BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk
memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara bertahap,
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan sejumlah
indikator pencapaian untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.
Dan kegiatan operasional pendidikan berada di tingkat satuan pendidikan (sekolah) dalam
upaya menghasilkan lulusan yang bermutu.
Agar pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di SD Muhammadiyah Tanah
Grogot dapat terselenggara dengan baik dan mencapai hasil yang optimal, maka
diperlukan program kerja yang sistematis berdasar kondisi obyektif sekolah dan
mengacu pada konsep kemandirian sekolah yang memiliki peran strategis dalam
meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah
sebagai pemimpin harus mampu: 1) mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan
penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan peserta didik dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing; 2) memberikan bimbingan dan mengarahkan
para guru, staf dan para peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di
depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, maka dengan disusunnya
Program Kerja Kepala SD Muhammadiyah Tanah Grogot Tahun Pelajaran 2021/2022
diharapkan :
1. Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolahnya;
2. Memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada para
pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi
Guru dalam Jabatan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana
dan Prasarana SDLB, SDLB, dan SMALB;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja
Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja
Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa;
24. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
C. Tujuan
Tujuan utama penyusunan program kerja ini antara lain :
1. Memberikan panduan/acuan bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas
pokoknya;
2. Mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan pembinaan dan penilaian yang
dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan;
3. Meningkatkan kinerja kependidikan sehingga nantinya memperoleh hasil pendidikan
dan pengajaran yang optimal;
4. Meningkatkan kinerja administrasi untuk menghasilkan administrasi sekolah yang
efektif dasn efisien sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Memberikan landasan dan arah yang jelas bagi pengelola pendidikan sehinga dapat
menjadi pedoman kerja;
6. Memberi landasan bagi penyusunan program kerja tahun berikutnya Situasi dan
kondisi yang kondusif sangat diperlukan dalam pelaksanan program kerja ini, kerja
sama yang harmonis antar komponen sekolah dan efisiensi kerja masing-masing
tetap diperlukan guna mencapai keberhasilan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan program kerja ini meliputi identifikasi tugas pokok dan
fungsi Kepala Sekolah dalam mengembangkan sekolah; peningkatan mutu sekolah
berdasarkan penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP); pengembangan
kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan pendidikan karakter, dan pengembangan
kewirausahaan; serta pelaksanaan pengawasan pembelajaran melalui supervisi akademik
dan peningkatan profesionalitas kepala sekolah.
BAB II
MOTO JUANG, VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN
SD MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
A. Moto Juang
PROGRESIF :
Berarti Program Peningkatan Mutu SD Muhammadiyah Tanah Grogot Berdasarkan Nilai
Religius, Yang Berkembang Secara Inovatif Dalam Mewujudkan Peserta Didik Cerdas
dan Kompetitif.
B. Visi Sekolah
Unggul dalam prestasi, berwawasan lingkungan, cerdas dan terampil berdasarkan iman
dan taqwa serta akhlaq mulia.
C. Misi Sekolah
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan prestasi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
3. Mendorng dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga
dapat dikembangkan secara optimal.
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya
bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
5. Menerapkan manajemen partisifasif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan
komite sekolah.
D. Strategi
1. Perencanaan
a. Menyusun hasil analisis SWOT fungsi-fungsi sistem SD Muhammadiyah Tanah
Grogot
b. Menetapkan target periodik prestasi sekolah.
2. Pelaksanaan
a. Menemukan data permasalahan substansi kekuatan, peluang, hambatan dan
ancaman sekolah berstandar nasional.
b. Melaksanakan proses, arah tindakan dan langkah-langkah operasional kerja.
c. Menata, merawat, memoderenisasi dan menambah kebutuhan sarana prasarana
sekolah.
d. Menerapkan profesionalisme pelayanan publik dengan integritas pribadi mapan,
e. Mengefektifkan serta mengefesiensikan dana, waktu dan daya yang telah
disiapkan.
3. Pengevaluasian
a. Tongkat ketercapaian program-program renstra, renop dan kurikulum sekolah.
b. Standarisasi kesejahteraan dan penghasilan sesuai dengan beban kerja tambahan.
c. Merevisi regulasi-regulasi sekolah kearah fungsi pengendalian manajerial dan
operatif secara lebih terukur serta teskontrol.
d. Mengubah kegiatan prioritas sekolah sesuai dengan realitas anggaran tahun
berjalan.
e. Mengevaluasi tingkat pencapaian kompetensi hasil pembelajaran.
E. Tujuan Sekolah
1. Umum
a. Mewujudkan komitmen SD Muhammadiyah Tanah Grogot berprestasi maju
dengan sistem dan kultur yang berdasarkan hukum, sosial etik dan religius.
b. Menciptakan sekolah bercitra disiplin bersikap anti PEKAT, berspirit belajar dan
rasa bahagia.
BAB III
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Tugas Pokok
Tugas pokok kepala sekolah dalam usaha mengembangkan sekolah, yaitu
bagaimana upaya kepala sekolah dalam
1. menyusun dan atau menyempurnakan visi, misi dan tujuan sekolah;
2. menyusun struktur organisasi sekolah;
3. menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan
(RKT);
4. menyusun peraturan sekolah; dan
5. mengembangkan sistem informasi manajemen.
Kesenjangan
Visi
Misi
Tujuan
Berdasarkan diagram 1.1, alur strategi kegiatan kerja kepala sekolah dalam
mengembangkan SD Muhammadiyah Tanah Grogot, ialah :
a. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode analisis
dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat di sekolah dan pendidikan
yang diharapkan (kondisi ideal). Sekolah dapat menggunakan metode analisis seperti
SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau metode lain;
b. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan dianalisis;
c. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang diharapkan.
Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan rujukan untuk strategi
perencanaan program pendidikan di sekolah;
d. Mengelompokkan program-program sekolah yang terdeteksi dari kesenjangan
berdasarkan skala prioritas;
e. Menuangkan skala prioritas ke dalam rencana kerja jangka menengah (RKJM);
f. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam rencana kerja tahunan (RKT);
g. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi rencana kegiatan dan
anggaran sekolah (RKAS);
h. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan
hasil dari berbagai yang direncanakan sekolah dan evaluasi berupa pemantauan,
pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai rujukan untuk
menindaklanjuti program selanjutnya.
instrumen EDS.
Alternatif Rekomendasi
No Indokator Kriteria Aktualisasi Nilai Untuk Perbaikan/
Pengembangan
1 2 3 4 5 6
... ................. .............. ................... ......... ...............................................
Rekomendasi TPS:
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.
Penjelasan pengisian instrumen:
1) Kolom 1 berisi nomor indikator.
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu pada
SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria pada
masing-masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam rumusan-rumusan
kalimat pernyataan yang menggambarkan tingkat pemenuhan kriteria secara
bertingkat mulai dari tingkat pemenuhan yang tinggi (seluruh kriteria terpenuhi),
tingkat pemenuhan sedang (sebagian besar kriteria terpenuhi) hingga tingkat
pemenuhan yang rendah (hanya sedikit kriteria yang terpenuhi/hampir seluruh
kriteria tidak terpenuhi).
5) Kolom 5 berisi nilai yang akan terisi secara otomatis oleh sistem aplikasi pada
saat instrumen diisi oleh responden yaitu TPS. Adapun nilai capaian yang akan
dimunculkan oleh sistem aplikasi bersifat data ordinal yaitu 3, 2, 1 sesuai dengan
pilihan yang dicentang dengan pola sebagai berikut.
a. Nilai 3, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan tinggi
b. Nilai 2, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan sedang
c. Nilai 1, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan rendah.
6) Kolom 6 berisi rekomendasi alternatif yang akan terisi secara otomatis oleh
sistem aplikasi sesuai dengan pilihan aktualisasi yang dicentang oleh responden
(TPS). Kolom/baris rekomendasi TPS harus diisi oleh TPS dengan rumusan
kalimat rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi aktual sekolah dan
mengacu pada rekomendasi alternatif.
Merumuskan Rekomendasi
TPS merumuskan rekomendasi berdasarkan kriteria dan indikator EDS.
Rekomendasi merupakan kunci pokok dari proses EDS karena rekomendasi itulah
yang menjadi titik temu antara kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan.
Instrumen EDS memuat 2 bagian rekomendasi yaitu alternatif rekomendasi dan
rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh sistem aplikasi namun
rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan alternatif rekomendasi
tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang lebih spesifik dan operasional sesuai
dengan kondisi sekolahnya. Dengan demikian rekomendasi ialah dasar untuk
rencana pengembangan sekolah (RPS).
(RKJM)
5. Memfinalisasi hasil revisi Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM)
6. Menandatangani dokumen RKJM
Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) menggunakan tahapan sebagai berikut.
D. Penerapan Kewirausahaan
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
berkarya dan bersahaja dan berusaha. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila
seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya.
Kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter
wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha
mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan.
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity)
BAB V
PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH
dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, yang sudah dilengkapi dengan
alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan kepada guru; 3)
Causal-conference, yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang secara
kebetulan bertemu dengan guru; 4). Observational visitation, yaitu percakapan
individual yang dilaksanakan setelah pengawas sekolah melakukan kunjungan kelas
atau observasi kelas. Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas
yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam
pembelajaran. Sedangkan menilai diri sendiri adalah penilaian diri yang dilakukan
oleh diri guru itu sendiri secara obyektif.
b. Teknis supervisi kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan kepada dua orang guru atau lebih. Supervisi ini dilakukan kepada kelompok
guru yang memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama.
Supervisi kelompok, yaitu: supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan kepanitiaan,
kerja kelompok, laboratorium, membaca terpimpin, demonstrasi pembelajaran,
darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan, organisasi profesional,
pertemuan guru, lokakarya atau konferensi kelompok.
3. Langkah Operasional
Subjek sasaran kegiatan supervisi akademik yaitu guru dengan langkah
operasional yang dilakukan kepala sekolah adalah perencanaan perangkat
pembelajaran (Prosem, Silabus, RPP), pelaksanaan pembelajaran, refleksi, dan
rencana tindak lanjut.
BAB VI
PENUTUP
Program Kerja Kepala Sekolah ini merupakan upaya untuk memberikan petunjuk teknis
dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi tugas dan fungsinya sebagai kepala
sekolah secara sistematis, dan terarah. Dalam Program Kerja ini, memuat petunjuk teknis
secara prosedural, rambu-rambu, dan contoh dalam pelaksanaan tugasnya secara terstruktur
dan periodik, sehingga diharapkan semua program dan kegiatan yang dilakukan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan sekolah yang bermutu tinggi dan
kompetitif.
Keterlaksanaan berbagai petunjuk teknis dalam Program Kerja Kepala Sekolah ini
merupakan komitmen kepala sekolah terhadap visi dan misi yang ditetapkan dalam tugas, dan
kemampuan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungan sekolah
yang dipimpinnya. Diasumsikan bahwa apabila kepala sekolah dapat melaksanakan petunjuk
teknis dalam Program Kerja ini, maka akan dapat diwujudkan sekolah yang bermutu tinggi
dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara. Dengan adanya Program
Kerja Kepala Sekolah ini, diharapkan sekolah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara
lebih efektif dan efisien, sistematis, dan terarah. Selain itu, Program Kerja Kepala Sekolah ini
dapat dijadikan acuan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas pendidikan setempat
dalam proses penilaian kinerja kepala sekolah dan pembinaan kemampuan kepala sekolah
secara berkelanjutan.
Demikian Program Kerja yang dapat kami susun, mudah-mudahan segala daya upaya
kita untuk peduli terhadap kemajuan pendidikan di Kabupaten Paser ini membuahkan hasil
dan senantiasa mendapat Ridho dan Pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan
Yang Maha Esa.