• Setiap investor menghendaki pengembalian (return) yang tinggi atas investasinya, dan
berusaha menghindar dari risiko.
• Risiko dapat diukur dalam beberapa cara. Analisis terhadap risiko suatu investasi tidak
mudah, namun terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan dasar untuk membantu
melaksanakannya.
• Setip investasi yang dilakukan diharapkan menghasilkan arus kas, oleh karena itu seberapa
risiko suatu aktiva dapat dinilai dari seberapa besar arus kasnya berisiko.
• Risiko suatu investasi dapat dilihat dari 2 cara,
(1) Arus kas dari investasi dianalisis secara berdiri sendiri (stand alone).
(2) Arus kas sejumlah investasi digabungkan untuk dilakukan analisis (portfolio)
• Risiko sebuah aktiva dalam konteks portofolio dapat dibagi dalam 2 unsur :
(1) Risiko yang dapat didiversifikasi, sehingga memberikan rasa lebih aman bagi investor
(2) Risiko pasar, sebagai akibat penurunan pasar secara umum yang tidak dapat dihilangkan
dengan diversifikasi.
• Aktiva yang mengandung risiko pasar tinggi harus memberikan ekspektasi tingkat
pengembalian yang lebih tinggi untuk dapat menarik investor
KONSEP TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO
• Ada unsur ketidakpastian dalam hal return maupun risiko dan sangat terkait dengan hal-hal
yang masih “mungkin” akan terjadi di waktu mendatang atau secara statistic dipelajari sebgai
teori kemungkinan (probabilitas)
• Sebagai pengenalan teori probabilitas, dicontohkan : seorang peramal cuaca menyampaikan
ramalannya bahwa pada hari ini akan terjadi peluang hujan deras 30%, hujan gerimis 20%,
dan tidak hujan 50%.
1. Pengumpulan Data
Melakukan pengumpulan data historis selama periode tertentu. Contoh pengumpulan return
saham mingguan selama 3 tahun.
2. Pengurutan Data
Melakukan pengurutan data (sort) dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi selama 3
tahun, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Data Historis Return Saham ABBOT
RETURN SAHAM 2012 - 2014 TELAH DIURUTKAN
4,30 5,00 5,20 9,50 10,00 10,30 14,10 14,80 15,00 15,30 19,70 20,00
4,60 5,00 5,20 9,60 10,00 10,30 14,20 14,90 15,00 15,60 19,80 20,10
4,60 5,00 5,30 9,60 10,00 10,30 14,20 14,90 15,10 15,60 19,80 20,10
4,80 5,00 5,30 9,70 10,00 10,40 14,20 15,00 15,10 15,60 19,80 20,10
4,80 5,00 5,50 9,80 10,00 10,40 14,30 15,00 15,10 15,80 19,90 20,10
4,80 5,00 9,10 9,80 10,00 10,50 14,30 15,00 15,10 15,80 20,00 20,10
4,80 5,10 9,20 9,90 10,10 10,50 14,60 15,00 15,10 15,90 20,00 20,20
4,90 5,10 9,20 10,00 10,10 10,50 14,60 15,00 15,10 16,00 20,00 20,20
4,90 5,10 9,40 10,00 10,10 10,60 14,60 15,00 15,20 19,30 20,00 20,20
5,00 5,10 9,40 10,00 10,20 10,60 14,60 15,00 15,20 19,40 20,00 20,40
5,00 5,10 9,50 10,00 10,20 10,60 14,80 15,00 15,20 19,40 20,00 20,50
5,00 5,20 9,50 10,00 10,20 10,60 14,80 15,00 15,20 19,40 20,00 21,00
5,00 5,20 9,50 10,00 10,20 10,60 14,80 15,00 15,30 19,50 20,00 21,00
3. Pengelompokan Data
Melakukan pengelompokan dengan range tertentu sesuai kategori yang dibuat. Pada contoh ini
dibuat dalam 4 kategori, yaitu baik sekali, baik, sedang, dan rendah.
Range
Range
¿ 4,18
Range
Terendah
Data dikelompokkan dengan 4,30 - 8,48
menggunakan range 4,18 sehingga > 8,48 - 12,65
tersusun pengelompokan data > 12,65 - 16,83 Tertinggi
terendah sampai tertinggi sebagai > 16,83 - 21,00
berikut :
4. Perhitungan Probabilitas
Perhitungan Probabilitas dengan cara membagi jumlah data (frekuensi) dari setiap kelompok
kategori dengan totalnya. Berdasarkan rata-rata hasil pengkategorian, diketahui probabilitas
masing-masing kategori sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
Melakukan pengumpulan data empiric selama periode tertentu. Dalam contoh ini dikumpulkan
return saham mingguan selama 3 tahun.
2. Pengurutan Data
Melakukan pengurutan data (sort) dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi selama 3
tahun, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Data Historis Return Saham BLEND
RETURN SAHAM 2012 - 2014 TELAH DIURUTKAN
-11,00 -10,10 -9,80 9,80 10,00 10,20 10,80 29,70 30,00 30,50 48,00 50,00
-10,70 -10,00 -9,40 9,80 10,00 10,30 10,80 29,90 30,10 30,50 48,00 51,00
-10,50 -10,00 -9,40 9,80 10,00 10,30 10,90 30,00 30,10 30,50 49,00 51,00
-10,40 -10,00 -9,30 9,90 10,10 10,60 11,00 30,00 30,10 30,60 49,00 51,00
-10,40 -10,00 9,20 10,00 10,10 10,60 11,00 30,00 30,20 30,60 50,00 51,00
-10,20 -10,00 9,20 10,00 10,10 10,60 14,10 30,00 30,20 30,60 50,00 51,00
-10,20 -10,00 9,30 10,00 10,10 10,60 14,20 30,00 30,20 30,60 50,00 52,00
-10,20 -10,00 9,40 10,00 10,10 10,60 14,30 30,00 30,20 30,60 50,00 52,00
-10,20 -10,00 9,40 10,00 10,10 10,60 14,90 30,00 30,30 43,00 50,00 52,00
-10,10 -10,00 9,50 10,00 10,20 10,60 29,10 30,00 30,30 46,00 50,00 53,00
-10,10 -9,90 9,50 10,00 10,20 10,80 29,20 30,00 30,30 46,00 50,00 53,00
-10,10 -9,80 9,50 10,00 10,20 10,80 29,50 30,00 30,40 48,00 50,00 53,00
-10,10 -9,80 9,60 10,00 10,20 10,80 29,60 30,00 30,40 48,00 50,00 55,00
3. Pengelompokan Data
Melakukan pengelompokan dengan range tertentu sesuai kategori yang dibuat. Pada contoh ini
dibuat dalam 4 kategori, yaitu baik sekali, baik, sedang, dan rendah.
Range
Range
¿ 16,50
Range
Terendah
Data dikelompokkan dengan -
11,00 - 5,50
menggunakan range 16,50 sehingga
tersusun pengelompokan data > 5,50 - 22,00
Tertinggi
terendah sampai tertinggi sebagai > 22,00 - 38,50
berikut : > 38,50 - 55,00
4. Perhitungan Probabilitas
Perhitungan Probabilitas dengan cara membagi jumlah data (frekuensi) dari setiap kelompok
kategori dengan totalnya. Berdasarkan rata-rata hasil pengkategorian, diketahui probabilitas
masing-masing kategori sebagai berikut :
Misalkan kita membeli 100 lembar saham dengan harga Rp. 100.000,- Saham tersebut tidak
membayarkan dividen, tetapi pada akhir tahun pertama saham tersebut dapat dijual dengan harga
Rp. 110.000,- Berapakah pengembalian investasi ?
Agar diperhatikan Ada 2 hal yang akan terjadi yang perlu dipahami sbb :
1. SKALA PENGEMBALIAN
Hal ini berhubungan dengn tingkat pengembalian, misalkan pengembalian Rp. 10.000,- dari
investasi Rp. 100.000,- selama 1 tahun dapat dikatakan pengembalian yang baik. Namun jika
pengembalian Rp. 10.000,- dari investasi Rp. 1.000.000,- selama 1 tahun akan memiliki arti
pengembalian yang buruk.
2. WAKTU PENGEMBALIAN
Yaitu yang berhubungan dengan waktu pengembalian. Mislkan pengembalian Rp. 10.000,- dari
sebuah investasi bernilai Rp. 100.000,- adalah pengembalian yang baik jika terjadi untuk masa
pengembalian 1 tahun. Akan tetapi akan menjadi pengembalian yang buruk kalua masa
pengembalian 10 tahun.
Tingkat Pengembalian
Dalam praktek, umumnya tingkat pengembalian dilakukan dalam basis tahunan. Pengembalian Rp.
10.000,- setelah satu tahun dari investasi Rp. 100.000,- menghasilkan tingkat pengembalian 10%.
Sedangkan pengembalian Rp. 10.000,- setelah 5 tahun memberikan tingkat pengembalian hanya
sebesar 1,92%. perhitungan dapat dilakukan secara mudah dengan software excel
Klik icon “Financial” 2 1 Klik Tab “Formula”
3
Klik “Rate”
Dari isian yang telah dilakukan
tersebut, hasil formula
Isi sesuai (Formula Result) diperoleh
data yang 0,01924 atau dalam
ada persentase adalah sebesar
1,92%
Probabilitas return tinggi sebesar 20% Yang perlu diperhatikan adalah adanya
Probabilitas return sedang 30 % potensi kerugian -2,75% pada
Probabilitas return normal 30% perusahaan BLEND, sedangkan untuk
Probabilitas return rendah 20% ABBOT tidak terjadi peluang kerugian !!
Dengan menggunakan data tersebut di atas, maka tingkat pengembalian yang diharapkan dapat
dihitung dengan cara mengalikan probabilitas dengan return dan menjumlahkannya sehingga
mendapatkan rata-rata tertimbang dari hasil yang terjadi.
Probabilitas merupakan bobotnya dan rata-rata tertimbang adalah tingkat pengembalian yang
diharapkan (Expeced Rate of Return) yang dinotasikan dengan atau disebut “k-topi”.
Perhitungan dari ini dapat dinyatakan baik dalam sebuah persamaan maupun disajikan dalam
bentuk Matriks Hasil.
1. Dalam Bentuk Persamaan
Perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan berikut ini :
𝑛
¿ 𝑃 1 𝑘1 + 𝑃 2 𝑘2 +…+ 𝑃 𝑛 𝑘𝑛 =∑ 𝑃 𝑖 𝑘𝑖 Tingkat pengemblian yang diharapkan ABBOT
𝑖=1
¿ 𝑃 1 𝑘1 + 𝑃 2 𝑘 2 + 𝑃 3 𝑘 3+ 𝑃 4 𝑘 4
dimana
(0,20 x 6,39) + (0,30 x 10,56) + (0,30 x 14,74) + (0,20 x 18,91)
𝑘𝑖 = kemungkinan hasil yang terjadi ke-i
P = probabilitas terjadinya hasil yang ke-i 1,27 + 3,18 + 4,44 + 3,76 = 12,65
RISIKO secara umum diartikan sebagai peluang atau kemungkinan akan terjadinya suatu peristiwa
yang tidak diinginkan.
Case-2
Seseorang menginvestasikan dananya pada saham sebuah perusahaan yang baru saja berdiri
dengan harapan mendapat tingkat pengembalian sebesar 20% (didasarkan pada perhitungan
statistik), maka tingkat pengembalian yang dikehendaki tersebut tentu masih merupakan
kemungkinan yang belum dapat dipastikan secara pasti dan akurat. Artinya, tingkat pengembalian
yang akan diperoleh bisa sesuai harapan yang dikehendaki, atau lebih kecil bahkan dapat saja
negatif, sehingga investasi pada saham perusahaan baru tersebut digolongkan sebagai investasi
yang beresiko.
RISIKO BERDIRI SENDIRI
Aktiva berisiko sangat jarang memperoleh tingkat pengembalian yang sama dengan ekspektasi
dari investor. Pada umumnya, akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar ataupun
lebih kecil dari yang diinvestasikan oleh karena itu disebut Investasi yang Berisiko.
Secara statistik risiko diukur menggunakan standar deviasi. Selanjutnya bagaimana mengukurnya
dapat dilihat pada table perhitungan berikut ini dengan menggunakan contoh investasi pada
perosahaan rokok ABBOT dan BLEND :
Tabel 3.8 Matriks Risiko
ABBOT (%) BLEND (%) PERHITUNGAN STANDAR DEVIASI
KATEGORI Probabilitas
Return Hasil Return Hasil ABBOT BLEND
(7) = (8) =
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(2) X ((4) - E [R] ABBOT)2 (2) X ((6) - E [R] BLEND)2
Rendah 0,20 6,39 1,27 -2,75 -0,55 0,0026 0,0102
Sedang 0,30 10,56 3,18 13,75 4,14 0,0027 0,0096
Normal 0,30 14,74 4,44 30,25 9,11 0,0020 0,0050
Tinggi 0,20 18,91 3,76 46,75 9,29 0,0016 0,0032
1,00 E [R] ABBOT 12,65 E [R] BLEND 22,00
Varians 0,0089 0,0280
Standar Deviasi = ܄ ܉ ܚܑ܉ ܖ ܛ 9,43% 16,72%
???
Standar Deviasi ABBOT 9,43% Saham BLEND
atau ABBOT
Return BLEND 22,00% Saham BLEND berpotensi yang dipilih ???
Return ABBOT 12,65% lebih menguntungkan
Untuk menentukan pilihan diantara kedua investasi ini, kita perlu menghitung koefisien variasi
dengan rumus :
𝜎
𝐾𝑉 =
^
𝑘
Dari table tersebut di atas dapat diketahui investasi yang paling menguntungkan, yaitu : membeli
saham ABBOT karena memiliki koefisien variasi yang lebih rendah dibandingkan saham BLEND.
TINGKAT PENGEMBALIAN PORTOFOLIO
Tingkat pengembalian portofolio yang diharapkan (expected return portfolio), pada dasarnya
adalah rata-rata tertimbang tingkat pengembalian yang diharapkan dari masing-masing aktiva
yang ada dalam portofolio, dengan bobot sebesar porsi masing-masing aktiva terhadap total
portofolio yang dimiliki.
𝑛
^
𝑘𝑝=𝑤 1 𝑘^ 1+𝑤 2 𝑘^ 2+…+𝑤 𝑛 𝑘𝑛=
^ ∑ 𝑤 𝑖 𝑘𝑖
^
𝑖=1
Dimana:
𝑊❑
𝐴= Bobot portofolio asset A Dari rumus tersebut, Sebagian data
sudah tersedia kecuali koefisien
𝑊❑
𝐵= Bobot portofolio asset B
antarsaham A dan B
𝜎 2𝐴 = Varians A
𝜎2
𝐵 = Varians B
Gunakan program
MS Excel
𝜎 𝐴 = Standar deviasi A
𝜎 𝐵 = Standar deviasi B
𝐴
𝑟 𝐵 = Korelasi antara A dan B
Langkah – 1 Buka File
c. Setelah mengisi array1 dan array2 diakhiri dengan kurung tutup lalu tekan “ENTER”
d. Akan keluar hasil koefisien korelasi, yaitu sebesar -0,956
Koefisien korelasi ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan 1 poin saham ABBOT secara
empirik telah terjadi penurunan saham BLEND sebesar 0,956. Demikian juga sebaliknya jika
terjadi penurunan 1 poin saham ABBOT secara empirik terjadi kenaikan saham BLEND sebesar
0,956.
Setelah koefisien korelasi diperoleh, misalkan bobot atau porsi kepemilikan saham A dan B sama,
masing-masing 50%, maka standar deviasi (risk) portofolio dapat dihitung sebagai berikut :
Artinya, risiko portofolio dari dua sekuritas (asset) adalah sebesar 4,14%, lebih kecil dibandingkan
dengan risiko individual dari masing-masing asset yang dimiliki. Hal ini memberikan bukti bahwa
diversifikasi menurunkan risiko asset, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4 berikut :
Gambar 3.4 Grafik Risiko Portofolio 2 Sekuritas
KASUS TIGA SEKURITAS
Untuk kasus portofolio 3 sekuritas dilakukan misalkan menggunakan contoh kasus saham ABBOT
(A), saham BLEND (B), dan menambahkan satu saham lagi, yaitu saham CHANEL (C). Adapun data
yang tersedia sbb :
Berdasarkan data pada table tersebut, kita masukkan pada rumus di bawah ini :
0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00% 18.00%
Hasil dari rumus tersebut menunjukkan kepada kita bahwa hasil risiko portofolio masih berada di
bawah risiko individual CHANEL, tetapi berada di atas risiko asset individual ABBOT dan BLEND,
seperti ditunjukkan pada grafik di atas.
RISK AND RETURN TRADE OFF
Tingkat ketidak pastina dari risiko berhubungan dengan tingkat potensial pengembalian (return).
Risiko yang tinggi berhubungan dengan tingkat pengembalian yang tinggi juga.
Risk and Return Tradeoff sebenarnya merupakan persoalan perimbangan antara harapan untuk
mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko terendah.
Secara skematik hubungan high risk – high return seperti terlihat pada Gambar 3.6
Low Risk
Low Return High Risk
High Potential Return