Anda di halaman 1dari 202

Paket Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN MATEMATIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Kalkulus
Penulis:
Sigit Tri Guntoro

Penyunting:
Sapon Suryo Purnomo
Wiworo
Sumadi

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya menyambut baik terbitnya Paket Unit Pembelajaran dalam rangka


pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berfokus pada upaya mencerdaskan peserta didik melalui
pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Program
berbasis zonasi ini dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia dan
kualitas pendidikan yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan
dapat berjalan secara masif, merata, dan tepat sasaran.

Paket unit pembelajaran ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan


Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS).
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas
mental yang paling dasar.

Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas
yang diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud
meliputi kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).

iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Semoga Paket Unit Pembelajaran ini dapat digunakan dengan baik


sebagaimana mestinya sehingga dapat menginspirasi guru dalam
mengembangkan materi dan melaksanakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada
meningkatnya kualitas lulusan peserta didik.

Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2019


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.


NIP. 196208161991031001

iv
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian
Nasional (UN).

Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan


Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas lulusan peserta
didik dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
Program ini dikembangkan dengan menekankan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan pemerataan mutu pendidikan,


maka pelaksanaan Program PKP dilakukan dengan mempertimbangkan
aspek kewilayahan (Zonasi). Melalui zonasi ini, pengelolaan komunitas guru
seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA/SMK dan SLB, dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) dilaksanakan dengan
memperhatikan keragaman mutu pendidikan.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh tim penyusun yang berasal dari Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bidang Kelautan dan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(LPPPTK KPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan
Perguruan Tinggi serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam
mewujudkan penyelesaian Paket Unit Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt.
senantiasa meridai upaya yang kita lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Direktur Pembinaan Guru


Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus,

Ir. Sri Renani Pantjastuti, M.P.A.


NIP. 196007091985032001

vi
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN __________________________________ III


KATA PENGANTAR __________________________________ V
DAFTAR ISI _____________________________________ VII
PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN ________________ 1
UNIT PEMBELAJARAN 1 LIMIT _________________________ 3
UNIT PEMBELAJARAN 2 TURUNAN _____________________ 75
UNIT PEMBELAJARAN 3 INTEGRAL ___________________ 121
PENUTUP _______________________________________ 175
DAFTAR PUSTAKA ________________________________ 177
LAMPIRAN ______________________________________ 178
I. Daftar Rumus dan Sifat Turunan _______________________________________ 178
II. Daftar Rumus dan Hasil Integral _______________________________________ 179

vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

viii
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN

Paket unit ini disusun sebagai salah satu sumber bahan ajar bagi guru untuk
memahami materi kalkulus di kelas XI dan XII. Inti pokok dari paket unit ini
adalah pengertian limit, turunan dan integral serta strategi penyelesaian
masalah yang terkait. Penuangannya disajikan dalam unit-unit yang terdiri
dari 3 unit yaitu:

1. Unit 1 : Limit
2. Unit 2 : Turunan
3. Unit 3 : Integral

Melalui pembahasan materi dan kegiatan yang terdapat pada paket unit ini,
guru akan memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi
tersebut ke peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah
disusun terutama dalam memfasilitasi kemampuan pengembangan
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

Untuk memudahkan guru mempelajari materi dan cara mengajarkannya,


pada setiap unit pada paket ini dilengkapi kompetensi dasar yang memuat
target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, aplikasi materi di
dunia nyata, beberapa soal-soal UN, bahan pembelajaran dan pengembangan
penilaian. Pada bagian pengembangan penilaian memuat pembahasan soal
UN dan pengembangan soal HOTS dengan harapan guru dapat
mengembangkan soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi yang dipelajari.

1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Selain itu, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dapat digunakan guru
untuk memfasilitasi pembelajaran dengan beberapa penyesuaian. Semantara
bahan bacaan merupakan referensi yang dapat dipelajari oleh guru maupun
peserta didik, dan sebagai rujukan dalam mengembangkan kisi-kisi dan soal
HOTS, sedangkan umpan balik digunakan untuk menandai sendiri gambaran
penguasaan unit

2
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN MATEMATIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Limit Fungsi
Penulis:
Sigit Tri Guntoro

Penyunting:
Sapon Suryopurnomo

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ___________________________________ 5


DAFTAR GAMBAR_______________________________ 6
DAFTAR TABEL ________________________________ 7
PENDAHULUAN ________________________________ 9
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK _________ 11
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ______________________________ 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 12
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 15
Suhu Mutlak____________________________________________________________________ 15
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 17
A. Limit Fungsi Aljabar _______________________________________________________ 17
B. Limit Fungsi Trigonometri ________________________________________________ 19
C. Limit Fungsi Tak Hingga___________________________________________________ 21
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 23
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 23
Aktivitas 1 Pemahaman Konsep Limit ___________________________________________ 23
Aktivitas 2 Strategi Menyelesaikan Masalah Limit Fungsi _____________________ 26
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 27
Lembar Kerja Peserta Didik 1 ____________________________________________________ 27
Lembar Kerja Peserta Didik 2 ____________________________________________________ 30
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 32
1. Pengertian limit fungsi ______________________________________________________ 32
2. Sifat-sifat dan teorema limit ________________________________________________ 38
3. Limit tak hingga (infinite limits) ___________________________________________ 42
4. Limit di tak hingga (limits at infinity)______________________________________ 46
5. Pembuktian Limit ___________________________________________________________ 51

5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

6. Strategi menyelesaikan limit ________________________________________________51


PENGEMBANGAN PENILAIAN _____________________ 61
A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 61
B. Pengembangkan Soal HOTS _______________________________________________ 66
Kisi-kisi Soal________________________________________________________________________67
KESIMPULAN _________________________________ 70
UMPAN BALIK ________________________________ 71

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Ilustrasi pengertian limit ________________________________________ 33


Gambar 2. Pengamatan nilai fungsi __________________________________________ 34
Gambar 3 Fungsi tidak kontinu _______________________________________________ 36
Gambar 4 𝒇𝒙 = 𝐬𝐢𝐧 𝒙 ____________________________________________________________ 37
Gambar 5 Fungsi diskontinu di 𝒙 = 𝟏𝟐𝝅 ____________________________________ 37
Gambar 6. Ketidakadaan limit fungsi di x=0 ________________________________ 38
Gambar 7 Grafik ketidakadaan limit _________________________________________ 42
Gambar 8 Contoh Limit Tak hingga __________________________________________ 42
Gambar 9 Ilustrasi Limit tak hingga__________________________________________ 44
Gambar 10 Contoh Limit di tak hingga ______________________________________ 47
Gambar 11 Ilustrasi Limit di tak hingga _____________________________________ 48
Gambar 12 Contoh Limit di tak hingga ______________________________________ 49

6
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Kompetensi dan Target Kompetensi __________________________________ 11


Tabel 2 Penyelidikan nilai fungsi disekitar 𝑥 = 2 _____________________________ 34
Tabel 3 Penyelidikan nilai fungsi di sekitar 𝑥 = 1 _____________________________ 36
Tabel 4 Ketidakadaan limit ______________________________________________________ 43
Tabel 5 Limit tak hingga dan ketidakadaan limit ______________________________ 45
Tabel 6 Nilai fungsi disekitar 𝑥 = 0 _____________________________________________ 47
Tabel 7 Nilai fungsi untuk 𝑥 → ∞ _______________________________________________ 49

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

8
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan pembelajaran
bagi guru untuk memahami materi limit fungsi di kelas XI dan XII. Inti pokok
dari unit ini adalah pengertian limit fungsi dan strategi penyelesaiannya yang
meliputi limit fungsi aljabar, fungsi trigonometri dan limit terkait
ketakhinggaan. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru
akan memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut
ke peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun
terutama dalam memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik.

Untuk memudahkan guru mempelajari materi dan cara mengajarkannya,


pada unit ini dimuat kompetensi dasar yang memuat target kompetensi dan
indikator pencapaian kompetensi, aplikasi materi di dunia nyata, soal-soal
UN, bahan pembelajaran dan pengembangan penilaian. Pada bagian
pengembangan penilaian terdiri dari pembahasan soal UN dan
pengembangan soal HOTS. Pada pengembangan soal HOTS guru diharapkan
guru dapat mengembangkan soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi yang
dipelajari.

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dapat digunakan guru untuk


memfasilitasi pembelajaran. Semantara bahan bacaan merupakan referensi
yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan sebagai rujukan
dalam mengembangkan kisi-kisi dan soal HOTS. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik belajar terkait limit fungsi serta mendorong
peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai
tambahan, guru boleh menambahkan bahan-bahan atau kegiatan yang
relevan.

10
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas XI


dan Kelas XII SMA;

Tabel 1 Kompetensi dan Target Kompetensi


NO KOMPETENSI DASAR TARGET KD KELAS

KD PENGETAHUAN

3.7 Menjelaskan limit fungsi 1. Menjelaskan pengertian limit XI


aljabar (fungsi polinom dan dengan bahasa sederhana pada
fungsi rasional) secara fungsi aljabar
intuitif dan sifat-sifatnya, 2. Menjelaskan pengertian limit
serta menentukan definisi formal ε-δ (baca: epsilon
eksistensinya. delta) pada fungsi aljabar
3. Menjelaskan sifat limit fungsi
4. Membuktikan limit fungsi

KD KETERAMPILAN

4.7 Menyelesaikan masalah 1. Menyelesaikan masalah berkaitan XI


yang berkaitan dengan dengan limit fungsi aljabar
limit fungsi aljabar

PENGETAHUAN

3.1 Menjelaskan dan 1. Menjelaskan limit fungsi XII


menentukan limit fungsi trigonometri
trigonometri 2. Menggunakan sifat limit fungsi (Peminatan)
untuk menentukan nilai limit
fungsi trigonometri

KETERAMPILAN

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

NO KOMPETENSI DASAR TARGET KD KELAS

4.1 Menyelesaikan masalah 1. Menyelesaikan masalah berkaitan XII


berkaitan dengan limit dengan limit fungsi trigonometri
fungsi trigonometri (Peminatan)

PENGETAHUAN

3.2 Menjelaskan dan 1. Menjelaskan limit fungsi di XII


menentukan limit di ketakhinggaan untuk fungsi
ketakhinggaan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri (Peminatan)
aljabar dan fungsi
2. Menetukan limit fungsi di
trigonometri
ketakhinggaan pada fungsi aljabar
dan fungsi trigonometri

KETERAMPILAN

4.2 Menyelesaikan masalah 1. Menyelesaikan masalah berkaitan XII


berkaitan dengan eksistensi dengan keberadaan limit di tak
limit di ketakhinggaan hingga fungsi aljabar dan fungsi (Peminatan)
fungsi aljabar dan fungsi
trigonometri
trigonometri

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada unit ini dirinci sebagai berikut;
IPK PENGETAHUAN IPK KETERAMPILAN
KELAS XI
3.7. Menjelaskan limit fungsi aljabar 4.7 Menyelesaikan masalah yang
(fungsi polinom dan fungsi rasional) berkaitan dengan limit fungsi aljabar
secara intuitif dan sifat-sifatnya,
serta menentukan eksistensinya.
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.7.1 Menjelaskan pengertian -
mendekati dalam matematika

12
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

IPK PENGETAHUAN IPK KETERAMPILAN


IPK Kunci IPK Kunci:
3.7.2 Menjelaskan limit fungsi dengan 4.7.1 Menyelesaikan masalah limit fungsi
bahasa sederhana aljabar
3.7.3 Menjelaskan limit fungsi dengan
bahasa formal
3.7.4 Menjelaskan sifat limit fungsi
3.7.5 Membuktikan kebenaran suatu
limit fungsi

IPK Pengayaan:
3.7.6 Menganalisis sifat-sifat limit yang
digunakan dalam suatu pengerjaan
4.7.2 Membuktikan sifat limit fungsi
KELAS XII (Peminatan)
3.1 Menjelaskan dan menentukan limit 4.1 Menyelesaikan masalah berkaitan
fungsi trigonometri dengan limit fungsi trigonometri
IPK Pendukung IPK Pendukung
3.1.1 Menjelaskan fungsi trigonometri
IPK Kunci : IPK Kunci :
3.1.2 Menjelaskan pengertian limit 4.1.4 Menyelesaikan masalah limit fungsi
fungsi trigonometri trigonometri
3.1.3 Menentukan nilai limit fungsi
trigonoimetri menggunakan sifat-
sifat limit
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:
3.1.4 Menyusun identitas trigonometri 4.1.2 Menyelesaikan masalah limit fungsi
untuk menentukan nilai limit trigonometri
fungsi trigonometri

3.2 Menjelaskan dan menentukan limit 4.2 Menyelesaikan masalah berkaitan


di ketakhinggaan fungsi aljabar dan dengan eksistensi limit di

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

IPK PENGETAHUAN IPK KETERAMPILAN


fungsi trigonometri ketakhinggaan fungsi aljabar dan
fungsi trigonometri
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.2.1 Menjelaskan limit fungsi yang 4.2.1 Menyelesaikan limit fungsi yang
bukan tak hingga bukan tak hingga
IPK Kunci: IPK Kunci:
3.2.1 Menjelaskan limit fungsi di 4.2.2 Menyelesaikan masalah limit di
ketakhinggaan untuk fungsi aljabar ketakhinggaan fungsi aljabar
3.2.2 Menjelaskan limit fungsi di
4.2.3 Menyelesaikan masalah limit di
ketakhinggaan untuk fungsi
ketakhinggaan fungsi trigonometri
trigonometri
3.2.3 Menentukan limit fungsi di
ketakhinggaan untuk fungsi aljabar
3.2.4 Menentukan limit fungsi di
ketakhinggaan untuk fungsi fungsi
trigonometri
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:
Menganalisis perbedaan limit tak hingga Membuat contoh limit tak hingga dan
dan limit di tak hingga limit di tak hingga

14
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

APLIKASI DI DUNIA NYATA

Suhu Mutlak

Mengapa suhu tertinggi tidak


ada batas tetapi suhu
terendah ada batasnya? Kita
sudah sangat kenal dengan
istilah suhu mutlak dengan
satuan 𝐾 (Kelvin), dimana
0𝐾 = −273,15℃. Artinya di
Menurut NASA, tempat terdingin di alam semesta yang
alam ini suhu paling rendah sudah tereksplorasi adalah Nebula Boomerang yang
bersuhu -272℃, hanya 1° diatas nol Kelvin
yang dapat dicapai adalah
0𝐾 = −273,15℃.
Inilah salah satu penerapan terkait limit fungsi. Mengapa demikian? Berikut
penjelasannya.
Jacques Charles (1746–1823) seorang fisikawan Perancis pada
percobaannya berhasil menemukan hubungan bahwa pada tekanan tetap
volume gas akan berbanding lurus dengan temperaturnya. Percobaan yang ia
lakukan adalah satu mol gas hidrogen di tempatkan pada suatu alat yang
dapat menjaga tekanannya selalu tetap yaitu satu atmosfer. Tabel berikut
menunjukkan hubungan volum 𝑉 (dalam liter) dan temperatur 𝑇 (dalam
Celcius) hasil percobaan Charles.

Dari sini dapat ditentukan hubungan linear 𝑉 dan 𝑇 sebagai


𝑉−22,4334
𝑉 = 0,08213𝑇 + 22,4334 atau 𝑇 = 0,08213

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Oleh karena volum gas dapat mendekati 0 (tetapi tidak pernah sama dengan
0) dan mengingat hubungan 𝑉 dan 𝑇 maka untuk menghasilkan temperatur
minimal volum juga harus minimal. Berarti volum akan mendekati 0 (𝑉 → 0).
Oleh karena itu melalui hubungan di atas diperoleh
𝑉 − 22,4334
lim 𝑇 = lim+
𝑉→0 𝑉→0 0,08213
−22,4334
=
0,08213
≈ −273,15
Dari hasil penemuan ini disimpulkan bahwa temperatur terdingin di alam ini
adalah −273,15℃ . Inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai temperatur 0
pada satuan suhu mutlak Kelvin.

16
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

SOAL-SOAL UN/USBN

A. Limit Fungsi Aljabar

1. Soal UN tahun 2016

No. Soal

19 5𝑥 2 +9𝑥−2
Nilai lim 𝑥+2
= ⋯.
𝑥→−2

A. −11
B. −1
C. 0
D. 9
E. 11

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.7.1 Menyelesaikan masalah limit fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi Aljabar
Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu
Materi yang : Strategi menyelesaikan limit fungsi
dibutuhkan

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Soal UN tahun 2017

No. Soal

19 𝑥 2 −16
Nilai lim 1− adalah ....
𝑥→4 √𝑥−3

A. −16
B. −4
C. 4
D. 16
E. 32

Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.7.1 Menyelesaikan masalah limit fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi Aljabar
Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu
Materi yang : Strategi menyelesaikan limit fungsi
dibutuhkan

3. Soal UN tahun 2018

No. Soal

16 𝑥 2 −𝑥−6
Nilai lim adalah ....
𝑥→3 𝑥 2 −𝑥−20

A. −2
B. −1
C. 0
D. 1
E. ∞

18
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.7.1 Menyelesaikan masalah limit fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi Aljabar
Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu
Materi yang : Strategi menyelesaikan limit fungsi
dibutuhkan

B. Limit Fungsi Trigonometri

1. Contoh Soal UN Tahun 2015

No. Soal

30 𝑥 tan 2𝑥
Nilai lim = ⋯.
𝑥→0 1−cos2 2𝑥

A. 0
1
B. 4
1
C. 2
D. 1
E. 1

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
3.1.3 Menentukan nilai limit fungsi trigonoimetri menggunakan
Indikator :
yang sifat-sifat limit
bersesuaian

Diketahui : Suatu fungsi trigonometri trigonometri

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu

Materi yang : Cara menyelesaikan limit


dibutuhkan

2. Contoh Soal UN Tahun 2016

No. Soal

27 1−cos 4𝑥
Nilai lim 2𝑥 sin 4𝑥 = ⋯.
𝑥→0

A. 1
1
B. 2
C. 0
1
D. −2
E. −1

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
3.1.3 Menentukan nilai limit fungsi trigonoimetri menggunakan
Indikator :
yang sifat-sifat limit
bersesuaian

Diketahui : Suatu fungsi trigonometri trigonometri

Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu

Materi yang : Cara menyelesaikan limit


dibutuhkan

20
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

C. Limit Fungsi Tak Hingga

1. Contoh Soal UN Tahun 2016

No. Soal

26 Nilai dari lim √4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5) = ⋯.


𝑥→∞

A. −6
B. −4
C. −1
D. 4
E. 6

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
4.2.2 Menyelesaikan masalah limit di ketakhinggaan fungsi
Indikator :
yang aljabar
bersesuaian

Diketahui : 1. Suatu fungsi aljabar

Ditanyakan : Nilai limit fungsi untuk variabel menuju tak hingga

Materi yang : Strategi menyelesaikan limit


dibutuhkan

2. Contoh Soal UN Tahun 2017

No. Soal

20 Nilai dari lim (2𝑥 − √4𝑥 2 + 𝑥 + 3) adalah ....


𝑥→∞

1
A. − 2
1
B. − 4
C. 0
1
D. 4
1
E. 2

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
4.2.2 Menyelesaikan masalah limit di ketakhinggaan fungsi
Indikator :
yang aljabar
bersesuaian

Diketahui : 2. Suatu fungsi aljabar

Ditanyakan : Nilai limit fungsi untuk variabel menuju tak hingga

Materi yang : Strategi menyelesaikan limit


dibutuhkan

3. Contoh Soal UN Tahun 2018

No. Soal

15 Nilai dari lim √16𝑥 2 + 10𝑥 − 3 − 4𝑥 + 1 = ⋯.


𝑥→∞

9
A. − 4
1
B. −
4
1
C.
4
5
D. 4
9
E.
4

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
4.2.2 Menyelesaikan masalah limit di ketakhinggaan fungsi
Indikator :
yang aljabar
bersesuaian

Diketahui : 3. Suatu fungsi aljabar

Ditanyakan : Nilai limit fungsi untuk variabel menuju tak hingga

Materi yang : Strategi menyelesaikan limit


dibutuhkan

22
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas 1 Pemahaman Konsep Limit

Pada aktivitas ini Anda akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan
pada pemaman konsep limit fungsi.
Tujuan : Memahami konsep limit fungsi
Waktu : 3 jp (tentatif)
Pendekatan : Saintifik
Alat/Media : Penggaris siku, kertas milimeter blok
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
1 Dalam kelompok atau individu Siswa dalam dalam kelompok atau
guru meminta siswa mandiri menggambar fungsi linear
menggambar fungsi linear atau atau fungsi kuadrat sederhana,
fungsi kuadrat sederhana, misalnya 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1.
misalnya 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1.
(upayakan setiap kelompok atau
indvidu berbeda)
2 Sebagai awal pemahaman guru Siswa menetapkan salah satu nilai
menetapkan salah satu nilai pada sumbu-𝑥 (namakan 𝑐) sebagai
(namakan 𝑐) pada sumbu-𝑥 titik yang akan didekati atau yang
sebagai titik yang akan dituju (misalkan 𝑐 = 2) dan
didekati atau yang dituju menuliskan bentuk limit pada fungsi
(untuk contoh ini misalkan 𝑐 = yang telah dibuat. Misalkan
2) dan meminta siswa untuk lim (𝑥 2 + 1) = ⋯.
𝑥→2
menuliskan bentuk limit pada

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

No Guru Siswa
fungsi yang telah dibuat.
Misalkan
lim (𝑥 2 + 1) = ⋯.
𝑥→2

(jangan diisi hasil limitnya)


3 Selanjutnya mintalah siswa Siswa menentukan nilai 𝑓(𝑥) untuk
untuk memanfaatkan 𝑥 disekitar nilai persekitaran yang
penggaris siku dalam
ditetapkan yaitu sekitar 𝑐.
menentukan nilai 𝑓(𝑥) di
persekitaran nilai pada sumbu Dengan sendirinya siswa akan
– 𝑥 yang ditetapkan tadi. memperoleh banyak hasil
Misalkan untuk contoh ini nilai
(informasi) terkait nilai 𝑓(𝑥) untuk
𝑓(𝑥) untuk 𝑥 disekitar 2.
Berikan petunjuk ke siswa 𝑥 disekitar 𝑐.
cara pengerjaanya:
• Letakkan penggaris siku
(Untuk memudahkan dalam
seperti gambar berikut
membaca hasil, sangat dianjurkan
untuk ditulis dalam bentuk tabel
dengan posisi c di tengah)

Siswa menganalisis hasil yang


diperoleh yaitu nilai 𝑓(𝑥) yang
• Selanjutnya gerakkan
penggaris tersebut dengan didekati untuk 𝑥 menuju 𝑐. Misalkan
titik sudut siku-siku harus nilai tersebut 𝐿
selalu menempel pada
kurva.
• Catat nilai 𝑥 dan 𝑓(𝑥)
disekitar 2
(Untuk memudahkan dalam
membaca hasil, sangat
dianjurkan untuk ditulis dalam
bentuk tabel dengan posisi 2 di
tengah)

24
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

No Guru Siswa
Dalam contoh ini nilai yang
didekati adalah 5.
4 Dengan pengerjaan di atas Siswa mendiskusikan bahwa untuk
diharapkan sudah ada arah fungsi yang telah dipilih dan titik 𝑐
kesimpulan yang akan yang telah ditetapkan maka
diperoleh. Sebagai pengungkit, diperoleh hasil
berikan pertanyaan “Berapa 𝑓(𝑥) akan mendekati 𝐿 saat 𝑥
nilai yang didekati 𝑦 = 𝑓(𝑥) menuju 𝑐
saat 𝑥 mendekati 𝑐?” Dalam
contoh ini, nilai yang didekati
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 saat 𝑥
mendekati 2 adalah 5
5 Selanjutnya arahkan ke siswa Siswa menuju pada kesimpulan
untuk menyimpulkan bahwa bahwa 𝑓(𝑥) akan mendekati 𝐿 saat 𝑥
𝑓(𝑥) akan mendekati 𝐿 saat 𝑥 mendekati 𝑐, dan ditulis sebagai
mendekati 𝑐 dan ditulis lim 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑐
sebagai
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑐

Untuk contoh ini


lim (𝑥 2 + 1) = 5
𝑥→2

Catatan:
Bagi guru yang menguasai
Aplikasi Geogebra, gunakan
aplikasi tersebut untuk
memperjelas pemahaman
Model: Problem base learning
6 Setelah pemahaman awal Siswa mempersiapkan diri untuk
konsep limit diraih, mengerjakan LKPD
selanjutnya guru menyiapkan
siswa untuk melanjutkan
kegiatan berikutnya yaitu
menyelesaikan menjawab

25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

No Guru Siswa
pertanyaan yang ada dalam di
LKPD.
7 Selanjutnya guru memberikan Siswa mengerjakan LKPD
bimbingan kepada siswa.
Dalam hal ini ingatkan pada
pengertian limit fungsi, apakah
harus terdefinisi pada titik
yang didekati, sifat-sifat limit
fungsi dan pendefinisian limit
tak hingga
8 Guru memfasilitasi diskusi Siswa menyajikan hasil
siswa sekaligus melakukan pembahasan, melakukan refleksi
evaluasi proses pemecahan
dan konfirmasi mengenai pekerjaan
masalah.
yang telah diselesaikan.

Aktivitas 2 Strategi Menyelesaikan Masalah Limit Fungsi

Pada aktivitas ini Saudara akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan
pada penyelesaian masalah berkaitan limit fungsi.

Waktu : 3 jp (tentatif)
Model : Problem-based learning
Alat/Media : Kalkulator/aplikasi komputer
Aktivitas yang dilakukan

No Guru Siswa

1 Guru menyiapkan siswa untuk Siswa mempersiapkan diri untuk


melaksanakan kegiatan dalam mengerjakan LKPD
rangka menyelesaikan
permasalahan limit.
2 Selanjutnya guru memberikan Siswa mengerjakan LKPD
bimbingan kepada siswa.
Dalam hal ini ingatkan atau
berikan inspirasi pada siswa

26
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

No Guru Siswa

hal-hal seperti yang tertulis


pada petunjuk
3 Guru memfasilitasi diskusi Siswa menyajikan hasil
siswa sekaligus melakukan pembahasan, melakukan refleksi
evaluasi proses pemecahan
dan konfirmasi mengenai pekerjaan
masalah.
yang telah diselesaikan.

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik 1

LKPD 1.a Konsep Limit Fungsi

Tujuan : Memahami konsep limit


Waktu : 2 jp
Pendekatan : Saintifik

Buatlah grafik fungsi linear atau fungsi kuadrat pada kertas milimeter blok
𝑓(𝑥) =…………..
Menentukan nilai 𝑓(𝑥) untuk 𝑥 disekitar .....
Tulis dalam bentuk limit: menentukan hasil dari lim ........
𝑥→⋯
Gambar fungsi: .......

27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

(lanjutan)
𝑥 ... ... ... ... ... ... … ... ... ... ... ... ...
𝑓(𝑥) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Dengan mencermati tabel maka dapat disimpulkan bahwa:


𝑓(𝑥) =............... akan mendekati ..... saat 𝑥 mendekati ....
Ditulis dalam bentuk limit:

...........................

28
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

LKPD 1.b Contoh Fungsi (lanjutan)

Tujuan : Memahami konsep limit (lanjutan)


Waktu : 1 jp
Model : Problem-based learning

𝑥 2 −1 𝑥 2 −1
1. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = , 𝑥 ≠ 1. Apakah lim = 2 benar?
𝑥−1 𝑥→1 𝑥−1

Petunjuk: sederhanakan bentuk limitnya

----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

2. Pengerjaan soal limit seperti cara berikut penulisannya tidak tepat,


walaupun jawabannya benar. Coba selidiki bagian mana penulisan
yang tidak tepat, dan coba tuliskan pengerjaan yang benar.

Petunjuk: lihat cara penulisan suatu pengerjaan limit pada bahan


bacaan

----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

1 1
3. Apakah ada perbedaan hasil antara (i) lim 𝑥 dengan (ii) lim 𝑥2?
𝑥→0 𝑥→0
Jelaskan jawaban Anda.

Petunjuk: lihat pendefinisian limit tak hingga

--------------------------------------------------
--------------------------------------------------

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kerja Peserta Didik 2

LKPD 2.Strategi menyelesaikan limit

Tujuan : Menyelesaikan masalah limit


Waktu : 3 jp (tentatif)
Model : Problem-based learning

𝑥 2 −9
1. Tentukan hasil lim√3𝑥 +
𝑥→3 𝑥−3

Petunjuk: gunakan sifat limit fungsi

----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

2. Perhatikan pengerjaan berikut:

Apakah pengerjaan tersebut benar? Jelaskan. Jika salah coba


tuliskan pengerjaan yang benar.
Petunjuk: Selidiki apakah sin 3𝑥 = 3 sin 𝑥, selanjutnya gunakan
pemisalan 𝑡 = 3𝑥

30
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

LKPD 2.Strategi menyelesaikan limit


(lanjutan)

√16𝑥 4 −2𝑥2 +𝑥−5


3. Dalam menyelesaikan lim , bolehkah kita “pandang”
𝑥→∞ 2𝑥 2 +1

√16𝑥 4 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 5 sebagai √16𝑥 4 (menghilangkan suku −2𝑥 2 +


𝑥 − 5 di bawah akar)?
Petunjuk: lihat penjelasan pada bahan bacaan
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

1 𝑛 1 𝑛
4. Jika lim (1 + 𝑛) = 𝑒, tentukan lim (1 + 𝑛) = 𝑒
𝑛→∞ 𝑛→−∞

Petunjuk: gunakan fakta bahwa jika 𝑛 → ∞ maka −𝑛 → −∞,


sehingga jika 𝑛 → −∞ maka −𝑛 → ∞

----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
5. Buktikan bahwa lim2𝑥 = 4
𝑥→2
1
Petunjuk: Arahkan pengerjaan pada 𝛿 = 2 𝜀 (lihat bahan bacaan)

----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan

Dalam bagian ini akan disajikan uraian materi berkaitan dengan pengertian limit
fungsi dan strategi dalam menyelesaikan permasalahan limit. Strategi yang
dimaksud disini adalah strategi sederhana, sehingga para guru diharapkan dapat
langsung menggunakannya. Namun demikian, tetap diperlukan kecermatan dan
kejelian dalam mempelajarinya.

1. Pengertian limit fungsi

Pernahkah Anda menjumpai seorang guru atau pendidik lainnya mengajarkan limit
fungsi dengan langsung pada definisi formalnya? Biasanya, guru yang mengajarkan
limit fungsi dengan langsung definisi akan menyajikan pengertian limit
menggunakan 𝜀-𝛿 (baca: epsilon delta) pada tahap awal pembahasan. Definisi yang
dimaksud sebagai berikut.

lim 𝑓(𝑥) = 𝐿artinya untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga berlaku
𝑥→𝑎
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 untuk 0 < |𝑥 − 𝑎| < 𝛿

Dengan cara ini, mungkin ada sebagian siswa paham dan sebagian lain tidak paham
maksud definisi tersebut. Tentu ini harus dihindari karena guru harus memastikan
setiap siswa paham terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu perlu penyajian
awal yang lebih sederhana (simple) sehingga siswa paham tentang limit fungsi baik
dengan dengan bahasa sederhana maupun dengan definisi formal. Untuk keperluan
tersebut perhatikan contoh berkut ini.

32
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Gambar 1. Ilustrasi pengertian limit

Perhatikan Gambar 1.a. sebagai ilustrasi sederhana. Dalam kemiringan tersebut,


ujung pensil didekatkan menuju titik 𝐴. Apa yang terjadi dengan posisi pangkal
pensil? Tentu saja pangkal pensil akan mendekati titik 𝐵. Selanjutnya perhatikan
Gambar 1.b. Dari sisi yang lain dan dalam kemiringan yang tetap, ujung pensil
didekatkan menuju 𝐴. Apa yang terjadi dengan pangkal pensil? Apakah masih
mendekati 𝐵 juga? Dimanapun posisi ujung pensil asalkan kemiringanya tetap maka
pangakal pensil akan mendekati 𝐵 bila ujungnya didekatkan ke 𝐴. Ilustrasi seperti
inilah sebenarnya gambaran dari arti limit fungsi sebelum dikaitkan dengan angka-
angka atau bilangan. Dengan bahasa sederhana ilustrasi diatas dapat dikatakan “jika
ujung pensil mendekati 𝐴 maka pangkal pensil mendekati 𝐵”. Bagaimana kaitannya
dengan limit fungsi? Mari kita mulai dengan contoh.

Perhatikan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1. Fungsi ini jika disajikan dalam grafik seperti pada
gambar berikut.

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 2. Pengamatan nilai fungsi

Amati nilai 𝑓(𝑥)pada sumbu-𝑦 bila 𝑥 mendekati 2. Nyata bahwa saat 𝑥 mendekati 2
maka 𝑓(𝑥) mendekati suatu nilai tertentu. Perlu ditekankan disini bahwa pada saat
𝑥 mendekati 2 maka fokus perhatian tertuju nilai pada ordinat (sumbu-𝑦), yaitu
nilai 𝑓(𝑥), bukan fokus pada kordinat (𝑥, 𝑓(𝑥)). Mengapa demikian? Karena kurva
tersebut hanyalah aturan pemasangan 𝑥 dan 𝑓(𝑥), sedangkan fokus kita pada nilai
𝑓(𝑥) yang ada pada sumbu-𝑦. Demikian juga perlu diingat bahwa mendekati 2 pada
contoh ini adalah mendekati dari kiri dan mendekati dari kanan karena fungsi
terdefinisi di 𝑥 < 2 dan di 𝑥 > 2 (persekitaran 2). Untuk melihat pola yang terjadi
perhatikan tabel berikut.

Tabel 2 Penyelidikan nilai fungsi disekitar 𝑥 = 2

𝑥 1,997 1,998 1,999 2 2,001 2,011 2,111


𝑓(𝑥) 4,988009 4,992004 4,996001 ? 5,004001 5,044121 5,456321

Mencermati tabel tersebut dan mengingat 𝑓(𝑥) terdefinisi di persekitaran 2 maka


wajar jika intuisi kita menyimpulkan bahwa 𝑓(𝑥) mendekati 5 untuk 𝑥 mendekati 2
dari kiri (ditulis sebagai lim− (𝑥 2 + 1) = 5) dan 𝑓(𝑥) mendekati 5 untuk 𝑥
𝑥→2

mendekati 2 dari kanan (ditulis sebagai lim+ (𝑥 2 + 1) = 5). Karena 𝑓(𝑥) mendekati
𝑥→2

5 untuk 𝑥 mendekati 2 (dari kanan maupun kiri) maka kita tulis lim (𝑥 2 + 1) = 5.
𝑥→2

Dalam bahasa sederhana kita katakan “jika 𝑥 mendekati 2 maka 𝑥 2 + 1 mendekati


5”. Dari sini muncul pertanyaan, apakah nilai limitnya tepat 5? Untuk menunjukkan

34
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

kebenaran hasil limit tersebut perlu adanya bukti yanag akan dibahas ringkas
bagian selanjutnya. Khusus untuk contoh diatas nilai limitnya adalah 5. Pertanyaan
selanjutnya yang muncul adalah “berapa nilai 𝑓(2)?”. Atau “haruskah 𝑓(2) = 5?”
Kenyataannya memang 𝑓(𝑥) mendekati 5 jika𝑥 mendekati 2 dan kebetulan 𝑓(2) =
5. Namun sebenarnya nilai 5 yang didekati oleh 𝑓(𝑥) saat 𝑥 mendekati 2 tidak ada
kaitan dengan nilai 𝑓(2) = 5. Bahkan andaikan 𝑓(2) tidak terdefinisipun 𝑓(𝑥) tetap
mendekati 5. Sehingga penulisannya tetap lim+ (𝑥 2 + 1) = 5. Atau dengan penyajian
𝑥→2

lain“jika 𝑥 → 2 maka (𝑥 2 + 1) → 5”. Sebagai catatan di sini bahwa sebagian literatur


mengganti kata ‘mendekati’ dengan kata ‘menuju’. Sehingga ungkapan “jika 𝑥
mendekati 2 maka 𝑥 2 + 1 mendekati 5” sering diganti dengan “jika 𝑥 menuju 2 maka
𝑥 2 + 1 menuju 5”. Apabila kita dalami lebih lanjut, pengungkapan “ jika 𝑥 →
2 maka𝑓(𝑥) → 5” belumlah operasional dalam matematika. Mengapa demikian?
Misalkan diketahui lim 𝑓(𝑥) = 𝑘 dan lim 𝑔(𝑥) = 𝑙, kemudian kita diminta
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

membuktikan bahwa lim(𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)) = 𝑘 + 𝑙, maka kita akan mengalami


𝑥→𝑐

kesulitan dalam mengungkapkan buktinya. Oleh karena itu perlu pendefinisian


secara formal. Seorang matematikawan Perancis bernama Augustin-Louis Cauchy
(1789-1857) menyusun definisi tentang limit secara formal yang tetap digunakan
sampai sekarang sebagai berikut.

Definisi :
Pengertian lim f ( x)  L secara formal adalah bahwa untuk setiap  >
xc
0 , terdapat  > 0 sedemikian hingga |𝒇(𝒙) – 𝑳| <  untuk setiap
𝟎 < | 𝑥 – 𝑐| < .

Definisi ini sebenarnya sama dengan mengatakan “ jika 𝑥 → 𝑐 maka 𝑓(𝑥) → 𝐿”.
Selain itu dari definisi tersebut nyata terlihat bahwa kita tidak membicarakan nilai
𝑓(𝑥) di 𝑐 atau nilai 𝑓(𝑐) tetapi nilai 𝑓(𝑥) untuk 𝑥 di sekitar c. Bahkan andaikan 𝑓
tidak terdefinisi di 𝑐 maka 𝐿 tetap limit fungsi tersebut. Sebagai contoh amati grafik
berikut.

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 3 Fungsi tidak kontinu

Perhatikan nilai-nilai fungsi 𝑓(𝑥) disekitar 𝑥 = 1.


Tabel 3 Penyelidikan nilai fungsi di sekitar 𝑥 = 1

𝑥 0,997 0,998 0,999 1 1,001 1,011 1,111

𝑥2 − 1
𝑓(𝑥) = 1,997 1,998 1,999 ? 2,001 2,011 2,111
𝑥−1

Jelas bahwa fungsi 𝑓 tidak terdefinisi di 𝑥 = 1. Dengan kata lain 𝑓(1) tidak
terdefinisi, tetapi saat 𝑥 mendekati 1, 𝑓(𝑥) mendekati 2 baik dari kanan maupun
𝑥 2 −1
dari kiri. Sehingga dapat ditulis sebagai lim 𝑥 2 −1 = 2. Terlihat bahwa fungsi tersebut
𝑥→1

limitnya ada, tetapi terputus di 𝑥 = 1. Bagaimana cara supaya fungsi tersebut tidak
𝑥 2 −1
terputus (kontinu) di 𝑥 = 1? Tentu harus mendefinisikan 𝑓(1). Karena lim 𝑥 2 −1 = 2
𝑥→1

maka agar fungsi kontinu di 𝑥 = 1 harus didefinisikan 𝑓(1) = 2. Akibatnya fungsi


𝑥 2 −1
tersebut tetap kontinu di 𝑥 = 1. Jadi fungsi akan kontinu di 𝑥 = 1 jika lim =
𝑥→1 𝑥 2 −1

𝑓(1).
Secara umum, fungsi 𝑓(𝑥) dikatakan kontinu di suatu titik 𝑎 jika lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑎)
𝑥→𝑎

Coba perhatikan fungsi trigonometri berikut.

36
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Gambar 4 𝒇(𝒙) = 𝐬𝐢𝐧 𝒙

Terlihat bahwa fungsi tidak terputus di 𝑥 = 0 dan 𝑓(0) = sin 0 = 0. Jadi lim sin 𝑥 =
𝑥→0

0. Sementara itu untuk fungsi 𝑔(𝑥) = tan 𝑥, terlihat bahwa fungsi tersebut putus
1 1 1
(diskontinu) di 𝑥 = 2 𝜋, 𝑓 (2 𝜋) = tan (2 𝜋) tidak ada dan lim
1
tan 𝑥 juga tidak ada.
𝑥→ 𝜋
2

𝟏
Gambar 5 Fungsi diskontinu di 𝒙 = 𝝅
𝟐

Selanjutnya, amati fungsi 𝑔 yang didefinisikan


𝑥 2 + 3, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 ≥ 0
𝑔(𝑥) = {
−𝑥 2 + 1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 < 0

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 6. Ketidakadaan limit fungsi di x=0

Untuk fungsi ini terlihat bahwa ada dua kasus yang terkait. Pertama, untuk 𝑥
mendekati 0 dari arah kiri (𝑥 → 0− ) maka 𝑓(𝑥) mendekati 1, artinya 𝑓(𝑥) tidak
mendekati 3 dan juga tidak mendekati nilai yang lain selain 1. Kedua, untuk 𝑥
mendekati 0 dari arah kanan (𝑥 → 0+ ) maka 𝑓(𝑥) mendekati 3, tidak mendekati 1
dan juga tidak mendekati nilai yang lain selain 3. Sementara itu nilai 𝑓(𝑥) ada di 𝑥 =
0 yaitu 𝑓(0) = 3. Dengan keadaan seperti ini, apakah lim 𝑔(𝑥) =
𝑥→0

𝑥 2 + 3, untuk 𝑥 ≥ 0
{ 2 ada? Atau nilai limitnya ada dua yaitu 1 dan 3? Jawabannya
−𝑥 + 1, untuk 𝑥 < 0
adalah lim 𝑔(𝑥) tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai limit
𝑥→0

fungsi pada titik tertentu tidak tergantung nilai fungsi di titik tersebut. Ini salah satu
yang menyebabkan sulitnya menentukan nilai limit fungsi pada titik tertentu. Oleh
karena itu perlu cara/strategi dalam menyelesaikan masalah limit fungsi yang akan
dibahas pada bagian selanjutnya

2. Sifat-sifat dan teorema limit

Sifat-sifat dan teorema limit akan sangat berguna apabila kita akan menyelesaikan
masalah limit. Ringkasnya, ketika ingin menentukan nilai limit suatu fungsi, kita
tidak harus kembali pada definisi limit, tetapi dapat memanfaatkan teorema atau
sifat-sifat limit. Berkaitan dengan teorema atau sifat yang dimaksud akan lebih baik
jika teorema atau sifat yang digunakan sudah dibuktikan terlebih dahulu. Namun

38
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

karena keperluannya hanya untuk menggunakan sifat dan teprema maka bukti
terkait sifat dan teorema dapat ditinggalkan.

Berikut ini beberapa sifat dan teorema terkait limit yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan limit.

Misalkan c suatu konstanta dan lim 𝑓(𝑥) serta lim 𝑔(𝑥) dua-duanya ada maka
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎

berlaku

1) lim [𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)] = lim 𝑓(𝑥) + lim 𝑔(𝑥)


𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
2) lim [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)] = lim 𝑓(𝑥) − lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
3) lim [𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥)] = lim 𝑓(𝑥). lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
𝑓(𝑥) lim 𝑓(𝑥)
4) lim 𝑔(𝑥) = 𝑥→𝑎
lim 𝑔(𝑥)
bila lim 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
𝑥→𝑎
5) lim 𝑐𝑓(𝑥) = 𝑐 lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
𝑛
6) lim √𝑓(𝑥) = 𝑛√ lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
𝑝
7) lim [𝑓(𝑥)]𝑝 =[lim 𝑓(𝑥)] bila 𝑝 positip dan ruas kiri limitnya ada
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
8) lim 𝑐 = 𝑐
𝑥→𝑎
𝑓(𝑥) 𝑓′ (𝑥) 𝑓(𝑥) 0
9) lim 𝑔(𝑥) = lim 𝑔′ (𝑥), jika 𝑔(𝑥) dalam bentuk 0 dan 𝑓 ′ (𝑥) serta 𝑔′ (𝑥) dua-
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
duanya ada (Teorema L’Hopital). Catatan: 𝑓 ′ (𝑥) dan 𝑔′ (𝑥) berturut-turut
merupakan turunan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥)
Berikut ini contoh penggunaan sifat-sifat limit. Detail penggunan sifat limit ini dapat
dilihat dan dicermati di bagian aktivitas pada modul ini.

Contoh 2.1:
Tentukan hasil lim (2𝑥 2 + 3)
𝑥→1

Jawab:
lim (2𝑥 2 + 1) = lim 2𝑥 2 + lim 3 {sifat 1}
𝑥→1 𝑥→1 𝑥→1

= 2. (1) + 3 {sifat 10 dan sifat 8}


=1

Contoh 2.2:
Tentukan hasil lim √2𝑥 2 − 4
𝑥→2

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jawab:

lim √2𝑥 2 − 4 = √ lim (2𝑥 2 − 4) {sifat 6}


𝑥→2 𝑥→2

= √ lim 2𝑥 2 − lim 4 {sifat 2}


𝑥→2 𝑥→2

= √8 − 4 {sifat 10 dan sifat 8}


= √4
=2

Untuk contoh-contoh di bawah ini dan seterusnya, keterangan penggunaan sifat


tidak selalu dituliskan.
Contoh 2.3:
1
Tentukan nilai lim [5𝑥 2 ⋅ ]
𝑥→2 𝑥 2 +1

Jawab:
1 1
lim [5𝑥 2 ⋅ ] = lim 5𝑥 2 ⋅ lim 2
𝑥→2 𝑥2 +1 𝑥→2 𝑥→2 𝑥 + 1

lim 1
𝑥→2
= 20 ⋅
lim (𝑥 2 + 1)
𝑥→2
1
= 20 ⋅
22 +1
=4

Untuk contoh berikut ada kasus yang perlu mendapat perhatian.


Contoh 2.4:
1
Tentukan nilai lim [2𝑥 ⋅ ]
𝑥→0 sin 𝑥

Jawab:
Dengan mengunakan sifat 3 diperoleh
1 1
lim [2𝑥 ⋅ ] = lim 2𝑥 ⋅ lim
𝑥→0 sin 𝑥 𝑥→0 𝑥→0 sin 𝑥

= 0 × [𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡]


Hasil akhir ini menunjukkan limitnya tidak ada. Namun apabila menggunakan sifat 9
maka akan diperoleh

40
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

1 2𝑥
lim (2𝑥 ⋅ ) = lim ( )
𝑥→0 sin 𝑥 𝑥→0 sin 𝑥

[2𝑥]′
= lim ( )
𝑥→0 [sin 𝑥]′

2
= lim ( )
𝑥→0 cos 𝑥

=2
Dari sini muncul pertanyaan mengapa sifat 3 tidak bisa digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut? Ini yang sering terlupakan oleh kita bahwa sifat 3
tersebut dapat digunakan jika semua limit di ruas kanan ada (seperti yang tertulis
pada prasyarat awal sifat). Sehingga jika menemui kegagalan saat memanfaatkan
suatu sifat maka gunakan sifat yang lain, mungkin sifat yang lain atau gabungan sifat
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal limit.

Contoh 2.5:
𝑥 sin 𝑥
Telah dibuktikan bahwa lim sin 𝑥 = 1, tentukan lim 𝑥
.
𝑥→0 𝑥→0

Jawab:
sin 𝑥 1
lim = lim 𝑥
𝑥→0 𝑥 𝑥→0
( )
sin 𝑥
lim 1 1
𝑥→0
= 𝑥 = =1
lim 1
𝑥→0 sin 𝑥

Contoh 2.6:
𝑥 2 −4
Tentukan nilai lim √ 𝑥−2
𝑥→2

Jawab:
3 3
𝑥2
−4 −4 𝑥2
lim (√ ) = (√ lim )
𝑥→2 𝑥−2 𝑥→2 𝑥 − 2

3
= (√4)
= 23
=8

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Limit tak hingga (infinite limits)

Pada bagian sebelumnya telah disinggung mengenai ketidakadaan limit suatu fungsi.
3
Selanjutnya amati grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥−2 seperti gambar berikut.

Gambar 7 Grafik ketidakadaan limit

Apabila kita cermati grafik di atas terlihat bahwa untuk 𝑥 mendekati 2 dari arah kiri
maka 𝑓 menuju tak hingga negatif. Tetapi untuk 𝑥 mendekati 2 dari arah kanan
maka 𝑓 menuju tak hingga positip. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa 𝑓(𝑥)
3
tidak punya limit untuk 𝑥 mendekati 2. Jadi lim tidak ada. Selanjutnya
𝑥→2 𝑥−2

bandingkan dengan fungsi 𝑔 berikut.

Gambar 8 Contoh Limit Tak hingga

42
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Perhatikan dengan seksama diatas., tampak bahwa 𝑔(𝑥) akan menuju tak hingga
positip bila 𝑥 menuju 0. Kasus seperti ini pun menunjukkan bahwa 𝑔(𝑥) tidak
1
mempunyai limit untuk 𝑥 mendekati 0. Jadi lim tidak ada. Dari sini muncul
𝑥→0 𝑥 2
3 1
permasalahan, apa yang membedakan ketidakadaan nilai lim 𝑥−2 , lim 𝑥 2 dan
𝑥→2 𝑥→0

𝑥 2 + 3, untuk 𝑥 ≥ 0
lim ℎ(𝑥) dengan ℎ(𝑥) = { 2 . Apakah ketiganya sama? Atau ada
𝑥→0 −𝑥 + 1, untuk 𝑥 < 0
perbedaan dari ketiganya. Secara pengamatan sederhana dari ketiganya tampak
adanya perbedaan. Perhatikan tabel berikut

Tabel 4 Ketidakadaan limit

Nilai limit
Limit Fungsi Keterangan
fungsi

3 Limit kiri menuju negatif tak


lim Tidak ada hingga sedangkan limit kanan
𝑥→2 𝑥 − 2
menuju (positip) tak hingga
Baik limit kiri maupun limit
1
lim Tidak ada kanan menuju (positip) tak
𝑥→0 𝑥 2
hingga
lim ℎ(𝑥) Limit kiri menuju 1
𝑥→0
dimana Tidak ada sedangkan limit kanan
𝑥 2 + 3, untuk 𝑥 ≥ 0 menuju 3
ℎ(𝑥) = { 2
−𝑥 + 1, untuk 𝑥 < 0

Bila kita cermati pada bagian keterangan maka ada perbedaan yang nyata dari
ketiganya yaitu kondisi yang menyebabkan limit tidak ada. Dari sini kemudian
dikembangkan suatu konsep limit tak hingga sebagai berikut.
Suatu limit fungsi 𝑓(𝑥) dikatakan sebagai limit tak hingga (infinite limits) jika 𝑓(𝑥)
menuju tak hingga positip saja atau menuju tak hingga negatif saja saat 𝑥 menuju
titik tertentu. Secara formal definisi yang dimaksud adalah sebagai berikut

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Misalkan 𝑓 suatu fungsi yang terdefinisi pada interval terbuka yang


memuat 𝑐 (boleh juga tidak terdefinisi di 𝑐) maka yang dimaksud dengan
lim 𝑓(𝑥) = ∞
𝑥→𝑐

adalah untuk setiap 𝑀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga 𝑓(𝑥) > 𝑀 untuk 0 <
|𝑥 − 𝑐| < 𝛿.
Demikian pula untuk
lim 𝑓(𝑥) = −∞
𝑥→𝑐

artinya pendefinisian
Dengan 𝑁 maka
untuk setiap ini < 0 terdapat 𝛿 > 0limit
ketidakadaaan seperti 𝑓(𝑥)
sehingga yang < 𝑁 untuk
sudah 0<
di bahas
|𝑥 − 𝑐| < 𝛿 menjadi sedikit berbeda. Sebagai contoh
sebelumnya lim
1
. Semula lim 𝑥 2
1
𝑥→0 𝑥 2 𝑥→0

dikatakan tidak ada limitnya karena tidak ada nilai yang dituju, tetapi dengan
1
pendefinisian baru maka kita tulis lim 𝑥 2 = ∞. Sebagai gambaran lihat grafik di
𝑥→0

bawah

Gambar 9 Ilustrasi Limit tak hingga

Perhatikan bahwa kita telah berani menggunakan tanda “ = ∞ ” setelah ada definisi
tersebut. Untuk mempermudah pemahaman perhatikan tabel berikut.

44
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Tabel 5 Limit tak hingga dan ketidakadaan limit

Limit Fungsi Nilai limit fungsi Keterangan

Baik limit kiri maupun limit


1
lim ∞ kanan menuju (positip) tak
𝑥→0 𝑥 2
hingga
1 Limit kiri menuju negatif tak
lim Tidak ada hingga sedangkan limit kanan
𝑥→0 𝑥
menuju positip tak hingga
−1 Baik limit kiri maupun limit
lim −∞ kanan menuju negatif tak
𝑥→2 (𝑥 − 2)2
hingga

lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑐

Limit kiri tidak sama dengan


Tidak ada
limit kanan

1
Perlu menjadi perhatian bahwa tanda sama dengan (“=”) pada contoh lim = ∞,
𝑥→0 𝑥 2

bukan berarti limitnya ada di tak hingga, namun untuk menjelaskan bagaimana
ketidakadaan limit fungsi tersebut. Ringkasnya, khusus untuk contoh tersebut, nilai
fungsi akan menuju tak hingga jika 𝑥 menuju 0.

Secara umum, bila diketahui lim 𝑓(𝑥) = ∞ atau lim 𝑓(𝑥) = −∞ bukan berarti
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

limitnya ada di tak hingga atau di negatif tak hingga, namun untuk menggambarkan
bagaimana limit fungsi tersebut tidak ada dengan menunjukkan bahwa nilai fungsi
menuju tak hingga atau negatif tak hingga jika 𝑥 menuju 𝑐. Oleh karena itu sifat limit
tidak bisa digunakan untuk limit tak hingga ini. Coba cermati contoh berikut

Contoh 3.1

3 1
Tentukan limit lim (𝑥 2 − 𝑥 2 )
𝑥→0

Jawab:

45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Cara 1:

3 1 3 1
lim ( 2 − 2 ) = lim ( 2 ) − lim ( 2 )
𝑥→0 𝑥 𝑥 𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑥

=∞−∞
=0

Cara 2:

3 1 3−1
lim ( 2
− 2 ) = lim ( 2 )
𝑥→0 𝑥 𝑥 𝑥→0 𝑥
2
= lim ( 2 )
𝑥→0 𝑥

=∞
Mengapa hasilnya beda? Mana yang benar? Jawabannya adalah cara 2 yang benar,
sedangkan cara 1 salah karena mencoba menggunakan sifat limit dengan
“memaksa” bentuk tak tentu∞ − ∞ = 0.

Contoh 3.2

1
Tentukan hasil lim
𝑥→1 √𝑥−1

Jawab:

1
Perhatikan bahwa 𝑓(𝑥) = terdefinisi untuk 𝑥 > 1 atau dengan kata lain 𝐷𝑓 =
√𝑥−1

{𝑥|𝑥 ∈ 𝑅, 𝑥 > 1 }. Sehingga limit yang dapat kita selidiki adalah limit kanan.
Sedangkan limit kiri tidak dibicarakan. Jadi pemaknaan 𝑥 → 1 hanya untuk 𝑥 → 1+ .
Terlihat disini bahwa nilai 𝑓(𝑥) semakin membesar menuju tak hingga apabila 𝑥
1
mendekati 1. Jadi lim =∞
𝑥→1 √𝑥−1

4. Limit di tak hingga (limits at infinity)

Berbeda dengan limit tak hingga, limit di tak hingga membicarakan nilai yang dituju
𝑓(𝑥) apabila 𝑥 menuju tak hingga. Untuk mempermudah dalam pemahaman kita
3𝑥 2
mulai dari contoh suatu fungsi yang didefinisikan sebagai 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 +1. Selanjutnya

kita lihat grafik fungsinya.

46
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Gambar 10 Contoh Limit di tak hingga

Secara grafik, kita dapat lihat bahwa 𝑓(𝑥) akan munuju 3 bila 𝑥 menuju tak hingga,
atau kita tulis “𝑓(𝑥) → 3 untuk 𝑥 → ∞”. Dapat juga kita tulis “𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑥 →
∞ 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) → 3 ”. Untuk memperjelas, perhatikan nilai 𝑥 dan 𝑓(𝑥) pada tabel
berikut.

Tabel 6 Nilai fungsi disekitar 𝑥 = 0

𝑥 −∞ ← 𝑥 -1000 -100 -10 1 0 1 10 100 1000 →∞

𝑓(𝑥) 3← 2,999997 2,9997 2,97 1,5 0 1,5 2,97 2,9997 2,999997 →3

Dengan memperhatikan tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 𝑓(𝑥) →
3 untuk 𝑥 → ∞. Apabila dimaknai lebih lanjut, pernyataan 𝑥 menuju tak hingga (𝑥 →
∞) mengandung arti bahwa untuk setiap bilangan positip 𝑀 selalu ada nilai 𝑥
sehingga 𝑥 > 𝑀. Demikian pula untuk 𝑥 menuju negatif tak hingga (𝑥 → −∞)
mengandung arti bahwa untuk setiap bilangan negatif 𝑁 selalu ada nilai 𝑥 sehingga
𝑥 < 𝑁. Berdasarkan pemaknaan ini maka disusun definisi formal untuk limit di tak
hingga sebagai berikut.

47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Misalkan 𝐿 suatu bilangan real maka yang dimaksud dengan

lim 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→∞

adalah untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝑀 > 0 sehingga jika 𝑥 > 𝑀 berlaku
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀.

Demikian pula untuk lim 𝑓(𝑥) = 𝐿artinya setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝑁 < 0
𝑥→−∞
sehingga jika 𝑥 < 𝑁 berlaku |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀

Definisi di atas dapat diilustrasikan seperti gambar berikut.

Gambar 11 Ilustrasi Limit di tak hingga

Terlihat bahwa untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝑀 > 0 sehingga untuk 𝑥 > 𝑀 maka
grafik berada di antara garis horisontal 𝑦 = 𝐿 + 𝜀 dan𝑦 = 𝐿 − 𝜀.

48
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Contoh 4.1

1
a. Tentukan hasil dari lim
𝑥→∞ 𝑥

Jawab:
1
Fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 dapat digambarkan sebagai berikut.

1
𝑓(𝑥) =
𝑥

Gambar 12 Contoh Limit di tak hingga

Bila dicermati maka tampak bahwa 𝑓(𝑥) menuju 0 untuk 𝑥 menuju tak hingga.
Untuk memperjelas perhatikan tabel berkut.

Tabel 7 Nilai fungsi untuk 𝑥 → ∞

𝑥 1 5 10 50 250 1250 2000 4000 10000 →∞

𝑓(𝑥) 1 0,2 0,1 0,02 0,004 0,0008 0,0005 0,00025 0,0001 → 0

1
Jadi dapat disimpulkan bahwa lim =0
𝑥→∞ 𝑥

2𝑥−1
b. Dengan menggunakan sifat limit, tentukan lim
𝑥→∞ 𝑥+1
Jawab:

Jika disubstitusi soal ini termasuk bentuk ∞. Oleh karena itu perlu penyederhanaan.

Penyederhanan akan dijelaskan pada bagian cara menyelesaikan limit

49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2𝑥−1
2𝑥 − 1 𝑥
lim = lim 𝑥+1 {pembilang dan penyebut dibagi 𝑥}
𝑥→∞ 𝑥 + 1 𝑥→∞
𝑥
1
2−𝑥
= lim
𝑥→∞ 1 − 1
𝑥
1
lim 2 − lim
𝑥
= 𝑥→∞ 𝑥→∞
1
lim 1 + lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ 𝑥
1
2 − lim 𝑥
𝑥→∞
= 1
1 + lim 𝑥
𝑥→∞
2−0
=
1+0
=2

2+𝑥 2 −𝑥 3
c. Tentukan lim
𝑥→∞ 𝑥 2 −1
Jawab:

Jelas bahwa soal tersebut tersebut termasuk dalam bentuk . Oleh karena itu

kita buat lebih sederhana yang memungkinkan dapat diselesaikan. Kita coba
pembilang dan penyebut dibagi 𝑥 2 maka diperoleh

2+𝑥 2 −𝑥 3
2 + 𝑥2 − 𝑥3 𝑥2
lim = lim 𝑥 2 −1
𝑥→∞ 𝑥2 − 1 𝑥→∞
𝑥2
2 𝑥2 𝑥3
𝑥2
+ 𝑥2 − 𝑥2
= lim 𝑥2 1
𝑥→∞
𝑥2
− 𝑥2
2
𝑥2
+1−𝑥
= lim 1
𝑥→∞ 1−
𝑥2
2
lim + lim 1 − lim 𝑥
𝑥→∞ 2
𝑥 𝑥→∞ 𝑥→∞
= 1
lim 1 − lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ 𝑥 2
0 + 1 − lim 𝑥
𝑥→∞
=
1−0
= −∞

50
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Sampai disini terlihat adanya berbagai cara pengerjaan untuk menentukan hasil
limit yang mungkin dapat membingungkan. Oleh karena itu perlu strategi
menyelesaikan soal limit sehingga permasalahan terkait limit dapat diselesaikan
dengan relatif mudah

5. Pembuktian Limit

Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, untuk membuktikan limit perlu


penyajian melalui definisi formal, karena kita akan mengalami kesulitan untuk
menyajikan dengan bahasa sesderhana seperti dijelaskan di awal. Berikut akan
ditunjukkan kebenaran limit melalui pembuktian.

Contoh

Buktikan bahwa lim (2𝑥 + 1) = 3


𝑥→1

Bukti:

Ambil sebarang 𝜀 > 0. Akan ditunjukkan bahwa ada 𝛿 > 0 sehingga berlaku
|(2𝑥 + 1) − 3| < 𝜀 apabila 0 < |𝑥 − 1| < 𝛿.

Perhatikan bahwa

|(2𝑥 + 1) − 3| < 𝜀

⇔ |2𝑥 − 2| < 𝜀
1
⇔ |𝑥 − 1| < 𝜀
2
1
yang berarti kita pilih 𝛿 = 2 𝜀. Dengan demikian, jika diberikan sebarang 𝜀 > 0 maka
1 1
selalu ada 𝛿 yang nilainya2 𝜀 sehingga untuk |𝑥 − 1| < 𝛿 (= 2 𝜀) akan berlaku

1
|𝑥 − 1| < 𝜀
2
⇔ |2𝑥 − 2| < 𝜀
⇔ |(2𝑥 + 1) − 3| < 𝜀

6. Strategi menyelesaikan limit

Strategi sederhana yang dimaksud disini adalah cara menyelesaikan persoalan limit
dengan memanfaatkan teorema dan penjelasan-penjelasan pada bagian sebelumnya.

51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Limit fungsi 𝒇(𝒙)untuk 𝒙 menuju nilai tertentu (𝒙 → 𝒂, 𝒂 ∈ 𝑹)


1) Substitusi langsung pada fungsinya.
Misalkan ingin ditentukan hasil lim 𝑓(𝑥). Jika setelah 𝑐 disubstitusikan pada
𝑥→𝑐

fungsi menghasilkan nilai 𝑓(𝑐) atau f(c) tidak dalam bentuk tak
terdefinisi/tidak tentu/tak hingga atau bentuk lain yang “janggal”, maka
umumnya nilai limitnya adalah 𝑓(𝑐). Cara ini sejatinya sekedar memanfaatkan
kekontinuan fungsi di titik 𝑐.
Contoh:
𝑥 2 −4
Tentukan lim .
𝑥→3 𝑥−2
Jawab:
𝑥 2 − 4 32 − 4
lim =
𝑥→3 𝑥 − 2 3−2
9−4
=
3−2
=5
Dalam hal substitusi ini, kita tidak perlu selalu mencatumkan “lim " pada setiap
𝑥→3

baris. Artinya kita tidak perlu menuliskan dengan cara berikut.


𝑥2 − 4 32 − 4
lim = lim [𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑚 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 ]
𝑥→3 𝑥 − 2 𝑥→3 3 − 2 𝑥→3
9−4
= lim [𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑚 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 ]
𝑥→3 3 − 2 𝑥→3

= lim 5 [𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑚 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 ]


𝑥→3 𝑥→3
=5

𝑥 2 −4
Bagaimana dengan lim ? Jelas disini bahwa 𝑓(2) tidak terdefinisi. Sehingga
𝑥→2 𝑥−2
𝑥 2 −4
lim pasti tidak sama dengan 𝑓(2). Artinya, tidak diperbolehkan
𝑥→2 𝑥−2

mengerjakan dengan cara berikut.


𝑥 2 − 4 22 − 4
lim =
𝑥→2 𝑥 − 2 2−2
4−4
=
4−2
0
=
0

52
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Oleh karena cara substitusi langsung tidak dapat digunakan untuk


𝑥 2 −4
menyelesaikan lim maka perlu cara lain yang akan dibahas pada bagian
𝑥→2 𝑥−2

selanjutnya.

2) Pada bentuk rasional umumnya dapat disederhanakan.


Cara ini sesungguhnya sekedar mengubah bentuk rasional menjadi bentuk lain
sehingga mempunyai faktor yang sama di pembilang dan penyebut. Tujuannya
adalah menyederhanakan bentuk dengan cara menghilangkan faktor yang
sama. Faktor yang sama ini dapat pula hasil dari memfaktorkan pembilang dan
penyebut secara bersama. Selanjutnya dilakukan substitusi pada bentuk
terakhir asalkan bentuk terakhir ini dengan substitusi hasilnya terdefinisi.
Contoh:
𝑥 3 −27
Tentukan nilai lim .
𝑥→3 𝑥 2 −3

Jawab:
𝑥 3 − 27 (𝑥 − 3)(𝑥 2 + 3𝑥 + 9)
lim = lim
𝑥→3 𝑥 2 − 3 𝑥→3 (𝑥 − 3)(𝑥 + 3)
𝑥 2 + 3𝑥 + 9
= lim
𝑥→3 𝑥+3
27
=
6
1
=4
2
𝐼𝑛𝑔𝑎𝑡: 𝑎3 − 𝑏 3 = (𝑎 − 𝑏)(𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏 2 )

𝑘
3) Substitusi memuat bentuk 0
dengan 𝑘 ≠ 0.
𝑘
Jika dalam upaya menyelesaikan melalui substitusi memuat bentuk 0

dengan 𝑘 ≠ 0, umumnya tidak mempunyai limit. Cara seperti ini sebenarnya


𝑘
hanya memanfaatkan kebiasaan orang (si pembuat soal) menghindari bentuk .
0

Contoh:
𝑥2 − 8
Tentukanlim ( − 3)
𝑥→3 𝑥 − 3

Jawab:
Bila 𝑥 = 3 disubstitusikan ke dalam fungsi maka

53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

32 −8 1 𝑘
diperoleh 3−3
− 3 = 0 − 3 yaitu memuat bentuk 0
dengan 𝑘 ≠ 0. Oleh karena
𝑥 2 −8
itu lim ( 𝑥−3 − 3) tidak ada. Sebagai gambaran untuk memperjelas grafik dari
𝑥→3

fungsi tersebut adalah

𝑥2 − 8
𝑓(𝑥) = −3
𝑥−3

𝑥 2 −8
Jadi lim ( 𝑥−3 − 3) tidak ada.
𝑥→3
𝑘
Namun ada pula kasus, walaupun memuat bentuk 0 dengan 𝑘 ≠ 0 pada saat
2 𝑥−1
substitusi tetapi limitnya ada. Sebagai contoh lim ( − ). Perhatikan
𝑥→2 2𝑥−4 𝑥−2
𝑘
bahwa limit tersebut memuat 0
dengan 𝑘 ≠ 0 yaitu
2 2−1 2 1 2 1
2(2)−4
− 2−2 = 0 − 0 yang memuat bentuk 0
dan 0. Meskipun memuat bentuk
2 1
0
dan 0, namun limitnya ada yaitu
2 𝑥−1 2 2𝑥 − 2
lim ( − ) = lim ( − )
𝑥→2 2𝑥 − 4 𝑥 − 2 𝑥→2 2𝑥 − 4 2𝑥 − 4
2 − (2𝑥 − 2) 4 − 2𝑥
= lim = lim
𝑥→2 2𝑥 − 4 𝑥→2 2𝑥 − 4

2𝑥 − 4
= lim (− ) = −1
𝑥→2 2𝑥 − 4

54
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

𝑘
Mengapa meskipun tersebut memuat bentuk 0 dengan 𝑘 ≠ 0 tetapi limitnya

ada? Jawabannya adalah karena bentuk tersebut pada sebenarnya tidak


𝑘
murni bentuk 0 melainkan bentuk ∞ − ∞ (lihat strategi berikutnya).

0
4) Substitusi memuat bentuk 0.
0
Jika dengan substitusi memuat bentuk 0
maka nilai limit dapat ditentukan

dengan menyederhanakan bentuknya atau menggunakan teorema L’hopital


0
(jika sudah diberikan) hanya pada bentuk yang memuat 0
tersebut. Cara ini

sebenarnya hanya menggabungkan sifat-sifat limit.


Contoh:
𝑥 3 −64
Berapa hasil dari lim 𝑥 2 −16?
𝑥→4
Jawab:
𝑥 3 −64 0 43 −64 0
lim 𝑥 2 −16 memuat bentuk 0
karena 42 −16 = 0 . Jadi penyelesaiannya dapat
𝑥→4
menggunakan 2 cara yaitu:
𝑥 3 −64 (𝑥−4)(𝑥 2 −4𝑥+16) (𝑥 2 +4𝑥+16)
(i). lim 𝑥 2 −16 = lim (𝑥−4)(𝑥+4)
= lim (𝑥+4)
=6
𝑥→4 𝑥→4 𝑥→4


𝑥 3 −64 (𝑥 3 −64)
(ii). lim 𝑥 2 −16 = lim (𝑥 2 −16)′
𝑥→4 𝑥→4
3𝑥 2
= lim
𝑥→4 2𝑥

3(4)2
=
2(4)
=6

55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

b. Limit fungsi 𝒇(𝒙) untuk 𝒙 menuju tak hingga (limits at infinity)


1) Limit fungsi memuat bentuk ∞ − ∞
Limit fungsi yang memuat bentuk ∞ − ∞ umumnya diselesaikan melalui cara
mengalikan dengan sekawannya
Contoh 5.6:
a). Tentukan hasil dari lim (2𝑥 − √4𝑥 2 − 𝑥)
𝑥→∞

Jawab:
(2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥)
lim (2𝑥 − √4𝑥 2 − 𝑥) = lim (2𝑥 − √4𝑥 2 − 𝑥) ∙
𝑥→∞ 𝑥→∞ (2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥)
4𝑥 2 − (4𝑥 2 − 𝑥)
= lim
𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥
1
𝑥 𝑥
= lim ∙ 1
𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥
𝑥
𝑥
𝑥
= lim
𝑥→∞ 2𝑥 4𝑥 2 𝑥
+√ −
𝑥 𝑥2 𝑥2

1
= lim
𝑥→∞ 1
2 + √4 − 𝑥

1 1
= =
2 + √4 − 0 4

b). Misalkan 𝑎 memenuhi lim (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥) = 3. Tentukan nilai 𝑎.


𝑥→∞
Jawab:
Perhatikan bahwa
(√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
lim (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥) = lim (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥)
𝑥→∞ 𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥 2
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
𝑎𝑥
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)

56
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Sehingga

3 = lim (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥)
𝑥→∞
𝑎𝑥
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
𝑎𝑥
𝑥
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 +𝑎𝑥+𝑥)
𝑥
𝑎
= lim
𝑥→∞ 𝑎
√1 + 𝑥 + 1
𝑎
=
√1 + 0 + 1
𝑎
=
2
Jadi nilai 𝑎 = 6


2) Limit fungsi yang memuat bentuk


Limit fungsi yang memuat bentuk ∞ dengan pembilang dan penyebut suatu

polinomial, perlu memperhatikan


• Pangkat tertinggi variabel pembilang lebih besar dari penyebut maka tidak
punya limit atau limitnya tak hingga
Contoh 5.7:
𝑥3 𝑥2 𝑥 5
𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 5 𝑥2
− 2 𝑥2 + 𝑥2 − 𝑥2
lim = lim 𝑥2
𝑥→∞ 𝑥2 + 1 𝑥→∞
+
1
𝑥2 𝑥2
1 5
𝑥 − 2 + 𝑥 − 𝑥2
= lim 1
𝑥→∞ 1 + 𝑥2
1 5
lim 𝑥 − lim 2 + lim − lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ 𝑥→∞ 𝑥 𝑥→∞ 𝑥 2
= 1
lim 1 + lim 2
𝑥→∞ 𝑥→∞ 𝑥
lim 𝑥 − 2 + 0 − 0
= 𝑥→∞ =∞
1+0

• Pangkat tertinggi variabel penyebut lebih besar dari pangkat tertinggi


variabel pembilang maka nilai limitnya nol

57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh 5.8:
2𝑥 2 1 5
2𝑥 2 + 𝑥 − 5 𝑥2
+ 𝑥 − 𝑥2
lim = lim 𝑥3
𝑥→∞ 𝑥3 + 1 𝑥→∞ 1
+ 𝑥2
𝑥2
1 5
2 + 𝑥 − 𝑥2
= lim 1
𝑥→∞ 𝑥+
𝑥2
2+0−0
= lim
𝑥→∞𝑥+0
2
= lim
𝑥→∞ 𝑥

=0
• Pangkat tertinggi variabel pembilang sama dengan pangkat tertinggi
variabel penyebut maka nilai limitnya adalah perbandingan koefisien
variabel tertinggi dari pembilang dan penyebut.

Contoh 5.9:
5𝑥3 𝑥2 𝑥 5
5𝑥 3 −2𝑥 2 +𝑥−5 −2 3 + 3 − 3
𝑥3
a). lim 2𝑥 3 +1
= lim 𝑥
2𝑥3 1
𝑥 𝑥
𝑥→∞ 𝑥→∞ +
𝑥3 𝑥3
2 1 5
5 − 𝑥 + 𝑥2 − 𝑥3 5−0+0−0 5
= lim 1 = =
𝑥→∞ 2+ 2+0 2
𝑥3
8𝑥3 𝑥2 𝑥 1
8𝑥 3 −5𝑥 2 +𝑥−1 −5 3 + 3 − 3
𝑥3
b). lim 3𝑥−2𝑥3 = lim 𝑥 𝑥
3𝑥 2𝑥3
𝑥
𝑥→∞ 𝑥→∞ −
𝑥3 𝑥3
8−0+0−0
= lim
𝑥→∞ 0−2
= −4

Perhatikan bahwa untuk menentukan hasil limitnya, kita tinggal melihat


koefisien pangkat tertinggi variabelnya. Sehingga misalkan ada suatu soal
100𝑥 5 −5𝑥 4 +𝑥−1
limit di tak hingga lim maka hasilnya langsung dapat kita
𝑥→∞ 7𝑥+25𝑥 5
100
lihat yaitu 25
= 4. Namun demikian ada kalanya suatu soal tidak terlihat

secara jelas pangkat tertinggi variabelnya. Kasus ini umumnya muncul


karena pembilang atau penyebut bukan suatu polinomial. Misalkan kita
√9𝑥 4 −2𝑥 2 +𝑥−5
ingin menentukan lim . Maka kita tidak bisa langsung melihat
𝑥→∞ 2𝑥 2 +1

58
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

9
koefisien pangkat tertingginya. Dalam hal ini 2
bukan nilai
√9𝑥 4 −2𝑥 2 +𝑥−5
lim 2𝑥 2 +1
. Pengerjaan yang benar sebagai berikut.
𝑥→∞

1
(√9𝑥 4 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 5) (√𝑥4 )
√9𝑥 4 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 5
lim = lim
𝑥→∞ 2𝑥 2 + 1 𝑥→∞ 1
(2𝑥 2 + 1) (√ 4 )
𝑥

9𝑥 4 −2𝑥 2 +𝑥−5
(√ 𝑥4
)
= lim 2𝑥 2 +1
𝑥→∞
( 𝑥2
)

2𝑥 2 𝑥 5
(√9 − 𝑥4
+ 𝑥4 − 𝑥4)
= lim 1
𝑥→∞
(2 + 𝑥 2 )

(√9 − 0 + 0 − 0)
= lim
𝑥→∞ (2 + 0)
3
=
2

Untuk mempercepat pengerjaan, perhatikan bahwa suku dengan variabel


pangkat tertinggi ada pada pembilang yaitu 9𝑥 4 . Karena di dalam akar
maka untuk keperluan menghitung limit, suku tersebut dapat “dipandang”
sebagai √9𝑥 4 saja (dengan menghilangkan suku −2𝑥 2 + 𝑥 − 5). Sehingga
pengerjaan dapat disederhanakan sebagai
√9𝑥 4 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 5 √9𝑥 4 √9𝑥 2 √9 3
lim = lim = lim = =
𝑥→∞ 2𝑥 2 + 1 𝑥→∞ 2𝑥 2 𝑥→∞ 2𝑥 2 2 2

Cara demikian dibolehkan, sebab kenyataannya apabila pembilang dan


penyebut dibagi dengan variabel pangkat tertinggi maka variabel dengan
pangkat yang lebih kecil akan memunculkan limit yang nilainya nol,
sehingga suku yang memuat pangkat variabel yang lebih rendah dapat
√12𝑥 7 −2𝑥 3 +𝑥−11
diabaikan. Misalkan kita ingin menentukan lim maka
𝑥→∞ √3𝑥 2 +5𝑥 6 +4𝑥 7

pengerjaannya menjadi sangat sederhana yaitu

59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

√12𝑥 7 − 2𝑥 3 + 𝑥 − 11 √12𝑥 7
lim = lim
𝑥→∞ √3𝑥 2 + 5𝑥 6 + 4𝑥 7 𝑥→∞ √4𝑥 7
√12
=
√4
= √3

√2𝑥 4 −𝑥−5
Demikian pula misalkan kita ingin menentukan lim . Maka
𝑥→∞ 2𝑥 2 −𝑥

pengerjaannya sangat sederhana yaitu

√2𝑥 4 − 𝑥 − 5 √2𝑥 4 √2𝑥 2 √2


lim = lim = =
𝑥→∞ 2𝑥 2 − 𝑥 𝑥→∞ 2𝑥 2 2𝑥 2 2
Pada contoh 5.6, pengerjaan menjadi lebih cepat yaitu
(√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
lim (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥) = lim (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥)
𝑥→∞ 𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥 2
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
𝑎𝑥
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
𝑎𝑥
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑥)
𝑎
=
2

∞ 1 1
Perlu perhatian di sini bahwa terkadang bentuk ∞
muncul dari bentuk ∞
− ∞.
1 1 ∞
Oleh karena itu bentuk ∞
−∞ diubah dulu menjadi bentuk ∞
dengan cara

menyatukan sukunya sehingga diperoleh bentuk ∞. Dengan demikian sehingga

penyelesaiannya tetap menggunakan prinsip yang berlaku pada bentuk ∞
.
1 1
Sebagai contoh misalkan kita ingin menyelesaikan lim (𝑥 − 𝑥 2 ). Limit ini
𝑥→∞
1 1 1 1
berbentuk ∞ − ∞. Sesuai dengan cara di atas, 𝑥 − 𝑥 2 kita jadikan dalam satu suku
1 1 𝑥−1
menjadi 𝑥 − 𝑥 2 = 𝑥2
. Dengan demikian kita dapat menyelesaikan soal ini yaitu
1 1 𝑥−1
lim ( − 2 ) = lim ( 2 )
𝑥→∞ 𝑥 𝑥 𝑥→∞ 𝑥
=0

60
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

1. Soal UN tahun 2016 nomor 19

5𝑥 2 +9𝑥−2
Nilai lim = ⋯.
𝑥→−2 𝑥+2

A. −11
B. −1
C. 0
D. 9
E. 11

Pembahasan:

Langkah pertama lakukan substitusi untuk mengetahui apakah limit


0 0
dalam bentuk 0
. Ternyata limit tersebut dalam bentuk 0
karena
5(−2)2 +9(−2)−2 0
= 0. Dengan demikian penyelesaiannya sebagai berikut.
(−2)+2

5𝑥 2 + 9𝑥 − 2 (5𝑥 − 1)(𝑥 + 2)
lim = lim
𝑥→−2 𝑥+2 𝑥→−2 𝑥+2
= lim (5𝑥 − 1)
𝑥→−2

= −11

2. Soal UN tahun 2017 nomor 19

𝑥 2 −16
Nilai lim 1−√𝑥−3 adalah ....
𝑥→4

61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

A. −16
B. −4
C. 4
D. 16
E. 32
Pembahasan:

Langkah pertama lakukan substitusi untuk mengetahui apakah limit


0 0 42 −16 0
dalam bentuk 0. Ternyata limit tersebut dalam bentuk yaitu 1−√4−3 = 0.
0

Dengan demikian penyelesaiannya sebagai berikut

𝑥 2 − 16 𝑥 2 − 16 1 + √𝑥 − 3
lim = lim ( . )
𝑥→4 1 − √𝑥 − 3 𝑥→4 1 − √𝑥 − 3 1 + √𝑥 − 3

(𝑥 − 4)(𝑥 + 4)(1 + √𝑥 − 3)
= lim
𝑥→4 (4 − 𝑥)
= lim(−1)(𝑥 + 4)(1 + √𝑥 − 3)
𝑥→4

= −16

3. Soal UN tahun 2018 nomor 16

𝑥 2 −𝑥−6
Nilai lim adalah ....
𝑥→3 2 −𝑥−20
𝑥

A. −2
B. −1
C. 0
D. 1
E. ∞
Pembahasan:
32 −3−6
Substitusi langsung pada fungsinya menghasilkan 32 −3−20 = 0 (bukan
0
bentuk ). Dengan demikian penyelesaian limit dapat dilakukan
0

dengan substusi langsung yaitu

62
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

𝑥2 − 𝑥 − 6 32 − 3 − 6
lim =
𝑥→3 𝑥 2 − 𝑥 − 20 32 − 3 − 20
0
= =0
−14
=0

4. Soal UN Tahun 2015 nomor 30

𝑥 tan 2𝑥
Nilai lim 1−cos2 2𝑥 = ⋯.
𝑥→0

A. 0
1
B. 4
1
C.
2
D. 1
E. 1
Pembahasan:
Langkah pertama adalah substitusi langsung pada fungsinya, dalam soal ini
𝑥 tan 2𝑥 0 tan 2.(0) 0 0
menghasilkan 1−cos2 2𝑥 = 1−cos2 2(0) = 0. Karena limit dalam bentuk 0 maka
penyelesaiannya adalah
sin 2𝑥
𝑥 tan 2𝑥 𝑥
lim 2
= lim cos 2𝑥
𝑥→0 1 − cos 2𝑥 𝑥→0 sin2 2𝑥
𝑥 sin 2𝑥
= lim
𝑥→0 sin 2𝑥 . sin 2𝑥 cos 2𝑥
𝑥
= lim
𝑥→0 sin 2𝑥 . cos 2𝑥
1
=
2

5. Soal UN Tahun 2016 nomor 27

1−cos 4𝑥
Nilai lim 2𝑥 sin 4𝑥 = ⋯.
𝑥→0

A. 1
1
B. 2
C. 0
1
D. −2
E. −1

63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pembahasan:
Langkah pertama adalah substitusi langsung pada fungsinya, dalam soal ini
1−cos 4𝑥 1−1 0 0
menghasilkan 2𝑥 sin 4𝑥 = 0.0 = 0. Karena limit dalam bentuk 0 maka
diperoleh penyelesaian
1 − cos 4𝑥 1 − (1 − 2 sin2 2𝑥)
lim = lim
𝑥→0 2𝑥 sin 4𝑥 𝑥→0 2𝑥 sin 4𝑥
2 sin 2𝑥 . sin 2𝑥
= lim
𝑥→0 2𝑥 sin 4𝑥
=1

6. Soal UN Tahun 2016 nomor 26

Nilai dari lim √4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5) = ⋯.


𝑥→∞

A. −6
B. −4
C. −1
D. 4
E. 6
Untuk menyelesaikan lim √4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5) gunakan strategi
𝑥→∞

penyelesaian limit. Dalam hal ini gunakan perkalian dengan


sekawannya. Perhatikan,

(√4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + (2𝑥 − 5))


√4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5) = (√4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5))
(√4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + (2𝑥 − 5))
24𝑥 − 28
= .
√4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + (2𝑥 − 5)

Sesuai strategi penyelesaian limit diperoleh

24𝑥 − 28
lim √4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5) = lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ √4𝑥 2+ 4𝑥 − 3 + (2𝑥 − 5)
24𝑥
= lim =6
𝑥→∞ √4𝑥 + 2𝑥

= (𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 )

64
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

7. Soal UN Tahun 2017 nomor 20

Nilai dari lim (2𝑥 − √4𝑥 2 + 𝑥 + 3) adalah ....


𝑥→∞

1
A. − 2
1
B. − 4
C. 0
1
D. 4
1
E. 2

Untuk menyelesaikan lim (2𝑥 − √4𝑥 2 + 𝑥 + 3) gunakan strategi


𝑥→∞

penyelesaian limit. Dalam hal ini gunakan perkalian dengan sekawannya.


Perhatikan,

(2𝑥 − √4𝑥 2 + 𝑥 + 3)(2𝑥 + √4𝑥 2 + 𝑥 + 3)


(2𝑥 − √4𝑥 2 + 𝑥 + 3) =
(2𝑥 + √4𝑥 2 + 𝑥 + 3)
4𝑥 2 − (4𝑥 2 + 𝑥 + 3)
=
2𝑥 + √4𝑥 2 + 𝑥 + 3
−(𝑥 + 3)
=
2𝑥 + √4𝑥 2 + 𝑥 + 3

Jadi,

−(𝑥 + 3)
lim (2𝑥 − √4𝑥 2 + 𝑥 + 3) = lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥 2 + 𝑥 + 3
−𝑥
= lim
𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥
1
=−
2


(𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 )

65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Pengembangkan Soal HOTS

Soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan instrumen


pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan: 1)
transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses dan menerapkan
informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, 4)
menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide
dan informasi secara kritis. Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis
HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.

Anderson & Krathwohl mengklasifikasi dimensi proses kognitif sebagai


berikut.

Mencipta Mengkreasi ide/gagasan sendiri


Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan,
menulis, memformulasikan.
Evaluasi Mengambil keputusan sendiri
Kata Kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
HOTS
memutuskan,
memilih, mendukung.
Analisis Menspesifikasi aspek-aspek/elemen
Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi,
menguji.
Aplikasi Menggunakan informasi pada domain
berbeda
Kata kerja: Menggunakan,
mendemostrasikan, mengilustrasikan,
MOTS mengoperasikan
Pemahaman Menjelaskan ide atau konsep
Kata kerja: menjelaskan,
mengklasifikasikan, menerima,
melaporkan
Pengetahuan Mengingat kembali
LOTS Kata kerja: mengingat,
mendaftar,mengulang, menirukan
Anderson dalam (Kemdikbud, 2015)

66
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

Kisi-kisi Soal
KISI-KISI UJIAN SOAL HOTS

Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 10 menit
Jumlah Soal : 2 Soal
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Kompetensi Lingkup Level Bentuk


NO Materi Indikator Soal No
yang diuji Materi Kognitif Soal
1 Menganalisis Limit fungsi Limit di Diberikan 1 L3 Uraian
kebenaran aljabar hingga suatu hasil (Penalaran)
suatu pengerjaan
pengerjaan limit fungsi
terkaiat limit aljabar, siswa
fungsi aljabar. diminta
menganalisis
kesalahan
pengerjaan.
2 Menganalisis Limit fungsi Limit fungsi Diberikan 2 L3 Uraian
kebenaran trigonometri trigonometri suatu hasil (Penalaran)
suatu pengerjaan
pengerjaan limit fungsi
terkaiat limit trigonometri,
fungsi siswa diminta
trigonometri. menganalisis
kesalahan
pengerjaan.

67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata
: Matematika Nama Penyusun : Sigit
Pelajaran
Buku Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Pemahaman √
Sumber :
3.2. Menjelaskan dan RUMUSAN BUTIR SOAL
Nomor
menentukan limit di
Soal
ketakhinggaan fungsi aljabar
Seorang siswa dalam menyelesaikan
dan fungsi trigonometri 1 masalah limit menggunakan 2 cara, namun
LINGKUP MATERI hasilnya berbeda.
Limit fungsi Cara 1:
MATERI
Limit di tak hingga

Cara 2:
INDIKATOR SOAL
Diberikan suatu hasil
pengerjaan limit fingsi
aljabar, siswa diminta Selidiki cara mana yang benar.
menganalisis kesalahan
pengerjaan

68
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020
Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013
Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : Matematika Nama Penyusun : Sigit
Buku Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Pemahaman √
Sumber :
Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL
3.1. Menjelaskan dan menentukan limit
fungsi trigonometri Soal

2 Seorang siswa dalam menyelesaikan


LINGKUP MATERI
masalah limit dengan cara sebagai berikut.
Limit fungsi
MATERI
Limit fungsi trigonometri

INDIKATOR SOAL
Diberikan suatu hasil pengerjaan limit Apakah pengerjaan tersebut benar?
fungsi trigonometri, siswa diminta Berikan penjelasan yang lengkap dan jika
pengerjaan tersebut salah, tuliskan
menganalisis kesalahan pengerjaan
pengerjaan yang benar.

69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Pemahaman limit fungsi merupakan bagian yang krusial untuk belajar lebih
lanjut mengenai kalkulus. Tidak salah jika orang mengatakan jembatan
antara aljabar dan kalkulus adalah limit. Walaupun topik limit tampak
sebagai topik yang sederhana di matematika sekolah namun apabila didalami
lebih lanjut maka akan tampak bagian yang perlu dipahami lebih lanjut. Oleh
karena itu dalam unit ini disajikan aspek yang relatif mendalam berkaitan
limit fungsi.
Terkait dengan pembelajaran, guru perlu merancang dan melaksanakan
pembelajaran mengenai limit dengan strategi yang tepat yang salah satu
caranya melalui pemanfaatan unit ini. Namun demikian, guru tetap harus
kreatif dalam mengembangkan pembelajaran dengan menambahkan atau
mengkombinasi dari sumber lain yang relevan.
.

70
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi

UMPAN BALIK

Setelah mempelajari paket atau unit ini Anda diharapkan sudah memahami
pengertian limit fungsi dan strategi untuk menyelesaikan masalah limit
fungsi serta menerapkan dalam pembelajaran di kelas. Bahan-bahan atau
kegiatan tambahan yang relevan perlu untuk ditambahkan demi
kesempurnaan pembelajaran.

Untuk memperkirakan keberhasilan dalam memanfaatkan paket atau unit


ini, Anda dapat melakukan evaluasi pada siswa terkait permasalahan limit.
Apabila hasil sesuai harapan berarti Anda berhasil, namun jika tidak maka
Anda perlu mencermati kembali hal-hal yang perlu untuk dibenahi.

71
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN MATEMATIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Turunan (Derivatif)
Penulis:
Sigit Tri Guntoro

Penyunting:
Wiworo

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Turunan

DAFTAR ISI
Hal

DAFTAR ISI __________________________________ 77


DAFTAR GAMBAR______________________________ 78
DAFTAR TABEL _______________________________ 78
PENDAHULUAN _______________________________ 79
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK _________ 81
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ______________________________ 81
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 83
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 87
Perubahan Suhu _______________________________________________________________ 87
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 88
Soal-soal UN terkait Turunan ________________________________________________ 88
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 91
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 91
Aktivitas Pemahaman Konsep Turunan ________________________________________ 91
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 94
Lembar Kerja Peserta Didik 1 ____________________________________________________ 94
Lembar Kerja Peserta Didik 2 ____________________________________________________ 97
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 98
1. Pengertian Turunan Fungsi ________________________________________________ 98
2. Sifat-sifat dan Teorema Turunan__________________________________________ 102
3. Fungsi Naik dan Fungsi Turun dan Titik ekstrim ________________________ 104
PENGEMBANGAN PENILAIAN ___________________ 109
A. Pembahasan Soal-soal ____________________________________________________ 109
B. Pengembangkan Soal HOTS ______________________________________________ 111
Kisi-kisi Soal______________________________________________________________________ 113
KESIMPULAN ________________________________ 116
UMPAN BALIK _______________________________ 117

77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Ilustrasi pengaruh suhu lingkungan ......................................................... 87


Gambar 2 Garis sekan (secant line)................................................................................. 98
Gambar 3 Ilustrasi terjadinya garis singgung kurva ................................................ 99
Gambar 4 Nilai gradien garis singgung ....................................................................... 101

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Kompetensi dan Target Kompetensi ___________________________________ 81


Tabel 2. IPK _______________________________________________________________________ 83

78
Unit Pembelajaran
Turunan

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami materi turunan fungsi di kelas XI dan XII. Inti pokok dari
unit ini adalah pengertian turunan fungsi dan strategi penyelesaian masalah
turunan yang meliputi turunan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru akan memiliki
dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut ke peserta
didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun terutama dalam
memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta
didik.

Untuk memudahkan guru mempelajari materi dan cara mengajarkannya,


pada unit ini dimuat kompetensi dasar yang memuat target kompetensi dan
indikator pencapaian kompetensi, aplikasi materi di dunia nyata, soal-soal
UN, bahan pembelajaran dan pengembangan penilaian. Pada bagian
pengembangan penilaian terdiri dari pembahasan soal UN dan
pengembangan soal HOTS. Pada pengembangan soal HOTS guru diharapkan
guru dapat mengembangkan soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi yang
dipelajari.

79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dapat digunakan guru untuk


memfasilitasi pembelajaran. Semantara bahan bacaan merupakan referensi
yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan sebagai rujukan
dalam mengembangkan kisi-kisi dan soal HOTS. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik belajar terkait turunan fungsi serta mendorong
peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai
tambahan, guru boleh menambahkan bahan-bahan atau kegiatan yang
relevan.

80
Unit Pembelajaran
Turunan

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas XI


dan Kelas XII SMA;

Tabel 1 Kompetensi dan Target Kompetensi


NO KOMPETENSI DASAR TARGET KD KELAS

KD PENGETAHUAN

3.8 Menjelaskan sifat-sifat 1. Menjelaskan pengertian turunan XI


turunan fungsi aljabar dan fungsi aljabar
menentukan turunan fungsi 2. Menjelaskan sifat turunan fungsi
aljabar menggunakan aljabar
definisi atau sifat-sifat 3. Menentukan turunan fungsi
turunan fungsi aljabar

KD KETERAMPILAN

4.8 Menyelesaikan masalah 1. Menyelesaikan masalah berkaitan XI


yang berkaitan dengan dengan turunan fungsi aljabar
turunan fungsi aljabar

PENGETAHUAN

3.9 Menganalisis 1. Menganalisis kaitan turunan XI


keberkaitanan turunan dengan nilai maksimum atau
pertama fungsi dengan minimum
nilai maksimum, nilai 2. Menganalisis kaitan turunan
minimum, dan selang dengan selang monoton fungsi
kemonotonan fungsi, serta 3. Menganalisis kaitan turunan
kemiringan garis singgung dengan gradien garis singgung
kurva

KETERAMPILAN

81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

NO KOMPETENSI DASAR TARGET KD KELAS

4.9 Menggunakan turunan 1. Meggunakan turunan pertama XI


pertama fungsi untuk fungsi untuk menyelesaikan
menentukan titik menyelesaikan masalah titik
maksimum, titik minimum, maksimum/minimum
dan selang kemonotonan 2. Meggunakan turunan pertama
fungsi, serta kemiringan fungsi untuk menyelesaikan
garis singgung kurva, menyelesaikan masalah
persamaan garis singgung, kemonotonan
dan garis normal kurva 3. Meggunakan turunan pertama
berkaitan dengan masalah fungsi untuk menyelesaikan
kontekstual masalah garis singgung
4. Meggunakan turunan pertama
fungsi untuk menyelesaikan
menyelesaikan masalah garis
normal

PENGETAHUAN

3.3 Menggunakan prinsip 1. Menggunakan prinsip turunan XII


turunan ke fungsi pada fungsi trigonometri
trigonometri sederhana sederhana (Peminatan)

KETERAMPILAN

4.3 Menyelesaikan masalah 1. Menyelesaikan masalah berkaitan XII


yang berkaitan dengan dengan turunan fungsi
turunan fungsi trigonometri trigonometri (Peminatan)

PENGETAHUAN

3.4 Menjelaskan keberkaitan 1. Mengaitkan turunan pertama dan XII


turunan pertama dan kedua kedua fungsi dengan nilai
fungsi dengan nilai maksimum/ nilai minimum (Peminatan)
maksimum, nilai minimum,
2. Mengaitkan turunan pertama dan
selang kemonotonan fungsi,
kemiringan garis singgung kedua fungsi dengan selang
serta titik belok dan selang kemonotonan fungsi
kecekungan kurva fungsi 3. Mengaitkan turunan pertama dan
trigonometri kedua fungsi dengan kemiringan
garis singgung
4. Mengaitkan turunan pertama dan

82
Unit Pembelajaran
Turunan

NO KOMPETENSI DASAR TARGET KD KELAS

kedua fungsi dengan selang


kecekungan kurva fungsi
trigonometri

KETERAMPILAN

4.4 Menyelesaikan masalah 1. Menyelesaikan masalah terkait XII


yang berkaitan dengan nilai turunan fungsi aljabar dan fungsi
maksimum, nilai minimum, trigonometri (Peminatan)
selang kemonotonan fungsi,
dan
kemiringan garis singgung
serta titik belok dan selang
kecekungan kurva fungsi
trigonometri

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada unit ini dirinci sebagai berikut;
Tabel 2. IPK
IPK PENGETAHUAN IPK KETERAMPILAN
KELAS XI
3.8. Menjelaskan sifat-sifat turunan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
fungsi aljabar dan menentukan berkaitan dengan turunan fungsi
turunan fungsi aljabar aljabar
menggunakan definisi atau sifat-
sifat turunan fungsi
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.8.1 menentukan hasil limit fungsi 4.8.1 Menyajikan sifat turunan
dalam bentuk rasional

IPK Kunci: IPK Kunci:

3.8.2 Menjelaskan pengertian turunan

83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

fungsi aljabar 4.8.2 Menyelesaikan masalah berkaitan


3.8.3 Menjelaskan sifat turunan fungsi turunan fungsi aljabar
aljabar
3.8.4 Menentukan turunan fungsi
aljabar
IPK Pengayaan:
3.8.5 membuktkan sifat-sifat turunan
KELAS XI
3.9 Menganalisis keberkaitanan turunan 4.9 Menggunakan turunan pertama
pertama fungsi dengan nilai fungsi untuk menentukan titik
maksimum, nilai minimum, dan maksimum, titik minimum, dan
selang kemonotonan fungsi, serta selang kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung kemiringan garis singgung kurva,
persamaan garis singgung, dan garis
normal kurva berkaitan dengan
masalah kontekstual
IPK Pendukung IPK Pendukung:
3.9.1 Menjelaskan nilai -
maksimum/minimum, selang
kemonotonan, gradien garis
singgung, garis normal kurva
IPK Kunci : IPK Kunci :
3.9.2 Menganalisis kaitan turunan 4.9.1 Menyelesaikan masalah
dengan nilai maksimum atau keterkaitan turunan
minimum
3.9.3 Menganalisis kaitan turunan
dengan selang monoton fungsi
3.9.4 Menganalisis kaitan turunan
dengan gradien garis singgung

IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:


3.9.5 Menyusun karakteristik fungsi 4.9.2 Menggambar fungsi yang diketahui
yang tidak dikatehu rumusnya karakteristiknya

KELAS XII (Peminatan)


3.3 Menggunakan prinsip turunan ke 4.3 Menyelesaikan masalah berkaitan
fungsi trigonometri sederhana dengan turunan fungsi trigonometri
IPK Pendukung: IPK Pendukung:

84
Unit Pembelajaran
Turunan

3.3.1 Menjelaskan fungsitrigonometri -


IPK Kunci: IPK Kunci:
3.3.2 Menggunakan prinsip turunan 4.3.1 Menyelesaikan masalah berkaitan
pada fungsi trigonometri dengan turunan fungsi
sederhana trigonometri

IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:


3.3.3 Menganalisis prinsip turunan pada 4.3.2 Membuat contoh fungsi yang tidak
fungsi trigonometri mempunyai turunan pada titik
tertentu
KELAS XII (Peminatan)
3.4 Menjelaskan keberkaitan turunan 4.4 Menyelesaikan masalah yang
pertama dan kedua fungsi dengan berkaitan dengan nilai maksimum,
nilai maksimum, nilai minimum,
nilai minimum, selang
selang kemonotonan fungsi,
kemiringan garis singgung serta kemonotonan fungsi, dan
titik belok dan selang kecekungan kemiringan garis singgung serta
kurva fungsi trigonometri
titik belok dan selang kecekungan
kurva fungsi trigonometri
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.4.1 Pengertian turunan pertama suatu
fungsi
IPK Kunci: IPK Kunci:
3.4.2 Mengaitkan turunan pertama dan 4.4.1 Menyelesaikan masalah terkait
kedua fungsi dengan nilai turunan fungsi aljabar dan fungsi
maksimum/ nilai minimum trigonometri
3.4.3 Mengaitkan turunan pertama dan
kedua fungsi dengan selang
kemonotonan fungsi
3.4.4 Mengaitkan turunan pertama dan
kedua fungsi dengan kemiringan
garis singgung
3.4.5 Mengaitkan turunan pertama dan
kedua fungsi dengan selang
kecekungan kurva fungsi
trigonometri

85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:


3.4.6 Menganalisis kaitan turunan 4.4.2 Menyelesaikan masalah
pertama dan turunan kedua suatu menyangkut kaitan turunan
fungsi pertama dan kedua

86
Unit Pembelajaran
Turunan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

Perubahan Suhu

Sesuai dengan Hukum Newton, apabila benda pada


suhu tertentu dipengaruhi oleh suhu ruangan maka
suhu benda tersebut akan berubah dan perubahan
suhu sesaat mengikuti rumus

𝑑𝑇 𝑑𝑇
~𝑇 − 𝑇𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 = 𝑘(𝑇 − 𝑇𝑚 )
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Dengan 𝑇 suhu saat 𝑡, 𝑇𝑚 suhu sekitar dan 𝑘

konstanta proporsi. Jika suhu sekitar lebih rendah Gambar 1. Ilustrasi


pengaruh suhu lingkungan
maka haruslah 𝑇 > 𝑇𝑚 dan mengakibatkan 𝑘 < 0.

Sebagai contoh, roti yang dikeluarkan dari oven tercatat bersuhu 1500 𝐶.
Setelah tiga menit dibiarkan dalam ruangan bersuhu 210 𝐶 roti tersebut
suhunya menjadi 900 𝐶. Jika roti boleh dimakan pada suhu 250 𝐶 maka waktu
untuk menunggu dapat diketahui dengan bantuan konsep pada turunan
seperti yang sudah tertulis. Untuk contoh ini waktu menunggu kira-kira 20
menit.

87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL-SOAL UN/USBN

Soal-soal UN terkait Turunan

Berikut beberapa soal ujian nasional (UN) yang berkaitan dengan turunan
fungsi.

1. Soal UN tahun 2015

No. Soal

26 Turunan pertama fungsi 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)3 adalah ....

A. 𝑓 ′ (𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)2 (2𝑥 + 15)


B. 𝑓 ′ (𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)2 (6𝑥 + 15)
C. 𝑓 ′ (𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)(6𝑥 + 15)
D. 𝑓 ′ (𝑥) = 3(𝑥 2 + 5𝑥)2
E. 𝑓 ′ (𝑥) = 3(𝑥 2 + 5𝑥)
Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 3.8.4 Menentukan turunan fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi
Ditanyakan : Turunan fungsi
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah turunan
dibutuhkan

2. Soal UN tahun 2017

No. Soal

21 Diketahui grafik fungsi 𝑦 = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 7 berpotongan dengan garis 𝑦 =

88
Unit Pembelajaran
Turunan

No. Soal

4𝑥 + 1. Salah satu persamaan garis singgung yang melalui titik potong


kurva dan garis tersebut adalah ....

A. 𝑦 = 5𝑥 + 7
B. 𝑦 = 5𝑥 − 1
C. 𝑦 = 𝑥 + 5
D. 𝑦 = 3𝑥 − 7
E. 𝑦 = 3𝑥 + 5

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 3.9.4 Menganalisis kaitan turunan dengan gradien garis
yang
singgung
bersesuaian
Diketahui : Diberikan dua grafik yang berpotongan
Ditanyakan : Persamaan garis yang melalui titik potong kurva
Materi yang : Persamaan garis singgung kurva
dibutuhkan

3. Soal UN tahun 2018

No. Soal

18 Persamaan garis singgung kurva 𝑦 = 𝑥 2 − 5𝑥 + 12 yang sejajar garis 3𝑥 −


𝑦 + 5 = 0 adalah ....

A. 3𝑥 − 𝑦 + 4 = 0
B. 3𝑥 − 𝑦 − 4 = 0
C. 3𝑥 − 𝑦 − 20 = 0
D. 𝑥 − 3𝑦 − 4 = 0
E. 𝑥 − 3𝑦 + 4 = 0

89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 3.9.4 Menganalisis kaitan turunan dengan gradien garis
yang
singgung
bersesuaian
Diketahui : Suatu kurva dan garis
Ditanyakan : Garis singgung kurva yang sejajar terhadap garis yang diketahu
Materi yang : Turunan fungsi (terkait gradien garis singgung)
dibutuhkan

90
Unit Pembelajaran
Turunan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pemahaman Konsep Turunan

Pada aktivitas ini Anda akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan
pada pemaman konsep turunan fungsi.
Tujuan : Memahami konsep turunan fungsi
Waktu : 3 jp (tentatif)
Model : Penemuan
Alat/Media : Penggaris siku, kertas milimeter blok
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
1 Guru memberi pengungkit Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai garis singgung dan saling berdiskusi
kurva. Misalkan ditanyakan
apakah garis 𝑔 pada gambar
berikut merupakan garis
singgung kurva, karena
faktanya memotong kurva juga

2 Dalam kelompok atau individu Siswa dalam dalam kelompok atau


guru meminta siswa mandiri menggambar fungsi
menggambar fungsi kuadrat
kuadrat yang relatif tumpul,
yang relatif tumpul, misalnya

91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

No Guru Siswa
1 1
𝑓(𝑥) = 4 𝑥 2 . (upayakan setiap misalnya 𝑓(𝑥) = 4 𝑥 2 pada kertas
kelompok atau indvidu milimeter blok.
berbeda)
2 Sebagai awal pemahaman guru Siswa menetapkan menetapkan
menetapkan salah satu titik salah satu titik (namakan 𝐶) pada
(namakan 𝐶) pada kurva
kurva sebagai titik yang akan
sebagai titik yang akan
didekati dalam upaya didekati.
memberikan pemahaman
tentang gradien garis
singgung.

3 Selanjutnya mintalah siswa Siswa melaksanakan kegiatan sesuai


untuk memanfaatkan petunjuk guru.
penggaris siku untuk
Dengan sendirinya siswa akan
memahami garis singgung
kurva dengan cara sebagai memperoleh banyak hasil
berikut. 𝐴𝐵
(informasi) terkait nilai𝐵𝐶 .

𝐴𝐵
Siswa menganalisis hasil saat
𝐵𝐶

𝐵 mendekati 𝐶

• Letakkan penggaris siku


seperti gambar di atas.
Perhatikan titik potong sisi
siku-siku dengan kurva (titik
𝐴 dan 𝐶), catat
𝐴𝐵
perbandingan 𝐵𝐶
• Selanjutnya gerakkan 𝐵
menuju 𝐶 yaitu menggeser
𝐴𝐵
penggaris ke kiri . Catat 𝐵𝐶
(Untuk memudahkan dalam
membaca hasil, sangat

92
Unit Pembelajaran
Turunan

No Guru Siswa
dianjurkan untuk ditulis dalam
bentuk tabel)
4 Dengan pengerjaan di atas Siswa mendiskusikan
diharapkan sudah ada arah menyimpulkan hasil yang diperoleh.
kesimpulan yang akan
diperoleh. Sebagai pengungkit,
berikan pertanyaan “Berapa
𝐴𝐵
nilai yang didekati oleh 𝐵𝐶 saat

𝐵 mendekati 𝐶
5 Selanjutnya arahkan ke siswa Siswa menuju pada kesimpulan nilai
untuk menyimpulkan bahwa yang didekati tersebut adalah
nilai yang didekati tersebut gradien garis singgung di titik 𝐶, dan
adalah gradien garis singgung garis yang melalui 𝐶 tersebut adalah
di titik 𝐶, dan garis yang garis singgung kurvanya
melalui 𝐶 tersebut adalah garis
singgung kurvanya
Catatan:
Bagi guru yang menguasai
Aplikasi Geogebra, gunakan
aplikasi tersebut untuk
memperjelas pemahaman

6 Setelah secara visual siswa Siswa mengerjakan LKPD


paham, selanjutnya lakukan
kegiatan untuk memahamkan
mereka secara analitik dengan
mengerjakan aktifitas seperti
pada LKPD.
7 Selanjutnya guru membimbing Siswa untuk berlatih menyelesaikan
siswa untuk berlatih masalah turunan
menyeklesaikan masalah
turunan seperti yang tertuang
pada LKPD

93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik 1

LKPD 1.a Konsep Turunan fungsi

Tujuan : Memahami konsep turunan fungsi


Waktu : 3 jp (tentatif)
Model : Penemuan

Buatlah grafik fungsi kuadrat yang relatif tumpul pada kertas milimeter blok
𝑓(𝑥) =…………..
titik yang di tetapkan pada kurva 𝐶( . . . . , . . . . ).
Gambar dari fungsi ....... .... .... .... adalah

94
Unit Pembelajaran
Turunan

(lanjutan)
𝐴𝐵 ... ... ... ... ... ... … ... ... ... ... ... ...
𝐵𝐶 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
𝐴𝐵 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
𝐵𝐶

Dengan mencermati tabel maka dapat disimpulkan bahwa:


𝐴𝐵
mendekati nilai ....... saat 𝐵 mendekati 𝐶. Dengan demikian gradien
𝐵𝐶
garis singgung di titik 𝐶 adalah ....

95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 1.b Turunan Fungsi (lanjutan)

Tujuan : Memahami konsep turunan (lanjutan)


Waktu : 1 jp
Model : Penemuan

Isilah titik-titik di bawah ini


𝑓(𝑥) = . . . . . .. (sesuai fungsi yang ditulis awal)
Perhatikan bahwa 𝐵𝐴 sebenarnya 𝑓(𝑥𝐴 ) − 𝑓(𝑥𝐶 ), sedangkan 𝐵𝐶 =
𝑥𝐴 − 𝑥𝐶 = ∆𝑥 dengan 𝑥𝐴 yang dimaksud adalah absis dari titik 𝐴
begitu juga untuk 𝑥𝐶 absis dari titik 𝐶. Dari sini dioperoleh 𝑥𝐴 =
𝑥𝐶 + ∆𝑥. Sesuai dengan fungsi yang dipilih maka 𝑥𝐴 = ⋯ + ∆𝑥.
Dengan mengingat limit fungsi maka
𝑓(𝑥𝑐 + ∆𝑥 ) − 𝑓(𝑥𝑐 )
𝑓′(𝑥𝑐 ) = lim
∆𝑥→0 ∆𝑥.
𝑓(… + ∆𝑥 ) − 𝑓(… )
𝑓′(… ) = lim
∆𝑥→0 ∆𝑥.
= ........................
= ……………………
= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

Dengan demikian gradien garis singgung kurva dengan absis ....


adalah ....

Selanjutnya gantilah 𝑥𝑐 menjadi 𝑥. maka

𝑓(𝑥 + ∆𝑥 ) − 𝑓(𝑥 )
𝑓′(𝑥) = lim
∆𝑥→0 ∆𝑥.
= ........................
= ……………………
= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

Jadi turunan pertama dari 𝑓(𝑥) =. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. adalah

𝑓 ′ (𝑥) =. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

96
Unit Pembelajaran
Turunan

Lembar Kerja Peserta Didik 2

LKPD 2. Menyelesaikan masalah turunan

Tujuan : Menyelesaikan masalah Turunan fungsi


Waktu : 3 jp (tentatif)
Model : Problem-based learning

1
1. Tentukan nilai maksimum dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 −10𝑥

----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

2. Tentukan nilai maksimum dan minimum dari


𝑦 = 1 − 2 cos 2 𝑥 − √3 sin 𝑥 untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝜋.
Petunjuk: Ingat penerapan turunan pada titik ekstrim dan cek juga
nilai pada batas interval
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

1 1
3. Tentukan persamaan garis singgung kurva 𝑓(𝑥) = 2 𝑥 2 + 𝑥 yang

sejajar dengan garis 7𝑥 − 4𝑦 = 7


----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------

97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan

Dalam bagian ini akan disajikan uraian materi berkaitan dengan pengertian turunan
fungsi, strategi dalam menyelesaikan permasalahan terkait turunan dan kaitan
turunan dengan konsep yang lain.

1. Pengertian Turunan Fungsi

Sebagai awal pemahaman mari kita cermati konsep turunan fungsi kaitannya
dengan gradien garis singgung pada suatu titik. Perhatikan garis yang memotong
kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) di dua titik atau disebut garis sekan yang melalui titik (𝑐, 𝑓(𝑐)) dan
di titik (𝑐 + ∆𝑥, 𝑓(𝑐 + ∆𝑥)) seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2 Garis sekan (secant line)

Mencermati garis tersebut jelas bahwa gradien (kemiringan) pada awalnya adalah
∆𝑦 𝑓(𝑐+∆𝑥)−𝑓(𝑐)
𝑚 = ∆𝑥 = ∆𝑥
. Perhatikan untuk ∆𝑥 → 0 yang dapat diilustrasi seperti

gambar berikut.

98
Unit Pembelajaran
Turunan

Gambar 3 Ilustrasi terjadinya garis singgung kurva

∆𝑦 𝑓(𝑐+∆𝑥)−𝑓(𝑐)
Apabila untuk ∆𝑥 → 0 mengakibatkan ∆𝑥
= ∆𝑥
menuju nilai tertentu, atau
𝑓(𝑐+∆𝑥)−𝑓(𝑐)
dengan penyajian lain lim ada, namakan sebagai 𝑚𝑐 maka garis yang
∆𝑥→0 ∆𝑥

melalui titik (𝑐, 𝑓(𝑐)) dan mempunyai gradien 𝑚𝑐 dinamakan garis singgung kurva
di titik (𝑐, 𝑓(𝑐)). Perhatikan bahwa garis sekan tadi akan menjadi garis singgung jika
∆𝑥 → 0. Dengan demikian maka 𝑚𝑐 merupakan gradien garis singgung kurva di
titik (𝑐, 𝑓(𝑐)). Selanjutnya melalui pengambilan 𝑐 sembarang pada domainnya maka
𝑓(𝑥 + ∆𝑥) − 𝑓(𝑥)
𝑚𝑥 = lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
merupakan suatu fungsi. Dengan pengertian ini, jika limitnya ada maka 𝑚𝑥 dapat
dikatakan sebagai fungsi gradien garis singgung kurva dengan absis 𝑥. Karena 𝑚𝑥
merupakan fungsi maka penulisannya disepakati sebagai 𝑓′(𝑥) dimana
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓′(𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
jika limitnya ada. Bentuk terakhir inilah yang dinamakan turunan dari fungsi 𝑓 pada
domainnya. Mengingat penjelasan sebelumnya maka turunan fungsi 𝑓 ini dapat
dikatakan sebagai fungsi gradien garis singgung fungsi 𝑓. Dalam hal penyajian
notasi, ada sebagian literatur yang menuliskan 𝑓 ′ (𝑥) sebagai [𝑓(𝑥)]′ atau (𝑓(𝑥))′.
𝑑𝑦 𝑑
Bahkan sering pula disajikan sebagai 𝑑𝑥
, 𝑦 ′ , 𝑑𝑥 (𝑓(𝑥)), 𝐷𝑥 [𝑦] mengingat pemaknaan

𝑦 = 𝑓(𝑥).
Contoh 1.1:
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2

99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jawab:
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
(𝑥 + ℎ)2 − 𝑥
= lim
ℎ→0 ℎ
(𝑥 2 + 2𝑥ℎ + ℎ2 ) − 𝑥 2
= lim
ℎ→0 ℎ
2𝑥ℎ + ℎ2
= lim
ℎ→0 ℎ
= lim (2𝑥 + ℎ)
ℎ→0

= 2𝑥

Contoh 1.2:
Diberikan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3. Tentukan 𝑓′(𝑥).
Jawab:
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
(2(𝑥 + ℎ) + 3) − (2𝑥 + 3)
= lim
ℎ→0 ℎ
2𝑥 + 2ℎ + 3 − 2𝑥 − 3
= lim
ℎ→0 ℎ
2ℎ
= lim
ℎ→0 ℎ

=2

Contoh 1.3:
Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 . Sementara itu garis 𝑔 menyinggung kurva di titik yang
berabsis 1. Tentukan gradien garis 𝑔.
Jawab:
Sesuai dengan contoh sebelumnya maka didapatkan 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥. Dengan demikian
gradien garis singgung 𝑔 adalah 𝑓 ′ (1) = 2.1 = 2.

100
Unit Pembelajaran
Turunan

Gambar 4 Nilai gradien garis singgung

Contoh 1.4:
Garis 𝑦 = −2𝑥 + 12 sejajar dengan garis yang menyinggung kurva 𝑥 2 di suatu titik.
Tentukan titik tersebut.
Jawab:
Diketahui bahwa gradien garis 𝑦 = −2𝑥 + 12 adalah −2 dan 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 (dari
contoh sebelumnya). Karena garis yang menyinggung kurva 𝑥 2 dimaksud sejajar
dengan garis 𝑦 = −2𝑥 + 12 maka dipenuhi 𝑓 ′ (𝑡) = −2 untuk suatu 𝑡. Jadi dipenuhi
2𝑡 = −2 yang menghasilkan 𝑡 = −1. Sementara itu 𝑓(−1) = (−1)2 = 1. Jadi titik
yang dicari adalah (−1,1).

101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Sifat-sifat dan Teorema Turunan

Perlu menjadi perhatian bahwa ketika ingin menentukan turunan suatu fungsi, kita
tidak harus kembali pada definisinya, tetapi dapat memanfaatkan teorema atau
sifat-sifat pada turunan. Berikut ini beberapa sifat dan teorema turunan serta
beberapa hasil turunan yang sering digunakan. Bukti untuk sifat di atas tidak
disajikan dalam tulisan ini, tetapi pembaca dapat memperolehnya di buku-buku
referensi pada daftar pustaka.
1) [𝑥𝑛 ]′ = 𝑛𝑥𝑛−1
2) [𝑐𝑓(𝑥)]′ = 𝑐 [𝑓(𝑥)]′

3) [𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)]′ = [𝑓(𝑥)]′ ± [𝑔(𝑥)]
′ ′
4) [𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥)] = [𝑓(𝑥)]′ 𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥)[𝑔(𝑥)]

𝑓( 𝑥 ) ′ [𝑓(𝑥)]′ 𝑔(𝑥)−𝑓(𝑥)[𝑔(𝑥)]
5) [ 𝑔 ( 𝑥) ] = [𝑔(𝑥)]2

6) [𝑓(𝑔(𝑥))] = 𝑓′ (𝑔(𝑥)). 𝑔′(𝑥) {dalil rantai}
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑡
atau = . dengan 𝑦 = 𝑓(𝑡), 𝑡 = 𝑔(𝑥) dan 𝑦 = ℎ(𝑥)
𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑥

7) [𝑒𝑥 ]′ = 𝑒𝑥
1
8) [ln|𝑥|]′ =
𝑥
9) [𝑎𝑥 ]′ = 𝑎𝑥 ln 𝑎
10) [sin 𝑥]′ = cos 𝑥
11) [cos 𝑥]′ = − sin 𝑥

Contoh 2.1
sin 𝑥
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥

Jawab:
Dengan memanfaatkan sifat turunan diperoleh
sin 𝑥 ′ sin 𝑥 ′
[𝑥 2 − ] = [𝑥 2 ]′ − [ ]
2𝑥 2𝑥
2𝑥 cos 𝑥 − 2 sin 𝑥
= 2𝑥 −
4𝑥 2

Contoh 2.2
Tentukan gardien garis singgung kurva 𝑓(𝑥) = log 𝑥 di titik (10,1)
Jawab:
Untuk menentukan gradien garis singgung di suatu titik, dapat dilakukan melalui
definisi (menggunakan limit) atau dengan cara menentukan fungsi turunannya

102
Unit Pembelajaran
Turunan

terlebih dahulu. Misalnya kita mengambil cara menentukan fungsi turunannya


terlebih dahulu
ln 𝑥 ′ 1 1 1
𝑓 ′ (𝑥) = [log 𝑥]′ = [ ] = =
ln 10 ln 10 𝑥 𝑥 ln 10
1
Berarti 𝑓 ′ (10) = .
10 ln 10
1
Jadi gradien garis singgung di titik (10,1) adalah 10 ln 10

Contoh 2.3
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 − 3𝑥)5
Jawab:
Misalkan 𝑦 = 𝑓(𝑥) dan 𝑡 = 𝑥 2 − 3𝑥 maka 𝑦 = 𝑡 5 . Dengan menggunakan sifat dan
𝑑𝑦 𝑑𝑡
teorema turunan maka = 5𝑡 4 dan = 2𝑥 − 3, sehingga
𝑑𝑡 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑡
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑥
= 5𝑡 4 . (2𝑥 − 3)
= 5(2𝑥 − 3)(𝑥 2 − 3𝑥)4

Contoh 2.4
Tentukan 𝑓′(𝑥) jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 6 + 𝑥 sin 𝑥 − cos 2𝑥.
Jawab:
𝑓 ′ (𝑥) = [𝑥 6 + 𝑥 sin 𝑥 − cos 2𝑥]′
= [𝑥 6 ]′ + [𝑥 sin 𝑥]′ − [cos 2𝑥]′
= 6𝑥 5 + [𝑥]′ sin 𝑥 + 𝑥[sin 𝑥]′ − [2𝑥]′ [cos 2𝑥]′
= 6𝑥 5 + sin 𝑥 + 𝑥 cos 𝑥 + 2 sin 2𝑥

Contoh 2.5

Tentukan persamaan garis singgung kurva 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 − 3𝑥)5 di titik (1, −32)

Jawab:
Sesuai dengan hasil pada contoh 2.3 maka gradien garis singgung (𝑚) yang
dimaksud adalah

103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

4
𝑚 = 𝑓 ′ (1) = 5(2(1) − 3)(12 − 3(1))
= −80

Jadi persamaan garis singgung kurva di titik (1, −32) adalah

𝑦 = −80𝑥 + 48

3. Fungsi Naik dan Fungsi Turun dan Titik ekstrim

Untuk memahami fungsi naik, turun dan titik ekstrim, perhatikan grafik fungsi
berikut

Dengan memperhatikan gambar, dapat dibuat sketsa garis singgung kurva sebagai
berikut

104
Unit Pembelajaran
Turunan

Terlihat bahwa
• Untuk 𝑥 < 0 gradien garis singgung negatif
• Untuk 𝑥 = 0 gradien garis singgung nol
• Untk 𝑥 > 0 gradien garis singgung positif

Selanjutnya perhatikan bahwa perubahan tanda pada gradien garis singgung dari
𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 ke 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 atau sebaliknya 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 ke 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 menunjukkan adanya titik
balik. Dalam contoh ini titik pada kurva berabsis 0 merupakan titik balik. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa jika gradien garis singgung berubah dari:
• 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓atau dari 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 maka akan
ada titik balik
• 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 atau 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 maka akan ada
titik belok
Titik inilah yang dinamakan titik ekstrim dan tentu saja (𝑡, 𝑓(𝑡)) dimana 𝑓 ′ (𝑡) = 0.
Jika pada suatu interval berlaku untuk setiap 𝑥1 < 𝑥2 dipenuhi 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 ) maka
pada interval tersebut fungsi dikatakan monoton naik, sebaliknya jika untuk setiap
𝑥1 < 𝑥2 dipenuhi 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 ) maka pada interval tersebut fungsi dikatakan
monoton turun. Selanjutnya ambil 𝑎 pada suatu interval monoton naik dan 𝑥 berada
pada interval yang sama. Untuk 𝑥 < 𝑎 maka 𝑓(𝑥) < 𝑓(𝑎) atau untuk
𝑓(𝑥)−𝑓(𝑎)
𝑥 − 𝑎 < 0 maka 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑎) < 0. Akibatnya positif. Untuk 𝑥 > 𝑎 maka
𝑥−𝑎
𝑓(𝑥)−𝑓(𝑎)
𝑓(𝑥) > 𝑓(𝑎) atau untuk 𝑥 − 𝑎 > 0 maka 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑎) > 0. Akibatnya 𝑥−𝑎
juga
𝑓(𝑥)−𝑓(𝑎)
positif. Dengan demikian untuk 𝑎 pada interval monoton naik maka lim =
𝑥→𝑎 𝑥−𝑎

𝑓 ′ (𝑎) juga positif. Sebaliknya jika 𝑓′(𝑎) positif maka 𝑎 berada pada interval monoton
naik. Mengapa demikian? Selidiki secara mandiri. Dengan cara yang sama akan
berlaku untuk interval monoton turun.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi akan monoton naik pada suatu interval bila
turunan pertama setiap titik pada interval hasilnya positif dan fungsi akan monoton
turun pada suatu interval jika turunan pertama setiap titik pada interval tersebut
hasilnya negatif. Sebaliknya jika turunan pertamanya positif maka titik tersebut

105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

berada pada interval naik, jika turunan pertamanya turun maka titik tersebut pada
interval monoton turun.

Catatan:
Fungsi yang dibicarakan di atas adalah fungsi kontinu dan differentiable (turunan
ada pada interval tersebut)

Selanjutnya jika turunan pertama suatu fungsi naik monoton pada suatu interval 𝐼
maka fungsi dikatakan cekung ke atas, dan jika turunan pertama suatu fungsi turun
monoton maka dikatakan fungsi dikatakan cekung ke bawah.

Menurut penjelasan sebelumnya, jika 𝑎 berada pada suatu interval dan dipenuhi
𝑓′(𝑎) positif maka 𝑎 berada pada interval naik. Demikian pula jika 𝑎 berada pada
suatu interval dan dipenuhi 𝑓′(𝑎) negatif maka 𝑎 berada pada interval turun.
Berkaitan dengan ini, misalkan 𝑓′ monoton naik pada interval 𝐼 maka fungsinya
cekung ke atas dan untuk 𝑡 yang pada interval tersebut akan berlaku 𝑓′′(𝑡) positif.
Demikian juga untuk 𝑠 yang pada interval 𝐼 dan berlaku 𝑓′′(𝑠) positif maka 𝑓′ naik
yang berarti fungsi cekung ke atas. Selanjutnya selidiki sendiri untuk kasus 𝑓′
monoton turun pada interval 𝐼.

Sebagai contoh, misalkan suatu fungsi memenuhi 𝑓 ′ (𝑡) = 0 untuk suatu 𝑡 maka
(𝑡, 𝑓(𝑡)) adalah titik ekstrim karena gradien garis singgungnya nol. Jika 𝑓′′(𝑡) positif
maka titik ekstrim tersebut adalah titik balik minimum karena kurvanya cekung ke
atas. Sementara jika 𝑓′′(𝑡) negatif maka titik ekstrim tersebut adalah titik balik
maksimum karena kurvanya cekung ke bawah.

106
Unit Pembelajaran
Turunan

Untuk memperjelas, kembali pada grafik dia atas, berdasarkan hasil identifikasi ini

Maka perkiraan grafik garis singgung kurva adalah

Karena kebetulan fungsi 𝑓(𝑥) dapat ditentukan dengan mudah dari gambarnya yaitu
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1 maka fungsi gradien garis singgungnya adalah 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 yang
grakfiknya

dan titik (0,0) merupakan titik balik minimum untuk kurva 𝑦 = 𝑥 2 − 1


Dengan demikian untuk menentukan titik ekstrim pada kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) maka kita
perlu menentukan nilai 𝑡 sehingga 𝑓 ′ (𝑡) = 0. Titik (𝑡, 𝑓(𝑡)) inilah titik ekstrimnya.
Selanjutnya tinggal menentukan jenisnya yaitu titik balik maksimum, minimum,
atau titik belok.

Contoh:
Tentukan nilai minimum relatif dari 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 − 2𝑥)5 .

107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jawab:
𝑓 ′ (𝑥) = 5(2𝑥 − 2)(𝑥 2 − 2𝑥)4
= 10(𝑥 − 1)𝑥 2 (𝑥 − 2)2
Kemudian dicari titik ekstrim dengan cara

0 = 10(𝑥 − 1)𝑥 2 (𝑥 − 2)2

yang menghasilkan penyelesaian 𝑥 = 0, 𝑥 = 1, 𝑥 = 2.

Selanjutnya identifikasi tanda gradien garis singgung di sekitar titik ekstrim.

Berarti 𝑥 = 1 adalah absis yang menyebabkan nilai 𝑓(𝑥) minimum. Dengan


demikian nilai minimum relatif fungsi tersebut adalah 𝑓(1) = −1.

Cara lain untuk menentukan jenis titik ekstrim adalah dengan menentukan nilai
turunan kedua di titik tersebut. Jika nilainya positif maka titik tersebut merupakan
titik minimum (relatif), jika nilainya negatif maka titik tersebut merupakan titik
maksimum (relatif) dan jika nilainya nol maka titik terebut merupakan titik belok.

Contoh:
Tentukan titik ekstrim grafik 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 𝑥 2 dan tentukan jenisnya.
Jawab:
Dengan teorema didapatkan 𝑓 ′ (𝑥) = 4 − 2𝑥. Selanjutnya dicari titik ekstrim dengan
cara
0 = 𝑓 ′ (𝑥)
= 4 − 2𝑥
yang menghasilkan solusi 𝑥 = 2. Dengan demikian titik ekstrim berada pada (2,4).
Untuk menentukan jenis titik ekstrim, cari terlebih dahulu nilai 𝑓′′(2).
Karena 𝑓 ′ (𝑥) = 4 − 2𝑥 maka 𝑓 ′′ (𝑥) = −2 yang berarti 𝑓 ′′ (2) = −2 yang berarti titik
(2,4) merupakan titik balik maksimum.

108
Unit Pembelajaran
Turunan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

1. Soal UN tahun 2015 nomor 26

Turunan pertama fungsi 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)3 adalah ....

A. 𝑓 ′ (𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)2 (2𝑥 + 15)


B. 𝑓 ′ (𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)2 (6𝑥 + 15)
C. 𝑓 ′ (𝑥) = (𝑥 2 + 5𝑥)(6𝑥 + 15)
D. 𝑓 ′ (𝑥) = 3(𝑥 2 + 5𝑥)2
E. 𝑓 ′ (𝑥) = 3(𝑥 2 + 5𝑥)

Pembahasan:

Misalkan 𝑡 = 𝑥 2 + 5𝑥 maka 𝑦 = 𝑡 3 , dengan memanfaat dalil rantai


diperoleh

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑡
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑥
= 3𝑡 2 (2𝑥 + 5)
= 3(𝑥 2 + 5𝑥)2 (2𝑥 + 5)
= (𝑥 2 + 5𝑥)2 (6𝑥 + 15)

2. Soal UN tahun 2017 nomor 21

Diketahui grafik fungsi 𝑦 = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 7 berpotongan dengan garis 𝑦 = 4𝑥 + 1.


Salah satu persamaan garis singgung yang melalui titik potong kurva dan garis
tersebut adalah ....

109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

A. 𝑦 = 5𝑥 + 7
B. 𝑦 = 5𝑥 − 1
C. 𝑦 = 𝑥 + 5
D. 𝑦 = 3𝑥 − 7
E. 𝑦 = 3𝑥 + 5
Pembahasan:

Langkah pertama menentukan titik potong kedua kurva yaitu

2𝑥 2 − 3𝑥 + 7 = 4𝑥 + 1
2𝑥 2 − 7𝑥 + 6 = 0
(2𝑥 − 3)(𝑥 − 2) = 0

3
yang menghasilkan penyelesaian 𝑥 = 2 atau 𝑥 = 2. Jadi titik yang dimaksud
3
adalah (2 , 7) dan (2,9). Langkah selanjutnya menentukan gradien garis singgung

di kedua titik tersebut.

Kurva 𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 7 mempunyai turunan 𝑓 ′ (𝑥) = 4𝑥 − 3. Sehingga


3 3
gradien garis singgung untuk titik pertama 𝑚1 = 𝑓 ′ (2) = 4 (2) − 3 = 3

sedangkan untuk titik kedua 𝑚2 = 𝑓 ′ (2) = 4(2) − 3 = 5.

3
Dengan demikian untuk garis singgung pertama 𝑦 = 3𝑥 + 2, sedangkan garis

singgung kedua 𝑦 = 5𝑥 − 1

3. Soal UN tahun 2018 nomor 18

Persamaan garis singgung kurva 𝑦 = 𝑥 2 − 5𝑥 + 12 yang sejajar garis


3𝑥 − 𝑦 + 5 = 0 adalah ....

A. 3𝑥 − 𝑦 + 4 = 0
B. 3𝑥 − 𝑦 − 4 = 0
C. 3𝑥 − 𝑦 − 20 = 0
D. 𝑥 − 3𝑦 − 4 = 0
E. 𝑥 − 3𝑦 + 4 = 0

110
Unit Pembelajaran
Turunan

Pembahasan:
Karena persaman garis singgung yang dimaksud sejajar dengan garis 3𝑥 −
𝑦 + 5 = 0 maka gradian garis singgung juga harus sama yaitu 3. Selajutnya
kita tentukan titik pada kurva yang menyebabkan gradien garis
singgungnya 3.
3 = 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 − 5
didapat hasil 𝑥 = 4 dan 𝑓(4) = 8. Jadi titik yang dimaksud adalah (4,8).
Dengan demikian persamaan garis yang dimaksud adalah
3𝑥 − 𝑦 − 4 = 0

B. Pengembangkan Soal HOTS

Soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan instrumen pengukuran


yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu
kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada
konteks asesmen mengukur kemampuan: 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis. Meskipun demikian, soal-
soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.

Anderson & Krathwohl mengklasifikasi dimensi proses kognitif sebagai berikut.

Mencipta Mengkreasi ide/gagasan sendiri


Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan,
menulis, memformulasikan.
Evaluasi Mengambil keputusan sendiri
Kata Kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
HOTS
memutuskan,
memilih, mendukung.
Analisis Menspesifikasi aspek-aspek/elemen
Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi,
menguji.
Aplikasi Menggunakan informasi pada domain
MOTS berbeda
Kata kerja: Menggunakan,

111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

mendemostrasikan, mengilustrasikan,
mengoperasikan
Pemahaman Menjelaskan ide atau konsep
Kata kerja: menjelaskan,
mengklasifikasikan, menerima,
melaporkan
Pengetahuan Mengingat kembali
LOTS Kata kerja: mengingat,
mendaftar,mengulang, menirukan
Anderson dalam (Kemdikbud, 2015)

112
Unit Pembelajaran
Turunan

Kisi-kisi Soal
KISI-KISI UJIAN SOAL HOTS

Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 10 menit
Jumlah Soal : 2 Soal
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Kompetensi Lingkup Level Bentuk


NO Materi Indikator Soal No
yang diuji Materi Kognitif Soal
1 Menggambar Turunan Fungsi Diberikan 1 L3 Uraian
grafik fungsi fungsi gradien grafik fungsi (Penalaran)
turunan garis yang tidak
singgung diketahui
rumusnya,
siswa diminta
menentukan
grafik fungsi
turunan
pertamanya
2 Menyelesaikan Turunan Penerapan Diberikan 2 L3 Uraian
masalah fungsi turunan penampang (Penalaran)
kontekstual fungsi talang air
terkait dengan dengan
turunan panjang
penampang
dan bentuk
tertentu, siswa
diminta
menentukan
bentuk
penampang
sehingga luas
maksimum

113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata
: Matematika Nama Penyusun : Sigit
Pelajaran
Buku Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Pemahaman √
Sumber :
3.9. Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
keberkaitanan turunan
pertama fungsi dengan nilai Nomor
maksimum, nilai minimum, dan Soal Diberikan suatu fungsi dengan grafik
selang kemonotonan fungsi,
serta kemiringan garis 1
singgung
LINGKUP MATERI
Turunan fungsi
MATERI
Fungsi gradien garis singgung

INDIKATOR SOAL
Diberikan grafik fungsi yang
Gambarlah sketsa grafik turunan pertamanya.
tidak diketahu rumusnya,
siswa diminta menentukan
grafik fungsi turunan
pertamanya

114
Unit Pembelajaran
Turunan

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020
Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013
Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : Matematika Nama Penyusun : Sigit
Buku Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Pemahaman √
Sumber :
4.9. Menggunakan turunan pertama RUMUSAN BUTIR SOAL
fungsi untuk menentukan titik
maksimum, titik minimum, dan Nomor
selang kemonotonan fungsi, serta Pak Algo ingin membuat talang dengan lebar
Soal bahan 50 cm, dan kemiringan tepinya selalu
kemiringan garis singgung kurva,
persamaan garis singgung, dan dibuat 450 seperti tampak pada gambar
2 penampang yang dilihat dari depan sebagai
garis normal kurva berkaitan
dengan masalah kontekstual berikut.
LINGKUP MATERI
Turunan fungsi
MATERI
Penerapan turunan fungsi
Tentukan ukuran penampang agar
mendapatkan luas yang maksimum.

INDIKATOR SOAL
Diberikan penampang talang air dengan
panjang penampang dan bentuk tertentu,
siswa diminta menentukan bentuk
penampang sehingga luas maksimum

115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Pemahaman turunan fungsi merupakan bagian yang krusial untuk belajar lebih
lanjut mengenai kalkulus. Tidak salah jika orang mengatakan turunan fungsi
merupakan bidang matematika yang sangat banyak penerapannya. Turunan fungsi
ini memiliki banyak sub topik yang perlu dibahas. Namun dalam unit ini hanya
dibahas pada bagian yang relevan dengan pembelajaran di sekolah.
Terkait dengan pembelajaran, guru perlu merancang dan melaksanakan
pembelajaran mengenai turunan fungsi secara efektif yang salah satu caranya
melalui pemanfaatan unit ini. Namun demikian, guru tetap harus kreatif dalam
mengembangkan pembelajaran dengan menambahkan atau mengkombinasi dari
sumber lain yang relevan.

116
Unit Pembelajaran
Turunan

UMPAN BALIK

Setelah mempelajari paket atau unit ini Anda diharapkan sudah memahami turunan
fungsi dan aplikasinya serta mampu menerapkan dalam pembelajaran di kelas.
Bahan-bahan atau kegiatan tambahan yang relevan perlu untuk ditambahkan demi
kesempurnaan pembelajaran.

Untuk memperkirakan keberhasilan dalam memanfaatkan paket atau unit ini, Anda
dapat melakukan evaluasi pada siswa terkait turunan fungsi. Apabila hasil sesuai
harapan berarti Anda berhasil, namun jika tidak maka Anda perlu mencermati
kembali hal-hal yang perlu untuk dibenahi.

117
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN MATEMATIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Integral
Penulis:
Sigit Tri Guntoro

Penyunting:
Sumadi

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Integral

DAFTAR ISI
Hal

DAFTAR ISI _________________________________ 123


DAFTAR GAMBAR_____________________________ 124
DAFTAR TABEL ______________________________ 124
PENDAHULUAN ______________________________ 125
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK ________ 126
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi _____________________________ 126
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ______________________________________ 127
APLIKASI DI DUNIA NYATA ____________________ 128
Gateway Arch _________________________________________________________________ 128
SOAL-SOAL UN/USBN _________________________ 129
Soal-soal UN terkait Integral ________________________________________________ 129
BAHAN PEMBELAJARAN _______________________ 132
A. Aktivitas Pembelajaran ___________________________________________________ 132
Aktivitas 1 Pemahaman Konsep Integral _______________________________________ 132
B. Lembar Kerja Peserta Didik ______________________________________________ 133
Lembar Kerja Peserta Didik _____________________________________________________ 133
Lembar Kerja Peserta Didik _____________________________________________________ 134
C. Bahan Bacaan _____________________________________________________________ 136
1. Integral Tak Tentu (Indefinite Integral) _________________________________ 136
2. Sifat-sifat Integral Tak Tentu ____________________________________________ 139
3. Strategi sederhana dalam menentukan hasil integral tak tentu ______ 140
4. Integral Tertentu (Definite Integral) ____________________________________ 146
5. Menentukan luas daerah _________________________________________________ 149
PENGEMBANGAN PENILAIAN ___________________ 163
A. Pembahasan Soal-soal ____________________________________________________ 163
B. Pengembangkan Soal HOTS ______________________________________________ 166
Kisi-kisi Soal______________________________________________________________________ 167

123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN ________________________________ 170


UMPAN BALIK _______________________________ 171

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Gateway di St.Louis, Misouri, AS ............................................................... 128


Gambar 2 Daerah dibatasi oleh satu grafik dan dua grafik ................................. 150
Gambar 3 Kurva tertutup sederhana ........................................................................... 156
Gambar 4 Kurva tertutup tidak sederhana ................................................................ 156

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Kompetensi dan Target Kompetensi _________________________________ 126


Tabel 2 Indikator Pencapaian Kompetensi ___________________________________ 127

124
Unit Pembelajaran
Integral

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami materi Integral di kelas XI. Inti pokok dari unit ini adalah
pengertian integral, strategi penyelesaian masalah integral dan penerapan
integral. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru akan
memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut ke
peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun terutama
dalam memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik.

Untuk memudahkan guru mempelajari materi dan cara mengajarkannya,


pada unit ini dimuat kompetensi dasar yang memuat target kompetensi dan
indikator pencapaian kompetensi, aplikasi materi di dunia nyata, soal-soal
UN, bahan pembelajaran dan pengembangan penilaian. Pada bagian
pengembangan penilaian terdiri dari pembahasan soal UN dan
pengembangan soal HOTS. Pada pengembangan soal HOTS guru diharapkan
guru dapat mengembangkan soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi yang
dipelajari.

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dapat digunakan guru untuk


memfasilitasi pembelajaran. Semantara bahan bacaan merupakan referensi
yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan sebagai rujukan
dalam mengembangkan kisi-kisi dan soal HOTS. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik belajar terkait integral serta mendorong peserta
didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai tambahan, guru
boleh menambahkan bahan-bahan atau kegiatan yang relevan.

125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas XI


SMA;

Tabel 1 Kompetensi dan Target Kompetensi


NO KOMPETENSI DASAR TARGET KD KELAS

KD PENGETAHUAN

3.10 Mendeskripsikan integral 1. Menjelaskan pengertian integral XI


tak tentu (anti turunan) tak tentu fungsi aljabar
fungsi aljabar dan 2. Menganalisis sifat sifat integral
menganalisis sifat-sifatnya tak tentu fungsi aljabar
berdasarkan sifat-sifat didasarkan sifat turunan fungsi
turunan fungsi

KD KETERAMPILAN

4.10 Menyelesaikan masalah 1. Menentukan integral tak tentu XI


yang berkaitan dengan fungsi aljabar
integral tak tentu (anti 2. Menyelesaikan masalah berkaitan
turunan) fungsi aljabar dengan integral tak tentu fungsi
aljabar

PENGETAHUAN

126
Unit Pembelajaran
Integral

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 2 Indikator Pencapaian Kompetensi


IPK PENGETAHUAN IPK KETERAMPILAN
KELAS XI
3.10. Mendeskripsikan integral tak tentu 4.10 Menyelesaikan masalah yang
(anti turunan) fungsi aljabar dan berkaitan dengan integral tak tentu
menganalisis sifat-sifatnya (anti turunan) fungsi aljabar
berdasarkan sifat-sifat turunan
fungsi
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.10.1 menhubungkan turunan dan anti 4.10.1 Menentukan turunan dan anti
turunan fungsi aljabar sederhana turunan fungsi aljabar
sederhana
IPK Kunci: IPK Kunci:
3.10.2 Menjelaskan pengertian integral 4.10.2 Menentukan integral tak tentu
tak tentu fungsi aljabar fungsi aljabar
3.10.3 Menganalisis sifat sifat integral 4.10.3 Menyelesaikan masalah berkaitan
fungsi aljabar didasarkan sifat dengan integral fungsi aljabar
turunan fungsi

IPK Pengayaan:
3.8.4 Menentukan integral fungsi
trigonometri

127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

Gateway Arch

Bangunan semacam gapura bernama


Gateway Arch di ST. Louis Missouri
Amaerika Serikat mempunyai tinggi dan
lebar sekitar 192 meter (630 feet). Suatu
perusahaan jasa cleaning service ingin
membersihkan bangunan tersebut dan
memerlukan banyak scafolding (penyangga)
yang akan dipasang di bawah gapura. Gambar 1 Gateway di St.Louis,
Untuk menentukan berapa bahan yang Misouri, AS

diperlukan, perusahaan tersebut perlu mengetahui luas daerah di bawah


gapura. Pada kenyataannya gapura tersebut membentuk grafik catenary
𝑥
yaitu fungsi dalam bentuk 𝑔(𝑥) = 𝑘 cosh (𝑘) yang amat mirip dengan fungsi

kuadrat. Tentu saja diperlukan penerapan integral untuk menentukan luas


daerah di bawah gapura. Untuk mudahnya, perusahaan perlu mengetahui
𝑞
hasil dari ∫𝑝 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 dimana 𝑔(𝑥) adalah fungsi yang sesuai dengan bentuk

gapura tersebut.

128
Unit Pembelajaran
Integral

SOAL-SOAL UN/USBN

Soal-soal UN terkait Integral

Berikut beberapa soal ujian nasional (UN) terkait integral

1. Soal UN tahun 2016

No. Soal

31 Hasil dari ∫ 2𝑥(5 − 𝑥)3 𝑑𝑥 = ⋯

1
A. − 10 (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
B. − 10 (6𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
C. − 10 (𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
D. 10
(4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
E. 2
(5 + 𝑥)4 + 𝑐

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.10.2 Menentukan integral tak tentu fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi yang sudah dalam bentuk inetgral
Ditanyakan : Hasil integral fungsi tersebut
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan

129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Soal UN tahun 2016

No. Soal

35 Luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥, 𝑦 = 𝑥 2 + 6𝑥 , garis


𝑥 = 2, dan 𝑥 = 1 adalah ....

1
A. 7 3 satuan luas
1
B. 8 3 satuan luas
2
C. 9 3 satuan luas
2
D. 10 3 satuan luas
1
E. 11 3 satuan luas

Identifikasi

Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.10.3 Menyelesaikan masalah integral
yang
bersesuaian
Diketahui : Diberikan beberapa kurva yang berpotongan
Ditanyakan : Luas daerah yang dibatasi oleh kurva
Materi yang : Penerapan integral
dibutuhkan

3. Soal UN tahun 2017

No. Soal

22 𝑥+2
Hasil dari ∫ 𝑑𝑥 adalah ....
√𝑥 2 +4𝑥−3

A. √𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
B. 2√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
C. 3√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐

130
Unit Pembelajaran
Integral

D. 4√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
E. 6√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
Identifikasi

Level : L3 (Penalaran)
Kognitif
Indikator : 4.10.2 Menentukan integral fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi yang sudah dalam bentuk inetgral
Ditanyakan : Hasil integral fungsi tersebut
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan

4. Soal UN tahun 2018

No. Soal

21 3 3
Diketahui ∫0 (𝑥 2 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = 2. Nilai 𝑝 yang memenuhi adalah ....

A. −25
B. −13
C. −3
D. 3
E. 12
Identifikasi

Level : L3 (Penalaran)
Kognitif
Indikator : 4.10.3 Menyelesaikan masalah integral
yang
bersesuaian
Diketahui : Diketahui hasil integral
Ditanyakan : Bilangan yang tidak diketahui dalam proses integral
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan

131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas 1 Pemahaman Konsep Integral

Pada aktivitas ini Anda akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan pada
pemaman konsep integral.
Tujuan : Memahami konsep integral tak tentu
Waktu : 2 jp (tentatif)
Model : Penemuan
Alat/Media :-
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
1 Guru memberi pengungkit untuk Siswa menjawab pertanyaan guru dan
meminta siswa mencari integral saling berdiskusi serta menentukan
melalui turunan suatu fungsi.
turunan fungsi yang sudah ditetapkan
Misalkan diberikjan beberapa
fungsi polinomial yang berbeda sendiri.
hanya pada konstantanya.
2
Contoh: 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 1, 𝑔(𝑥) =
𝑥 2 + 2 yang menghasilkan
𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 . 𝑔′ (𝑥) = 2𝑥.
Selanjutnya guru memberi
pertanyaan atau perintah
“Temukan fungsi yang turunannya
2𝑥 selain fungsi yang sudah
tertulis di atas”.
2 Selanjutnya guru memberi Siswa dalam dalam kelompok atau
pertanyaan atau perintah mandiri mencari fungsi lain yang
“Temukan fungsi yang turunannya
turunannya sama
2𝑥 selain fungsi yang sudah
tertulis di atas”.
turunan 2𝑥)
3 Guru mengarahkan kesimpulan Siswa dalam mengcermati fungsi yang

132
Unit Pembelajaran
Integral

No Guru Siswa
bahwa sebenarnya siswa mencari turunannya sama tersebut
semua fungsi (keluarga fungsi)
yang mempunyai turunan sama
4 Guru mengarahkan siswa bahwa Siswa melaksanakan kegiatan sesuai
menentukan semua fungsi yang petunjuk guru.
turunannya sama tersebut sama
saja memerintahkan mencari anti
turunan suatu fungsi (misalkan
𝑓(𝑥) dan dituliskan dengan
∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
“” dibaca integral
4 Guru memfasilitasi siswa untuk Siswa mendiskusikan menyimpulkan
menemukan cara menentukan hasil yang diperoleh.
integral dengan mencermati sifat
pada turunan
5 Guru memberi penguatan pada Siswa menyajikan hasil untuk dibahas
hasil yang dibuat oleh siswa bersama

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD 1 Konsep Integral tak tentu

Tujuan : Memahami konsep Integral


Waktu : 2 jp (tentatif)
Model : Penemuan

Tulislah beberapa fungsi polinomial yang hanya berbeda pada konstanta


-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------

133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Selanjutnya tentukan turunan fungsi polinomial yang Anda tulis tadi.


-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------

Apakah turunannya sama? ......

Berarti polinomial 𝑃(𝑥) = --------------- + 𝐶 akan mempunyai turun 𝑓(𝑥) = -----------

Inilah yang dimaksud dengan ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑃(𝑥) yaitu:

∫ … … … … . . … … … . . = . . . . … … … ..

Selanjutnya tentukan hasil dari


- ∫(𝑥 2 − 1)𝑑𝑥
- ∫(𝑥 − 1)3 𝑑𝑥
- ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥

Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD 1 Sifat Integral dan integral tertentu (lanjutan)

Tujuan : Menemukan rumus dan mamahami integral tertentu


Waktu : lanjutan (tentatif)
Model : Penemuan

Mari kita temukan rumus (dasar) integral.


1
Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑛 𝑥 𝑛
Maka 𝑓 ′ (𝑥) = ⋯.
Selanjutnya misalkan 𝑛 − 1 = 𝑝 maka 𝑓 ′ (𝑥) = ⋯
Mengingat ∫ 𝑓′(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥) maka ∫ … . 𝑑𝑥 = ⋯
Jadi diperoleh rumus
∫ 𝑥 𝑝 𝑑𝑥 = ⋯

134
Unit Pembelajaran
Integral

Dengan demikian
• ∫ 𝑥 5 𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . . . .
• ∫ 4𝑥 3 𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . .

• ∫(2𝑥)5 𝑑(2𝑥) =. . . . . . . . . . . . . . . .

• ∫(𝑡 2 − 1)5 𝑑(𝑡 2 − 1) = . . . . . . . . . . . . . . ..

𝑥 3 +1 𝑥 3 +1
• ∫ 2𝑥
𝑑(𝑥 2 + 1) = ∫ 2𝑥
(2𝑥)𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . = . . . . . . . . . . . . . . . . ..

Untuk integral tertentu,

𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) dimana 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥)
𝑎

1
Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 maka 𝐹(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑐 sehingga
3

3
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝐹(. . . . ) − 𝐹(. . . . )
1
= (. . . . +𝑐) − (. . . . +𝑐) = . . .. − . . . . =. . ..

Apakah 𝑐 dalam pengerjaan di atas berfungsi? Jawab: ………… karena …….

Dengan demikian untuk menentukan integral tertentu tidak perlu melibatkan 𝑐.

3
Oleh karena itu untuk menentukan hasil ∫1 𝑥 2 𝑑𝑥 cukup dikerjakan dengan

3
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝐹(3) − 𝐹(1)
1
= . . . . . . . . .. − . . . . . . . . . . .
= . . . . . . . . ..

Penulisan yang sering digunakan untuk mempersingkat adalah


3
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥)|13
1
= 𝐹(3) − 𝐹(1)
= . . . . . . . . .. − . . . . . . . . . . .
= . . . . . . . . ..
Selanjutnya tentukan :
3
(i) ∫−1(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥
𝜋
(ii) ∫0 (𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥

135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan

Dalam bagian ini akan disajikan uraian materi berkaitan dengan pengertian integral
fungsi aljabar, strategi dalam menyelesaikan permasalahan integral dan penerapan
integral untuk menyelesaikan masalah.

1. Integral Tak Tentu (Indefinite Integral)

Sebelum pembicaraan lanjut, marilah kita bahas mulai dari istilahnya. Mengapa ada
kata tak tentu? Misalkan kita ingin mencari fungsi 𝐹(𝑥) yang mempunyai turunan
𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 . Mungkin saja kita langsung menentukan 𝐹(𝑥) = 𝑥 3 karena 𝐹 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 .
Tetapi jika diperhatikan lagi, masih banyak fungsi yang turunannya 3𝑥 2 . Contoh
𝐹1 (𝑥) = 𝑥 3 + 1, 𝐹2 (𝑥) = 𝑥 3 + 25 mempunyai hasil turunan yang sama yaitu 3𝑥 2 .
Kita masih dapat menemukan banyak lagi fungsi lain yang turunannya 3𝑥 2 . Inilah
yang menyebabkan orang menyebut sebagai tidak tentu. Proses untuk menemukan
fungsi 𝐹(𝑥) sedemikaian hingga 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥) dinamakan proses anti turunan atau
pengintegralan tak tentu. Secara definisi dituliskan sebagai berikut.

Fungsi 𝐹 dinamakan suatu anti turunan dari 𝑓 pada interval 𝐼 jika 𝐹 ′ (𝑥) =
𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 yang berada dalam interval 𝐼

Kata “suatu” pada definisi tersebut amat penting, karena kata “suatu” itu menunjuk
pada salah satu fungsi anti turunannya. Dalam hal ingin menentukan semua fungsi
yang menjadi anti turunannya maka perlu simbol atau perintah untuk menandai
maksud tersebut. Operasi untuk menentukan semua anti turunan 𝑓(𝑥) ditulis
dengan simbol integral ” ʃ “. Jadi, untuk menentukan semua anti turunan dari 𝑓(𝑥)
dinyatakan dengan

∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥

Dengan melihat hubungan antara proses pengintegralan dengan proses turunan


maka dapat dikatakan bahwa integral adalah invers dari turunan.
Identik pada saat menentukan turunan suatu fungsi, maka dalam menentukan anti
turunan kita dapat dapat memanfaatkan teorema atau sifat-sifat pada integral serta
rumus-rumus yang sudah sering digunakan. Berikut beberapa diantaranya..

136
Unit Pembelajaran
Integral

1) ∫ 𝑘𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
2) ∫(𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥
𝑥 𝑛+1
3) ∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1
+ 𝑐, 𝑛 ≠ −1
1
4) ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = ln |𝑥| + 𝑐
5) ∫ 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 + 𝑐
𝑎𝑥
6) ∫ 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 = ln 𝑎 + 𝑐
7) ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝑐
8) ∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝑐
9) ∫ tan 𝑥 𝑑𝑥 = ln | sec 𝑥 | + 𝑐
10) ∫ sec 2 𝑥 𝑑𝑥 = tan 𝑥 + 𝑐
11) ∫ csc 2 𝑥 𝑑𝑥 = − cot 𝑥 + 𝑐
1
12) ∫ 𝑑𝑥 = tan−1 𝑥 + 𝑐
𝑥 2 +1
1
13) ∫ 𝑑𝑥 = sin−1 𝑥 + 𝑐
√1−𝑥 2
Rumus dan hasil integral yang lebih lengkap ada pada lampiran

Contoh 1.1:
a. Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , tentukan
(i) suatu anti turunan dari 𝑓(𝑥)
(ii) hasil dari ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Jawab:
(i) Karena yang diminta hanya menentukan suatu anti turunan, kita dapat
dengan bebas memilih suatu fungsi yang turunannya 𝑥 2 , misalkan saja
1
ambil fungsi 𝑔(𝑥) = 3 𝑥 3 + 10 maka 𝑔(𝑥) ini adalah suatu anti turunan dari
1
𝑓(𝑥) karena 𝑔′ (𝑥) = 3. 𝑥 3−1 + 0 = 𝑥 2
3
(ii) Untuk pertanyaan kedua, hasil yang diharapkan adalah menentukan semua
1
fungsi yang turunannya 𝑥 2 . Jadi hasilnya adalah ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 3 𝑥 3 + 𝑐
dengan 𝑐 suatu konstanta
b. Tentukan hasil dari
(iii) ∫(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥
(iv) ∫(𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥
Jawab:
1 1
(i) ∫(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥 = ∫(𝑥 4 + 𝑥) 𝑑𝑥 = 5 𝑥 5 + 2 𝑥 2 + 𝑐
1
(ii) ∫(𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥 = 4 𝑥 4 + sin 𝑥 − cos 𝑥 + 𝑐
Contoh 1.2:
Cara yang berbeda sering memunculkan hasil yang berbeda pula. Perhatikan
pengerjaan menentukan ∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 berikut.

137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

CARA 1:
1
∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 = ∫ sin 2𝑥 𝑑 ( . 2𝑥)
2
1
= ∫ sin 2𝑥 𝑑(2𝑥)
2
1
= (− cos 2𝑥) + 𝑐
2
1
= − cos 2𝑥 + 𝑐
2
CARA 2:

∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 2 sin 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥

= 2 ∫ sin 𝑥 𝑑(sin 𝑥)

Selanjutnya, misalkan 𝑡 = sin 𝑥 maka

∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 2 sin 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥

= 2 ∫ sin 𝑥 𝑑(sin 𝑥)

= 2 ∫ 𝑡 𝑑𝑡

1
= 2 . 𝑡2 + 𝑐
2
= 𝑡2 + 𝑐
= sin2 𝑥 + 𝑐
Terlihat bahwa Cara 1 dan Cara 2 memunculkan hasil yang berbeda. Mengapa
berbeda? Apakah ada yang salah? Jawabannya adalah keduanya benar. Masalah ini
akan terjawab pada bagian integral tertentu.

Dengan munculnya hasil yang berbeda akibat cara pengerjaan yang berbeda, maka
orang akan berusaha untuk memilih cara yang lebih mudah. Oleh karena itu perlu
strategi menentukan integral tak tentu.

138
Unit Pembelajaran
Integral

2. Sifat-sifat Integral Tak Tentu

Untuk mengerjakan permasalahan integral, selain menggunakan strategi perlu


diingat juga beberapa sifat-sifat dan rumus integral tak tentu yang sering digunakan.
Sifat dan rumus tersebut diantaranya sebagai berikut.
a. ∫ 𝑘𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
b. ∫[𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
1
c. ∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝑐, 𝑛 ≠ −1
1
d. ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = ln|𝑥| + 𝑐
e. ∫ 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 + 𝑐
𝑎𝑥
f. ∫ 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 = ln 𝑎 + 𝑐
g. ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝑐
h. ∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝑐
i. ∫ tan 𝑥 𝑑𝑥 = ln | sec 𝑥 | + 𝑐
j. ∫ sec 2 𝑥 𝑑𝑥 = tan 𝑥 + 𝑐
k. ∫ csc 2 𝑥 𝑑𝑥 = − cot 𝑥 + 𝑐
1
l. ∫ 𝑥 2 +1 𝑑𝑥 = tan−1 𝑥 + 𝑐
1
m. ∫ 𝑑𝑥 = sin−1 𝑥 + 𝑐
√1−𝑥 2
n. ∫ 𝑢𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢 (integral parsial)

Berikut ini contoh beberapa pengerjaan dengan memanfaatkan sifat dan rumus
intageral tak tentu.
Contoh 2.1
Tantukan ∫(𝑥 + 2𝑥 )𝑑𝑥
Cara pengerjaan.
Memanfaatkan sifat dan rumus diperoleh

∫(𝑥 + 2𝑥 )𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 + ∫ 2𝑥 𝑑𝑥

1 2𝑥
= 𝑥2 + +𝑐
2 ln 2

Untuk fungsi non aljabar, pengerjaan dengan memanfaatkan integral parsial kadang
akan kembali ke bentuk semula. Kondisi demikian biasanya akan membantu
penyelesaian.

Contoh 2.2:

139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tentukan penyelesaian ∫ e𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥


Jawab:

∫ 𝐞𝒙 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝒅𝒙 = ∫ 𝑒 𝑥 𝑑(− cos 𝑥) {𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑑(− cos 𝑥) = sin 𝑥 𝑑𝑥}

= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 − ∫ − cos 𝑥 𝑑𝑒 𝑥

= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + ∫ 𝑒 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥

= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + ∫ 𝑒 𝑥 𝑑(sin 𝑥)

= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + 𝑒 𝑥 sin 𝑥 − ∫ sin 𝑥 𝑑(𝑒 𝑥 )

= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + 𝑒 𝑥 sin 𝑥 − ∫ 𝒆𝒙 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝒅𝒙

Terlihat bahwa bentuk terakhir kembali ke bentuk semula yaitu − ∫ 𝐞𝒙 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝑑𝑥.
Bentuk ini justru membantu penyelesaian, yaitu

2 ∫ e𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + 𝑒 𝑥 sin 𝑥

1 1
∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑒 𝑥 cos 𝑥 + 𝑒 𝑥 sin 𝑥 + 𝑐
2 2

Sampai pada pembahasan ini, kita menemukan berbagai cara untuk menyelesaikan
integral tak tentu. Mulai yang amat sederhana sampai dengan yang cukup panjang.
Pemilihan cara pengerjaan yang tepat akan mempermudah penyelesaian masalah.
Oleh karena itu perlu strategi menentukan hasil integral tak tentu. Berikut beberapa
strategi sederhana untuk menentukan hasil integral tak tentu.

3. Strategi sederhana dalam menentukan hasil integral tak


tentu

a. Sedapat mungkin disederhanakan (jika bisa dilakukan)


Contoh 5.1:
𝑥 2 −1 (𝑥−1)(𝑥+1)
(i). ∫ 𝑥−1
𝑑𝑥 = ∫ 𝑥−1
𝑑𝑥
= ∫(𝑥 + 1)𝑑𝑥
1
= 2 𝑥2 + 𝑥 + 𝑐

140
Unit Pembelajaran
Integral

1 2 2 𝑥 1
(ii). ∫(𝑥 + 1) (𝑥 −1 +2 + 𝑥+2) 𝑑𝑥 = ∫(𝑥 + 1) (𝑥 −1 +2 ∙ 𝑥 + 2𝑥+1) 𝑑𝑥
2𝑥 1
=∫(𝑥 + 1) ( + ) 𝑑𝑥
1+2𝑥 2𝑥+1

=∫(𝑥 + 1) ∙ 1 𝑑𝑥
1
=2 𝑥 2 + 𝑥 + 𝑐

b. Jika ada faktor yang bentuk aljabarnya relatif sederhana, hindari untuk
pemisalan
Contoh 5.2:
Tentukan ∫ 𝑥 2 √𝑥 3 + 7 𝑑𝑥
Perhatikan bahwa bentuk aljabar 𝑥 2 lebih mudah dari bentuk aljabar 𝑥 3 + 7.
Oleh karena itu hindari pemisalan 𝑢 = 𝑥 2 . Gunakan pemisalan 𝑢 = 𝑥 3 + 7.
1
𝑑𝑢 = 3𝑥 2 𝑑𝑥 ↔ 𝑑𝑥 = 3𝑥 2 𝑑𝑢 . Jadi
1
∫ 𝑥 2 √𝑥 3 + 7 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 2 √𝑢 𝑑𝑢
3𝑥 2
1 2 3
= ∫ √𝑢𝑑𝑢 = 𝑢2 + 𝑐
3 9
2
= √(𝑥 3 + 7)3 + 𝑐
9

c. Untuk fungsi rasional, jadikan sebagai penjumlahan dengan penyebut faktor-


faktor dari penyebutnya
Contoh 5.3:
2
Tentukan ∫ 𝑥 2 −𝑥−2 𝑑𝑥

Perhatikan bahwa
2 2
=
𝑥2 − 𝑥 − 2 (𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
𝐴 𝐵
= +
𝑥−2 𝑥+1
𝐴(𝑥 + 1) + 𝐵(𝑥 − 2)
=
𝑥2 − 𝑥 − 2
(𝐴 + 𝐵)𝑥 + (𝐴 − 2𝐵)
=
𝑥2 − 𝑥 − 2
2 2
Dari sini diperoleh 𝐴 = 3, 𝐵 = − 3 . Sehingga

141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2 2 1 2 1
∫ 𝑑𝑥 = ∫ ( − ) 𝑑𝑥
𝑥2 −𝑥−2 3 (𝑥 − 2) 3 (𝑥 + 1)
2 2
= ln(𝑥 − 2) − ln(𝑥 + 1)
3 3
d. Untuk kasus campuran (kombinasi) yang merupakan perkalian dua fungsi
dimana salah satu fungsi dapat diturunkan terus sampai menghasilkan 0 dan
fungsi yang lain selalu dapat ditentukan integralnya maka pengerjaannya dapat
dilihat seperti pada contoh.
Contoh 3.1:
(i). Misalnya akan ditentukan hasil dari ∫ 𝑥 3 cos 2𝑥 𝑑𝑥.

Pengerjaan sebagai berikut:

Jadi, diperoleh

1 1 1 1
∫ 𝑥 3 cos 2𝑥 𝑑𝑥=𝑥 3 ∙ 2 sin 2𝑥 + 3𝑥 2 ∙ 4 cos 2𝑥 − 6𝑥 ∙ 8 sin 2𝑥 − 6 ∙ 16 cos 2𝑥 + 𝑐

1 3 3 3
= 𝑥 3 sin 2𝑥 + 𝑥 2 cos 2𝑥 − 𝑥 sin 2𝑥 − cos 2𝑥 + 𝑐
2 4 4 8

Cara ini sebenarnya hanya memanfaatkan cara integral parsial yang sudah
sering digunakan yaitu memanfaatkan rumus ∫ 𝒖𝒅𝒗 = 𝒖𝒗 − ∫ 𝒗𝒅𝒖

142
Unit Pembelajaran
Integral

(ii). Tentukan hasil ∫(𝑥 2 − 1)𝑥 3 𝑑𝑥

Cara 1:
Mengunakan tebel.

Pengerjaan sebagai berikut:

1 1 1 6
∫(𝑥 2 − 1)𝑥 3 𝑑𝑥 = (𝑥 2 − 1). 𝑥 4 + 2𝑥. (− 𝑥 5 ) + 2. 𝑥
4 20 120
1 1 1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 − 𝑥6 + 𝑥6 + 𝑐
4 4 10 60
15 − 6 + 1 6 1 4
= 𝑥 − 𝑥 +𝑐
60 4
1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 + 𝑐
6 4

Cara 2:

∫(𝑥 2 − 1)𝑥 3 𝑑𝑥 = ∫(𝑥 5 − 𝑥 3 ) 𝑑𝑥

1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 + 𝑐
6 4

1 1
Dengan cara 1 dan cara 2 memunculkan hasil akhir yang sama yaitu 6 𝑥 6 − 4 𝑥 4 + 𝑐.

Namun sangat mungkin kita mendapatkan hasil yang berbeda jika menggunakan
cara yang berbeda. Perhatikan contoh berikut.

143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh 3.2:
Tentukan hasil dari ∫ 𝑥(𝑥 − 1)2 𝑑𝑥.
Cara 1:
Menggunakan pemisalan 𝑢 = 𝑥 − 1.
Dari sini diperoleh 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥 dan 𝑥 = 𝑢 + 1. Sehingga

∫ 𝑥(𝑥 − 1)2 𝑑𝑥 = ∫(𝑢 + 1)𝑢2 𝑑𝑢

= ∫(𝑢3 + 𝑢2 ) 𝑑𝑢

1 1
= 𝑢4 + 𝑢3 + 𝑐
4 3
1 1
= (𝑥 − 1)4 + (𝑥 − 1)3 + 𝑐
4 3
1 1
= (𝑥 4 − 4𝑥 3 + 6𝑥 2 − 4𝑥 2 + 1) + (𝑥 3 − 3𝑥 2 + 3𝑥 − 1)
4 3
1 2 1 1
= 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥2 − +𝑐
4 3 2 12
Cara 2:
Tanpa pemisalan.

∫ 𝑥(𝑥 − 1)2 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥(𝑥 2 − 2𝑥 + 1) 𝑑𝑥

= ∫(𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥) 𝑑𝑥

1 2 1
= 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥2 + 𝑐
4 3 2

Nyata bahwa cara 1 memunculkan hasil yang berbeda dengan cara 2. Apakah ada
yang salah? Jawabannya adalah tidak. Cara mengujinya adalah dengan menurunkan
kembali hasil integral yang diperoleh.
Untuk cara 1:

1 4 2 3 1 2 1
[ 𝑥 − 𝑥 + 𝑥 − + 𝑐] = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 1 + 0
4 3 2 12
= 𝑥(𝑥 2 − 2𝑥 + 1)
= 𝑥(𝑥 − 1)2

144
Unit Pembelajaran
Integral

Untuk cara 2:

1 2 1
[ 𝑥 4 − 𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑐] = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 1 + 0
4 3 2
= 𝑥(𝑥 2 − 2𝑥 + 1)
= 𝑥(𝑥 − 1)2
Dengan demikian perlu menjadi kehati-hatian kita saat menyusun suatu soal
berkaitan integral tak tentu. Jangan sampai terjadi, seorang siswa menjawab dengan
benar namun karena hasilnya berbeda dengan kunci yang sudah dibuat oleh guru,
maka siswa tersebut disalahkan. Padahal kenyataannya benar, hanya berbeda cara
saja.

e. Apabila nilai 𝑥 berada pada −1 ≤ 𝑥 ≤ 1, maka pemisalan dengan fungsi


trigonometri umumnya dapat mempermudah penyelesaian.
Contoh 3.3:
Tentukan hasil dari ∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥.
Jawab:
Jelas bahwa −1 ≤ 𝑥 ≤ 1. Selanjutnya misalkan 𝑥 = sin 𝑡 maka 𝑑𝑥 = cos 𝑡 𝑑𝑡. Dari
sini dihasilkan

∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 = ∫ √1 − (sin 𝑡)2 cos 𝑡 𝑑𝑡

= ∫ √(cos 𝑡)2 cos 𝑡 𝑑𝑡

= ∫ cos 2(𝑡) 𝑑𝑡

1 1
= ∫ ( + cos 2𝑡) 𝑑𝑡 {ingat: cos 2𝑡 = 2 cos 2 𝑡 − 1}
2 2
1 1
= 𝑡 − sin 2𝑡 + 𝑐
2 4
Sebenarnya hasil akhir ini sudah cukup yaitu
1 1
∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 = 2 𝑡 − 4 sin 2𝑡 + 𝑐 , dimana 𝑡 = sin 𝑥
Namun apabila diinginkan sampai kembali ke variabel awal (𝑥) maka
1 1
∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝑡 − sin 2𝑡 + 𝑐
2 4
1 1
= 𝑡 − (2 sin 𝑡 cos 𝑡) + 𝑐
2 4

145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1 1
= arcsin 𝑥 − (2𝑥 √1 − 𝑥 2 ) + 𝑐
2 4
1 1
= arcsin 𝑥 − 𝑥 √1 − 𝑥 2 + 𝑐
2 2
Bagaimana dengan integral tertentu? Apakah hasilnya tunggal? Pertanyaan ini akan
terjawab pada bagian integral tertentu.

4. Integral Tertentu (Definite Integral)

Integral tertentu pada mulanya tidak langsung terkait dengan integral tak tentu,
tetapi kaitannya justru dengan pengertian dalam limit fungsi. Hal ini menjadikan
integral tertentu menjadi agak rumit. Namun dengan adanya Teorema Fundamental
Kalkulus (TFK), integral tertentu dan integral tak tentu menjadi terkait dan
permasalahan integral tertentu menjadi relatif lebih mudah untuk diselesaikan.
Teorema tersebut secara ringkas sebagai berikut.

𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎

dengan 𝐹(𝑥) anti turunan dari 𝑓(𝑥).

𝑏
Berkaitan dengan penulisan, banyak orang menggunakan 𝐹(𝑥)| untuk mengganti
𝑎
𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎).
Contoh 4.1
21
Tentukan hsil dari ∫0 𝑥 𝑑𝑥
2
1
Langkah pertama adalah menentukan anti turunan (primitive) dari 𝑓(𝑥) = 2 𝑥 yaitu

1 1
𝐹(𝑥) = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 𝑐
2 4

Dengan memakai TFK maka diperoleh

2
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(2) − 𝐹(0)
0
1 1
= [ 22 + 𝑐] − [ 02 + 𝑐 ]
4 4
=1

146
Unit Pembelajaran
Integral

2
Perhatikan bahwa tanda "∫ " pada ∫0 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 mengandung makna luasan sedangkan
1
"∫ " pada ∫ 2 𝑥 𝑑𝑥 dimaknai sebagai anti turunan.

Contoh 4.2:
4
Tentukan ∫2 (𝑥 3 + 1)𝑑𝑥.
Dengan menggunakan TFK maka
4
∫ (𝑥 3 + 1)𝑑𝑥 = 𝐹(4) − 𝐹(2)
2
1
dengan 𝐹(𝑥) = ∫(𝑥 3 + 1)𝑑𝑥 = 𝑥 4 + 𝑥 + 𝑐
4

Dari sini diperoleh


4
∫ (𝑥 3 + 1)𝑑𝑥 = 𝐹(4) − 𝐹(2)
2
1 1
= ( 44 + 4 + 𝑐) − ( 24 + 2 + 𝑐)
4 4
1 1
= 44 + 4 + 𝑐 − 24 − 2 − 𝑐
4 4
= 62

Untuk contoh selanjutnya, pengerjaan akan dilakukan langsung tanpa penulisan


penjelasan karena pada hakekatnya sama dan juga untuk mempersingkat tulisan.

Contoh 4.3:
1 1 1
∫ (𝑥 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥 = ∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3𝑥 2 ) 𝑑𝑥
2
0 0
1
1 1 3 3
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3 𝑥 )| 2
3 2
2 0
1
1 1
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 2√𝑥 3 )|
3 2 0

1 1 1 1
= ( 13 + 12 − 2√13 ) − (( 03 + 02 − 2√03 ))
3 2 3 2
7
=−
6

147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh 4.4:

1 1
1 1
∫ (𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 − 𝑥 2 )|
−1 3 2 −1

1 1 1 1
= ( 13 − 12 ) − ( (−1)3 − (−1)2 )
3 2 3 2
1 1 1 1
= ( − ) − (− − )
3 2 3 2
1 1 1 1
= − + +
3 2 3 2
2
=
3

Bila dicermati, hitungan pada TFK dapat dilakukan suku demi suku supaya langkah
𝑏
lebih sederhana. Artinya, saat menentukan hasil ∫𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) maka
boleh saja 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) diterapkan pada setiap sukunya.

Contoh 4.5:
4
Hitunglah ∫2 (𝑥 3 + 1) 𝑑𝑥.
Jawab:
4 4
1
∫ (𝑥 3 + 1) 𝑑𝑥 = 𝑥 4 + 𝑥|
2 4 2

1 44
= ( 𝑥 | ) + (𝑥|42 )
4 2

1
= (64 − 16) + (4 − 2)
4
= 64 − 4 + 2 = 62

Contoh 4.6:
1
Hitunglah ∫0 (𝑥 2 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥.

148
Unit Pembelajaran
Integral

Jawab:

1 1 1
∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥 = ∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3𝑥 2 ) 𝑑𝑥
0 0
1
1 1 3 3
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3 𝑥 )| 2
3 2
2 0
1 1 3 3
= (13 − 03 ) + (12 − 02 ) − 2 (12 − 02 )
3 2
1 1
= + −2
3 2
7
=−
6

Contoh 4.7:
1
Hitunglah ∫−1(𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥.
Jawab:
1 1
1 1
∫ (𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 − 𝑥 2 )|
−1 3 2 −1

1 1
= (13 − (−1)3 ) − (12 − (−1)2 )
3 2
1 1
= (2) − (0)
3 2
2
=
3

5. Menentukan luas daerah

Pembahasan mengenai luas daerah dibagi atas dua bagian yaitu daerah yang
dibatasi oleh satu grafik dan sumbu-𝑥 dan daerah yang dibatasi oleh dua grafik.

149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 2 Daerah dibatasi oleh satu grafik dan dua grafik


a. Luas daerah dibatasi oleh satu grafik.
Menghitung luas daerah dapat dilakukan dengan menmanfaatkan integral tertentu.
Karena yang dimaksud suatu luas daerah maka hasilnya selalu non-negatif.
Sehingga, jika daerahnya di atas sumbu-𝑥 maka perhitungannya langsung
menggunakan hasil integral tertentu. Namun untuk daerah yang berada di bawah
sumbu-𝑥 maka hasilnya dijadikan positif terlebih dahulu.

Contoh 5.1
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = 1 sampai 𝑥 = 2.
Jawab:

150
Unit Pembelajaran
Integral

Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
1
1 2
= 𝑥3 |
3 1
1 1
= 23 − 13
3 3
8 1
= −
3 3
7
=
3

Contoh 5.2
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = −1 sampai 𝑥 = 2.

Jawab:

Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
−1
1 2
= 𝑥3 |
3 −1
1 1
= 23 − (−1)3
3 3
8 1
= +
3 3
9
= =3
3

151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh 5.3
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = 1 sampai 𝑥 = 2.

Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan

2
𝐿 = ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
1
1 2
= 𝑥4 |
4 1
1 1
= 24 − (1)4
4 4
16 1
= +
4 4
3
=3
4

Contoh 5.4
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = −2 sampai 𝑥 = 2.

152
Unit Pembelajaran
Integral

Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 dan juga berada di bawah sumbu-𝑥 maka
luas daerah tersebut (𝐿) dihitung melalui 𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 dimana
2
𝐿1 = ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
0
1 2
= 𝑥4 |
4 1
1 1
= 24 − (0)4
4 4
16
=
4
=4
dan
0
𝐿2 = |∫ 𝑥 3 𝑑𝑥|
−2
1 0
= | 𝑥4 | |
4 −2
1 1
= | 04 − (−2)4 |
4 4
= |−4|
=4
Jadi luasnya adalah 𝐿 dengan
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2
=4+4
=8

153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Awas, bedakan dengan hasil


2
1 2
∫ 𝑥 3 𝑑𝑥 = 𝑥 4 |
−2 4 1
1 1
= 24 − (−2)4
4 4
16 16
= −
4 4
=0
2
Hasil ∫−2 𝑥 3 𝑑𝑥 = 0 karena kurva di bawah sumbu-𝑥 dihitung sebagai hasil negatif.
2
Jadi, jika ditanyakan ∫−2 𝑥 3 𝑑𝑥 maka hasilnya 0, tetapi jika ditanyakan luas daerah
yang dibatasi 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari 𝑥 = −2 sampai 𝑥 = 2 maka hasilnya 8.

Contoh 5.5

Tunjukan bahwa luas trapesium (𝐿) dapat dihitung dengan


1
𝐿 = (𝑎 + 𝑏) × 𝑡
2
dengan 𝑎 dan 𝑏 masing panjang ruas garis sejajar dan 𝑡 tinggi trapesium
Jawab:
Perhatikan gambar berikut.

Ingat kembali bahwa garis atau kurva 𝑓(𝑥) dapat ditentukan dengan mudah karena
𝑏−𝑎
melalui dua titik yang sudah diketahui, yaitu 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑎. Jelas bahwa
𝑡

𝑓(𝑥1 ) = 𝑎, 𝑓(𝑥2 ) = 𝑏 dan 𝑡 = 𝑥2 − 𝑥1 . Dengan demikian luas trapesium (𝐿) dapat


dicari dengan
𝑥2
𝐿 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
𝑥1

154
Unit Pembelajaran
Integral

𝑥2
𝑏−𝑎
=∫ ( (𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑎) 𝑑𝑥
𝑥1 𝑡
𝑥2
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
=∫ ( 𝑥− 𝑥1 + 𝑎) 𝑑𝑥
𝑥1 𝑡 𝑡
𝑥2
𝑏−𝑎 2 𝑏−𝑎
=( )𝑥 − ( 𝑥1 − 𝑎) 𝑥|
2𝑡 𝑡 𝑥1

𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) ((𝑥2 )2 − (𝑥1 )2 ) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑥2 − 𝑥1 ))
2𝑡 𝑡

𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) ((𝑥2 − 𝑥1 )(𝑥2 + 𝑥1 )) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑥2 − 𝑥1 ))
2𝑡 𝑡

𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) (𝑡(𝑥2 + 𝑥1 )) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑡))
2𝑡 𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
=( . 𝑥2 ) + ( . 𝑥1 ) − (𝑏 − 𝑎)𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= 𝑥2 − 𝑥2 + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= (𝑡 + 𝑥1 ) − (𝑡 + 𝑥1 ) + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2
𝑏 𝑏 𝑎 𝑎 𝑏 𝑎
= 𝑡 + 𝑥1 − 𝑡 − 𝑥1 + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2 2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= ( − + − − 𝑏 + 𝑎) 𝑥1 + ( − + 𝑎) 𝑡
2 2 2 2 2 2
1
= 0. 𝑥1 + (𝑎 + 𝑏)𝑡
2
1
= (𝑎 + 𝑏)𝑡
2

b. Luas daerah yang dibatasi oleh dua grafik.


Unt.uk menentukan luas daerah khususnya daerah yang dibatasi oleh dua grafik
dilakukan dengan menghitung integral tertentu masing-masing kurva. Proses ini
dapat dilakukan jika integral tak tentu sudah diperoleh. Untuk itu, gunakan cara-
cara untuk menentukan integral tak tentu yang sudah dibahas pada bagian
sebelumnya. Jika dua grafik membentuk kurva tertutup sederhana (misalkan fungsi
𝑓 dan 𝑔) maka untuk menentukan luas daerah yang dimaksud adalah dengan
menentukan integral tertentu 𝑓 − 𝑔 dengan batas integral titik-titik potongnya.
Mengapa demikian? Uraian berikut akan memperjelas alasannya.

155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 3 Kurva tertutup sederhana

Gambar 4 Kurva tertutup tidak sederhana

Diberikan fungsi 𝑓 dan 𝑔 seperti gambar di bawah ini.

Luas daerah antara dua kurva

156
Unit Pembelajaran
Integral

Dengan memperhatikan grafik di atas jelas bahwa 𝐿 dapat ditentukan dengan


𝑥2 𝑥2
𝐿 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 − ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑥1 𝑥1
𝑥2
= ∫ 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥
𝑥1

Selanjutnya, untuk daerah berikut, apakah untuk menghitung luas juga dilakukan
pengurangan seperti cara sebelumnya?

Contoh luas daerah antara dua kurva


𝑥
Apakah 𝐿 = ∫𝑥 2 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥?
1

Sekarang coba perhatikan bila kedua fungsi di atas masing-masing ditambah 𝑘


sehingga luasnya berada di atas sumbu-𝑥.

Perhatikan bahwa menambahkan 𝑘 pada masing-masing fungsi tidak mengubah


luas maupun absis titik potong kedua fungsi tersebut. Dengan demikian luasL adalah
luas daerah di bawah kurva 𝑓(𝑥) + 𝑘 dikurangi luas daerah dibawah kurva 𝑔(𝑥) + 𝑘
dengan batas 𝑥1 dan 𝑥2 . Atau dalam bentuk integral dinyatakan dengan

157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

𝑥2 𝑥2
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥 − ∫ (𝑔(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥
𝑥1 𝑥1

Akibatnya,

𝑥2 𝑥2
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥 − ∫ (𝑔(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥
𝑥1 𝑥1
𝑥2
= ∫ ((𝑓(𝑥) + 𝑘) − (𝑔(𝑥) + 𝑘)) 𝑑𝑥
𝑥1
𝑥2
= ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥
𝑥1

Berarti luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup sederhana dimanapun
letaknya dapat ditentukan dengan cara menghitung integral tertentu hasil
pengurangan kurva pertama oleh kurva kedua (atau sebaliknya) dengan batas-batas
titik potongnya.
Sedangkan untuk kurva tertutup tidak sederhana, menentukan luas harus
memperhatikan bagian-bagian luasannya

Contoh 5.6:
Berapa luas daerah berikut?

Jawab:
Luas daerah (𝐿) dapat dihitung langsung yaitu
3
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥
0
3
1 3
= ∫ (( 𝑥 2 − 𝑥) − (3𝑥 − 𝑥 2 )) 𝑑𝑥
0 2 2

158
Unit Pembelajaran
Integral

3
1 3 3 1
= ( 𝑥 3 − 𝑥 2 ) − ( 𝑥 2 − 𝑥 3 )|
6 4 2 3 0

1 3 3 1
= (( 33 − 32 ) − ( 32 − 33 )) − (0 − 0)
6 4 2 3
3
=6
4

Contoh 5.7:
Apakah luas lingkaran diperoleh 𝜋𝑟 2 ?
Jawab:
Perhatikan kurva lingkaran berikut.

Dari sini luas lingkaran (𝐿) dapat ditentukan dengan


𝑟
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
= ∫ ((√𝑟 2 − 𝑥 2 ) − (−√𝑟 2 − 𝑥 2 )) 𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
= ∫ (2√𝑟 2 − 𝑥 2 ) 𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
= 2 ∫ (√𝑟 2 − 𝑥 2 ) 𝑑𝑥
−𝑟
𝑟
𝑥 𝑟2 𝑥
= 2 ( √𝑟 2 − 𝑥 2 + arcsin ( ))|
2 2 𝑟 −𝑟
𝑟 −𝑟
= (𝑟√𝑟 2 − 𝑟 2 + 𝑟 2 arcsin ( )) − (−𝑟√𝑟 2 − (−𝑟)2 + 𝑟 2 arcsin ( ))
𝑟 𝑟
𝑟 −𝑟
= (0 + 𝑟 2 arcsin ( )) − (0 + 𝑟 2 arcsin ( ))
𝑟 𝑟
1 1
= 𝑟 2 ( 𝜋) + 𝑟 2 ( 𝜋)
2 2
= 𝜋𝑟 2

159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Contoh 5.8:
Berapa luas daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 3𝑥, 𝑦 = −𝑥 2 + 4 dan sumbu-𝑥?

Luas daerah pada dua luasan

Jawab:

1
Untuk daerah I sangat mudah ditentukan luasnya yaitu 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼 = 1 2. Sedangkan

daerah II dihitung dengan menggunakan integral

2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝐼 = ∫ −𝑥 2 + 4
1
2
1
= − 𝑥 3 + 4𝑥|
3 1

1 1
= − 23 + 4(2) − (− 13 + 4(1))
3 3
2
=1
3

Sehingga,

1 2 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝐼 =1 + 1 =3
2 3 6

160
Unit Pembelajaran
Integral

Contoh 5.9
1
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 −𝑥−2 , 𝑥 = 3, dan 𝑥 = 4 serta

sumbu-𝑥.

Luas daerah di bawah sumbu-x

Jawab:

Untuk menentukan luas daerah yang diarsir, sama saja dengan menentukan hasil
4 2
dari ∫3 𝑥 2 −𝑥−2
𝑑𝑥 .
4 4
2 2 2
∫ 𝑑𝑥 = ln(𝑥 − 2) − ln(𝑥 + 1)|
3 𝑥2 − 𝑥 − 2 3 3 3

8
= ln
5

Contoh 5.10

Tentukan luas daerah yang dibatasi kurva 𝑓(𝑥) = 4 − 𝑥 2 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 + 2


Jawab:
Ditentukan terlebih dahulu titik potongnya (dalam hal ini adalah batas integralnya).
4 − 𝑥2 = 𝑥 + 2
𝑥2 + 𝑥 − 2 = 0
(𝑥 + 2)(𝑥 − 1) = 0  titik potongnya (−2,0) dan (1,3).

161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Luas daerah antara dua kurva

Luas daerah yang dimaksud adalah


1 1
∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥 = ∫ ((4 − 𝑥 2 ) − (𝑥 + 2))𝑑𝑥
−2 −2
1
1 3 1 2
= − 𝑥 − 𝑥 + 2𝑥|
3 2 −2
1
=4
2

162
Unit Pembelajaran
Integral

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

1. Soal UN tahun 2016 nomor 31

Hasil dari ∫ 2𝑥(5 − 𝑥)3 𝑑𝑥 = ⋯

1
A. − 10 (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
B. − 10 (6𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
C. − 10 (𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
D. 10
(4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
E. (5 + 𝑥)4 + 𝑐
2

Pembahasan:

Misalkan 𝑡 = 5 − 𝑥 maka 𝑑𝑥 = −𝑑𝑡

∫ 2𝑥(5 − 𝑥)3 𝑑𝑥 = − ∫ 2(5 − 𝑡)𝑡 3 𝑑𝑡

= − ∫(10𝑡 3 − 2 + 𝑡 4 ) 𝑑𝑡

10 2
= − ( 𝑡4 − 𝑡5) + 𝑐
4 5
10 2
= − ( (5 − 𝑥)4 − (5 − 𝑥)5 ) + 𝑐
4 5
1
= − (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4
10

163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Soal UN tahun 2016 nomor 35

Luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥, 𝑦 = 𝑥 2 + 6𝑥 , garis 𝑥 = 2,


dan 𝑥 = 1 adalah ....

1
A. 7 3 satuan luas
1
B. 8 3 satuan luas
2
C. 9 satuan luas
3
2
D. 10 3 satuan luas
1
E. 11 3 satuan luas

Pembahasan:
Langkah pertama memastikan bahwa luasan yang terjadi membentuk
kurva tertutup sederhana dengan mencek tidak ada titik potong dengan
absis 𝑡 dimana 1 < 𝑡 < 2

−𝑥 2 + 2𝑥 = 𝑥 2 + 6𝑥
2𝑥 2 + 4𝑥 = 0
menghasilkan penyelesaian 𝑥 = −2 atau 𝑥 = 0. Dengan demikaian kurva
yang terbentuk adalah kurva tertutup sederhana, sehingga luas daerah
yang dimaksud (𝐿)

2
𝐿 = ∫ (𝑥 2 + 6𝑥 − (−𝑥 2 + 2𝑥)) 𝑑𝑥
1
2 2
2
= ∫ (2𝑥 2 + 4𝑥) 𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 + 2𝑥 2 )|
1 3 1

32 2
= = 10
3 3

164
Unit Pembelajaran
Integral

3. Soal UN tahun 2017 nomor 12

𝑥+2
Hasil dari ∫ 𝑑𝑥 adalah ....
√𝑥 2 +4𝑥−3

A. √𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
B. 2√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
C. 3√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
D. 4√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
E. 6√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐

Pembahasan:
Misalkan 𝑡 = 𝑥 2 + 4𝑥 − 3, maka 𝑑𝑡 = (2𝑥 + 4) 𝑑𝑥.
𝑥+2 (𝑥 + 2) 1
∫ 𝑑𝑥 = ∫ 𝑑𝑡
√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 √𝑡 2(𝑥 + 2)
1 1
= ∫ 𝑡 −2 𝑑𝑡
2
1 2 1
= . t2 + 𝑐
2 1
= √𝑥2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐

4. Soal UN tahun 2018 nomor 21

3 3
Diketahui ∫0 (𝑥 2 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = 2. Nilai 𝑝 yang memenuhi adalah ....

A. −25
B. −13
C. −3
D. 3
E. 12
Pembahasan:
3 3
3 2
1 3 1 2
= ∫ (𝑥 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = ( 𝑥 + 𝑝𝑥 + 2𝑥)|
2 0 3 2 0

1 3 1
= 3 + 𝑝 32 + 2(3) − 0
3 2

165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

9
= 15 + 𝑝
2
Menghasilkan nilai 𝑝 = −3

B. Pengembangkan Soal HOTS

Soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan instrumen


pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan: 1)
transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses dan menerapkan
informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, 4)
menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide
dan informasi secara kritis. Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis
HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.

Anderson & Krathwohl mengklasifikasi dimensi proses kognitif sebagai


berikut.

Mencipta Mengkreasi ide/gagasan sendiri


Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan,
menulis, memformulasikan.
Evaluasi Mengambil keputusan sendiri
Kata Kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
HOTS
memutuskan,
memilih, mendukung.
Analisis Menspesifikasi aspek-aspek/elemen
Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi,
menguji.
Aplikasi Menggunakan informasi pada domain
berbeda
Kata kerja: Menggunakan,
mendemostrasikan, mengilustrasikan,
MOTS
mengoperasikan
Pemahaman Menjelaskan ide atau konsep
Kata kerja: menjelaskan,
mengklasifikasikan, menerima,

166
Unit Pembelajaran
Integral

melaporkan
Pengetahuan Mengingat kembali
LOTS Kata kerja: mengingat,
mendaftar,mengulang, menirukan
Anderson dalam (Kemdikbud, 2015)

Kisi-kisi Soal
KISI-KISI UJIAN SOAL HOTS

Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 10 menit
Jumlah Soal : 2 Soal
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Kompetensi Lingkup Level Bentuk


NO Materi Indikator Soal No
yang diuji Materi Kognitif Soal
1 Manganalisis Integral Integral Diberikan hasil 1 L3 Uraian
hasil pekerjaan penyelesaian (Penalaran)
berkaitan intgral, siswa
menentukan diminta
integral. menganalisis
hasil tersebut
2 Menganalisis Integral Luas daerah Diberikan 2 L3 Uraian
suatu cara suatu cara (Penalaran)
penyelesaian pengerjaan,
masalah siswa dapat
integral memberikan
alasan suatu
pengerjaan
benar atau
salah

167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KARTU SOAL

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Uraian
Mata
: Matematika Nama Penyusun : Sigit
Pelajaran
Buku Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Pemahaman √
Sumber :
4.10. Menyelesaikan masalah Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL
yang berkaitan dengan
Soal
integral tak tentu (anti
turunan) fungsi aljabar Dua orang siswa menentukan intgeral dengan
1
LINGKUP MATERI hasil sebagai berikut.
Integral
SISWA 1:
MATERI
Integral tak tentu

INDIKATOR SOAL SISWA 2:


Diberikan hasil penyelesaian
intgral, siswa diminta
menganalisis hasil tersebut

Mengapa hasil akhirnya berbeda? Apakah ada


pengerjaan yang salah? Jelaskan

168
Unit Pembelajaran
Integral

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020
Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013
Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : Matematika Nama Penyusun : Sigit
Buku Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Pemahaman √
Sumber :
4.10. Menyelesaikan masalah yang Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL
berkaitan dengan integral tak tentu Soal Untuk menentukan luas daerah dibawah ini,
(anti turunan) fungsi aljabar
LINGKUP MATERI 2

Integral
MATERI
Luas daerah

INDIKATOR SOAL
Diberikan suatu cara pengerjaan, siswa
dapat memberikan alasan suatu
pengerjaan benar atau salah.
seorang guru membagi daerah menjadi 𝐿1 dan
𝐿2 kemudian dihitung masing-masing
selanjutnya dijumlahkan.
a. Apakah cara demikan benar? Jelaskan
b. Apakah boleh dihitung langsung dengan
2
∫−3(𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥 ? Mengapa? Jelaskan

169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Pemahaman terkait integral merupakan bagian yang amat penting untuk


belajar lebih lanjut mengenai kalkulus. Integral dikenal sebagai topik dalam
matematika yang banyak penerapannya, baik dalam matematika maupun
dalam kehidupan sehari-hari. Integral sejatinya merupakan topik yang sangat
komplek, namun dalam unit ini hanya dibahas pada bagian yang relevan
dengan pembelajaran di sekolah.
Terkait dengan pembelajaran, guru perlu merancang dan melaksanakan
pembelajaran mengenai integral secara efektif yang salah satu caranya
melalui pemanfaatan unit ini. Sebagai penyempurnaan, guru tetap harus
kreatif dalam mengembangkan pembelajaran dengan menambahkan atau
mengkombinasi dari sumber lain yang relevan.

170
Unit Pembelajaran
Integral

UMPAN BALIK

Setelah mempelajari paket atau unit ini Anda diharapkan sudah memahami
integral dan aplikasinya serta mampu menerapkan dalam pembelajaran di
kelas. Bahan-bahan atau kegiatan tambahan yang relevan perlu untuk
ditambahkan demi kesempurnaan pembelajaran.

Untuk memperkirakan keberhasilan dalam memanfaatkan paket atau unit


ini, Anda dapat melakukan evaluasi pada siswa terkait integral. Apabila hasil
sesuai harapan berarti Anda berhasil, namun jika tidak maka Anda perlu
mencermati kembali hal-hal yang perlu untuk dibenahi.

171
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

PENUTUP

Setelah mempelajari dan melakukan aktivitas dalam paket ini, guru


diharapkan memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi
tersebut ke peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah
disusun terutama dalam memfasilitasi kemampuan pengembangan
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Selain itu dengan
mempelajari dan melakukan aktivitas dalam paket kalkulus ini, guru maupun
siswa diharapkan mampu memahami sekaligus terampil menyelesaikan
permasalahan terkait limit, turunan dan integral.

Aktivitas pembelajaran yang disajikan dalam setiap unit merupakan


gambaran umum skenario pembelajaran untuk mencapai KD sesuai dengan
indikator yang dikembangkan oleh penulis. Selanjutnya guru perlu
menyusun RPP yang sesuai dengan kondisi kelas masing-masing merujuk
pada skenario dalam aktivitas pembelajaran unit. Demikian pula lembar
kegiatan peserta didik (LKPD) yang digunakan guru untuk memfasilitasi
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi kelas, dalam arti LKPD
tersebut perlu dikembangkan lagi oleh guru seperti halnya dalam
penyusunan RPP. Terkait pengembangan instrumen, perlu ditekan lagi
bahwa instrumen harus diupayakan berorientasi HOTS. Sebagai acuan, guru
boleh merujuk pada contoh-contoh yang telah diberikan atau
dikombinasikan dengan sumber lain yang rilevan.

175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hal yang tidak boleh terlupakan adalah melakukan pencatatan terhadap


keberhasilan, permasalahan, dan solusi yang ditemukan selama
pembelajaran. Pencatatan ini penting untuk keperluan karya tulis best
practice atau karya tulis lainnya yang dapat digunakan untuk kemanfaatan
siswa maupun guru sendiri.

Akhirnya, semoga paket ini bermanfaat bagi guru, siswa dan pengguna
lainnya serta memberi kontribusi dalam memajukan pendidikan di tanah air.
.

176
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

DAFTAR PUSTAKA

James Stewart, 2010, Calculus: Concept and Contex, 4 th Edition, Belmont:


Brook/Cole, Cengage Learning

Michael Sullivan, 2012. Precalculus 9th Edition, Boston : Prentice Hall

Paul A. Foerester, 2005. Calculus: Concepts and Applications, California: Key


Curriculum Press

Ron Larson, 2006. Calculus 3rd. California: Key Curriculum Press

177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LAMPIRAN

I. Daftar Rumus dan Sifat Turunan


𝑑
1. (𝑐 ) = 0
𝑑𝑥
𝑑
2. (𝑐𝑓(𝑥)) = 𝑐𝑓′(𝑥)
𝑑𝑥
𝑑
3. (𝑓 (𝑥 ) + 𝑔(𝑥)) = 𝑓 ′ (𝑥 ) + 𝑔′(𝑥)
𝑑𝑥
𝑑
4. (𝑓 (𝑥 ) − 𝑔(𝑥)) = 𝑓 ′ (𝑥 ) − 𝑔′(𝑥)
𝑑𝑥
𝑑
5. [𝑓 (𝑥). 𝑔(𝑥)] = 𝑓 ′ (𝑥 )𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥)𝑔′(𝑥)
𝑑𝑥
𝑑 𝑓(𝑥) 𝑓′ (𝑥)𝑔(𝑥)−𝑓(𝑥)𝑔′(𝑥)
6. [ ]=
𝑑𝑥 𝑔(𝑥) [𝑔(𝑥)]2

𝑑
7. [𝑓 (𝑔(𝑥))] = 𝑓 ′ (𝑔(𝑥)) 𝑔′(𝑥)
𝑑𝑥
𝑑
8. 𝑥 𝑛 = 𝑛𝑥 𝑛−1
𝑑𝑥
𝑑
9. 𝑒𝑥 = 𝑒𝑥
𝑑𝑥
𝑑
10. 𝑎^𝑥 = 𝑎 𝑥 𝑙𝑛 𝑎
𝑑𝑥
𝑑 1
11. 𝑙𝑛 |𝑥| = 𝑥
𝑑𝑥
𝑑 𝑎 1
12. 𝑙𝑜𝑔 𝑥 = 𝑥 𝑙𝑛 𝑎
𝑑𝑥
𝑑
13. 𝑠𝑖𝑛 𝑥 = 𝑐𝑜𝑠 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
14. 𝑐𝑜𝑠 𝑥 = − 𝑠𝑖𝑛 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
15. 𝑡𝑎𝑛 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
16. 𝑐𝑠𝑐 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑐𝑜𝑡 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
17. 𝑠𝑒𝑐 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑡𝑎𝑛 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
18. 𝑐𝑜𝑡 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐 2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑 1
19. 𝑠𝑖𝑛−1 𝑥 = √1−𝑥 2
𝑑𝑥
𝑑 1
20. 𝑐𝑜𝑠 −1 𝑥 = √1−𝑥 2
𝑑𝑥

178
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

𝑑 1
21. 𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 = 𝑥 2 +1
𝑑𝑥
𝑑 1
22. 𝑐𝑠𝑐 −1 𝑥 = −
𝑑𝑥 𝑥√𝑥 2 −1
𝑑 1
23. 𝑠𝑒𝑐 −1 𝑥 =
𝑑𝑥 𝑥√𝑥 2−1
𝑑 1
24. 𝑐𝑜𝑡 −1 𝑥 = − 𝑥 2+1
𝑑𝑥
𝑑
25. 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑥 = 𝑐𝑜𝑠ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
26. 𝑐𝑜𝑠ℎ 𝑥 = 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
27. 𝑡𝑎𝑛ℎ 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐ℎ2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
28. 𝑐𝑠𝑐ℎ 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐ℎ 𝑥 𝑐𝑜𝑡ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
29. 𝑠𝑒𝑐ℎ 𝑥 = − 𝑠𝑒𝑐ℎ 𝑥 𝑡𝑎𝑛ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
30. 𝑐𝑜𝑡ℎ 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐ℎ2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑 1
31. 𝑠𝑖𝑛ℎ−1 𝑥 = √1+𝑥 2
𝑑𝑥
𝑑 1
32. 𝑐𝑜𝑠ℎ−1 𝑥 = √𝑥 2
𝑑𝑥 −1
𝑑 1
33. 𝑡𝑎𝑛ℎ−1 𝑥 = 1−𝑥 2
𝑑𝑥
𝑑 1
34. 𝑐𝑠𝑐ℎ−1 𝑥 = −
𝑑𝑥 |𝑥|√𝑥 2+1

𝑑 1
35. 𝑠𝑒𝑐ℎ−1 𝑥 = −
𝑑𝑥 𝑥√1−𝑥 2

II. Daftar Rumus dan Hasil Integral

Bentuk Dasar

1.

2.

179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

180
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Bentuk √𝒂𝟐 + 𝒖𝟐 , 𝒂 > 𝟎

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

182
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

Bentuk √𝒂𝟐 − 𝒖𝟐 , 𝒂 > 𝟎

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Bentuk √𝒖𝟐 − 𝒂𝟐 , 𝒂 > 𝟎

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

Bentuk 𝒂 + 𝒃𝒖

48.

49.

184
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

57.

58.

59.

185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

60.

61.

62.

63.

Bentuk Trigonometri

64.

65.

66.

67.

68.

69.

186
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

70.

71.

72.

73.

74.

75.

76.

77.

78.

79.

80.

187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

81.

82.

83.

84.

85.

86.

87.

Invers Trigonometri

88.

89.

90.

188
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

91.

92.

93.

94.

95.

96.

Eksponen dan Logaritma

97.

98.

99.

100.

189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

101.

102.

103.

Bentuk Hiperbolik

104.

105.

106.

107.

108.

109.

110.

190
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus

111.

112.

113.

Bentuk √𝟐𝒂𝒖 − 𝒖𝟐 , 𝒂 > 𝟎

114.

115.

116.

117.

118.

119.

120.

191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

121.

192

Anda mungkin juga menyukai