisahkan larutan
CuSO4 dari lempeng logam Zn dan pada saat yang sama dapat mengalirkan
kelebihan kation (Zn2+) dari anode ke katode dan mengalirkan arus listrik
dari katode ke anode.
Tanpa adanya sekat pemisah, ion Cu2+ akan bereaksi secara langsung pada
permukaan lempeng logam Zn sehingga tidak terjadi aliran elektron melalui
penghantar. Pada saat lempeng logam Zn seluruhnya terlapisi Cu maka reaksi
akan berhenti karena Cu tidak bereaksi dengan larutan elektrolit (ZnSO4 dan
CuSO4).
Reaksi redoks yang terjadi pada sel Daniel dapat dituliskan sebagai berikut:
Pada katode, ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap menjadi logam
Cu.
62
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tanpa jembatan garam aliran elektron akan segera berhenti karena pada
kedua elektrode terjadi ketidaknetralan listrik, di satu bagian kelebihan
muatan positif dan di bagian lain kelebihan muatan negatif. Kation pada
katode (ion Cu2+) akan bereaksi secara langsung dengan elektrode logam
pada anode (Zn) sehingga elektron tidak dapat mengalir melalui kawat pada
rangkaian luar.
Notasi Sel
Informasi lengkap dari suatu sel elektrokimia dapat dituliskan secara singkat
dengan suatu notasi yang disebut diagram sel. Berdasarkan notasi sel dapat
diketahui anode, katode, jenis elektrolit yang sesuai dengan nya, pereaksi,
dan hasil reaksi setiap setengah sel. Diagram sel untuk Gambar 9 adalah:
anode || katode
64
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Potensial sel
Potensial elektrode seringkali disebut sebagai potensial elektrode tunggal,
kata ini tidak tepat karena potensial elektrode tunggal sebenarnya tidak
dapat ditentukan atau diukur. Potensial elektrode dapat ditentukan
menggunakan salah satu elektrode pembanding. Yang dapat diukur adalah
beda potensial dari kedua elektrode (dalam suatu sel). Oleh karena potensial
oksidasi merupakan kebalikan dari potensial reduksi maka data potensial
elektrode suatu logam tidak perlu diketahui dua-duanya.
Bila potensial reduksi zat lebih besar dari potensial reduksi hidrogen maka
zat tersebut lebih mudah mengalami reduksi dibanding ion H+ dan
sebaliknya. Zat yang mengalami reduksi disebut sebagai oksidator dan zat
yang mengalami oksidasi disebut reduktor. Semakin besar nilai potensial
reduksi berarti reaksi reduksi semakin mudah terjadi dan semakin kecil nilai
potensial reduksi berarti reaksi reduksi semakin sukar berlangsung.
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
E0Potensial
Reaksi reduksi (katode) reduksi,
(Volt)
Ca2+/Ca Ca2+ + 2e- Ca -2,87
Na+/Na Na+ + e- Na -2,71
Mg2+/Mg Mg2+ + 2e- Mg -2,37
Al3+/Al Al3+ + 3e- Al -1,66
Zn2+/Zn Zn2+ + 2e- Zn -0,76
Fe2+/Fe Fe2+ + 2e- Fe -0,44
PbSO4/Pb PbSO4 + 2e- Pb + 2SO4 -0,36
Co2+/Co Co2+ + 2e- Co -0,28
Ni2+/Ni Ni2+ + 2e- Ni -0,25
Sn2+/Sn Sn2+ + 2e- Sn -0,14
Pb2+/Pb Pb2+ + 2e- Pb -0,13
D+/D2 2D+ + 2e- D2 -0,003
H+/H2 2H+ + 2e- H2 0,000
Sn4+/Sn2+ Sn4+ + 2e- Sn2+ +0,15
Cu2+/Cu Cu2+ + 2e-Cu +0,34
I2/I- I2 + 2e- 2I- +0,54
O2/H2O2 O2 + 2H+ + 2e- H2O2 +0,68
Fe3+/Fe2+ Fe3+ + e- Fe2+ +0,77
Hg22+/Hg Hg2 2+ + 2e- 2Hg +0,79
Ag+/Ag Ag+ + e- Ag +0,80
NO3-/N2O4 2NO3- + 4H+ + 2e- N2O4 + 2H2O +0,80
NO3-/NO NO3 -+ 4H+ + 3e- NO + 2H2O +0,96
Br2/Br Br2 + 2e- 2Br +1,07
O2/H2O O2 + 4H+ + 4e- 2H2O +1,23
Cr2O72-/Cr3+ Cr2O72- + 14H+ + 6e- 2Cr3+ + 7H2O +1,33
Cl2/Cl- Cl2 + 2e- 2Cl- +1,36
PbO2/Pb2+ PbO2 + 4H+ + 2e- Pb2+ + H2O +1,46
Au3+/Au Au3+ + 3e- Au +1,50
MnO4-/Mn2+ MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O +1,51
66
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
E0Potensial
Reaksi reduksi (katode) reduksi,
(Volt)
HClO/CO2 2HClO + 2H+ + 2e- Cl2 + 2H2O +1,63
PbO2/PbSO4 PbO2 + SO42- + 4H+ + 2e- PbSO4 + 2H2O +1,68
H2O2/H2O H2O2 + 2H+ + 2e- 2H2O +1,78
F2/F F2 + 2e- 2F +2,87
Dengan cermat dan teliti dapat kita amati bahwa Tabel 2 memberikan data
nilai potensial reduksi standar secara urut dari nilai terkecil sampai dengan
nilai terbesar. Dapat diartikan bahwa data potensial reduksi standar pada
Tabel 2 menunjukkan urutan kekuatan suatu zat sebagai oksidator, dimulai
dari oksidator terlemah sampai oksidator terkuat. Tabel 2 dapat juga dibuat
dalam bentuk deret yang dikenal sebagai “Deret Volta”. Deret Volta disusun
berdasarkan kekuatan reduktor dari logam. Deret Volta dapat dituliskan
dalam baris sebagai berikut:
K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Suatu reaksi redoks dalam sel elektrokimia akan berlangsung secara spontan
jika potensial sel berharga positif. Potensial sel dapat dtentukan karena
adanya perbedaan potensial dari kedua elektrode penyusun sel tersebut.
Berdasarkan konvensi IUPAC potensial sel didefinisikan sebagai:
Karena elektrode ruas kanan merupakan katode dan elektrode ruas kiri
merupakan anode, sehingga dituliskan sebagai berikut.
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ketika nilai Eº katode > E0 anode maka didapatkan nilai potensial sel (E0 sel)
lebih besar dari nol artinya reaksi sel tersebut berlangsung spontan dan
dapat menghasilkan arus listrik.
E0 sel = E0 Cu - E0 Zn
Karena potensial sel berharga positif maka reaksi redoks tersebut dapat
berlangsung spontan.
1) Baterai Konvensional
a. Aki
Aki merupakan contoh dari sel volta yang dapat diisi kembali jika habis. Satu
sel aki terdiri dari batang Pb dan batang PbO2 yang dicelupkan dalam larutan
asam sulfat 30 %.
68
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Setelah seluruh permukaan anode dan katode terlapis dengan PbSO4 tidak
lagi terjadi beda tegangan, maka arus listrik terhenti.
Aki adalah baterai timbal-asam yang sering digunakan pada mobil. Baterai ini
memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri. Meskipun lebih besar
daripada baterai karbon-seng dan relatif berat, baterai jenis ini tahan lama,
menghasilkan arus yang lebih besar, dan dapat diisi ulang. Ketika anda
menyalakan mesin, baterai ini yang menyediakan listrik untuk menyalakan
mobil. Baterai ini juga menyediakan energi untuk kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi oleh alternator mobil, seperti menghidupkan radio atau
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menyalakan lampu jika mesin mati. Menghidupkan lampu atau radio terlalu
lama pada saat mesin mati akan menghabiskan baterai karena mesinlah yang
mengisi ulang baterai pada saat mobil berjalan.
70
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Reaksi kimia yang terjadi pada sel Leclanche dituliskan sebagai berikut.
c. Baterai Alkalin
Baterai alkalin hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anode dan
katodenya sama dengan baterai karbon-seng, seng sebagai anode dan MnO2
sebagai katode. Perbedaannya terletak pada jenis elektrolit yang digunakan.
Elektrolit pada baterai alkalin adalah KOH atau NaOH. Sehingga reaksinya
berlangsung dalam suasana basa. Reaksi yang terjadi pada anode, katode, dan
reaksi sel secara keseluruhan dapat dilihat pada persamaan berikut ini.
Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan pada
baterai alkali lebih stabil dibanding baterai karbon-seng.
d. Baterai Nikel-Kadmium
Baterai ini adalah baterai kering yang dapat diisi ulang. Baterai nikel-
kadmium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang seperti aki, baterai
HP, dll. Baterai ini menggunakan Cd sebagai anode dan NiO2 sebagai
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
72
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
sekitar 1,4 volt tetapi dapat menyimpan mendekati 50% energi lebih banyak
dari baterai Ni-Cd. Baterai jenis ini juga lebih diminati dibanding Ni_Cd
karena lebih ramah lingkungan, yakni tidak mengandung logam beracun.
Reaksi yang terjadi pada anode dan katode baterai jenis ini adalah sebagai
berikut.
b. Baterai Litium
Baterai ini menggunakan Litium sebagai anode dan MnO2 sebagai katode
dengan LiClO4 sebagai elektrolit dalam pelarut bebas air. Baterai ini dapat
menghasilkan energi lebih besar dari baterai biasa dan dapat dipakai untuk
waktu yang cukup lama (± 10 tahun). Oleh karena itu harga baterai litium
lebih mahal jika dibandingkan dengan baterai biasa. Baterai litium banyak
digunakan pada sistem navigasi dan industri jam.
Reaksi yang terjadi pada kedua elektrode dan reaksi sel baterai litium adalah:
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
elektrolit yang satu ke elektrolit lainnya. Baterai ini menggunakan bahan cair
yang mengandung LiPF6. Berikut adalah reaksi yang terjadi pada anode dan
katode baterai ion litium.
Anode ∶ Li+ + e− → Li
Katode: LiCoIII O2 → CoIV O2 + Li+ + e−
LiCoIII O2 → Li + CoIV O2
74
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik sel Volta yang muncul di Ujian
Nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi negeri dan kurang berhasil
dijawab oleh peserta didik. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan
tentang cara mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk
pemodelan, sehingga dapat dijadikan acuan oleh Saudara ketika
mengembangkan soal untuk topik ini. Saudara perlu mencermati dengan baik
bagian ini, sehingga saudara dapat terampil mengembangkan soal yang
mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.
A. Pembahasan Soal-soal
Topik Sel Volta merupakan topik yang dianggap sulit oleh rata-rata peserta
didik, sementara aplikasi pada dunia nyata di bidang teknologi dan rekayasa
banyak ragamnya dan makin berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi. Guna lebih mendekatkan bahasan pada aplikasi berikut dibahas
soal-soal ujian nasional dan ujian masuk politeknik negeri yang berkaitan
dengan subtopik sel Volta.
Soal: 1
1. Aki mempunyai elektrode Pb dan PbO2, selama aki bekerja akan terjadi
perubahan-perubahan ....
A. Pb dan PbO2 berubah menjadi PbSO4
B. Pb dan PbO2.berubah menjadi PbSO3
C. Pb berubah menjadi PbSO4 dan PbO2 tetap
D. Pb tetap, PbO2 berubah menjadi PbSO4
E. Pb dan PbO2 berubah menjadi Pb2SO3
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban: A
Pembahasan:
Berikut reaksinya :
Soal: 2
76
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
A. 2 Al + 3 Mg 2+ → 2 Al3+ + 2 Mg
B. Cu + Fe2+ → Cu2+ + Fe
C. Zn + Mg 2+ → Zn2+ + Mg
D. Cu2+ + Mg → Cu + Mg 2+
E. 3 Zn + 2 Al3+ → 3 Zn2+ + 2 Al
Jawaban: D
Pembahasan:
Untuk menentukan suatu reaksi dapat berlangsung spontan atau tidak, kita
dapat mencari besar potensial elektrodenya. Apabila nilai potensial
elektrodenya bernilai positif maka reaksi tersebut dapat berlangsung dan
begitu juga sebaliknya. Rumus untuk mencari besarnya potensial elektrode
sel adalah:
Untuk jawaban:
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
1. Kisi-kisi Soal
78
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Kartu Soal
80
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
Sel
Elektrokimia
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
Disajikan data C
deret aktivitas
beberapa
logam,
peserta didik
dapat
menentukan
ion yang
dapat
direduksi oleh
logam yang
disebutkan.
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
Diketahui B
potensial
standar suatu
sel elektrokimia
dan potensial
reduksi salah
satu nya,
peserta didik
dapat
menentukan
harga potensial
reduksi standar
yang lainnya.
82
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
Disajikan E
potensial
reduksi suatu
sel Volta dan
beberapa
pernyataan
tentang sel,
peserta didik
dapat
menyimpulkan
pernyataan
yang benar.
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
INDIKATOR Kunci
SOAL Jawaban
(4) (5)
Disajikan E
Nomor gambar, notasi sel dan harga Eosel yang tepat adalah ....
beberapa
No Notasi sel Nilai E0sel
gambar
rangkaian sel A (1) Cu |Cu2+ ∥ Pb2+|Pb positif
Volta, peserta B (2) Ni |Ni2+ ∥ Zn2+|Zn positif
didik dapat C (3) Cu |Cu2+ ∥ Zn2+|Zn negatif
menyimpulkan D (4) Ni |Ni2+ ∥ Cu2+|Cu negatif
notasi sel, E (5) Pb |Pb2+ ∥ Cu2+|Cu positif
aliran elektron,
maupun E0sel
yang benar.
84
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
KESIMPULAN
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Adapun konten yang dikembangkan pada topik Sel Elektrokimia, subtopik Sel
Volta terdiri atas: 1) Sel Volta Sederhana; 2) Sel Daniel dengan Jembatan
Garam; 3) Notasi Sel dan Potensial Sel; dan 4) Sel Volta Komersial. Subtopik
ini merupakan konten yang kaya akan pengetahuan kontekstual bagi peserta
didik. Artinya, guru dapat mendorong serta memfasilitasi peserta didik untuk
menemukan fenomena di kehidupan sehari-hari yang berkaitan subtopik ini.
Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, unit ini menyajikan artikel mengenai
penggunaan baterai yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas manusia
sehari-hari dan pengembangan industri baterai di Indonesia. Selain itu,
Saudara juga dapat menyajikan fenomena kontekstual lainnya, di antaranya
baterai dari buah-buahan dan pengelolaan limbah baterai. Saudara dapat
menyajikan fenomena kontekstual melalui penyajian berita yang terdapat di
media informasi atau mendorong peserta didik menggali informasi kepada
narasumber yang relevan.
Berkaitan dengan penilaian, subtopik ini muncul dalam instrumen tes UN dan
tes lain yang relevan seperti tes masuk politeknik negeri. Jenis pertanyaan
diajukan bervariasi pada taraf level kogintif mulai C1 sampai C5 (L1, L2, dan
L3). Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan bahwa peserta didik
memahami sub topik ini dengan baik melalui aktivitas pembelajaran yang
dirancang secara baik pula. Lebih dari itu, Saudara perlu mengembangkan
soal-soal pengetahuan subtopik ini pada level berpikir tingkat tinggi sesuai
dengan tuntutan KD. Artinya, Saudara hendaknya memfasilitasi peserta didik
agar mampu memecahkan soal-soal yang mengedepankan kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
86
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
peserta didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
8. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
9. Memahami prosedur penyusunan soal
HOTS dengan baik
10. Mampu membahas soal HOTS yang
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
disajikan dengan tepat
Jumlah
Jumlah total
88
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta
89
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Sel Elektrolisis
Penulis:
Dr. Agung Suprihatin, S.Pd, M.Si
Penyunting:
Dr. Sumari, M.Si
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
94
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
95
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
PENDAHULUAN
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
98
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
KOMPETENSI DASAR
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator Pendukung
3.8.1 Menjelaskan pengertian sel elektrolisis.
3.8.2 Menjelaskan reaksi yang terjadi di anode dan katode pada sel
elektrolisisis.
Indikator Kunci
100
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Indikator Pengayaan
Indikator Pendukung
Indikator Kunci
Indikator Pengayaan
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
102
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Logam memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia.
Pentingnya peran tersebut antara lain ditandai dengan ingatan kita akan
keberadaan zaman perunggu, zaman besi, dan zaman tembaga. Umumnya
logam-logam di alam berada dalam keadaan yang tidak murni. Logam di alam
secara umum bersenyawa dengan unsur-unsur lainnya dalam bentuk mineral.
Mineral dengan kandungan logam tertentu dalam jumah yang cukup besar kita
kenal dengan istilah bijih.
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
terdapat di Cilacap, Jawa Tengah dan beberapa tempat di Jawa Timur. Adapun
daerah pengolahan bijih besi dan industri baja terdapat di Cilegon, Banten. Di
Indonesia, bijih aluminium berupa bauksit banyak ditemukan di pulau Bintan
dan Tayan (Kalimantan Barat). Penambangan tembaga di Indonesia terdapat
di Papua, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain. Daerah
pertambangan emas di Indonesia ada di Aceh Barat, Lampung Selatan, Lebak
(Jawa Barat), Kalimantan Tengah, dan Bengkulu. Selain dari hasil
pertambangan, emas juga diperoleh dari hasil samping pemurnian tembaga
dan nikel. Daerah pertambangan perak di Indonesia terdapat di Cikotok
(Banten), Gunung Bijih (Papua), dan Kalimantan Tengah. Selain itu masih
banyak lagi area tambang dengan bijih logam yang lain.
Kekayaan alam Indonesia akan beraneka bijih logam tersebut, tentu menuntut
kemampuan sumber daya manusianya untuk bisa mengolah bijih logam
tersebut menjadi logam murni yang banyak dibutuhkan manusia.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa elektrolisis merupakan
salah satu proses yang digunakan untuk memurnikan logam dari bijihnya.
Oleh karena itu penguasaan pemahaman mengenai proses elektrolisis sangat
bermanfaat bagi kehidupan dan menjadi salah satu potensi untuk memasuki
dunia kerja di bidang pengolahan logam.
Potensi kekayaan alam Indonesia akan bijih logam, saat ini semakin memacu
pemerintah dalam melakukan program hilirisasi industri berbasis sumber
daya alam. Kementerian Perindustrian tengan memacu program hilirisasi
industri pengolahan dan pemurnian logam atau smelter. Sejauh ini terdapat 32
proyek smelter logam yang tumbuh dengan perkiraan nilai investasi sebesar
USD 18miliar, penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 28 ribu orang, yang
pembangunannya tersebar di 22 kabupaten/kota dan 11 provinsi. Hal
104
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
B. Penyepuhan Logam
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pelapisan logam dengan logam lain untuk keperluan perhiasan sangat marak
di masyarakat. Hal ini menunjukkan kebutuhan masyarakat akan proses
eektrolisis, khususnya pelapisan atau penyepuhan. Fenomena ini tentunya
merupakan sebuah peluang yang harus direspon secara positif, termasuk oleh
106
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
108
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
SOAL-SOAL UN/USBN
A. Hukum Faraday
Berikut ini disajikan contoh soal ujian nasional Kimia SMK tahun 2003 yang
berkaitan dengan penerapan hukum Faraday.
No Soal
A. 2,7 gram
B. 5,4 gram
C. 9,65 gram
D. 10,8 gram
E. 27 gram
Identifikasi
Level Kognitif : L2
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berikut ini adalah contoh soal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap
Sel elektrolisis, khususnya berkaitan dengan perhitungan spontanitas reaksi
redoks berdasarkan E0 sel yang diketahui.
No Soal
Level Kognitif : L3
110
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
112
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Berdasarkan aplikasi di dunia nyata yang telah dibahas sebelumnya bahwa sel
elektrolisis sampai saat ini tidak dapat dilepaskan dari aktivitas manusia,
sehingga pengembangan bahasan sel elektrolisis dapat dilaksanakan dengan
berbagai aktivitas pembelajaran yang menarik dan menyentuh realitas yang
ada di di sekitar kehidupan kita sehari-hari, sekaligus melatih peserta didik
untuk lebih jeli dan peka terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di
sekelilingnya.
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Inti
114
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
116
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan refleksi terhadap 5 menit
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
dengan bimbingan dan fasilitasi oleh guru.
Bagi lokasi yang mungkin tidak memiliki peralatan lengkap, Alat dan bahan
pada LKPD 1 dapat dimodifikasi dengan alat dan bahan sederhana yang
tersedia di lokasi dengan tetap memperhatikan ketercapaian tujuan
pembelajaran sesuai KD.
Berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan elektrolisis
larutan KI menggunakan perangkat yang lebih sederhana.
118
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
No Alat/Bahan Jumlah
3. Kabel dengan penjepit buaya (merah dan @ 1 buah
hitam)
4. Baterai 9 volt 1 buah
5. Kertas saring berdiameter sama dengan 1 buah
cawan petri atau kertas tisu
6. Larutan KI 0,1 M 5 mL
7. Indikator PP 5 mL
8. Larutan kanji 5 mL
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Kegiatan Inti
Fase 1. Peserta didik diingatkan kembali pada 5 menit
Pemberian karakteristik sel elektrolisis seperti hasil
rangsangan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
(Stimulation) 2. Peserta didik mencermati video SPM Form 5 menit
4 Chemistry – Electroplating
(https://www.youtube.com/watch?v=h8M
2BO9C8dc).
3. Peserta didik melakukan curah pendapat
dipimpin oleh guru mengenai bagian-bagian 5 menit
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
122
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
25 menit
3. Guru memfasilitasi peserta didik melakukan
praktik elektroplating menggunakan sel
Volta seperti pada LKPD 2.
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10 menit
2. Memfasilitasi peserta didik untuk
mengkonfirmasi pernyataan kesimpulan
mengenai reaksi yang terjadi di anode dan
katode sebagai representasi dari
karakteristik sel elektrolisis dan adanya
aspek kuantitatif dari sel elektrolisis.
Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan refleksi terhadap 5 menit
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
dengan bimbingan dan fasilitasi oleh guru.
124
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Inti
Fase 1. Peserta didik mencermati video 10 menit
Pemberian Electrolysis of Water
rangsangan (https://www.youtube.com/watch?v=vFR
(Stimulation) 9zUGt2C4) dilanjutkan dengan video
Electrolysis: Producing hydrogen from
water
(https://www.youtube.com/watch?v=38
ULHoKWZag).
2. Peserta didik melakukan curah pendapat 5 menit
126
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
25 menit
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
128
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan refleksi terhadap 5 menit
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
dengan bimbingan dan fasilitasi oleh guru.
Bagi lokasi yang mungkin tidak memiliki peralatan lengkap, Alat dan bahan
pada LKPD 3 dapat dimodifikasi dengan alat dan bahan sederhana yang
tersedia di lokasi dengan tetap memperhatikan ketercapaian tujuan
pembelajaran sesuai KD.
Berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan elektrolisis air
menggunakan perangkat yang lebih sederhana sebagai pengganti tabung
Hoffman.
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Alat/Bahan Jumlah
1. Gelas kimia 250 mL atau gelas plastik 1 buah
bekas air mineral 220 mL
2. Pensil 2 buah
3. Kabel dengan penjepit buaya (merah dan @ 1 buah
hitam)
4. Baterai 9 volt 1 buah
5. Rautan pensil 1 buah
6. Kertas karton bekas (2 cm x 10 cm) 1 buah
7. Aqudes 200 mL
8. Garam dapur 5 sendok makan
130
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Berikut ini disajikan 3 lembar kerja peserta didik, yaitu: LKPD 1. Ekstraksi
iodium dengan cara elektrolisis, LKPD 2. Elektroplating menggunakan sel
Volta, dan LKPD 3. Memproduksi oksigen dan hidrogen melalui elektrolisis air.
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang harus
disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat:
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan:
Prosedur Kegiatan:
132
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
134
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Hasil Pengamatan:
Anode
Katode
Pengolahan Data
Petanyaan:
3. Apa yang terjadi pada larutan ruang katode setelah ditetesi PP?
4. Apa yang terjadi pada larutan ruang katode setelah ditetesi larutan kanji?
6. Apa yang terjadi pada larutan ruang anode setelah ditetesi PP?
7. Apa yang terjadi pada larutan ruang anode setelah ditetesi larutan kanji?
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
8. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
136
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
9. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
138
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Tujuan:
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang harus
disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat:
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan:
Prosedur Kegiatan:
140
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
10. Mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada kedua elektrode secara
cermat dan teliti. (amati bagian elektrode dengan kaca pembesar).
11. Setelah terlihat adanya perubahan pada kedua elektrode sel, hentikan
proses elektrolisis
12. Pindahkan larutan di ruang katode ke dalam dua tabung masing-masing
kira-kira 2 ml.
13. Tambahkan 2 tetes larutan amilum/kanji ke dalam tabung 1 dan 2 tetes
larutan fenolftalein ke dalam tabung 2.
14. Amati yang terjadi dengan teliti.
15. Ulangi langkah 12-14 untuk larutan di ruang anode.
16. Selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan pada bagian pengolahan
data.
17. Buatlah kesimpulan atas hasil praktik yang sudah dilakukan. Tuliskan
pada bagian kesimpulan.
18. Presentasikan hasil praktik yang telah dilakukan di depan kelas untuk
memperoleh masukan dari kelompok lain.
19. Perbaiki kesimpulan hasil praktik sesuai dengan masukan pada saat
presentasi. Kumpulkan hasil perbaikannya kepada guru.
Hasil Pengamatan:
Anode
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Katode
Pengolahan Data
Petanyaan:
3. Apa yang terjadi pada larutan ruang katode setelah ditetesi PP?
4. Apa yang terjadi pada larutan ruang katode setelah ditetesi larutan kanji?
6. Apa yang terjadi pada larutan ruang anode setelah ditetesi PP?
7. Apa yang terjadi pada larutan ruang anode setelah ditetesi larutan kanji?
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
142
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
8. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
9. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan:
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
144
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Tujuan:
Menyelidiki produksi zat oksigen dan hidrogen melalui proses elektrolisis air
sebagai salah satu contoh penerapan elektrolisis di industri .
Alat dan bahan yang tertera pada tabel merupakan kebutuhan yang harus
disediakan untuk setiap kelompok peserta didik.
Alat:
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bahan:
Keselamatan Kerja:
Prosedur Kegiatan:
146
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
5. Buka salah satu keran dan biarkan larutan mengisi lengan peralatan itu.
6. Lakukan hal yang sama untuk keran yang lainnya untuk memastikan
lengan benar-benar penuh.
7. Jepitkan klip kabel berwarna hitam dari terminal negatif catu daya ke
katode yang bertanda +.
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8. Kjepitkan klip ujung merah dari terminal positif catu daya ke elektrode
lain (ini akan menjadi anode).
9. Sesuaikan catu daya hingga 15-20 volt dan 1,5 ampere. (Pastikan tidak ada
gelembung gaspada tabung, lakukan sentilan/goyangan untuk halus ke
lengan tengah (pengisian) Peralatan Hoffman).
11. Matikan catu daya dan lepaskan kabelnya. Ukur jumlah gas yang terjadi
pada setiap lengan elektrode dengan penggaris.
13. Bukalah keran peralatan Hoffman pada bagian katode dan kumpulkan gas
dalam tabung reaksi dengan cara segera meletakkan tabung dengan mulut
mengarah ke keran. Setelah gas terkumpul, segera tutup tabung reaksi
dengan jari Anda.
14. Nyalakan tusuk sate menggunakan nyala lilin dan kemudian masukkan
nyala api tusuk sate tersebut ke mulut tabung reaksi. Amati apa yang
terjadi secara teliti.
15. Ulangi langkah 13 untuk gas yang dihasilkan pada elektrode yang lain
(anode).
16. Buat tusuk sate membara, kemudian masukkan bara tusuk sate tersebut
ke dalam tabung reaksi. Amati yang terjadi secara cermat.
148
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
18. Jawablah pertanyaan yang ada pada pengolahan data dan tuliskan
jawabannya secara cermat.
20. Presentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan di depan kelas dan
perbaiki kesimpulan berdasarkan masukan dari kelompok lain pada saat
presentasi.
Hasil Pengamatan:
Kecepatan Pengukuran
Perbedaan
Ruang pembentukan akhir ketinggian
warna larutan
gas gas
Anode
Katode
Pengolahan Data
Petanyaan:
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban:
1. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..…
4. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..….
150
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
5. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..….
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Tutup kedua keran peralatan Hoffman lalu tuang larutan natrium sulfat
kembali ke gelas dari bohlam sampai lengan tengah peralatan hingga
kosong. Kosongkan lengan lainnya melalui sumbat.
3. Buanglah limbah sisa larutan natrium sulfat yang telah ditambah indikator
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Bilaslah alat dengan air mengalir dan kemudian dengan air suling.
Lepaskan elektrode dan bilas dengan air suling.
152
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
C. Bahan Bacaan
Kata elektrolisis berasal dari elektro (listrik) dan analisis (uraian). Jadi
elektrolisis adalah proses penguraian suatu senyawa kimia melalui reaksi
redoks karena adanya arus listrik, sehingga terjadi perubahan dari energi
listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel
Galvani/sel Volta.
Pada sel elektrolisis terdapat wadah, elektrolit, dan dua elektrode berupa
katode dan anode, serta sumber arus searah. Katode merupakan elektrode
negatif tempat terjadinya reaksi reduksi sedangkan anode adalah elektrode
positif tempat berlangsungnya reaksi oksidasi.
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Reaksi redoks yang terjadi pada sel elektrolisis tergantung pada larutan
elektrolit dan elektrode yang digunakan.
a. Kation berasal dari golongan IA/alkali (Li+, Na+, K+), golongan IIA/alkali
tanah (Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+), Al3+dan Mn2+ maka kation tersebut tidak
direduksi,yang tereduksi adalah air (H2O), hal ini dikarenakan E0red H2O
lebih besar dari E0red ion-ion tersebut. Reaksi yang terjadi :
b. Kation H+ dari suatu asam akan direduksi menjadi gas hidrogen (H2).
Reaksi yang terjadi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
154
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
c. Kation dari logam lainyang tidak termasuk kelompok di atas (a dan b) akan
tereduksi dan mengendap pada katode.
Contoh : Fe2+(aq) + 2e- → Fe (s)
d. Kation yang berupa lelehan atau leburan dari golongan alkali dan alkali
tanah akan tereduksi dan mengendap pada katode (karena lelehan/leburan
tidak mengandung air).
Contoh : Li+(l) + e- → Li(s)
a. Bila elektrodenya tidak inert (Ni, Cu, Ag dan lain-lain) maka elektrodenya
akan teroksidasi.
Ion sisa asam yang mengandung oksigen (SO42-, NO3-, PO43- dan lain-
lain) tidak dioksidasi yang teroksidasi adalah air (H2O), hal ini
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dikarenakan E0red. H2O lebih besar dari E0red sisa asam yang
mengandung oksigen.
156
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Pada elektrolisis larutan tidak ada pengaruh elektrode, kation dan anion,
tetapi harus memperhitungkan adanya zat pelarut (air). Pada katode
mengalami reaksi reduksi tetapi terjadi persaingan antara kation dengan air
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
demikian juga pada anode mengalami reaksi oksidasi dan terjadi persaingan
antara anion dan air.
Reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan NaCl adalah sebagai berikut:
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gas H2 dan ion OH- (basa)
di katode serta gelembung gas Cl2 di anode. Terbentuknya ion OH- pada katode
dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah
muda setelah diberi indikator fenolftalein (pp).
Elektrolisis larutan Na2SO4. Pada katode, terjadi persaingan antara air dan ion
Na+. Berdasarkan nilai E0red, maka air yang akan tereduksi di katode. Di anode
terjadi persaingan antara ion SO42- dengan air. Oleh karena bilangan oksidasi
158
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
S pada SO4-2 telah mencapai keadaan maksimumnya, yaitu +6, maka ion SO42-
tidak dapat mengalami oksidasi. Akibatnya, air yang teroksidasi di anode.
Dengan demikian, baik ion Na+ maupun SO42-, tidak bereaksi. Yang terjadi
adalah peristiwa elektrolisis air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Hal yang
serupa juga ditemukan pada proses elektrolisis larutan Mg(NO3)2 dan K2SO4.
Berikut ini adalah contoh reaksi sel elektrolisis larutan garam NaCl dengan
menggunakan elektrode Cu.
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl dengan elektrode tak inert (tembaga)
menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH-(basa) di katode serta ion
tembaga di anode.
Hukum Faraday I menyatakan bahwa “Massa zat yang dihasilkan pada anode
dan katode selama elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik yang
digunakan (Q)”.
m ≈Q
Jumlah arus listrik yang digunakan (Q) sama dengan hasil kali kuat arus (I)
dengan waktu (t).
Q= I x t
m=I xt
160
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Dengan demikian:
Hubungan antara Faraday, Ampere, dan waktu (detik) adalah sebagai berikut:
Faraday = (I x t) / 96.500
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Arus sebesar 0,5 A dilewatkan pada sel elektrolisis yang mengandung lelehan
CaCl2 selama 1 jam. Berapakah jumlah produk yang dihasilkan pada masing-
masing elektrode?
Pembahasan :
(1 mol Ca2+ / 2 mol e-) x 18,65 x 10–3 mol.e- = 9,32 x 10–3 mol
162
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
m ≈ meq
m = meq x I x t / F
Keterangan:
meq = massa ekivalen zat (massa molar zat per satuan muatannya
atau massa molar per e-)
= M/muatan ionnya
I = arus listrik yang dialirkan (Ampere)
t = waktu elektrolisis (detik)
𝑀 Cu 63,5
meq Cu = = = 31,75 g⁄mol
muatan ion 2
164
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
𝑀 O2 32
meq O2 = = = 8 g⁄mol
muatan ion 4
1. Dua buah sel elektrolisis dirangkai secara seri, sel pertama mengandung
CuSO4 1 M dan sel kedua mengandung CuSO4 2 M.
Hitunglah massa Cu yang diendapkan pada setiap sel jika arus yang
dialirkan sebesar 0,5 A selama 10 menit. (Diketahui Ar Cu = 63,5).
Pembahasan:
𝑀 Cu
meq =
muatan ion
63,5 g
=
2 mol
Q=i x t
= 0,5 A x 600 s
= 300 C
meq x i x t
Massa Cu =
F
= 0,00987 g
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan :
Pada sebuah rangkaian seri, arus listrik (I) yang dialirkan sama. Sehingga
arus listrik yang digunakan untuk menghasilkan endapan Ag sama dengan
arus listrik untuk mengendapkan Cu. Jika jumlah listrik yang sama dialirkan
ke dalam dua atau lebih sel elektrolisis dengan elektrolit yang berbeda,
maka perbandingan massa zat yang dibebaskan sama dengan
perbandingan massa ekivalen zat.
m Cu 𝑀 Cu⁄muatan ion Cu
=
m Ag 𝑀 Ag⁄muatan ion Ag
g
m Cu 63,5mol⁄2
= g
⁄1
10 g 107mol
31,75
m Cu = x 10 g
107
m Cu = 2,967 g
166
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Pembahasan:
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Produksi Zat
Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah, aluminium, gas
hidrogen, gas oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida dibuat secara
elektrolisis. Proses elektrolisis pada industri yang sangat pentingadalah
proses klor-alkalin yaitu pembuatan gas klorin dan natrium hidroksida dari
elektrolis larutan natrium klorida.
1) Pembuatan Natrium
168
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
lebur NaCl sekitar 800ᵒC. Pencampuran NaCl dengan CaCl2 dengan rasio mol
1:3 menyebabkan penurunan titik lebur menjadi sekitar 600ᵒC.
Katode : Na+ + e- → Na
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Elektrolisis di atas menunjukkan bahwa pada katode dan anode yang bereaksi
adalah air. Karena itu semakin lama jumlah air semakin berkurang sehingga
perlu ditambahkan dalam larutan. Meskipun yang bereaksi adalah air, larutan
Na2SO4 tetap diperlukan karena larutan ini bersifat elektrolit dan berguna
sebagai penghantar arus listrik.
b. Penyepuhan
170
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Saat ini banyak produk industri yang berasal dari pelapisan logam atau
penyepuhan, misalnya aksesoris mobil dan sepeda motor dari logam. Pada
proses penyepuhan ini, katode merupakan logam yang akan disepuh dan
anode merupakan logam penyepuh atau pelapis. Elektrolitnya adalah larutan
yang mengandung ion logam penyepuh.
c. Pemurnian Zat
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
tembaga yang tidak murni digunakan sebagai anode yang akan mengalami
oksidasi, reaksi oksidasi ini akan melarutkan tembaga menjadi kation Cu2+.
Pada katode terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi tembaga murni. Mula-mula
Cu2+ yang berasal dari CuSO4, dan secara terus menerus digantikan oleh Cu2+
yang berasal dari pelarutan tembaga kotor.
172
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
Tembaga berpidah dari anode ke katode sehingga logam tembaga pada anode
semakin habis dan logam tembaga di katode semakin bertambah. Pengotor
tembaga umumnya terdiri dari perak, emas, dan platina. Oleh karena E0
reduksi unsur Ag, Pt, dan Au > dari E0 reduksi Cu, maka ketiga logam tidak larut
dan tetap berada di anode dalam wujud lumpur sebagai hasil samping pada
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
174
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik sel elektrolisis yang muncul di Ujian
Nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi negeri dan kurang berhasil
dijawab oleh peserta didik. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan tentang
cara mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pemodelan,
sehingga dapat dijadikan acuan oleh Saudara ketika mengembangkan soal
untuk topik ini. Saudara perlu mencermati dengan baik bagian ini, sehingga
saudara dapat terampil mengembangkan soal yang mengacu pada indikator
pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.
A. Pembahasan Soal-soal
Topik Sel elektrolisis merupakan topik yang dianggap sulit oleh rata-rata
peserta didik, sementara aplikasi pada dunia nyata di bidang teknologi dan
rekayasa banyak ragamnya dan makin berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi. Guna lebih mendekatkan bahasan pada aplikasi
berikut dibahas soal-soal ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi
negeri yang berkaitan dengan subtopik sel elektrolisis.
Soal:
A. 2,7 gram
B. 5,4 gram
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. 9,65 gram
D. 10,8 gram
E. 27 gram
Jawaban: D
Pembahasan:
𝑀. I. t
mAg =
n. F
1.042.000 g
mAg =
96.500
mAg = 10,8 g
Soal:
176
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
A. H2
B. OH −
C. Cu
D. Pb
E. Fe
Jawaban: C
Pembahasan:
Untuk menentukan spesi mana yang terbentuk terlebih dahulu maka kita
harus memperhatikan besarnya potensial reduksi yang dimiliki masing-
masing ion. Ion dengan potensial reduksi standar terbesar merupakan spesi
yang paling mudah tereduksi.
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah arus maupun konsentrasi ion sama, sehingga hal ini tidak
diperhitungkan.
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi
yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk
mengukur indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.
178
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
yang dielektrolisis,
peserta didik dapat
memprediksi larutan
elektrolitnya.
Diketahui jumlah 5 L3 PG
muatan listrik yang
dialirkan dan jumlah mol
zat yang diendapkan di
katode, peserta didik
dapat menentukan zat
yang diendapkan dengan
tepat.
180
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
181
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran ...................
183
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran ...................
185
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
KESIMPULAN
187
penerapan model ini, peserta didik memperoleh konsep dengan
merumuskannya terlebih dahulu.
Adapun konten yang dikembangkan pada topik Sel Elektrokimia, subtopik Sel
elektrolisis terdiri atas: 1) Karakteristik Sel Elektrolisis; 2) Aspek Kuantitatif
Sel Elektrolisis; dan 3) Pemanfaatan Elektrolisis di Industri. Subtopik ini
merupakan konten yang kaya akan pengetahuan kontekstual bagi peserta
didik. Artinya, guru dapat mendorong serta memfasilitasi peserta didik untuk
menemukan fenomena di kehidupan sehari-hari yang berkaitan subtopik ini.
Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, unit ini menyajikan artikel mengenai
industri smelter atau pemurnian logan yang mulai berkembang dan
permintaan atau kebutuhan akan adanya usaha atau industri penyepuhan di
Indonesia. Selain itu, Saudara juga dapat menyajikan fenomena kontekstual
lainnya, di antaranya industri yang memproduksi aneka bahan kimia melalui
proses elektrolisis misalnya gas hidrogen sebagai bahan bakar alternatif dan
ramah lingkungan. Saudara dapat menyajikan fenomena kontekstual melalui
penyajian berita yang terdapat di media informasi atau mendorong peserta
didik menggali informasi kepada narasumber yang relevan.
Berkaitan dengan penilaian, subtopik ini muncul dalam instrumen tes UN dan
tes lain yang relevan seperti tes masuk politeknik negeri. Jenis pertanyaan
diajukan bervariasi pada taraf level kogintif mulai C1 sampai C5 (L1, L2, dan
L3). Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan bahwa peserta didik
memahami sub topik ini dengan baik melalui aktivitas pembelajaran yang
dirancang secara baik pula. Lebih dari itu, Saudara perlu mengembangkan
soal-soal pengetahuan subtopik ini pada level berpikir tingkat tinggi sesuai
dengan tuntutan KD. Artinya, Saudara hendaknya memfasilitasi peserta didik
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
189
Unit Pembelajaran Kimia SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Sel Elektrolisis
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
peserta didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
8. Mampu melaksanakan dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang dikembangkan
9. Memami prosedur penyusunan soal HOTS
dengan baik
191
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
10. Mampu membahas soal HOTS yang
disajikan dengan tepat
Jumlah
Jumlah total
193
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
PENUTUP
195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
196
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga.
Ediati, Ratna. 2008. Kimia Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Hartanto, Dhoni dan Wulansari, Ria. 2017. Bahan Ajar Kimia untuk SMK/MAK
Bidang Keahlian Teknologi Rekayasa Bagian 1. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Hendrawan, dan Sri Mulyani. 2005. Kimia Fisika 2. Malang : Universitas Negeri
Malang Press.
Isley, Mike. 2009. Chemistry: Exploring Voltaic and Electrolytic Cells. Teacher’s
Manual and Student Guide 251215. Wilmington: Carolina Biological
Supply Company, USA.
Lesmana, Doni. 2015. Penyebab Aki Sepeda Motor Cepat Turun Daya.(Online).
http://autotekno.sindonews.com/read/988432/128/5-penyebab-aki-
sepeda-motor-cepat-turun-daya-1428848597. Diakses Oktober 2015
Maulana, Puri. 2013. Cara Kerja dan Aplikasi Bahan Bakar Hidrogen. (Online).
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/cara-kerja-dan-
197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
aplikasi-sel-bahan-bakar-hidrogen-bahan-prinsip-contoh. Diakses
Oktober 2015
Partana, C. F dan Wiyarsi, A. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XII
IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Prasetya , Arifin . Supriyatno dan Imam Darwoto. 2014. Pemanfaatan Solar Cell
sebagai Energi Alternatif untuk Menyalakan Lampu LED. (Online).
https://www.academia.edu/6851354/PEMANFAATAN_SOLAR_CELL_
SEBAGAI_ENERGI_ALTERNATIF_UNTUK_MEMNYALAKAN_LAMPU_LE
D. Diakses Oktober 2015
Purba, Michael. 2010.Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK dan
MAK Kelas XI. Jakarta : Erlangga
198
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
Saidah, Aas dan Michael Purba. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia
untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sumber video:
Video: Electrolysis: Producing hydrogen from water,
https://www.youtube.com/watch?v=38ULHoKWZag
199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Video “Homemade
battery”,https://www.youtube.com/watch?v=aaMWBhRcqew
200
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
LAMPIRAN
SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
NOMOR: 464/D.D5/KR/2018
TENTANG
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA
PELAJARAN MUATAN NASIONAL (A), MUATAN
KEWILAYAHAN (B), DASAR BIDANG KEAHLIAN (C1),
DASAR PROGRAM KEAHLIAN (C2) DAN KOMPETENSI
KEAHLIAN (C3)
201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
202
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
204
Paket Unit Pembelajaran
Elektrokimia
205