Penyunting:
Dr. Yamin, S.Pd., M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
iii
Paket Unit Pembelajaran
Redoks dan Korosi Logam
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
vi
Paket Unit Pembelajaran
Redoks dan Korosi Logam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
viii
Paket Unit Pembelajaran
Redoks dan Korosi Logam
DAFTAR ISI
Hal
ix
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
x
Paket Unit Pembelajaran
Redoks dan Korosi Logam
Paket Unit Pembelajaran Redoks dan Korosi Logam ini terdiri dari 2
unit pembelajaran, yaitu Unit Pembelajaran 1. Redoks dan Unit Pembelajaran
2. Korosi Logam. Setiap unit pembelajaran berkaitan dengan satu atau lebih
Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
Unit-unit tersebut sebaiknya dipelajari secara berurutan, namun bisa juga
dipelajari secara terpisah tergantung pada kebutuhan. Guru dapat langsung
mempelajari unit-unit tertentu yang dibutuhkan tanpa mempelajari unit
sebelumnya.
Paket pembelajaran ini secara umum memuat kompetensi dasar, target
kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, aplikasi di dunia nyata,
bahan bacaan, soal-soal tes Ujian Nasional (UN) atau Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN) dan Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) dan
pembahasannya, contoh Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan contoh
pengembangan soal HOTS. Berbagai aspek yang termuat dalam paket
pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi guru
kimia SMK kelompok Teknologi dan Rekayasa dalam merancang
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan penilaian pada KD yang
berkaitan dengan redoks dan korosi logam.
Aktivitas pembelajaran yang disajikan dalam setiap unit merupakan
gambaran umum skenario pembelajaran untuk mencapai masing-masing KD
sesuai dengan indikator yang dikembangkan oleh tim penulis. Guru
diharapkan terus memperkaya diri dengan banyak membaca bahan bacaan
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
Paket Unit Pembelajaran
Redoks dan Korosi Logam
3
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4
Paket Unit Pembelajaran
Redoks dan Korosi Logam
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
REAKSI REDOKS
Penulis:
Siti Faizah, M.Pd.
Penyunting:
Dr. Yamin, S.Pd., M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
DAFTAR ISI
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
DAFTAR GAMBAR
Hal
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
10
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik reaksi reduksi oksidasi dan korosi logam. Melalui
pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar
pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang
disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan terutama dalam
memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga
aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Topik reaksi redoks dan korosi logam yang dikembangkan pada bahan bacaan
terdiri atas subtopik konsep reaksi redoks, bilangan oksidasi, identifikasi
reaksi redoks, dan menyetarakan reaksi redoks dengan menggunakan metode
setengah reaksi dan bilangan oksidasi. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
empat buah LKPD, yaitu 1) Menentukan biloks unsur pada senyawa atau ion;
2) Mengidentifikasi reaksi redoks berdasarkan perubahan biloks; 3)
Menyetarakan reaksi redoks; dan 4) Praktek melakukan reaksi redoks.
LKPD dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah
mengimplementasikannya di kelas.
12
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
ini rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7
di kelas X.
IPK Pengayaan
3.7.9 Menyimpulkan oksidator dan 4.7.7 Melakukan percobaan reaksi
reduktor dalam suatu reaksi redoks
autoredoks
14
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
"Alat ini dipakai untuk mendeteksi pengendara yang terlibat kecelakan juga
pengendara yang ugal-ugalan di jalan raya. Kita gunakan alat ini untuk mendeteksi
seberapa pengaruh atau tingkat konsumsi alkohol dalam diri mereka," jelasnya.
Alcoscan penggunaannya dilakukan dengan cara mendetekai bau mutut dari subjek
yang dideteksi.
"Kita terus imbau kepada masyarakat agar tidak mengendarai kendaraan, baik
mobil atau sepeda motor dalam keadaan mabuk atau usai minum (minuman keras),
karena beepotensi mengalami kecelakaan," tambahnya.
Tercatat, beberapa kecelakaan yang terjadi di Kota Kupang akhir akhir ini juga
diindikasikan terjadi akibat pengendaranya berada di bawah pengaruh minuman
keras.
(https://kupang.tribunnews.com/2018/12/13/tinggi-angka-kecelakaan-akibat-mabuk-satlantas-
polres-kupang-kota-gunakan-alkohol-detektor.
Penulis: Ryan Nong
Editor: Kanis Jehola
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan informasi yang Saudara peroleh dari artikel di atas, tampak nyata
bahwa konsep reaksi redoks dapat diaplikasikan dalam kejadian sehari-hari,
bahkan pada kegiatan yang mungkin sama sekali tidak terpikirkan oleh kita.
16
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jadi bila kaporit dilarutkan ke dalam air maka akan menghasilkan atom-atom
oksigen. Atom-atom oksigen inilah yang sebenarnya aktif membunuh bakteri-
bakteri, karena bakteri-bakteri dioksidasi. Dengan kata lain, funsi kaporit
adalah untuk menginkativasi atau menonaktifkan bakteri-bakteri patogen
yang secara umum bersifat anaerob sehingga jumlah oksigen terlarut yang
besar akan membunuh bakteri tersebut.
Dalam penggunaannya, kaporit harus sesuai dengan Break Point Chlorination
(BPC), karena bila berlebihan dapat mengakibatkan gatal dan bau menyengat,
sebaliknya apabila kurang dari dosis yang diperlukan maka mikroorganisme
dalam air tidak tereduksi sempurna.
18
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Kotak engkol
pelumas
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini contoh soal-soal UN dan USBN topik Reaksi Redoks pada
Kompetensi Dasar 3.7. Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai
sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-
soal ini juga dapat menjadi acuan ketika mengembangkan soal yang setipe
pada topik Reaksi Redoks.
No. Soal
1. Persamaan reaksi berikut yang termasuk reaksi redoks
adalah ...
A. Ag+ + Cl– AgCl
B. Na Na+ + e –
C. Ba 2+ + 2e– Ba
D. 2 Al + 6 H+ 2Al 3+ + 3 H2
E. 2I– I2 + 2e–
Identifikasi
Level Kognitif : L1
20
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
No. Soal
2. Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
Yang berperan sebagai reduktor adalah………..
a. Fe2O3
b. C
c. CO2
d. CO
e. Fe
Identifikasi
Level Kognitif : L2
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
3. Reaksi berikut merupakan reaksi redoks, KECUALI...
A. Mg + O2 MgO
B. Fe + 2HCl FeCl2 + H2
C. Zn + NiSO4 ZnSO4 + Ni
D. Fe2O3 + 6HCl 2FeCl3 + 3H2O
E. Ag + 2HNO3 AgNO3+ NO2 + H2O
Identifikasi
Level Kognitif : L3
No. Soal
4. Bilangan oksidasi S pada senyawa Na2SO4 adalah ...
A. +5
B. +6
C. -6
D. +4
E. +7
Identifikasi
22
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Level Kognitif : L2
No. Soal
5. UAS-SMK-07-27
Bilangan oksidasi unsur Mn terkecil terdapat pada senyawa ...
A. KMnO4
B. KMnO2 *)
C. MnO2
D. MnO4 **)
E. K2MnO4
Level Kognitif : L2
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ket : Senyawa *) dan **) ini tidak pernah ditemui, oleh sebab itu opsi/pilihan
jawaban sebaiknya diganti sesuai dengan keadaan senyawa tersebut. Pilihan
jawaban sebaiknya diganti dengan;
A. KMnO4
B. MnO2
C. Mn2O3
D. K2MnO4
E. MnO atau Mn3O4
No. Soal
6. Asam klorida yang bersifat pereduksi terdapat pada reaksi...
1. MnO2 + 4HCl MnCl2 + 2H2O + Cl2
2. Pb3O4 + 8 HCl 3PbCl2 + 4H2O + Cl2
3. K2Cr2O7 + 14 HCl 2KCl + 2CrCl3 + 7H2O + 3Cl2
4. SnCl2 + 2HCl + 2HNO3 SnCl4+ 2H2O + 2NO2
Level Kognitif : L1
24
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3.7.1Menjelaskan
perbedaan Membedakan penulisan
Lambang unsur, Tes: LKS Flashcard
penulisan lambang lambang unsur, senyawa, dan
senyawa, dan ion Non tes: Unjuk kerja LKS
unsur, senyawa, ion dengan bantuan flashcard
dan ion 3 x 45
3.7.2Menjabarkan Lembar menit
pembentukan Menentukan rumus kimia Kerja Siswa
Pembentukan Tes: Tes tulis
senyawa ion senyawa ion dengan media Puzzle
senyawa ion Non tes: Unjuk kerja
puzzle senyawa ionik dan LKS senyawa
ionik
3.7.3Menguraikan Konsep reaksi redoks Mencermati beberapa reaksi Tes : Tes Tulis Lilin, korek
konsep reaksi berdasarkan kimia dan mengkonsepkan api, gelas 3 x 45 menit
redoks berdasarkan pelepasan dan reaksi redoks berdasarkan
penggabungan dan penggabungan oksigen, elektron dan bilangan Lembar
pelepasan oksigen oksigen, penangkapan oksidasi kerja siswa
3.7.4Menguraikan dan pelepasan
konsep reaksi elektron, perubahan
redoks berdasarkan biloks
penangkapan dan
pelepasan elektron
3.7.5 Menguraikan
konsep rekais
redoks berdasarkan
26
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
perubahan bilangan
oksidasi
Indikator Pencapaian Materi/Submateri Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan Jenis Media Alokasi
Kompetensi Penilaian Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3.7.6 menentukan biloks Bilangan oksidasi
unsur dalam senyawa Oksidator/reduktor
atau ion
3.7.7 Mengidentifikasi
reaksi redoks dan reaksi
bukan redoks
berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi
3.7.8 Menentukan
oksidator dan reduktor
dalam suatu reaksi
redoks
4.7.5 Menyetarakan Penyetaraan reaksi 3 x 45
reaksi redoks dengan redoks menit
menggunakan metode
perubahan bilangan
oksidasi
4.7.6 Melakukan Reaksi redoks Melakukan percobaan Non tes : produk Bahan dan alat 3 x 45
percobaan reaksi redoks pembersihan noda pada praktikum menit
perhiasan dari perak
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari empat aktivitas yaitu: 1)
Unsur dan senyawa ionik 2) konsep reaksi redoks dan bilangan oksidasi 3)
penyetaraan reaksi redoks, dan 4) Melakukan percobaan reaksi redoks. Model
pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran 1), 2) dan 3)
dalam contoh ini adalah model discovery learning dengan sintak sebagai
berikut.
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)
5. Pembuktian (Verification)
1. Orientasi masalah
2. Pengumpulan data dan verifikasi
3. Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
4. Analisis proses inkuiri.
28
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Tujuan aktivitas 1:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1. menuliskan lambang unsur
2. membedakan penulisan unsur, molekul unsur dan molekul senyawa
3. menuliskan proses pembentukan ikatan ion
Aktivitas 1.1
Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Guru memberikan permasalahan dan meminta peserta didik untuk
memperhatikan permasalahan yang diberikan (Stimulation)
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh permasalahan:
Guru menganalogikan huruf dengan unsur ; kata dengan senyawa. Huruf
dapat bergabung dengan huruf yang lain membentuk suatu kata, unsur dapat
bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa
Huruf unsur
Bergabung membentuk
(syarat dan ketentuan tertentu)
kata senyawa
30
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
11. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi terhadap
proses penyelesaian masalah.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktifitas 2
Setelah melakukan aktifitas ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengemukakan konsep reaksi redoks berdasarkan penggabungan dan
pelepasan oksigen
2. Mengemukakan konsep reaksi redoks berdasarkan penangkapan dan
pelepasan elektron
3. Mengemukakan konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi
4. Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
Aktifitas pembelajaran 2 ini menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning dengan sintak/tahapan pembelajaran stimullation, problem
statement, data collection, data processing, verification dan generalization.
Berdasarkan sintak pembelajaran tersbut, maka langkah-langkah
pembelajaran yang dapat dilakukan adalah:
1. Pendahuluan:
Tahap Menciptakan situasi/memberi rangsangan(Stimulasi)
- Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar
- Guru mendemonstrasikan fenomena yang berhubungan dengan
peristiwa oksidasi reduksi dalam kehidupan :
34
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
2. Kegiatan Inti:
Tahap Problem statemen(pertanyaan/identifikasi masalah)
- Guru memberikan pertanyaan tantangan
Mengapa saat ditutup dengan gelas, api tidak menyala?
Tahap Data Collection (Pengumpulan Data)
- Menyampaikan informasi tentang perkembangan reaksi redoks mulai
dari pelepsan dan penggabungan oksigen, penangkapan dan pelepasan
elektron, dan perubahan biloks
- Mengamati dan mencatat data hasil diskusi .
- Peserta didik berdiskusi dan mengidentifikasi konsep yang harus
diperoleh.
Tahap Data Processing (Pengolahan data dan analisis)
- Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari
setiap pertanyaan untuk memperoleh konsep tentang reaksi redoks
ditinjau dari beberapa faktor
Tahap verification dan generalization (pembuktian dan menarik
kesimpulan )
- Mendiskusikan hasil analisis data dan verifikasi hasil pengolahan data
dengan data-data atau buku sumber atau internet
- Masing-masing kelompok melakukan presentasi berdasarkan hasil
demontrasi dan mendiskusikan tentang konsep reduksi oksidasi
khususnya berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
3. Penutup: (15 menit)
- Guru dan peserta didik mereview hasil kegiatan pembelajaran
- Guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang berkinerja
baik
- Peserta didik menjawab soal tentang konsep reduksi oksidasi dan
bilangan oksidasi
- Pada pertemuan berikutnya, Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mempelajari persamaan reaksi redoks lebih lanjut.
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktifitas 3
1. Pendahuluan:
Tahap Menciptakan situasi/memberi rangsangan(Stimulasi)
- Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar
- Guru menggali kembali pengetahuan awal siswa tentang contoh
penerapan reaksi redoks
Misalnya reaksi pengolahan bijih besi
36
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
2. Kegiatan Inti:
Tahap Problem statemen(pertanyaan/identifikasi masalah)
- Guru memberikan pertanyaan tantangan
Bagaimanakah cara menyetarakan reaksi redoks?
Tahap Data Collection (Pengumpulan Data)
- Menyampaikan informasi tentang tata cara menyetarakan reaksi
redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi
- Mengamati dan mencatat data hasil diskusi .
- Peserta didik berdiskusi dan mengidentifikasi cara menyetarakan
reaksi redoks
Tahap Data Processing (Pengolahan data dan analisis)
- Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari
setiap pertanyaan untuk memperoleh konsep tentang cara
menyetarakan reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
Tahap verification dan generalization (pembuktian dan menarik
kesimpulan )
- Mendiskusikan hasil analisis data dan verifikasi hasil pengolahan data
dengan data-data atau buku sumber atau internet
- Masing-masing kelompok melakukan presentasi berdasarkan hasil
demontrasi dan mendiskusikan tentang cara menyetarakan reaksi
redoks khususnya berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
3. Penutup: (15 menit)
- Guru dan peserta didik mereview hasil kegiatan pembelajaran
- Guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang berkinerja
baik
- Peserta didik menjawab soal tentang penyetaraan reaksi redoks
- Pada pertemuan berikutnya, Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mempelajari penerapan reaksi redoks pada kegiatan
pembersihan noda yang terdapat pada perhiasan perak
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktifitas 4
38
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Kegiatan Inti
Tahapan Orientasi Masalah
1. Guru menunjukkan kepada peserta didik noda yang berada pada logam
perak serta mengajukan pertanyaan bagaimanakah cara membersihkan
noda tersebut
2. Peserta didik kemungkinan akan memberikan jawaban bahwa noda
tersebut dapat dihilangkan dengan cara mengelapnya, membasuh dengan
air atau menggunakan deterjen
3. Guru meminta perwakilan peserta didik untuk maju dan melakukan
pekerjaan sesuai saran peserta didik sebelumnya (ternyata noda tersebut
tidak bisa hilang dengan cara-cara yang sudah dilakukan)
4. Guru menjelaskan cara menghilangkan noda pada perhiasan perak dengan
menggunakan prinsip reaksi redoks
Tahap Pengumpulan Data dan Verifikasi
1. Guru meminta siswa duduk dalam kelompok beranggotakan 4-5 orang
2. Guru membagi Lembar Kerja Siswa dan meminta untuk mempelajarinya
3. Guru memberikan pengarahan tentang kegiatan praktikum yang akan
dilaksanakan, alat dan bahan yang harus diambil tiap kelompok, prosedur
kerja yang harus dilakukan, pertanyaan dan kolom kesimpulan yang harus
diisi serta kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik jika praktikum
telah dilaksanakan
4. Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan
bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum
Tahap Pengumpulan Data melalui Eksperimen
1. Peserta didik bersama kelompoknya dipersilahkan memulai kegiatan
praktikum, guru berkeliling membantu siswa yang melaksanakan
praktikum
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengisi lembar kerja siswa dengan
cara berdiskusi
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
40
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Puzzle ion
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Petunjuk Kerja
42
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
44
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
46
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Petunjuk Kerja
1. Coba cermati dan perhatikan posisi unsur oksigen pada kedua reaksi di
atas.Apa yang dapat kalian simpulkan dari kedua reaksi diatas? Sebutkan
perbedaan reaksi 1 dengan reaksi 2!
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
2. Apabila reaksi 1 disebut reaksi OKSIDASI, dan reaksi 2 disebut reaksi
REDUKSI, maka apakah pengertian dari reaksi oksidasi dan reduksi?
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Reaksi 1 Reaksi 2
Mg Mg + 2e
2+ O2 + 4e 2O2-
Na Na + e
+ Cl + e Cl-
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kedua reaksi tersebut? Apakah
perbedaan reaksi 1 dengan reaksi 2?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. Apabila reaksi 1 disebut reaksi OKSIDASI, dan reaksi 2 disebut reaksi
REDUKSI, maka apakah pengertian dari reaksi oksidasi dan reduksi?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
48
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Gambar 4. Perbedaan bilangan oksidasi untuk unsur mangan (Mn) pada senyawa
yang berbeda-beda
Sumber : (Myers Ph.D., Oldham D.Sc, & Tocci, 2006)
a. 𝑵𝐻4+ e. H2 i. Ca(OH)2
b. Al f. PbSO4 j. Fe2(CO3)3
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Petunjuk Kerja
50
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Orientasi
INFORMASI
Pengertian reaksi redoks telah mengalami beberapa perkembangan. Awalnya
konsep reaksi redoks dikaitkan dengan pengikatan dan pelepasan oksigen.
Misalnya pada reaksi berikut
Coba perhatikan bagaimanakah jumlah unsur yang terlibat pada reaksi redoks di
atas? Apakah unsur-unsur tersebut memiliki jumlah yang sama di kedua sisinya?
Jika kalian teliti data massa zat yang terlibat pada reaksi di atas, bagaimanakah
jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi?
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama, begitu juga dengan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi di atas.
Berdasarkan model molekul yang berada di bawah persamaan reaksi terlihat
bahwa bola kuning sebagai simbol atom belerang (S) berjumlah satu sebagai
reaktan (sisi kiri) dan unsur belerang juga berjumah 1 sebagai produk reaksi pada
sisi kanan. Unsur oksigen berjumlah 2 disisi kiri dan berjumlah sama pada sisi
kanan. Hal ini dikenal dengan Hukum kekekalan Massa (Lavoisier).
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 5. Reaksi antara logam tembaga dengan asam nitrat pekat menghasilkan
larutan tembaga (II) nitrat, gas nitrogen dioksida dan air (Reaksi dalam suasana
asam)
52
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
54
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
d. Samakan jumlah elektron yang lepas dan yang diterima dengan mengalikan
kedua jumlah ini dengan faktor yang tepat. Gunakan faktor ini sebagai
koefesien!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
e. Lengkapi penyetaraan dengan pemeriksaan seluruh persamaan reaksi
secara menyeluruh. Dengan cara menambahkan ion H+ pada suasana asam,
menambahkan ion OH- pada suasana basa. Juga dengan menyetarakan
atom hidrogen dengan menambahkan molekul H2O pada ruas yang
kekurangan hidrogen.
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
2. 𝐾𝐶𝑙𝑂3 (𝑎𝑞) + 𝐾𝐶𝑙 (𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑆𝑂4 (𝑎𝑞) → 𝐾2 𝑆𝑂4 (𝑎𝑞) + 𝐶𝑙2 (𝑔) + 𝐻2 𝑂 (𝑙)
a. Tentukan unsur yang mengalami perubahan biloks dan tuliskan persamaan
reaksi tanpa melibatkan unsur yang TIDAK mengalami perubahan biloks
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
b. tulis reaksi ionnya dan tentukan penurunan bilangan oksidasi dari oksidator
dan kenaikan bilangan oksidasi dari reduktor dan menghubungkannya
dengan garis
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
c. Hitung jumlah elektron yang lepas dari proses oksidasi dan elektron yang
diterima!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
d. Samakan jumlah elektron yang lepas dan yang diterima dengan mengalikan
kedua jumlah ini dengan faktor yang tepat. Gunakan faktor ini sebagai
koefesien!
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
e. Lengkapi penyetaraan dengan pemeriksaan seluruh persamaan reaksi
secara menyeluruh. Dengan cara menambahkan ion H+ pada suasana asam,
menambahkan ion OH- pada suasana basa. Juga dengan menyetarakan atom
hidrogen dengan menambahkan molekul H2O pada ruas yang kekurangan
hidrogen.
Jawab :
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
56
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
3. 𝐻𝑔𝑆 (𝑠) + 𝐻𝑁𝑂3 (𝑎𝑞) + 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) → 𝐻𝑔𝐶𝑙2 (𝑠) + 𝑆 (𝑠) + 𝑁𝑂 (𝑔) + 𝐻2 𝑂 (𝑙)
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Apa yang bisa kamu simpulkan dari hasil kegiatan diatas ? Tuliskan kesimpulanmu
dibawah ini!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
......................................................................................................
58
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Alat :
Gelas kimia 100 ml 1 buah Mangkuk 1 buah
Termometer 1 buah Kaki tiga 1 buah
Batang Pengaduk 1 buah Kasa 1 buah
Spatula 1 buah Kertas tissue Secukupnya
Bahan :
Perhiasan perak 1 buah Air ledeng 200 ml
Soda kue 1 buah Sabun Sulfur 1 buah
Telur ayam 1 buah Alumunium foil Secukupnya
Petunjuk Kerja
60
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
62
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
2. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses pembersihan noda hitam pada
perhiasan perak adalah sebagai berikut:
3Ag2S (s) + 2 Al (s) + 6H2O (l) 6Ag (s) + 2 Al(OH)3 (s) + 3 H2S (g)
Dari reaksi tersebut, tentukan:
a. Perubahan bilangan oksidasi setiap unsurnya
Unsur Bilangan Oksidasi Biloks
Sebelum reaksi Sesudah reaksi naik/turun/tetap
Ag
H
S
Al
O
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
64
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Jika didasarkan pada konsep reaksi redoks yang dikaitkan dengan oksigen,
reaksi (a) dapat digolongkan sebagai reaksi redoks karena terjadi pengikatan
oksigen, sedangkan reaksi (b) bukan termasuk reaksi redoks karena tidak ada
keterlibatan oksigen. Pada kenyataannya kedua reaksi di atas merupakan
reaksi redoks. Pada aktifitas pembelajaran 1, Anda sudah memahami tentang
senyawa ion dimana senyawa tersebut dibentuk oleh kation dan anion.
2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s) atau 2Mg2+ O2-(s)
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Oleh karena itu pengertian reaksi reduksi dapat diperluas menjadi peristiwa
penangkapan elektron. Dengan pengertian yang baru ini, konsep reduksi
oksidasi tidak hanya terbatas pada reaksi yang menyangkut oksigen saja.
Berdasarkan pelepasan dan penggabungan elektron, definisi dari reaksi
redoks:
Perlu diingat bahwa “melepaskan elektron” berarti harus ada yang “menerima
elektron”, oleh karena itu peristiwa pelepasan elektron oleh suatu atom selalu
disertai peristiwa penangkapan elektron oleh atom lain. Jadi peristiwa
oksidasi selalu disertai dengan peristiwa reduksi.
Sebagai contoh perhatikan reaksi di bawah ini
Ca Ca 2+ + 2e
Reaksi oksidasi ini harus mempunyai “pasangan” berupa reaksi reduksi agar
menjadi jelas kepada siapa elektron itu diberikan
S + 2e S 2-
Reaksi lengkapnya adalah sebagai berikut
Ca Ca 2+ + 2e (oksidasi)
S + 2e S 2- (reduksi)
Ca + S Ca2+ + S2- (redoks)
Jika suatu zat melepaskan elektron (oksidasi) maka zat itu akan menyebabkan
zat lain menerima elektron (reduksi). Itulah sebabnya, zat yang mengalami
oksidasi disebut zat pereduksi(reduktor) karena ia mereduksi zat lain.
Jika suatu zat mengalami reaksi reduksi (menangkap elektron)maka zat itu
menyebabkan zat lain akan mengalami oksidasi (melepaskan elektron). Zat
yang mengalami reduksi itu disebut zat pengoksidasi (oksidator) karena ia
mengoksidasi zat lain.
66
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Dalam reaksi reduksi oksidasi (redoks) diatas: Ca + S Ca2+ + S2- ,unsur atau
zat Ca merupakan reduktor (mengalami oksidasi) sedangkan S merupakan
oksidator (mengalami reduksi).
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
68
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Oksidasi reduksi seperti dua sisi dari selembar kertas, jadi tidak
mungkin oksidasi berlangsung tanpa reduksi atau reduksi berlangsung tanpa
terjadi reaksi oksidasi. Bila suatu atom menerima elektron, maka harus ada
atom yang mendonorkan elektron tersebut. Dalam reaksi oksidasi reduksi,
senyawa yang menerima elektron dari lawannya disebut oksidator (bahan
pengoksidasi sebab lawannya akan teroksidasi). Lawan oksidator, yang
disebut dengan reduktor (bahan pereduksi) karena lawannya (oksidator tadi
tereduksi).
Langkah awal untuk mengetahui oksidator dan reduktor dalam suatu
reaksi redoks adalah menentukan biloks dari tiap unsur yang terlibat dalam
reaksi. Hal itu dimaksudkan untuk menentukan unsur yang mengalami
perubahan biloks. Unsur yang biloksnya turun berarti unsur tersebut
mengalami reaksi reduksi sebaliknya unsur yang biloksnya naik berarti
mengalami reaksi oksidasi.
+2 -2 0 +2 -2 +4 -2
70
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
REAKSI REDOKS
Reduksi Oksidasi
Penangkapan e Pelepasan e
sehingga
Transfer elektron
Reaksi Autoredoks
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Cl2 (g) + NaOH (s) → NaCl (s) + NaClO (s) +H2O (l)
0 -1 +1
Biloks Cl pada Cl2 adalah 0 karena Cl adalah molekul unsur. Pada senyawa
NaCl, bilangan oksidasi Cl adalah -1 sedangkan pada senyawa NaClO, bilangan
oksidasi Cl adalah +1. Pada reaksi di atas tampak bahwa yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi adalah Cl. Di satu sisi biloks Cl turun dari 0
menjadi -1 (mengalami reaksi reduksi dan berperan sebagai oksidator), di sisi
lain atom Cl juga mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 (mengalami
reaksi oksidasi dan berperan sebagai reduktor).
72
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Suatu reaksi redoks dikatakan setara apabila memenuhi hal-hal di bawah ini:
Jumlah atom diruas kiri sama dengan jumlah atom di ruas kanan
Jumlah muatan di ruas kiri sama dengan jumlah muatandi ruas kanan
Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan cara:
1. Langsung
2. Setengah reaksi (cara ion elektron)
3. Bilangan oksidasi, baik menurut reaksi ion maupun reaksi molekulnya
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Reaksi oksidasi : Fe 2+ Fe 3+
74
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
MnO4- + Fe 2+ Mn 2+ + Fe 3+
+7 +2 +2 +3
-5
+1
Reaksi lengkapnya:
𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 8𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 4𝐻2 𝑂
+5e (x1)
-1e (x 5)
Reaksinya menjadi
𝐾𝑀𝑛𝑂4 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙2 + 𝐻𝐶𝑙 → 𝑀𝑛𝐶𝑙2 + 5𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 𝐾𝐶𝑙 + 𝐻2 𝑂
76
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Bagian ini merupakan pembahasan soal-soal ujian, baik ujian akhir
nasional, ujian masuk politeknik negeri, maupun soal olimpiade sains
nasional tingkat provinsi. Penyelesaian dan pembahasan soal yang
disajikan dalam buku ini merupakan salah satu alternatif solusi dari
banyak solusi yang ada. Diharapkan penyelesaian dan pembahasan yang
diberikan dalam buku ini dapat menginspirasi pengajar untuk
memberikan penjelasan soal-saol tersebut sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
Soal 1 (UN SMK 2003):
Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
lambang unsur, pembentukan senyawa, dan bilangan oksidasi.
Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut,
Salah satu cara paling mudah untuk melihat perubahan bilangan oksidasi
dari suatu atom adalah apabila terjadi reaksi kimia yang megubah unsur
menjadi ion atau senyawa, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, perubahan
bilangan oksidasi tidak selalu terjadi apabila terjadi reaksi kimia yang
mengubah ion menjadi senyawa. Atom klorin (Cl) merupakan unsur yang
berada pada golongan VIIA yang dapat memiliki bilangan oksidasi -1, 0,
atau +1. Bilangan oksidasi klorin (Cl) akan sama dengan 0 apabila
membentuk molekul Cl2 dan tidak dimungkinkan dalam kondisi lain,
78
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
sehingga bilangan oksidasi perak (Ag) pada sisi kanan persamaan reaksi
memiliki bilangan oksidasi +1. Pilihan B dan E menunjukkan reaksi
oksidasi saja, pilihan C menunjukkan reaksi reduksi saja. Pada soal yang
diminta adalah reaksi redoks. Pada pilihan D, unsur Al di sisi kiri
persamaan reaksi memiliki bilangan oksidasi 0 dan memiliki bilangan
oksidasi +3 di sisi kanan, terjadi oksidasi. Selain itu, ion H+ pada sisi kiri
persamaan bereaksi menjadi unsur H2 yang memiliki bilangan oksidasi 0.
Pilihan jawaban yang benar adalah D.
Soal 2 (UN SMK 2002):
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
80
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
lambang unsur dan bilangan oksidasi.
Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut,
Natrium (Na) memiliki bilangan oksidasi +1 dan oksigen (O) memiliki bilangan
oksidasi -2, sehingga bilangan oksidasi belerang (S) adalah
2+𝑥−8=0
𝑥 = +6
Pilihan jawaban yang benar adalah B.
Soal 5 (UN 2007):
Peserta didik harus menghitung bilangan oksidasi yang dimiliki oleh atom Mn
pada setiap opsi jawaban. Setelah diperoleh hasil perhitungan, maka langkah
selanjutnya adalah membandingkan bilangan oksidasi yang dimiliki oleh atom
82
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Opsi jawaban E
MnO. Total biloks MnO = 0
Bo Mn + 1(-2) =0
Bo Mn = +2
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk dapat menyelesaikan soal ini peserta didik harus menguasai konsep
lambang unsur, pembentukan senyawa, reaksi redoks, bilangan oksidasi, dan
penyetaraan reaksi redoks.
Salah satu cara paling mudah untuk melihat perubahan bilangan oksidasi dari
suatu atom adalah apabila terjadi reaksi kimia yang megubah unsur menjadi
ion atau senyawa, begitu pula sebaliknya. Karena HCl diinginkan menjadi
pereduksi, maka HCl diharuskan mengalami oksidasi. Oksidasi yang terjadi
adalah dari ion Cl- yang memiliki bilangan oksidasi -1 menjadi Cl2 yang
memiliki bilangan oksidasi 0. Syarat ini dipenuhi oleh jawaban 1, 2, dan 3.
Langkah selanjutnya adalah memastikan apakah unsur logam pada ketiga
jawaban tersebut mengalami reduksi.
Pada sisi kiri persamaan, atom mangan (Mn) memiliki bilangan oksidasi +4,
sedangkan pada sisi kanan persamaan adalah +2. Mn mengalami reduksi
akibat HCl.
Pada sisi kiri persamaan, atom timbal (Pb) memiliki bilangan oksidasi +8/3,
sedangkan pada sisi kanan persamaan adalah +2. Pb mengalami reduksi akibat
HCl.
84
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Pada sisi kiri persamaan, atom krom (Cr) memiliki bilangan oksidasi +6,
sedangka pada sisi kanan persamaan adalah +3. Cr mengalami reduksi akibat
HCl.
Pada sisi kiri persamaan, atom timah (Sn) memiliki bilangan oksidasi +2,
sedangkan pada sisi kanan persamaan +4. Sn mengalami oksidasi, tidak sesuai
dengan permintaan soal. Selain itu, bilangan oksidasi Cl pada sisi kiri dan
kanan persamaan adalah sama -1.
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
86
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
88
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
90
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
MATERI: A
Penyetaraan A. 2 dan 2
reaksi redoks B. 2 dan 3
INDIKATOR
SOAL C. 2 dan 4
Menyetarakan D. 2 dan 5
reaksi redoks
E. 3 dan 5
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
92
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
Menentukan
biloks unsur
dalam senyawa
atau ion
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
94
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
96
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
LINGKUP Pengolahan bijih logam seperti besi, cromium,
MATERI: dan tembaga merupakan penerapan dari reaksi
reduksi. Berikut ini yang BUKAN merupakan
Reaksi Reduksi Kunci reaksi redoks adalah...
Oksidasi jawaban
A. 4𝐹𝑒 + 3𝑂2 → 2𝐹𝑒2 𝑂3
MATERI: E
B. 𝐹𝑒2 𝑂3 + 3𝐶𝑂 → 𝐹𝑒 + 3𝐶𝑂2
Bilangan
C. CuO + H2 Cu + H2O
Oksidasi
D. 𝐴𝑔2 𝑂 + 𝐶 → 2𝐴𝑔 + 𝐶𝑂
INDIKATOR
SOAL E. 𝐶𝑟2 𝑂3 + 2 𝐴𝑙𝐴𝑙2 𝑂3 + 2𝐶𝑟
Menguraikan
konsep reaksi
redoks
berdasarkan
pelepasan
oksigen
98
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
100
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
KESIMPULAN
Konsep reaksi reduksi oksidasi perlu dikonstruksi sendiri oleh peserta didik
agar bermakna. Masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari dapat dieksplore
lebih banyak untuk mengonstruksi pengetahuan tentang reaksi reduksi
oksidasi tersebut. Penguasaan tentang konsep reaksi reduksi oksidasi menjadi
prasyarat untuk mempelajari fenomena korosi logam. Korosi logam terjadi
karena sebagian besar logam mudah teroksidasi oleh oksigen di uadar
membentuk oksida logam. Sehigga korosi pada besi merupakan reaksi redoks
alami.dapa
Aktivitas pembelajaran dan LKPD dalam unit ini hanya sebagai contoh atau
alternatif saja, kreatifitas Saudara sangat diharapkan untuk dapat
mengembangkan aktifitas pembelajaran berorientasi ketrampilan berpikir
tingkat tinggi sesuai dengan kondisi peserta didk Saudara.
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Reaksi Reduksi Oksidasi ini,
Saudara dapat mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah uraian dan contoh-contoh dengan cermat dan berulang-ulang
sehingga Saudara benar-benar memahami dan menguasai materi yang ada
dalam unit ini.
2. Lakukanlah aktivitas-aktivitas yang dicontohkan oleh unit ini kepada peseta
didik Saudara dalam kelas (Aktivitas dapat dimodifikasi sesuai kondisi
kelas). Mintalah bantuan rekan guru, instruktur atau pengawas untuk
menjadi observer di kelas Saudara ketika Saudara melakukan aktivitas-
aktivitas yang dicontohkan. Mintalah bantuan dan saran mereka dalam
rangka perbaikan pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Jika Saudara masih mengalami kesulitan setelah mengikuti rambu-rambu
atau penjelasan dalam memahami materi serta melakukan aktivitas-
aktivitas yang terdapat dalam unit ini, mintalah bantuan instruktur,
pengawas atau narasumber yang ada.
102
Unit Pembelajaran
Reaksi Redoks
103
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
KOROSI
Penulis:
Siti Faizah, M.Pd
Penyunting:
Dr. Yamin, S.Pd., M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
110
Unit Pembelajaran
Korosi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Korosi pada Logam Sebagai Pilar Utama Bangunan _____________ 117
Gambar 2. Korosi Pada Besi Yang Digunakan Sebagai Penyangga Beton ___ 118
Gambar 3. Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi __________________ 119
Gambar 4. Struktur Logam pada Jembatan yang Mengalami Korosi ________ 120
Gambar 5. Epoxy Coated Rebar _________________________________________________ 121
Gambar 6. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari
Jus ________________________________________________________________________________ 123
Gambar 7. Massa Besi Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari
Jus ________________________________________________________________________________ 123
Gambar 8. Laju Korosi Stainless Steel Akibat Jus ______________________________ 123
Gambar 9. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari
Jus ________________________________________________________________________________ 124
Gambar 10.Berbagai produk anodizing________________________________________ 170
Gambar 11 Kerusakan akibat peritiwa mikrobial ____________________________ 172
Gambar 12. Perkaratan pada Boiler ___________________________________________ 175
Gambar 13. Bahan adsorban silika _____________________________________________ 176
Gambar 14 Rangkain Elektroplating ___________________________________________ 179
Gambar 15 Proses pelapisan bodi mobil ______________________________________ 182
Gambar 16 Bemper mobil yang mengkilap karena dilapisi krom ___________ 183
Gambar 17 Susunan proses anodizing _________________________________________ 184
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
112
Unit Pembelajaran
Korosi
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik reaksi korosi logam. Melalui pembahasan materi yang
terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Topik reaksi redoks dan korosi logam yang dikembangkan pada bahan bacaan
terdiri atas subtopik konsep korosi, faktor yang mempengaruhi laju korosi,
pencegahan korosi. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan lima buah LKPD,
yaitu 1) konsep dan jenis korosi ; 2) Faktor yang mempengaruhi laju korosi
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
114
Unit Pembelajaran
Korosi
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas X:
Tabel 4. Target Kompetensi Dasar
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Pengayaan
3.8.4 Menjelaskan konsep anodizing 4.8.6 Melaksanakan praktek
untuk pencegahan korosi anodizing secara benar
116
Unit Pembelajaran
Korosi
Akibat peristiwa korosi ini, tampilan dari tiang utama terlihat tidak
indah karena warnanya kusam. Selain itu, sifat mekanis bahan seperti
kekuatan akan berkurang sehingga tidak bisa menyokong fungsi utama dari
pemakaian bahan tersebut. Logam besi sebagai bahan utama tiang penyangga
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
akan mengalami korosi karena adanya beban (tekanan), terpapar udara bebas,
dan adanya uap air yang berupa kelembapan tinggi. Ketiga faktor ini
merupakan beberapa hal yang dapat menyebabkan korosi pada tiang
bangunan.
118
Unit Pembelajaran
Korosi
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran
Korosi
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Stainless steel adalah material yang sering digunakan pada peralatan masak
dan makan. Stainless steel dapat langsung terdampak oleh asam organik,
khususnya saat masa penyimpanan. Oleh sebab itu kemungkinan terluruhnya
besi, krom, dan nikel dari peralatan makan ke makanan/minuman perlu
mendapat perhatian. Melalui penelitian toksikologis, disimpulkan
bahwasannya peningkatan dosis zat logam seperti besi, krom, dan nikel dapat
menyebabkan dampak merugikan seperti dermatitis. Salah satu hasil
penelitian mengenai efek perbedaan pH dan beragam waktu penyimpanan
untuk 4 tipe jus (lemon, jeruk, mangga, dan stroberi) dan diperiksa pada
peluruhan logamnya dari alat masak stainles steel yang baru dibeli (Stainless
steel kelas 201), sampel ini dianalisis menggunakan Atomic Absorption
Spektroskopi (AAS) untuk nikel, krom dan pengurangan berat besi serta
perhitungan polarisasi elektrokimia dan environmetal scanning electron
microscopy (ESEM). Hasil yang diperoleh cukup mengejutkan, asupan crom,
nikel, dan besi dalam jus lemon yang disimpan dalam wadah Stainless steel
ditemukan sebesar masing-masing 3,96; 0,48; dan 36,57 mg/orang secara
berurutan. Asupan logam berat tersebut berada di atas batas normal yang
diperbolehkan oleh WHO. Peralatan masak Stainless steel merupakan sumber
asupan logam berat yang terabaikan selama ini, yang asupannya dipengaruhi
oleh kualitas Stainless steel serta lama penyimpanan. Gambar 6 hingga 8
122
Unit Pembelajaran
Korosi
menunjukkan grafik massa logam yang larut seiring berjalannya waktu untuk
masing-masing jus.
Gambar 12. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari
Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)
Gambar 13. Massa Besi Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 9 menyajikan grafik laju korosi wadah Stainless steel yang disebabkan
oleh masing-masing jus.
Gambar 15. Massa Krom Terlarut Setelah Jangka Waktu Tertentu Akibat Dari Jus
Sumber : (Bassioni, Korin, & El-Din Salama, 2015)
Dalam jumlah kecil, nikel dan krom merupakan unsur penting bagi
tubuh tetapi ketika berada dalam konsentrasi terlalu tinggi akan
membahayakan kesehatan manusia. Paparan nikel dalam jumlah besar akan
menyebabkan reaksi alergi seperti dermatitis, emboli paru, kegagalan
pernapasan dampai dengan gangguan jantung. Ion krom Cr (III) terdapat
secara alami di berbagai sayuran, buah-buahan, daging, ragi dan biji-bijian. Ion
Cr (III) merupakan nutrisi penting, tetapi dalam jumlah banyak akan
menimbulkan bahaya kesehatan seperti dermatitis, bahkan kromium Cr (VI)
dapat menyebabkan sistem imun melemah, perubahan materi genetik samap
dengan kerusakan ginjal dan hati.
124
Unit Pembelajaran
Korosi
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini contoh soal-soal yang diambil dari ujian sekolah topik Reaksi
Redoks pada Kompetensi Dasar 3.7. Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya.
Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika mengembangkan soal
yang setipe pada topik Reaksi Redoks.
No. Soal
1 Tindakan-tindakan berikut yang dapat memperlambat korosi,
KECUALI...
A. meletakkan logam dalam larutan asam
B. mengecat permukaan logam
C. melakukan galvanisasi pada logam
D. memberi minyak pada permukaan logam
E. menghubungkan logam dengan logam lain yang bersifat
reduktor kuat
Identifikasi
Level Kognitif : L2
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Berikut adalah gambar percobaan penentuan faktor korosi pada logam:
Manakah dari salah satu paku dari tabung di atas yang paling cepat
mengalami korosi.....
A. Tabung 1
B. Tabung 2
C. Tabung 3
D. Tabung 4
E. Tabung 5
Identifikasi
Level Kognitif : L3
126
Unit Pembelajaran
Korosi
No. Soal
1 Berikut adalah data potensial reduksi standar (E0) untuk beberapa kation
Sn2+ + 2e- → Sn E0= -0,14 V
Mg2+ + 2e- → Mg E0=-2,37 V
Ni2+ + 2e- → Ni E0= -0,25 V
Fe2+ + 2e- → Fe E0= -0,44 V
Cu2+ + 2e- → Cu E0= +0,34 V
Logam yang dapat melindungi besi terhadap korosi adalah………
a. Sn
b. Mg
c. Ni
d. Fe
e. Cu
Identifikasi
Level Kognitif : L3
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Korosi pada alumunium tidak menyebabkan logam tersebut keropos seperti
korosi pada besi
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi besi dibandingkan alumunium
(E0 O2//H2O = +1,23 V ; E0 Fe2+/Fe = -0,44 V ; E0 Al3+/Al = -1.66 V)
Level Kognitif : L3
128
Unit Pembelajaran
Korosi
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengidentifikasi
dampak korosi pada
logam
Menjelaskan konsep
anodizing untuk
pencegahan korosi
130
Unit Pembelajaran
Korosi
Indikator Pencapaian Materi/sub materi Aktivitas Pembelajaran Bentuk dan jenis Media Alokasi
Kompetensi penilaian waktu
4.8.2Merancang Faktor penyebab Merancang percobaan Non tes: Portofoilio LKPD 3 x 45 menit
percobaan korosi sederhana tentang faktor-
sederhana tentang faktor korosi
faktor-faktor korosi
4.8.3Melakukan Melakukan percobaan Non tes: Unjuk kerja Bahan
percobaan tentang dan alat
faktor-faktor korosi sesuai
dan pencegahannya
4.8.5Menerapkan
pengetahuan
tentang
pencegahan korosi
4.8.6Melaksanakan Anodizing sebagai Melakukan praktek Non tes: Unjuk kerja Bahan
praktek anodizing salah satu cara anodizing dan laat
secara benar pencegahan korosi sesuai
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari tiga aktivitas yaitu: 1) korosi
dan jenisnya 2) faktor yang menyebabkan korosi 3) pencegahan korosi.
Model pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran 1) dalam
contoh ini adalah model discovery learning dengan sintak sebagai berikut.
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)
2. Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement)
3. Pengumpulan data (Data Collection)
4. Pengolahan Data (Data Processing)
5. Pembuktian (Verification)
6. Menarik simpulan (Generalization)
132
Unit Pembelajaran
Korosi
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 1:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi fenomena korosi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari
2. Menyebutkan jenis-jenis korosi
Alternatif langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Tahap Stimulation (pemberi rangsangan)
134
Unit Pembelajaran
Korosi
Konsep reaksi kimia tentang reaktan dan produk serta sifat zat yang
terlibat dalam suatu reaksi kimia dapat dicontohkan dengan peritiwa
pembakaran kertas. Sifat zat sebelum reaksi antara lain adalah berwarna
putih dan liat (tidak rapuh) sedangkan sifat kertas sesudah dibakar
berubah warnanya menjadi hitam dan rapuh
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
136
Unit Pembelajaran
Korosi
Tujuan aktivitas 2
Setelah melakukan aktivitas ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Merancang percobaan untuk menentukan faktor-faktor yang
memmengaruhi korosi logam besi
2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor korosi dan pencegahannya
3. Membuat laporan percobaan faktor yang memengaruhi korosi
4. Mempresentasikan hasil percobaan faktor-faktor korosi dan
pencegahannya
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
138
Unit Pembelajaran
Korosi
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 3:
1. Menguraikan gagasan tentang pencegahan korosi
2. Menentukan langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya korosi
logam
140
Unit Pembelajaran
Korosi
melalui konsep reaksi kimia, dimana sifat awal zat akan berubah sejalan
dengan reaksi kimia yang terjadi.
Tahap Engagement
Tahap Eksplorasi
5. Setiap kelompok diminta menelaah bahan bacaan mengenai faktor yang
menyebabkan korosi dan cara pencegahannya
Kegiatan Penutup
Guru melakukan kegiatan refleksi pembelajaran dengan meminta pendapat
peserta didik mengenai kekurangan penerapan pembelajaran dan
menampung saran dan ide peserta didik untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
142
Unit Pembelajaran
Korosi
Beberapa hasil terbaik berasal dari pewarna sederhana, seperti tinta pulpen
Quink yang diencerkan, tinta merah memberikan efek yang sangat indah.
Beberapa pewarna pakaian serbaguna juga bekerja dengan baik, terutama
Kingfisher Biru dan Emerald Green. Sementara pewarna oranye dan merah
memberikan hasil yang buruk. Diperlukan kreativitas penggunaan pewarna
untuk hasil yang menarik. Warna "emas" yang cantik dapat diperoleh dengan
membuat larutan amonium etanadioat/oksalat dan besi (III) klorida dengan
perbandingan yang sama, namun memiliki sifat berbahaya bagi kesehatan.
Tujuan Aktivitas 4
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Inti
Tahapan Orientasi Masalah
3. Guru menunjukkan kepada peserta didik peralatan dari logam besi yang
sudah berkarat serta mengajukan pertanyaan bagaimanakah cara
menghindari/melindungi logam besi dari perkaratan?
4. Guru menunjukkan pada peserta didik salah satu peralatan hasil anodizing
yang berwarna-warni serta mengajukan pertanyaan bagaimanakah proses
pengolahan sehingga terbentuk produk yang menarik?
5. Peserta didik kemungkinan akan memberikan jawaban bahwa perkaratan
dapat dicegah dengan cara mengecatnya
6. Guru meminta perwakilan peserta didik untuk maju dan mencoba
mengikis /menggores cat sesuai saran peserta didik sebelumnya (ternyata
cat tersebut tidak bisa hilang dengan cara-cara yang sudah dilakukan)
7. Guru menjelaskan cara anodizing dengan menggunakan prinsip reaksi
redoks
Tahap Pengumpulan Data dan Verifikasi
8. Guru meminta peserta didik duduk dalam kelompok beranggotakan 4-5
orang
9. Guru membagi Lembar Kerja Peserta didik dan meminta untuk
mempelajarinya
10. Guru memberikan pengarahan tentang kegiatan praktikum yang akan
dilaksanakan, alat dan bahan yang harus diambil tiap kelompok, prosedur
kerja yang harus dilakukan, pertanyaan dan kolom kesimpulan yang harus
diisi serta kegiatan yang harus dilakuakn oleh peserta didik jika praktikum
telah dilaksanakan
11. Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan
bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum
144
Unit Pembelajaran
Korosi
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Petunjuk Kerja
146
Unit Pembelajaran
Korosi
Dst.
*) pengaruh fisika
**) pengaruh kimia
6. Berdasarkan data pada tabel nomor 5, deskripsikan apa saja yang dapat
menyebabkan korosi pada logam !
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
7. Jelaskan dengan menggunakan kata-katamu sendiri konsep korosi dan
faktor yang menyebabkannya!
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan
Alat Bahan
Tabung reaksi/gelas plastik kecil Air
bertutup Garam
Paku besi Minyak
Kapas
silika
148
Unit Pembelajaran
Korosi
Petunjuk Kerja
1. Coba saudara lihat kembali data di LKPD 1, sebutkan faktor2 apa saja
yang dapat menyebabkan korosi!
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2. Rancanglah sebuah percobaan/kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mempelajari lebih lanjut hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan
korosi. Saudara bisa menggunakan data pada LKPD 1 tabel…. Untuk
menentukan alat,bahan dan prosedur yang harus dilakukan
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Target Pelaksanaan
No Nama anggota Deskripsi tugas
(………………………)
Keterangan *)
Tabung1: paku diletakkan di gelas plastik yang sudah diberi silika dan
kapas kering. Gelas ditutup.
Tabung 2: paku diletakkan diatas kapas basah (jika kering ditetesi air
kembali), wadah terbuka
Tabung 3: paku diletakkan di wadah terbuka
Tabung 4: paku direndam minyak goreng
Gunakan baku yang terbuat dari bahan besi, bukan paku cor
Pengembangan jenis bahan bisa dilakukan dengan membuat tabung
5,6,7,8 dengan penambahan perlakuan menggores paku terlebih
dahulu.
Konsultasikan rancangan kerja yang sudah dibuat.
Rancangan Kegiatan Pengamatan Faktor yang Memengaruhi Korosi
Tujuan Kegiatan:
1………………………………………………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………………………………………………….
150
Unit Pembelajaran
Korosi
Langkah Kerja:
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel Data Pengamatan*)
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1.............................................................................................................................................................
2.............................................................................................................................................................
3.............................................................................................................................................................
4..............................................................................................................................................................
1.............................................................................................................................................................
2.............................................................................................................................................................
3.............................................................................................................................................................
4..............................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
152
Unit Pembelajaran
Korosi
Pencegahan korosi
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Petunjuk Kerja
Bacalah artikel di bawah ini dengan cermat dan teliti. Baca kembali
konsep korosi dan jenis-jenisnya seperti yang terdapat pada LPKD 1
Diskusikan dengan teman anda tahapan-tahapan pembelajaran yang
ada dalam LKPD ini. Peserta didik yang telah menemukan jawaban dari
suatu pertanyaan bertanggung jawab untuk menjelaskan
jawabannyakepada teman yang belum paham dalam kelompoknya
Jangan ragu untuk meminta bantuan guru jika menemui kesulitan
dalam memahami atau mengerjakan LKPD ini
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
“Harga mobil di daerah pesisir bisa lebih murah 5 juta daripada daerah bukan pesisir”
Sudah menjadi rahasia umum kalau mobil-mobil yang berdomisili di pesisir pantai punya
harga lebih murah ketimbang mobil lain pada umumnya. Penyebabnya kendaraan tersebut
dipengaruhi dengan air yang berada di sekitar pantai, sehingga berisiko terkena korosi.
Hal ini dikatakan pemilik ruang pamer mobil bekas Glory Auto di WTC Mangga Dua, Jakarta,
Yugi. Menurut dia, anggapan itu sudah melekat di masyarakat.
"Sebenarnya tergantung ke perawatan orangnya juga. Tapi anggapan itu kan memang sudah
melekat. Dan harga mobil dari Utara (Jakarta Utara) mayoritas lebih murah, begitu juga
dengan Barat (Jakarta Barat) yang dekat dengan utara biasanya agak karatan,” ujar Yugi
kepada VIVA, Rabu 4 Juli 2018.
Untuk mengantisipasinya, biasanya calon konsumen kendaraan selalu melakukan
pengecekan secara detail dan membawa orang bengkel untuk memastikan kondisi mobil
tersebut.
“Perbedaan harga sekira Rp5 jutaan (Utara) dibanding wilayah Jakarta lainnya. Rata-rata
konsumen melakukan pengecekannya teliti kalau pelat nomornya Jakut. Kalau mobil bekas
yang mayoritas kondisi masih mulus dan terawat dari Jakarta Selatan,” katanya.
Yugi mengaku kurang paham kenapa dirinya selalu mendapatkan mobil bekas yang
keadaannya masih bagus dari Jakarta Selatan. Padahal salon mobil, tempat perawatan khusus
atau bengkel-bengkel juga banyak di setiap wilayah Jakarta.
Sunanta pemilik Dave Car di WTC Mangga Dua, Jakarta mengatakan hal yang berbeda. Kata dia,
terjadinya karat pada beberapa komponen mobil bukan karena wilayah tersebut dekat pesisir laut,
namun perawatan dari pemilik mobilnya. Maka tidak semua mobil dari Utara berkarat.
“Jangankan air laut, air hujan saja kalau mobil dibiarkan tidak dicuci akan berkarat. Tapi mobil
Utara memang selau dilakukan pengecekan pada sasis sebelum beli, dan biasanya yang sering itu
bodi berbintik atau bolong-bolong kecil,” tuturnya
Sumber: https://www.viva.co.id/otomotif/mobil
154
Unit Pembelajaran
Korosi
1. Apa alasan utama harga mobil bekas di kawasan pesisir lebih murah
dibandingkan dengan daerah bukan pesisir?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Tahap Engagement
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tahap Eksplorasi
2. Berdasarkan bacaan yang sudah kalian pelajari, hal-hal apa saja yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Tahap Evaluasi
1. Sebutkan faktor korosi yang berhubungan dengan logam dan
permukaannya.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
156
Unit Pembelajaran
Korosi
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Praktek Anodizing
Kelas :............................................................................
Hari/Tanggal :.............................................................................
Nama Kelompok : ..............................................................................
Anggota kelompok:
1..............................................................
2..............................................................
3..............................................................
4..............................................................
Tujuan
Alat: Bahan:
Kaca mata pelindung Kertas tisu
Sarung tangan Dua buah kawat tembaga @ 10 cm
Beaker plastik ukuran 250 mL Lembaran timbal ukuran 2 cm x 5 cm
Batang kaca pengaduk Kaleng aluminium bekas minuman
Kaca arloji Wol baja halus
Power pack berlabel terminal + dan - Air suling
2 buah batang karbon/timbal dengan 250 mL asam sulfat 1,5 M
penjepit buaya
Botol pencuci 3 gelas Beaker asam nitrat 3 M
Gelas Beaker/kimia 500 mL 3 gelas Beaker natrium hidroksida 2 M
Penangas air bersuhu 50C Aneka pewarna larut air @ 500 mL
Palu Kuku
Gunting Gelas Beaker 1000 mL
Balok Obeng
Paku
158
Unit Pembelajaran
Korosi
Petunjuk Kerja
1. Keselamatan kerja
a. Kacamata pelindung harus digunakan.
b. Gunakan sarung tangan saat bekerja dengan bahan-bahan kimia.
c. Selalu berikan label yang jelas pada semua bahan kimia yang
digunakan. (misalnya Asam sulfat 1 M, Korosif; Natrium hidroksida 2
m, Korosif; Asam nitrat 3 M, Korosif; Air suling)
d. Nyalakan fan pada almari asam agar uap bahan kimia berbahaya tidak
terkonsentrasi.
e. Ikuti langkah kerja dengan cermat terutama berkaitan dengan
pengaturan listrik maupun temperatur.
2. Langkah Kerja Bagian Pertama
a. Perhatikan bahwa potongan aluminium yang akan dianodising harus
benar-benar dalam keadaan bersih.
b. Pembersih biasa tidak cukup untuk membersihkannya.
c. Sedikit pembersih kimia diperlukan dalam proses ini.
d. Dengan menggunakan gunting, buat potongan aluminium dengan
ukuran sekitar 5 cm x 2 cm. Hati-hati dengan bagian yang tajam.
e. Buatlah lubang pada salah satu ujung potongan aluminium.
f. Buat pengait dari kawat tembaga dan kaitkan pada lubang potongan
aluminium. (Perhatikan gambar berikut ini)
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
h. Isilah gelas Beaker besar sekitar ¾ penuh dengan air suling (bukan air
keran).
i. Letakkan gelas dan potongan aluminium di almari asam. Lakukan
proses berikut dalam almari asam.
j. Celupkan aluminium pada larutan natrium hidroksida 2M pada suhu
50°C selama 10 detik.
k. Bilas menggunakan air suling.
l. Celupkan aluminium dalam asam nitrat 3M pada suhu kamar selama
sekitar 3 detik.
m. Bilas lagi menggunakan air suling.
n. Masukan ke gelas air suling simpan sementara (siap diproses
berikutnya).
3. Langkah Kerja Bagian Kedua
a. Gunakan sarung tangan sebelum bekerja.
b. Letakkan potongan timbal di atas kertas tisu lalu gosoklah timbal
menggunakan woll baja. (Perhatikan/amankan serpihan tajam dari
woll baja)
c. Buat lubang pada salah satu ujung potongan timbal menggunakan
obeng secara hati-hati.
d. Kaitkan sebatang kawat tembaga pada lubang timbal. Pastikan arus
listrik dapat mengalir dengan memutar kawat secara ketat.
(Perhatikan gambar berikut)
160
Unit Pembelajaran
Korosi
j. Setelah sel anodising siap, tuangkan asam sulfat 1,5 M ke dalam gelas
kimia dengan ketentuan:
k. Cukup untuk menutup sebagian permukaan timbal hingga
menyisakan satu cm bagian atasnya.
l. Cukup untuk menutup sebagian permukaan aluminium hingga
menyisakan satu cm bagian atasnya.
m. Pasang kawat yang menghubungkan penjepit buaya ke terminal
negatif dari power pack.
n. Hubungkan klip buaya yang terhubung ke terminal negatif pada
kawat tembaga pengait potongan timbal.
o. Pasang kawat yang menghubungkan penjepit buaya lainnya ke
terminal positif dari power pack.
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
162
Unit Pembelajaran
Korosi
C. Bahan Bacaan
1. Korosi dan Jenisnya
Logam dan paduan logam banyak digunakan dalam konstruksi dan bahan dari
berbagai industri di bidang teknik. Alat dan mesin serta instalasi dalam
industri hampir 90% berasal dari logam dan paduannya. Jika struktur logam
dan paduannya tidak dipelihara dengan baik maka dapat mengalami
kerusakan secara perlahan akibat terpapar gas-gas atmosferik, kelembaban,
dan bahan kimia lainnya.
1.1. Pengertian Korosi
Korosi diartikan sebagai penurunan kualitas logam atau paduannya
yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan dengan unsur-unsur lain yang
terdapat di alam. Korosi menyebabkan sifat-sifat yang berguna dari
suatu logam seperti kelenturan, daktilitas dan konduktivitas listrik bisa
hilang. Korosi terjadi karena adanya reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat dilingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki.
Contoh korosi yang paling sering ditemukan adalah besi berkarat bila
terkena kondisi atmosfer. Selama proses korosi ini, lapisan berwarna
kemerahan dari serbuk oksida (Fe3O4) dibentuk dan besi menjadi lemah.
Contoh lain adalah pembentukan film/lapisan tipis berwarna dari
senyawa dasar karbonat [CuCO3 + Cu(OH)2] pada permukaan tembaga
saat terkena udara lembab yang mengandung CO2.
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Korosi pada besi merupakan reaksi redokas alami. reaksi kimia yang
terjadi pada waktu korosi berlangsung pada beberapa tahap
Tahap 1:
Oksidasi besi menjadi ion Fe 2+ (aq) dilubang tempat korosi bisa berupa
retakan, permukaan yang kasar atau campuran logam yang kurang
homogen
𝐹𝑒(𝑠) → 𝐹𝑒 2+ (𝑎𝑞) + 2 𝑒
Tahap 2:
Tahap 3:
164
Unit Pembelajaran
Korosi
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
166
Unit Pembelajaran
Korosi
b. Kemurnian logam
Secara umum logam murni tidak akan terkorosi karena tidak
terdapat titik yang akan bertindak sebagai katoda sebagai
penginduksi terjadinya korosi.
c. Permukaan logam
Permukaan kasar akan dengan mudah mengalami korosi karena
mengumpulkan lebih banyak kotoran dan memberikan lebih
banyak titik katoda sebagai tempat korosi. Permukaan yang
dipoles tidak mudah mengalami korosi.
d. Retakan/stres
Stres di permukaan logam yang dihasilkan oleh kerja mekanik
seperti pendinginan, penekanan, pembengkokan, dan penarikan,
perlakuan panas yang tidak tepat dan lain sebagainya dapat
memicu korosi. Bagian yang mengalami lebih banyak stres akan
bertindak sebagai anoda dan bagian lain bertindak sebagai katoda.
Hal ini menyebabkan pembentukan korosi stres. Korosi stres dapat
terjadi pada tiruan paduan tertentu seperti kuningan dengan kadar
seng tinggi dan kuningan nikel.
e. Wujud fisik dari logam
Laju korosi dipengaruhi oleh ukuran butir, orientasi kristal, stres
dan lain sebagainya. Semakin kecil ukuran butir logam semakin
besar tingkat korosinya.
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
168
Unit Pembelajaran
Korosi
utama penyebab korosi, tetapi efek ini menurun dengan cepat pada
daerah yang jauh dari pantai. Di daratan, ‘garam jalan’ yang diaplikasikan
pada permukaan jalan untuk mencegah pembekuan di musim dingin
merupakan sumber utama kontaminasi klorida.
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
170
Unit Pembelajaran
Korosi
3. Faktor lain-lain
Hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya korosi adalah terjadinya korosi
mikrobial . Korosi mikrobial sebenarnya bukanlah salah satu jenis korosi
(sebab korosi adalah peristiwa elektrokimia; bukan fenomena mikrobiologi)
melainkan sebuah proses yang dapat memengaruhi dan mempercepat
terjadinya korosi.
Salah satu indikator utama yang mencirikan terjadinya korosi mikrobial
adalah laju serangan korosi yang lebih tinggi dari yang semula diduga melalui
perhitungan teknis saat memilih logam tersebut dalam proses konstruksi.
Berdasarkan mekanisme penyebab korosi, mikroorganisme yang menjadi
penyebab terjadinya mikrobial antara lain:
a. Bakteri Pereduksi Sulfat (Sulphate Reducing Bacteria / SRB)
Contohnya Desulfovibrio sp. Bakteri ini mampu mereduksi anion
sulfat menjadi asam sulfida menurut reaksi
2H3O+(aq) + 3SO42-(aq) → 3H2S(g) + 7O2(g) pada kondisi anaerob.
Khas karena menghasilkan endapan logam sulfida yang berwarna
hitam dan aroma uap hidrogen sulfida.
b. Bakteri Pengoksidasi Sulfur dan Sulfida (Sulphur and Sulphide
Oxidizing Bacteria / SOB)
Contohnya Acidithiobacillus thiooxidans. Bakteri ini mampu
mengoksidasi sulfur dan anion sulfida pada kondisi aerob menjadi
anion sulfat yang sangat korosif karena dapat menurunkan pH sampai
mendekati 1. Pada pH serendah ini , bermacam-maca logam dapat larut
sehingga merubah struktur dan sifat logam tersebut menjadi lebih
rendah. Reaksi yang berlangsung sebagai berikut :
2H3O+(aq) + S2-(aq) → SO2(g) + 3H2(g)
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
2SO3(g) + 4H2O(l) → 2H3O+(aq) + 2HSO3-(aq) + O2(g)
2HSO3-(aq) + O2(g) → 2SO42-(aq) + H2(g)
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
172
Unit Pembelajaran
Korosi
3. Pencegahan Korosi
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Ni-Co-Sn-Pb-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
174
Unit Pembelajaran
Korosi
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2) Dehumidifikasi
Dalam metode ini, uap air dari udara dihilangkan dengan menurunkan
kelembaban relatif udara disekitarnya. Udara dapat didehumidifikasi
atau dihilangkan kelembaban atau kandungan airnya dengan cara
adsopsi uap air. Dalam sistem adsorpsi kelembaban berkurang dengan
bahan adsorben seperti gel silika atau alumina aktif.
Bahan adsorben dapat diaktifkan kembali oleh panas, jadi jika sudah
berubah warna dapat dipanaskan lagi untuk pemakaian kembali.
3) Inhibitor
Inhibitor kimia adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau
176
Unit Pembelajaran
Korosi
b. Paduan
Secara prinsip dapat dinyatakan bahwa dengan pembuatan paduan logam
akan diperoleh lapisan tipis pelindung karat yang umumnya berupa
oksida dari logam. Baik ketahanan terhadap korosi maupun kekuatan
banyak logam dapat ditingkatkan dengan paduan, misalnya baja tahan
karat yang mengandung kromium menghasilkan lapisan tipis oksida
koheren yang melindungi baja dari serangan lebih lanjut. Paduan non-
korosif lainnya adalah perak Jerman, perunggu-aluminium, perunggu-
nikel, Duralumin dan lain sebagainya.
Komposisi beberapa logam dalam paduan:
1) Perak Jerman
Perak Jerman bukanlah paduan logam perak, karena perak jerman
sama sekali tidak mengandung logam perak. Perak jerman merupakan
paduan tembaga dengan nikel dan seringkali seng. Formulasi yang
biasa adalah 60% tembaga, 20% nikel dan 20% seng.
2) Perunggu Aluminium
Perunggu aluminium dengan komposisi yang berbeda memiliki
berbagai penggunaan di industri, dengan sebagian besar berkisar
antara 5% sampai 11% berat aluminium, massa yang tersisa adalah
tembaga; agen paduan lainnya seperti besi, nikel, mangan, dan silikon
juga kadang-kadang ditambahkan pada perunggu aluminium.
3) Duralumin
Duralumin adalah paduan yang terdiri dari 90% aluminium, tembaga
4%, 1% magnesium dan 0,5% sampai 1% mangan. Material paduan
logam ini banyak digunakan pada struktur pesawat terbang, Hampir
80% material pesawat terbuat dari paduan logam alumunium karena
mempunyai efisiensi kekuatan statis (perbandingan kekuatan
terhadap berat) yang tinggi sehingga penggunaan bahan yang kuat dan
ringan akan menghemat penggunaan bahan bakar.
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
c. Pelapisan permukaan
Secara umum tujuan pelapisan permukaan logam adalah untuk
melindungi permukaan logam dari korosi, kontak antara logam dengan
lingkungan yang korosif akan dihilangkan/dihalangi. Penghalangan ini
dilakukan dengan melapisi permukaan logam terus menerus
menggunakan bahan non-berpori saat masuk ke atmosfer korosif. Lapisan
seperti ini disebut sebagai lapisan permukaan atau lapisan pelindung.
Selain mendapatkan aksi perlindungan terhadap korosi, lapisan pelindung
juga memberikan efek dekoratif dan mengurangi keausan.
Tujuan pelapisan permukaan adalah untuk:
1) mencegah korosi,
2) meningkatkan ketahanan terhadap keausan dan goresan,
3) meningkatkan kekerasan,
4) melindungi dari efek elektrik,
5) melindungi dari efek termal, dan
6) memberikan warna dekoratif.
Secara umum pelapisan permukaan dapat dibedakan menjadi pelapisan
anorganik dan organik. Pelapisan anorganik meliputi kaca, semen,
keramik dan konversi pelapis kimia seperti anodising, oksida, kromat,
posfat. Pelapisan organik meliputi cat, oli, lak, pernis (resin, pigmen
ditambah pelarut dalam cairan pelapis). Seringkali sifat perlindungan
yang diberikan merupakan kombinasi dari faktor-faktor di atas.
Pelapisan dengan oli atau minyak banyak diterapkan pada perkakas dan
bagian-bagian mesin. Adanya oli akan mecegah kontak dengan air
178
Unit Pembelajaran
Korosi
d. Pelapisan Logam
Pelapisan logam terdiri dari logam yang dikenal sebagai pelapis logam.
Lapisan ini memisahkan logam dasar (logam yang dilapisi) dari
lingkungan korosif dan juga berfungsi sebagai penghalang yang efektif
untuk perlindungan logam dasar. Logam yang dilapisi dikenal sebagai
logam dasar. Logam yang digunakan sebagai pelapis disebut sebagai
logam mantel. Berbagai metode yang berbeda dapat digunakan untuk
pelapisan logam. Pada unit pembelajaran ini akan dibahas pelapisan
dengan metode elektroplating.
Proses elektroplating merupakan proses pelapisan logam dengan bantuan
arus listrik yang berlangsung secara reaksi reduksi oksidasi dari logam
pelapis (sebagai anoda korban teroksidasi) ke benda kerja (sebagai
katoda yang dilapisi). Pada katoda terjadi proses penangkapan elektron
sedangkan pada anoda terjadi reaksi pelepasan elektron, sehingga proses
pengendapan berlangsung di katoda yang berdampak terhadap
penambahan ketebalan dan berat benda.
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
180
Unit Pembelajaran
Korosi
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
182
Unit Pembelajaran
Korosi
4) Anodizing
Aluminium anodizing adalah proses pelapisan secara elektrokimia yang
mengkonversi aluminium menjadi aluminium oksida (Al2O3) pada
permukaan material yang akan dilapisi
Reaksi proses anodizing secara keseluruhan terjadi sebagai berikut.
𝟐 𝑨𝒍 + 𝟑 𝑯𝟐 𝑶 → 𝑨𝒍𝟐 𝑶𝟑 + 𝟔 𝑯+ + 𝟔 𝒆−
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
elektrolit yang digunakan bersifat asam dan arus yang digunakan searah
(DC) direct current.
Rangkaian pada proses anodic oxidation
184
Unit Pembelajaran
Korosi
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Manakah dari salah satu paku dari tabung di atas yang paling cepat mengalami
korosi.....
A. Tabung 1
B. Tabung 2
C. Tabung 3
D. Tabung 4
E. Tabung 5
186
Unit Pembelajaran
Korosi
187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
188
Unit Pembelajaran
Korosi
189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
190
Unit Pembelajaran
Korosi
191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
192
Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :
Kelas :X Bentuk Soal : Uraian
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Pemahaman Aplikasi Penalaran
√
193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
194
Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :
Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Buku Sumber Pengetahuan/
Aplikasi Penalaran
: Pemahaman
195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
196
Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :
Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman
197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
198
Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :
Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman
199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
200
Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :
Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman
201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
202
Jenis Sekolah : SMK Kurikulum :
Kelas :X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : Kimia Nama Penyusun :
KOMPETENSI
DASAR:
Pengetahuan/
Buku Sumber : Aplikasi Penalaran
Pemahaman
203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
204
KESIMPULAN
205
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Reaksi Reduksi Oksidasi ini,
Saudara dapat mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah uraian dan contoh-contoh dengan cermat dan berulang-ulang
sehingga Saudara benar-benar memahami dan menguasai materi yang ada
dalam unit ini.
2. Lakukanlah aktivitas-aktivitas yang dicontohkan oleh unit ini kepada peseta
didik Saudara dalam kelas (Aktivitas dapat dimodifikasi sesuai kondisi
kelas). Mintalah bantuan rekan guru, instruktur atau pengawas untuk
menjadi observer di kelas Saudara ketika Saudara melakukan aktivitas-
aktivitas yang dicontohkan. Mintalah bantuan dan saran mereka dalam
rangka perbaikan pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Jika Saudara masih mengalami kesulitan setelah mengikuti rambu-rambu
atau penjelasan dalam memahami materi serta melakukan aktivitas-
aktivitas yang terdapat dalam unit ini, mintalah bantuan instruktur,
pengawas atau narasumber yang ada.
206
207
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
208
PENUTUP
209
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
210
DAFTAR PUSTAKA
211
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
https://www.fireengineering.com/articles/2018/05/construction-concerns-
corrosion.html. on line diakses 21 Juli 2019.
https://bridgemastersinc.com/how-to-combat-corrosion-one-of-the-top-
threats-to-bridges/. on line diakses 21 Juli 2019.
https://www.semanticscholar.org/paper/Stainless-Steel-as-a-Source-of-
Potential-Hazard-due-Bassioni-
korin/968470401507ba4befefe94f29b3ebaa3f892263. Online diakses
21 Juli 2019
https://www.lenntech.com/processes/disinfection/chemical/disinfectants-
sodium-hypochlorite.htm. On line diakses 21 Juli 2019
https://www.asc.co.id/index.php/en/?idm=3&id=11&ids=0&idcat=0&lang=
1&chl=1. On line diakses 21 Juli 2019
212
https://tsffarmasiunsoed2012. Online diakses 21 Juli 2019
213
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LAMPIRAN
214
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
216