Kalkulus
Penulis:
Sigit Tri Guntoro
Penyunting:
Sapon Suryo Purnomo
Wiworo
Sumadi
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas
yang diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud
meliputi kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
iv
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian
Nasional (UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vi
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
DAFTAR ISI
Hal
vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
viii
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
Paket unit ini disusun sebagai salah satu sumber bahan ajar bagi guru untuk
memahami materi kalkulus di kelas XI dan XII. Inti pokok dari paket unit ini
adalah pengertian limit, turunan dan integral serta strategi penyelesaian
masalah yang terkait. Penuangannya disajikan dalam unit-unit yang terdiri
dari 3 unit yaitu:
1. Unit 1 : Limit
2. Unit 2 : Turunan
3. Unit 3 : Integral
Melalui pembahasan materi dan kegiatan yang terdapat pada paket unit ini,
guru akan memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi
tersebut ke peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah
disusun terutama dalam memfasilitasi kemampuan pengembangan
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Selain itu, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dapat digunakan guru
untuk memfasilitasi pembelajaran dengan beberapa penyesuaian. Semantara
bahan bacaan merupakan referensi yang dapat dipelajari oleh guru maupun
peserta didik, dan sebagai rujukan dalam mengembangkan kisi-kisi dan soal
HOTS, sedangkan umpan balik digunakan untuk menandai sendiri gambaran
penguasaan unit
2
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Limit Fungsi
Penulis:
Sigit Tri Guntoro
Penyunting:
Sapon Suryopurnomo
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Hal
6
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
DAFTAR TABEL
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan pembelajaran
bagi guru untuk memahami materi limit fungsi di kelas XI dan XII. Inti pokok
dari unit ini adalah pengertian limit fungsi dan strategi penyelesaiannya yang
meliputi limit fungsi aljabar, fungsi trigonometri dan limit terkait
ketakhinggaan. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru
akan memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut
ke peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun
terutama dalam memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik.
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
KD PENGETAHUAN
KD KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada unit ini dirinci sebagai berikut;
IPK PENGETAHUAN IPK KETERAMPILAN
KELAS XI
3.7. Menjelaskan limit fungsi aljabar 4.7 Menyelesaikan masalah yang
(fungsi polinom dan fungsi rasional) berkaitan dengan limit fungsi aljabar
secara intuitif dan sifat-sifatnya,
serta menentukan eksistensinya.
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.7.1 Menjelaskan pengertian -
mendekati dalam matematika
12
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
IPK Pengayaan:
3.7.6 Menganalisis sifat-sifat limit yang
digunakan dalam suatu pengerjaan
4.7.2 Membuktikan sifat limit fungsi
KELAS XII (Peminatan)
3.1 Menjelaskan dan menentukan limit 4.1 Menyelesaikan masalah berkaitan
fungsi trigonometri dengan limit fungsi trigonometri
IPK Pendukung IPK Pendukung
3.1.1 Menjelaskan fungsi trigonometri
IPK Kunci : IPK Kunci :
3.1.2 Menjelaskan pengertian limit 4.1.4 Menyelesaikan masalah limit fungsi
fungsi trigonometri trigonometri
3.1.3 Menentukan nilai limit fungsi
trigonoimetri menggunakan sifat-
sifat limit
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:
3.1.4 Menyusun identitas trigonometri 4.1.2 Menyelesaikan masalah limit fungsi
untuk menentukan nilai limit trigonometri
fungsi trigonometri
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
14
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Suhu Mutlak
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Oleh karena volum gas dapat mendekati 0 (tetapi tidak pernah sama dengan
0) dan mengingat hubungan 𝑉 dan 𝑇 maka untuk menghasilkan temperatur
minimal volum juga harus minimal. Berarti volum akan mendekati 0 (𝑉 → 0).
Oleh karena itu melalui hubungan di atas diperoleh
𝑉 − 22,4334
lim 𝑇 = lim+
𝑉→0 𝑉→0 0,08213
−22,4334
=
0,08213
≈ −273,15
Dari hasil penemuan ini disimpulkan bahwa temperatur terdingin di alam ini
adalah −273,15℃ . Inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai temperatur 0
pada satuan suhu mutlak Kelvin.
16
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
SOAL-SOAL UN/USBN
No. Soal
19 5𝑥 2 +9𝑥−2
Nilai lim 𝑥+2
= ⋯.
𝑥→−2
A. −11
B. −1
C. 0
D. 9
E. 11
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.7.1 Menyelesaikan masalah limit fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi Aljabar
Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu
Materi yang : Strategi menyelesaikan limit fungsi
dibutuhkan
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
19 𝑥 2 −16
Nilai lim 1− adalah ....
𝑥→4 √𝑥−3
A. −16
B. −4
C. 4
D. 16
E. 32
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.7.1 Menyelesaikan masalah limit fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi Aljabar
Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu
Materi yang : Strategi menyelesaikan limit fungsi
dibutuhkan
No. Soal
16 𝑥 2 −𝑥−6
Nilai lim adalah ....
𝑥→3 𝑥 2 −𝑥−20
A. −2
B. −1
C. 0
D. 1
E. ∞
18
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.7.1 Menyelesaikan masalah limit fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi Aljabar
Ditanyakan : Nilai limitnya bila variabelnya mendekati nilai tertentu
Materi yang : Strategi menyelesaikan limit fungsi
dibutuhkan
No. Soal
30 𝑥 tan 2𝑥
Nilai lim = ⋯.
𝑥→0 1−cos2 2𝑥
A. 0
1
B. 4
1
C. 2
D. 1
E. 1
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
3.1.3 Menentukan nilai limit fungsi trigonoimetri menggunakan
Indikator :
yang sifat-sifat limit
bersesuaian
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
27 1−cos 4𝑥
Nilai lim 2𝑥 sin 4𝑥 = ⋯.
𝑥→0
A. 1
1
B. 2
C. 0
1
D. −2
E. −1
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
3.1.3 Menentukan nilai limit fungsi trigonoimetri menggunakan
Indikator :
yang sifat-sifat limit
bersesuaian
20
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
No. Soal
A. −6
B. −4
C. −1
D. 4
E. 6
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
4.2.2 Menyelesaikan masalah limit di ketakhinggaan fungsi
Indikator :
yang aljabar
bersesuaian
No. Soal
1
A. − 2
1
B. − 4
C. 0
1
D. 4
1
E. 2
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
4.2.2 Menyelesaikan masalah limit di ketakhinggaan fungsi
Indikator :
yang aljabar
bersesuaian
No. Soal
9
A. − 4
1
B. −
4
1
C.
4
5
D. 4
9
E.
4
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
4.2.2 Menyelesaikan masalah limit di ketakhinggaan fungsi
Indikator :
yang aljabar
bersesuaian
22
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Pada aktivitas ini Anda akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan
pada pemaman konsep limit fungsi.
Tujuan : Memahami konsep limit fungsi
Waktu : 3 jp (tentatif)
Pendekatan : Saintifik
Alat/Media : Penggaris siku, kertas milimeter blok
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
1 Dalam kelompok atau individu Siswa dalam dalam kelompok atau
guru meminta siswa mandiri menggambar fungsi linear
menggambar fungsi linear atau atau fungsi kuadrat sederhana,
fungsi kuadrat sederhana, misalnya 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1.
misalnya 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1.
(upayakan setiap kelompok atau
indvidu berbeda)
2 Sebagai awal pemahaman guru Siswa menetapkan salah satu nilai
menetapkan salah satu nilai pada sumbu-𝑥 (namakan 𝑐) sebagai
(namakan 𝑐) pada sumbu-𝑥 titik yang akan didekati atau yang
sebagai titik yang akan dituju (misalkan 𝑐 = 2) dan
didekati atau yang dituju menuliskan bentuk limit pada fungsi
(untuk contoh ini misalkan 𝑐 = yang telah dibuat. Misalkan
2) dan meminta siswa untuk lim (𝑥 2 + 1) = ⋯.
𝑥→2
menuliskan bentuk limit pada
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Guru Siswa
fungsi yang telah dibuat.
Misalkan
lim (𝑥 2 + 1) = ⋯.
𝑥→2
24
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
No Guru Siswa
Dalam contoh ini nilai yang
didekati adalah 5.
4 Dengan pengerjaan di atas Siswa mendiskusikan bahwa untuk
diharapkan sudah ada arah fungsi yang telah dipilih dan titik 𝑐
kesimpulan yang akan yang telah ditetapkan maka
diperoleh. Sebagai pengungkit, diperoleh hasil
berikan pertanyaan “Berapa 𝑓(𝑥) akan mendekati 𝐿 saat 𝑥
nilai yang didekati 𝑦 = 𝑓(𝑥) menuju 𝑐
saat 𝑥 mendekati 𝑐?” Dalam
contoh ini, nilai yang didekati
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 saat 𝑥
mendekati 2 adalah 5
5 Selanjutnya arahkan ke siswa Siswa menuju pada kesimpulan
untuk menyimpulkan bahwa bahwa 𝑓(𝑥) akan mendekati 𝐿 saat 𝑥
𝑓(𝑥) akan mendekati 𝐿 saat 𝑥 mendekati 𝑐, dan ditulis sebagai
mendekati 𝑐 dan ditulis lim 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑐
sebagai
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑐
Catatan:
Bagi guru yang menguasai
Aplikasi Geogebra, gunakan
aplikasi tersebut untuk
memperjelas pemahaman
Model: Problem base learning
6 Setelah pemahaman awal Siswa mempersiapkan diri untuk
konsep limit diraih, mengerjakan LKPD
selanjutnya guru menyiapkan
siswa untuk melanjutkan
kegiatan berikutnya yaitu
menyelesaikan menjawab
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Guru Siswa
pertanyaan yang ada dalam di
LKPD.
7 Selanjutnya guru memberikan Siswa mengerjakan LKPD
bimbingan kepada siswa.
Dalam hal ini ingatkan pada
pengertian limit fungsi, apakah
harus terdefinisi pada titik
yang didekati, sifat-sifat limit
fungsi dan pendefinisian limit
tak hingga
8 Guru memfasilitasi diskusi Siswa menyajikan hasil
siswa sekaligus melakukan pembahasan, melakukan refleksi
evaluasi proses pemecahan
dan konfirmasi mengenai pekerjaan
masalah.
yang telah diselesaikan.
Pada aktivitas ini Saudara akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan
pada penyelesaian masalah berkaitan limit fungsi.
Waktu : 3 jp (tentatif)
Model : Problem-based learning
Alat/Media : Kalkulator/aplikasi komputer
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
26
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
No Guru Siswa
Buatlah grafik fungsi linear atau fungsi kuadrat pada kertas milimeter blok
𝑓(𝑥) =…………..
Menentukan nilai 𝑓(𝑥) untuk 𝑥 disekitar .....
Tulis dalam bentuk limit: menentukan hasil dari lim ........
𝑥→⋯
Gambar fungsi: .......
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(lanjutan)
𝑥 ... ... ... ... ... ... … ... ... ... ... ... ...
𝑓(𝑥) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
...........................
28
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
𝑥 2 −1 𝑥 2 −1
1. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = , 𝑥 ≠ 1. Apakah lim = 2 benar?
𝑥−1 𝑥→1 𝑥−1
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
1 1
3. Apakah ada perbedaan hasil antara (i) lim 𝑥 dengan (ii) lim 𝑥2?
𝑥→0 𝑥→0
Jelaskan jawaban Anda.
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝑥 2 −9
1. Tentukan hasil lim√3𝑥 +
𝑥→3 𝑥−3
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
30
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
1 𝑛 1 𝑛
4. Jika lim (1 + 𝑛) = 𝑒, tentukan lim (1 + 𝑛) = 𝑒
𝑛→∞ 𝑛→−∞
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
5. Buktikan bahwa lim2𝑥 = 4
𝑥→2
1
Petunjuk: Arahkan pengerjaan pada 𝛿 = 2 𝜀 (lihat bahan bacaan)
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Dalam bagian ini akan disajikan uraian materi berkaitan dengan pengertian limit
fungsi dan strategi dalam menyelesaikan permasalahan limit. Strategi yang
dimaksud disini adalah strategi sederhana, sehingga para guru diharapkan dapat
langsung menggunakannya. Namun demikian, tetap diperlukan kecermatan dan
kejelian dalam mempelajarinya.
Pernahkah Anda menjumpai seorang guru atau pendidik lainnya mengajarkan limit
fungsi dengan langsung pada definisi formalnya? Biasanya, guru yang mengajarkan
limit fungsi dengan langsung definisi akan menyajikan pengertian limit
menggunakan 𝜀-𝛿 (baca: epsilon delta) pada tahap awal pembahasan. Definisi yang
dimaksud sebagai berikut.
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿artinya untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga berlaku
𝑥→𝑎
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 untuk 0 < |𝑥 − 𝑎| < 𝛿
Dengan cara ini, mungkin ada sebagian siswa paham dan sebagian lain tidak paham
maksud definisi tersebut. Tentu ini harus dihindari karena guru harus memastikan
setiap siswa paham terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu perlu penyajian
awal yang lebih sederhana (simple) sehingga siswa paham tentang limit fungsi baik
dengan dengan bahasa sederhana maupun dengan definisi formal. Untuk keperluan
tersebut perhatikan contoh berkut ini.
32
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Perhatikan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1. Fungsi ini jika disajikan dalam grafik seperti pada
gambar berikut.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Amati nilai 𝑓(𝑥)pada sumbu-𝑦 bila 𝑥 mendekati 2. Nyata bahwa saat 𝑥 mendekati 2
maka 𝑓(𝑥) mendekati suatu nilai tertentu. Perlu ditekankan disini bahwa pada saat
𝑥 mendekati 2 maka fokus perhatian tertuju nilai pada ordinat (sumbu-𝑦), yaitu
nilai 𝑓(𝑥), bukan fokus pada kordinat (𝑥, 𝑓(𝑥)). Mengapa demikian? Karena kurva
tersebut hanyalah aturan pemasangan 𝑥 dan 𝑓(𝑥), sedangkan fokus kita pada nilai
𝑓(𝑥) yang ada pada sumbu-𝑦. Demikian juga perlu diingat bahwa mendekati 2 pada
contoh ini adalah mendekati dari kiri dan mendekati dari kanan karena fungsi
terdefinisi di 𝑥 < 2 dan di 𝑥 > 2 (persekitaran 2). Untuk melihat pola yang terjadi
perhatikan tabel berikut.
mendekati 2 dari kanan (ditulis sebagai lim+ (𝑥 2 + 1) = 5). Karena 𝑓(𝑥) mendekati
𝑥→2
5 untuk 𝑥 mendekati 2 (dari kanan maupun kiri) maka kita tulis lim (𝑥 2 + 1) = 5.
𝑥→2
34
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
kebenaran hasil limit tersebut perlu adanya bukti yanag akan dibahas ringkas
bagian selanjutnya. Khusus untuk contoh diatas nilai limitnya adalah 5. Pertanyaan
selanjutnya yang muncul adalah “berapa nilai 𝑓(2)?”. Atau “haruskah 𝑓(2) = 5?”
Kenyataannya memang 𝑓(𝑥) mendekati 5 jika𝑥 mendekati 2 dan kebetulan 𝑓(2) =
5. Namun sebenarnya nilai 5 yang didekati oleh 𝑓(𝑥) saat 𝑥 mendekati 2 tidak ada
kaitan dengan nilai 𝑓(2) = 5. Bahkan andaikan 𝑓(2) tidak terdefinisipun 𝑓(𝑥) tetap
mendekati 5. Sehingga penulisannya tetap lim+ (𝑥 2 + 1) = 5. Atau dengan penyajian
𝑥→2
Definisi :
Pengertian lim f ( x) L secara formal adalah bahwa untuk setiap >
xc
0 , terdapat > 0 sedemikian hingga |𝒇(𝒙) – 𝑳| < untuk setiap
𝟎 < | 𝑥 – 𝑐| < .
Definisi ini sebenarnya sama dengan mengatakan “ jika 𝑥 → 𝑐 maka 𝑓(𝑥) → 𝐿”.
Selain itu dari definisi tersebut nyata terlihat bahwa kita tidak membicarakan nilai
𝑓(𝑥) di 𝑐 atau nilai 𝑓(𝑐) tetapi nilai 𝑓(𝑥) untuk 𝑥 di sekitar c. Bahkan andaikan 𝑓
tidak terdefinisi di 𝑐 maka 𝐿 tetap limit fungsi tersebut. Sebagai contoh amati grafik
berikut.
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝑥2 − 1
𝑓(𝑥) = 1,997 1,998 1,999 ? 2,001 2,011 2,111
𝑥−1
Jelas bahwa fungsi 𝑓 tidak terdefinisi di 𝑥 = 1. Dengan kata lain 𝑓(1) tidak
terdefinisi, tetapi saat 𝑥 mendekati 1, 𝑓(𝑥) mendekati 2 baik dari kanan maupun
𝑥 2 −1
dari kiri. Sehingga dapat ditulis sebagai lim 𝑥 2 −1 = 2. Terlihat bahwa fungsi tersebut
𝑥→1
limitnya ada, tetapi terputus di 𝑥 = 1. Bagaimana cara supaya fungsi tersebut tidak
𝑥 2 −1
terputus (kontinu) di 𝑥 = 1? Tentu harus mendefinisikan 𝑓(1). Karena lim 𝑥 2 −1 = 2
𝑥→1
𝑓(1).
Secara umum, fungsi 𝑓(𝑥) dikatakan kontinu di suatu titik 𝑎 jika lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑎)
𝑥→𝑎
36
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Terlihat bahwa fungsi tidak terputus di 𝑥 = 0 dan 𝑓(0) = sin 0 = 0. Jadi lim sin 𝑥 =
𝑥→0
0. Sementara itu untuk fungsi 𝑔(𝑥) = tan 𝑥, terlihat bahwa fungsi tersebut putus
1 1 1
(diskontinu) di 𝑥 = 2 𝜋, 𝑓 (2 𝜋) = tan (2 𝜋) tidak ada dan lim
1
tan 𝑥 juga tidak ada.
𝑥→ 𝜋
2
𝟏
Gambar 5 Fungsi diskontinu di 𝒙 = 𝝅
𝟐
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk fungsi ini terlihat bahwa ada dua kasus yang terkait. Pertama, untuk 𝑥
mendekati 0 dari arah kiri (𝑥 → 0− ) maka 𝑓(𝑥) mendekati 1, artinya 𝑓(𝑥) tidak
mendekati 3 dan juga tidak mendekati nilai yang lain selain 1. Kedua, untuk 𝑥
mendekati 0 dari arah kanan (𝑥 → 0+ ) maka 𝑓(𝑥) mendekati 3, tidak mendekati 1
dan juga tidak mendekati nilai yang lain selain 3. Sementara itu nilai 𝑓(𝑥) ada di 𝑥 =
0 yaitu 𝑓(0) = 3. Dengan keadaan seperti ini, apakah lim 𝑔(𝑥) =
𝑥→0
𝑥 2 + 3, untuk 𝑥 ≥ 0
{ 2 ada? Atau nilai limitnya ada dua yaitu 1 dan 3? Jawabannya
−𝑥 + 1, untuk 𝑥 < 0
adalah lim 𝑔(𝑥) tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai limit
𝑥→0
fungsi pada titik tertentu tidak tergantung nilai fungsi di titik tersebut. Ini salah satu
yang menyebabkan sulitnya menentukan nilai limit fungsi pada titik tertentu. Oleh
karena itu perlu cara/strategi dalam menyelesaikan masalah limit fungsi yang akan
dibahas pada bagian selanjutnya
Sifat-sifat dan teorema limit akan sangat berguna apabila kita akan menyelesaikan
masalah limit. Ringkasnya, ketika ingin menentukan nilai limit suatu fungsi, kita
tidak harus kembali pada definisi limit, tetapi dapat memanfaatkan teorema atau
sifat-sifat limit. Berkaitan dengan teorema atau sifat yang dimaksud akan lebih baik
jika teorema atau sifat yang digunakan sudah dibuktikan terlebih dahulu. Namun
38
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
karena keperluannya hanya untuk menggunakan sifat dan teprema maka bukti
terkait sifat dan teorema dapat ditinggalkan.
Berikut ini beberapa sifat dan teorema terkait limit yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan limit.
Misalkan c suatu konstanta dan lim 𝑓(𝑥) serta lim 𝑔(𝑥) dua-duanya ada maka
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
berlaku
Contoh 2.1:
Tentukan hasil lim (2𝑥 2 + 3)
𝑥→1
Jawab:
lim (2𝑥 2 + 1) = lim 2𝑥 2 + lim 3 {sifat 1}
𝑥→1 𝑥→1 𝑥→1
Contoh 2.2:
Tentukan hasil lim √2𝑥 2 − 4
𝑥→2
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab:
Jawab:
1 1
lim [5𝑥 2 ⋅ ] = lim 5𝑥 2 ⋅ lim 2
𝑥→2 𝑥2 +1 𝑥→2 𝑥→2 𝑥 + 1
lim 1
𝑥→2
= 20 ⋅
lim (𝑥 2 + 1)
𝑥→2
1
= 20 ⋅
22 +1
=4
Jawab:
Dengan mengunakan sifat 3 diperoleh
1 1
lim [2𝑥 ⋅ ] = lim 2𝑥 ⋅ lim
𝑥→0 sin 𝑥 𝑥→0 𝑥→0 sin 𝑥
40
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
1 2𝑥
lim (2𝑥 ⋅ ) = lim ( )
𝑥→0 sin 𝑥 𝑥→0 sin 𝑥
[2𝑥]′
= lim ( )
𝑥→0 [sin 𝑥]′
2
= lim ( )
𝑥→0 cos 𝑥
=2
Dari sini muncul pertanyaan mengapa sifat 3 tidak bisa digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut? Ini yang sering terlupakan oleh kita bahwa sifat 3
tersebut dapat digunakan jika semua limit di ruas kanan ada (seperti yang tertulis
pada prasyarat awal sifat). Sehingga jika menemui kegagalan saat memanfaatkan
suatu sifat maka gunakan sifat yang lain, mungkin sifat yang lain atau gabungan sifat
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal limit.
Contoh 2.5:
𝑥 sin 𝑥
Telah dibuktikan bahwa lim sin 𝑥 = 1, tentukan lim 𝑥
.
𝑥→0 𝑥→0
Jawab:
sin 𝑥 1
lim = lim 𝑥
𝑥→0 𝑥 𝑥→0
( )
sin 𝑥
lim 1 1
𝑥→0
= 𝑥 = =1
lim 1
𝑥→0 sin 𝑥
Contoh 2.6:
𝑥 2 −4
Tentukan nilai lim √ 𝑥−2
𝑥→2
Jawab:
3 3
𝑥2
−4 −4 𝑥2
lim (√ ) = (√ lim )
𝑥→2 𝑥−2 𝑥→2 𝑥 − 2
3
= (√4)
= 23
=8
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian sebelumnya telah disinggung mengenai ketidakadaan limit suatu fungsi.
3
Selanjutnya amati grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥−2 seperti gambar berikut.
Apabila kita cermati grafik di atas terlihat bahwa untuk 𝑥 mendekati 2 dari arah kiri
maka 𝑓 menuju tak hingga negatif. Tetapi untuk 𝑥 mendekati 2 dari arah kanan
maka 𝑓 menuju tak hingga positip. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa 𝑓(𝑥)
3
tidak punya limit untuk 𝑥 mendekati 2. Jadi lim tidak ada. Selanjutnya
𝑥→2 𝑥−2
42
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Perhatikan dengan seksama diatas., tampak bahwa 𝑔(𝑥) akan menuju tak hingga
positip bila 𝑥 menuju 0. Kasus seperti ini pun menunjukkan bahwa 𝑔(𝑥) tidak
1
mempunyai limit untuk 𝑥 mendekati 0. Jadi lim tidak ada. Dari sini muncul
𝑥→0 𝑥 2
3 1
permasalahan, apa yang membedakan ketidakadaan nilai lim 𝑥−2 , lim 𝑥 2 dan
𝑥→2 𝑥→0
𝑥 2 + 3, untuk 𝑥 ≥ 0
lim ℎ(𝑥) dengan ℎ(𝑥) = { 2 . Apakah ketiganya sama? Atau ada
𝑥→0 −𝑥 + 1, untuk 𝑥 < 0
perbedaan dari ketiganya. Secara pengamatan sederhana dari ketiganya tampak
adanya perbedaan. Perhatikan tabel berikut
Nilai limit
Limit Fungsi Keterangan
fungsi
Bila kita cermati pada bagian keterangan maka ada perbedaan yang nyata dari
ketiganya yaitu kondisi yang menyebabkan limit tidak ada. Dari sini kemudian
dikembangkan suatu konsep limit tak hingga sebagai berikut.
Suatu limit fungsi 𝑓(𝑥) dikatakan sebagai limit tak hingga (infinite limits) jika 𝑓(𝑥)
menuju tak hingga positip saja atau menuju tak hingga negatif saja saat 𝑥 menuju
titik tertentu. Secara formal definisi yang dimaksud adalah sebagai berikut
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
adalah untuk setiap 𝑀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga 𝑓(𝑥) > 𝑀 untuk 0 <
|𝑥 − 𝑐| < 𝛿.
Demikian pula untuk
lim 𝑓(𝑥) = −∞
𝑥→𝑐
artinya pendefinisian
Dengan 𝑁 maka
untuk setiap ini < 0 terdapat 𝛿 > 0limit
ketidakadaaan seperti 𝑓(𝑥)
sehingga yang < 𝑁 untuk
sudah 0<
di bahas
|𝑥 − 𝑐| < 𝛿 menjadi sedikit berbeda. Sebagai contoh
sebelumnya lim
1
. Semula lim 𝑥 2
1
𝑥→0 𝑥 2 𝑥→0
dikatakan tidak ada limitnya karena tidak ada nilai yang dituju, tetapi dengan
1
pendefinisian baru maka kita tulis lim 𝑥 2 = ∞. Sebagai gambaran lihat grafik di
𝑥→0
bawah
Perhatikan bahwa kita telah berani menggunakan tanda “ = ∞ ” setelah ada definisi
tersebut. Untuk mempermudah pemahaman perhatikan tabel berikut.
44
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑐
1
Perlu menjadi perhatian bahwa tanda sama dengan (“=”) pada contoh lim = ∞,
𝑥→0 𝑥 2
bukan berarti limitnya ada di tak hingga, namun untuk menjelaskan bagaimana
ketidakadaan limit fungsi tersebut. Ringkasnya, khusus untuk contoh tersebut, nilai
fungsi akan menuju tak hingga jika 𝑥 menuju 0.
Secara umum, bila diketahui lim 𝑓(𝑥) = ∞ atau lim 𝑓(𝑥) = −∞ bukan berarti
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
limitnya ada di tak hingga atau di negatif tak hingga, namun untuk menggambarkan
bagaimana limit fungsi tersebut tidak ada dengan menunjukkan bahwa nilai fungsi
menuju tak hingga atau negatif tak hingga jika 𝑥 menuju 𝑐. Oleh karena itu sifat limit
tidak bisa digunakan untuk limit tak hingga ini. Coba cermati contoh berikut
Contoh 3.1
3 1
Tentukan limit lim (𝑥 2 − 𝑥 2 )
𝑥→0
Jawab:
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Cara 1:
3 1 3 1
lim ( 2 − 2 ) = lim ( 2 ) − lim ( 2 )
𝑥→0 𝑥 𝑥 𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑥
=∞−∞
=0
Cara 2:
3 1 3−1
lim ( 2
− 2 ) = lim ( 2 )
𝑥→0 𝑥 𝑥 𝑥→0 𝑥
2
= lim ( 2 )
𝑥→0 𝑥
=∞
Mengapa hasilnya beda? Mana yang benar? Jawabannya adalah cara 2 yang benar,
sedangkan cara 1 salah karena mencoba menggunakan sifat limit dengan
“memaksa” bentuk tak tentu∞ − ∞ = 0.
Contoh 3.2
1
Tentukan hasil lim
𝑥→1 √𝑥−1
Jawab:
1
Perhatikan bahwa 𝑓(𝑥) = terdefinisi untuk 𝑥 > 1 atau dengan kata lain 𝐷𝑓 =
√𝑥−1
{𝑥|𝑥 ∈ 𝑅, 𝑥 > 1 }. Sehingga limit yang dapat kita selidiki adalah limit kanan.
Sedangkan limit kiri tidak dibicarakan. Jadi pemaknaan 𝑥 → 1 hanya untuk 𝑥 → 1+ .
Terlihat disini bahwa nilai 𝑓(𝑥) semakin membesar menuju tak hingga apabila 𝑥
1
mendekati 1. Jadi lim =∞
𝑥→1 √𝑥−1
Berbeda dengan limit tak hingga, limit di tak hingga membicarakan nilai yang dituju
𝑓(𝑥) apabila 𝑥 menuju tak hingga. Untuk mempermudah dalam pemahaman kita
3𝑥 2
mulai dari contoh suatu fungsi yang didefinisikan sebagai 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 +1. Selanjutnya
46
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Secara grafik, kita dapat lihat bahwa 𝑓(𝑥) akan munuju 3 bila 𝑥 menuju tak hingga,
atau kita tulis “𝑓(𝑥) → 3 untuk 𝑥 → ∞”. Dapat juga kita tulis “𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑥 →
∞ 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) → 3 ”. Untuk memperjelas, perhatikan nilai 𝑥 dan 𝑓(𝑥) pada tabel
berikut.
Dengan memperhatikan tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 𝑓(𝑥) →
3 untuk 𝑥 → ∞. Apabila dimaknai lebih lanjut, pernyataan 𝑥 menuju tak hingga (𝑥 →
∞) mengandung arti bahwa untuk setiap bilangan positip 𝑀 selalu ada nilai 𝑥
sehingga 𝑥 > 𝑀. Demikian pula untuk 𝑥 menuju negatif tak hingga (𝑥 → −∞)
mengandung arti bahwa untuk setiap bilangan negatif 𝑁 selalu ada nilai 𝑥 sehingga
𝑥 < 𝑁. Berdasarkan pemaknaan ini maka disusun definisi formal untuk limit di tak
hingga sebagai berikut.
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→∞
adalah untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝑀 > 0 sehingga jika 𝑥 > 𝑀 berlaku
|𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀.
Demikian pula untuk lim 𝑓(𝑥) = 𝐿artinya setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝑁 < 0
𝑥→−∞
sehingga jika 𝑥 < 𝑁 berlaku |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀
Terlihat bahwa untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝑀 > 0 sehingga untuk 𝑥 > 𝑀 maka
grafik berada di antara garis horisontal 𝑦 = 𝐿 + 𝜀 dan𝑦 = 𝐿 − 𝜀.
48
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Contoh 4.1
1
a. Tentukan hasil dari lim
𝑥→∞ 𝑥
Jawab:
1
Fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 dapat digambarkan sebagai berikut.
1
𝑓(𝑥) =
𝑥
Bila dicermati maka tampak bahwa 𝑓(𝑥) menuju 0 untuk 𝑥 menuju tak hingga.
Untuk memperjelas perhatikan tabel berkut.
1
Jadi dapat disimpulkan bahwa lim =0
𝑥→∞ 𝑥
2𝑥−1
b. Dengan menggunakan sifat limit, tentukan lim
𝑥→∞ 𝑥+1
Jawab:
∞
Jika disubstitusi soal ini termasuk bentuk ∞. Oleh karena itu perlu penyederhanaan.
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2𝑥−1
2𝑥 − 1 𝑥
lim = lim 𝑥+1 {pembilang dan penyebut dibagi 𝑥}
𝑥→∞ 𝑥 + 1 𝑥→∞
𝑥
1
2−𝑥
= lim
𝑥→∞ 1 − 1
𝑥
1
lim 2 − lim
𝑥
= 𝑥→∞ 𝑥→∞
1
lim 1 + lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ 𝑥
1
2 − lim 𝑥
𝑥→∞
= 1
1 + lim 𝑥
𝑥→∞
2−0
=
1+0
=2
2+𝑥 2 −𝑥 3
c. Tentukan lim
𝑥→∞ 𝑥 2 −1
Jawab:
∞
Jelas bahwa soal tersebut tersebut termasuk dalam bentuk . Oleh karena itu
∞
kita buat lebih sederhana yang memungkinkan dapat diselesaikan. Kita coba
pembilang dan penyebut dibagi 𝑥 2 maka diperoleh
2+𝑥 2 −𝑥 3
2 + 𝑥2 − 𝑥3 𝑥2
lim = lim 𝑥 2 −1
𝑥→∞ 𝑥2 − 1 𝑥→∞
𝑥2
2 𝑥2 𝑥3
𝑥2
+ 𝑥2 − 𝑥2
= lim 𝑥2 1
𝑥→∞
𝑥2
− 𝑥2
2
𝑥2
+1−𝑥
= lim 1
𝑥→∞ 1−
𝑥2
2
lim + lim 1 − lim 𝑥
𝑥→∞ 2
𝑥 𝑥→∞ 𝑥→∞
= 1
lim 1 − lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ 𝑥 2
0 + 1 − lim 𝑥
𝑥→∞
=
1−0
= −∞
50
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Sampai disini terlihat adanya berbagai cara pengerjaan untuk menentukan hasil
limit yang mungkin dapat membingungkan. Oleh karena itu perlu strategi
menyelesaikan soal limit sehingga permasalahan terkait limit dapat diselesaikan
dengan relatif mudah
5. Pembuktian Limit
Contoh
Bukti:
Ambil sebarang 𝜀 > 0. Akan ditunjukkan bahwa ada 𝛿 > 0 sehingga berlaku
|(2𝑥 + 1) − 3| < 𝜀 apabila 0 < |𝑥 − 1| < 𝛿.
Perhatikan bahwa
|(2𝑥 + 1) − 3| < 𝜀
⇔ |2𝑥 − 2| < 𝜀
1
⇔ |𝑥 − 1| < 𝜀
2
1
yang berarti kita pilih 𝛿 = 2 𝜀. Dengan demikian, jika diberikan sebarang 𝜀 > 0 maka
1 1
selalu ada 𝛿 yang nilainya2 𝜀 sehingga untuk |𝑥 − 1| < 𝛿 (= 2 𝜀) akan berlaku
1
|𝑥 − 1| < 𝜀
2
⇔ |2𝑥 − 2| < 𝜀
⇔ |(2𝑥 + 1) − 3| < 𝜀
Strategi sederhana yang dimaksud disini adalah cara menyelesaikan persoalan limit
dengan memanfaatkan teorema dan penjelasan-penjelasan pada bagian sebelumnya.
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
fungsi menghasilkan nilai 𝑓(𝑐) atau f(c) tidak dalam bentuk tak
terdefinisi/tidak tentu/tak hingga atau bentuk lain yang “janggal”, maka
umumnya nilai limitnya adalah 𝑓(𝑐). Cara ini sejatinya sekedar memanfaatkan
kekontinuan fungsi di titik 𝑐.
Contoh:
𝑥 2 −4
Tentukan lim .
𝑥→3 𝑥−2
Jawab:
𝑥 2 − 4 32 − 4
lim =
𝑥→3 𝑥 − 2 3−2
9−4
=
3−2
=5
Dalam hal substitusi ini, kita tidak perlu selalu mencatumkan “lim " pada setiap
𝑥→3
𝑥 2 −4
Bagaimana dengan lim ? Jelas disini bahwa 𝑓(2) tidak terdefinisi. Sehingga
𝑥→2 𝑥−2
𝑥 2 −4
lim pasti tidak sama dengan 𝑓(2). Artinya, tidak diperbolehkan
𝑥→2 𝑥−2
52
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
selanjutnya.
Jawab:
𝑥 3 − 27 (𝑥 − 3)(𝑥 2 + 3𝑥 + 9)
lim = lim
𝑥→3 𝑥 2 − 3 𝑥→3 (𝑥 − 3)(𝑥 + 3)
𝑥 2 + 3𝑥 + 9
= lim
𝑥→3 𝑥+3
27
=
6
1
=4
2
𝐼𝑛𝑔𝑎𝑡: 𝑎3 − 𝑏 3 = (𝑎 − 𝑏)(𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏 2 )
𝑘
3) Substitusi memuat bentuk 0
dengan 𝑘 ≠ 0.
𝑘
Jika dalam upaya menyelesaikan melalui substitusi memuat bentuk 0
Contoh:
𝑥2 − 8
Tentukanlim ( − 3)
𝑥→3 𝑥 − 3
Jawab:
Bila 𝑥 = 3 disubstitusikan ke dalam fungsi maka
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32 −8 1 𝑘
diperoleh 3−3
− 3 = 0 − 3 yaitu memuat bentuk 0
dengan 𝑘 ≠ 0. Oleh karena
𝑥 2 −8
itu lim ( 𝑥−3 − 3) tidak ada. Sebagai gambaran untuk memperjelas grafik dari
𝑥→3
𝑥2 − 8
𝑓(𝑥) = −3
𝑥−3
𝑥 2 −8
Jadi lim ( 𝑥−3 − 3) tidak ada.
𝑥→3
𝑘
Namun ada pula kasus, walaupun memuat bentuk 0 dengan 𝑘 ≠ 0 pada saat
2 𝑥−1
substitusi tetapi limitnya ada. Sebagai contoh lim ( − ). Perhatikan
𝑥→2 2𝑥−4 𝑥−2
𝑘
bahwa limit tersebut memuat 0
dengan 𝑘 ≠ 0 yaitu
2 2−1 2 1 2 1
2(2)−4
− 2−2 = 0 − 0 yang memuat bentuk 0
dan 0. Meskipun memuat bentuk
2 1
0
dan 0, namun limitnya ada yaitu
2 𝑥−1 2 2𝑥 − 2
lim ( − ) = lim ( − )
𝑥→2 2𝑥 − 4 𝑥 − 2 𝑥→2 2𝑥 − 4 2𝑥 − 4
2 − (2𝑥 − 2) 4 − 2𝑥
= lim = lim
𝑥→2 2𝑥 − 4 𝑥→2 2𝑥 − 4
2𝑥 − 4
= lim (− ) = −1
𝑥→2 2𝑥 − 4
54
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
𝑘
Mengapa meskipun tersebut memuat bentuk 0 dengan 𝑘 ≠ 0 tetapi limitnya
0
4) Substitusi memuat bentuk 0.
0
Jika dengan substitusi memuat bentuk 0
maka nilai limit dapat ditentukan
′
𝑥 3 −64 (𝑥 3 −64)
(ii). lim 𝑥 2 −16 = lim (𝑥 2 −16)′
𝑥→4 𝑥→4
3𝑥 2
= lim
𝑥→4 2𝑥
3(4)2
=
2(4)
=6
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab:
(2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥)
lim (2𝑥 − √4𝑥 2 − 𝑥) = lim (2𝑥 − √4𝑥 2 − 𝑥) ∙
𝑥→∞ 𝑥→∞ (2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥)
4𝑥 2 − (4𝑥 2 − 𝑥)
= lim
𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥
1
𝑥 𝑥
= lim ∙ 1
𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥 2 − 𝑥
𝑥
𝑥
𝑥
= lim
𝑥→∞ 2𝑥 4𝑥 2 𝑥
+√ −
𝑥 𝑥2 𝑥2
1
= lim
𝑥→∞ 1
2 + √4 − 𝑥
1 1
= =
2 + √4 − 0 4
56
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Sehingga
3 = lim (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 − 𝑥)
𝑥→∞
𝑎𝑥
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑥)
𝑎𝑥
𝑥
= lim
𝑥→∞ (√𝑥 2 +𝑎𝑥+𝑥)
𝑥
𝑎
= lim
𝑥→∞ 𝑎
√1 + 𝑥 + 1
𝑎
=
√1 + 0 + 1
𝑎
=
2
Jadi nilai 𝑎 = 6
∞
2) Limit fungsi yang memuat bentuk
∞
∞
Limit fungsi yang memuat bentuk ∞ dengan pembilang dan penyebut suatu
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 5.8:
2𝑥 2 1 5
2𝑥 2 + 𝑥 − 5 𝑥2
+ 𝑥 − 𝑥2
lim = lim 𝑥3
𝑥→∞ 𝑥3 + 1 𝑥→∞ 1
+ 𝑥2
𝑥2
1 5
2 + 𝑥 − 𝑥2
= lim 1
𝑥→∞ 𝑥+
𝑥2
2+0−0
= lim
𝑥→∞𝑥+0
2
= lim
𝑥→∞ 𝑥
=0
• Pangkat tertinggi variabel pembilang sama dengan pangkat tertinggi
variabel penyebut maka nilai limitnya adalah perbandingan koefisien
variabel tertinggi dari pembilang dan penyebut.
Contoh 5.9:
5𝑥3 𝑥2 𝑥 5
5𝑥 3 −2𝑥 2 +𝑥−5 −2 3 + 3 − 3
𝑥3
a). lim 2𝑥 3 +1
= lim 𝑥
2𝑥3 1
𝑥 𝑥
𝑥→∞ 𝑥→∞ +
𝑥3 𝑥3
2 1 5
5 − 𝑥 + 𝑥2 − 𝑥3 5−0+0−0 5
= lim 1 = =
𝑥→∞ 2+ 2+0 2
𝑥3
8𝑥3 𝑥2 𝑥 1
8𝑥 3 −5𝑥 2 +𝑥−1 −5 3 + 3 − 3
𝑥3
b). lim 3𝑥−2𝑥3 = lim 𝑥 𝑥
3𝑥 2𝑥3
𝑥
𝑥→∞ 𝑥→∞ −
𝑥3 𝑥3
8−0+0−0
= lim
𝑥→∞ 0−2
= −4
58
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
9
koefisien pangkat tertingginya. Dalam hal ini 2
bukan nilai
√9𝑥 4 −2𝑥 2 +𝑥−5
lim 2𝑥 2 +1
. Pengerjaan yang benar sebagai berikut.
𝑥→∞
1
(√9𝑥 4 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 5) (√𝑥4 )
√9𝑥 4 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 5
lim = lim
𝑥→∞ 2𝑥 2 + 1 𝑥→∞ 1
(2𝑥 2 + 1) (√ 4 )
𝑥
9𝑥 4 −2𝑥 2 +𝑥−5
(√ 𝑥4
)
= lim 2𝑥 2 +1
𝑥→∞
( 𝑥2
)
2𝑥 2 𝑥 5
(√9 − 𝑥4
+ 𝑥4 − 𝑥4)
= lim 1
𝑥→∞
(2 + 𝑥 2 )
(√9 − 0 + 0 − 0)
= lim
𝑥→∞ (2 + 0)
3
=
2
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
√12𝑥 7 − 2𝑥 3 + 𝑥 − 11 √12𝑥 7
lim = lim
𝑥→∞ √3𝑥 2 + 5𝑥 6 + 4𝑥 7 𝑥→∞ √4𝑥 7
√12
=
√4
= √3
√2𝑥 4 −𝑥−5
Demikian pula misalkan kita ingin menentukan lim . Maka
𝑥→∞ 2𝑥 2 −𝑥
∞ 1 1
Perlu perhatian di sini bahwa terkadang bentuk ∞
muncul dari bentuk ∞
− ∞.
1 1 ∞
Oleh karena itu bentuk ∞
−∞ diubah dulu menjadi bentuk ∞
dengan cara
∞
menyatukan sukunya sehingga diperoleh bentuk ∞. Dengan demikian sehingga
∞
penyelesaiannya tetap menggunakan prinsip yang berlaku pada bentuk ∞
.
1 1
Sebagai contoh misalkan kita ingin menyelesaikan lim (𝑥 − 𝑥 2 ). Limit ini
𝑥→∞
1 1 1 1
berbentuk ∞ − ∞. Sesuai dengan cara di atas, 𝑥 − 𝑥 2 kita jadikan dalam satu suku
1 1 𝑥−1
menjadi 𝑥 − 𝑥 2 = 𝑥2
. Dengan demikian kita dapat menyelesaikan soal ini yaitu
1 1 𝑥−1
lim ( − 2 ) = lim ( 2 )
𝑥→∞ 𝑥 𝑥 𝑥→∞ 𝑥
=0
60
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
5𝑥 2 +9𝑥−2
Nilai lim = ⋯.
𝑥→−2 𝑥+2
A. −11
B. −1
C. 0
D. 9
E. 11
Pembahasan:
5𝑥 2 + 9𝑥 − 2 (5𝑥 − 1)(𝑥 + 2)
lim = lim
𝑥→−2 𝑥+2 𝑥→−2 𝑥+2
= lim (5𝑥 − 1)
𝑥→−2
= −11
𝑥 2 −16
Nilai lim 1−√𝑥−3 adalah ....
𝑥→4
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. −16
B. −4
C. 4
D. 16
E. 32
Pembahasan:
𝑥 2 − 16 𝑥 2 − 16 1 + √𝑥 − 3
lim = lim ( . )
𝑥→4 1 − √𝑥 − 3 𝑥→4 1 − √𝑥 − 3 1 + √𝑥 − 3
(𝑥 − 4)(𝑥 + 4)(1 + √𝑥 − 3)
= lim
𝑥→4 (4 − 𝑥)
= lim(−1)(𝑥 + 4)(1 + √𝑥 − 3)
𝑥→4
= −16
𝑥 2 −𝑥−6
Nilai lim adalah ....
𝑥→3 2 −𝑥−20
𝑥
A. −2
B. −1
C. 0
D. 1
E. ∞
Pembahasan:
32 −3−6
Substitusi langsung pada fungsinya menghasilkan 32 −3−20 = 0 (bukan
0
bentuk ). Dengan demikian penyelesaian limit dapat dilakukan
0
62
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
𝑥2 − 𝑥 − 6 32 − 3 − 6
lim =
𝑥→3 𝑥 2 − 𝑥 − 20 32 − 3 − 20
0
= =0
−14
=0
𝑥 tan 2𝑥
Nilai lim 1−cos2 2𝑥 = ⋯.
𝑥→0
A. 0
1
B. 4
1
C.
2
D. 1
E. 1
Pembahasan:
Langkah pertama adalah substitusi langsung pada fungsinya, dalam soal ini
𝑥 tan 2𝑥 0 tan 2.(0) 0 0
menghasilkan 1−cos2 2𝑥 = 1−cos2 2(0) = 0. Karena limit dalam bentuk 0 maka
penyelesaiannya adalah
sin 2𝑥
𝑥 tan 2𝑥 𝑥
lim 2
= lim cos 2𝑥
𝑥→0 1 − cos 2𝑥 𝑥→0 sin2 2𝑥
𝑥 sin 2𝑥
= lim
𝑥→0 sin 2𝑥 . sin 2𝑥 cos 2𝑥
𝑥
= lim
𝑥→0 sin 2𝑥 . cos 2𝑥
1
=
2
1−cos 4𝑥
Nilai lim 2𝑥 sin 4𝑥 = ⋯.
𝑥→0
A. 1
1
B. 2
C. 0
1
D. −2
E. −1
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan:
Langkah pertama adalah substitusi langsung pada fungsinya, dalam soal ini
1−cos 4𝑥 1−1 0 0
menghasilkan 2𝑥 sin 4𝑥 = 0.0 = 0. Karena limit dalam bentuk 0 maka
diperoleh penyelesaian
1 − cos 4𝑥 1 − (1 − 2 sin2 2𝑥)
lim = lim
𝑥→0 2𝑥 sin 4𝑥 𝑥→0 2𝑥 sin 4𝑥
2 sin 2𝑥 . sin 2𝑥
= lim
𝑥→0 2𝑥 sin 4𝑥
=1
A. −6
B. −4
C. −1
D. 4
E. 6
Untuk menyelesaikan lim √4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5) gunakan strategi
𝑥→∞
24𝑥 − 28
lim √4𝑥 2 + 4𝑥 − 3 − (2𝑥 − 5) = lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ √4𝑥 2+ 4𝑥 − 3 + (2𝑥 − 5)
24𝑥
= lim =6
𝑥→∞ √4𝑥 + 2𝑥
∞
= (𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 )
∞
64
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
1
A. − 2
1
B. − 4
C. 0
1
D. 4
1
E. 2
Jadi,
−(𝑥 + 3)
lim (2𝑥 − √4𝑥 2 + 𝑥 + 3) = lim
𝑥→∞ 𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥 2 + 𝑥 + 3
−𝑥
= lim
𝑥→∞ 2𝑥 + √4𝑥
1
=−
2
∞
(𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 )
∞
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
66
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
Kisi-kisi Soal
KISI-KISI UJIAN SOAL HOTS
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KARTU SOAL
Cara 2:
INDIKATOR SOAL
Diberikan suatu hasil
pengerjaan limit fingsi
aljabar, siswa diminta Selidiki cara mana yang benar.
menganalisis kesalahan
pengerjaan
68
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
INDIKATOR SOAL
Diberikan suatu hasil pengerjaan limit Apakah pengerjaan tersebut benar?
fungsi trigonometri, siswa diminta Berikan penjelasan yang lengkap dan jika
pengerjaan tersebut salah, tuliskan
menganalisis kesalahan pengerjaan
pengerjaan yang benar.
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Pemahaman limit fungsi merupakan bagian yang krusial untuk belajar lebih
lanjut mengenai kalkulus. Tidak salah jika orang mengatakan jembatan
antara aljabar dan kalkulus adalah limit. Walaupun topik limit tampak
sebagai topik yang sederhana di matematika sekolah namun apabila didalami
lebih lanjut maka akan tampak bagian yang perlu dipahami lebih lanjut. Oleh
karena itu dalam unit ini disajikan aspek yang relatif mendalam berkaitan
limit fungsi.
Terkait dengan pembelajaran, guru perlu merancang dan melaksanakan
pembelajaran mengenai limit dengan strategi yang tepat yang salah satu
caranya melalui pemanfaatan unit ini. Namun demikian, guru tetap harus
kreatif dalam mengembangkan pembelajaran dengan menambahkan atau
mengkombinasi dari sumber lain yang relevan.
.
70
Unit Pembelajaran
Limt Fungsi
UMPAN BALIK
Setelah mempelajari paket atau unit ini Anda diharapkan sudah memahami
pengertian limit fungsi dan strategi untuk menyelesaikan masalah limit
fungsi serta menerapkan dalam pembelajaran di kelas. Bahan-bahan atau
kegiatan tambahan yang relevan perlu untuk ditambahkan demi
kesempurnaan pembelajaran.
71
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Turunan (Derivatif)
Penulis:
Sigit Tri Guntoro
Penyunting:
Wiworo
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
78
Unit Pembelajaran
Turunan
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami materi turunan fungsi di kelas XI dan XII. Inti pokok dari
unit ini adalah pengertian turunan fungsi dan strategi penyelesaian masalah
turunan yang meliputi turunan fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru akan memiliki
dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut ke peserta
didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun terutama dalam
memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta
didik.
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
80
Unit Pembelajaran
Turunan
KD PENGETAHUAN
KD KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
82
Unit Pembelajaran
Turunan
KETERAMPILAN
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada unit ini dirinci sebagai berikut;
Tabel 2. IPK
IPK PENGETAHUAN IPK KETERAMPILAN
KELAS XI
3.8. Menjelaskan sifat-sifat turunan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
fungsi aljabar dan menentukan berkaitan dengan turunan fungsi
turunan fungsi aljabar aljabar
menggunakan definisi atau sifat-
sifat turunan fungsi
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.8.1 menentukan hasil limit fungsi 4.8.1 Menyajikan sifat turunan
dalam bentuk rasional
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
84
Unit Pembelajaran
Turunan
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
86
Unit Pembelajaran
Turunan
Perubahan Suhu
𝑑𝑇 𝑑𝑇
~𝑇 − 𝑇𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 = 𝑘(𝑇 − 𝑇𝑚 )
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Sebagai contoh, roti yang dikeluarkan dari oven tercatat bersuhu 1500 𝐶.
Setelah tiga menit dibiarkan dalam ruangan bersuhu 210 𝐶 roti tersebut
suhunya menjadi 900 𝐶. Jika roti boleh dimakan pada suhu 250 𝐶 maka waktu
untuk menunggu dapat diketahui dengan bantuan konsep pada turunan
seperti yang sudah tertulis. Untuk contoh ini waktu menunggu kira-kira 20
menit.
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut beberapa soal ujian nasional (UN) yang berkaitan dengan turunan
fungsi.
No. Soal
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 3.8.4 Menentukan turunan fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi
Ditanyakan : Turunan fungsi
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah turunan
dibutuhkan
No. Soal
88
Unit Pembelajaran
Turunan
No. Soal
A. 𝑦 = 5𝑥 + 7
B. 𝑦 = 5𝑥 − 1
C. 𝑦 = 𝑥 + 5
D. 𝑦 = 3𝑥 − 7
E. 𝑦 = 3𝑥 + 5
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 3.9.4 Menganalisis kaitan turunan dengan gradien garis
yang
singgung
bersesuaian
Diketahui : Diberikan dua grafik yang berpotongan
Ditanyakan : Persamaan garis yang melalui titik potong kurva
Materi yang : Persamaan garis singgung kurva
dibutuhkan
No. Soal
A. 3𝑥 − 𝑦 + 4 = 0
B. 3𝑥 − 𝑦 − 4 = 0
C. 3𝑥 − 𝑦 − 20 = 0
D. 𝑥 − 3𝑦 − 4 = 0
E. 𝑥 − 3𝑦 + 4 = 0
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 3.9.4 Menganalisis kaitan turunan dengan gradien garis
yang
singgung
bersesuaian
Diketahui : Suatu kurva dan garis
Ditanyakan : Garis singgung kurva yang sejajar terhadap garis yang diketahu
Materi yang : Turunan fungsi (terkait gradien garis singgung)
dibutuhkan
90
Unit Pembelajaran
Turunan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Pada aktivitas ini Anda akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan
pada pemaman konsep turunan fungsi.
Tujuan : Memahami konsep turunan fungsi
Waktu : 3 jp (tentatif)
Model : Penemuan
Alat/Media : Penggaris siku, kertas milimeter blok
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
1 Guru memberi pengungkit Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai garis singgung dan saling berdiskusi
kurva. Misalkan ditanyakan
apakah garis 𝑔 pada gambar
berikut merupakan garis
singgung kurva, karena
faktanya memotong kurva juga
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Guru Siswa
1 1
𝑓(𝑥) = 4 𝑥 2 . (upayakan setiap misalnya 𝑓(𝑥) = 4 𝑥 2 pada kertas
kelompok atau indvidu milimeter blok.
berbeda)
2 Sebagai awal pemahaman guru Siswa menetapkan menetapkan
menetapkan salah satu titik salah satu titik (namakan 𝐶) pada
(namakan 𝐶) pada kurva
kurva sebagai titik yang akan
sebagai titik yang akan
didekati dalam upaya didekati.
memberikan pemahaman
tentang gradien garis
singgung.
𝐴𝐵
Siswa menganalisis hasil saat
𝐵𝐶
𝐵 mendekati 𝐶
92
Unit Pembelajaran
Turunan
No Guru Siswa
dianjurkan untuk ditulis dalam
bentuk tabel)
4 Dengan pengerjaan di atas Siswa mendiskusikan
diharapkan sudah ada arah menyimpulkan hasil yang diperoleh.
kesimpulan yang akan
diperoleh. Sebagai pengungkit,
berikan pertanyaan “Berapa
𝐴𝐵
nilai yang didekati oleh 𝐵𝐶 saat
𝐵 mendekati 𝐶
5 Selanjutnya arahkan ke siswa Siswa menuju pada kesimpulan nilai
untuk menyimpulkan bahwa yang didekati tersebut adalah
nilai yang didekati tersebut gradien garis singgung di titik 𝐶, dan
adalah gradien garis singgung garis yang melalui 𝐶 tersebut adalah
di titik 𝐶, dan garis yang garis singgung kurvanya
melalui 𝐶 tersebut adalah garis
singgung kurvanya
Catatan:
Bagi guru yang menguasai
Aplikasi Geogebra, gunakan
aplikasi tersebut untuk
memperjelas pemahaman
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Buatlah grafik fungsi kuadrat yang relatif tumpul pada kertas milimeter blok
𝑓(𝑥) =…………..
titik yang di tetapkan pada kurva 𝐶( . . . . , . . . . ).
Gambar dari fungsi ....... .... .... .... adalah
94
Unit Pembelajaran
Turunan
(lanjutan)
𝐴𝐵 ... ... ... ... ... ... … ... ... ... ... ... ...
𝐵𝐶 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
𝐴𝐵 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
𝐵𝐶
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝑓(𝑥 + ∆𝑥 ) − 𝑓(𝑥 )
𝑓′(𝑥) = lim
∆𝑥→0 ∆𝑥.
= ........................
= ……………………
= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
𝑓 ′ (𝑥) =. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
96
Unit Pembelajaran
Turunan
1
1. Tentukan nilai maksimum dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 −10𝑥
----------------------------------------
----------------------------------------
----------------------------------------
1 1
3. Tentukan persamaan garis singgung kurva 𝑓(𝑥) = 2 𝑥 2 + 𝑥 yang
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Dalam bagian ini akan disajikan uraian materi berkaitan dengan pengertian turunan
fungsi, strategi dalam menyelesaikan permasalahan terkait turunan dan kaitan
turunan dengan konsep yang lain.
Sebagai awal pemahaman mari kita cermati konsep turunan fungsi kaitannya
dengan gradien garis singgung pada suatu titik. Perhatikan garis yang memotong
kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) di dua titik atau disebut garis sekan yang melalui titik (𝑐, 𝑓(𝑐)) dan
di titik (𝑐 + ∆𝑥, 𝑓(𝑐 + ∆𝑥)) seperti gambar di bawah ini.
Mencermati garis tersebut jelas bahwa gradien (kemiringan) pada awalnya adalah
∆𝑦 𝑓(𝑐+∆𝑥)−𝑓(𝑐)
𝑚 = ∆𝑥 = ∆𝑥
. Perhatikan untuk ∆𝑥 → 0 yang dapat diilustrasi seperti
gambar berikut.
98
Unit Pembelajaran
Turunan
∆𝑦 𝑓(𝑐+∆𝑥)−𝑓(𝑐)
Apabila untuk ∆𝑥 → 0 mengakibatkan ∆𝑥
= ∆𝑥
menuju nilai tertentu, atau
𝑓(𝑐+∆𝑥)−𝑓(𝑐)
dengan penyajian lain lim ada, namakan sebagai 𝑚𝑐 maka garis yang
∆𝑥→0 ∆𝑥
melalui titik (𝑐, 𝑓(𝑐)) dan mempunyai gradien 𝑚𝑐 dinamakan garis singgung kurva
di titik (𝑐, 𝑓(𝑐)). Perhatikan bahwa garis sekan tadi akan menjadi garis singgung jika
∆𝑥 → 0. Dengan demikian maka 𝑚𝑐 merupakan gradien garis singgung kurva di
titik (𝑐, 𝑓(𝑐)). Selanjutnya melalui pengambilan 𝑐 sembarang pada domainnya maka
𝑓(𝑥 + ∆𝑥) − 𝑓(𝑥)
𝑚𝑥 = lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
merupakan suatu fungsi. Dengan pengertian ini, jika limitnya ada maka 𝑚𝑥 dapat
dikatakan sebagai fungsi gradien garis singgung kurva dengan absis 𝑥. Karena 𝑚𝑥
merupakan fungsi maka penulisannya disepakati sebagai 𝑓′(𝑥) dimana
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓′(𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
jika limitnya ada. Bentuk terakhir inilah yang dinamakan turunan dari fungsi 𝑓 pada
domainnya. Mengingat penjelasan sebelumnya maka turunan fungsi 𝑓 ini dapat
dikatakan sebagai fungsi gradien garis singgung fungsi 𝑓. Dalam hal penyajian
notasi, ada sebagian literatur yang menuliskan 𝑓 ′ (𝑥) sebagai [𝑓(𝑥)]′ atau (𝑓(𝑥))′.
𝑑𝑦 𝑑
Bahkan sering pula disajikan sebagai 𝑑𝑥
, 𝑦 ′ , 𝑑𝑥 (𝑓(𝑥)), 𝐷𝑥 [𝑦] mengingat pemaknaan
𝑦 = 𝑓(𝑥).
Contoh 1.1:
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab:
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
(𝑥 + ℎ)2 − 𝑥
= lim
ℎ→0 ℎ
(𝑥 2 + 2𝑥ℎ + ℎ2 ) − 𝑥 2
= lim
ℎ→0 ℎ
2𝑥ℎ + ℎ2
= lim
ℎ→0 ℎ
= lim (2𝑥 + ℎ)
ℎ→0
= 2𝑥
Contoh 1.2:
Diberikan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3. Tentukan 𝑓′(𝑥).
Jawab:
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
(2(𝑥 + ℎ) + 3) − (2𝑥 + 3)
= lim
ℎ→0 ℎ
2𝑥 + 2ℎ + 3 − 2𝑥 − 3
= lim
ℎ→0 ℎ
2ℎ
= lim
ℎ→0 ℎ
=2
Contoh 1.3:
Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 . Sementara itu garis 𝑔 menyinggung kurva di titik yang
berabsis 1. Tentukan gradien garis 𝑔.
Jawab:
Sesuai dengan contoh sebelumnya maka didapatkan 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥. Dengan demikian
gradien garis singgung 𝑔 adalah 𝑓 ′ (1) = 2.1 = 2.
100
Unit Pembelajaran
Turunan
Contoh 1.4:
Garis 𝑦 = −2𝑥 + 12 sejajar dengan garis yang menyinggung kurva 𝑥 2 di suatu titik.
Tentukan titik tersebut.
Jawab:
Diketahui bahwa gradien garis 𝑦 = −2𝑥 + 12 adalah −2 dan 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 (dari
contoh sebelumnya). Karena garis yang menyinggung kurva 𝑥 2 dimaksud sejajar
dengan garis 𝑦 = −2𝑥 + 12 maka dipenuhi 𝑓 ′ (𝑡) = −2 untuk suatu 𝑡. Jadi dipenuhi
2𝑡 = −2 yang menghasilkan 𝑡 = −1. Sementara itu 𝑓(−1) = (−1)2 = 1. Jadi titik
yang dicari adalah (−1,1).
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Perlu menjadi perhatian bahwa ketika ingin menentukan turunan suatu fungsi, kita
tidak harus kembali pada definisinya, tetapi dapat memanfaatkan teorema atau
sifat-sifat pada turunan. Berikut ini beberapa sifat dan teorema turunan serta
beberapa hasil turunan yang sering digunakan. Bukti untuk sifat di atas tidak
disajikan dalam tulisan ini, tetapi pembaca dapat memperolehnya di buku-buku
referensi pada daftar pustaka.
1) [𝑥𝑛 ]′ = 𝑛𝑥𝑛−1
2) [𝑐𝑓(𝑥)]′ = 𝑐 [𝑓(𝑥)]′
′
3) [𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)]′ = [𝑓(𝑥)]′ ± [𝑔(𝑥)]
′ ′
4) [𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥)] = [𝑓(𝑥)]′ 𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥)[𝑔(𝑥)]
′
𝑓( 𝑥 ) ′ [𝑓(𝑥)]′ 𝑔(𝑥)−𝑓(𝑥)[𝑔(𝑥)]
5) [ 𝑔 ( 𝑥) ] = [𝑔(𝑥)]2
′
6) [𝑓(𝑔(𝑥))] = 𝑓′ (𝑔(𝑥)). 𝑔′(𝑥) {dalil rantai}
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑡
atau = . dengan 𝑦 = 𝑓(𝑡), 𝑡 = 𝑔(𝑥) dan 𝑦 = ℎ(𝑥)
𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑥
7) [𝑒𝑥 ]′ = 𝑒𝑥
1
8) [ln|𝑥|]′ =
𝑥
9) [𝑎𝑥 ]′ = 𝑎𝑥 ln 𝑎
10) [sin 𝑥]′ = cos 𝑥
11) [cos 𝑥]′ = − sin 𝑥
Contoh 2.1
sin 𝑥
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥
Jawab:
Dengan memanfaatkan sifat turunan diperoleh
sin 𝑥 ′ sin 𝑥 ′
[𝑥 2 − ] = [𝑥 2 ]′ − [ ]
2𝑥 2𝑥
2𝑥 cos 𝑥 − 2 sin 𝑥
= 2𝑥 −
4𝑥 2
Contoh 2.2
Tentukan gardien garis singgung kurva 𝑓(𝑥) = log 𝑥 di titik (10,1)
Jawab:
Untuk menentukan gradien garis singgung di suatu titik, dapat dilakukan melalui
definisi (menggunakan limit) atau dengan cara menentukan fungsi turunannya
102
Unit Pembelajaran
Turunan
Contoh 2.3
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 − 3𝑥)5
Jawab:
Misalkan 𝑦 = 𝑓(𝑥) dan 𝑡 = 𝑥 2 − 3𝑥 maka 𝑦 = 𝑡 5 . Dengan menggunakan sifat dan
𝑑𝑦 𝑑𝑡
teorema turunan maka = 5𝑡 4 dan = 2𝑥 − 3, sehingga
𝑑𝑡 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑡
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑥
= 5𝑡 4 . (2𝑥 − 3)
= 5(2𝑥 − 3)(𝑥 2 − 3𝑥)4
Contoh 2.4
Tentukan 𝑓′(𝑥) jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 6 + 𝑥 sin 𝑥 − cos 2𝑥.
Jawab:
𝑓 ′ (𝑥) = [𝑥 6 + 𝑥 sin 𝑥 − cos 2𝑥]′
= [𝑥 6 ]′ + [𝑥 sin 𝑥]′ − [cos 2𝑥]′
= 6𝑥 5 + [𝑥]′ sin 𝑥 + 𝑥[sin 𝑥]′ − [2𝑥]′ [cos 2𝑥]′
= 6𝑥 5 + sin 𝑥 + 𝑥 cos 𝑥 + 2 sin 2𝑥
Contoh 2.5
Tentukan persamaan garis singgung kurva 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 − 3𝑥)5 di titik (1, −32)
Jawab:
Sesuai dengan hasil pada contoh 2.3 maka gradien garis singgung (𝑚) yang
dimaksud adalah
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4
𝑚 = 𝑓 ′ (1) = 5(2(1) − 3)(12 − 3(1))
= −80
𝑦 = −80𝑥 + 48
Untuk memahami fungsi naik, turun dan titik ekstrim, perhatikan grafik fungsi
berikut
Dengan memperhatikan gambar, dapat dibuat sketsa garis singgung kurva sebagai
berikut
104
Unit Pembelajaran
Turunan
Terlihat bahwa
• Untuk 𝑥 < 0 gradien garis singgung negatif
• Untuk 𝑥 = 0 gradien garis singgung nol
• Untk 𝑥 > 0 gradien garis singgung positif
Selanjutnya perhatikan bahwa perubahan tanda pada gradien garis singgung dari
𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 ke 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 atau sebaliknya 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 ke 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 menunjukkan adanya titik
balik. Dalam contoh ini titik pada kurva berabsis 0 merupakan titik balik. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa jika gradien garis singgung berubah dari:
• 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓atau dari 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 maka akan
ada titik balik
• 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 atau 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 − 𝑛𝑜𝑙 − 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 maka akan ada
titik belok
Titik inilah yang dinamakan titik ekstrim dan tentu saja (𝑡, 𝑓(𝑡)) dimana 𝑓 ′ (𝑡) = 0.
Jika pada suatu interval berlaku untuk setiap 𝑥1 < 𝑥2 dipenuhi 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 ) maka
pada interval tersebut fungsi dikatakan monoton naik, sebaliknya jika untuk setiap
𝑥1 < 𝑥2 dipenuhi 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 ) maka pada interval tersebut fungsi dikatakan
monoton turun. Selanjutnya ambil 𝑎 pada suatu interval monoton naik dan 𝑥 berada
pada interval yang sama. Untuk 𝑥 < 𝑎 maka 𝑓(𝑥) < 𝑓(𝑎) atau untuk
𝑓(𝑥)−𝑓(𝑎)
𝑥 − 𝑎 < 0 maka 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑎) < 0. Akibatnya positif. Untuk 𝑥 > 𝑎 maka
𝑥−𝑎
𝑓(𝑥)−𝑓(𝑎)
𝑓(𝑥) > 𝑓(𝑎) atau untuk 𝑥 − 𝑎 > 0 maka 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑎) > 0. Akibatnya 𝑥−𝑎
juga
𝑓(𝑥)−𝑓(𝑎)
positif. Dengan demikian untuk 𝑎 pada interval monoton naik maka lim =
𝑥→𝑎 𝑥−𝑎
𝑓 ′ (𝑎) juga positif. Sebaliknya jika 𝑓′(𝑎) positif maka 𝑎 berada pada interval monoton
naik. Mengapa demikian? Selidiki secara mandiri. Dengan cara yang sama akan
berlaku untuk interval monoton turun.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi akan monoton naik pada suatu interval bila
turunan pertama setiap titik pada interval hasilnya positif dan fungsi akan monoton
turun pada suatu interval jika turunan pertama setiap titik pada interval tersebut
hasilnya negatif. Sebaliknya jika turunan pertamanya positif maka titik tersebut
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
berada pada interval naik, jika turunan pertamanya turun maka titik tersebut pada
interval monoton turun.
Catatan:
Fungsi yang dibicarakan di atas adalah fungsi kontinu dan differentiable (turunan
ada pada interval tersebut)
Selanjutnya jika turunan pertama suatu fungsi naik monoton pada suatu interval 𝐼
maka fungsi dikatakan cekung ke atas, dan jika turunan pertama suatu fungsi turun
monoton maka dikatakan fungsi dikatakan cekung ke bawah.
Menurut penjelasan sebelumnya, jika 𝑎 berada pada suatu interval dan dipenuhi
𝑓′(𝑎) positif maka 𝑎 berada pada interval naik. Demikian pula jika 𝑎 berada pada
suatu interval dan dipenuhi 𝑓′(𝑎) negatif maka 𝑎 berada pada interval turun.
Berkaitan dengan ini, misalkan 𝑓′ monoton naik pada interval 𝐼 maka fungsinya
cekung ke atas dan untuk 𝑡 yang pada interval tersebut akan berlaku 𝑓′′(𝑡) positif.
Demikian juga untuk 𝑠 yang pada interval 𝐼 dan berlaku 𝑓′′(𝑠) positif maka 𝑓′ naik
yang berarti fungsi cekung ke atas. Selanjutnya selidiki sendiri untuk kasus 𝑓′
monoton turun pada interval 𝐼.
Sebagai contoh, misalkan suatu fungsi memenuhi 𝑓 ′ (𝑡) = 0 untuk suatu 𝑡 maka
(𝑡, 𝑓(𝑡)) adalah titik ekstrim karena gradien garis singgungnya nol. Jika 𝑓′′(𝑡) positif
maka titik ekstrim tersebut adalah titik balik minimum karena kurvanya cekung ke
atas. Sementara jika 𝑓′′(𝑡) negatif maka titik ekstrim tersebut adalah titik balik
maksimum karena kurvanya cekung ke bawah.
106
Unit Pembelajaran
Turunan
Untuk memperjelas, kembali pada grafik dia atas, berdasarkan hasil identifikasi ini
Karena kebetulan fungsi 𝑓(𝑥) dapat ditentukan dengan mudah dari gambarnya yaitu
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1 maka fungsi gradien garis singgungnya adalah 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 yang
grakfiknya
Contoh:
Tentukan nilai minimum relatif dari 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 − 2𝑥)5 .
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab:
𝑓 ′ (𝑥) = 5(2𝑥 − 2)(𝑥 2 − 2𝑥)4
= 10(𝑥 − 1)𝑥 2 (𝑥 − 2)2
Kemudian dicari titik ekstrim dengan cara
Cara lain untuk menentukan jenis titik ekstrim adalah dengan menentukan nilai
turunan kedua di titik tersebut. Jika nilainya positif maka titik tersebut merupakan
titik minimum (relatif), jika nilainya negatif maka titik tersebut merupakan titik
maksimum (relatif) dan jika nilainya nol maka titik terebut merupakan titik belok.
Contoh:
Tentukan titik ekstrim grafik 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 𝑥 2 dan tentukan jenisnya.
Jawab:
Dengan teorema didapatkan 𝑓 ′ (𝑥) = 4 − 2𝑥. Selanjutnya dicari titik ekstrim dengan
cara
0 = 𝑓 ′ (𝑥)
= 4 − 2𝑥
yang menghasilkan solusi 𝑥 = 2. Dengan demikian titik ekstrim berada pada (2,4).
Untuk menentukan jenis titik ekstrim, cari terlebih dahulu nilai 𝑓′′(2).
Karena 𝑓 ′ (𝑥) = 4 − 2𝑥 maka 𝑓 ′′ (𝑥) = −2 yang berarti 𝑓 ′′ (2) = −2 yang berarti titik
(2,4) merupakan titik balik maksimum.
108
Unit Pembelajaran
Turunan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Pembahasan:
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑡
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑥
= 3𝑡 2 (2𝑥 + 5)
= 3(𝑥 2 + 5𝑥)2 (2𝑥 + 5)
= (𝑥 2 + 5𝑥)2 (6𝑥 + 15)
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. 𝑦 = 5𝑥 + 7
B. 𝑦 = 5𝑥 − 1
C. 𝑦 = 𝑥 + 5
D. 𝑦 = 3𝑥 − 7
E. 𝑦 = 3𝑥 + 5
Pembahasan:
2𝑥 2 − 3𝑥 + 7 = 4𝑥 + 1
2𝑥 2 − 7𝑥 + 6 = 0
(2𝑥 − 3)(𝑥 − 2) = 0
3
yang menghasilkan penyelesaian 𝑥 = 2 atau 𝑥 = 2. Jadi titik yang dimaksud
3
adalah (2 , 7) dan (2,9). Langkah selanjutnya menentukan gradien garis singgung
3
Dengan demikian untuk garis singgung pertama 𝑦 = 3𝑥 + 2, sedangkan garis
singgung kedua 𝑦 = 5𝑥 − 1
A. 3𝑥 − 𝑦 + 4 = 0
B. 3𝑥 − 𝑦 − 4 = 0
C. 3𝑥 − 𝑦 − 20 = 0
D. 𝑥 − 3𝑦 − 4 = 0
E. 𝑥 − 3𝑦 + 4 = 0
110
Unit Pembelajaran
Turunan
Pembahasan:
Karena persaman garis singgung yang dimaksud sejajar dengan garis 3𝑥 −
𝑦 + 5 = 0 maka gradian garis singgung juga harus sama yaitu 3. Selajutnya
kita tentukan titik pada kurva yang menyebabkan gradien garis
singgungnya 3.
3 = 𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 − 5
didapat hasil 𝑥 = 4 dan 𝑓(4) = 8. Jadi titik yang dimaksud adalah (4,8).
Dengan demikian persamaan garis yang dimaksud adalah
3𝑥 − 𝑦 − 4 = 0
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
mendemostrasikan, mengilustrasikan,
mengoperasikan
Pemahaman Menjelaskan ide atau konsep
Kata kerja: menjelaskan,
mengklasifikasikan, menerima,
melaporkan
Pengetahuan Mengingat kembali
LOTS Kata kerja: mengingat,
mendaftar,mengulang, menirukan
Anderson dalam (Kemdikbud, 2015)
112
Unit Pembelajaran
Turunan
Kisi-kisi Soal
KISI-KISI UJIAN SOAL HOTS
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KARTU SOAL
INDIKATOR SOAL
Diberikan grafik fungsi yang
Gambarlah sketsa grafik turunan pertamanya.
tidak diketahu rumusnya,
siswa diminta menentukan
grafik fungsi turunan
pertamanya
114
Unit Pembelajaran
Turunan
INDIKATOR SOAL
Diberikan penampang talang air dengan
panjang penampang dan bentuk tertentu,
siswa diminta menentukan bentuk
penampang sehingga luas maksimum
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Pemahaman turunan fungsi merupakan bagian yang krusial untuk belajar lebih
lanjut mengenai kalkulus. Tidak salah jika orang mengatakan turunan fungsi
merupakan bidang matematika yang sangat banyak penerapannya. Turunan fungsi
ini memiliki banyak sub topik yang perlu dibahas. Namun dalam unit ini hanya
dibahas pada bagian yang relevan dengan pembelajaran di sekolah.
Terkait dengan pembelajaran, guru perlu merancang dan melaksanakan
pembelajaran mengenai turunan fungsi secara efektif yang salah satu caranya
melalui pemanfaatan unit ini. Namun demikian, guru tetap harus kreatif dalam
mengembangkan pembelajaran dengan menambahkan atau mengkombinasi dari
sumber lain yang relevan.
116
Unit Pembelajaran
Turunan
UMPAN BALIK
Setelah mempelajari paket atau unit ini Anda diharapkan sudah memahami turunan
fungsi dan aplikasinya serta mampu menerapkan dalam pembelajaran di kelas.
Bahan-bahan atau kegiatan tambahan yang relevan perlu untuk ditambahkan demi
kesempurnaan pembelajaran.
Untuk memperkirakan keberhasilan dalam memanfaatkan paket atau unit ini, Anda
dapat melakukan evaluasi pada siswa terkait turunan fungsi. Apabila hasil sesuai
harapan berarti Anda berhasil, namun jika tidak maka Anda perlu mencermati
kembali hal-hal yang perlu untuk dibenahi.
117
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Integral
Penulis:
Sigit Tri Guntoro
Penyunting:
Sumadi
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR TABEL
Hal
124
Unit Pembelajaran
Integral
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami materi Integral di kelas XI. Inti pokok dari unit ini adalah
pengertian integral, strategi penyelesaian masalah integral dan penerapan
integral. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru akan
memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut ke
peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun terutama
dalam memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik.
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KD PENGETAHUAN
KD KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
126
Unit Pembelajaran
Integral
IPK Pengayaan:
3.8.4 Menentukan integral fungsi
trigonometri
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gateway Arch
gapura tersebut.
128
Unit Pembelajaran
Integral
SOAL-SOAL UN/USBN
No. Soal
1
A. − 10 (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
B. − 10 (6𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
C. − 10 (𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
D. 10
(4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
E. 2
(5 + 𝑥)4 + 𝑐
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.10.2 Menentukan integral tak tentu fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi yang sudah dalam bentuk inetgral
Ditanyakan : Hasil integral fungsi tersebut
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1
A. 7 3 satuan luas
1
B. 8 3 satuan luas
2
C. 9 3 satuan luas
2
D. 10 3 satuan luas
1
E. 11 3 satuan luas
Identifikasi
Level : L2 (Aplikasi)
Kognitif
Indikator : 4.10.3 Menyelesaikan masalah integral
yang
bersesuaian
Diketahui : Diberikan beberapa kurva yang berpotongan
Ditanyakan : Luas daerah yang dibatasi oleh kurva
Materi yang : Penerapan integral
dibutuhkan
No. Soal
22 𝑥+2
Hasil dari ∫ 𝑑𝑥 adalah ....
√𝑥 2 +4𝑥−3
A. √𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
B. 2√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
C. 3√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
130
Unit Pembelajaran
Integral
D. 4√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
E. 6√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
Identifikasi
Level : L3 (Penalaran)
Kognitif
Indikator : 4.10.2 Menentukan integral fungsi aljabar
yang
bersesuaian
Diketahui : Suatu fungsi yang sudah dalam bentuk inetgral
Ditanyakan : Hasil integral fungsi tersebut
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan
No. Soal
21 3 3
Diketahui ∫0 (𝑥 2 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = 2. Nilai 𝑝 yang memenuhi adalah ....
A. −25
B. −13
C. −3
D. 3
E. 12
Identifikasi
Level : L3 (Penalaran)
Kognitif
Indikator : 4.10.3 Menyelesaikan masalah integral
yang
bersesuaian
Diketahui : Diketahui hasil integral
Ditanyakan : Bilangan yang tidak diketahui dalam proses integral
Materi yang : Strategi menyelesaikan masalah integral
dibutuhkan
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Pada aktivitas ini Anda akan melakukan kegiatan yang akan mengarahkan pada
pemaman konsep integral.
Tujuan : Memahami konsep integral tak tentu
Waktu : 2 jp (tentatif)
Model : Penemuan
Alat/Media :-
Aktivitas yang dilakukan
No Guru Siswa
1 Guru memberi pengungkit untuk Siswa menjawab pertanyaan guru dan
meminta siswa mencari integral saling berdiskusi serta menentukan
melalui turunan suatu fungsi.
turunan fungsi yang sudah ditetapkan
Misalkan diberikjan beberapa
fungsi polinomial yang berbeda sendiri.
hanya pada konstantanya.
2
Contoh: 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 1, 𝑔(𝑥) =
𝑥 2 + 2 yang menghasilkan
𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 . 𝑔′ (𝑥) = 2𝑥.
Selanjutnya guru memberi
pertanyaan atau perintah
“Temukan fungsi yang turunannya
2𝑥 selain fungsi yang sudah
tertulis di atas”.
2 Selanjutnya guru memberi Siswa dalam dalam kelompok atau
pertanyaan atau perintah mandiri mencari fungsi lain yang
“Temukan fungsi yang turunannya
turunannya sama
2𝑥 selain fungsi yang sudah
tertulis di atas”.
turunan 2𝑥)
3 Guru mengarahkan kesimpulan Siswa dalam mengcermati fungsi yang
132
Unit Pembelajaran
Integral
No Guru Siswa
bahwa sebenarnya siswa mencari turunannya sama tersebut
semua fungsi (keluarga fungsi)
yang mempunyai turunan sama
4 Guru mengarahkan siswa bahwa Siswa melaksanakan kegiatan sesuai
menentukan semua fungsi yang petunjuk guru.
turunannya sama tersebut sama
saja memerintahkan mencari anti
turunan suatu fungsi (misalkan
𝑓(𝑥) dan dituliskan dengan
∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
“” dibaca integral
4 Guru memfasilitasi siswa untuk Siswa mendiskusikan menyimpulkan
menemukan cara menentukan hasil yang diperoleh.
integral dengan mencermati sifat
pada turunan
5 Guru memberi penguatan pada Siswa menyajikan hasil untuk dibahas
hasil yang dibuat oleh siswa bersama
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
∫ … … … … . . … … … . . = . . . . … … … ..
134
Unit Pembelajaran
Integral
Dengan demikian
• ∫ 𝑥 5 𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . . . .
• ∫ 4𝑥 3 𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . .
• ∫(2𝑥)5 𝑑(2𝑥) =. . . . . . . . . . . . . . . .
𝑥 3 +1 𝑥 3 +1
• ∫ 2𝑥
𝑑(𝑥 2 + 1) = ∫ 2𝑥
(2𝑥)𝑑𝑥 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . = . . . . . . . . . . . . . . . . ..
𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) dimana 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥)
𝑎
1
Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 maka 𝐹(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑐 sehingga
3
3
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝐹(. . . . ) − 𝐹(. . . . )
1
= (. . . . +𝑐) − (. . . . +𝑐) = . . .. − . . . . =. . ..
3
Oleh karena itu untuk menentukan hasil ∫1 𝑥 2 𝑑𝑥 cukup dikerjakan dengan
3
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝐹(3) − 𝐹(1)
1
= . . . . . . . . .. − . . . . . . . . . . .
= . . . . . . . . ..
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
Dalam bagian ini akan disajikan uraian materi berkaitan dengan pengertian integral
fungsi aljabar, strategi dalam menyelesaikan permasalahan integral dan penerapan
integral untuk menyelesaikan masalah.
Sebelum pembicaraan lanjut, marilah kita bahas mulai dari istilahnya. Mengapa ada
kata tak tentu? Misalkan kita ingin mencari fungsi 𝐹(𝑥) yang mempunyai turunan
𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 . Mungkin saja kita langsung menentukan 𝐹(𝑥) = 𝑥 3 karena 𝐹 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 .
Tetapi jika diperhatikan lagi, masih banyak fungsi yang turunannya 3𝑥 2 . Contoh
𝐹1 (𝑥) = 𝑥 3 + 1, 𝐹2 (𝑥) = 𝑥 3 + 25 mempunyai hasil turunan yang sama yaitu 3𝑥 2 .
Kita masih dapat menemukan banyak lagi fungsi lain yang turunannya 3𝑥 2 . Inilah
yang menyebabkan orang menyebut sebagai tidak tentu. Proses untuk menemukan
fungsi 𝐹(𝑥) sedemikaian hingga 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥) dinamakan proses anti turunan atau
pengintegralan tak tentu. Secara definisi dituliskan sebagai berikut.
Fungsi 𝐹 dinamakan suatu anti turunan dari 𝑓 pada interval 𝐼 jika 𝐹 ′ (𝑥) =
𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 yang berada dalam interval 𝐼
Kata “suatu” pada definisi tersebut amat penting, karena kata “suatu” itu menunjuk
pada salah satu fungsi anti turunannya. Dalam hal ingin menentukan semua fungsi
yang menjadi anti turunannya maka perlu simbol atau perintah untuk menandai
maksud tersebut. Operasi untuk menentukan semua anti turunan 𝑓(𝑥) ditulis
dengan simbol integral ” ʃ “. Jadi, untuk menentukan semua anti turunan dari 𝑓(𝑥)
dinyatakan dengan
∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
136
Unit Pembelajaran
Integral
1) ∫ 𝑘𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
2) ∫(𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥
𝑥 𝑛+1
3) ∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1
+ 𝑐, 𝑛 ≠ −1
1
4) ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = ln |𝑥| + 𝑐
5) ∫ 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 + 𝑐
𝑎𝑥
6) ∫ 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 = ln 𝑎 + 𝑐
7) ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝑐
8) ∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝑐
9) ∫ tan 𝑥 𝑑𝑥 = ln | sec 𝑥 | + 𝑐
10) ∫ sec 2 𝑥 𝑑𝑥 = tan 𝑥 + 𝑐
11) ∫ csc 2 𝑥 𝑑𝑥 = − cot 𝑥 + 𝑐
1
12) ∫ 𝑑𝑥 = tan−1 𝑥 + 𝑐
𝑥 2 +1
1
13) ∫ 𝑑𝑥 = sin−1 𝑥 + 𝑐
√1−𝑥 2
Rumus dan hasil integral yang lebih lengkap ada pada lampiran
Contoh 1.1:
a. Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , tentukan
(i) suatu anti turunan dari 𝑓(𝑥)
(ii) hasil dari ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Jawab:
(i) Karena yang diminta hanya menentukan suatu anti turunan, kita dapat
dengan bebas memilih suatu fungsi yang turunannya 𝑥 2 , misalkan saja
1
ambil fungsi 𝑔(𝑥) = 3 𝑥 3 + 10 maka 𝑔(𝑥) ini adalah suatu anti turunan dari
1
𝑓(𝑥) karena 𝑔′ (𝑥) = 3. 𝑥 3−1 + 0 = 𝑥 2
3
(ii) Untuk pertanyaan kedua, hasil yang diharapkan adalah menentukan semua
1
fungsi yang turunannya 𝑥 2 . Jadi hasilnya adalah ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 3 𝑥 3 + 𝑐
dengan 𝑐 suatu konstanta
b. Tentukan hasil dari
(iii) ∫(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥
(iv) ∫(𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥
Jawab:
1 1
(i) ∫(𝑥 3 + 1)𝑥 𝑑𝑥 = ∫(𝑥 4 + 𝑥) 𝑑𝑥 = 5 𝑥 5 + 2 𝑥 2 + 𝑐
1
(ii) ∫(𝑥 3 + cos 𝑥 + sin 𝑥) 𝑑𝑥 = 4 𝑥 4 + sin 𝑥 − cos 𝑥 + 𝑐
Contoh 1.2:
Cara yang berbeda sering memunculkan hasil yang berbeda pula. Perhatikan
pengerjaan menentukan ∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 berikut.
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
CARA 1:
1
∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥 = ∫ sin 2𝑥 𝑑 ( . 2𝑥)
2
1
= ∫ sin 2𝑥 𝑑(2𝑥)
2
1
= (− cos 2𝑥) + 𝑐
2
1
= − cos 2𝑥 + 𝑐
2
CARA 2:
= 2 ∫ sin 𝑥 𝑑(sin 𝑥)
= 2 ∫ sin 𝑥 𝑑(sin 𝑥)
= 2 ∫ 𝑡 𝑑𝑡
1
= 2 . 𝑡2 + 𝑐
2
= 𝑡2 + 𝑐
= sin2 𝑥 + 𝑐
Terlihat bahwa Cara 1 dan Cara 2 memunculkan hasil yang berbeda. Mengapa
berbeda? Apakah ada yang salah? Jawabannya adalah keduanya benar. Masalah ini
akan terjawab pada bagian integral tertentu.
Dengan munculnya hasil yang berbeda akibat cara pengerjaan yang berbeda, maka
orang akan berusaha untuk memilih cara yang lebih mudah. Oleh karena itu perlu
strategi menentukan integral tak tentu.
138
Unit Pembelajaran
Integral
Berikut ini contoh beberapa pengerjaan dengan memanfaatkan sifat dan rumus
intageral tak tentu.
Contoh 2.1
Tantukan ∫(𝑥 + 2𝑥 )𝑑𝑥
Cara pengerjaan.
Memanfaatkan sifat dan rumus diperoleh
∫(𝑥 + 2𝑥 )𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 + ∫ 2𝑥 𝑑𝑥
1 2𝑥
= 𝑥2 + +𝑐
2 ln 2
Untuk fungsi non aljabar, pengerjaan dengan memanfaatkan integral parsial kadang
akan kembali ke bentuk semula. Kondisi demikian biasanya akan membantu
penyelesaian.
Contoh 2.2:
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 − ∫ − cos 𝑥 𝑑𝑒 𝑥
= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + ∫ 𝑒 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥
= −𝑒 𝑥 cos 𝑥 + ∫ 𝑒 𝑥 𝑑(sin 𝑥)
Terlihat bahwa bentuk terakhir kembali ke bentuk semula yaitu − ∫ 𝐞𝒙 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝑑𝑥.
Bentuk ini justru membantu penyelesaian, yaitu
1 1
∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑒 𝑥 cos 𝑥 + 𝑒 𝑥 sin 𝑥 + 𝑐
2 2
Sampai pada pembahasan ini, kita menemukan berbagai cara untuk menyelesaikan
integral tak tentu. Mulai yang amat sederhana sampai dengan yang cukup panjang.
Pemilihan cara pengerjaan yang tepat akan mempermudah penyelesaian masalah.
Oleh karena itu perlu strategi menentukan hasil integral tak tentu. Berikut beberapa
strategi sederhana untuk menentukan hasil integral tak tentu.
140
Unit Pembelajaran
Integral
1 2 2 𝑥 1
(ii). ∫(𝑥 + 1) (𝑥 −1 +2 + 𝑥+2) 𝑑𝑥 = ∫(𝑥 + 1) (𝑥 −1 +2 ∙ 𝑥 + 2𝑥+1) 𝑑𝑥
2𝑥 1
=∫(𝑥 + 1) ( + ) 𝑑𝑥
1+2𝑥 2𝑥+1
=∫(𝑥 + 1) ∙ 1 𝑑𝑥
1
=2 𝑥 2 + 𝑥 + 𝑐
b. Jika ada faktor yang bentuk aljabarnya relatif sederhana, hindari untuk
pemisalan
Contoh 5.2:
Tentukan ∫ 𝑥 2 √𝑥 3 + 7 𝑑𝑥
Perhatikan bahwa bentuk aljabar 𝑥 2 lebih mudah dari bentuk aljabar 𝑥 3 + 7.
Oleh karena itu hindari pemisalan 𝑢 = 𝑥 2 . Gunakan pemisalan 𝑢 = 𝑥 3 + 7.
1
𝑑𝑢 = 3𝑥 2 𝑑𝑥 ↔ 𝑑𝑥 = 3𝑥 2 𝑑𝑢 . Jadi
1
∫ 𝑥 2 √𝑥 3 + 7 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 2 √𝑢 𝑑𝑢
3𝑥 2
1 2 3
= ∫ √𝑢𝑑𝑢 = 𝑢2 + 𝑐
3 9
2
= √(𝑥 3 + 7)3 + 𝑐
9
Perhatikan bahwa
2 2
=
𝑥2 − 𝑥 − 2 (𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
𝐴 𝐵
= +
𝑥−2 𝑥+1
𝐴(𝑥 + 1) + 𝐵(𝑥 − 2)
=
𝑥2 − 𝑥 − 2
(𝐴 + 𝐵)𝑥 + (𝐴 − 2𝐵)
=
𝑥2 − 𝑥 − 2
2 2
Dari sini diperoleh 𝐴 = 3, 𝐵 = − 3 . Sehingga
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2 2 1 2 1
∫ 𝑑𝑥 = ∫ ( − ) 𝑑𝑥
𝑥2 −𝑥−2 3 (𝑥 − 2) 3 (𝑥 + 1)
2 2
= ln(𝑥 − 2) − ln(𝑥 + 1)
3 3
d. Untuk kasus campuran (kombinasi) yang merupakan perkalian dua fungsi
dimana salah satu fungsi dapat diturunkan terus sampai menghasilkan 0 dan
fungsi yang lain selalu dapat ditentukan integralnya maka pengerjaannya dapat
dilihat seperti pada contoh.
Contoh 3.1:
(i). Misalnya akan ditentukan hasil dari ∫ 𝑥 3 cos 2𝑥 𝑑𝑥.
Jadi, diperoleh
1 1 1 1
∫ 𝑥 3 cos 2𝑥 𝑑𝑥=𝑥 3 ∙ 2 sin 2𝑥 + 3𝑥 2 ∙ 4 cos 2𝑥 − 6𝑥 ∙ 8 sin 2𝑥 − 6 ∙ 16 cos 2𝑥 + 𝑐
1 3 3 3
= 𝑥 3 sin 2𝑥 + 𝑥 2 cos 2𝑥 − 𝑥 sin 2𝑥 − cos 2𝑥 + 𝑐
2 4 4 8
Cara ini sebenarnya hanya memanfaatkan cara integral parsial yang sudah
sering digunakan yaitu memanfaatkan rumus ∫ 𝒖𝒅𝒗 = 𝒖𝒗 − ∫ 𝒗𝒅𝒖
142
Unit Pembelajaran
Integral
Cara 1:
Mengunakan tebel.
1 1 1 6
∫(𝑥 2 − 1)𝑥 3 𝑑𝑥 = (𝑥 2 − 1). 𝑥 4 + 2𝑥. (− 𝑥 5 ) + 2. 𝑥
4 20 120
1 1 1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 − 𝑥6 + 𝑥6 + 𝑐
4 4 10 60
15 − 6 + 1 6 1 4
= 𝑥 − 𝑥 +𝑐
60 4
1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 + 𝑐
6 4
Cara 2:
1 1
= 𝑥6 − 𝑥4 + 𝑐
6 4
1 1
Dengan cara 1 dan cara 2 memunculkan hasil akhir yang sama yaitu 6 𝑥 6 − 4 𝑥 4 + 𝑐.
Namun sangat mungkin kita mendapatkan hasil yang berbeda jika menggunakan
cara yang berbeda. Perhatikan contoh berikut.
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 3.2:
Tentukan hasil dari ∫ 𝑥(𝑥 − 1)2 𝑑𝑥.
Cara 1:
Menggunakan pemisalan 𝑢 = 𝑥 − 1.
Dari sini diperoleh 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥 dan 𝑥 = 𝑢 + 1. Sehingga
= ∫(𝑢3 + 𝑢2 ) 𝑑𝑢
1 1
= 𝑢4 + 𝑢3 + 𝑐
4 3
1 1
= (𝑥 − 1)4 + (𝑥 − 1)3 + 𝑐
4 3
1 1
= (𝑥 4 − 4𝑥 3 + 6𝑥 2 − 4𝑥 2 + 1) + (𝑥 3 − 3𝑥 2 + 3𝑥 − 1)
4 3
1 2 1 1
= 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥2 − +𝑐
4 3 2 12
Cara 2:
Tanpa pemisalan.
= ∫(𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥) 𝑑𝑥
1 2 1
= 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥2 + 𝑐
4 3 2
Nyata bahwa cara 1 memunculkan hasil yang berbeda dengan cara 2. Apakah ada
yang salah? Jawabannya adalah tidak. Cara mengujinya adalah dengan menurunkan
kembali hasil integral yang diperoleh.
Untuk cara 1:
′
1 4 2 3 1 2 1
[ 𝑥 − 𝑥 + 𝑥 − + 𝑐] = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 1 + 0
4 3 2 12
= 𝑥(𝑥 2 − 2𝑥 + 1)
= 𝑥(𝑥 − 1)2
144
Unit Pembelajaran
Integral
Untuk cara 2:
′
1 2 1
[ 𝑥 4 − 𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑐] = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 1 + 0
4 3 2
= 𝑥(𝑥 2 − 2𝑥 + 1)
= 𝑥(𝑥 − 1)2
Dengan demikian perlu menjadi kehati-hatian kita saat menyusun suatu soal
berkaitan integral tak tentu. Jangan sampai terjadi, seorang siswa menjawab dengan
benar namun karena hasilnya berbeda dengan kunci yang sudah dibuat oleh guru,
maka siswa tersebut disalahkan. Padahal kenyataannya benar, hanya berbeda cara
saja.
= ∫ cos 2(𝑡) 𝑑𝑡
1 1
= ∫ ( + cos 2𝑡) 𝑑𝑡 {ingat: cos 2𝑡 = 2 cos 2 𝑡 − 1}
2 2
1 1
= 𝑡 − sin 2𝑡 + 𝑐
2 4
Sebenarnya hasil akhir ini sudah cukup yaitu
1 1
∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 = 2 𝑡 − 4 sin 2𝑡 + 𝑐 , dimana 𝑡 = sin 𝑥
Namun apabila diinginkan sampai kembali ke variabel awal (𝑥) maka
1 1
∫ √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝑡 − sin 2𝑡 + 𝑐
2 4
1 1
= 𝑡 − (2 sin 𝑡 cos 𝑡) + 𝑐
2 4
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 1
= arcsin 𝑥 − (2𝑥 √1 − 𝑥 2 ) + 𝑐
2 4
1 1
= arcsin 𝑥 − 𝑥 √1 − 𝑥 2 + 𝑐
2 2
Bagaimana dengan integral tertentu? Apakah hasilnya tunggal? Pertanyaan ini akan
terjawab pada bagian integral tertentu.
Integral tertentu pada mulanya tidak langsung terkait dengan integral tak tentu,
tetapi kaitannya justru dengan pengertian dalam limit fungsi. Hal ini menjadikan
integral tertentu menjadi agak rumit. Namun dengan adanya Teorema Fundamental
Kalkulus (TFK), integral tertentu dan integral tak tentu menjadi terkait dan
permasalahan integral tertentu menjadi relatif lebih mudah untuk diselesaikan.
Teorema tersebut secara ringkas sebagai berikut.
𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎
𝑏
Berkaitan dengan penulisan, banyak orang menggunakan 𝐹(𝑥)| untuk mengganti
𝑎
𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎).
Contoh 4.1
21
Tentukan hsil dari ∫0 𝑥 𝑑𝑥
2
1
Langkah pertama adalah menentukan anti turunan (primitive) dari 𝑓(𝑥) = 2 𝑥 yaitu
1 1
𝐹(𝑥) = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 𝑐
2 4
2
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(2) − 𝐹(0)
0
1 1
= [ 22 + 𝑐] − [ 02 + 𝑐 ]
4 4
=1
146
Unit Pembelajaran
Integral
2
Perhatikan bahwa tanda "∫ " pada ∫0 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 mengandung makna luasan sedangkan
1
"∫ " pada ∫ 2 𝑥 𝑑𝑥 dimaknai sebagai anti turunan.
Contoh 4.2:
4
Tentukan ∫2 (𝑥 3 + 1)𝑑𝑥.
Dengan menggunakan TFK maka
4
∫ (𝑥 3 + 1)𝑑𝑥 = 𝐹(4) − 𝐹(2)
2
1
dengan 𝐹(𝑥) = ∫(𝑥 3 + 1)𝑑𝑥 = 𝑥 4 + 𝑥 + 𝑐
4
Contoh 4.3:
1 1 1
∫ (𝑥 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥 = ∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3𝑥 2 ) 𝑑𝑥
2
0 0
1
1 1 3 3
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3 𝑥 )| 2
3 2
2 0
1
1 1
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 2√𝑥 3 )|
3 2 0
1 1 1 1
= ( 13 + 12 − 2√13 ) − (( 03 + 02 − 2√03 ))
3 2 3 2
7
=−
6
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 4.4:
1 1
1 1
∫ (𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 − 𝑥 2 )|
−1 3 2 −1
1 1 1 1
= ( 13 − 12 ) − ( (−1)3 − (−1)2 )
3 2 3 2
1 1 1 1
= ( − ) − (− − )
3 2 3 2
1 1 1 1
= − + +
3 2 3 2
2
=
3
Bila dicermati, hitungan pada TFK dapat dilakukan suku demi suku supaya langkah
𝑏
lebih sederhana. Artinya, saat menentukan hasil ∫𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) maka
boleh saja 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎) diterapkan pada setiap sukunya.
Contoh 4.5:
4
Hitunglah ∫2 (𝑥 3 + 1) 𝑑𝑥.
Jawab:
4 4
1
∫ (𝑥 3 + 1) 𝑑𝑥 = 𝑥 4 + 𝑥|
2 4 2
1 44
= ( 𝑥 | ) + (𝑥|42 )
4 2
1
= (64 − 16) + (4 − 2)
4
= 64 − 4 + 2 = 62
Contoh 4.6:
1
Hitunglah ∫0 (𝑥 2 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥.
148
Unit Pembelajaran
Integral
Jawab:
1 1 1
∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3√𝑥)𝑑𝑥 = ∫ (𝑥 2 + 𝑥 − 3𝑥 2 ) 𝑑𝑥
0 0
1
1 1 3 3
= ( 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3 𝑥 )| 2
3 2
2 0
1 1 3 3
= (13 − 03 ) + (12 − 02 ) − 2 (12 − 02 )
3 2
1 1
= + −2
3 2
7
=−
6
Contoh 4.7:
1
Hitunglah ∫−1(𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥.
Jawab:
1 1
1 1
∫ (𝑥 2 − 𝑥)𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 − 𝑥 2 )|
−1 3 2 −1
1 1
= (13 − (−1)3 ) − (12 − (−1)2 )
3 2
1 1
= (2) − (0)
3 2
2
=
3
Pembahasan mengenai luas daerah dibagi atas dua bagian yaitu daerah yang
dibatasi oleh satu grafik dan sumbu-𝑥 dan daerah yang dibatasi oleh dua grafik.
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 5.1
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = 1 sampai 𝑥 = 2.
Jawab:
150
Unit Pembelajaran
Integral
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
1
1 2
= 𝑥3 |
3 1
1 1
= 23 − 13
3 3
8 1
= −
3 3
7
=
3
Contoh 5.2
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = −1 sampai 𝑥 = 2.
Jawab:
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
−1
1 2
= 𝑥3 |
3 −1
1 1
= 23 − (−1)3
3 3
8 1
= +
3 3
9
= =3
3
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 5.3
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = 1 sampai 𝑥 = 2.
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 maka luas daerah tersebut (𝐿) dapat dihitung
dengan
2
𝐿 = ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
1
1 2
= 𝑥4 |
4 1
1 1
= 24 − (1)4
4 4
16 1
= +
4 4
3
=3
4
Contoh 5.4
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 dan sumbu-𝑥 mulai dari
𝑥 = −2 sampai 𝑥 = 2.
152
Unit Pembelajaran
Integral
Karena daerah berada di atas sumbu-𝑥 dan juga berada di bawah sumbu-𝑥 maka
luas daerah tersebut (𝐿) dihitung melalui 𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 dimana
2
𝐿1 = ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
0
1 2
= 𝑥4 |
4 1
1 1
= 24 − (0)4
4 4
16
=
4
=4
dan
0
𝐿2 = |∫ 𝑥 3 𝑑𝑥|
−2
1 0
= | 𝑥4 | |
4 −2
1 1
= | 04 − (−2)4 |
4 4
= |−4|
=4
Jadi luasnya adalah 𝐿 dengan
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2
=4+4
=8
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 5.5
Ingat kembali bahwa garis atau kurva 𝑓(𝑥) dapat ditentukan dengan mudah karena
𝑏−𝑎
melalui dua titik yang sudah diketahui, yaitu 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑎. Jelas bahwa
𝑡
154
Unit Pembelajaran
Integral
𝑥2
𝑏−𝑎
=∫ ( (𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑎) 𝑑𝑥
𝑥1 𝑡
𝑥2
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
=∫ ( 𝑥− 𝑥1 + 𝑎) 𝑑𝑥
𝑥1 𝑡 𝑡
𝑥2
𝑏−𝑎 2 𝑏−𝑎
=( )𝑥 − ( 𝑥1 − 𝑎) 𝑥|
2𝑡 𝑡 𝑥1
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) ((𝑥2 )2 − (𝑥1 )2 ) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑥2 − 𝑥1 ))
2𝑡 𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) ((𝑥2 − 𝑥1 )(𝑥2 + 𝑥1 )) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑥2 − 𝑥1 ))
2𝑡 𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
= (( ) (𝑡(𝑥2 + 𝑥1 )) − ( 𝑥1 − 𝑎) (𝑡))
2𝑡 𝑡
𝑏−𝑎 𝑏−𝑎
=( . 𝑥2 ) + ( . 𝑥1 ) − (𝑏 − 𝑎)𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= 𝑥2 − 𝑥2 + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= (𝑡 + 𝑥1 ) − (𝑡 + 𝑥1 ) + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2
𝑏 𝑏 𝑎 𝑎 𝑏 𝑎
= 𝑡 + 𝑥1 − 𝑡 − 𝑥1 + 𝑥1 − 𝑥1 − 𝑏𝑥1 + 𝑎𝑥1 + 𝑎𝑡
2 2 2 2 2 2
𝑏 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑎
= ( − + − − 𝑏 + 𝑎) 𝑥1 + ( − + 𝑎) 𝑡
2 2 2 2 2 2
1
= 0. 𝑥1 + (𝑎 + 𝑏)𝑡
2
1
= (𝑎 + 𝑏)𝑡
2
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
156
Unit Pembelajaran
Integral
Selanjutnya, untuk daerah berikut, apakah untuk menghitung luas juga dilakukan
pengurangan seperti cara sebelumnya?
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝑥2 𝑥2
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥 − ∫ (𝑔(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥
𝑥1 𝑥1
Akibatnya,
𝑥2 𝑥2
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥 − ∫ (𝑔(𝑥) + 𝑘)𝑑𝑥
𝑥1 𝑥1
𝑥2
= ∫ ((𝑓(𝑥) + 𝑘) − (𝑔(𝑥) + 𝑘)) 𝑑𝑥
𝑥1
𝑥2
= ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥
𝑥1
Berarti luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup sederhana dimanapun
letaknya dapat ditentukan dengan cara menghitung integral tertentu hasil
pengurangan kurva pertama oleh kurva kedua (atau sebaliknya) dengan batas-batas
titik potongnya.
Sedangkan untuk kurva tertutup tidak sederhana, menentukan luas harus
memperhatikan bagian-bagian luasannya
Contoh 5.6:
Berapa luas daerah berikut?
Jawab:
Luas daerah (𝐿) dapat dihitung langsung yaitu
3
𝐿 = ∫ (𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥
0
3
1 3
= ∫ (( 𝑥 2 − 𝑥) − (3𝑥 − 𝑥 2 )) 𝑑𝑥
0 2 2
158
Unit Pembelajaran
Integral
3
1 3 3 1
= ( 𝑥 3 − 𝑥 2 ) − ( 𝑥 2 − 𝑥 3 )|
6 4 2 3 0
1 3 3 1
= (( 33 − 32 ) − ( 32 − 33 )) − (0 − 0)
6 4 2 3
3
=6
4
Contoh 5.7:
Apakah luas lingkaran diperoleh 𝜋𝑟 2 ?
Jawab:
Perhatikan kurva lingkaran berikut.
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 5.8:
Berapa luas daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 3𝑥, 𝑦 = −𝑥 2 + 4 dan sumbu-𝑥?
Jawab:
1
Untuk daerah I sangat mudah ditentukan luasnya yaitu 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼 = 1 2. Sedangkan
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝐼 = ∫ −𝑥 2 + 4
1
2
1
= − 𝑥 3 + 4𝑥|
3 1
1 1
= − 23 + 4(2) − (− 13 + 4(1))
3 3
2
=1
3
Sehingga,
1 2 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐼𝐼 =1 + 1 =3
2 3 6
160
Unit Pembelajaran
Integral
Contoh 5.9
1
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 −𝑥−2 , 𝑥 = 3, dan 𝑥 = 4 serta
sumbu-𝑥.
Jawab:
Untuk menentukan luas daerah yang diarsir, sama saja dengan menentukan hasil
4 2
dari ∫3 𝑥 2 −𝑥−2
𝑑𝑥 .
4 4
2 2 2
∫ 𝑑𝑥 = ln(𝑥 − 2) − ln(𝑥 + 1)|
3 𝑥2 − 𝑥 − 2 3 3 3
8
= ln
5
Contoh 5.10
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
162
Unit Pembelajaran
Integral
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
1
A. − 10 (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
B. − 10 (6𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
C. − 10 (𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
D. 10
(4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4 + 𝑐
1
E. (5 + 𝑥)4 + 𝑐
2
Pembahasan:
= − ∫(10𝑡 3 − 2 + 𝑡 4 ) 𝑑𝑡
10 2
= − ( 𝑡4 − 𝑡5) + 𝑐
4 5
10 2
= − ( (5 − 𝑥)4 − (5 − 𝑥)5 ) + 𝑐
4 5
1
= − (4𝑥 + 5)(5 − 𝑥)4
10
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1
A. 7 3 satuan luas
1
B. 8 3 satuan luas
2
C. 9 satuan luas
3
2
D. 10 3 satuan luas
1
E. 11 3 satuan luas
Pembahasan:
Langkah pertama memastikan bahwa luasan yang terjadi membentuk
kurva tertutup sederhana dengan mencek tidak ada titik potong dengan
absis 𝑡 dimana 1 < 𝑡 < 2
−𝑥 2 + 2𝑥 = 𝑥 2 + 6𝑥
2𝑥 2 + 4𝑥 = 0
menghasilkan penyelesaian 𝑥 = −2 atau 𝑥 = 0. Dengan demikaian kurva
yang terbentuk adalah kurva tertutup sederhana, sehingga luas daerah
yang dimaksud (𝐿)
2
𝐿 = ∫ (𝑥 2 + 6𝑥 − (−𝑥 2 + 2𝑥)) 𝑑𝑥
1
2 2
2
= ∫ (2𝑥 2 + 4𝑥) 𝑑𝑥 = ( 𝑥 3 + 2𝑥 2 )|
1 3 1
32 2
= = 10
3 3
164
Unit Pembelajaran
Integral
𝑥+2
Hasil dari ∫ 𝑑𝑥 adalah ....
√𝑥 2 +4𝑥−3
A. √𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
B. 2√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
C. 3√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
D. 4√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
E. 6√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
Pembahasan:
Misalkan 𝑡 = 𝑥 2 + 4𝑥 − 3, maka 𝑑𝑡 = (2𝑥 + 4) 𝑑𝑥.
𝑥+2 (𝑥 + 2) 1
∫ 𝑑𝑥 = ∫ 𝑑𝑡
√𝑥 2 + 4𝑥 − 3 √𝑡 2(𝑥 + 2)
1 1
= ∫ 𝑡 −2 𝑑𝑡
2
1 2 1
= . t2 + 𝑐
2 1
= √𝑥2 + 4𝑥 − 3 + 𝑐
3 3
Diketahui ∫0 (𝑥 2 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = 2. Nilai 𝑝 yang memenuhi adalah ....
A. −25
B. −13
C. −3
D. 3
E. 12
Pembahasan:
3 3
3 2
1 3 1 2
= ∫ (𝑥 + 𝑝𝑥 + 2) 𝑑𝑥 = ( 𝑥 + 𝑝𝑥 + 2𝑥)|
2 0 3 2 0
1 3 1
= 3 + 𝑝 32 + 2(3) − 0
3 2
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
9
= 15 + 𝑝
2
Menghasilkan nilai 𝑝 = −3
166
Unit Pembelajaran
Integral
melaporkan
Pengetahuan Mengingat kembali
LOTS Kata kerja: mengingat,
mendaftar,mengulang, menirukan
Anderson dalam (Kemdikbud, 2015)
Kisi-kisi Soal
KISI-KISI UJIAN SOAL HOTS
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KARTU SOAL
168
Unit Pembelajaran
Integral
Integral
MATERI
Luas daerah
INDIKATOR SOAL
Diberikan suatu cara pengerjaan, siswa
dapat memberikan alasan suatu
pengerjaan benar atau salah.
seorang guru membagi daerah menjadi 𝐿1 dan
𝐿2 kemudian dihitung masing-masing
selanjutnya dijumlahkan.
a. Apakah cara demikan benar? Jelaskan
b. Apakah boleh dihitung langsung dengan
2
∫−3(𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥))𝑑𝑥 ? Mengapa? Jelaskan
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
170
Unit Pembelajaran
Integral
UMPAN BALIK
Setelah mempelajari paket atau unit ini Anda diharapkan sudah memahami
integral dan aplikasinya serta mampu menerapkan dalam pembelajaran di
kelas. Bahan-bahan atau kegiatan tambahan yang relevan perlu untuk
ditambahkan demi kesempurnaan pembelajaran.
171
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
PENUTUP
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Akhirnya, semoga paket ini bermanfaat bagi guru, siswa dan pengguna
lainnya serta memberi kontribusi dalam memajukan pendidikan di tanah air.
.
176
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
DAFTAR PUSTAKA
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LAMPIRAN
𝑑
7. [𝑓 (𝑔(𝑥))] = 𝑓 ′ (𝑔(𝑥)) 𝑔′(𝑥)
𝑑𝑥
𝑑
8. 𝑥 𝑛 = 𝑛𝑥 𝑛−1
𝑑𝑥
𝑑
9. 𝑒𝑥 = 𝑒𝑥
𝑑𝑥
𝑑
10. 𝑎^𝑥 = 𝑎 𝑥 𝑙𝑛 𝑎
𝑑𝑥
𝑑 1
11. 𝑙𝑛 |𝑥| = 𝑥
𝑑𝑥
𝑑 𝑎 1
12. 𝑙𝑜𝑔 𝑥 = 𝑥 𝑙𝑛 𝑎
𝑑𝑥
𝑑
13. 𝑠𝑖𝑛 𝑥 = 𝑐𝑜𝑠 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
14. 𝑐𝑜𝑠 𝑥 = − 𝑠𝑖𝑛 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
15. 𝑡𝑎𝑛 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
16. 𝑐𝑠𝑐 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑐𝑜𝑡 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
17. 𝑠𝑒𝑐 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑡𝑎𝑛 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
18. 𝑐𝑜𝑡 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐 2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑 1
19. 𝑠𝑖𝑛−1 𝑥 = √1−𝑥 2
𝑑𝑥
𝑑 1
20. 𝑐𝑜𝑠 −1 𝑥 = √1−𝑥 2
𝑑𝑥
178
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
𝑑 1
21. 𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 = 𝑥 2 +1
𝑑𝑥
𝑑 1
22. 𝑐𝑠𝑐 −1 𝑥 = −
𝑑𝑥 𝑥√𝑥 2 −1
𝑑 1
23. 𝑠𝑒𝑐 −1 𝑥 =
𝑑𝑥 𝑥√𝑥 2−1
𝑑 1
24. 𝑐𝑜𝑡 −1 𝑥 = − 𝑥 2+1
𝑑𝑥
𝑑
25. 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑥 = 𝑐𝑜𝑠ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
26. 𝑐𝑜𝑠ℎ 𝑥 = 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
27. 𝑡𝑎𝑛ℎ 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐ℎ2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
28. 𝑐𝑠𝑐ℎ 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐ℎ 𝑥 𝑐𝑜𝑡ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
29. 𝑠𝑒𝑐ℎ 𝑥 = − 𝑠𝑒𝑐ℎ 𝑥 𝑡𝑎𝑛ℎ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑
30. 𝑐𝑜𝑡ℎ 𝑥 = − 𝑐𝑠𝑐ℎ2 𝑥
𝑑𝑥
𝑑 1
31. 𝑠𝑖𝑛ℎ−1 𝑥 = √1+𝑥 2
𝑑𝑥
𝑑 1
32. 𝑐𝑜𝑠ℎ−1 𝑥 = √𝑥 2
𝑑𝑥 −1
𝑑 1
33. 𝑡𝑎𝑛ℎ−1 𝑥 = 1−𝑥 2
𝑑𝑥
𝑑 1
34. 𝑐𝑠𝑐ℎ−1 𝑥 = −
𝑑𝑥 |𝑥|√𝑥 2+1
𝑑 1
35. 𝑠𝑒𝑐ℎ−1 𝑥 = −
𝑑𝑥 𝑥√1−𝑥 2
Bentuk Dasar
1.
2.
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
180
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
182
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
Bentuk 𝒂 + 𝒃𝒖
48.
49.
184
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
60.
61.
62.
63.
Bentuk Trigonometri
64.
65.
66.
67.
68.
69.
186
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
Invers Trigonometri
88.
89.
90.
188
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
101.
102.
103.
Bentuk Hiperbolik
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
190
Paket Unit Pembelajaran
Kalkulus
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
121.
192