Anda di halaman 1dari 12

Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang SMP

di Kabupaten Gresik

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM ZONASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK


BARU JENJANG SMP DI KABUPATEN GRESIK

Elsa Nida Pangaribuan


Prodi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: elsapangaribuan@mhs.unesa.ac.id

Nunuk Hariyati
Prodi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: nunukhariyati@unesa.ac.id

Abstrak: Untuk mengatasi permasalahan kualitas pendidikan maka pemerintah mengeluarkan


kebijakan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan sistem zonasi dan kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan sistem zonasi penerimaan peserta didik baru
jenjang SMP di Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini yakni Kasi Kurikulum SMP, Staf
Kurikulum SMP, Kabid Pendidikan Dasar, Waka Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut : (1) Implementasi kebijakan sistem zonasi pada PPDB
jenjang SMP di Kabupaten Gresik telah dilaksanakan selama dua tahun yang bertujuan
untuk pemerataan kualitas pendidikan pada sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten
Gresik, sejauh ini sudah implementasi kebijakan sistem zonasi di Kabupaten Gresik
telah berjalan dengan efektif karena telah nampak potensi-potensi peserta didik mulai
merata di wilayah Kabupaten Gresik. (2) Kendala yang dihadapi dalam implementasi
sistem zonasi yaitu kekurangpahaman wali murid terhadap sosialisasi mengenai sistem
zonasi karena latar belakang pendidikan wali murid yang berbeda-beda. Upaya yang
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu melakukan sosialisasi sistem zonasi
lebih awal dengan sejelas-jelasnya.

Kata kunci: kebijakan pendidikan, sistem zonasi, implementasi sistem zonasi

Abstract: To overcome the problem of education quality, the government issued a zoning
system policy on New Student Admissions. This study aims to described the
implementation of zoning system policies and constraints faced in implemented the new
student admission zoning system policy at the junior high school level in Gresik District.
This study used a qualitative approach with a case study method. The subjects of this
study were the Middle School Curriculum Head, Middle School Curriculum Staff, Head of
Elementary Education, Deputy Head of Student Affairs, Deputy Principal The technique
of collecting data used observation, interviews, and documentation. The results of the
study are as follows: (1) The implementation of the zoning system in the PPDB at the
junior high school level in Gresik District has been carried out for two years aimed at
equitable distribution of quality education in schools in the Gresik Regency, so far the
implementation of the zoning system in Gresik has been effective because the potential
of students begins to be evenly distributed in the Gresik Regency. (2) The constraints
faced in the implementation of the zoning system are the lack of understanding of the
zoning of the socialization of the zoning system because of the different backgrounds of
parental education. Efforts are made to overcome these obstacles, namely to
disseminate the zoning system early as clearly as possible.

Key words: education policy, zoning system, implementation of education policy

Pendidikan pada hakikatnya memegang peranan penting dalam


merupakan hak bagi setiap warga mencerdaskan kehidupan bangsa dan
negara Indonesia, pendidikan kemajuan sebuah bangsa. Keberadaan

1
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang
SMP di Kabupaten Gresik

pendidikan yang sangat penting telah mengklaim akses pendidikan di


diakui dan sekaligus memiliki legalitas berbagai daerah Indonesia sudah cukup
yang sangat kuat sebagaimana tertuang maksimal akan tetapi kualitas setiap
dalam Undang-Undang Dasar 1945 sekolah masih sangat minim dan belum
pasal 31. Pada pasal 31 ayat 1 UUD merata. Permasalahan pemerataan
1945 menyebutkan bahwa “Setiap kualitas pendidikan yang masih terjadi
warga negara berhak mendapatkan di Indonesia meliputi kurangnya sarana
pendidikan”. Hak memperoleh dan prasarana penunjang pendidikan.
pendidikan diperjelas dalam pasal 31 Dalam hal ini masih banyak sekolah-
ayat 2 yang berbunyi “Setiap warga sekolah yang masih kekurangan pada
negara wajib mengikuti pendidikan kualitas sarana dan prasarana
dasar dan pemerintah wajib penunjang kegiatan belajar mengajar
membiayai”. Kemudian selanjutnya sedangkan dana BOS yang diberikan
pada pasal 31 ayat 3 tertuang kepada setiap sekolah itu sama.
pernyataan yang berbunyi “Pemerintah Adanya masalah tersebut, peserta didik
mengusahakan dan menyelenggarakan yang merasa mempunyai potensi lebih
satu sistem pendidikan nasional, yang tidak mau bersekolah di sekolah
meningkatkan keimanan dan ketakwaan tersebut dan memilih untuk bersekolah
serta akhlak yang mulia dalam rangka di sekolah favorit yang cenderung
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang memiliki fasilitas yang memadai
diatur dengan Undang-Undang”. Dari walaupun jauh dari tempat tinggal.
uraian ketiga ayat tersebut dapat Permasalahan yang lain
disimpulkan bahwa setiap warga negara mengenai kualitas tenaga pendidik dan
berhak memperoleh pendidikan yang kependidikan yang masih kurang. Masih
layak terutama pendidikan dasar. banyak dijumpai di beberapa daerah,
Pendidikan diselenggarakan banyak guru memiliki kemampuan yang
secara demokratis dan berkeadilan masih kurang atau kurang bermutu.
serta tidak diskriminatif dengan Sebagai contoh, masih banyak guru
menjunjung tinggi hak asasi manusia. yang menggunakan cara mengajar yang
Dalam pasal 5 Undang-Undang No. 20 kurang baik, cara mengajar yang
Tahun 2003 tersebut menyatakan membosankan di kelas. Permasalahan
bahwa setiap warga negara mempunyai demikianlah yang mempengaruhi
hak yang sama untuk memperoleh kualitas pendidikan di Indonesia.
pendidikan yang bermutu. Setiap warga (www.kompasiana.com, 19 Agustus
negara mempunyai kesempatan yang 2014).
sama dalam memperoleh pendidikan Fenomena yang terjadi saat ini
untuk meningkatkan potensi diri dan terdapat kesenjangan yang cukup kasat
memiliki wawasan yang luas. mata karena maraknya sekolah-sekolah
Pendidikan di Indonesia negeri berlabel favorit atau unggulan
merupakan suatu sistem pendidikan hampir di setiap kabupaten atau kota.
nasional yang diatur secara sistematis Input sekolah yang berasal dari
dan terencana. Sistem pendidikan kalangan eksklusif membuat banyak
nasional harus mampu menjamin privilege yang diberikan bagi sekolah
pemerataan pendidikan. Namun dalam favorit seperti pemenuhan sarana dan
kenyataannya, di Indonesia masih prasarana yang lengkap untuk
mengalami permasalahan dalam menunjang proses pembelajaran,
pemerataan pendidikan. Pemerataan tenaga pengajar pilihan yang kompeten
pendidikan adalah persoalan dan profesional serta prioritas utama
bagaimana sistem pendidikan dapat dalam pemberian akses untuk mengikuti
menyediakan kesempatan yang seluas- berbagai perlombaan secara tingkat
luasnya kepada seluruh warga negara regional, nasional maupun
untuk memperoleh pendidikan. internasional. Hal tersebut membuka
Dikutip dalam republika.co.id 18 jurang kesenjangan yang lebar dengan
Desember 2017, Menteri Pendidikan sekolah-sekolah lain yang berstatus
dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tidak unggul. Sekolah favorit terkesan

2
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang SMP
di Kabupaten Gresik

hanya bisa dinikmati oleh peserta didik Menurut Knezevich dalam Imron
dengan kemampuan akademik serta (2012:6) mengartikan “manajemen
financial tertentu. Sehingga berdampak peserta didik (pupil personnel
ada sekolah memiliki banyak siswa dan administration) sebagai suatu layanan
sekolah yang kekurangan siswa. yang memusatkan perhatian pada
Ketidakmerataan ini akan menimbulkan pengaturan, pengawasan dan
dampak yang tidak baik pada dunia pelayanan siswa di kelas dan di luar
pendidikan nasional (Bintoro, 2018:49) kelas seperti pengenalan, pendaftaran,
Upaya pemerintah dalam layanan individual seperti
pemerataan pendidikan salah satunya pengembangan keseluruhan
adalah mengeluarkan kebijakan baru kemampuan, minat, kebutuhan sampai
dalam penerimaan peserta didik baru peserta didik matang di sekolah”.
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Penerimaan peserta didik baru
dan Kebudayaan No 17 Tahun 2017 merupakan salah satu kegiatan dalam
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru manajemen peserta didik yang sangat
(PPDB) yang di dalamnya mengatur penting. Penerimaan peserta didik baru
mengenai sistem zonasi (Desi pada sebuah sekolah akan membawa
Wulandari dkk, 2018:3). Kebijakan dampak positif bagi sekolah tersebut
merupakan istilah yang sering kali kita sehingga kegiatan belajar mengajar
dengar dalam konteks pemerintah atau dapat berjalan secara maksimal dan
politik. Istilah kebijakan memiliki sesuai dengan tujuan sekolah.
cakupan yang cukup luas. Kebijakan Dikutip dalam
sering dikenal dengan istilah policy edukasi.kompas.com, 5 Juni 2018
dalam bahasa Inggris yang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengandung arti mengurus masalah Muhadjir Effendy mengatakan melalui
atau kepentingan umum atau berarti sistem zonasi pemerintah ingin
juga administrasi pemerintah. melakukan reformasi sekolah secara
(Hasbullah, 2015:37). menyeluruh. Pemerintah memiliki target
Kebijakan dalam konteks ini bahwa pemerataan tidak hanya untuk
adalah kebijakan yang terkait mengenai akses pada pelayanan pendidikan saja,
permasalahan pendidikan. Kebijakan melainkan juga pemerataan kualitas
pendidikan adalah kebijakan pemerintah pendidikan. Muhadjir Effendy juga
dalam bidang pendidikan. Kebijakan menambahkan sistem zonasi adalah
pendidikan merupakan keseluruhan salah satu strategi percepatan
proses dan perumusan langkah-langkah pemerataan pendidikan yang
strategis pendidikan yang dijabarkan berkualitas. Diharapkan dengan adanya
dari visi dan misi pendidikan, dalam implementasi sistem zonasi ini
rangka untuk mewujudkan tujuan permasalahan dalam pemerataan
pendidikan dalam masyarakat untuk kualitas pendidikan dalam
kurun waktu tertentu. (Tilaar dan terselesaikan.
Nugroho, 2008:140). Kebijakan Sistem zonasi merupakan bagian
pendidikan sebagai bagian dari dari upaya reformasi sekolah dalam
kebijakan publik, maka kebijakan meningkatkan kualitas pendidikan di
pendidikan harus sebangun dengan Indonesia. Adanya sistem zonasi ini
kebijakan publik. Ensiklopedia mampu menciptakan pemerataan,
menyebutkan bahwa kebijakan siswa berprestasi tidak berkumpul di
pendidikan berkenaan dengan sekolah favorit saja karena mau tidak
kumpulan hukum atau aturan yang mau mereka harus mendaftar di sekolah
mengatur pelaksanaan sistem terdekat dan tidak bisa mendaftar ke
pendidikan yang mencakup tujuan sekolah yang jaraknya jauh walaupun
pendidikan dan cara mencapai tujuan menyandang status favorit (Abidin dan
pendidikan. (Nugroho, 2008:36). Asrori, 2018:6).
Penerimaan peserta didik baru Sistem zonasi pada PPDB
merupakan salah satu dari serangkaian merupakan kebijakan yang telah
kegiatan manajemen peserta didik. berjalan sejak tahun 2017, yang

3
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang
SMP di Kabupaten Gresik

dimaksudkan untuk pemerataan kualitas zonasi. Sekolah wajib menerima calon


pendidikan yang diharapkan dapat peserta didik baru yang berdomisili
menghilangkan istilah Sekolah Favorit pada radius zona terdekat dari sekolah
atau Sekolah Unggulan (Wahyuni, paling sedikit 90 persen dari total jumlah
2018:14). Akhirnya, mutu setiap sekolah peserta didik yang diterima. Domisili
bisa terlihat karena selama ini sekolah calon peserta didik tersebut
favorit selalu menghasilkan peserta berdasarkan alamat pada kartu
didik yang berprestasi sebab keluarga yang paling lambat diterbitkan
Penerimaan Peserta Didik Baru berupa paling lambat enam bulan sebelum
seleksi yang ketat sehingga hanya pelaksanaan penerimaan peserta didik
peserta didik yang berprestasi saja yang baru. Radius zona terdekat ditetapkan
diterima. Dengan adanya sistem zonasi oleh pemerintah daerah sesuai dengan
sekolah yang bukan favorit juga kondisi daerah tersebut dengan
berpeluang menunjukkan bisa seperti memperhatikan ketersediaan anak usia
sekolah unggulan secara mutu dan sekolah di daerah tersebut. Penetapan
kualitas karena dana BOS yang didapat radius zona pada sistem zonasi
sama, maka peluang baiknya juga ditentukan oleh pemerintah daerah
sama. Dikutip dalam dengan melibatkan musyawarah atau
www.antaranews.com, 18 Juli 2018, kelompok kerja kepala sekolah. Sekolah
sistem zonasi yang menjadi bagian dari yang berada di daerah perbatasan
reformasi sekolah bertujuan antara lain provinsi atau kota atau kabupaten
untuk menjamin pemerataan akses ketentuan persentase dan radius zona
layanan pendidikan bagi peserta didik, terdekat ditetapkan melalui kesepakatan
mendekatkan lingkungan sekolah tertulis antara pemerintah daerah yang
dengan lingkungan keluarga, saling berbatasan. Sekolah dapat
menghilangkan diskriminasi di sekolah menerima calon peserta didik sebesar
khususnya sekolah negeri dan 10 persen dari total jumlah peserta didik
membantu analisis perhitungan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu 5
kebutuhan serta distribusi guru. persen untuk jalur prestasi dan 5 persen
Selain itu, adanya sistem zonasi untuk peserta didik yang mengalami
ini akan memacu peningkatan kualitas perpindahan domisili.
tenaga pendidik dan kependidikan, Tolok ukur keberhasilan kebijakan
karena sekolah akan menerima peserta pendidikan adalah pada
didik yang berprestasi maka mau tidak implementasinya. Grindle (Rusdiana,
mau kualitas pengajar harus 2015:132) menyebutkan bahwa
ditingkatkan agar dapat membina “implementasi kebijakan sesungguhnya
peserta didik dengan baik. Dikutip tidak hanya terbatas pada mekanisme
dalam www.antaranews.com, 18 Juli penjabaran keputusan politik ke dalam
2018, melalui sistem zonasi tersebut prosedur rutin melalui saluran birokrasi,
akan diketahui jumlah guru yang tetapi berkaitan dengan masalah konflik,
dibutuhkan sehingga tidak ada yaitu siapa memperoleh apa dalam
penumpukan sumber daya manusia suatu kebijakan, bahkan pelaksanaan
yang berkualitas dalam suatu wilayah kebijakan merupakan sesuatu yang
tertentu. Hal tersebut diharapkan akan sangat penting, kemungkinan jauh lebih
menghilangkan kesenjangan kualitas penting daripada perumusan kebijakan”.
pendidikan antara kota dan daerah Menurut Ali Imron (2012:64)
karena adanya perlakuan yang sama, “implementasi kebijakan adalah
dan siswa yang memiliki potensi aktualisasi kebijakan pendidikan secara
akademik yang tinggi tidak akan berpikir konkrit di lapangan. Implementasi
akan bersekolah di luar zona kebijakan harus dilakukan, karena
wilayahnya. masalah-masalah yang dirumuskan
Berdasarkan Permendikbud dalam perumusan kebijakan menuntut
Nomor 14 Tahun 2018, sekolah yang pemecahan masalah melalui tindakan”.
diselenggarakan oleh pemerintah Akan diketahui secara jelas melalui
daerah wajib menerapkan sistem implementasi, apakah suatu rumusan

4
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang SMP
di Kabupaten Gresik

alternatif pemecahan masalah benar- didik baru yang berasal dari luar
benar sesuai dengan masalahnya atau Kabupaten/Kota, luar Provinsi Jawa
tidak. Melalui implementasi juga, Timur, sekolah Indonesia di luar negeri,
apakah setelah diterapkannya alternatif lulusan Tahun sebelumnya serta lulus
pemecahan masalah akan kejar paket B terlebih dahulu melakukan
menimbulkan masalah baru atau tidak. registrasi ke SMAN yang mengikuti
Sistem zonasi merupakan suatu Penerimaan Peserta Didik Baru online
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan menyerahkan KK asli, fotocopy
dalam bidang pendidikan sebagai SHUN/Surat Keterangan Kelulusan dari
alternatif dalam pemerataan kualitas sekolah yang asli untuk mendapatkan
pendidikan. PIN/Password/Token.
Menurut Quade (1984), “dalam Calon peserta didik yang telah
proses implementasi kebijakan yang mendapatkan PIN/Token dari sekolah
ideal akan terjadi interaksi dan reaksi terdekat, kemudian melakukan
dari organisasi yang pendaftaran dengan membuka Website
mengimplementasikan, kelompok PPDB di alamat www.ppdbjatim.net.
sasaran dan faktor lingkungan yang Calon peserta didik memilih 2 sekolah
mengakibatkan munculnya tekanan dan sebagai sekolah tujuan dari 3 alternatif
diikuti dengan tindakan tawar menawar yang tersedia. Alternatif pertama, pilihan
atau transaksi”. Melalui transaksi pertama pada sekolah di dalam zona
tersebut diperoleh umpan balik yang (sekolah terdekat dengan domisili
digunakan sebagai masukan dalam tempat tinggal) dan pilihan kedua
perumusan kebijakan selanjutnya. sekolah di dalam zona pada sekolah di
Sistem zonasi telah diimplementasikan luar zona. Alternatif kedua, pilihan
secara bertahap sejak tahun 2016 yang pertama pada sekolah di dalam zona
diawali dengan penggunaan zonasi (sekolah terdekat dengan domisili
untuk penyelenggaraan ujian nasional. tempat tinggal) dan pilihan kedua
Lalu pada tahun 2017 sistem zonasi sekolah di luar zona. Alternatif ketiga,
untuk pertama kali diterapkan dalam pilihan pertama pada sekolah di luar
penerimaan peserta didik baru dan zona dan pilihan kedua pada sekolah di
disempurnakan di tahun 2018 melalui dalam zona (sekolah terdekat dengan
Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018. domisili (tempat tinggal).
Jika dilihat dari implementasi yang Berdasarkan Pedoman Teknis
dilakukan secara bertahap maka telah PPDB TK, SD dan SMP Negeri di
terjadi interaksi antara pembuat Kabupaten Gresik tahun 2018, calon
kebijakan/pemerintah dengan warga peserta didik baru SMP Negeri
negara khususnya peserta didik. pendaftaran jalur umum dilakukan
Sehingga dari interaksi tersebut dapat secara online mandiri melalui situs
diperoleh umpan balik yang digunakan www.gresik.siap-ppdb.com dengan
untuk menyempurnakan kebijakan melalukan entry data yang diperlukan
sistem zonasi kedepannya. dan mencetak tanda bukti pendaftaran
Berdasarkan Petunjuk Teknis online. Calon peserta didik baru berhak
Penerimaan Peserta Didik Baru memilih maksimal 3 sekolah
SMA/SMK dan SLB Negeri 2018, berdasarkan zona. Calon peserta didik
pelaksanaan pendaftaran dilakukan baru SDN diberi kesempatan untuk
secara online. Calon peserta didik memilih 1 sekolah, khusus calon
melakukan pendaftaran secara mandiri peserta didik yang menggunakan
dan melalui jaringan online pada sistem online berhak memilih 3 sekolah
sekolah yang dituju. Untuk calon sesuai urutan prioritas, salah satu
peserta didik SMA menunjukkan bukti pilihan harus sekolah tempat mendaftar.
Nomor UN (Kartu Peserta UN) dan KK Calon peserta didik yang mendaftar
untuk melakukan registrasi guna disusun berdasarkan total penjumlahan
mendapatkan PIN/Password/Token ke skor usia dengan skor tempat tinggal.
SMA terdekat di wilayah Provinsi Jawa Bagi calon peserta didik yang bertempat
Timur. Sedangkan bagi calon peserta tinggal di kelurahan yang belum

5
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang
SMP di Kabupaten Gresik

memiliki SDN di wilayahnya dapat Seksi Kurikulum Sekolah Menengah


mendaftar pada SDN di Kelurahan Pertama mengatakan bahwa
terdekat. implementasi sistem zonasi dalam
Berdasarkan studi pendahuluan Penerimaan Peserta Didik Baru sudah
yang dilakukan peneliti, Kabupaten berjalan dengan baik. Sisi dari
Gresik telah melaksanakan sistem penyebaran peserta didik bisa dikatakan
zonasi pada Penerimaan Peserta Didik baik karena dulu peserta didik yang
Baru selama 2 tahun. Pada tahun 2017, berprestasi cenderung ingin bersekolah
pelaksanaan sistem zonasi pada PPDB di SMPN 1 Gresik bisa menyebar
mengacu pada Permendikbud No 17 sesuai zonanya dan tidak berkumpul
Tahun 2017 dengan penentuan zona pada salah satu sekolah saja. SMPN 1
berdasarkan wilayah kerja. Pada tahun Gresik merupakan salah satu SMP
2018 pelaksanaan sistem zonasi pada Negeri favorit di wilayah Kabupaten
PPDB mengacu pada Permendikbud Gresik. Pada saat Penerimaan Peserta
Nomor 14 Tahun 2018 dengan Didik Baru, SMP Negeri 1 Gresik
penentuan zona berdasarkan radius. menjadi sekolah yang dituju oleh calon
Penentuan zonasi untuk SMP diambil peserta didik utamanya peserta didik
berdasarkan radius 3 km secara yang mempunyai prestasi. Namun
melingkar berdasarkan aplikasi yang dengan adanya sistem zonasi,
dibuat oleh Telkom. Jika keberadaan kesempatan peserta didik yang ingin
peserta didik di dalam lingkaran maka masuk ke SMP Negeri 1 Gresik menjadi
peserta didik tersebut masuk dalam terbatasi jika mereka berada pada luar
zona. Sedangkan zonasi untuk SD zonasi SMP Negeri 1 Gresik karena
berdasarkan zona kelurahan. Sebelum kuota peserta didik dari luar zonasi SMP
melaksanakan PPDB, Dinas Pendidikan Negeri 1 Gresik hanya sebanyak 5%
melakukan sosialisasi terlebih dahulu saja.
mengenai tata pelaksanaan PPDB Saat ini kebijakan sistem zonasi
dengan cara mengundang kepala telah diterapkan secara nasional
sekolah SD dan SMP guna termasuk di kabupaten gresik. Tidak
mensosialisasikan tata cara pelaksanan hanya satu atau dua sekolah saja yang
PPDB ini. Selain itu Dinas Pendidikan sudah menerapkan tapi setiap sekolah
juga melakukan sosialisasi PPDB di Kabupaten Gresik. Sehingga
melalui siaran radio dan media sosial. kebijakan sistem zonasi ini penting
Pelaksanaan PPDB ini masih untuk diteliti karena agar hasilnya dapat
terdapat kendala yang dihadapi yaitu menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah
terdapat sekolah yang tidak bisa masuk lain di berbagai daerah. Berdasarkan
ke dalam zona. Sebuah daerah di beberapa paparan dan rasional peneliti
Kabupaten Gresik ada yang tidak bisa di atas terkait upaya pemerataan
masuk zona di beberapa sekolah kualitas pendidikan yang dilakukan oleh
terdekat. Ada pula daerah yang bisa pemerintah melalui kebijakan sistem
masuk zona namun mengalami zonasi yang dilaksanakan pada
kesulitan dalam transportasi. Untuk itu Penerimaan Peserta Didik Baru maka
Dinas Pendidikan memberikan peneliti tertarik untuk melakukan
kebijakan yaitu 1 kelurahan jangan penelitian dengan judul “Implementasi
sampai memilih hanya 1 pilihan sekolah Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan
tetapi diberikan minimal 2 pilihan Peserta Didik Baru di Kabupaten
walaupun sekolah tersebut berada di Gresik”. Fokus penelitian berdasarkan
luar zona. Selain itu Dinas Pendidikan konteks penelitian atau masalah-
juga mengeluarkan kebijakan lain yaitu masalah dalam penelitian adalah :
memperluas zona untuk sekolah 1. Implementasi kebijakan sistem
tertentu karena sekolah tersebut zonasi dalam Penerimaan Peserta
memiliki lulusan yang kecil. Didik Baru jenjang SMP di
Berdasarkan informasi yang Kabupaten Gresik.
didapatkan dari wawancara dengan
Bapak Sugeng Istanto selaku Kepala

6
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang SMP
di Kabupaten Gresik

2. Kendala pelaksanaan sistem zonasi sumber serta membercheck), Uji


pada Penerimaan Peserta Didik Baru Transferabilitas, Uji Dependabilitas dan Uji
jenjang SMP di Kabupaten Gresik. Konfirmabilitas. Tahap-Tahap penelitian
menggunakan Tahap Pra Lapangan,
METODE Tahap Kegiatan Lapangan, Tahap Analisis
Penelitian ini menggunakan Data.
pendekatan kualitatif dengan rancangan
penelitian Studi Kasus. Alasan peneliti
menggunakan rancangan studi kasus
karena peneliti dapat memperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN
informasi yang sebenarnya dengan
menggunakan rancangan studi kasus A. Implementasi Kebijakan Sistem
karena informasi tersebut tidak dapat Zonasi pada PPDB Jenjang SMP di
diperoleh dengan teknik apapun kecuali Kabupaten Gresik.
dengan kehadiran peneliti secara langsung Kebijakan sistem zonasi adalah
di lapangan. Penggunaan studi kasus salah satu kebijakan pendidikan pada
dalam penelitian ini memberikan sumber Penerimaan Peserta Didik Baru yang
data lebih banyak yang diperoleh dari diatur dalam Permendikbud Nomor 14
lapangan. Jadi studi kasus ini digunakan Tahun 2018. Implementasi sistem
karena penelitian ini akan mengkaji secara zonasi ini dimaksudkan untuk
mendalam dan komprehensif tentang menghilangkan diskriminasi pendidikan
implementasi kebijakan sistem zonasi sehingga kualitas pendidikan mampu
penerimaan peserta didik baru jenjang untuk disamaratakan. Berdasarkan hasil
SMP di Kabupaten Gresik. penelitian di lapangan, tujuan
Penelitian ini dilakukan di Dinas implementasi sistem zonasi yaitu
Pendidikan Kabupaten Gresik yang berada pemerataan kualitas pendidikan di
di kota Gresik beralamat di Jl. Arief setiap sekolah yang ada di wilayah
Rahman Hakim No. 2 Sidokumpul Kabupaten Gresik. Peserta didik yang
Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik, berprestasi bisa menyebar di seluruh
Jawa Timur, dan SMPN 1 Gresik yang wilayah dan tidak hanya berkumpul
beralamatkan di Jl. Jaksa Agung Suprapto pada sekolah-sekolah tertentu saja.
79, Gresik, Jawa Timur. Teknik Tujuan kebijakan sistem zonasi ini
pengumpulan data menggunakan diwujudkan dalam sebuah implementasi
wawancara, observasi, dan dokumentasi. atau pelaksanaan sejalan dengan
Penelitian ini menggunakan wawancara pendapat Van Meter dan Van Horn
semi terstruktur, Informan dalam penelitian (Rusdiana, 2015:132) yang
ini antara lain : Kepala Seksi Kurikulum menyampaikan pendapatnya mengenai
SMP, Wakil Kepala Sekolah, Kepala implementasi kebijakan dimaksudkan
Bidang Pendidikan Dasar, Waka sebagai keseluruhan tindakan yang
Kesiswaan dan Staf Kurikulum SMP. dilakukan oleh individu/pejabat atau
Penelitian ini menggunakan observasi kelompok pemerintah atau swasta yang
partisipasi pasif, dokumen-dokumen yang diarahkan pada pencapaian tujuan
dijadikan sumber data dalam penelitian ini kebijakan yang telah ditentukan.
adalah profil lembaga, dokumentasi Pelaksanaan sistem zonasi pada
mengenai data jumlah peserta didik yang PPDB di Kabupaten Gresik ini
terima baik dalam zonasi maupun yang berdasarkan pada Permendikbud No 14
berada di luar zonasi, dokumentasi berupa tahun 2018, kemudian Dinas
dokumen susunan kepanitiaan, Pendidikan mengeluarkan Pedoman
mekanisme sistem PPDB dan daftar Teknis PPDB yang didalam mengatur
pembagian zona sekolah. mengenai mekanisme kegiatan PPDB
Data yang diperoleh kemudian secara lengkap dan rinci yang terkait
dianalisis dengan kondensasi, penyajian dengan ketentuan umum, daftar
data dan verifikasi data. Pengecekan pembagian zona, jalur seleksi hingga
keabsahan data dengan menggunakan Uji jadwal pelaksanaan PPDB.
kredibilitas (Triangulasi teknik, triangulasi Pelaksanaan PPDB di Kabupaten

7
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang
SMP di Kabupaten Gresik

Gresik telah dilaksanakan sesuai kebijakan sistem zonasi memiliki skala


dengan tujuan dalam Pedoman Teknis perubahan yang jelas. Pendapat
PPDB. Hal ini dapat dilihat dari jalur tersebut selaras dengan pendapat
yang dibuka pada pendaftaran PPDB. Grindle (1980) yang mengatakan bahwa
Jalur keluarga ekonomi tidak mampu implementasi kebijakan juga ditentukan
sebagai bukti bahwa PPDB bertujuan oleh konten (isi) kebijakan yang salah
memberi kesempatan bagi peserta didik satunya yaitu Extent of Change
dari keluarga ekonomi tidak mampu dan Envision (Jangkauan Perubahan yang
jalur kelas olahraga untuk menjaring ingin Dicapai) Setiap kebijakan memiliki
peserta didik yang mempunyai target yang hendak dicapai. Sejauh
keterampilan dalam bidang olahraga. mana perubahan yang diinginkan dari
Implementasi kebijakan pada sebuah kebijakan harus memiliki skala
dasarnya adalah suatu perubahan atau yang jelas. Semakin luas dan besar
transformasi yang diterapkan melalui perubahan yang diinginkan melalui
strategi implementasi kebijakan yang kebijakan maka semakin sulit kebijakan
terkait berbagai lapisan masyarakat. tersebut dilaksanakan.
Suatu kebijakan dirancang sedemikian Pada model implementasi Grindle
rupa untuk menciptakan suatu (1980) menyatakan bahwa
perubahan pada lingkungan dan implementasi kebijakan dipengaruhi
perilaku individu atau kelompok. oleh konten atau isi kebijakan dan
Implementasi kebijakan sistem zonasi konteks kebijakan. Salah satu konten
pada PPDB, pemerintah mengharapkan kebijakan yang mempengaruhi tingkat
adanya perubahan yang diterima oleh keberhasilan kebijakan yaitu pelaksana
masyarakat dan dapat memberi dampak kebijakan. Pelaksana kebijakan sistem
positif bagi masyarakat maupun bagi zonasi melibatkan beberapa pihak
pihak pelaksana. Kebijakan sistem diantaranya Dinas Pendidikan
zonasi telah membawa suatu Kabupaten Gresik dan sekolah. Dalam
perubahan pada pelaksanaan PPDB implementasi kebijakan memerlukan
yaitu ketika sebelum diimplementasikan pelaksana kebijakan yang kompeten
sistem zonasi peserta didik bebas dibidangnya demi keberhasilan sebuah
memilih sekolah manapun yang kebijakan sehingga dalam implementasi
dianggap terbaik walaupun jarak kebijakan perlu merinci pihak-pihak
dengan tempat tinggalnya jauh tanpa pelaksana kebijakan. Penerimaan
ada batas kuota, sedangkan setelah Peserta Didik Baru dalam
diimplementasikan sistem zonasi pelaksanaannya dibentuk kepanitiaan
peserta didik tidak bisa sembarangan baik di Dinas Pendidikan maupun di
memilih sekolah karena peluang sekolah. Dimana setiap anggota dalam
peserta didik yang mendaftar dari luar kepanitiaan PPDB ini telah dibagi dalam
zona dibatasi kuota yang hanya 5%. menjalankan tugasnya masing-masing.
Adanya perubahan tersebut memberi Pelaksanaan tugas juga disesuaikan
suatu dampak yang cukup positif dalam dengan keahlian seseorang dalam
implementasi kebijakan sistem zonasi. bidangnya. Hal tersebut juga sesuai
Walaupun dampak dari kebijakan dengan hasil penelitian Hermin Aprilia
sistem zonasi ini belum bisa diukur Lestari dan Weni Rosdiana pada tahun
karena baru diimplementasikan selama 2018 yaitu dalam pelaksanaan PPDB
2 tahun dan belum menghasilkan lulus dibentuk tim khusus yaitu panitia PPDB
dari implementasi kebijakan sistem yang menjalankan tugasnya masing-
zonasi pada PPDB ini. Berdasarkan masing sesuai dengan keahliannya.
hasil penelitian di lapangan, dampak Implementasi sistem zonasi di
yang telah ditimbulkan dari Kabupaten sejauh ini bisa berjalan
implementasi sistem zonasi selama 2 efektif yaitu peserta didik yang
tahun ini adalah sudah nampak potensi- berprestasi sudah bisa tersebar di
potensi peserta didik yang mulai merata wilayah Kabupaten Gresik dan tidak
di berbagai wilayah di Kabupaten mengumpul pada satu sekolah saja. Hal
Gresik. Hal ini menandakan bahwa itu tidak lepas dari peran aktif pelaksana

8
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang SMP
di Kabupaten Gresik

kebijakan dalam implementasi kebijakan dilakukan oleh pihak sekolah agar calon
ini. Pelaksana kebijakan dalam hal ini peserta didik baru mengetahui segala
harus mampu memperhitungkan informasi terkait pendaftaran, media
kekuasaan, kepentingan serta strategi cetak, sosial media dan radio. Hal
yang digunakan agar implementasi tersebut juga sesuai dengan hasil
kebijakan sistem zonasi bisa berjalan penelitian Ahmad Khoirul Syani,
dengan efektif. Hal ini selaras dengan Shohibul Mufid, dan Mufarrihul Hazin
pendapat Grindle (1980) yaitu salah pada tahun 2017 yaitu komunikasi
satu konteks yang berpengaruh pada sangat berpengaruh dalam
keberhasilan implementasi kebijakan implementasi kebijakan. Tanpa
adalah Power, Interest and Strategy of komunikasi yang baik dan merata maka
Actor Involved (Kekuasaan, kebijakan tidak akan berjalan dengan
Kepentingan dan Strategi Aktor yang baik juga.
Terlibat) Dalam suatu kebijakan perlu
dipertimbangkan pula kekuatan dan B. Kendala pelaksanaan sistem
kekuasaan, kepentingan serta strategi zonasi pada PPDB jenjang SMP di
yang digunakan oleh para aktor yang Kabupaten Gresik.
terlibat guna memperlancar jalannya
Implementasi kebijakan sistem
pelaksanaan suatu implementasi
zonasi pada PPDB memang bisa
kebijakan. Bila hal ini tidak
dikatakan sudah berjalan efektif namun
diperhitungkan dengan matang, sangat
tidak bisa dipungkiri bahwa dalam
besar kemungkinan program yang
pelaksanaannya pasti mengalami
hendak diimplementasikan akan jauh
beberapa kendala yang harus dihadapi.
hasilnya dari yang diharapkan. Hal
Fowler (2004:272) menyatakan dua
tersebut juga sesuai dengan hasil
penelitian dari generasi pertama dan
penelitian Muhdi dan Sapto Budoyo
generasi kedua yang membahas
pada tahun 2012 yaitu banyak sekali
mengenai sukses dan tidaknya sebuah
kepentingan, kekuasaan dan strategi
implementasi kebijakan dengan
yang terlibat dalam pelaksanaan PPDB.
menganalisis faktor penyebab gagalnya
Keberhasilan implementasi
implementasi kebijakan dapat
kebijakan juga dipengaruhi oleh adanya
diindikasikan sebagai faktor kendala
komunikasi sebagai alat untuk
implementasi kebijakan, apabila pihak
menyampaikan segala informasi yang
yang melaksanakan kebijakan tidak
menyangkut implementasi kebijakan.
dapat melaluinya. Kendala yang
Komunikasi yang baik dapat membantu
dihadapi pada implementasi sistem
implementasi kebijakan berjalan dengan
zonasi adalah kekurangpahaman wali
efektif. Secara umum, segala hal terkait
murid terhadap sosialisasi mengenai
pelaksanaan sistem zonasi pada PPDB
sistem zonasi yang telah
mampu dikomunikasikan dan
disosialisasikan oleh dinas pendidikan.
dikoordinasikan dengan baik mulai dari
Kekurangpahaman wali murid tersebut
sosialisasi, persiapan, pelaksanaan
karena latar belakang pendidikan wali
PPDB, pengawasan hingga pelaporan
murid yang berbeda-beda. Hal ini telah
hasil akhir PPDB. Sosialisasi dilakukan
diungkapkan oleh Fowler (2004:273)
oleh Dinas Pendidikan diawali dengan
bahwa “implementers frequently do not
mengumpulkan Kepala Sekolah untuk
understands what they are supposed to
menyampaikan informasi mengenai
do” yang artinya bahwa implementor
mekanisme prosedur PPDB sesuai
seringkali tidak tahu apa yang
dengan Pedoman Teknis yang telah
seharusnya dilakukan. Hal ini bisa
dibuat. kemudian kepala sekolah
disebabkan karena kurangnya
menyampaikan informasi dari sosialisasi
sosialisasi, pengarahan serta bimbingan
tersebut kepada guru-guru melalui
mengenai implementasi kebijakan
pertemuan rapat pembentukan panitia.
zonasi kepada wali murid. Selain itu
Kemudian sosialisasi dilakukan kepada
kendala secara teknis yaitu daya
masyarakat melalui beberapa cara yaitu
tampung server yang masih minim
dengan membuat banner yang

9
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang
SMP di Kabupaten Gresik

untuk bisa diakses secara bersamaan di teknis yaitu meningkatkan daya


seluruh wilayah Kabupaten Gresik tampung server dengan cara
sehingga mempengaruhi kecepatan mengupgrade atau memperkuat
saat mengakses halaman website. servernya. Upaya yang dilakukan dalam
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada implementasi
mengatasi kendala yang terjadi dalam kebijakan zonasi pada PPDB di
implementasi kebijakan sistem zonasi Kabupaten Gresik senada dengan
pada PPDB di Kabupaten Gresik adalah pendapat Fowler (2004:274) dalam
mensosialisasikan sistem zonasi lebih penelitian generasi kedua yang
awal dengan sejelas-jelasnya untuk menekankan bahwa untuk mengatasi
menanamkan pemahaman yang lebih kendala implementasi, tidak hanya
mendalam mengenai sistem zonasi mengikuti prosedur teknis dalam SOP.
kepada wali murid. Selain itu upaya
yang dilakukan untuk kendala secara

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan belakang pendidikan setiap wali murid
pembahasan yang telah peneliti lakukan, yang berbeda-beda, beberapa wali
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai murid masih memiliki pendidikan yang
berikut: rendah sehingga susah untuk
1. Implementasi kebijakan sistem zonasi memahami teknologi yang mendukung
pada PPDB jenjang SMP di Kabupaten sistem zonasi yang dijalankan. Adanya
Gresik. Implementasi kebijakan sistem kendala tersebut pihak pelaksana
zonasi itu berawal dari upaya kebijakan khususnya Dinas Pendidikan
pemerintah dalam mewujudkan Kabupaten Gresik melakukan upaya
pemerataan kualitas pendidikan yang untuk mengatasi kendala yang terjadi
didasari oleh beberapa kriteria penilaian tersebut yaitu mensosialisasikan sistem
diantaranya ketersediaan sarana dan zonasi lebih awal dengan sejelas-
prasarana yang merata di setiap jelasnya agar masyarakat bisa lebih
sekolah, penilaian kinerja guru melalui memahami terkait implementasi
dapodik sehingga dalam kebijakan sistem zonasi pada PPDB.
pelaksanaannya membutuhkan suatu
kebijakan yang dapat mendorong hal itu SARAN
agar dapat terwujud yaitu kebijakan Berdasarkan kesimpulan, maka hal
sistem zonasi bahwasanya peserta didik yang dapat disarankan kepada pihak-pihak
yang memiliki penilaian akademik yang terkait dari penelitian tentang implementasi
lebih dibatasi oleh domisili sehingga kebijakan zonasi sistem zonasi
tidak dapat bebas atau dibatasi dalam penerimaan peserta didik baru jenjang
memilih sekolah diluar domisili tempat SMP adalah sebagai berikut:
tinggalnya. Secara perlahan akan 1. Kepala Dinas Pendidikan.
menghilangkan asumsi sekolah favorit Perlu melakukan kajian yang mendalam
tempat berkumpulnya peserta didik dan secara terus menerus melalui
yang memiliki prestasi akademik. evaluasi sebagai langkah
2. Kendala dalam implementasi kebijakan penyempurnaan kebijakan sistem
sistem zonasi adalah zonasi yang telah diatur oleh
kekurangpahaman wali murid terhadap pemerintah.
sosialisasi mengenai sistem zonasi 2. Kepala Sekolah.
yang telah disosialisasikan oleh dinas Perlu melakukan pemetaan wilayah dan
pendidikan yang menyebabkan banyak perkembangan jumlah penduduk
terjadi kesalahan dalam memilih dengan mengacu pada isian data
sekolah di luar zona yang membuat dapodik agar menjadi usulan strategis
kesempatan peserta didik diterima di yang dapat disampaikan guna
sekolah yang dipilih kecil karena menunjang kebijakan sistem zonasi
terbatas oleh kuota. Kekurangpahaman tersebut.
wali murid disebabkan karena latar

10
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang SMP
di Kabupaten Gresik

3. Daerah lain yang sudah menerapkan Fowler, Frences G. 2004. Policy Studies
sistem zonasi. For Educational Leaders An
Perlu melakukan perbandingan Introduction Second Edition. New
pelaksanaan sistem zonasi di Jersey: Merrill Prentice Hall.
wilayahnya agar terciptanya formulasi Grindle, Meriles S. 1980. Politics and
yang efektif dan efisien untuk Policy Implementation in The Third
mendukung pelaksanaan sistem zonasi. World. New Jersey: Princeton
4. Peneliti Selanjutnya University Press.
Poin penting temuan digunakan untuk H.A.R. Tilaar. 2008. Kebijakan Pendidikan:
diteliti dengan metode dan dalam Pengantar untuk Memahami
konteks yang berbeda sebagai studi Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan
komparasi. Pendidikan sebagai Kebijakan
Public. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
DAFTAR RUJUKAN Hasbullah. 2015. Kebijakan Pendidikan
(Dalam Perspektif Teori, Aplikasi,
Abidin, Muhammad Zainal dan Asrori. dan Kondisi Objektif Pendidikan di
2018. “Peranan Sekolah Kawasan Indonesia). Jakarta: Rajawali Pers.
Berbasis Sistem Zonasi dalam Imron, Ali. 2012. Kebijaksanaan
Pembentukan Karakter di SMP Pendidikan di Indonesia. Jakarta:
Negeri 15 Kedung Cowek Surabaya”. Bumi Aksara.
Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 7 No. 1 Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik
Syani, Ahmad Khoirul, dkk.. 2017. Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi
“Komunikasi Dalam Implementasi Aksara.
Kebijakan Pendidikan Wajib Belajar Lestari, Hermin Aprilia dan Rosdiana,
9 Tahun di Kecamatan Ngadiluwih”. Weni. 2018. “Implementasi Kebijakan
Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. XI. Penerimaan Peserta Didik Baru
No. 1. (PPDB) di SMA Negeri 4 Kota
Aprilia, Asti. 2014. Kurangnya Pemerataan Madiun Tahun 2017”. Jurnal
Pendidikan Indonesia. (Online). Mahasiswa Unesa. Vol. 6. No. 5.
https://www.kompasiana.com/ Ninditya, Fransiska. 2018. Sistem Zonasi
diakses pada 17 Oktober 2018 pukul Adalah Bagian dari Reformasi
06.12. Sekolah. (Online).
Awaliyah, Gumanti. 2017. Mendikbud Akui https://www.antaranews.com diakses
Kualitas Pendidikan Belum Merata. pada 17 Oktober 2018.
(Online). https://www.republika.co.id Nugroho, Riant. 2008. Public Policy. PT
diakses pada 17 Oktober 2018. Elex Media Komputindo: Jakarta
Bintoro, Ratih Fenty A. 2018. “Persepsi Pedoman Teknis Penerimaan Peserta
Masyarakat Terhadap Implementasi Didik Baru TK, SD dan SMP Negeri
Kebijakan Zonasi Sekolah dalam di Kabupaten Gresik Tahun
Penerimaan Peserta Didik Baru Pelajaran 2018/2019
(PPDB) Tingkat SMA Tahun Ajaran Peraturan Menteri Pendidikan dan
2017/2018 di Kota Samarinda. Jurnal Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2017
Riset Pembangunan. Vol. 1 No.1 tentang Penerimaan Peserta Didik
Budoyo, Sapto dan Muhdi. 2012. Baru (PPDB).
“Implementasi Kebijakan Penerimaan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Peserta Didik (PPD) Tingkat Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018
SMA/SMK di Kota Semarang Tahun tentang Penerimaan Peserta Didik
2012”. Jurnal Media Penelitian Baru (PPDB).
Pendidikan. Vol. 6 No. 2. Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Baru SMA/SMK dan SLB Negeri
Undang-Undang Nomor 20 Tahun Tahun Pelajaran 2017/2018
2003, tentang Sistem Pendidikan Quade, E.S. 1984. Analysis For Public
Nasional, Jakarta:Depdiknas.(Online) Decisions. New York: Elsevier
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/ Science Publishers.
diakses pada 16 Oktober 2018.

11
Elsa Nida Pangaribuan, Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang
SMP di Kabupaten Gresik

Rusdiana. 2015. Kebijakan Pendidikan


(dari Filosofi ke Implementasi).
Bandung: CV Pustaka Setia
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
tentang Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wahyuni, Dinar. 2018. “Pro Kontra Sistem
Zonasi Penerimaan Peserta Didik
Baru Tahun Ajaran 2018/2019”.
Jurnal Info Singkat. Vol. 10 No. 14.
Wulandari, Desi, dkk. 2018. “Pengaruh
Penerimaan Peserta Didik Baru
Melalui Sistem Zonasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa”. Jurnal Kultur
Demokrasi. Vol 5 No 9

12

Anda mungkin juga menyukai