A. Latar Belakang
Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk
memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara bertahap,
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan sejumlah
indikator pencapaian untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Dan
kegiatan operasional pendidikan berada di tingkat satuan pendidikan (sekolah) dalam upaya
menghasilkan lulusan yang bermutu.
Agar pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di SD Negeri 1 Binamu dapat terselenggara
dengan baik dan mencapai hasil yang optimal, maka diperlukan program kerja yang sistematis
berdasar kondisi obyektif sekolah dan mengacu pada konsep kemandirian sekolah yang memiliki
peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Kepala
Sekolah sebagai pemimpin harus mampu: 1) mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan
penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan peserta didik dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing; 2) memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para
peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan
memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
1. Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi
Guru dalam Jabatan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana
dan Prasarana SDLB, SDLB, dan SMALB;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru
dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas
Satuan Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa;
9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi
bagi Guru Pemula;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
C. Tujuan
Tujuan utama penyusunan program kerja ini antara lain :
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan program kerja ini meliputi identifikasi tugas pokok dan fungsi
Kepala Sekolah dalam mengembangkan sekolah; peningkatan mutu sekolah berdasarkan
penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP); pengembangan kepemimpinan kepala sekolah,
pengembangan pendidikan karakter, dan pengembangan kewirausahaan; serta pelaksanaan
pengawasan pembelajaran melalui supervisi akademik dan peningkatan profesionalitas kepala
sekolah.
BAB II
A. Moto Juang
PROGRESIF (PROGRAM RELIGIUS INOVATIF) :
Berarti Program Peningkatan Mutu SD Negeri 1 Binamu Berdasarkan Nilai Religius, Yang
Berkembang Secara Inovatif Dalam Mewujudkan Peserta Didik Cerdas dan Kompetitif.
B. Visi Sekolah
Terwujudnya Peserta Didik Yang Berkarakter, Inovatif, Terampil, Berprestasi,
Berkebinekaan Global, Dan Sadar Lingkungan.
C. Misi Sekolah
1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia, rajin beribadah dan berkarakter.
2. Meningkatkan mutu lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
3. Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif kreatif inovatif dan menyenangkan.
4. Meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan generasi
bermoral, kreatif, maju dan mandiri.
5. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewirausahaan, dan
pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.
6. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual, sosial,
emosional, ketrampilan, dan pengembangan budaya lokal dalam kebhinekaan global
D. Strategi
1. Perencanaan
a. Menyusun hasil analisis SWOT fungsi-fungsi sistem SD Negeri 1 Binamu
b. Menetapkan target periodik prestasi sekolah.
c. Mengesahkan regulasi penjaminan mutu edukatif dan administratif sekolah.
d. Menyusun program visioner inovatif pendidikan yang religius.
e. Menyusun skedul SUPMONEV personal untuk mencapai motivasi kerja optimal.
2. Pelaksanaan
a. Menemukan data permasalahan substansi kekuatan, peluang, hambatan dan ancaman
sekolah berstandar nasional.
b. Melaksanakan proses, arah tindakan dan langkah-langkah operasional kerja.
c. Menata, merawat, memoderenisasi dan menambah kebutuhan sarana prasarana
sekolah.
d. Menerapkan profesionalisme pelayanan publik dengan integritas pribadi mapan,
e. Mengefektifkan serta mengefesiensikan dana, waktu dan daya yang telah disiapkan.
3. Pengevaluasian
a. Tongkat ketercapaian program-program renstra, renop dan kurikulum sekolah.
b. Standarisasi kesejahteraan dan penghasilan sesuai dengan beban kerja tambahan.
c. Merevisi regulasi-regulasi sekolah kearah fungsi pengendalian manajerial dan
operatif secara lebih terukur serta teskontrol.
d. Mengubah kegiatan prioritas sekolah sesuai dengan realitas anggaran tahun berjalan.
e. Mengevaluasi tingkat pencapaian kompetensi hasil pembelajaran.
E. Tujuan Sekolah
1. Umum
a. Mewujudkan komitmen SD Negeri 1 Binamu berprestasi maju dengan sistem dan
kultur yang berdasarkan hukum, sosial etik dan religius.
b. Menciptakan sekolah bercitra disiplin bersikap anti PEKAT, berspirit belajar dan
rasa bahagia.
c. Menumbuhkan produktivitas dan integritas personal didalam komitmen organisasi.
d. Memiliki sarana prasarana pendidikan yang baik, modern dan cukup.
e. Memiliki tenaga guru, staff TU dan penjaga yang kompeten dan berdaya saing
tinggi.
2. Khusus
a. Tercapainya angka KKM semua Mata Pelajaran oleh setiap peserta didik, minimal
85.
b. Tercapainya tingkat kehadiran individual dalam pembelajaran efektif, maksimal
98%.
c. Tercapainya kondisi kesiapan fungsi-fungsi sekolah berstandar nasional pendidikan.
d. Tercapainya proses pembelajaran multidimensi, bermakna dan berbasis kompetensi.
e. Tercapainya angka kenaikan kelas, kelulusan dan melanjutkan 100%.
BAB III
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Tugas Pokok
Tugas pokok kepala sekolah dalam usaha mengembangkan sekolah, yaitu bagaimana
upaya kepala sekolah dalam
1. menyusun dan atau menyempurnakan visi, misi dan tujuan sekolah;
2. menyusun struktur organisasi sekolah;
3. menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT);
4. menyusun peraturan sekolah; dan
5. mengembangkan sistem informasi manajemen.
Kesenjangan
Visi
Misi
Tujuan
Berdasarkan diagram 1.1, alur strategi kegiatan kerja kepala sekolah dalam mengembangkan
SD Negeri 1 Binamu, ialah :
Alternatif Rekomendasi
No Indokator Kriteria Aktualisasi Nilai Untuk Perbaikan/
Pengembangan
1 2 3 4 5 6
... ................. .............. ................... ......... ...............................................
Rekomendasi TPS:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Penjelasan pengisian instrumen:
1) Kolom 1 berisi nomor indikator.
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu pada SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria pada
masing-masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam rumusan-rumusan kalimat
pernyataan yang menggambarkan tingkat pemenuhan kriteria secara bertingkat
mulai dari tingkat pemenuhan yang tinggi (seluruh kriteria terpenuhi), tingkat
pemenuhan sedang (sebagian besar kriteria terpenuhi) hingga tingkat pemenuhan
yang rendah (hanya sedikit kriteria yang terpenuhi/hampir seluruh kriteria tidak
terpenuhi).
5) Kolom 5 berisi nilai yang akan terisi secara otomatis oleh sistem aplikasi pada saat
instrumen diisi oleh responden yaitu TPS. Adapun nilai capaian yang akan
dimunculkan oleh sistem aplikasi bersifat data ordinal yaitu 3, 2, 1 sesuai dengan
pilihan yang dicentang dengan pola sebagai berikut.
a. Nilai 3, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat pemenuhan
tinggi
b. Nilai 2, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat pemenuhan
sedang
c. Nilai 1, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat pemenuhan
rendah.
6) Kolom 6 berisi rekomendasi alternatif yang akan terisi secara otomatis oleh sistem
aplikasi sesuai dengan pilihan aktualisasi yang dicentang oleh responden (TPS).
Kolom/baris rekomendasi TPS harus diisi oleh TPS dengan rumusan kalimat
rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi aktual sekolah dan mengacu pada
rekomendasi alternatif.
Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) menggunakan tahapan sebagai berikut.
D. Penerapan Kewirausahaan
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya
dan bersahaja dan berusaha. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang
individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya Kewirausahaan tidak
selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan
juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek
pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan. Wirausaha adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu
sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.
Dalam dunia pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan
kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan
oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-
sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Upaya kepala sekolah SD Negeri 2
Kherysuryawan.blogspot.com dalam menerapkan jiwa kewirausahaan di sekolah yaitu
dengan:
1. menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah;
2. melakukan kegiatan dalam upaya mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif;
3. memotivasi guru dan tenaga kependidikan untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya;
4. memotivasi peserta didik untuk sukses dalam prestasi akademik dan non akademik; dan
5. mengembangkan pengelolaan kegiatan produksi sekolah sebagai sumber belajar peserta
didik;
BAB V
PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH
3. Langkah Operasional
Subjek sasaran kegiatan supervisi akademik yaitu guru dengan langkah operasional
yang dilakukan kepala sekolah adalah perencanaan perangkat pembelajaran (Prosem,
Silabus, RPP), pelaksanaan pembelajaran, refleksi, dan rencana tindak lanjut.
B. Pengembangan Profesi Kepala Sekolah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kepala sekolah dituntut untuk melaksanakan
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Pengembangan keprofesian berkelanjutan
mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan yang dilakukan oleh kepala sekolah secara
berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai
kepala sekolah. PKB mendorong kepala sekolah untuk memelihara dan meningkatkan
standarnya secara keseluruhan pada bidang-bidang yang berkaitan dengan pekerjaannya
sebagai profesi. Dengan demikian, kepala sekolah dapat memelihara, meningkatkan, dan
memperluas pengetahuan dan keterampilannya serta membangun kualitas pribadi yang
dibutuhkan di dalam kehidupan profesionalnya.
Pengembangan profesional kepala sekolah ialah kegiatan yang dilakukan atas dasar
kesadaran diri untuk meningkatkan mutu capaian kompetensi diri yang berdampak pada
peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah. Pengembangan profesional kepala sekolah
dilaksanakan secara berkelanjutan disebut pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Rasional pelaksanaan pengembangan profesional kepala sekolah yaitu kepala sekolah
mengemban tugas manajerial dan akademik untuk mencapai mutu sekolah. Pengembangan
kepala sekolah membutuhkan peningakatan pengetahuan secara terus-menerus dan melakukan
inovasi yang diterapkan dalam tugasnya. Wujud dari kinerja pengembangan profesional tersebut
didokumentasikan dalam bentuk karya nyata dan diseminasikan melalui publikasi. Tujuan
pengembangan profesional kepala sekolah, yaitu 1) meningkatkan kompetensi kepala sekolah
untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku,
2) memutakhirkan kompetensi kepala sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkaitan dengan tugas pokok kepala
sekolah 3)
BAB VI
PENUTUP
Program Kerja Kepala Sekolah ini merupakan upaya untuk memberikan petunjuk teknis
dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi tugas dan fungsinya sebagai kepala
sekolah secara sistematis, dan terarah. Dalam Program Kerja ini, memuat petunjuk teknis secara
prosedural, rambu-rambu, dan contoh dalam pelaksanaan tugasnya secara terstruktur dan
periodik, sehingga diharapkan semua program dan kegiatan yang dilakukan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien dalam mewujudkan sekolah yang bermutu tinggi dan kompetitif.
Keterlaksanaan berbagai petunjuk teknis dalam Program Kerja Kepala Sekolah ini
merupakan komitmen kepala sekolah terhadap visi dan misi yang ditetapkan dalam tugas, dan
kemampuan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungan sekolah yang
dipimpinnya. Diasumsikan bahwa apabila kepala sekolah dapat melaksanakan petunjuk teknis
dalam Program Kerja ini, maka akan dapat diwujudkan sekolah yang bermutu tinggi dan
kompetitif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara. Dengan adanya Program Kerja
Kepala Sekolah ini, diharapkan sekolah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih
efektif dan efisien, sistematis, dan terarah. Selain itu, Program Kerja Kepala Sekolah ini dapat
dijadikan acuan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas pendidikan setempat dalam
proses penilaian kinerja kepala sekolah dan pembinaan kemampuan kepala sekolah secara
berkelanjutan.
Demikian Program Kerja yang dapat kami susun, mudah-mudahan segala daya upaya kita
untuk peduli terhadap kemajuan pendidikan di Kabupaten Jeneponto ini membuahkan hasil dan
senantiasa mendapat Ridho dan Pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang
Maha Esa.