Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah Pendaftar


Calon Siswa Baru di SMP Negeri 2 Majalengka

Disusun Oleh:
RONNY ASMARA GAPURAAJI
NIM 121240003

TUGAS
MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan yang umum digunakan

oleh setiap orang. Pada saat sekarang ini sekolah bukan hanya memberikan

pelayanan berupa pendidikan saja, tetapi juga bersaing untuk memberikan

pelayanan yang lebih dari sekolah-sekolah lain. Hal ini bertujuan agar sekolah

tersebut akan lebih diminati oleh masyarakat karena kelebihan-kelebihannya

serta untuk meningkatkan image sekolah tersebut. Sebagai contoh, sekolah yang

memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap dari sekolah yang lain lebih

diminati daripada sekolah yang memiliki sarana dan prasarana kurang lengkap

atau sekolah yang letaknya strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan

umum juga lebih diminati. Untuk itu, sekolah-sekolah perlu menyampaikan

informasi mengenai keunggulan-keunggulan yang mereka punyai agar dikenal

dan diketahui oleh masyarakat luas, sekolah perlu membangun suatu maskot

yang baik yang menjadikan sekolah tersebut menjadi lebih terkenal sehingga

lebih diminati.

1.2 Profil SMP Negeri 2 Majalengka

SMP Negeri 2 Majalengka Merupakan sekolah yang berada di Komplek

Neglasari nomor 1244 Kecamatan Majalengka, yang didirikan pada tahun 1965

yang saat ini terdiri dari 32 Kelas/Rombel dengan jumlah siswa sebanyak 1200

siswa dan Guru sebanyak 54 dengan Nilai Akreditasi Sekolah A.


SMP Negeri 2 Majalengka merupakan satu-satunya sekolah yang

mempunyai fasilitas kolam renang di Kabupaten Majalengka dan termasuk

sekolah yang mempunyai sarana prasarana yang lengkap dengan segudang

torehan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik.

1.3 Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Visi SMP Negeri 2 Majalengka yaitu “Unggul Dalam Prestasi

Berwawasan Lingkungan dan Agamis” yang dituangkan dalam Misi, yaitu:

1. Meningkatkan profesionalisme Guru dan Karyawan

2. Meningkatkan kinerja Sekolah (prestasi akademis dan non akademis)

melalui inovasi dalam input dan proses pembelajaran

3. Menciptakan lingkungan Sekolah yang kondusif untuk pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar

4. Menciptakan lingkungan sekolah bernuansa nilai-nilai agama dan budaya

sesuai norma-norma yang berlaku.

Sedangkan tujuan dari SMP Negeri 2 Majalengka adalah:

1. Memiliki guru dan karyawan yang dapat melaksanakan tugas sesuai

dengan standar pelayanan yang ditetapkan

2. Prestasi akademis meningkat dari tahun ke tahun ditandai dengan

presentase tingkat kelulusan dan ketuntasan belajar yang tinggi

3. Menjadi juara dalam perlombaan-perlombaan non akademis baik di

tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun Nasional


4. Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif untuk terwujudnya sekolah

sebagai komunitas belajar

5. Menciptakan lingkungan sekolah bernuansa nilai-nilai agama dan budaya

sesuai norma-norma yang berlaku.


BAB II

KAJIAN MASALAH

2.1 Kajian IFAS

Di SMP Negeri 2 Majalengka Tugas Kepala Sekolah dibantu oleh 3

Wakil Kepala Sekolah yang membidangi Kurikulum, Kesiswaan, dan Sarana

Prasarana. Ketiga Wakil Kepala Sekolah ini merupakan motor penggerak dalam

pelaksanaan program-program Kepala Sekolah untuk memajukan sekolah

sesuai dengan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah.

Dalam menjalankan program-program sekolah tentunya harus

menghasilkan output yang baik sehingga proses belajar mengajar di sekolah

dapat terus berlangsung, salah satu aspek agar sekolah dapat terus berkembang

dan proses belajar mengajar dapat terlaksana adalah jumlah siswa yang harus

memenuhi syarat untuk setiap kelasnya, dengan kata lain bahwa jumlah siswa

yang mendaftar pada saat proses pendaftaran siswa baru harus banyak sesuai

dengan target yang telah ditetapkan.

Untuk tercapainya dan meningkatkan jumlah pendaftar pada saat

pendaftaran calon siswa baru tentunya diperlukan strategi-strategi yang baik dan

cermat, mengingat persaingan untuk mendapatkan siswa baru pada sekolah

yang setingkat setiap tahun semakin ketat baik itu dengan sekolah negeri sendiri

maupun dengan sekolah swasta lainnya.


Strategi yang diterapkan untuk mendapatkan dan meningkatkan jumlah

pendaftar pada saat penerimaan siswa baru tentunya harus didukung oleh

seluruh stake holder yang ada di lingkungan sekolah itu sendiri sehingga

kerjasama bisa terlaksana dengan baik, kegiatan yang berlangsung pada setiap

bidang diantaranya:

1) Bidang Kurikulum

Kegiatan pada bidang kurikulum tentunya harus bisa mendorong

sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik dan lancar,

kegiatan tersebut diantaranya:

a) Tersedianya guru yang berkualitas

Untuk tercapainya guru yang berkualitas tentunya diperlukan

berbagai cara mulai dari perekrutan guru pengajar sesuai/linier antara

basic keilmuan gurunya dengan mapel yang diajarkannya, banyak

melakukan diklat atau seminar yang bertujuan untuk meningkatkan

kompetensi guru dan juga dengan memeberikan reward terhadap guru

yang berprestasi sehingga terciptanya semangat mengajar yang tinggi.

b) Tersusunnya jadwal belajar yang baik sehingga proses belajar

mengajar tidak terkendala dan bisa berjalan dengan baik yang akan

meningkatkan daya serap siswa terhadap ilmu yang didapatkannya.

c) Pembagian tugas Mengajar atau Kegiatan Ekstrakurikuler sesuai

dengan keahlian dan kemampuan Guru Pengajar.


d) Standar penilaian yang tinggi, dengan standar penilaian yang tinggi

maka guru harus benar-benar melaksanakan tugasnya secara

maksimal yang menghasilkan standar nilai raport yang tinggi.

Standar nilai raport yang tinggi ini akan berguna ketika

melanjutkan sekolah yang lebih tinggi karena nilai raport nya akan

diadukan dengan nilai raport yang lain baik itu daru satu sekolah

atau siswa sekolah lainnya.

2) Bidang Kesiswaan

Bidang Kesiswaan ini mengurus seluruh kegiatan kesiswaan,

kegiatan kesiswaan ini harus membuat seluruh siswa menjadi senang,

nyaman dan menikmati semua kegiatan yang ada di sekolah yang

tentunya dengan tujuan semua kegiatan siswa harus menghasilkan

prestasi yang maksimal.

Ada banyak kegiatan kesiswaan yang ada di SMP Negeri 2

Majalengka yang tentunya dengan fasilitas yang lengkap harus dapat

memanfaatkannya agar tercetak siswa yang berprestasi, beberapa

kegiatan kesiswaan yang ada di SMP Negeri 2 Majalengka diantaranya

terlaksana dalam kegiatan kokurikuler ataupun ekstra kurikuler:

a) Paskibra

b) Bola voli

c) Pramuka

d) Bulutangkis
e) Renang

f) Atletik

g) Marching band

h) Futsal

i) Seni tari

j) Vokal

k) PMR

l) Bimbingan Mapel & TIK

Dengan kegiatan yang sebanyak itu seperti yang telah disebutkan

diatas tentunya ada sisi baik dan jeleknya, sisi baiknya bahwa minat

siswa dapat tersalurkan dengan baik dengan banyaknya pilihan kegiatan,

namun sisi jeleknya intensitas konsentrasi dalam membimbing siswa

yang berpotensi agak terhambat, misalnya ada siswa yang minatnya lebih

dari 1 kegiatan ekstra sehingga pembinaannya menjadi terpecah.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka harus dilakukan suatu

strategi yaitu dengan memilih kegiatan ekstra siswa untuk dijadikan

kegiatan mercusuar yang benar-benar mencetak prestasi yang baik di

tingkat Kabupaten, Provinsi, ataupun Nasional.

3) Bidang Sarana Prasarana

Sarana prasarana merupakan unsur penting dalam mendukung

proses belajar mengajara untuk tercapainya Visi Misi dan Tujuan


Sekolah. Dengan sarana prasarana yang baik dan lengkap akan membuat

pengembangan potensi siswa menjadi lebih maksimal.

SMP Negeri 2 Majalengka merupakan sekolah yang mempunyai

sarana prasarana yang tergolong lengkap dari mulai sarana prasarana

pembelajaran sampai dengan sarana prasarana pengembangan diri,

didukung dengan ruang kelas yang cukup dengan luas lingkungan

sekolah yang termasuk paling luas di Kabupaten Majalengka menjadikan

lebih leluasa dalam pembangunan dan pengembangan sarana prasarana

sekolah.

2.2 Kajian EFAS

Dengan letak sekolah yang berada diperkotaan akan mempunyai

kelebihan dan kekurangan dalam penerimaan peserta didik baru, dimana

sekolah harus bisa memanfaatkan kelebihannya dan berusaha semaksimal

mungkin untuk menekan kekurangannya.

Kelebihan yang pertama adalah dalam hal komunitas jumlah anak usia

sekolah menengah yang cukup banyak di daerah perkotaan yang merupakan

efek dari jumlah populasi masyarakat yang ada diperkotaan yang

mengakibatkan leluasanya dalam rencana jumlah penerimaan siswa.

Kelebihan yang kedua adalah dalam hal tingkat sosial dan pengetahuan

masyarakat terutama orang tua calon peserta didik yang lebih tinggi dari di

daerah pedesaan, sehingga akan memudahkan dalam memberikan pemahaman-

pemahaman terutama yang berkaitan dengan promosi sekolah.


Namun selain kelebihan yang disebutkan diatas tentunya ada kekurangan

yang timbul diantaranya di daerah perkotaan ternyata jika di data sangat banyak

sekolah lainnya baik negeri, swasta ataupun sekolah yang berlabel keagamaan.

Dengan jumlah sekolah yang banyak tentunya akan menimbulkan

persaingan yang sangat ketat dalam meraih dan memperoleh peserta didik baru,

diperlukan strategi dan program yang tepat dalam menghadapi persaingan

tersebut karena persaingan tersebut ternyata tidak timbul hanya sekolah dengan

sekolah saja tetapi menjalar ke para guru dan orang tua siswa, banyak strategi

yang digunakan namun ternyata mengarah ke persaingan yang tidak sehat dan

merugikan para siswa itu sendiri.

2.3 Analisis SWOT

1) Strength (Kekuatan)

Ada beberapa modal utama yang dimiliki oleh SMP Negeri 2

Majalengka yang tidak dimiliki oleh sekolah lain yang bisa digunakan

untuk menarik minat siswa baru, yaitu:

a) Mempunyai modal awal jumlah rombel terbanyak dan siswa

terbanyak

b) Sudah mempunyai sarana prasarana yang lengkap, termasuk

mempunyai GOR serbaguna dan Kolam Renang

c) Mempunyai banyak Guru senior yang telah banyak

mencetak siswa berprestasi di tingkat Kabupaten, Provinsi,

bahkan Nasional
d) Lokasi sekolah yang dapat dijangkau

e) Merupakan sekolah yang termasuk tertua di Majalengka

f) Alumninya sudah banyak mencetak orang-orang sukses

2) Weaknes (Kelemahan)

a) Jumlah guru antara laki-laki dan perempuan tidak seimbang

b) Standar penilaian siswa dari guru masih banyak yang

rendah, terlihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

masih rendah.

c) Masih kurangnya guru yang ahli IT

3) Opportunity (Peluang)

Untuk mendapatkan jumlah siswa yang banyak pada saat

penerimaan peserta didik ada peluang yang bisa dimanpaatkan,

diantaranya:

a) Promosi melalui siswa (jumlah siswa banyak)

b) Membentuk kepanitian dengan jumlah guru yang banyak

termasuk yang senior sehingga banyak mempunyai relasi

c) Menggunakan momen tertentu dengan menyisipkan promosi

sekolah, seperti pada saat Milad.

4) Threat (Ancaman)

Ancaman yang timbul pada saat penerimaan peserta didik

baru tentu selalu muncul dari persaingan dengan sekolah terdekat

yang bisa saja ancamannya dengan persaingan yang tidak sehat,


dan juga dari para siswa itu sendiri yang mempunyai prilaku

kurang baik yang akan berakibat pada image sekolah.


BAB III

PEMBAHASAN

Dari analisis masalah yang telah dibahas maka untuk memenangkan

perasingan ketika pelaksanaan PPDB diperlukan strategi promosi atau

pemasaran yang tepat, seperti:

1) Melakukan promosi sedini mungkin dan sesering mungkin ke setiap SD

2) Melakukan pemetaan Sekolah Dasar yang ada pada satu Zona terutama

sekolah penyangga.

3) Melihat strategi sekolah pesaing sehingga kita bisa mengatasi strategi

sekolah lain

4) Memberikan reward kepada sekolah dasar yang mendaftarkan siswa

terbanyak

5) Memanfaatkan siswa dan alumni untuk promosi

6) Mengadakan lomba-lomba tingkat sekolah dasar di sekolah kita

7) Mengikuti lomba-lomba akademis dan non akademis

Dari point-point strategi diatas maka kita buat strategi secara umum yaitu

dengan strategi PKP, strategi PKP yaitu:

1) Petakan Target

2) Kenalkan Sekolah

3) Promosikan
Tahap 1: Memetakan Target

Promosi yang dilakukan secara “serampangan” tidak akan efektif untuk

menjaring banyak peserta didik. Walaupun promosi tersebut dilakukan secara

terus menerus dan besar besaran. Kondisi serupa juga dapat terjadi dari promosi

yang dilakukan sekolah tanpa penataan terlebih dahulu. Sekolah SD melakukan

promosi kepada orang tua yang anaknya sudah berada di SMP. Jenis jenis

promosi yang tidak melakukan tahapan pemetaan akan membuat hasil dari

promosi tidak atau cendrung kurang efektif.

Pemetaan bertujuan untuk memperoleh data-data calon peserta didik yang

potensial untuk menjadi siswa di sekolah kita. Maka cari tau siapa dan berapa

banyak calon siswa kita nanti. Sehingga kita dapat mengetahui target siswa

yang potensial.  Target yang kita ketahui dapat menjadi landasan untuk

menyusun desain promosi yang tepat sasaran.

Masalah yang sering di hadapi oleh sekolah yaitu sekolah hanya

mempersiapkan siswa untuk tahun mendatang saja. Sekolah tidak

mempersiapkan pendataan atau pemetaan siswa untuk tahun tahun selanjutnya

misal 2-3 tahun kedepan. Layaknya sekolah melakukan pemetaan untuk jangka

panjang misal 5 tahun kedapan. Pemetaan dengan jangka waktu 5 tahun akan

memberikan data yang lebih baik untuk dapat mendesain sebuah promosi yang

berkelanjutan.

Dalam pemetaan maka yang harus dilakukan yaitu mencari data.

Pengorganisasian data dapat dilakukan dengan membuat kelompok-kelompok.


Untuk memperoleh calon siswa potensial, sekolah dapat membuat data

kelompok seperti pada pendataan kelompok di bawah ini.

1. Kelompok saudara siswa yang saat ini aktif bersekolah di sekolah anda.

Buka data peserta didik di sekolah kita. Dapat dilihat di buku induk sekolah.

Lihat siswa yang memiliki saudara yang berpotensi untuk melanjutkan di

jenjang sekolah kita. Catat nama nama tersebut. Nama nama tersebut

merupakan nama nama yang sangag potensial untuk menjadi calon peserta didik

di sekolah kita.

2. Kelompok siswa yang sedang belajar di sekolah target

Apakah sekolah target itu?

Sekolah target kita adalah SD. Yang kita lakukan yaitu mendata sekolah sekolah

target. Menuliskan dalam urutan skala prioritas. Skala prioritas itu diurutkan

berdasarkan:

a) Asal sekolah siswa yang paling banyak

b) Jarak sekolah

c) Jumlah siswa dari sekolah target

d) Pertimbangan teknis dan non teknis lainnya

Data – data yang kita peroleh diatas dapat dipergunakan untuk:

a) Memprediksi kapan akan melakukan promosi secara normal, besar, atau

besar-besaran

b) Memberikan data berapa tingkat keberhasilan dari promosi yang telah

kita lakukan
c) Mendapatkan gambaran siswa seperti apa yang memilih sekolah kita

(dilihat dari prestasi, latar belakang, atau alasan lainnya).

Tahap 2: Mengenalkan Sekolah

Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengenalan sekolah. Pengenalan

sekolah bukan lah kegiatan promosi dan promosi dengan pengenalan sekolah itu

berbeda. Pada tahap ini tujuan yang ingin sekolah kita capai yaitu membuat

mereka (calon potensial peserta didik) mengenal kita secara lebih dekat.

Tahapan ini tidak tepat jika kita buru buru untuk mempromosikan dan mengajak

mereka untuk segera masuk ke sekolah kita. Banyak sekolah gagal, karena pada

tahapan pengenalan mereka menyelipkan kata kata promosi layaknya seorang

pedagang. Padahal tujuan kita adalah mengenalkan. Terlalu banyak

menyelipkan promosi pada kegiatan pengenalan akan menjadi bumerang.

Saat ini banyak orang tua yang mengenal sekolah, identitasnya,

bangunannya, prestasinya hanya dari luarnya saja. Mereka belum mengenal

seluk beluk sekolah secara mendalam. Maka pada tahapan ini sekolah dapat

mengenalkan sekolah secara lebih dekat kepada orang tua atau siswa target.

Ada 3 cara yang dilakukan untuk mengenalkan sekolah secara lebih dekat.

1. Membuat Event (kegiatan) di sekolah target.

Dengan membuat event di sekolah target dengan menghadirkan orang tua

siswa. Kemudian dibuat kerjasama dengan sekolah target secara

berkesinambungan dengan diskusi yang dapat menghasilkan “win win solution”


sama sama untung. Tidak lupa kita menghadirkan siswa yang berprestasi dari

sekolah kita untuk menunjukan siswa mereka dapat berprestasi seperti mereka.

2. Door to door

Banyak yang mengatakan strategi ini kurang efektif. Mengenalkan siswa

dengan door to door hanya akan memakan banyak tenaga dan waktu. Tentu itu

tidak efektif, namun jika dilakukan dengan serampangan. Door to door dapat

dilakukan pertama untuk para guru yang sudah mengenal terhadap orang tua

calon siswa, kita juga dapat memilih untuk datang ke tokoh masyarakat sekitar

dan mengajak beliau untuk berdiskusi tentang pendidikan. Meminta saran, dan

hal lainnya untuk memajukan pendidikan. Dengan begitu mereka akan

menceritakan hasil diskusi kita dengan orang lain sehingga metode door to door

dapat berkembang menjadi mouth to mouth istilahnya “dari mulut ke mulut”

3. Membuat situs atau website

Era digital membuat semuanya harus ikut berkembang. Banyak orang tua

siswa saat ini yang memahami degital. Memperkenalkan sekolah dengan

menggunakan website akan meningkatkan kredibilatas dari sekolah kita.

Website juga menjadi sarana yang irit tapi efektif untuk mengenalkan dan

memberikan informasi tentang sekolah kita. Website sekolah dikelola dengan

profesional maka akan menjadi salah datu ujung tombak paking efektif dalam

kegiatan mengenalkan sekolah. Dalam website sekolah kita informasikan

kegiatan-kegiatan sekolah, media belajar siswa, dan berbagai macam informasi

lainnya.
Sekolah dapat membuat website dengan domain sch.id dimana pembiyayan

perawatan situs sekolah dapat diambil dari dana BOS.

Tahap 3: Promosi

Setelah tahap 1 dan 2 dilakukan, barulah kita melangkah ke tahap 3, yaitu

tahap promosi yang bisa dilakukan dengan cara:

1. Brosur

2. Banner

3. Spanduk

4. Presentasi ke sekolah

5. Video kegiatan

6. Penawaran beasiswa
BAB IV

KESIMPULAN

Setelah melakukan analisis tehadap strategi dalam meningkatkan jumlah

pendaftar pada penerimaan peserta didik baru di SMP Negeri 2 Majalengka

maka dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan jumlah pendaftar pada

penerimaan peserta didik baru diperlukan strategi yang tepat sesuai dengan

keadaan sekolah baik secara internal maupun eksternal sehingga diperoleh suatu

kerjasama yang baik antar stake holder yang dengan berbagai analisis yang

tepat.

Anda mungkin juga menyukai