Anda di halaman 1dari 38

KONSEP TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO

• Setiap investor menghendaki pengembalian (return) yang tinggi atas investasinya, dan
berusaha menghindar dari risiko.
• Risiko dapat diukur dalam beberapa cara. Analisis terhadap risiko suatu investasi tidak
mudah, namun terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan dasar untuk membantu
melaksanakannya.
• Setip investasi yang dilakukan diharapkan menghasilkan arus kas, oleh karena itu seberapa
risiko suatu aktiva dapat dinilai dari seberapa besar arus kasnya berisiko.
• Risiko suatu investasi dapat dilihat dari 2 cara,
(1) Arus kas dari investasi dianalisis secara berdiri sendiri (stand alone).
(2) Arus kas sejumlah investasi digabungkan untuk dilakukan analisis (portfolio)
• Risiko sebuah aktiva dalam konteks portofolio dapat dibagi dalam 2 unsur :
(1) Risiko yang dapat didiversifikasi, sehingga memberikan rasa lebih aman bagi investor
(2) Risiko pasar, sebagai akibat penurunan pasar secara umum yang tidak dapat dihilangkan
dengan diversifikasi.
• Aktiva yang mengandung risiko pasar tinggi harus memberikan ekspektasi tingkat
pengembalian yang lebih tinggi untuk dapat menarik investor
KONSEP TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO
• Ada unsur ketidakpastian dalam hal return maupun risiko dan sangat terkait dengan hal-hal
yang masih “mungkin” akan terjadi di waktu mendatang atau secara statistic dipelajari sebgai
teori kemungkinan (probabilitas)
• Sebagai pengenalan teori probabilitas, dicontohkan : seorang peramal cuaca menyampaikan
ramalannya bahwa pada hari ini akan terjadi peluang hujan deras 30%, hujan gerimis 20%,
dan tidak hujan 50%.

Tabel 3.1 Probabilitas


KEJADIAN PROBABILITAS
Hujan deras 30%
Hujan gerimis 20%
Tidak hujan 50%
100%
CASE : ABBOT

1. Pengumpulan Data
Melakukan pengumpulan data historis selama periode tertentu. Contoh pengumpulan return
saham mingguan selama 3 tahun.

2. Pengurutan Data
Melakukan pengurutan data (sort) dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi selama 3
tahun, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Data Historis Return Saham ABBOT
RETURN SAHAM 2012 - 2014 TELAH DIURUTKAN
4,30 5,00 5,20 9,50 10,00 10,30 14,10 14,80 15,00 15,30 19,70 20,00
4,60 5,00 5,20 9,60 10,00 10,30 14,20 14,90 15,00 15,60 19,80 20,10
4,60 5,00 5,30 9,60 10,00 10,30 14,20 14,90 15,10 15,60 19,80 20,10
4,80 5,00 5,30 9,70 10,00 10,40 14,20 15,00 15,10 15,60 19,80 20,10
4,80 5,00 5,50 9,80 10,00 10,40 14,30 15,00 15,10 15,80 19,90 20,10
4,80 5,00 9,10 9,80 10,00 10,50 14,30 15,00 15,10 15,80 20,00 20,10
4,80 5,10 9,20 9,90 10,10 10,50 14,60 15,00 15,10 15,90 20,00 20,20
4,90 5,10 9,20 10,00 10,10 10,50 14,60 15,00 15,10 16,00 20,00 20,20
4,90 5,10 9,40 10,00 10,10 10,60 14,60 15,00 15,20 19,30 20,00 20,20
5,00 5,10 9,40 10,00 10,20 10,60 14,60 15,00 15,20 19,40 20,00 20,40
5,00 5,10 9,50 10,00 10,20 10,60 14,80 15,00 15,20 19,40 20,00 20,50
5,00 5,20 9,50 10,00 10,20 10,60 14,80 15,00 15,20 19,40 20,00 21,00
5,00 5,20 9,50 10,00 10,20 10,60 14,80 15,00 15,30 19,50 20,00 21,00
3. Pengelompokan Data
Melakukan pengelompokan dengan range tertentu sesuai kategori yang dibuat. Pada contoh ini
dibuat dalam 4 kategori, yaitu baik sekali, baik, sedang, dan rendah.

Range

Range
¿ 4,18

Range
Terendah
Data dikelompokkan dengan   4,30 - 8,48
menggunakan range 4,18 sehingga > 8,48 - 12,65
tersusun pengelompokan data > 12,65 - 16,83 Tertinggi
terendah sampai tertinggi sebagai > 16,83 - 21,00
berikut :
4. Perhitungan Probabilitas
Perhitungan Probabilitas dengan cara membagi jumlah data (frekuensi) dari setiap kelompok
kategori dengan totalnya. Berdasarkan rata-rata hasil pengkategorian, diketahui probabilitas
masing-masing kategori sebagai berikut :

Tabel 3.3 Daftar Probabilitas Return Saham ABBOT


Range Frekuensi Kategori Probabilitas *)
(%)

  4,30 - 8,48 6,39 31 Rendah 0,20

> 8,48 - 12,65 10,56 47 Sedang 0,30

> 12,65 - 16,83 14,74 47 Normal 0,30

> 16,83 - 21,00 18,91 31 Tinggi 0,20


TOTAL 156   1,00
*) Dihitung dengan membagi frekuensi setiap kategori dengan totalnya
5. Kesimpulan
Dari perhitungan table di atas, peluang terjadinya (probability) return saham masing-masing
kategori sudah diperoleh yang akan dijadikan dasar menentukan tingkat pengembalian yang
diharapkan ( expected return) saham ABBOT  akan dibahas pada sub bab TINGKAT
PENGEMBALIAN BERDIRI SENDIRI.
CASE : BLEND

1. Pengumpulan Data
Melakukan pengumpulan data empiric selama periode tertentu. Dalam contoh ini dikumpulkan
return saham mingguan selama 3 tahun.

2. Pengurutan Data
Melakukan pengurutan data (sort) dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi selama 3
tahun, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Data Historis Return Saham BLEND
RETURN SAHAM 2012 - 2014 TELAH DIURUTKAN
-11,00 -10,10 -9,80 9,80 10,00 10,20 10,80 29,70 30,00 30,50 48,00 50,00
-10,70 -10,00 -9,40 9,80 10,00 10,30 10,80 29,90 30,10 30,50 48,00 51,00
-10,50 -10,00 -9,40 9,80 10,00 10,30 10,90 30,00 30,10 30,50 49,00 51,00
-10,40 -10,00 -9,30 9,90 10,10 10,60 11,00 30,00 30,10 30,60 49,00 51,00
-10,40 -10,00 9,20 10,00 10,10 10,60 11,00 30,00 30,20 30,60 50,00 51,00
-10,20 -10,00 9,20 10,00 10,10 10,60 14,10 30,00 30,20 30,60 50,00 51,00
-10,20 -10,00 9,30 10,00 10,10 10,60 14,20 30,00 30,20 30,60 50,00 52,00
-10,20 -10,00 9,40 10,00 10,10 10,60 14,30 30,00 30,20 30,60 50,00 52,00
-10,20 -10,00 9,40 10,00 10,10 10,60 14,90 30,00 30,30 43,00 50,00 52,00
-10,10 -10,00 9,50 10,00 10,20 10,60 29,10 30,00 30,30 46,00 50,00 53,00
-10,10 -9,90 9,50 10,00 10,20 10,80 29,20 30,00 30,30 46,00 50,00 53,00
-10,10 -9,80 9,50 10,00 10,20 10,80 29,50 30,00 30,40 48,00 50,00 53,00
-10,10 -9,80 9,60 10,00 10,20 10,80 29,60 30,00 30,40 48,00 50,00 55,00
3. Pengelompokan Data
Melakukan pengelompokan dengan range tertentu sesuai kategori yang dibuat. Pada contoh ini
dibuat dalam 4 kategori, yaitu baik sekali, baik, sedang, dan rendah.

Range

Range
¿ 16,50

Range
Terendah
Data dikelompokkan dengan -
  11,00 - 5,50
menggunakan range 16,50 sehingga
tersusun pengelompokan data > 5,50 - 22,00
Tertinggi
terendah sampai tertinggi sebagai > 22,00 - 38,50
berikut : > 38,50 - 55,00
4. Perhitungan Probabilitas
Perhitungan Probabilitas dengan cara membagi jumlah data (frekuensi) dari setiap kelompok
kategori dengan totalnya. Berdasarkan rata-rata hasil pengkategorian, diketahui probabilitas
masing-masing kategori sebagai berikut :

Tabel 3.5 Daftar Probabilitas Return Saham BLEND


Range Frekuensi Kategori Probabilitas *)
(%)
-
  11,00 - 5,50 -2,75 31 Rendah 0,20

> 5,50 - 22,00 13,75 47 Sedang 0,30

> 22,00 - 38,50 30,25 47 Normal 0,30

> 38,50 - 55,00 46,75 31 Tinggi 0,20


TOTAL 156   1,00
*) Dihitung dengan membagi frekuensi setiap kategori dengan totalnya
5. Kesimpulan
Dari perhitungan table di atas, peluang terjadinya (probability) return saham masing-masing
kategori sudah diperoleh yang akan dijadikan dasar menentukan tingkat pengembalian yang
diharapkan ( expected return) saham ABBOT  akan dibahas pada sub bab TINGKAT
PENGEMBALIAN BERDIRI SENDIRI.
TINGKAT PENGEMBALIAN BERDIRI SENDIRI
Pengembalian investasi atau return adalah harapan seorang investor mendapatkan keuntungan
yang lebih besar di masa mendatang atas investasi yang dilakukan. Konsep tentang pengembalian
membantu investor mengukur kinerja keuangan investasi.

Misalkan kita membeli 100 lembar saham dengan harga Rp. 100.000,- Saham tersebut tidak
membayarkan dividen, tetapi pada akhir tahun pertama saham tersebut dapat dijual dengan harga
Rp. 110.000,-  Berapakah pengembalian investasi ?

Pengembalian = Jumlah yang diterima – Jumlah yang diinvestasikan


= Rp. 110.000,- - Rp. 100.000,-
= Rp. 10.000,-

Agar diperhatikan  Ada 2 hal yang akan terjadi yang perlu dipahami sbb :
1. SKALA PENGEMBALIAN
Hal ini berhubungan dengn tingkat pengembalian, misalkan pengembalian Rp. 10.000,- dari
investasi Rp. 100.000,- selama 1 tahun dapat dikatakan pengembalian yang baik. Namun jika
pengembalian Rp. 10.000,- dari investasi Rp. 1.000.000,- selama 1 tahun akan memiliki arti
pengembalian yang buruk.

2. WAKTU PENGEMBALIAN
Yaitu yang berhubungan dengan waktu pengembalian. Mislkan pengembalian Rp. 10.000,- dari
sebuah investasi bernilai Rp. 100.000,- adalah pengembalian yang baik jika terjadi untuk masa
pengembalian 1 tahun. Akan tetapi akan menjadi pengembalian yang buruk kalua masa
pengembalian 10 tahun.
Tingkat Pengembalian

Dalam praktek, umumnya tingkat pengembalian dilakukan dalam basis tahunan. Pengembalian Rp.
10.000,- setelah satu tahun dari investasi Rp. 100.000,- menghasilkan tingkat pengembalian 10%.

Sedangkan pengembalian Rp. 10.000,- setelah 5 tahun memberikan tingkat pengembalian hanya
sebesar 1,92%.  perhitungan dapat dilakukan secara mudah dengan software excel
Klik icon “Financial” 2 1 Klik Tab “Formula”

3
Klik “Rate”
Dari isian yang telah dilakukan
tersebut, hasil formula
Isi sesuai (Formula Result) diperoleh
data yang 0,01924 atau dalam
ada persentase adalah sebesar
1,92%

Nper : diisi angka 5 (menunjukkan waktu selama 5 tahun


Pmt : diisi angka 0 ( menunjukkan bahwa tidak ada pembayaran tahunan )
PV : diisi minus 100000 ( menunjukkan uang keluar 100.000 untuk investasi )
FV : diisi 110000 ( menunjukkan uang Rp. 110.000 yang diterima setelah 5 tahun )
Type : diisi 0 (menunjukkan bahwa pembayaran diterima pada akhir tahun )
Perusahaan ABBOT dan BLEND adalah perusahaan rokok terkenal yang bersaing ketat dalam
inovasi rasa maupun kemasan dengan keuntungan yang relatif stabil dan dapat diprediksi.
Distribusi tingkat pengembalian kedua perusahaan itu dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3.6 Distribusi Probabilitas Permintaan ABBOT dan BLEND


Return (%)
Prediksi Probabilitas
ABBOT BLEND
Rendah 0,20 6,39 -2,75
Sedang 0,30 10,56 13,75
Normal 0,30 14,74 30,25
Tinggi 0,20 18,91 46,75
JUMLAH 1,00

Probabilitas return tinggi sebesar 20% Yang perlu diperhatikan adalah adanya
Probabilitas return sedang 30 % potensi kerugian -2,75% pada
Probabilitas return normal 30% perusahaan BLEND, sedangkan untuk
Probabilitas return rendah 20% ABBOT tidak terjadi peluang kerugian !!
Dengan menggunakan data tersebut di atas, maka tingkat pengembalian yang diharapkan dapat
dihitung dengan cara mengalikan probabilitas dengan return dan menjumlahkannya sehingga
mendapatkan rata-rata tertimbang dari hasil yang terjadi.

Probabilitas merupakan bobotnya dan rata-rata tertimbang adalah tingkat pengembalian yang
diharapkan (Expeced Rate of Return) yang dinotasikan dengan atau disebut “k-topi”.

Perhitungan dari ini dapat dinyatakan baik dalam sebuah persamaan maupun disajikan dalam
bentuk Matriks Hasil.
1. Dalam Bentuk Persamaan
Perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan berikut ini :
𝑛
¿ 𝑃 1 𝑘1 + 𝑃 2 𝑘2 +…+ 𝑃 𝑛 𝑘𝑛 =∑ 𝑃 𝑖 𝑘𝑖 Tingkat pengemblian yang diharapkan ABBOT
𝑖=1
¿ 𝑃 1 𝑘1 + 𝑃 2 𝑘 2 + 𝑃 3 𝑘 3+ 𝑃 4 𝑘 4
dimana
(0,20 x 6,39) + (0,30 x 10,56) + (0,30 x 14,74) + (0,20 x 18,91)
𝑘𝑖 = kemungkinan hasil yang terjadi ke-i
P = probabilitas terjadinya hasil yang ke-i 1,27 + 3,18 + 4,44 + 3,76 = 12,65

= rata-rata tertimbang dari kemungkinan


hasil yang akan terjadi

Tingkat pengemblian yang diharapkan BLEND


Dengan menggunakan data probabilitas return ¿ 𝑃 1 𝑘 1 + 𝑃 2 𝑘 2 + 𝑃 3 𝑘 3+ 𝑃 4 𝑘 4
ABBOT dan BLEND di atas, maka kita akan (0,20 x -2,75) + (0,30 x 13,75) + (0,30 x 30,25) + (0,20 x 46,75)
mendapatkan tingkat pengembalian yang -0,55 + 4,14 + 9,11 + 9,29 = 22,00
diharapkan dengan perhitungan berikut ini :
2. Dalam Bentuk Matriks Hasil

ABBOT (%) BLEND (%)


Prediksi Probabilitas
Return Hasil Return Hasil
Rendah 0,20 6,39 1,27 -2,75 -0,55
Sedang 0,30 10,56 3,18 13,75 4,14
Normal 0,30 14,74 4,44 30,25 9,11
Tinggi 0,20 18,91 3,76 46,75 9,29
Expected Return → E [R] 12,65 22,00
RISIKO BERDIRI SENDIRI

Definini RISK menurut Webster :


Suatu halangan, gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan.

RISIKO secara umum diartikan sebagai peluang atau kemungkinan akan terjadinya suatu peristiwa
yang tidak diinginkan.

Risiko suatu Investasi dapat dianalisis dalam 2 cara :


1. Dengan berbasis Risiko Berdiri Sendiri ( Stand-Alone Risk ),
yaitu risiko yang dihadapi investor apabila ia hanya memiliki 1 aktiva saja
2. Dengan berbasis Risiko Portofolio ( Portfolio Risk ),
yaitu risiko yang dihadapi investor apabila investasi yang dimiliki merupakan salah satu dari
sejumlah investasi lain di dalam portofolio
RISIKO BERDIRI SENDIRI
ILUSTRASI :
Case-1
Seseorang mendepositokan dananya pada bank pemerintah untuk jangka waktu 1 tahun dengan
ekspektasi pengembalian (bunga deposito) sebesar 7%.
Dalam hal ini, tingkat pengembalian dari investasi sebesar 7% dapat diestimasikan secara pasti,
sehingga investasi dalam bentuk deposito tersebut dapat digolongkansebagai investasi bebas
risiko ( risk free )

Case-2
Seseorang menginvestasikan dananya pada saham sebuah perusahaan yang baru saja berdiri
dengan harapan mendapat tingkat pengembalian sebesar 20% (didasarkan pada perhitungan
statistik), maka tingkat pengembalian yang dikehendaki tersebut tentu masih merupakan
kemungkinan yang belum dapat dipastikan secara pasti dan akurat. Artinya, tingkat pengembalian
yang akan diperoleh bisa sesuai harapan yang dikehendaki, atau lebih kecil bahkan dapat saja
negatif, sehingga investasi pada saham perusahaan baru tersebut digolongkan sebagai investasi
yang beresiko.
RISIKO BERDIRI SENDIRI

Aktiva berisiko sangat jarang memperoleh tingkat pengembalian yang sama dengan ekspektasi
dari investor. Pada umumnya, akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar ataupun
lebih kecil dari yang diinvestasikan  oleh karena itu disebut Investasi yang Berisiko.

Secara statistik risiko diukur menggunakan standar deviasi. Selanjutnya bagaimana mengukurnya
dapat dilihat pada table perhitungan berikut ini dengan menggunakan contoh investasi pada
perosahaan rokok ABBOT dan BLEND :
Tabel 3.8 Matriks Risiko
ABBOT (%) BLEND (%) PERHITUNGAN STANDAR DEVIASI
KATEGORI Probabilitas
Return Hasil Return Hasil ABBOT BLEND
(7) = (8) =
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(2) X ((4) - E [R] ABBOT)2 (2) X ((6) - E [R] BLEND)2
Rendah 0,20 6,39 1,27 -2,75 -0,55 0,0026 0,0102
Sedang 0,30 10,56 3,18 13,75 4,14 0,0027 0,0096
Normal 0,30 14,74 4,44 30,25 9,11 0,0020 0,0050
Tinggi 0,20 18,91 3,76 46,75 9,29 0,0016 0,0032
1,00 E [R] ABBOT 12,65 E [R] BLEND 22,00
Varians 0,0089 0,0280
Standar Deviasi = ‫܄ ܉ ܚܑ܉ ܖ ܛ‬ 9,43% 16,72%

Standar Deviasi BLEND 16,72%


Saham BLEND lebih berisiko

???
Standar Deviasi ABBOT 9,43% Saham BLEND
atau ABBOT
Return BLEND 22,00% Saham BLEND berpotensi yang dipilih ???
Return ABBOT 12,65% lebih menguntungkan
Untuk menentukan pilihan diantara kedua investasi ini, kita perlu menghitung koefisien variasi
dengan rumus :
𝜎
𝐾𝑉 =
^
𝑘

Selanjutnya menuliskannya ke dalam matriks berikut ini

Tabel 3.9 Matriks Koefisien Variasi


Expected Standar Koefisien
Saham
Return Deviasi Variasi
ABBOT 12,65% 9,43% 74,55%
BLEND 22,00% 16,72% 76,00%

Dari table tersebut di atas dapat diketahui investasi yang paling menguntungkan, yaitu : membeli
saham ABBOT karena memiliki koefisien variasi yang lebih rendah dibandingkan saham BLEND.
TINGKAT PENGEMBALIAN PORTOFOLIO

Tingkat pengembalian portofolio yang diharapkan (expected return portfolio), pada dasarnya
adalah rata-rata tertimbang tingkat pengembalian yang diharapkan dari masing-masing aktiva
yang ada dalam portofolio, dengan bobot sebesar porsi masing-masing aktiva terhadap total
portofolio yang dimiliki.

𝑛
^
𝑘𝑝=𝑤 1 𝑘^ 1+𝑤 2 𝑘^ 2+…+𝑤 𝑛 𝑘𝑛=
^ ∑ 𝑤 𝑖 𝑘𝑖
^
𝑖=1

adalah tingkat pengembalian yang diharapkan masing-masing saham


wi adalah bobot masing-masing saham
n adalah jumlah perusahaan yang sahamnya akan dibeli
TINGKAT PENGEMBALIAN PORTOFOLIO
CONTOH
Seorang analis saham mengestimasikan 3 perusahaan yang menghasilkan ekspektasi
pengembalian seperti pada table berikut :

Tabel 3.10 Ekspektasi Tingkat Pengembalian


Expected
No. Saham Porsi Hasil
Return = Expected Return Portfolio
1 ABBOT 12,65% 0,10 1,27%
2 BLEND 22,00% 0,30 6,60%
3 CHANEL 20,00% 0,60 12,00%
JUMLAH 1,00 19,87%

Atau dimasukkan dalam rumus dengan perhitungan sebagai berikut :


^ =𝑤 1 𝑘^ 1+ 𝑤 2 𝑘^ 2+𝑤 3 𝑘3
𝑘𝑝 ^
0,10 (12,65%) + 0,30 (22,00%) + 0,60 (20,00%)
1,27% + 6,60% + 12,00% 19,87%
RISIKO PORTOFOLIO
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ekspektasi tingkat pengembalian (return) dari suatu portofolio
sebenarnya merupakan rata-rata tertimbang dari ekspektasi tingkat pengembalian dari masing-
masing aktiva dalam portofolio.

Sementara itu risiko portofolio,


Risiko portofolio bukan merupakan rata-rata tertimbang dari standar deviasi
masing2 aktiva dalam portofolio.
Risiko portofolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang aktiva-aktivanya.
Secara teori dimungkinkan untuk menggabungkan saham-saham yang
secara individu cukup beriiko dilihat dari standar deviasinya menjadi
portofolio yang sepenuhnya tanpa risiko dengan = 0. Untuk ilustrasi
dicontohkan sbb :
Misalkan 2 saham digabung untuk membentuk portofolio tanpa risiko dapat
terjadi Ketika tingkat pengembalian kedua saham tsb bergerak secara
berlawanan satu dengan yang lainnya sehingga akan terjadi trade off antara
satu saham dengan saham lain. Secara statistic, kedua saham tersebut
berkorelasi negatif sempurna ( r = -1,0)
RISIKO PORTOFOLIO
Oleh karena itu risiko portofolio sangat ditentukan oleh kontribusi asset-asset individu yang
tergabung dalam portofolio risiko portofolio

Menurut Eduardus (2000) :


3 hal untuk menentukan risiko portofolio :
1. Varians setiap sekuritas
2. Korelasi antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
KASUS DUA SEKURITAS
Untuk menentukan kasus risiko portofolio dua sekuritas, kita Kembali pada contoh kasus saham
ABBOT (A) dan saham BLEND (B) dengan menggunakan rumus matematis sebgai berikut :

Dimana:
𝑊❑
𝐴= Bobot portofolio asset A Dari rumus tersebut, Sebagian data
sudah tersedia kecuali koefisien
𝑊❑
𝐵= Bobot portofolio asset B
antarsaham A dan B
𝜎 2𝐴 = Varians A
𝜎2
𝐵 = Varians B
Gunakan program
MS Excel
𝜎 𝐴 = Standar deviasi A
𝜎 𝐵 = Standar deviasi B
𝐴
𝑟 𝐵 = Korelasi antara A dan B
Langkah – 1 Buka File

Buka file data asli atas saham A


dan B sebelum kita urutkan (sort),
seperti gambar di samping ini :

Gambar 3.3 Data Historis ABBOT dan BLEND


Langkah – 2 Gunakan syntax korelasi

a. Letakkan cursor pada cell sembarang yang kosong


b. Ketikkan =correl(  akan muncul sebagai berikut :

Array1 : diisi dengan data ABBOT  block tabel ABBOT


Array2 : diisi dengan data BLEND  block tabeL BLEND

c. Setelah mengisi array1 dan array2 diakhiri dengan kurung tutup lalu tekan “ENTER”
d. Akan keluar hasil koefisien korelasi, yaitu sebesar -0,956

Koefisien korelasi ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan 1 poin saham ABBOT secara
empirik telah terjadi penurunan saham BLEND sebesar 0,956. Demikian juga sebaliknya jika
terjadi penurunan 1 poin saham ABBOT secara empirik terjadi kenaikan saham BLEND sebesar
0,956.
Setelah koefisien korelasi diperoleh, misalkan bobot atau porsi kepemilikan saham A dan B sama,
masing-masing 50%, maka standar deviasi (risk) portofolio dapat dihitung sebagai berikut :

¿[ ( 0,50 ) 2 ( 0,0943 ) 2+ ( 0,50 ) 2 ( 0,1672 ) 2+2 ( 0,50 ) ( 0,50 ) (− 0,956 ) (0,0943)(0,1672)] ½


¿[ ( 0,25 ) ( 0,009 )+ ( 0 , 25 ) ( 0,028 ) +2 ( 0,25 ) ( −0,956 ) (0,0943)(0,1672)] ½

¿ [ 0,002+0 , 007 − 0,008 ] ½ ¿ 0,0414


¿ 4,14 %

Artinya, risiko portofolio dari dua sekuritas (asset) adalah sebesar 4,14%, lebih kecil dibandingkan
dengan risiko individual dari masing-masing asset yang dimiliki. Hal ini memberikan bukti bahwa
diversifikasi menurunkan risiko asset, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4 berikut :
Gambar 3.4 Grafik Risiko Portofolio 2 Sekuritas
KASUS TIGA SEKURITAS
Untuk kasus portofolio 3 sekuritas dilakukan misalkan menggunakan contoh kasus saham ABBOT
(A), saham BLEND (B), dan menambahkan satu saham lagi, yaitu saham CHANEL (C). Adapun data
yang tersedia sbb :

SEKURITAS W W2 ࣌૛ ࣌ ࢘࡭࡮ ࢘࡯࡭ ࢘࡯࡮


ABBOT (A) 0,1 0,01 0,009 0,094 -0,956 -0,660
BLEND (B) 0,3 0,09 0,028 0,167 -0,956 0,700
CHANEL (C) 0,6 0,36 0,015 0,122 -0,660 0,700
1

Berdasarkan data pada table tersebut, kita masukkan pada rumus di bawah ini :

0,10 ) ( 0 , 60 )( − 0,660 ) (0,094 )(0 , 122)+2 ( 0 , 30 )( 0,60 )( 0 ,700 ) (0,167)(0,122) ¿ ½


¿ 0,0977 =9,77 %
RISIKO PORTOFOLIO 3 SEKURITAS

Risiko BLEND 16.72%

Risiko CHANEL 12.21%

Risiko PORTOFOLIO 9.77%

Risiko ABBOT 9.43%

0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00% 18.00%

Gambar 3.5 Grafik Risiko Portofolio 2 Sekuritas

Hasil dari rumus tersebut menunjukkan kepada kita bahwa hasil risiko portofolio masih berada di
bawah risiko individual CHANEL, tetapi berada di atas risiko asset individual ABBOT dan BLEND,
seperti ditunjukkan pada grafik di atas.
RISK AND RETURN TRADE OFF
Tingkat ketidak pastina dari risiko berhubungan dengan tingkat potensial pengembalian (return).
Risiko yang tinggi berhubungan dengan tingkat pengembalian yang tinggi juga.
Risk and Return Tradeoff sebenarnya merupakan persoalan perimbangan antara harapan untuk
mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko terendah.
Secara skematik hubungan high risk – high return seperti terlihat pada Gambar 3.6

Risk – Return Tradeoff

Low Risk
Low Return High Risk
High Potential Return

Gambar 3.6 Risk and Return Tradeoff

Anda mungkin juga menyukai